You are on page 1of 17

ABORTUS PADA KALANGAN REMAJA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat-akibat tertentu atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu janin kurang dari 500 gram atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup di luar kandungan, jadi untuk bisa mengatakan seorang wanita mengalami abortus haruslah memenuhi persyaratan diata. Abortus bisa berakibat fatal terhadap ibu misalnya perdarahan, perforasi, infeksi, syok. Menurut organisasi kesehatan dunia ( !"# se$ara global terdapat 2% kasus per &.000 perempuan setiap tahunnya. 'umlahnya naik dari (( persen di tahun &))5 menjadi () persen pada tahun 200%. Angka kejadian aborsi di *ndonesia yang men$apai angka 2,5juta+tahun. ,ari hasil sur-ei terakhir di .. pro-insi pada tahun 200% oleh /adan 0oordinasi 0eluarga /eren$ana 1asional (/00/1# 2 dilaporkan 2. persen remaja di *ndonesia pada usia antara 3M4 dan 3MA sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah ironisnya 2& persen di antaranya dilaporkan melakukan aborsi. 4ersentase remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. /erdasarkan data penelitian pada 2005-2002 di kota-kota besar, angka itu sempat berada pada kisaran (5,5( persen. 1amun, hasil sur-ei terakhir 200% meningkat menjadi 2. persen (/00/1, 200%#. Angka 0ematian *bu (A0*# di *ndonesia masih berada pada angka .05 per &00.000 kelahiran hidup. 3ekarang ini jumlah Angka 0ematian *bu di *ndonesia men$apai .(& orang per &00.000 kelahiran hidup. !al ini menunjukkan bahwa Angka 0ematian *bu di *ndonesia mengalami peningkatan. 4enyebab Angka 0ematian *bu di *ndonesia adalah perdarahan, to6emia gra-idarum, infeksi, partus lama dan komplikasi abortus (,ep0es 7* 2005#. /iasanya penyebab aborsi kandungan se$ara sengaja karena kedua orang tuanya tidak menginginkan kelahiran janin tersebut, seperti ke$elakaan akibat hubungan gelap.

/iasanya aborsi dilakukan setelah si wanita melihat adanya tanda-tanda hamil pada dirinya. 4enyebab lainnya bisa karena rekomendasi dokter dengan pertimbangan demi keselamatan ibu atau wanita hamil yang mengandungnya. Aborsi biasanya dilakukan dengan menggunakan obat aborsi kandungan sesuai resep dokter. Apapun alasannya, yang jelas tindakan aborsi berdampak pada kesehatan. Apalagi jika dilakukan oleh orang yang tidak profesional, aborsi bisa membahayakan kesehatan terutama kesehatan reproduksi. 1amun sebenarnya aborsi juga merupakan penyebab kematian ibu, hanya saja mun$ul dalam bentuk komplikasi perdarahan dan sepsis. Akan tetapi, kematian ibu yang disebabkan komplikasi aborsi sering tidak mun$ul dalam laporan kematian, tetapi dilaporkan sebagai perdarahan atau sepsis. !al itu terjadi karena hingga saat ini aborsi masih merupakan masalah kontro-ersial di masyarakat. 4ermasalahan remaja harus ditangani serius serta di$arikan solusi upaya pen$egahannya. !al ini perlu dilakukan untuk menghindari dampak yang semakin meluas yang dapat mengan$am ketahanan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara mengingat remaja adalah generasi penerus di masa depan. 8ntuk itu diperlukan formulasi penanganan dan upaya pen$egahan masalah remaja se$ara tepat dan berkesinambungan, agar persoalannya tidak semakin akut. ,i sini keluarga sebagai tempat bernaung dan berlindung bagi seluruh anggota keluarga termasuk anak remaja, memiliki peran dan kedudukan yang strategis dalam ikut serta menangani persoalan yang dihadapi para remaja, paling tidak untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkannya.

B. Rumusan Masala &. /agaimana gaya hidup remaja sehingga menyebabkan abortus9 2. /agaimana pengetahuan remaja tentang hubungan seks bebas terhadap dampak abortus9 !. Tu"uan &. 8ntuk mengidentifikasi gaya hidup remaja yang menyebabkan abortus 2. 8ntuk mengetahui pengetahuan remaja tentang seks bebas

BAB II TINJAUAN TEORI A. 0onsep Abortus &. 4engertian Abortus 3ulaiman 3astrawinata (2005# mengatakan abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar, tanpa mempersoalkan penyebabnya. /ayi baru munkin hidup di dunia luar bila berat badannya telah men$apai :500 gr atau umur kehamilan :20 minggu.

2. 0lasifikasi Abortus Menurut Mo$htar abortus dibagi atas dua golongan ; a. Abortus spontan Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis ataupun medisinalis, semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah 0linis abortus spontan ; &# Abortus komplentus (keguguran lengkap# 3eluruh hasil konsepsi telah dilahirkan dengan lengkap, sehingga rongga rahim kosong. 2# Abortus in$ompletes (keguguran bersisa# !anya sebagian dari konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta. .# Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung# Adalah abortus yang sedang berlangsung, dengan astium yang sudah terbuka dan ketuban yang teraba, kehamilan tidak dipertahankan lagi. (# Abortus imminens (keguguran membakat#

0eguguran membakat dan akan terjadi. ,alam hal ini keluarnya fetus masih dapat di$egah dengan memberikan obat-obat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat. 0alau perdarahan setelah beberapa minggu masih ada, maka perlu ditentukan apakah kehamilan masih baik atau tidak. 0alau reaksi kehamilan 2 kali berturut-turut negatif, maka sebaiknya uterus dikosongkan (kuret#.

5# Missed abortion (keguguran tertunda# Adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan+lebih, dimana janin telah mati sebelum minggu ke-22. 2# Abortus habitualis (keguguran berulang-ulang# *alah abortus yang telah berulang dan berturut-turut terjadi, sekurangkurangnya .6 berturut-turut. 5# Abortus infeksiosus dan abortus septi$ Adalah keguguran disertai infeksi genital. Abortus septi$ adalah keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman atau toksinnya ke dalam peredaran darah atau peritoneum.

b. Abortus pro-okatus (indu$ed abortus# Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan. Abortus ini dibagi 2, yaitu ; &# Abortus medisinalis (abortus therapeutikus#

Adalah abortus karena kita sendiri dengan alas an bila kehamilan dilanjutkan dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis#. /iasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai . tim dokter ahli. 2# Abortus kriminalis Adalah abortus yang terjadi karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.

.. <tiologi Abortus iknjosastro, !. (2005# dalam bukunya menyatakan penyebab keguguran sebagian besar tidak di ketahui se$ara pasti, tetapi terdapat beberapa sebab antara lain ; a. =aktor pertumbuhan hasil konsepsi *ni dapat menimbulkan kematian janin dan $a$at bawaan yang menyebabkan kematian mudigah pada hamil muda. =aktor yang menyebabkan kelainan ini adalah ;

&# 0elainan kromosom >angguan yang terjadi sejak semula pertemuan kromosom terutama ditemukan pada trisomi autosom. 2# =aktor lingkungan endometrium a# <ndometrium yang belum siap untuk menerima hasil konsepsi terganggu. b# >i?i ibu kurang .# 4engaruh dari luar

a# *nfeksi endometrium, endometrium tidak siap untuk menerima hasil konsepsi. b# !asil konsepsi dipengaruhi oleh radiasi dan obat menyebabkan pertumbuhan janin terganggu. b. 0elainan plasenta <ndarteritis dapat terjadi dalam -illi korialis dan menyebabkan oksigenasi plasenta terganggu sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin. 0eadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi. $. 4enyakit ibu 4enyakit se$ara langsung mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan melalui pla$enta yaitu penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abdominalis, malaria, syphilis. @o6in, bakteri, -irus, atau plasmodium sehinggga menyebabkan kematian janin dan terjadi abortus. d. 0elainan traktus genitalis 7etro-ersio uteri, mioma uteri, atau kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan abortus.

(. 0omplikasi Abortus Menurut iknjosastro, !. (2005# komplikasi yang berbahaya pada abortus adalah

perdarahan, perforasi, infeksi, dan syok. a. 4erdarahan ,iatasi dengan pengosongan uterus dan sisa-sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemberian transfusi darah. 0ematian yang disebabkan oleh perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya.

b. 4erforasi

4erforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi hiperretrofleksi. 'ika peristiwa ini terjadi penderita perlu diamati dengan teliti. 'ika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparatomi dan tergantung dari luas dan bentuk peforasi, penjahitan luka operasi atau perlu histerektomi. 4erforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh orang awam menimbulkan persoalan gawat karena perlukaan lebih luas, mungkin pula terjadi perlukaan pada kandung kemih atau usus. ,engan adanya dugaan terjadinya perforasi, laparatomi harus segera dilakukan. $. *nfeksi *nfeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi tiap abortus, tetapi biasanya ditemukan abortus inkomplit dan lebih sering pada abortus buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan antisepsis. Apabila infeksi menyebar lebih jauh terjadilah peritonitis umum atau sepsis dengan kemungkinan diikuti syok. d. 3yok 3yok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik# dan karena infeksi berat (syok endoseptik#.

/. 0onsep 7emaja
&. 4engertian 7emaja 7emaja adalah bila seorang anak telah men$apai umur &0-&% tahun untuk anak perempuan dan &2-20 tahun untuk anak laki-laki (3oetjiningsih, 200(#.

Adoles$en$e atau remaja artinya berangsur-angsur menuju kematangan se$ara fisik, akal, kejiwaan dan sosial serta emosional. !al ini mengisyaratkan kepada hakikat umum, yaitu bahwa pertumbuhan tidak berpindah dari satu fase ke fase lainya se$ara tiba-tiba, tetapi pertumbuhan itu berlangsung setahap demi setahap (Al-Mighwar, 2002#.

2. 4engkategorian 7emaja orld !ealth "rgani?ation menetapkan batas usia remaja dalam 2 bagian yaitu; a. 4eriode remaja awal (early adoles$en$e# 4eriode ini berkisar antara umur &0 sampai &2 tahun. 4eriode remaja adalah masa transisi dari periode anak-anak ke periode dewasa. 4eriode ini dianggap sebagai masa-masa yang amat penting dalam kehidupan seseorang khususnya dalam pembentukan kepribadian indi-idu. b. 4eriode remaja akhir 4eriode ini antara umur &5 sampai 20 tahun. 4eriode remaja adalah periode pemantapan identitas diri. 4engertiannya akan Asiapa akuB yang dipengaruhi oleh pandangan orang-orang sekitarnya serta pengalaman-pengalaman pribadinya akan menentukan pola perilakunya sebagai orang dewasa. 4emantapan identitas diri ini tidak selalu berjalan lan$ar, tetapi sering melalui proses yang panjang dan bergejolak. "leh karena itu, banyak ahli menamakan periode ini sebagai masa-masa storm and stress (Catifah, 200%#.

.. Diri-$iri Masa 7emaja Masa remaja mempunyai $iri-$iri tertentu yang membedakan dengan periode sebelum dan sesudahnya, $iri-$iri tersebut antara lain ; a. Masa remaja sebagai masa yang penting Adanya akibat yang langsung terhadap sikap dan tingkah laku serta akibatakibat jangka panjangnya menjadikan periode remaja lebih penting daripada periode lainya (Al-Mighwar, 2002#. 3elain itu perkembangan fisik yang $epat dan penting disertai dengan $epatnya perkembangan mental, terutama pada awal remaja, yang semua perkembangan itu menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan membentuk sikap, nilai dan minat baru (!urlo$k, 200&#. b. Masa remaja sebagai masa peralihan

4eralihan tidak berarti terputus dengan apa yang terjadi sebelumnya, melainkan peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya yang terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang (!urlo$k, 200&#. 4ada setiap periode peralihan, nampak ketidakjelasan status indi-idu dan mun$ulnya keraguan terhadap perananannya dalam masyarakat (Al-Mighwar, 2002#. $. Masa remaja sebagai masa perubahan 0etika perubahan fisik terjadi dengan pesat perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat, kalau perubahan fisik menurun maka perubahan perilaku dan sikap menurun juga (!urlo$k, 200&#.

d. Masa remaja sebagai masa pen$ari identitas 4enyesuaian diri dengan standar kelompok dianggap jauh lebih penting bagi remaja daripada indi-idualitas, dan apabila tidak menyesuaikan kelompok maka remaja tersebut akan terusir dari kelompoknya (Al-mighwar, 2002#. @etapi lambat laun mereka mulai men$ari identitas diri dan tidak puas lagi sama dengan teman-temannya dalam segala hal, seperti sebelumnya (!urlo$k, 200&#. e. Masa remaja sebagai usia bermasalah Masalah pada masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh remaja laki-laki maupun remaja perempuan (!urlo$k, 200&#. ,an banyak remaja yang menyadari bahwa penyelesaian yang ditempuhnya sendiri tidak selalu sesuai dengan harapan mereka (Al-Mighwar, 2002#.

(. @ugas 4erkembangan 4ada Masa 7emaja @ugas-tugas perkembangan pada masa remaja antara lain ; a. Men$apai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita

@ugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki-laki dan anak perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja, apalagi mereka yang matangnya terlambat. 0ebanyakan harapan ditumpukkan pada hal ini adalah bahwa remaja muda akan meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola perilaku. (!urlo$k, 200&#. b. Men$apai peran sosial pria, dan wanita 4erkembangan masa remaja yang penting akan menggambarkan seberapa jauh perubahan yang harus dilakukan dan masalah yang timbul dari perubahan itu sendiri. 4ada dasarnya, pentingnya menguasai tugas-tugas perkembangan dalam waktu yang relatif singkat sebagai akibat perubahan usia kematangan yang menjadi delapan belas tahun, menyebabkan banyak tekanan yang mengganggu para remaja. (!urlo$k, 200&#. $. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya se$ara efektif 3eringkali sulit bagi para remaja untuk menerima keadaan fisiknya bila sejak kanak-kanak mereka telah mengagungkan konsep mereka tentang penampilan diri pada waktu dewasa nantinya. ,iperlukan waktu untuk memperbaiki konsep ini dan untuk mempelajari $ara-$ara memperbaiki penampilan diri sehingga lebih sesuai dengan apa yang di$ita-$itakan. (!urlo$k, 200&#. d. Mengharapkan dan men$apai perilaku sosial yang bertanggung jawab Menerima peran seks dewasa yang diakui masyarakat tidaklah mempunyai banyak kesulitan bagi laki-lakiE mereka telah didorong dan diarahkan sejak awal masa kanak-kanak. @etapi halnya berbeda bagi anak perempuan. 3ebagai anak-anak, mereka diperbolehkan bahkan didorong untuk memainkan peran sederajat, sehingga usaha untuk mempelajari peran feminin dewasa yang diakui masyarakat dan menerima peran tersebut, seringkali merupakan tugas pokok yang memerlukan penyesuaian diri selama bertahun-tahun. 0arena adanya pertentangan dengan lawan jenis yang sering berkembang selama akhir masa kanak-kanak dan masa puber, maka mempelajari hubungan baru dengan lawan jenis berarti harus mulai dari nol dengan tujuan untuk

mengetahui lawan jenis dan bagaimana harus bergaul dengan mereka. 3edangkan pengembangan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya sesama jenis juga tidak mudah. (!urlo$k, 200&#. e. Men$apai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya /agi remaja yang sangat mendambakan kemandirian, usaha untuk mandiri se$ara emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain merupakan tugas perkembangan yang mudah. 1amun, kemandirian emosi tidaklah sama dengan kemandirian perilaku. /anyak remaja yang ingin mandiri, juga ingin dan membutuhkan rasa aman yang diperoleh dari ketergantungan emosi pada orang tua atau orang-orang dewasa lain. !al ini menonjol pada remaja yang statusnya dalam kelompok sebaya tidak meyakinkan atau yang kurang memiliki hubungan yang akrab dengan anggota kelompok. (!urlo$k, 200&#. f. Mempersiapkan karier ekonomi 0emandirian ekonomi tidak dapat di$apai sebelum remaja memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja. 0alau remaja memilih pekerjaan yang memerlukan periode pelatihan yang lama, tidak ada jaminan untuk memperoleh kemandirian ekonomi bilamana mereka se$ara resmi menjadi dewasa nantinya. 3e$ara ekonomi mereka masih harus tergantung selama beberapa tahun sampai pelatihan yang diperlukan untuk bekerja selesai dijalani. (!urlo$k, 200&#. g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga 0e$enderungan perkawinan muda menyebabkan persiapan perkawinan merupakan tugas perkembangan yang paling penting dalam tahun-tahun remaja. Meskipun tabu sosial mengenai perilaku seksual yang berangsur-ansur mengendur dapat mempermudah persiapan perkawinan dalam aspek seksual, tetapi aspek perkawinan yang lain hanya sedikit yang dipersiapkan. 0urangnya persiapan ini merupakan salah satu penyebab dari masalah yang tidak terselesaikan, yang oleh remaja dibawa ke masa remaja (!urlo$k, 200&#. h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi

3ekolah dan pendidikan tinggi men$oba untuk membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan nilai dewasa, orang tua berperan banyak dalam perkembangan ini. 1amun bila nilai-nilai dewasa bertentangan dengan teman sebaya, masa remaja harus memilih yang terakhir bila mengharap dukungan teman-teman yang menentukan kehidupan sosial mereka. 3ebagian remaja ingin diterima oleh teman-temannya, tetapi hal ini seringkali diperoleh dengan perilaku yang oleh orang dewasa dianggap tidak bertanggung jawab (!urlo$k, 200&#.

D. 0eterkaitan Antara Abortus ,ikalangan 7emaja ,engan 4ergaulan /ebas Fang Membudaya 4erubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas bertanggung jawab atas mun$ulnya dorongan seks. 4emuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. 1amun sejak tahun &)20-an, akti-itas seksual telah meningkat di antara remajaE studi akhir menunjukan bahwa hampir 50 persen remaja dibawah usia &5 tahun dan 55 persen dibawah usia &) tahun melaporkan telah malakukan hubungan seks. @erlepas dari keterlibatan mereka dalam akti-itas seksual, beberapa remaja tidak tertarik pada, atau tahu tentang, metode 0eluarga /eren$ana atau gejala-gejala 4enyakit Menular 3eksual (4M3#. Akibatnya, angka kelahiran tidak sah dan timbulnya penyakit kelamin kian meningkat. /agi remaja perbin$angan mengenai hubungan seks bukan hal yang tabu, sudah menjadi hal yang biasa. 3ekarang dianggap benar dan normal atau paling sedikit diperbolehkan. /ahkan hubungan seks di luar nikah dianggap benar apabila orang-orang yang terlibat saling men$intai dan saling terkait. 3enggama yang disertai kasih sayang lebih diterima dari pada ber$umbu sekedar melepas nafsu. !urlo$k berpendapat, penggolongan peran seks atau belajar melakukan peran seks yang diakui lebih mudah bagi laki-laki dari pada perempuan. 4ertama, sejak awal masa kanak-kanak laki-laki telah disadarkan akan perilaku yang patut dan didorong, didesak atau bahkan dipermalukan untuk upaya penyesuaian diri dengan standar-standar yang diakui. 0edua, dari tahun ke tahun laki-laki mengetahui bahwa peran pria memberi martabat yang lebih terhormat dari pada peran wanita (7oslina, 2005#. =aktor-=aktor Fang

Mempengaruhi 4erilaku 3eksual menurut <li?abeth / !urlo$k, beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seks pada remaja; &. 4ertama, faktor perkembangan yang terjadi dalam diri mereka berasal dari keluarga di mana anak mulai tumbuh dan berkembang. 2. 0edua, faktor luar yang men$akup sekolah $ukup berperan terhadap perkembangan remaja dalam men$apai kedewasaannya. .. 0etiga, masyarakat yaitu adat kebiasaan, pergaulan dan perkembangan di segala perawatg khususnya teknologi yang di$apai manusia 4engetahuan seksual yang benar dapat memimpin seseorang kearah perilaku seksual yang rasional dan bertanggung jawab dan dapat membantu membuat keputusan pribadi yang penting tentang seksualitas. 3ebaliknya pengetahuan seksual yang salah dapat mengakibatkan presepsi salah tentang seksualitas sehingga selanjutnya akan menimbulkan perilaku seksual yang salah dengan segala akibatnya. *nformasi yang salah menyebabkan pengertian dan presepsi masyarakat khususnya remaja tentang seks menjadi salah pula. !al ini diperburuk dengan adana berbagai mitos mengenai seks yang berkembang di masyarakat. Akhirnya, semua ini diekpresikan dalam bentuk perilaku seksual yang buruk pula, dengan segala akibatnya yang tidak diharapkan (*da, 20&&#.

BAB III KERANGKA KONSEP# HIPOTESIS# DAN DE$INISI OPERASIONAL

A. 0erangka 0onsep /. !ipotesis D. ,efinisi "perasional

DA$TAR PUSTAKA

Al-Migwar, M. (2002#. Psikologi Remaja. /andung ; 4ustaka 3etia. !urlo$k, <. (200&#. Psikologi Perkembangan. <disi 5. 'akarta ; <rlangga. Mansjor, Arif, dkk. 200&. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. 'akarta ; Media Aes$ulapios 3astrawinata, 3ulaiman, dkk. 2005. Ilmu Kesehatan Reproduksi : Obstretri Patologi. 'akarta ; <>D 3oetjiningsih. (200(#. 4ertumbuhan 3omatik 4ada 7emaja. 'akarta ; 3agung 3eto. iknjosastro, !anifa. 2005. Ilmu Kebidanan. 'akarta ; Fayasan /ina 4ustaka 3arwono 4rawiroharjo

You might also like