You are on page 1of 10

KONTRASEPSI

A. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah
pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.

B. Cara kerja Kontrasepsi

Bermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai fungsi sbb :

Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi

Melumpuhkan sperma.

Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

C. Metoda kontrasepsi

Pada umumnya metoda kontrasepsi dapat dibagi menjadi :

1. Metoda effektip jangka panjang

- AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

- Susuk KB

- Kontrasepsi Mantap.

2. Metoda mantap.

- Metoda operasi wanita (MOW/Tubektomi)

- Metoda Operasi Pria (MOP/Vasektomi)

3. Metoda Efektip

- Pil KB

- Suntikan KB

4. Metoda sederhana

a. Dengan alat/obat
- Kondom

- Diafragma

- Kream, Jelli dan cairan berbusa

- Tablet berbusa (vaginal tablet)

- Intravag (tisu KB)

b. Tanpa alat/obat

- Sanggama terputus

o Pantang berkala

Cara-cara kontrasepsi tersebut mempunyai tingkat efektifitas yang berbeda-beda dalam memberikan
pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. namun perlu diingat adanya 3 aksioma (asas)
kontrasepsi yaitu :

o Cara apapun yang dipakai adalah lebih baik daripada tidak memakai sama sekali.
o Cara yang terbaik hasilnya (efektip) adalah cara yang digunakan
oleh pasangan dengan terus menerus
o Penerimaan pasangan terhadap suatu cara adalah unsur yang penting untuk
berhasilnya suatu cara kontrasepsi.

MACAM-MACAM KONTRASEPSI

A. KONTRASEPSI STERILISASI

Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis pada
pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter kandungan). Efektif bila
Anda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor usia.

B. KONTRASEPSI TEKNIK

1. Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya


75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada sperma yang sudah keluar sebelum
ejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.
2. Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa subur, perlu
kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu
bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan karena
salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga perhitungan
tidak akurat.
3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minum
ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi begitu Ibu hanya
menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.

C. KONTRASEPSI MEKANIK
1. Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta
berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak
dipasang sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehingga
kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina. Kekurangan metode ini:
o Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain
o Membutuhkan waktu untuk pemasangan
o Mengurangi sensasi seksual
2. Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu
vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya 70%.
Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut yang
belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas
dalam waktu < 6 jam setelah senggama.
3. Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila
dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena itu
harus digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bila
ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam ) setelah
senggama.
4. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan
logam, umumnya tembaga (Cu) dan dipasang di mulut rahim. Efektivitasnya 92-94%.
Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan di
luar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya.

IUS atau Intra Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon progesteron
sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga, ditambah dengan beberapa nilai plus:

Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih kecil

Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat.

D. KONTRASEPSI HORMONAL

Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat ovulasi), kontrasepsi ini juga
biasa digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh.

Harus diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang bersifat hormonal, yaitu:

Kontraindikasi mutlak: (sama sekali tidak boleh diberikan):kehamilan, gejala thromboemboli,


kelainan pembuluh darah otak, gangguan fungsi hati atau tumor dalam rahim.
Kontraindikasi relatif (boleh diberikan dengan pengawasan intensif oleh dokter): penyakit kencing
manis (DM), hipertensi, pendarahan vagina berat, penyakit ginjal dan jantung.

Kontrasepsi hormonal bisa berupa pil KB yang diminum sesuai petunjuk hitungan hari yang ada pada
setiap blisternya, suntikan, susuk yang ditanam untuk periode tertentu, koyo KB atau spiral berhormon.

Kontrasepsi Hormonal

1.Pengertian

Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.
2. Jenis Kontrasepsi
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi
Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil) Kontrasepsi Implant.

a. Kontrasepsi Suntikan
1)Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.
2)Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan estrogen.
3)Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.
Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan (Hartanto H.2004)
a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya ovulasi
dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus.
b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.
c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil konsepsi.

2.Keuntungan dan Kerugian

a. Keuntungan ( Hartanto.H,2004 )
1)Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama 3 x
suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu.
2)DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.
3)Tingkat efektifitasnya tinggi
4)Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
5)Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.
6)Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.
7)Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik ulang, sedangkan IUD
dan implant yang non-bioderdable harus dikeluarkan oleh orang lain.
8)Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu memberitahukan kepada
siapapun termasuk suami atau keluarga lain.
9)Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan estrogen, antara lain mual
atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya bekuan darah disamping estrogen juga dapat
menekan produksi ASI.

b. Kerugian ( Hartanto,2004).
1)Perdarahan yang tidak menentu
2)terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan
3)Berat badan yang bertambah
4)Sakit kepala
5)Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan
6)Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat ditarik lagi.
7)Masih mungkin terjadi kehamilan, karena mempunyai angka kegagalan 0.7%.
8)Pemberiannya harus dilakukan oleh orang yang profesional.
9)Menimbulkan rasa sakit akibat suntikan
10)Memerlukan biaya yang cukup tinggi.

3.Saat Pemberian Yang Tepat ( Wiknjosastro,2001)

a. Pasca persalinan
1). Segera diberika ketika masih di Rumah Sakit atau setelah 6 minggu post partum dan sebelum
berkumpul dengan suami.
2). Tepat pada jadwal suntikan berikutnya.

b. Pasca Abortus
1). Segera setelah perawatan atau sebelum 14 hari.
2). Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan.
c. Interval.
1). Hari kelima menstruasi
2). Jadwal waktu suntikan diperhitungkan.

5. Kontra Indikasi ( Saifuddin,A.B,2003)


a. Tersangka hamil
b. Perdarahan ginekologi ( perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui penyebabnya
c. Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, hati, hipertensi, DM, penyakit paru-paru hebat.

6. Cara Penggunaan ( Saifuddin AB,2003).


Depo provera atau Depo progestin disuntikan secara intra muscular tiap 12 minggu dengan kelonggaran
batas waktu suntik, biasa diberikan kurang satu minggu.

7. Efek Samping dan Penanggulangannya ( Hartanto,H.2004)

a. Efek samping ( Hartanto,H.2004)

1) Gangguan Haid :
a). Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan kontrasepsi suntikan kecuali
pada pemakaian cyclofem.
b). Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama menggunakan kontrasepsi
suntikan.
c). metrorhagia yaitu perdarahan yang berlebihan jumlahnya

2) Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari jalan lahir dan terasa mengganggu ( jarang terjadi)

3) Perubahan berat badan


Berat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah menggunakan kontrasepsi
suntikan

4) Pusing dan sakit kepala


Rasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau keseluruhan dari bagian
kepala . Ini biasanya bersifat sementara.

5) Hematoma
Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit.

b. Penanggulangannya ( Saifuddin,A.B,2003)

1) Gangguan haid

a) Konseling
Memberikan penjelasan kepada calon akseptor bahwa pada pemakaian kontrasepsi suntikan dapat
menyebabkan gejala-gejala tersebut adalah akibat pengaruh hormonal suntikan dan biasanya gejala-gejala
perdarahan tidak berlangsung lama

b) Pengobatan
Apabila pasien ingin mendapat haid, dapat diberikan pemberian Pil KB hari I sampai ke II masing masing
3 tablet, selanjutnya hari ke IV diberikan 1 x 1 selama 3 – 5 hari. Bila terjadi perdarahan, dapat pula
diberikan preparat estrogen misalnya : Lymoral 2 x 1 sehari sampai perdarahan berhenti. Setelah
perdarahan berhenti, dapat dilaksanakan “tepering off” ( 1 x 1 tablet ).

2) Keputihan

a) Konseling :
Menjelaskan kepada akseptor bahwa kontrasepsi suntikan jarang terjadi keputihan. Bila hal ini terjadi
juga, harus dicari penyebabnya dan segera di berikan pengobatan.

b) Pengobatan :
Pengobatan medis biasanya tidak diperlukan. Pada kasus dimana cairan berlebihan dapat diberikan
preparat Anti Cholinergis seperti extrabelladona 10 mg dosis 2 x 1 tablet untuk mengurangi cairan yang
berlebihan. Perubahan warna dan bau biasanya disebabkan oleh adanya infeksi.

3) Perubahan Berat Badan

a) Konseling :

Menjelaskan kepada akseptor bahwa kenaikan berat badan adalah salah satu efek samping kontrasepsi
suntikan. Kenaikan berat badan dapat juga disebabkan hal-hal lain. Hipotesa para ahli : DMPA
merangsang pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih
banyak dari biasanya. Disamping itu dapat pula terjadi penurunan berat badan.

b) Pengobatan
Pengobatan diet merupakan pilihan utama. Dianjurkan untuk melaksanakan diet rendah kalori serta
olahraga yang teratur. Bila terlalu kurus, dianjurkan untuk diet tinggi kalori, bila tidak berhasil dianjurkan
untuk ganti cara kontrasepsi non hormonal.

4) Pusing dan Sakit Kepala

a) Konseling
Menjelaskan kepada akseptor bahwa efek samping tersebut mungkin ada tetapi jarang terjadi dan
biasanya bersifat sementara.

b) Pengobatan
Pemberian anti prostaglandin untuk mengurangi keluhan acetosal 500mg, 3 x 1 tablet/hari

5) Hematoma

a) Konseling
Menjelaskan kepada calon akseptor mengenai kemungkinan efek samping

b) Pengobatan
Kompres dingin pada daerah yang membiru selama 2 hari. Setelah itu diubah menjadi kompres hangat
sehingga warna biru/kuning menjadi hilang.

8. Komplikasi dan Penanggulangannya ( Saifuddin A.B,2003)

a. Komplikasi.
Abses
Rasa sakit dan panas didaerah suntikan. Bila terdapat abses teraba adanya benjolan yang nyeri di daerah
suntikan. Biasanya diakibatkan karena pemakaian jarum suntik yang berulang dan tidak suci hama.
b. Penanggulangan
Pemberian antibiotic dosis tinggi ( Ampicilin 500 mg, 3 x 1 tablet / hari ).
Bila abses : Berikan kompres untuk mendinginkan infeksi / mematangkan abses misalnya kompres
permanganas atau rivanol. Bila ada fluktuasi pada abses, dapat dilakukan insisi abses, setelah itu
diberikan tampon dan drain jangan lupa berikan antibiotic sperti penatalaksanaan pada infeksi.

10. Tempat Pelayanan ( Wijono Wibisono, 2001)


a. Rumah Sakit / Rumah Sakit Bersalin / Rumah Bersalin
b. Puskesmas / Balai kesehatan Masyarakat / Poliklinik Swasta / Poliklinik Pemerintah.
c. Poliklinik Keliling
d. Dokter / Bidan Praktek Swasta

b. Kontrasepsi Oral ( Pil )

Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen
dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.
Kontrasepsi oral terdiri atas lima macam yaitu :
1). Pil kombinasi, dalam satu pil terdapat estrogen dan progestrone sintetik yang diminum 3 kali
seminggu.
2). Pil sekunseal, Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan urutan hormon yang dikeluarkan
ovariun pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut,estrogen hanya diberikan selama 14 –
16 hari pertama di ikuti oleh kombinasi progestrone dan estrogen selama 5 – 7 hari terakhir.
3). Pil mini, merupakan pil hormon yang hanya mengandung progestrone dalam dosis mini ( kurang dari
0,5 mg) yang harus diminum setiap hari termasuk pada saat haid.
4). Once a moth pil, pil hormon yang mengandung estrogen yang ” Long acting ” yaitu biasanya pil ini
terutama diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang
5). Morning after pil, merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis tinggi yang hanya
diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor.

Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi Oral ( Pil ).


1). Nousea
2). Nyeri payudara
3). Gangguan Haid
4). Hipertensi
5). Acne
6). Penambahan berat badan.

Keuntungan Kontrasepsi Oral ( Pil )


1). Mudah menggunakannya
2) Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.
3). Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi
4). Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)
5). Mengurangi resiko kanker ovarium.
6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung estrogen.

c. Kontrasepsi Implant.

Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah serviks menjadi kental
dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil konsepsi.

d. Efek samping Implant


Pada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant tidak berbahaya. Yang paling sering ditemukan
adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi pada setiap pemakaian, seperti pendarahan haid yang
banyak atau sedikit, bahkan ada pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 –
6 bulan pertama sesudah beberapa bulan kemudian. Efek samping lain yang mungkin timbul, tetapi jarang
adalah sakit kepala, mual, mulut kering, jerawat, payudara tegang, perubahan selera makan dan
perubahan berat badan.

e. Keuntungan Implant.
1). Efektifitas tinggi setelah dipasang
2). Sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5 tahun.
3) Tidak mengandung estrogen
4) Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan
5). Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan konstant, sehingga terhindar dari dosis
awal yang tinggi.
6). Dapat mencegah terjadinya anemia

f. Kerugian Implant.
1). Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih.
2). Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant.
3). Lebih mahal
4). Sering timbul perubahan pola haid
5). Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.

1. Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception)

Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling efektif karena
bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:

Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur)


Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma
Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan

Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%. Selain itu,
OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil bisa langsung berhenti
minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.

MANFAAT TAMBAHAN OC

Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC ternyata juga memberikan manfaat yang tidak langsung
berhubungan dengan efek kontrasepsi (non-contraceptive benefits) yaitu menyembuhkan atau
mengurangi resiko terjadinya beberapa kelainan atau keluhan tertentu seperti:

Manfaat penyembuhan OC:

Menyembuhkan kelainan menstruasi

Pil kontrasepsi dapat menyembuhkan beberapa kelainan menstruasi umum antara lain:

Siklus menstruasi yang tidak teratur (irregular cycle)


Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu banyak (hiper-menore)
Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome / PMS)
Haid dengan rasa nyeri hebat di perut (dismenore).

Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi teratur dan lebih ringan sehingga resiko terkena anemia
dan defisiensi besi berkurang s/d 50%.

Mengatasi masalah hiper-androgenisme

Dalam tubuh wanita diproduksi hormon reproduksi estrogen, progesteron, dan androgen. Hormon
androgen (testosteron) yang umum disebut hormon reproduksi pria dibutuhkan oleh wanita dalam
jumlah sangat sedikit (± 0,5 mg / liter darah) untuk daya tahan tubuh dan gairah seksual (libido).

Wanita usia reproduktif (± 15 - 40 tahun) sering mengalami ketidakseimbangan hormonal dimana


produksi hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi hiper-androgen yang bisa menyebabkan:

• Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak, komedo, jerawat, ketombe (yang bisa
menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme (pola tumbuh rambut pada yang wanita yang
menyerupai pria / male hair pattern)
• Masalah ginekologis: gangguan siklus haid, PCOS (poly-cystic-ovarian-syndrome) yang bisa
menyebabkan sulit punya anak, kegemukan (obesitas) dan abnormalitas metabolisme tubuh.

OC istimewa mengandung CPA (Siproteron Asetat), zat anti-androgen paling efektif saat ini yang bekerja
khusus mengatasi masalah hiper-androgen dengan menekan produksi androgen (dalam tubuh) dan minyak
(di bawah permukaan kulit) sehingga mencegah timbulnya komedo dan ketombe bahkan jerawat.

Berbeda dengan obat-obatan topikal dan antibiotik yang membunuh bakteri dan mengobati infeksi di
permukaan kulit, CPA langsung bekerja pada akar masalah yaitu dengan mencegah produksi minyak yang
berlebihan. Tetapi karena obat ini bekerja step-by-step dari dalam tubuh untuk menormalkan kadar
hormon androgen, perbaikan pada kulit wajah baru bisa dilihat setelah 1-3 bulan pemakaian.

Manfaat pencegahan, yaitu OC mengurangi resiko terkena:


Infeksi pada organ reproduksi internal, s/d 50%
Kanker ovarium dan endometrium, s/d 40%
Benjolan jinak payudara, s/d 40%
Kista ovarium, s/d 80%
Infertilitas primer, s/d 40%
Kehamilan ektopik (di luar kandungan), s/d 90%

CARA MINUM OC

OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang tertera di blisternya. Untuk
memulai blister pertama Anda, mulailah minum pil pada hari pertama haid, misalnya: Anda mendapat
haid pada hari Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada tanda Rabu. Lanjutkan minum pil setiap hari
sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari Selasa. Kemudian berhenti minum pil selama 7 hari
(akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari bebas pil ini, lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada
hari Rabu lagi, jadi untuk blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari bebas tablet.

2. Suntik

Tersedia suntik 1 bulan (estrogen + progesteron) dan 3 bulan (depot progesteron, tidak terjadi haid).
Cukup praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus untuk 1 atau 3 bulan, orang yang sensitif
sering mengalami efek samping yang agak berat.
3. Susuk KB (Implan)

Depot progesteron, pemasangan dan pencabutan harus dengan operasi kecil.

4. Koyo KB (Patch)

Ditempelkan di kulit setiap minggu, sayangnya bagi yang berkulit sensitif sering menimbulkan reaksi
alergi.

5. Disclaim

Data dan informasi yang ditampilkan di situs ini disediakan atas kerjasama kami dengan perusahaan yang
memproduksi produk tersebut dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan referensi. Berbagai upaya
telah dilakukan untuk menampilkan data dan informasi seakurat mungkin, namun medicastore dan semua
mitra yang menyediakan data dan informasi tidak bertanggung jawab atas segala kesalahan dan
keterlambatan memperbarui data atau informasi, atau segala kerugian yang timbul karena tindakan yang
berkaitan dengan penggunaan informasi yang disajikan.

You might also like