You are on page 1of 60

ASUHAN PERSALINAN NORMAL Asuhan Persalinan & Kelahiran Bayi membahas tentang membuat keputusan klinik, asuhan sayang

ibu dan sayang bayi, pencegahan infeksi, pencatatan (rekam medis), dan rujukan

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, yaitu : 1. Perdarahan pasca persalinan 2. klampsia !. "epsis #. Keguguran $. %ipotermia

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. %ipotermia 2. &sfiksia

'okus asuhan kesehatan ibu selama 2 dasa(arsa terakhir, yaitu : 1. Keluarga berencana 2. &suhan antenatal terfokus !. &suhan pasca keguguran #. Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan komplikasi $. Penatalaksanaan komplikasi

&suhan antenatal terfokus bertujuan : 1. )empersiapkan kelahiran 2. )engetahui tanda*tanda bahaya

!. )emastikan kesiapan menghadapi komplikasi kehamilan

'okus utama asuhan persalinan normal telah mengalami pergeseran paradigma. +ulu fokus utamanya adalah menunggu dan menangani komplikasi namun sekarang fokus utamanya adalah mencegah terjadinya komplikasi selama persalinan dan setelah bayi lahir sehingga akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir.

,ontoh pergeseran paradigma asuhan persalinan normal, yaitu : 1. )encegah perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh atoni uteri. 2. )enjadikan laserasi - episiotomi sebagai tindakan tidak rutin. !. )encegah terjadinya retensio plasenta. #. )encegah partus lama. $. )encegah asfiksia bayi baru lahir.

.paya pre/entif terhadap perdarahan pasca persalinan berupa : 1. )anipulasi seminimal mungkin. 2. Penatalaksanaan aktif kala 000. !. )engamati dan melihat kontraksi uterus pasca persalinan.

Pencegahan retensio plasenta dengan cara mempercepat proses separasi dan melahirkan plasenta dengan memberikan uterotonika segera setelah bayi lahir dan melakukan penegangan tali pusat terkendali. .paya ini disebut juga penatalaksanaan aktif kala 000.

.paya mencegah partus lama berupa : 1. )enggunakan partograf untuk memantau kondisi ibu dan janinnya serta kemajuan proses persalinan. 2. )engharapkan dukungan suami dan kerabat ibu.

.paya mencegah asfiksia bayi baru lahir secara berurutan, yaitu : 1. )embersihkan mulut dan jalan napas sesaat setelah ekspulsi kepala. 2. )enghisap lendir secara benar. !. "egera mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi.

1ujuan asuhan persalinan normal yaitu mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta inter/ensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimal.

Praktek*praktek pencegahan yang akan dijelaskan pada asuhan persalinan normal meliputi : 1. )encegah infeksi secara konsisten dan sistematis. 2. )emberikan asuhan rutin dan pemantauan selama persalinan dan setelah bayi lahir, termasuk penggunaan partograf. !. )emberikan asuhan sayang ibu secara rutin selama persalinan, pasca persalinan dan nifas. #. )enyiapkan rujukan ibu bersalin atau bayinya. $. )enghindari tindakan*tindakan berlebihan atau berbahaya. 2. Penatalaksanaan aktif kala 000 secara rutin. 3. )engasuh bayi baru lahir. 4. )emberikan asuhan dan pemantauan ibu dan bayinya. 5. )engajarkan ibu dan keluarganya untuk mengenali secara dini bahaya yang mungkin terjadi selama masa nifas pada ibu dan bayinya. 16. )endokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan.

.pdate : 22 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

&da $ dasar asuhan persalinan yang bersih dan aman, yaitu : &. )embuat keputusan klinik :. &suhan sayang ibu dan sayang bayi ,. Pencegahan infeksi +. Pencatatan (rekam medis) . 9ujukan

&. )embuat Keputusan Klinik <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

)embuat keputusan klinik adalah proses pemecahan masalah yang akan digunakan untuk merencanakan arahan bagi ibu dan bayi baru lahir.

&da # langkah proses pengambilan keputusan klinik, yaitu : 1. Pengumpulan data a. +ata subjektif b. +ata objektif 2. +iagnosis !. Penatalaksanaan asuhan atau pera(atan

a. )embuat rencana b. )elaksanakan rencana #. /aluasi

1. Pengumpulan +ata <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Penolong persalinan mengumpulkan data subjektif dan data objektif dari klien. +ata subjektif adalah informasi yang diceritakan ibu tentang apa yang dirasakan, apa yang sedang dialami dan apa yang telah dialami, termasuk informasi tambahan dari anggota keluarga tentang status ibu. +ata objektif adalah informasi yang dikumpulkan berdasarkan pemeriksaan - pengantar terhadap ibu atau bayi baru lahir.

,ara mengumpulkan data, yaitu : 1. :erbicara dan mengajukan pertanyaan*pertanyaan tentang kondisi ibu dan ri(ayat perjalanan penyakit. 2. )engamati tingkah laku ibu apakah terlihat sehat atau sakit, nyaman atau terganggu (kesakitan). !. )elakukan pemeriksaan fisik. #. )elakukan pemeriksaan tambahan lainnya bila perlu, misalnya pemeriksaan laboratorium.

2. +iagnosis <<<<<<<<<<<<

)embuat diagnosa secara tepat dan cepat setelah data dikumpulkan dan dianalisa. Pencarian dan pengumpulan data untuk diagnosis merupakan proses sirkuler

(melingkar) yang berlangsung secara terus*menerus bukan proses linier (berada pada satu garis lurus).

+iagnosis terdiri atas diagnosis kerja dan diagnosis defenitif. +iagnosis kerja diuji dan dipertegas atau dikaji ulang berdasarkan pengamatan dan temuan yang diperoleh secara terus*menerus. "etelah dihasilkan diagnosis defenitif barulah bidan dapat merencanakan penataksanaan kasus secara tepat.

.ntuk membuat diagnosa : 1. Pastikan bah(a data*data yang ada dapat mendukung diagnosa. 2. )engantisipasi masalah atau penyulit yang mungkin terjadi setelah diagnosis defenitif dibuat. !. )emperhatikan kemungkinan sejumlah diagnosa banding atau diagnosa ganda.

!. Penatalaksanaan &suhan atau Pera(atan <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

9encana penatalaksanaan asuhan dan pera(atan disusun setelah data terkumpul dan diagnosis defenitif ditegakkan. "etelah membuat rencana asuhan, laksanakan rencana tersebut tepat (aktu dan mengacu pada keselamatan klien.

Pilihan inter/ensi efektif dipengaruhi oleh : 1. :ukti*bukti klinik 2. Keinginan dan kepercayaan ibu !. 1empat dan (aktu asuhan #. Perlengkapan, bahan dan obat*obatan yang tersedia $. :iaya yang diperlukan 2. 1ingkat keterampilan dan pengalaman penolong persalinan 3. &kses , transportasi, dan jarak ke tempat rujukan

4. "istem dan sumber daya yang mendukung ibu (suami, anggota keluarga, sahabat).

#. /aluasi <<<<<<<<<<<

Penatalaksanaan yang telah dikerjakan harus die/aluasi untuk menilai tingkat efekti/itasnya. 1entukan apakah perlu dikaji ulang atau diteruskan sesuai dengan kebutuhan saat itu atau kemajuan pengobatan.

7adi proses pengumpulan data, membuat diagnosa, penatalaksanaan inter/ensi atau tindakan dan e/aluasi merupakan proses sirkuler (melingkar) yang saling berhubungan.

.pdate : 24 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

&suhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu. "alah satu prinsip dasarnya adalah mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Perhatian dan dukungan kepada ibu selama proses persalinan akan mendapatkan rasa aman dan keluaran yang lebih baik. 7uga mengurangi jumlah persalinan dengan tindakan (ekstraksi /akum, cunam dan seksio sesar) dan persalinan akan berlangsung lebih cepat.

&suhan sayang ibu dalam proses persalinan : 1. )emanggil ibu sesuai namanya, menghargai dan memperlakukannya sesuai martabatnya. 2. )enjelaskan asuhan dan pera(atan yang akan diberikan pada ibu sebelum memulai asuhan tersebut. !. )enjelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya. #. )engajurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau kuatir. $. )endengarkan dan menanggapi pertanyaan dan kekha(atiran ibu. 2. )emberikan dukungan, membesarkan hatinya dan menenteramkan perasaan ibu beserta anggota keluarga yang lain. 3. )enganjurkan ibu untuk ditemani suaminya dan-atau anggota keluarga yang lain selama persalinan dan kelahiran bayinya. 4. )engajarkan suami dan anggota keluarga mengenai cara memperhatikan dan mendukung ibu selama persalinan dan kelahiran bayinya. 5. )elakukan pencegahan infeksi yang baik secara konsisten. 16. )enghargai pri/asi ibu. 11. )enganjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan kelahiran bayi. 12. )enganjurkan ibu untuk minum cairan dan makan makanan ringan bila ia menginginkannya. 1!. )enghargai dan membolehkan praktek*praktek tradisional yang tidak memberi pengaruh yang merugikan. 1#. )enghindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan (episiotomi, pencukuran, dan klisma). 1$. )enganjurkan ibu untuk memeluk bayinya segera setelah lahir.

12. )embantu memulai pemberian &"0 dalam 1 jam pertama setelah kelahiran bayi. 13. )enyiapkan rencana rujukan (bila perlu). 14. )empersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik, bahan*bahan, perlengkapan dan obat*obatan yang diperlukan. "iap melakukan resusitasi bayi baru lahir pada setiap kelahiran bayi.

&suhan sayang ibu pada masa post partum : 1. )enganjurkan ibu untuk selalu berdekatan dengan bayinya (ra(at gabung). 2. )embantu ibu untuk mulai membiasakan menyusui dan menganjurkan pemberian &"0 sesuai permintaan. !. )engajarkan ibu dan keluarganya mengenai nutrisi dan istirahat yang cukup setelah melahirkan. #. )enganjurkan suami dan anggota keluarganya untuk memeluk bayi dan mensyukuri kelahiran bayinya. $. )engajarkan ibu dang anggota*anggota keluarganya tentang bahaya dan tanda* tanda bahaya yang dapat diamati dan anjurkan mereka untuk mencari pertolongan jika terdapat masalah atau kekha(atiran.

.pdate : 24 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

1indakan*tindakan pencegahan infeksi dalam pelayanan asuhan kesehatan : 1. )eminimalkan infeksi yang disebabkan mikroorganisme (bakteri, /irus, jamur). 2. )enurunkan resiko penularan penyakit yang mengancam ji(a (hepatitis dan %0=-&0+").

Penolong persalinan dapat terpapar hepatitis dan %0= di tempat kerjanya melalui : 1. Percikan darah atau cairan tubuh pada mata, hidung, mulut atau melalui diskontinuitas permukaan kulit (luka atau lecet kecil). 2. >uka tusuk akibat jarum yang terkontaminasi atau peralatan tajam lainnya, baik saat prosedur dilakukan atau saat memproses peralatan.

+efenisi tindakan*tindakan dalam pencegahan infeksi : 1. &sepsis atau teknik aseptik &sepsis atau teknik aseptik adalah semua usaha yang dilakukan dalam mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang mungkin akan menyebabkan infeksi. ,aranya adalah menghilangkan dan-atau menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit, jaringan dan benda*benda mati hingga tingkat aman. 2. &ntisepsis &ntisepsis adalah usaha mencegah infeksi dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit atau jaringan tubuh lainnya. !. +ekontaminasi +ekontaminasi adalah tindakan yang dilakukan untuk memastikan bah(a petugas kesehatan dapat menangani secara aman benda*benda (peralatan medis, sarung tangan, meja pemeriksaan) yang terkontaminasi darah dan cairan

tubuh. ,ara memastikannya adalah segera melakukan dekontaminasi terhadap benda*benda tersebut setelah terpapar-terkontaminasi darah atau cairan tubuh. #. )encuci dan membilas )encuci dan membilas adalah tindakan*tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua darah, cairan tubuh atau benda asing (debu, kotoran) dari kulit atau instrumen. $. +isinfeksi +isinfeksi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan hampir semua mikroorganisme penyebab penyakit pada benda*benda mati atau instrumen. 2. +isinfeksi tingkat tinggi (+11) +isinfeksi tingkat tinggi (+11) adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri, dengan cara merebus atau cara kimia(i. 3. "terilisasi "terilisasi adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, /irus, jamur, parasit), termasuk endospora bakteri pada benda*benda mati atau instrumen.

Prinsip*prinsip pencegahan infeksi yang efektif berdasarkan : 1. "etiap orang (ibu, bayi baru lahir, penolong persalinan) harus dianggap dapat menularkan penyakit karena infeksi yang terjadi bersifat asimptomatik (tanpa gejala). 2. "etiap orang harus dianggap beresiko terkena infeksi. !. Permukaan tempat pemeriksaan, peralatan dan benda*benda lain yang akan dan telah bersentuhan dengan kulit tak utuh, selaput mukosa, atau darah harus dianggap terkontaminasi sehingga setelah selesai digunakan harus dilakukan

proses pencegahan infeksi secara benar. #. 7ika tidak diketahui apakah permukaan, peralatan atau benda lainnya telah diproses dengan benar, harus dianggap telah terkontaminasi. $. 9esiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total tetapi dapat dikurangi hingga sekecil mungkin dengan menerapkan tindakan*tindakan pencegahan infeksi yang benar dan konsisten.

1indakan*tindakan pencegahan infeksi meliputi : 1. ,uci tangan 2. )emakai sarung tangan !. )emakai perlengkapan pelindung #. )enggunakan asepsis atau teknik aseptik $. )emproses alat bekas pakai 2. )enangani peralatan tajam dengan aman 3. )enjaga kebersihan dan kerapian lingkungan serta pembuangan sampah secara benar.

Persalinan dan kelahiran bayi bisa terjadi di luar institusi, baik di rumah, klinik bersalin s(asta, polindes, atau puskesmas. 7ika proses ini berlangsung di rumah, hati*hati agar benda*benda yang terkontaminasi tidak menyentuh daerah yang telah dibersihkan dan disiapkan untuk suatu prosedur.

.pdate : 25 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

,uci tangan harus dilakukan : * "egera setelah tiba di tempat kerja. * "ebelum dan sesudah kontak fisik langsungg dengan ibu dan bayi baru lahir. * "ebelum memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi (+11) atau steril. * "etelah melepaskan sarung tangan (sarung tangan yang berlubang atau robek dapat berkontaminasi dengan tangan). * "etelah menyentuh benda yang mungkin terkkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh lainnya atau setelah menyentuh selaput lendir (mukosa), misalnya mata, hidung, mulut, dan /agina meskipun saat itu sedang menggunakan sarung tangan. * "etelah ke kamar mandi. * "ebelum pulang kerja.

.ntuk mencuci tangan : * >epaskan perhiasan di tangan dan pergelanngan tangan. * :asahi tangan dengan air bersih yang menggalir. * ?osok kedua tangan dengan kuat, gunakan ssabun biasa atau sabun cair yang mengandung anti mikroba selama 1$*!6 detik (pastikan menggosok sela*sela jari). 1angan yang terlihat kotor harus dicuci lebih lama. * :ilas tangan dengan air bersih yang mengaalir. * :iarkan tangan kering dengan cara dianginn*anginkan atau keringkan dengan

kertas tisu atau handuk pribadi yang bersih dan kering.

Pedoman saat mencuci tangan mengingat mikroorganisme tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang lembab atau air yang tidak mengalir : 1. :ila menggunakan sabun padat (misalkan sabun batangan), gunakan dalam potongan*potongan kecil dan tempatkan sabun dalam (adah yang berlubang* lubang untuk mencegah air menggenangi sabun tersebut. 2. 7angan mencuci tangan dengan cara mencelupkan tangan ke dalam (adah berisi air meskipun air tersebut sudah ditambahkan larutan antiseptik. )ikroorganisme dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam larutan tersebut. !. :ila tidak tersedia air mengalir : * ?unakan ember tertutup dengan keran air yang bisa ditutup saat mencuci tangan dan dibuka kembali saat membilas tangan. * ?unakan botol yang sudah dilubangi agar air bisa mengalir. * )inta orang lain menyiramkan air ke tangan, atau * ?unakan pencuci tangan yang mengandung anti mikroba berbahan dasar alkohol. ,ampurkan 166 ml 26*56 @ alkohol dengan 2 ml gliserin. ?unakan kurang lebih 2 ml dan gosok kedua tangan hingga kering, ulangi ! kali. #. Keringkan tangan dengan handuk bersih dan kering. 7angan menggunakan handuk yang juga digunakan orang lain. %anduk basah - lembab merupakan tempat yang baik buat mikroorganisme berkembang biak. $. :ila tidak ada saluran air untuk membuang air yang sudah digunakan, kumpulkan air di baskom lalu buang ke saluran limbah atau jamban di kamar mandi.

&pabila persalinan dan kelahiran bayi terjadi di rumah maka pastikan bah(a teman dan anggota keluarga mencuci tangan mereka.

.pdate : 25 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

* ?unakan sarung tangan steril atau sarung tangan +11 untuk prosedur apapun yang akan mengakibatkan kontak dengan jaringan diba(ah kulit, seperti persalinan, penjahitan atau pengambilan darah. * ?unakan sarung tangan pemeriksaan yang beersih untuk menangani darah atau cairan tubuh. * ?unakan sarung tangan rumah tangga atau ssarung tangan tebal untuk mencuci peralatan, menangani sampah, membersihkan darah dan cairan tubuh.

1abel 1indakan yang memerlukan sarung tangan :AAAA <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Prosedur

"arung 1angan

"arung 1angan +11 "arung 1angan "terilA

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< )emeriksa tekanan darah atau suhu, menyuntik. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< )enolong persalinan 1idak 1idak 1idak

dan kelahiran, menjahit laserasi atau episiotomi.

Ba

:isa diterima

+ianjurkan

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< )engambil contoh darah pemasangan intra/ena. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< )enghisap lendir dari jalan napas bayi baru lahir. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< )emegang dan membersihkan peralatan yang terkontaminasi. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< )emegang sampah yang terkontaminasi. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< )embersihkan percikan darah atau cairan tubuh. <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< A 7ika sterilisasi tidak memungkinkan maka sarung tangan +11 (disinfeksi tingkat tinggi) merupakan satu*satunya alternatif yang bisa diterima. AA "arung tangan periksa yang bersih bisa diterima. AAA "arung tangan tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks merupakan hal yang paling praktis untuk tujuan ini. AAAA +iadaptasi dari ,+,, 1545 dan +%0%", 1544. Ba 1idak 1idak Ba 1idak 1idak BaAAA 1idak 1idak Ba Ba 1idak BaAA 1idak 1idak

"arung tangan sekali pakai lebih dianjurkan tetapi jika sarananya sangat terbatas, sarung tangan bisa digunakan berulang kali jika dilakukan dekontaminasi, cuci dan bilas, disinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi.

7ika sarung tangan sekali pakai digunakan berulang kali, jangan diproses lebih ! kali karena mungkin telah terjadi robekan - lubang yang tidak terlihat atau sarung tangan dapat robek pada saat sedang digunakan.

7angan gunakan sarung tangan jika sarung tangan tersebut tak utuh, tipis atau berlubang dan robek. :uang dan gunakan sarung tangan yang lain.

&pabila persalinan dan kelahiran bayi terjadi di rumah maka pakai sarung tangan bersih bila sarung tangan steril atau desinfeksi tingkat tinggi tidak tersedia.

.pdate : 25 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

Perlengkapan pelindung dapat melindungi penolong terhadap percikan atau luka terkena benda tajam atau mencegah pemaparan terhadap infeksi. )isalnya kaca mata pelindung, masker (ajah, sepatu boot atau sepatu tertutup, celemek plastik baju penutup.

&pabila persalinan dan kelahiran bayi terjadi di rumah maka gunakan penghalang atau pelindung untuk mencegah darah atau cairan tubuh terpercik ke mata atau mulut. Kacamata yang murah bisa digunakan sebagai pelindung mata jika kacamata khusus tidak tersedia. 7ika barrier protektif tidak tersedia, hindarkan

segala kemungkinan terpercik bahan berbahaya. 7ika darah atau cairan tubuh terpercik ke kulit, cuci dan bilas dengan segera.

.pdate : 25 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

1eknik aseptik meliputi aspek : 1. )enggunakan perlengkapan pelindung pribadi 2. &ntisepsis !. )enjaga sterilitas atau desinfeksi tingkat tinggi.

&ntisepsis adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah infeksi dengan cara membunuh atau mengurangi jumlah mikroorganisme pada jaringan tubuh atau kulit. ,ontoh tindakan tersebut adalah mencuci tangan secara teratur. "terilisasi tidak dapat dilakukan pada kulit dan selaput lendir (mukosa).

>arutan antiseptik dan larutan desinfektan digunakan untuk tujuan berbeda. >arutan antiseptik digunakan pada kulit atau jaringan hidup sehingga daya eliminasinya terhadap mikroorganisme tidak sekuat larutan desinfektan. >arutan desinfektan digunakan untuk dekontaminasi peralatan dan benda*benda yang digunakan dalam prosedur bedah.

>arutan antiseptik seperti alkohol, memerlukan (aktu beberapa menit setelah dioleskan agar memberikan efek yang optimal. Karena itu, penggunaan antiseptik

tidak diperlukan untuk suatu tindakan kecil yang membutuhkan (aktu segera (misalnya penyuntikan oksitosin secara intramuskuler selama penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga, memotong tali pusat) asalkan peralatan yang digunakan sudah diproses hingga desinfeksi tingkat tinggi atau steril.

>arutan antiseptik berikut bisa diterima : * &lkohol (26*56 @) : etil, isoprofil atau metil spiritus. * "etrimid atau klorheksidin glukonat, berbbagai konsentrasi : sa/lon. * Klorheksidin glukonat (#@) : hibiscrub, hhibitane, hibiclens. * %eksaklorofen (!@) : phisoheC. * Paraklorometaksilenol (P,)D atau kloroksiilenol), berbagai konsentrasi : dettol. * 0odine (1*! @), larutan yang dicampur alkkohol atau encer (lugol) atau tinctur (iodine dalam alkohol 36@). 0odine tidak boleh digunakan pada permukaan mukosa seperti /agina. * 0odofor. berbagai konsentrasi : betadine..

Klorheksidin glukonat dan iodofor merupakan antiseptik yang paling baik untuk digunakan pada mukosa. Persiapkan kulit atau jaringan dengan cara mengusapkan kapas atau kasa yang sudah dibasahi larutan antiseptik dengan gerakan memutar, bergerak melingkar dari tengah ke luar seperti spiral.

>arutan desinfektan berikut bisa diterima : * Klorin pemutih 6,$@ (untuk dekontaminasi permukaan yang lebar dan +11 peralatan). * ?lutaraldehida 2@ (bisa digunakan untuk ddekontaminasi tetapi karena mahal biasanya hanya digunakan untuk desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi kimia(i)

7angan gunakan desinfektan dengan senya(a fenol untuk disinfeksi peralatan atau bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir karena membahayakan kondisi kesehatan bayi tersebut.

&ntiseptik dan larutan desinfektan bisa juga terkontaminasi mikroorganisme, seperti stafilokokus, baksil gram negatif, atau beberapa macam endospora. Erganisme*organisme tersebut bisa menyebabkan infeksi nosokomial berantai jika larutan yang terkontaminasi digunakan untuk mencuci tangan atau dioleskan pada kulit klien.

,ara mencegah kontaminasi larutan antiseptik dan larutan desinfektan : * %anya menggunakan air matang untuk mengenncerkan (jika pengenceran diperlukan). * :erhati*hati untuk tidak mengkontaminasi pinggiran (adah pada saat menuangkan larutan ke (adah yang lebih kecil (pinggiran (adah dari larutan utama tidak boleh bersentuhan dengan (adah yang lebih kecil). * )engosongkan dan mencuci (adah dengan sabbun dan air serta membiarkannya kering dengan cara diangin*anginkan setidaknya sekali seminggu (tempelkan label bertuliskan tanggal pengisian ulang). * )enuangkan larutan antiseptik ke gulungann kapas atau kasa (jangan merendam gulungan kapas atau kasa di dalam (adah ataupun mencelupkannya ke dalam larutan antiseptik). * )enyimpan larutan di tempat yang dingin ddan gelap.

Pemeliharaan sterilitas dengan jalan memisahkan benda*benda steril atau disinfeksi tingkat tinggi (FbersihF) dari benda*benda yang terkontaminasi (FkotorF). 7ika mungkin gunakan baju dan sarung tangan steril dan sediakan serta jaga lingkungan yang steril.

"ediakan dan pelihara daerah steril - desinfeksi tingkat tinggi : * ?unakan kain steril. * :erhati*hati jika membuka bungkusan atau memindahkan benda*benda ke daerah yang steril - desinfeksi tingkat tinggi. * %anya benda*benda steril - desinfeksi tinngkat tinggi atau petugas dengan baju yang sesuai, yang diperkenankan untuk memasuki daerah steril - desinfeksi tingkat tinggi. * &nggap benda apapun yang basah, terpotongg atau robek sebagai benda yang terkontaminasi. * 1empatkan daerah steril - desinfeksi tinggkat tinggi jauh dari pintu atau jendela. * ,egah orang*orang yang tidak memakai saruung tangan desinfeksi tingkat tinggi atau steril menyentuh peralatan yang ada di daerah steril.

&pabila persalinan dan kelahiran bayi terjadi di rumah maka terapkan prinsip menjaga daerah steril dengan menjauhkan benda*benda terkontaminasi atau kotor dari benda*benda bersih atau disinfeksi tingkat tinggi. Pastikan bah(a semua peralatan yang ada dalam partus set dan set jahit serta benda*benda lainnya yang mungkin kontak dengan jaringan di ba(ah kulit, telah didisinfeksi tingkat tinggi atau sedapat mungkin gunakan perlengkapan steril.

.pdate : 25 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

&da ! langkah pokok melakukan proses peralatan dan benda*benda lainnya dengan upaya pencegahan infeksi, yaitu : 1. +ekontaminasi ,aranya yaitu merendam dalam larutan klorin 6,$@ selama 16 menit. 2. Pencucian dan pembilasan ,aranya yaitu menggunakan deterjen dan sikat. Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda*benda tajam. !. +esinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi. ,ara melakukan desinfeksi tingkat tinggi yaitu merebus - mengukus dalam panci tertutup selama 26 menit atau secara kimia(i dengan merendam dalam cairan desinfektan selama 26 menit. ,ara melakukan sterilisasi yaitu menggunakan otoklaf 162 kPa, 121 derajat celcius selama !6 menit jika terbungkus, 26 menit jika tidak terbungkus atau menggunakan panas kering 136 derajat celcius selama 26 menit. >alu didinginkan dan siap digunakan.

Peralatan yang sudah diproses biasa disimpan dalam (adah tertutup yang didesinfeksi tingkat tinggi sampai 1 minggu jika (adahnya tidak terbuka.

.ntuk menyiapkan (adah yang desinfeksi tingkat tinggi, rebus (jika kecil) atau isi dengan larutan klorin 6,$@ selama 26 menit (larutan klorin bisa dipindahkan ke (adah lain untuk digunakan ulang dalam (aktu 2# jam). :ilas (adah dengan air matang dan angin*anginkan sampai kering sebelum digunakan.

:enda*benda steril atau desinfeksi tingkat tinggi harus disimpan dalam keadaan kering dan bebas debu. :ungkusan*bungkusan yang tetap kering dan utuh bisa digunakan dalam (aktu 1 minggu. Peralatan steril yang dibungkus dalam kantong plastik bersegel dan tetap kering serta kemasannya tetap utuh, dapat bertahan dalam (aktu 1 bulan. 7ika peralatan*peralatan tersebut tidak digunakan dalam tenggang (aktu penyimpanan tersebut maka harus diproses kembali sebelum digunakan.

.pdate : 25 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

+ekontaminasi merupakan langkah pertama yang penting dalam menangani peralatan, perlengkapan, sarung tangan dan benda*benda lain yang terkontaminasi. +ekontaminasi membuat benda*benda lebih aman untuk ditangani petugas pada saat dilakukan pembersihan. .ntuk perlindungan lebih jauh, pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks jika menangani peralatan yang sudah digunakan atau kotor.

"egera setelah digunakan, rendam seluruh bagian benda*benda yang terkontaminasi dalam larutan klorin 6,$@ selama 16 menit. 0ni akan cepat mematikan /irus hepatitis : dan %0=.

+aya kerja larutan klorin akan cepat menurun sehingga harus diganti minimal setiap 2# jam atau lebih cepat jika terlihat telah kotor atau keruh.

9umus untuk membuat larutan klorin 6,$@ dari larutan konsentrat berbentuk cair :

7umlah bagian air G (@ larutan konsentrat : @ larutan yang diinginkan) * 1

,ontoh :

.ntuk membuat larutan klorin 6,$@ dari larutan klorin $,2$@ 1. 7umlah bagian air G ($,2$@ : 6,$@) * 1 G 16,$ * 1 G 5,$

2. 1ambahkan 5 bagian (pembulatan keba(ah dari 5,$) air ke dalam 1 bagian larutan klorin $,2$ @ &ir tidak perlu dimasak

9umus untuk membuat larutan klorin 6,$@ dari bubuk klorin kering :

7umlah bagian air G (@ larutan yang diinginkan : @ konsentrat) C 1666

,ontoh :

.ntuk membuat larutan klorin 6,$@ dari bubuk klorin yang bisa melepaskan klorin (seperti kalsium hipoklorida) yang mengandung !$@ klorin 1. ?ram-liter G (6,$@ : !$@) C 1666 G 1#,! gram-liter 2. 1ambahkan 1# gram (pembulatan keba(ah dari 1#,!) bubuk klorin !$@ ke dalam 1 liter air bersih.

.pdate : 25 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

Pencucian adalah cara paling efektif untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada peralatan - perlengkapan yang kotor atau sudah digunakan. :aik sterilisasi maupun disinfeksi tingkat tinggi menjadi kurang efektif tanpa proses pencucian sebelumnya. 7ika benda*benda yang terkontaminasi tidak dapat dicuci segera setelah didekontaminasi, bilas peralatan dengan air untuk mencegah korosi dan menghilangkan bahan*bahan organik lalu cuci dengan seksama secepat mungkin.

"ebagian besar mikroorganisme (hingga 46@) yang terdapat dalam darah dan bahan*bahan organik lain bisa dihilangkan selama proses pencucian. Pencucian juga dapat menurunkan jumlah endospora bakteri yang menyebabkan tetanus dan gangren. Pencucian ini penting karena residu bahan*bahan organik bisa menjadi tempat bagi mikroorganisme (termasuk endospora) dan melindungi mikroorganisme terhadap proses sterilisasi atau disinfeksi kimia(i. "ebagai contoh /irus hepatitis : bisa tetap hidup pada darah yang hanya 1-16 berpangkat 4 ml (yang tidak bisa dilihat dengan mata biasa) dan bisa menyebabkan infeksi jika terpercik ke mata. 7ika perlengkapan sterilisasi tidak tersedia, pencucian yang seksama merupakan cara mekanik satu*satunya untuk menghilangkan sebagian besar endospora bakteri.

1abel fekti/itas tindakan dalam pemrosesan alat bekas pakai <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< Pencucian +ekontaminasi Pencucian +11A "terilisasiA

(hanya air) (deterjen ; pembilasnya)

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< fekti/itas ()enghilangkan atau menon*aktifkan mikroorganisme) )embunuh /irus &0+" ; %epatitis %ingga $6@ %ingga 46@ 5$@ 166@

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< Haktu kerja yang diperlukan agar proses berjalan efektif 9endam selama 16 menit ,uci hingga bersih ,uci hingga terlihat bersih 9ebus, kukus atau secara kimia(i : 162kPa, 26 menit 121o, Kukus : 26*!6 mnt

Panas kering : 26 mnt, 136o, <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

A Perlu didahului oleh dekontaminasi dan pencucian.

Perlengkapan - bahan*bahan untuk mencuci peralatan termasuk : * "arung tangan karet yang tebal atau sarunng tangan rumah tangga dari lateks. * "ikat halus (boleh menggunakan sikat gigii). * 1abung suntik (minimal 16 ml, untuk membiilas bagian dalam kateter termasuk kateter penghisap lendir). * Hadah plastik atau baja antikarat (stanleess stell). * &ir bersih. * "abun atau deterjen.

1ahap*tahap pencucian dan pembilasan : 1. Pakai sarung tangan karet yang tebal pada kedua tangan. 2. &mbil peralatan bekas pakai yang sudah terkontaminasi (hati*hati bila memegang peralatan yang tajam, seperti gunting dan jarum jahit). !. &gar tidak merusak benda*benda yang terbuat dari plastik atau karet, jangan dicuci segera bersamaan dengan peralatan yang terbuat dari logam. #. ,uci setiap benda tajam secara terpisah dan hati*hati. a. ?unakan sikat dengan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran.

b. :uka engsel gunting dan klem. c. "ikat dengan seksama terutama di bagian sambungan dan pojok peralatan. d. Pastikan tidak ada sisa darah dan kotoran yang tertinggal pada peralatan. e. ,uci setiap benda sedikitnya ! kali (atau lebih jika perlu) dengan air dan sabun atau deterjen. f. :ilas benda*benda tersebut dengan air bersih. $. .langi prosedur tersebut pada benda*benda lain. 2. 7ika peralatan didisinfeksi tingkat tinggi secara kimia(i (misalnya dalam larutan klorin 6,$@) tempatkan peralatan dalam (adah yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai proses +11. 7ika peralatan masih basah mungkin akan mengencerkan larutan kimia dan membuat larutan menjadi kurang efektif. 3. Peralatan yang akan didisinfeksi tingkat tinggi dengan cara dikukus atau direbus atau disterilisasi di dalam otoklaf atau o/en panas kering, tidak usah dikeringkan sebelum proses +11 atau sterilisasi dimulai. 4. "elagi masih memakai sarung tangan, cuci sarung tangan dengan air dan sabun lalu bilas secara seksama dengan menggunakan air bersih. 5. ?antungkan sarung tangan dan biarkan dengan cara diangin*anginkan.

:ola karet Penghisap tidak boleh dibersihkan dan digunakan ulang untuk lebih dari satu bayi. "ecara ideal kateter penghisap lendir +e>ee harus dibuang setelah satu kali digunakan. 7ika hal ini tidak memungkinkan, kateter harus dibersihkan dan didisinfeksi tingkat tinggi dengan seksama. Kateter urin sangat sulit dibersihkan dan didisinfeksi tingkat tinggi. )enggunakannya pada lebih dari satu ibu dapat meningkatkan resiko infeksi jika tidak diproses dengan benar.

.ntuk mencuci kateter (termasuk kateter penghisap lendir) lakukanlah tahapan* tahapan berikut : 1. Pakai sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari lateks pada kedua tangan.

2. >epaskan penutup (adah penampung lendir (untuk kateter penghisap lendir). !. ?unakan tabung suntik besar untuk mencuci bagian dalam kateter sedikitnya ! kali (atau lebih jika perlu) dengan air dan sabun atau deterjen. #. :ilas kateter menggunakan tabung suntik dan air bersih. $. >etakkan kateter dalam (adah yang bersih dan biarkan kering sebelum dilakukan proses +11.

Kateter harus didisinfeksi tingkat tinggi secara kimia(i. Kateter bisa rusak jika didisinfeksi tingkat tinggi dengan jalan direbus.

.pdate : 25 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

)eskipun sterilisasi merupakan cara yang paling efektif untuk membunuh mikroorganisme, sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan tidak selalu praktis. +11 merupakan satu*satunya alternatif untuk situasi tersebut. +11 bisa dicapai dengan cara merebus, mengukus atau secara kimia(i. .ntuk peralatan, perebusan seringkali merupakan metode +11 yang paling sederhana dan efisien.

&gar +11 ataupun sterilisasi menjadi efektif, lakukan terlebih dahulu proses dekontaminasi dan pencucian peralatan dengan sebaik*baiknya.

+11 dengan ,ara )erebus <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

* ?unakan panci dengan penutup rapat. * ?anti air setiap kali mendisinfeksi perallatan. * 9endam peralatan sehingga semuanya terenddam di dalam air. * )ulai panaskan air. * )ulai hitung (aktu saat air mulai mendidiih. * 7angan tambahkan benda apapun ke dalam aiir mendidih setelah penghitungan (aktu dimulai. I 9ebus selama 26 menit. I ,atat lama (aktu perebusan peralatan di dalam buku khusus. I :iarkan peralatan kering dengan cara diangin*anginkan sebelum digunakan atau disimpan (jika peralatan dalam keadaan lembab maka tingkat pencapaian disinfeksi tingkat tinggi tidak terjaga). I "etelah peralatan kering, gunakan segera atau simpan dalam (adah disinfeksi tingkat tinggi dan berpenutup. Peralatan bisa disimpan sampai 1 minggu asalkan penutupnya tidak dibuka.

+11 dengan .ap Panas pada "arung 1angan <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

"etalah sarung tangan didekontaminasi dan dicuci maka sarung tangan ini siap +11 dengan uap tanpa diberi talek.

* ?unakan panci perebus yang memiliki ! sussun nampan pengukus. * ?ulung bagian atas sarung tangan sehinggaa setelah +11 selesai, sarung tangan dapat dipakai tanpa membuat kontaminasi baru. * >etakkan sarung tangan pada baki atau nammpan pengukus yang berlubang

diba(ahnya. &gar mudah dikeluarkan dari bagian atas panci pengukus, letakkan sarung tangan dengan bagian jarinya ke arah tengah panci. 7angan menumpuk sarung tangan ($*16 pasang sarung tangan bisa diletakkan di panci pengukus, tergantung diameter panci). * .langi proses tersebut hingga semua nampaan pengukus terisi sarung tangan. "usun tiga nampan pengukus di atas panci perebus yang berisi air. >etakkan sebuah panci perebus kosong di sebelah kompor. * >etakkan penutup di atas panci pengukus ppaling atas dan panaskan air hingga mendidih. 7ika air mendidih perlahan, hanya sedikit uap air yang dihasilkan dan suhunya mungkin tidak cukup tinggi untuk membunuh mikroorganisme. 7ika air mendidih terlalu cepat, air akan menguap dengan cepat dan bahan bakar akan terbuang. * 7ika uap mulai keluar dari celah*celah diiantara panci pengukus, mulailah penghitungan (aktu. ,atat lamanya pengukusan sarung tangan dalam buku khusus. * Kukus sarung tangan selama 26 menit. * &ngkat nampan pengukus paling atas yang bberisi sarung tangan dan goyangkan perlahan*lahan agar air yang tersisa pada sarung tangan dapat menetes keluar. * >etakkan nampan pengukus di atas panci peerebus yang kosong di sebelah kompor. * .langi langkah tersebut hingga semua namppan pengukus yang berisi sarung tangan tersusun di atas panci perebus yang kosong. >etakkan penutup di atasnya hingga sarung tangan menjadi dingin dan kering tanpa terkontaminasi. * :iarkan sarung tangan kering dengan dianggin*anginkan sampai kering di dalam panci selama #*2 jam. 7ika diperlukan segera, biarkan sarung tangan menjadi dingin selama $*16 menit dan kemudian gunakan dalam (aktu !6 menit pada

saat masih basah atau lembab (setelah !6 menit bagian jari sarung tangan akan menjadi lengket dan membuat sarung tangan sulit dipakai atau digunakan). * 7ika sarung tangan tidak akan dipakai seggera, setelah kering, gunakan cunam penjepit atau pinset disinfeksi tingkat tinggi untuk memindahkan sarung tangan. >etakkan sarung tangan tersebut dalam (adah disinfeksi tingkat tinggi lalu tutup rapat (sarung tangan bisa disimpan di dalam panci pengukus yang berpenutup rapat). "arung tangan tersebut bisa disimpan sampai 1 minggu.

7angan menempatkan nampan pengukus yang berlubang dan berisi sarung tangan di atas meja atau tempat lain karena sarung tangan dapat terkontaminasi oleh cemaran melalui lubang tersebut.

+11 Kimia(i <<<<<<<<<<<<

:ahan kimia yang dianjurkan untuk +11 adalah klorin dan glutaraldehid (cideC). &lkohol, iodine dan iodofor tidak digolongkan sebagai +11. &lkohol tidak membunuh /irus dan spesies Pseudomonas dapat tumbuh dalam larutan iodine. >arutan*larutan tersebut hanya boleh digunakan sebagai disinfektan jika disinfektan yang dianjurkan tidak tersedia. >ysol, karbol dan densol (asam karbolik $@ atau fenol 1* 2@) digolongkan sebagai disinfektan tingkat rendah dan tidak dapat digunakan untuk dekontaminasi atau proses +11. 1ablet formalin hanya efektif dalam suhu tinggi dan dalam bentuk gas jenuh. Penggunaan tablet formalin sangat tidak dianjurkan. )eletakkannya bersama sarung tangan, bahan*bahan atau perlengkapan dalam botol kaca yang tertutup tidak efektif. Penelitian membuktikan formaldehid (formalin) bersifat karsinogenik sehingga tidak boleh digunakan.

>arutan disinfektan tingkat tinggi yang siap sedia dan tidak mahal adalah klorin. Karena larutan klorin bersifat korosif dan proses +11 memerlukan perendaman selama 26 menit, peralatan yang sudah didisinfeksi tingkat tinggi secara kimia(i harus segera dibilas dengan air matang.

>angkah*langkah kunci pada disinfeksi tingkat tinggi kimia(i : * >etakkan peralatan kering yang sudah dideekontaminasi dan dicuci ke dalam (adah. Kemudian isi (adah tersebut dengan larutan kimia. 7ika peralatan masih dalam kondisi basah sebelum direndam dalam larutan kimia maka dapat terjadi pengenceran tambahan terhadap larutan tersebut dan membuatnya menjadi kurang efektif. * Pastikan bah(a peralatan terendam seluruhhnya dalam larutan kimia. * 9endam peralatan selama 26 menit. * ,atat lama (aktu peralatan direndam dalamm larutan kimia di buku khusus. * :ilas peralatan dengan air matang dan anggin*anginkan sampai kering di (adah disinfeksi tingkat tinggi yang berpenutup. * "etelah kering, peralatan dapat segera diigunakan atau disimpan dalam (adah disinfeksi tingkat tinggi yang berpenutup rapat.

+11 kateter secara kimia(i : * "iapkan larutan klorin 6,$@. * Pakai sarung tangan karet yang tebal atauu sarung tangan rumah tangga dari lateks pada kedua tangan. * >etakkan kateter kering yang sudah dicucii di dalam larutan klorin. ?unakan tabung suntik besar yang steril atau telah didisinfeksi tingkat tinggi untuk membilas bagian dalam kateter dengan larutan klorin. .langi pembilasan ! kali. Pastikan kateter terendam dalam larutan. * :iarkan kateter terendam selama 26 menit.. * ?unakan tabung suntik besar yang telah diidisinfeksi atau steril dan air yang direbus sedikitnya 26 menit untuk membilas kateter. * :iarkan kateter menjadi kering dengan carra diangin*anginkan lalu segera

digunakan atau disimpan dalam (adah bersih yang telah didisinfeksi tingkat tinggi.

7adi, selalu ikuti prinsip*prinsip pemprosesan peralatan yang benar sebelum menggunakan kembali benda atau peralatan yang terkontaminasi, yaitu : 1. +ekontaminasi 2. ,uci, bilas dan keringkan bila perlu !. "terilisasi dan disinfeksi tingkat tinggi #. ?unakan segera atau simpan dalam (adah yang sesuai.

.pdate : 25 +esember 266$

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

,atat semua asuhan yang telah diberikan kepada ibu dan-atau bayinya. 7ika asuhan tidak dicatat, dapat dianggap tidak pernah melakukan asuhan tersebut. Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik karena memungkinkan penolong persalinan untuk terus*menerus memperhatikan asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi. )engkaji ulang catatan memungkinkan untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan dan dapat lebih efektif dalam merumuskan suatu diagnosa serta membuat rencana asuhan atau pera(atan bagi ibu dan bayinya. Partograf merupakan bagian terpenting dari proses pencatatan selama persalinan.

Pencatatan rutin adalah penting karena : 1. +apat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat keputusan klinik dan menge/aluasi apakah asuhan atau pera(atan sudah sesuai dan efektif, untuk

mengidentifikasi kesenjangan pada asuhan yang diberikan dan untuk membuat perubahan dan peningkatan rencana asuhan atau pera(atan. 2. +apat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan dalam proses membuat keputusan klinik, sedangkan sebagai metode kepera(atan, informasi ini harus dapat diberikan atau diteruskan kepada tenaga kesehatan lainnya. !. )erupakan catatan permanen tentang asuhan, pera(atan dan obat yang diberikan. #. +apat dibagikan diantara para penolong kelahiran. %al ini penting jika memerlukan rujukan dimana lebih dari satu penolong kelahiran memberikan asuhan pada ibu dan bayi baru lahir. $. +apat mempermudah kelangsungan asuhan dari satu kunjungan ke kunjungan berikutnya, dari satu penolong persalinan kepada penolong persalinan lain atau dari seorang penolong persalinan ke fasilitas kesehatan lainnya. )elalui pencatatan rutin, penolong persalinan mendapatkan informasi yang rele/an dari setiap ibu atau bayi baru lahir yang diasuhnya. 2. +apat digunakan untuk penelitian atau studi kasus. 3. +iperlukan untuk memberi masukan data statistik sebagai catatan nasional dan daerah, termasuk catatan kematian dan kesakitan ibu - bayi baru lahir.

&spek*aspek penting dalam pencatatan : 1. 1anggal dan (aktu asuhan tersebut diberikan 2. 0dentifikasi penolong persalinan !. Paraf atau tandatangan (dari penolong persalinan) pada semua catatan #. )encakup informasi yang berkaitan secara tepat,dicatat dengan jelas dan dapat dibaca $. Ketersediaan sistem penyimpanan catatan atau data pasien

2. Kerahasiaan dokumen*dokumen medis

0bu harus diberikan salinan catatan medik (catatan klinik antenatal, dokumen* dokumen rujukan, dll) beserta panduan yang jelas mengenai : * )aksud dari dokumen*dokumen tersebut * Kapan harus diba(a * Kepada siapa harus diberikan * :agaimana cara penyimpanan yang aman di rrumah atau selama perjalanan ke tempat rujukan.

.pdate : 2 7anuari 2662

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

)eskipun sebagian besar ibu menjalani persalinan normal namun sekitar 16*1$ @ diantaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan dan kelahiran sehingga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan. "angatlah sulit menduga kapan penyulit akan terjadi sehingga kesiapan merujuk ibu dan-atau bayinya ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat (aktu jika penyulit terjadi. "etiap tenaga penolong - fasilitas pelayanan harus mengetahui lokasi fasilitas tujukan terdekat yang mampu melayani kega(atdaruratan obstetri dan bayi baru lahir, seperti : * Pembedahan termasuk bedah sesar. * 1ransfusi darah. * Persalinan menggunakan ekstraksi /akum daan cunam. * &ntibiotik 0=.

* 9esusitasi bayi baru lahir dan asuhan lannjutan bagi bayi baru lahir.

0nformasi tentang pelayanan yang tersedia di tempat rujukan, ketersediaan pelayanan purna (aktu, biaya pelayanan dan (aktu serta jarak yang ditempuh ke tempat rujukan merupakan hal penting yang harus diketahui oleh klien dan penolong persalinan. 7ika terjadi penyulit, upaya rujukan melalui alur yang tepat dan (aktu yang singkat. 7ika ibu dan bayi baru lahir mengalami penyulit dan dirujuk ke tempat yang tidak sesuai, mereka akan kehilangan banyak (aktu yang berharga dan kesempatan terbaik untuk menyelamatkan jika mereka.

Pada saat kunjungan antenatal, jelaskan bah(a petugas kesehatan, klien dan suami akan selalu berupaya untuk mendapatkan pertolongan terbaik, termasuk kemungkinan rujukan setiap ibu hamil apabila terjadi penyulit. Pada saat terjadi penyulit seringkali tidak cukup (aktu untuk membuat rencana rujukan sehingga keterlambatan dalam membuat keputusan dapat membahayakan ji(a klien. &njurkan ibu untuk membahas rujukan dan membuat rencana rujukan bersama suami dan keluarganya serta ta(arkan untuk berbicara dengan suami dan keluarganya untuk menjelaskan antisipasi rencana rujukan.

)asukkan persiapan*persiapan dan informasi berikut ke dalam rencana rujukan : * "iapa yang akan menemani ibu dan bayi barru lahir. * 1empat*tempat rujukan mana yang lebih dissukai ibu dan keluarga. (7ika ada lebih dari satu kemungkinan tempat rujukan, pilih tempat rujukan yang paling sesuai berdasarkan jenis asuhan yang diperlukan). * "arana transportasi yang akan digunakan ddan siapa yang akan mengenderainya. 0ngat bah(a transportasi harus tersedia segera, baik siang maupun malam. * Erang yang ditunjuk menjadi donor darah, jika transpusi darah diperlukan. * .ang yang disisihkan untuk asuhan medis, transportasi, obat*obatan dan bahan* bahan. * "iapa yang akan tinggal dan menemani anakk*anak yang lain pada saat ibu tidak di rumah.

Kaji ulang tentang keperluan dan tujuan upaya rujukan pada ibu dan keluarganya. Kesempatan ini harus dilakukan selama ibu melakukan kunjungan asuhan antenatal atau pada saat a(al persalinan, jika memungkinkan. 7ika ibu belum membuat rencana selama kehamilannya, penting untuk mendiskusikan rencana rujukan dengan ibu dan keluarganya pada saat*saat a(al persalinan. 7ika kemudian timbul masalah pada saat persalinan dan rencana rujukan belum dibicarakan maka seringkali sulit untuk membuat persiapan*persiapan dengan cepat. 9ujukan tepat (aktu merupakan unggulan asuhan sayang ibu dalam mendukung keselamatan ibu.

%al*hal yang penting dalam mempersiapkan rujukan untuk ibu : 1. :idan 2. &lat !. Keluarga #. "urat $. Ebat 2. Kendaraan 3. .ang

:idan ******

Pastikan bah(a ibu dan-atau bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalinan yang kompoten dan memiliki kemampuan untuk menatalaksana kega(atdaruratan obstetri dan bayi baru lahir untuk diba(a ke fasilitas rujukan.

&lat *****

:a(a perlengkapan dan bahan*bahan untuk asuhan persalinan, masa nifas dan bayi baru lahir (tabung suntik, selang 0=, dll) bersama ibu ke tempat rujukan. Perlengkapan dan bahan*bahan tersebut mungkin diperlukan jika ibu melahirkan sedang dalam perjalanan.

Keluarga *********

:eritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan-atau bayi dan mengapa ibu dan-atau bayi perlu dirujuk. 7elaskan pada mereka alasan dan keperluan upaya rujukan tersebut. "uami atau anggota keluarga yang lain harus menemani ibu dan-atau bayi baru lahir ke tempat rujukan.

"urat ******

:erikan surat ke tempat rujukan. "urat ini harus memberikan identifikasi mengenai ibu dan-atau bayi baru lahir, cantumkan alasan rujukan dan uraikan hasil pemeriksaan, asuhan atau obat*obatan yang diterima ibu dan-atau bayi baru lahir. >ampirkan partograf kemajuan persalinan ibu pada saat rujukan.

Ebat *****

:a(a obat*obatan esensial pada saat mengantar ibu ke tempat rujukan. Ebat* obatan mungkin akan diperlukan selama perjalanan.

Kendaraan **********

"iapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam kondisi yang cukup nyaman. "elain itu pastikan bah(a kondisi kendaraan itu cukup baik untuk mencapai tempat rujukan dalam (aktu yang tepat.

.ang *****

0ngatkan pada keluarga agar memba(a uang dalam jumlah yang cukup untuk membeli obat*obatan yang diperlukan dan bahan*bahan kesehatan lain yang diperlukan selama ibu dan-atau bayi baru lahir tinggal di fasilitas rujukan.

.pdate : ! 7anuari 2662

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662 Kala Satu Persalinan membahas tentang pendahuluan, fase*fase dalam kala satu persalinan, menyiapkan kelahiran, anamnesis dan pemeriksaan fisik rutin bagi ibu yang sedang bersalin, mengenali masalah dan penyulit secara dini, dan menggunakan partograf.

Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi ser/iks, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu. &rtikel ini akan memberikan gambaran mengenai kala satu persalinan dan asuhan bagi ibu selama (aktu tersebut dan juga mendefenisikan proses fisiologis persalinan normal. 7uga dijelaskan bagaimana cara memberikan asuhan sayang ibu selama persalinan, melakukan anamnesis dan melakukan pemeriksaan fisik pada ibu dalam persalinan. "elain itu, dikaji pula tentang deteksi dini dan penatalaksanaan a(al berbagai masalah dan penyulit, kapan dan bagaimana cara merujuk ibu.

7uga akan dijelaskan tentang penggunaan partograf. Partograf adalah alat bantu untuk membuat keputusan klinik, memantau, menge/aluasi dan menatalaksana persalinan dan ke(ajiban untuk menggunakannya secara rutin pada setiap persalinan. Partograf dapat digunakan untuk deteksi dini masalah dan penyulit untuk sesegera mungkin menatalaksana masalah tersebut atau merujuk ibu dalam kondisi optimal. Partograf tidak digunakan selama fase laten persalinan, instrumen ini merupakan salah satu komponen dari pemantauan dan penatalaksanaan proses persalinan secara lengkap. Pada prinsipnya, setiap penolong persalinan di(ajibkan untuk memantau dan mendokumentasikan secara seksama kesehatan dan kenyamanan ibu dan janin dari a(al hingga akhir persalinan.

1ujuan *******

Penolong persalinan akan dapat : 1. )enjelaskan batasan persalinan 2. )enjelaskan batasan kala satu persalinan !. )embedakan apakah ibu sudah inpartu atau belum #. )emahami langkah*langkah esensial untuk melakukan anamnesis rutin dan pemeriksaan fisik pada ibu yang sudah inpartu. $. )engidentifikasi kapan ibu berada dalam fase aktif persalinan. 2. )emberikan asuhan sayang ibu selama kala satu persalinan. 3. Penggunaan partograf secara rutin dan tepat untuk mendokumentasikan dan memantau kemajuan persalinan serta kesehatan dan kenyamanan ibu dan bayi, penuntun untuk membuat keputusan klinik dan deteksi dini masalah dan penyulit. 4. )engambil tindakan secara tepat sasaran dan (aktu. 7ika terjadi penyulit dan perlu dirujuk, dapat dilakukan dengan sesegera mungkin.

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah !3 minggu) tanpa disertai adanya penyulit.

Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada ser/iks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. 0bu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan pada ser/iks.

1anda dan gejala inpartu termasuk : 1. Penipisan dan pembukaan ser/iks. 2. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada ser/iks (frekuensi minimal 2 kali dalam 16 menit). !. Keluarnya lendir bercampur darah melalui /agina.

.pdate : # 7anuari 2662

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan ser/iks hingga mencapai pembukaan lengkap (16 cm). Persalinan kala satu dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif.

'ase laten persalinan * +imulai sejak a(al kontraksi yang menyebaabkan penipisan dan pembukaan ser/iks secara bertahap.

* Pembukaan ser/iks kurang dari # cm. * :iasanya berlangsung diba(ah hingga 4 jamm.

'ase aktif persalinan * 'rekuensi dan lama kontraksi uterus umumnnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat - memadai jika terjadi ! kali atau lebih dalam (aktu 16 menit dan berlangsung selama #6 detik atau lebih). * "er/iks membuka dari #*16 cm, biasanya deengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam hingga pembukaan lengkap (16 cm). * 1erjadi penurunan bagian terba(ah janin.

.pdate : $ 7anuari 2662

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan ser/iks hingga mencapai pembukaan lengkap (16 cm). Persalinan kala satu dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif.

'ase laten persalinan * +imulai sejak a(al kontraksi yang menyebaabkan penipisan dan pembukaan ser/iks secara bertahap. * Pembukaan ser/iks kurang dari # cm. * :iasanya berlangsung diba(ah hingga 4 jamm.

'ase aktif persalinan * 'rekuensi dan lama kontraksi uterus umumnnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat - memadai jika terjadi ! kali atau lebih dalam (aktu 16 menit dan berlangsung selama #6 detik atau lebih). * "er/iks membuka dari #*16 cm, biasanya deengan kecepatan 1 cm atau lebih per jam hingga pembukaan lengkap (16 cm). * 1erjadi penurunan bagian terba(ah janin.

.pdate : $ 7anuari 2662

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

1ujuan menyiapkan kelahiran : * )enyiapkan ruangan untuk persalinan dan kkelahiran bayi. * )enyiapkan semua perlengkapan, bahan*bahaan dan obat*obatan esensial. * )enyiapkan rujukan. * )emberikan asuhan sayang ibu selama persaalinan. * )elakukan upaya pencegahan infeksi yang ddirekomendasikan

)enyiapkan 9uangan untuk Persalinan dan Kelahiran :ayi <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

%al*hal pokok yang perlu diperhatikan : * 9uangan yang hangat dan bersih, memiliki sirkulasi udara yang baik dan terlindung dari tiupan angin. * "umber air bersih yang mengalir untuk cucci tangan dan mandi ibu sebelum dan sesudah melahirkan. * &ir disinfeksi tingkat tinggi (air yang ddididihkan dan didinginkan) untuk membersihkan /ul/a dan perineum sebelum periksa dalam selama persalinan dan membersihkan perineum ibu setelah bayi lahir. * &ir bersih dalam jumlah yang cukup, kloriin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan sarung tangan karet untuk membersihkan ruangan, lantai, perabotan, dekontaminasi dan proses peralatan. * Kamar mandi yang bersih untuk kebersihan pribadi ibu dan penolong persalinan. Pastikan bah(a kamar kecil dan kamar mandi telah didekontaminasi dengan larutan klorin 6,$@, dibersihkan dengan deterjen dan air sebelum persalinan dimulai (untuk melindungi ibu dari dari resiko infeksi) dan setelah bayi lahir (melindungi keluarga terhadap resiko infeksi dari darah dan sekret tubuh ibu). * 1empat yang lapang untuk ibu berjalan*jallan selama persalinan, melahirkan bayi dan memberikan asuhan bagi ibu dan bayinya setelah persalinan. Pastikan bah(a ibu mendapatkan pri/asi. * Penerangan yang cukup, baik siang maupun malam. * 1empat tidur yang bersih untuk ibu. 1utuppi kasur dengan plastik atau lembaran yang mudah dibersihkan jika terkontaminasi selama persalinan atau kelahiran bayi. * 1empat yang bersih untuk memberikan asuhaan bayi baru lahir. * )eja yang bersih atau tempat tertentu unttuk menaruh peralatan persalinan.

)enyiapkan Perlengkapan, :ahan*:ahan dan Ebat*Ebatan sensial <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Pada setiap persalinan dan kelahiran bayi : * Periksa semua peralatan sebelum dan setellah memberikan asuhan. ?anti peralatan yang rusak atau hilang dengan segera. * Periksa semua obat*obatan dan bahan*bahann sebelum dan sesudah menolong ibu bersalin dan melahirkan. "egera ganti obat apapun yang telah digunakan atau hilang. * Pastikan bah(a perlengkapan dan bahan*bahhan sudah bersih dan siap pakai. Partus set, set jahit dan peralatan resusitasi bayi baru lahir sudah dalam kondisi disinfeksi tingkat tinggi atau steril.

)enyiapkan 9ujukan <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarganya. 7ika terjadi penyulit, keterlambatan untuk merujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai dapat membahayakan ji(a ibu dan-atau bayinya. 7ika perlu dirujuk, siapkan dan sertakan dokumentasi tertulis semua asuhan dan pera(atan dan hasil penilaian (termasuk partograf) yang telah dilakukan untuk diba(a ke fasilitas rujukan.

7ika ibu datang untuk asuhan persalinan dan kelahiran bayi dan ia tidak siap dengan rencana rujukan, lakukan konseling terhadap ibu dan keluarganya tentang keperluan rencana rujukan. :antu mereka membuat rencana rujukan pada saat a(al persalinan.

)emberikan &suhan "ayang 0bu selama Persalinan <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Prinsip*prinsip umum asuhan sayang ibu : * "apa ibu dengan ramah dan sopan, bersikapp dan bertindak dengan tenang dan berikan dukungan penuh selama persalinan dan kelahiran bayi. * 7a(ab setiap pertanyaan yang diajukan oleeh ibu atau anggota keluarganya. * &njurkan suami dan anggota keluarga ibu uuntuk hadir dan memberikan dukungannya. * Haspadai tanda*tanda penyulit selama perssalinan dan lakukan tindakan yang sesuai jika diperlukan. * "iap dengan rencana rujukan.

&suhan sayang ibu selama persalinan termasuk : * )emberikan dukungan emosional. * )embantu pengaturan posisi. * )emberikan cairan dan nutrisi. * Keleluasaan untuk ke kamar mandi secara tteratur. * Pencegahan infeksi.

+ukungan mosional ************************

:ekerjasama dengan anggota keluarga untuk : * )engucapkan kata*kata yang membesarkan haati. * )embantu ibu bernapas pada saat kontraksii. * )emijat punggung, kaki atau kepala ibu daan tindakan*tindakan bermanfaat lainnya.

* )enyeka muka ibu dengan lembut, menggunakkan kain yang dibasahi air hangat atau dingin. * )enciptakan suasana kekeluargaan dan rasaa aman.

)engatur Posisi ******************

&njurkan ibu untuk mencoba posisi*posisi yang nyaman selama persalinan dan kelahiran. &njurkan pula suami dan pendamping lainnya untuk membantu ibu berganti posisi. 0bu boleh berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring miring atau merangkak. Posisi tegak seperti berjalan, berdiri atau jongkok dapat membantu turunnya kepala bayi dan seringkali mempersingkat (aktu persalinan. :antu ibu untuk sering berganti posisi selama persalinan. 7angan membuat ibu dalam posisi terlentang, beritahukan agar ia tidak mengambil posisi tersebut.

&lasan : 7ika ibu berbaring terlentang, berat uterus dan isinya (janin, cairan ketuban, plasenta, dll) akan menekan /ena ka/a inferior. %al ini menyebabkan turunnya aliran darah dari sirkulasi ibu ke plasenta. Kondisi seperti ini akan menyebabkan hipoksia - kekurangan oksigen pada janin. Posisi terlentang juga akan memperlambat kemajuan persalinan ( nkin, et. al, 2666).

Pemberian ,airan ; 8utrisi *****************************

&njurkan ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan dan minun air) selama persalinan dan kelahiran bayi. "ebagian ibu masih ingin makan selama fase laten persalinan tetapi setelah memasuki fase aktif mereka hanya menginginkan cairan saja. &njurkan anggota keluarga mena(arkan ibu minum sesering mungkin dan makanan ringan selama persalinan.

&lasan : )akanan ringan dan cairan yang cukup selama persalinan akan memberikan lebih banyak energi dan mencegah dehidrasi. +ehidrasi bisa

memperlambat kontraksi dan-atau membuat kontraksi menjadi tidak teratur dan kurang efektif.

Kamar )andi **************

&njurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin selama persalinan. 0bu harus berkemih paling sedikit setiap 2 jam atau lebih sering jika terasa ingin berkemih atau jika kandung kemih dirasakan penuh. Periksa kandung kemih pada saat akan memeriksa denyut jantung janin (lihat-palpasi tepat di atas simfisi pubis untuk mengetahui apakah kandung kemih penuh). &njurkan dan antarkan ibu untuk berkemih di kamar mandi. 7ika ibu tidak dapat berjalan ke kamar mandi, berikan (adah penampung urin.

&lasan : Kandung kemih yang penuh akan : * )emperlambat turunnya bagian terba(ah jannin dan mungkin menyebabkan partus macet. * )enyebabkan ibu tidak nyaman * )eningkatkan resiko perdarahan pasca perssalinan yang disebabkan atonia uteri. * )engganggu penatalaksanaan distosia bahu.. * )eningkatkan resiko infeksi saluran kemihh pasca persalinan.

"elama persalinan berlangsung, tidak dianjurkan untuk melakukan kateterisasi kandung kemih secara rutin.

Kateterisasi kandung kemih hanya dilakukan jika kandung kemih penuh dan ibu tidak dapat berkemih sendiri.

&lasan : Kateterisasi menimbulkan rasa sakit, meningkatkan resiko infeksi dan perlukaan saluran kemih ibu.

&njurkan ibu untuk buang air besar jika perlu jika ibu merasa ingin buang air besar saat persalinan aktif, lakukan periksa dalam untuk memastikan bah(a apa yang dirasakan ibu bukan disebabkan oleh tekanan kepala bayi pada rektum. 7ika ibu belum siap melahirkan, perbolehkan ibu untuk ke kamar mandi.

7angan melakukan klisma secara rutin selama persalinan. Klisma tidak akan memperpendek (aktu persalinan, menurunkan angka infeksi bayi baru lahir atau infeksi luka pasca persalinan, malahan akan meningkatkan jumlah tinja yang keluar selama kala dua persalinan ( nkin, et al, 2666)

Pencegahan 0nfeksi *********************

&njurkan ibu untuk mandi pada a(aal persalinan dan pastikan bah(a ibu memakai pakaian yang bersih. )encuci tangan sesering mungkin, menggunakan peralatan steril atau disinfeksi tingkat tinggi dan sarung tangan pada saat diperlukan. &njurkan anggota keluarga untuk mencuci tangan mereka sebelum dan setelah melakukan kontak dengan ibu dan-atau bayi baru lahir.

&lasan : Pencegahan infeksi sangat penting dalam menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir. .paya dan keterampilan dalam melaksanakan prosedur pencegahan infeksi yang baik, akan melindungi penolong persalinan terhadap resiko infeksi.

.pdate : 11 7anuari 2662

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

1ujuan dari anamnesis adalah mengumpulkan informasi tentang ri(ayat kesehatan dan kehamilan. 0nformasi ini digunakan dalam proses membuat keputusan klinik untuk menentukan diagnosis dan mengembangkan rencana asuhan atau pera(atan yang sesuai.

1anyakan pada ibu : * 8ama, umur dan alamat * ?ra/ida dan para * %ari pertama haid terakhir * Kapan bayi akan lahir (menurut taksiran iibu) * &lergi obat*obatan * 9i(ayat kehamilan sekarang : I &pakah ibu pernah melakukan pemeriksaan antenatal J 7ika ya, periksa kartu asuhan antenatalnya (jika mungkin). I Pernahkah ibu mendapat masalah selama kehamilannya (misalnya perdarahan, hipertensi, dll.) I Kapan mulai kontraksi J I &pakah kontraksi teratur J "eberapa sering terjadi kontraksi J I &pakah ibu masih merasakan gerakan bayi J I &pakah selaput ketuban sudah pecah J 7ika ya, apa (arna cairan ketuban J &pakah kental atau encer J Kapan selaput ketuban pecah J (periksa perineum ibu dan lihat air ketuban di pakaiannya) I &pakah keluar cairan bercampur darah dari /agina ibu J &pakah berupa bercak atau darah segar per /aginam J (Periksa perineum ibu dan lihat darah di pakaiannya) I Kapankah ibu terakhir kali makan atau minum J I &pakah ibu mengalami kesulitan untuk berkemih J

* 9i(ayat kehamilan sebelumnya : I &pakah ada masalah selama persalinan atau kelahiran sebelumnya (bedah sesar, persalinan dengan ekstraksi /akum atau forseps, induksi oksitosin, hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan, pre eklampsia - eklampsia, perdarahan pasca persalinan) J I :erapa berat badan bayi paling besar yang pernah ibu lahirkan J I &pakah ibu mempunyai masalah dengan bayi*bayi sebelumnya J * 9i(ayat medis lainnya (masalah pernapasann, hipertensi, gangguan jantung, gangguan berkemih, dll.) * )asalah medis saat ini (sakit kepala, ganngguan penglihatan, pusing atau nyeri epigastrium). 7ika ada, periksa tekanan darahnya dan jika mungkin periksa protein dalam urin ibu. * Pertanyaan tentang hal*hal lain yang beluum jelas atau berbagai bentuk kekha(atiran lainnya.

+okumentasikan semua temuan. "etelah anamnesis lengkap, lakukan pemeriksaan fisik.

.pdate : 11 7anuari 2662

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

1ujuan pemeriksaan fisik adalah untuk menilai kesehatan dan kenyamanan fisik ibu dan bayinya. 0nformasi yang dikumpulkan dari pemeriksaan fisik akan digunakan

bersama dengan informasi dari hasil anamnesis untuk proses membuat keputusan klinik untuk menentukan diagnosis serta mengembangkan rencana asuhan dan kepera(atan yag paling sesuai.

>angkah*langkah dalam melakukan pemeriksaan fisik : * ,uci tangan sebelum memulai pemeriksaan ffisik * :ersikaplah lemah lembut dan sopan, tenteeramkan hati ibu dan bantu ibu agar merasa nyaman. 7ika ibu tegang atau gelisah, anjurkan untuk menarik napas perlahan dan dalam. * )inta ibu untuk mengosongkan kandung kemiihnya (jika perlu, periksa jumlah urin, protein dan aseton dalam urin). * 8ilai kesehatan dan keadaan umum ibu, suaasanan hatinya, tingkat kegelisahan atau nyeri, (arna konjungti/a, kebersihan, status nutrisi dan kecukupan air tubuh. * 8ilai tanda*tanda /ital ibu (tekanan daraah, temperatur, nadi dan pernapasan). &gar supaya bisa menilai tekanan darah dan nadi ibu dengan akurat, lakukan pemeriksaan diantara 2 kontraksi. * >akukan pemeriksaan abdomen. * >akukan pemeriksaan dalam.

Ketika anamnesis dan pemeriksaan telah lengkap : 1. ,atat semua hasil anamnesis dan temuan pemeriksaan fisik secara teliti dan lengkap. 2. ?unakan informasi yang terkumpul untuk menentukan apakah ibu sudah dalam persalinan (inpartu). 7ika pembukaan ser/iks kurang dari # cm, berarti ibu masih dalam fase laten persalinan. >akukan penilaian ulang setelah # jam sejak pemeriksaan pertama. 7ika pembukaan ser/iks # cm atau lebih, ibu telah masuk dalam fase aktif persalinanK mulailah mencatat kemajuan persalinan pada

partograf. !. 1entukan ada tidaknya masalah atau penyulit yang harus ditatalaksana secara khusus. #. "etiap kali selesai melakukan penilaian, analisis data yang terkumpul, buat diagnosis berdasarkan informasi tersebut. "usun rencana penataksanaan asuhan bagi ibu. Penataksanaan itu harus selalu berdasarkan pada hasil temuan penilaian. ,ontoh : 7ika setelah menyelesaikan penilaian a(al, diagnosisnya adalah kehamilan intra* uterin, cukup bulan, dalam fase aktif kala 1 persalinan dengan +77 dan tanda* tanda /ital normal. 9encana selanjutnya adalah terus memantau kondisi ibu serta janin menurut parameter*parameter pada partograf dan memberikan asuhan sayang ibu. 7ika hasil diagnosis menunjukkan suatu abnormalitas atau komplikasi maka rencana selanjutnya mencakup persiapan untuk rujukan segera, memperbaiki kondisi umum ibu, merujuk sambil terus*menerus memantau dan melakukan pertolongan a(al terhadap masalah tersebut dan tetap memberikan asuhan sayang ibu. $. 7elaskan semua temuan, diagnosis dan rencana penatalaksanaan kepada ibu dan keluarganya sehingga mereka memahami asuhan yang akan diberikan.

.pdate : 12 7anuari 2662

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

Pemeriksaan abdomen digunakan untuk : 1. )enentukan tinggi fundus 2. )emantau kontraksi uterus !. )emantau denyut jantung janin #. )enentukan presentasi $. )enentukan penurunan bagian terba(ah janin

"ebelum memulai pemeriksaan, pastikan bah(a ibu sudah mengosongkan kandung kemihnya. )inta ibu berbaring, tempatkan bantal diba(ah kepala dan bahunya kemudian minta ibu untuk menekukkan lututnya. 7ika ibu gugup, bantu untuk santai dan tenang dengan cara meminta ibu menarik napas dalam.

)enentukan 1inggi 'undus <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Pastikan tidak terjadi kontraksi selama penilaian. .kur tinggi fundus dengan menggunakan pita pengukur. )ulai dari tepi atas simfisi pubis, rentangkan hingga ke puncak fundus uteri mengikuti aksis atau linea medialis pada abdomen. Pita pengukur harus menempel pada kulit abdomen. 7arak antara tepi atas simfisis pubis dan puncak fundus uteri adalah tinggi fundus.

)emantau Kontraksi .terus <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

?unakan jarum detik yang ada pada jam dinding atau jam tangan untuk memantau kontraksi uterus. >etakkan tangan (dengan hati*hati) di atas uterus dan rasakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam kurun (aktu 16 menit. 1entukan durasi atau lama setiap kontraksi berlangsung. Pada fase aktif, minimal terjadi 2 kontraksi dalam (aktu 16 menit, lama kontraksi #6 detik atau lebih. +iantara 2 kontraksi, dinding uterus melunak kembali dan mengalami relaksasi.

)enentukan +enyut 7antung 7anin <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

?unakan jarum detik yang ada pada jam dinding atau jam tangan dan sebuah fetoskop Pinnards atau +oppler untuk memantau denyut jantung janin (+77)K dengan fetoskop, dengarkan denyut jantung janin yang dihantarkan melalaui dinding abdomen. 1entukan titik tertentu pada dinding abdomen dimana +77 terdengar paling kuat.

7ika +77 sulit ditemukan, palpasi abdomen dan tentukan dataran punggung janin. :iasanya denyut jantung janin lebih mudah didengar melalui dinding abdomen yang sesuai dengan dataran punggung janin.

8ilai +77 selama dan segera setelah kontraksi uterus. )ulailah penilaian sebelum atau selama puncak kontraksi. +engarkan +77 selama minimal 26 detik, dengarkan sampai sedikitnya !6 detik setelah kontraksi berakhir. >akukan penilaian +77 tersebut pada lebih 1 kontraksi. 7ika +77 kurang dari 126 atau lebih dari 126, pertimbangkan adanya gangguan sirkulasi utero*plasenter pada janin. 7ika +77 kurang dari 166 atau lebih dari 146 per menit, baringkan ibu ke sisi kiri dan anjurkan ibu untuk santai. >akukan penilaian ulang denyut jantung $ menit kemudian untuk menentukan apakah +77 tetap abnormal. 7ika +77 tidak mengalami perbaikan, siapkan untuk segera dirujuk.

)enentukan Presentasi <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

.ntuk menentukan presentasi janin (apakah presentasi kepala atau bokong sungsang) : * :erdiri disamping ibu, menghadap ke arah kepalanya (pastikan lutut ibu ditekuk). * +engan ibu jari dan jari tengah dari satuu tangan (hati*hati tapi mantap), pegang bagian ba(ah abdomen ibu, tepat diatas simfisis pubis. :agian terba(ah janin

atau presentasi dapat diraba diantara ibu jari dan jari tengah. * 7ika bagian terba(ah janin belum masuk kee dalam rongga panggul, bagian tersebut masih bisa digerakkan. 7ika bagian terba(ah janin sudah masuk ke dalam rongga panggul maka bagian tersebut tidak dapat digerakkan lagi. * .ntuk menentukan apakah presentasi adalahh kepala atau bokong, pertimbangkan bentuk, ukuran dan kepadatan bagian tersebut. 7ika bulat, keras dan mudah digerakkan mungkin presentasi kepala atau jika tidak beraturan, lebih besar, tidak keras dan sulit digerakkan mungkin bokong. "ungsang berarti terbalik dan ini diidentikkan dengan bokong sebagai kebalikan dari kepala.

)enentukan Penurunan 7anin <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

&kan lebih nyaman bagi ibu jika penurunan janin ditentukan melalui pemeriksaan abdomen dibandingkan dengan pemeriksaan dalam. )enilai penurunan melalui palpasi abdomen juga memberikan informasi mengenai kemajuan persalinan dan membantu mencegah pemeriksaan dalam yang tidak perlu.

8ilai penurunan kepala janin dengan hitungan per lima bagian kepala janin yang bisa dipalpasi diatas simfisis pubis (ditentukan oleh jumlah jari yang bisa ditempatkan di bagian kepala di atas simfisis pubis).

Kepala janin adalah : * $-$ jika keseluruhan kepala janin dapat ddiraba diatas simfisis pubis. * #-$ jika sebagian besar kepala janin beraada diatas simfisis pubis. * !-$ jika hanya ! dari $ jari bagian kepalla janin teraba diatas simfisis pubis. * 2-$ jika hanya 2 dari $ jari bagian kepalla janin berada diatas simfisis pubis. :erarti hampir seluruh kepala janin telah turun ke dalam saluran panggul

(bulatnya kepala tidak dapat teraba dan kepala janin tidak dapat digerakkan). * 1-$ jika hanya sebagian kecil kepala janiin dapat diraba diatas simfisis pubis. * 6-$ jika kepala janin tidak teraba dari lluar atau seluruhnya sudah melalui simfisis pubis.

9ujuk primigra/ida yang berada dalam fase aktif persalinan dengan kepala janin masih $-$. &lasan : Kepala harus sudah mulai masuk ke dalam rongga panggul pada fase aktif kala 1 persalinan. :ila kepala tidak dapat turun, mungkin diameternya lebih besar dibandingkan dengan rongga panggul ibu. :ila ada dugaan disproporsi kepala*panggul (cefalopel/ic disproportion atau ,P+), untuk mendapatkan keluaran optimal, sebaiknya ibu segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang dapat melaksanakan tindakan seksio sesar. :ila kepala janin tidak dapat turun, resiko untuk terjadi tali pusat menumbung akan lebih tinggi pada saat selaput ketuban pecah.

.pdate : 12 7anuari 2662

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

"ebelum melakukan pemeriksaan dalam, tangan dicuci dengan sabun dan air bersih yang mengalir kemudian keringkan dengan handuk kering dan bersih. )inta ibu untuk berkemih dan membasuh regio genitalia dengan sabun dan air bersih (jika ibu belum melakukannya). 7elaskan kepada ibu setiap langkah yang akan dilakukan selama pemeriksaan. 1enteramkan dan anjurkan ibu untuk rileks. Pastikan pri/asi ibu terjaga selama pemeriksaan dilakukan.

>angkah*langkah dalam melakukan pemeriksaan dalam : 1. 1utupi badan ibu sebanyak mungkin dengan sarung atau selimut.

2. )inta ibu berbaring terlentang dengan lutut ditekuk dan paha dibentangkan (mungkin akan membantu jika ibu menempelkan kedua telapak kakinya satu sama lain). !. )enggunakan sarung tangan +11 atau steril pada saat melakukan pemeriksaan. #. )enggunakan kasa atau gulungan kapas +11 yang dicelupkan ke air +11 atau larutan antiseptik. )embasuh labia secara hati*hati, seka dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi feses (tinja). $. )emeriksa genitalia eksterna, apakah terdapat luka atau massa (termasuk kondilomata), /arikositas /ul/a atau rektum atau luka parut di perineum. 2. 8ilai cairan /agina dan tentukan apakah terdapat bercak darah, perdarahan per /aginam atau mekoniumK a. 7ika ada perdarahan per /aginam jangan lakukan pemeriksaan dalam. b. 7ika ketuban sudah pecah, lihat (arna dan bau ketuban. 7ika mekonium ditemukan, lihat apakah kental atau encer dan periksa +77. * 7ika mekonium encer dan +77 normal, teruskan memantau +77 secara seksama menurut petunjuk pada partograf. 7ika ada tanda*tanda akan terjadinya ga(at janin, rujuk segera. * 7ika mekonium kental, nilai +77 dan rujuk segera. * 7ika bau busuk, ibu mungkin mengalami infeksi. 3. +engan hati*hati pisahkan labia dengan jari manis dan ibu jari (gunakan sarung tangan pemeriksa). )asukkan jari telunjuk hati*hati, diikuti oleh jari tengah. Pada saat kedua jari berada didalam /agina, jangan mengeluarkannya sebelum pemeriksaan selesai. 7ika ketuban belum pecah, jangan lakukan amniotomi (memecahkannya). &lasan : &mniotomi meningkatkan resiko infeksi pada ibu dan bayi serta ga(at janin. 4. 8ilai /agina. >uka parut lama di /agina bisa memberikan indikasi luka atau

episiotomi sebelumnya. %al ini mungkin menjadi informasi penting pada saat kelahiran bayi. 5. 8ilai pembukaan dan penipisan ser/iks. 16. Pastikan tali pusat umbilikus dan-atau bagian*bagian kecil (tangan atau kaki janin) tidak teraba pada saat melakukan pemeriksaan per /aginam. 7ika teraba, ikuti langkah*langkah kedaruratan dan segera rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang sesuai 11. 8ilai penurunan janin dan tentukan apakah kepala sudah masuk ke dalam panggul. :andingkan penurunan kepala dengan temuan*temuan dari pemeriksaan abdomen untuk menentukan kemajuan persalinan. 12. 7ika kepala dapat dipalpasi, raba fontanella dan sutura sagitalis untuk menilai penyusupan tulang kepala dan-atau tumpang tindihnya, apakah kepala janin sesuai dengan diameter jalan lahir. 1!. 7ika pemeriksaan sudah lengkap, keluarkan kedua jari pemeriksa dengan hati* hati, celupkan sarung tangan ke dalam larutan dekontaminasi, lepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam larutan dekontaminasi selama 16 menit. 1#. ,uci kedua tangan dan segera keringkan dengan handuk kering dan bersih. 1$. :antu ibu untuk mengambil posisi yang lebih nyaman. 12. 7elaskan hasil*hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarganya.

.pdate : 12 7anuari 2662

"umber :

7aringan 8asional Pelatihan Klinik Kesehatan 9eproduksi (78PK*K9). :uku &cuan &suhan Persalinan 8ormal. 7akarta : 78PK*K9, )aternal ; 8eonatal ,are, +epartemen Kesehatan 9epublik 0ndonesia. 2662

You might also like