You are on page 1of 3

Demokrasi dan Korupsi di Indonesia.

Siapa yang tidak mengenal demokrasi? Kata demokrasi sepertinya sudah cukup lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Demokrasi pada dasarnya berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Tujuan demokrasi pun pada dasarnya agar masyarakat diuntungkan, dalam arti positif. Masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat umum, seluruh manusia yang secara kewarganegaraan adalah masyarakat Indonesia. Tetapi, pada kenyataannya di dalam praktik kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia, demokrasi seakan dijadikan sebagai alibi bagi mereka yang duduk di bangku pemerintahan. Para penguasa yang notabene dipilih oleh rakyat sendiri yang menjanjikan banyak hal dan perencanaan yang baik untuk rakyat, pada akhirnya hanya menipu rakyat. Mereka duduk di bangku pemerintahan dan bekerja, bukan mengabdi. Pekerjaan di pemerintahan adalah pekerjaan yang berat. Oleh karena itu, ada baiknya mereka yang duduk di bangku pemerintahan adalah orang-orang yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. Ini penting mengingat banyaknya godaan yang mungkin bisa mengalahkan akal sehat manusia yang tidak memiliki jiwa nasionalisme; yang seharusnya membantu memajukan Negara malah merugikan Negara. Tidakkah kita merasa iba akan Negara kita? Sudah seharusnya. Kita sebagai generasi muda harus mulai menanamkan semangat demokrasi dalam arti yang sebenarnya dalam diri kita masing-masing. Sebab, kita jugalah yang nantinya akan memimpin Negara kita. Kita sebagai generasi muda, harus menghargai perjuangan para pelopor kemerdekaan bangsa yang telah mengabdikan diri bagi bangsa. Indonesia merdeka saat ini, namun di sisi lain, Indonesia masih dijajah. Indonesia dijajah oleh masyarakatnya sendiri, yang berusaha mencari keuntungan pribadi dengan cara-cara licik. Permasalahan di Indonesia soal korupsi di dalam pemerintahan cukup marak terjadi saat ini. Seringkali masyarakat menganggap masalah di Indonesia sudah terlalu komplikasi, sudah tidak dapat ditolong, bahkan ada yang mengatakan bahwa Indonesia tidak akan pernah maju. Ada juga yang mengatakan bahwa lebih baik Indonesia bukan Negara demokrasi karena dianggap demokrasi tidak berdampak terhadap kejayaan suatu bangsa, seperti Indonesia saat ini.

Sebagai contoh bahwa Negara non-demokrasi pun dapat sejahtera adalah Singapura. Singapura memang bukan Negara demokrasi, tetapi Singapura, seperti yang kita lihat saat ini, tetap sejahtera. Mengapa? Sederhana, karena pemimpin Singapura mencintai negaranya. Selain itu, ada juga Uni Sovyet yang masuk dalam kategori jaya tetapi jelas bukan Negara demokrasi. Lalu, mengapa Indonesia mempertahankan demokrasi padahal dalam kenyataannya, demokrasi tidak memperbaik kejayaan bangsa? Walaupun dampak demokrasi masih kecil dan lambat bagi sebahagian besar masyarakat, namun daya tahan masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi masih harus disyukuri. Kita juga dapat bercermin dari Uni Sovyet. Uni Sovyet memang jaya tanpa demokrasi, namun kenyataannya, banyak rakyatnya yang menderita karena sistem ekonomi dan politiknya yang tidak demokratis. Kejayaan Uni Sovyet hanya sebatas kekuatan pertahanannya. Akhirnya, Uni Sovyet pun terpecah dengan Russia sebagai Negara terbesar dari pecahan Uni Sovyet. Demokrasi pada dasarnya dapat mempermudah suatu Negara menjadi sejahtera, tetapi tentunya harus diikuti dengan kesadaran para elitnya untuk mencintai bangsanya sendiri. Ada nilai-nilai nasionalisme dalam pribadi mereka; tidak seperti yang ada di Indonesia saat ini. Membangun demokrasi memerlukan kesadaran semua orang dan kesadaran itu harus dibungkus dengan semangat nasionalisme dan kecintaan akan tanah air. Jika hal ini bisa dilakukan maka kita mampu membatasi pikiran dan perilaku yang mungkin dapat merugikan kepentingan bangsa dan Negara Indonesia. Apabila perilaku elit politik dilandasi oleh semangat nasionalisme yang tinggi, maka mereka akan takut dan khawatir dalam melakukan tindakan; agar bangsa tidak dirugikan. Menunjukkan rasa nasionalisme tidaklah dengan tindakan yang dianggap heroic seperti berperang dan hal-hal lainnya yang sudah tidak cocok dilakukan di zaman modern ini. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengungkapkan kecintaan kita terhadap tanah air, dan salah satu hal termudah yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu tidak korupsi. Bukan hanya korupsi uang yang dihindari, melainkan korupsi waktu dan korupsi-korupsi lainnya. Menyadari hal ini, sudah seharusnya kita mencari elit di Indonesia yang memiliki pemahaman demokrasi dan jiwa nasionalis tinggi. Orang yang korupsi adalah orang yang tidak

nasionalis. Orang yang tidak nasionalis adalah orang yang bodoh. Jadi, para koruptor hanyalah orang-orang bodoh yang tidak memiliki jiwa nasionalis.

You might also like