You are on page 1of 7

Memotivasi dengan Mengubah sifat dari Lingkungan Kerj

Rancangan pekerjaan: Cara elemen2 dalam suatu pekerjaan diatur; Model Karakteristik Pekerjaan: Model yang menunjukkan bahwa pekerjaan apapun bisa dideskripsikan dalam lima dimensi pekerjaan inti keanekaragaman keterampilan, identitas tugas arti tugas, otonomi dan umpan balik Keanekaragaman keterampilan: tingkat sampai mana pekerjaan membutuhkan beragam aktivitas yang berbeda Identitas Tugas: tingkat sampai mana suatu pekerjaan membutuhkan penyelesaian seluruh pekerjaan yang bisa diidentifikasikan Arti Tugas: tingkat sampai mana suatu pekerjaan mempunyai pengaruh yang substantial terhadap kehidupan atau pekerjaan orang lain Otonomi: tingkat sampai mana suatu pekerjaan memberikan kebebasan dan keleluasaan yang substansial untuk seorang individu dalam merencanakan pekerjaan dan menentukan prosedur2 yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut Umpan Balik: tingkat sampai mana pelaksanaan aktivitas2 kerja yang diwajibkan oleh suatu pekerjaan membuat seorang individu mendapatkan informasi yang jelas dan langsung mengenai keefektifan kinerjanya. Nilai Potensi yang memotivasi: Indeks Prediktif yang memotivasi dalam suatu pekerjaan. Bagaimana Pekerjaan bisa dirancang Ulang Rotasi Pekerjaan: Pergantian periodik seorang karyawan dari satu tugas ke tugas yang lain; Perluasan Pekerjaan: Peningkatan jumlah dan variasi tugas dari seorang individu melalui pekerjaannya yang berbeda-beda; Pengayaan Pekerjaan: Perluasan vertikal dari pekerjaan yang meningkatkan pengendalian pekerja terhadap rencana pelaksanaan dan evaluasi kerja Susunan Pekerjaan Alternatif Jam Kerja yang Fleksibel Pembagian Pekerjaan; susunan yang memungkinkan dua invidu atau lebih untuk membagi suatu pekerjaan di jam per minggu tradisional. Telecommuting: Merujuk pada karyawan yang melakukan pekerjaan mereka dirumah, setidaknya dua hari dalam satu minggu terhubung dengan kantor melalui kompute Jangan Melupakan Kemampuan dan Peluang

Keterlibatan Karyawan

Keterlibatan karyawan: Sebuah proses partisipatif yang menggunakan masukan karyawan-karyawan dan dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen karyawan untuk keberhasilan organisasi. Manajemen partisipatif: Proses dimana para bawahan berbagi suatu tingkat kekuatan pembuatan keputusan yang signifikan dengan atasan-atasan langsung mereka Partisipasi Representatif: Para Pekerja berpartisipasi dalam pembuatan keputusan organisasional melalui sebuah kelompok kecil yang terdiri atas karyawan2 representatif. Lingkaran Kualitas: kelompok yang terdiri atas karyawan-karyawan yang bertemu secara teratur untuk mendiskusikan berbagai masalah kualitas kerja, menyelidiki penyebabnya, merekomendasikan solusi, dan mengambil tindakan perbaikan 4 Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan Berikut ada beberapa strategi yang bisa diterapkan dalam perusahaan atau organisasi Anda untuk meningkatkan produktivitas karyawan Anda: Meningkatkan dan Penyegaran Motivasi Motivasi adalah penggerak, semakin besar motivasi yang dimiliki akan semakin besar tindakannya. Produktivitas jelas akan meningkat. Namun, yang perlu diperhatikan adalah motivasi tidak cukup dengan gaji. Gaji memang memberikan kontribusi terhadap motivasi karyawan, namun gaji baru sebagai motivasi dasar. Untuk meningkatkan produktivitas diperlukan motivasi lebih selain gaji yang biasa mereka terima. Motivasi juga tidak selalu dengan uang. Perusahaan harus lebih kreatif dalam memberikan motivasi bagi karyawannya. Kadang, hal yang sederhana dan gratis bisa meningkatkan motivasi karyawan. Suntikan motivasi sangat diperlukan bagi karyawan-karyawan jika memang sudah memiliki penyakit sehingga motivasi mereka berkurang. Diperlukan program training yang tepat untuk menjaga dan meningkatkan level motivasi karyawan. Motivasi bisa turun dan ini adalah hal yang lumrah dalam diri manusia. Motivasi bisa naik dan turun. Untuk diperlukan program untuk menjaga level motivasi agar tetap berada pada level tertinggi sehingga menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.

Linkungan Kerja Yang Kondusif Juga Meningkatkan Produktivitas Karyawan Jika motivasi ibarat bensin yang menggerakan mesin, maka lingkungan kondusif menjadi pelumasnya. Kecukupan bensin tidak akan memadai jika pelumas pada mesin tersebut kurang. Malah, jika dipaksakan akan merusak mesin. Begitu juga dengan perusahaan dan organisasi Anda. Meski perusahaan memberikan dorongan motivasi yang tinggi, jika kondisi atau lingkungan tidak kondusif, maka motivasi tidak begitu bermanfaat. Disini peran kepemimpinan terutama top leader dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berkerja. Karyawan merasa nyaman dan optimis dalam bekerja. Kadang ada perusahaan yang menerapkan kondisi yang tidak kondusif, maksudnya meningkatkan motivasi berdasarkan persaingan, tetapi malah menjadikan banyak friksi diantara karyawan yang akan mengurangi produktivitas. Program pelatihan yang juga diperlukan adalah platihan yang meningkatkan mindset karyawan. Karyawan yang memiliki mindset positif akan menciptakan linkungan yang lebih kondusif. Sehingga semakin banyak karyawan yang memiliki mindset positif akan semakin kondusif lingkungan. Tentu saja disamping kebijakan perusahaan yang menciptakan lingkungan yang kondusif. Integrasi Manajemen Waktu Dengan Sistem Perusahaan Manajemen waktu mungkin akan memberikan kontribusi pada produktivitas karyawan. Namun tidak cukup hanya dengan memaksakan karyawan untuk mengelola waktunya. Manajemen waktu harus terintegrasi dengan sistem pada perusahaan Anda. Bahkan, sistem perlu didesain sedemikian rupa agar karyawan dalam bekerja dengan manajemen waktu yang tepat sehingga produktivitasnya akan tinggi. Sistem harus menjadikan aktivitas karyawan lebih efektif dan produktif. Tentu saja pemahaman manajemen waktu bagi karyawan sangat penting. Diperlukan program pelatihan agar karyawan bekerja dengan menggunakan manajemen waktu dengan benar. Namun, jika sistem yang ada diperusahaan tersebut tidak sejalan atau bahkan malah menghambat produktivitas, maka produktivitas tidak akan banyak meningkat. Sebagai contoh, sistem manajemen kualitas selain fokus pada kualitas, perlu diperbaiki dan ditingkatkan agar meningkatkan produktivitas karyawan. Begitu juga dengan sistem-sistem lainnya, bukan hanya mengejar agar pekerjaan menjadi benar, tetapi juga produktivitas pekerjaan yang tinggi. Reward and Punishment Serta Mental Juara Penghargaan dan hukuman tetap menjadi metode cukup efektif dalam meningkatkan produktivitas, namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam penerapannya. Jangan sampai reward and punishment malah menciptakan linkungan yang tidak kondusif. Justru ini malah kontradiktif dengan tujuannya.

Definisi, Unsur, Prinsip, Manfaat Program Total Quality Management (TQM) 1. Definisi TQM Mendefinisikan mutu / kualitas memerlukan pandangan yang komprehensif. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yakni;[2] 1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan 2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan 3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain). 4) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Mutu terpadu atau disebut juga Total Quality Management (TQM) dapat didefinisikan dari tiga kata yang dimilikinya yaitu: Total (keseluruhan), Quality (kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa), Management (tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengarahan). Dari ketiga kata yang dimilikinya, definisi TQM adalah: sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali (right first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continous improvement) dan memotivasi karyawan (Kid Sadgrove, 1995) Unsur-unsur utama TQM a) Fokus pada pelanggan. b) Obsesi terhadap kualitas. c) Pendekatan ilmiah. d) Komitmen jangka panjang. e) Kerja sama tim. f) Perbaikan sistem secara berkesinambungan. g) Pendidikan dan pelatihan. h) Kebebasan yang terkendali. i) Kesatuan tujuan. j) Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

Lima Pilar TQM : 1) Produk 2) Proses 3) Organisasi 4) Pemimpin 5) Komitmen Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin yang memadai. Komitmen yang kuat dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua yang lain. Setiap pilar tergantung pada keempat pilar yang lain, dan kalau salah satu lemah dengan sendirinya yang lain juga lemah. ada empat prinsip utama dalam TQM, yaitu : 1) Kepuasan pelanggan. 2) Respek terhadap setiap orang. 3) Manajemen berdasarkan fakta. 4) Perbaikan berkesinambungan. Dalam organisasi pada hakekatnya itu terdapat beberapa faktor faktor yang menyebabkan suatu perubahan dalam organisasi tersebut.Setiap perubahan yang terjadi dalam organisasi itu sangatlah berpengaruh besar terhadap perkembangan atau bahkan penurunan dari organisasi tersebut dikarenakan karena ada sesuatu sistem yang berubah dari organisasi tersebut dari sistem sebelumnya,itulah yang disebut sebagai perubahan dimana cara cara atau sistem sistem lama dalam organisasi itu berganti dengan cara cara atau sistem sistem baru dalam organisasi.Untuk lebih jelasnya dibawah ini saya akan jelaskan beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan dalam organisasi antara lain : Faktor Ekstern ( Faktor Diluar Organisasi ) Faktor ekstern adalah faktor yang terjadi di luar sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor Teknologi dan Pemerintahan yang mendukung suatu organisasi tersebut itu dapat berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.Selain itu ada lagi faktor ekstern seperti : Selera pasar yang semakin hari semakin cepat berubah tergantung dari selera konsumen,jadi perubahan tersebut sangat cepat terjadi.

Faktor Intern ( Faktor Didalam Organisasi ) Faktor Intern adalah faktor yang terjadi di dalam sebuah organisasi tersebut,contohnya itu seperti : faktor anggaran dalam organisasi itu,jadi yang menyebabkan perubahan dalam organisasi tersebut karena faktor anggaran adalah sistem atau kinerja dalam organisasi tersebut,misalnya anggaran yang lama tidak memiliki suatu peningkatan atau hanya disitu situ saja,tetapi setelah adanya perubahan sistem anggaran yang baru dalam organisasi tersebut,anggaran organisasi tersebut menjadi meningkat dan manajemen keungannya juga bagus,itulah salah satu contoh perubahan intern dalam organisasi. Faktor faktor diatas adalah faktor faktor yang menyebabkan organisasi tersebut mengalami perubahan baik di luar organisasi maupun di dalam organisasi.Perubahan tidak terjadi begitu saja atau tidak secepat yang kita bayangkan,misalnya suatu organisasi yang mikro pada awalnya,tiba tiba suatu saat menjadi organisasi yang maju dan berkembang,tidak semudah itu.Semua itu perlu adanya proses yang dapat menunjang suatu organisasi itu mengalami perubahan yang lebih baik.Dan berikut saya akan jelaskan Proses perubahan : Dalam suatu proses itu ada beberapa langkah untuk memenuhi tujuan organisasi tersebut yaitu Mengadakan Pengkajian Maksudnya adalah dalam organisasi tersebut diadakan suatu pengkajian atau proses penindak lanjutan kegiatan kegiatan atau cara cara apa saja dalam organisasi tersebut,misalnya diadakan pengkajian setiap sebulan sekali dalam organisasi tersebut agar organisasi tersebut itu update dengan info- info yang dapat menunjang kemajuan dan tujuan dari organisasi tersebut. Mengadakan Identifikasi Maksudnya adalah melakukan penyelidikan atau pemeriksaan secara detail tentang permasalahan permasalahan apa saja yang terjadi dalam organisasi tersebut,misalnya mengadakan identifikasi masalah kasus yang sedang terjadi dalam organisasi tersebut setiap seminggu sekali,langkah tersebut bertujuan agar dalam organisasi tersebut tahu bagaimana menyelesaikan masalah apa saja yang terjadi dalam organisasi tersebut.

Menetapkan Perubahan Maksudnya adalah menetapkan suatu perubahan yang baru atau bisa dikatakan sebuah sistem baru dalam organisasi tersebut,misalkan terjadi suatu perubahan sistem dalam organisasi tersebut dari sistem yang lama dengan sistem yang baru dan apabila dilihat dari kinerjanya sistem baru tersebut memang bagus dan berkembang dari sistem yang lama,maka perubahan sistem tersebut harus ditetapkan dan meninggalkan sistem yang lama.

Menentukan Strategi Maksudnya adalah sebelum melangkah dan memutuskan pilihan dalam suatu organisasi tersebut, harus ditentukan dulu matang matang atau difikirkan terlebih dahulu kira kira strategi apa yang dapat memajukan sebuah organisasi tersebut. Melakukan Evaluasi Maksudnya adalah melakukan suatu perubahan perubahan sikap dalam organisasi tersebut,misalnya kita cari dulu apa yang salah dalam organisasi tersebut dan solusi apa yang dapat menyelesaikan masalah tersebut lalu kita benarkan kesalahan kesalahan tersebut dan tidak akan mengulanginya lagi,itulah yang disebut mengevaluasi atau bisa dikatakan melakukan sebuah perubahan atau perbaikan dalam organisasi tersebut,dengan sering kita mengevaluasi dalam organisasi tersebut, maka organisasi tersebut menjadi bersikap hati hati dan teliti dalam setiap bertindak melakukan sesuatu yang berdampak langsung dalam organisasi tersebut. Jadi pada intinya organisasi itu jangan cukup puas dengan apa yang sudah di dapat,terus mencari peluang peluang apa saja yang kiranya dapat diminati oleh banyak orang dan dapat memejukan organisasi tersebut,menjalin komunikasi yang baik dan melakukan sebuah perubahan perubahan besar yang dapat memajukan organisasi tersebut menjadi lebih baik dan juga merubah strategi strategi lama dengan strategi strategi baru yang dapat menunjang sebuah organisasi tersebut lebih berfikir kreatif dan berguna bagi organisasi organisasi yang lain dan menciptakan sebuah inovasi baru dalam organisasi tersebut yang belum pernah ada sebelumnya,dengan begitu organisasi tersebut lama kelamaan akan menjadi organisasi yang berkembang bahkan bisa maju. Efisiensi 1. Efisiensi Kerja Efesiansi Kerja lewat upaya pemberdayaan tenaga pendidik dan kependidikan. Upaya pemberdayaan tersebut antara lain : a. Memperbaiki sikap kerja, yaitu kesadaran dan kesediaan menepati dan memenuhi jam kerja, tata tertib kerja, termasuk menerima tambahan tugas dan bekerja dalam satu tim. b. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan kerja yang tercermin dalam usaha bersama untuk meningkatkan produktivitas melalui lingkaran pengawasan mutu (Quality Control Circle). c. Manajemen produktivitas, yaitu manajemen yang efesien mengenai sumber dan system kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas. d. Efesiensi tenaga kerja, pembagian tugas dan penempatan bidang tugas yang pas dengan kemampuannya.

You might also like