You are on page 1of 11

STUDI KASUS PASIEN

ARTHRITIS GOUT PADA TN.W SECARA PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN PADEMANGAN PERIODE 17 DESEMBER 2012-19 JANUARI 2013

KELOMPOK : I Oleh :

MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA

BERKAS PASIEN A. Identitas Pasien Nama Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan Agama Alamat No. CM : Tn.W : Pria : 55 tahun : Pedagang : SD : Islam : Jl. Karang Anyar RT.04/12 Kel. Karang Anyar Kec. Sawah Besar : -- -- --

Tanggal Berobat : 28 Desember 2012 B. Anamnesa Dilakukan secara auto-anamnesa pada tanggal 28 Desember 2012 pukul 09.30 WIB 1. Keluhan Utama : Tn. Wahyu datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri di sendi lutut kaki kiri dan sendi jari kaki kiri pada pagi hari baru bangun tidur

2. Keluhan Tambahan : Pasien mengeluh bengkak, berwarana kemerahan di sendi lutut kaki kiri dan sendi jari kaki kiri

3. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri sendi pada daerah lutut kaki kiri sejak tiga bulan yang lalu, nyeri ini dirasakan ketika pagi hari saat baru bangun tidur. Sendi lutut kaki kanan dan persendian lainnya tidak dirasakan nyeri. Keluhan ini disertai dengan bengkak pada lutut kaki kiri dan sendi jari kaki kiri yang bila di kompres dengan rivanol akan mengempis, Dokter di puskesmas mengatakan pasien mengalami penyakit Arthritis gout. Pasien jarang berobat ke puskesmas dan tidak rutin minum obat.

4. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya

5. Riwayat Penyakit Keluarga : Anggota keluarga pasien tidak ada yang terkena asam urat.

6. Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Kebutuhan pasien dan keluarga dicukupi dari penghasilan dagangan anak-anakanya yang apabila dijumlahkan dalam sebulan menghasilkan Rp. 1.200.000,-/bulannya .

7. Riwayat Kebiasaan : Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung purin yang dapat meningkatkan kadar asam uratnya, seperti emping, kacang-kacangan, dan jjuga minum minuman beralkohol

A. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum : Baik 2. Kesadaran Umum Compos Mentis 3. Vital Sign : TD : 110/70 mmHg Nadi :80x / menit Respirasi : 18x/menit Suhu : 36,5 C 4. Status Generalis : Kepala : normochepal Mata : konjungtiva : anemis (-/-) sklera : ikterik (-/-) pupil : bulat, isokor, Refleks cahaya langsung (+/+), tidak langsung (+/+) palpebra : udema (-/-) THT : liang telinga : lapang kanan/kiri sekret/serumen : -/perdarahan : -/tonsil : T1-T1 tenang hidung : tidak ada deviasi septum, epistaksis (-)

Pharing : tidak hiperemis mulut : simetris lidah : tidak ada kelaianan leher : pembesaran KGB (-) Thorax : Cor : inspeksi : Simetris hemitoraks kanan dan kiri. palpasi : Simetris hemitoraks kanan dan kiri Perkusi :Batas jantung kanan : ICS VI linea parasternalis dextra Batas jantung kiri : ICS V line midklavikula sinistra batas jantung kiri : ICS V linea midkalvikula sinistra Batas Jantung atas : ICS II linea parasternalis sinistra Pulmo : Vesikuler -/-, Ronkhi -/- , wheezing -/Abdomen : bising usus (+) normal Ekstremitas : akral hangat, edema : 5. Status Lokalis : L: bengkak ( +/+ ) F: nyeri tekan ( + ) M: pergerakkan aktif ( + ) -

B. Pemeriksaan Penunjang Kadar asam urat dalam darah : 10 mg/dl

BERKAS KELUARGA

A.Profil Keluarga 1. Karakteristik Keluarga a. Identitas Kepala keluarga: adalah pasien bernama Tn.Yunus yang berusia 55 tahun b. Identitas Pasangan : adalah istri pasien bernama Ny. Siti berusia 50 tahun c. Struktur Komposisi Keluarga :

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah Keduduka NO Nama n dalam keluarga 1 2 3. 4. Yunus Siti Dodi Desi Bapak Ibu Anak Anak L P L P 55 50 25 20 SD SD SMP SMA Pedagang Pedagang Pedagang Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan Tambahan

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup a. Lingkungan tempat tinggal : padat dan kumuh

Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal Karakteristik rumah dan lingkungan Luas rumah : 6x 10m Kesimpulan Pasien tinggal bersama seorang istri dan kedua anaknya. Rumahnya merupakan milik sendiri, tidak bertingkat, lantai terbuat dari semen, dinding rumah terbuat dari tembok. Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 Orang Bertingkat/tidak bertingkat: tidak bertingkat Lantai rumah dari : semen Dinding rumah dari : tembok

Karakteristik rumah dan lingkungan Jamban keluarga: ada Penerangan listrik : 400 watt Ketersediaan air bersih : ada Tempat pembuangan sampah : ada

Kesimpulan

b.Kepemilikan barang barang berharga : Keluarga memiliki 1 buah televisi, 1 buah pemanas nasi. 1 buah kompor, beberapa piring kaca, dan gelas serta peralatan memasak dan makan lainnya. Kendaraan yang dipunya yaitu 1 buah sepeda.

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga a. Sebutkan jenis tempat berobat : puskesmas b. Balita : KMS c. Asuransi/ Jaminan Kesehatan : -

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) Tabel 3. Pelayanan Kesehatan (Puskesmas) Faktor Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan Keterangan Jalan kaki Angkot Kendaraan pribadi Sangat mahal Mahal Tarif pelayanan kesehatan Terjangkau Murah Gratis Sangat memuaskan Kualitas pelayanan kesehatan Memuaskan Cukup memuaskan Tidak memuaskan Memuaskan Terjangkau Angkot Kesimpulan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga a. Kebiasaan makan : Menu makanan sehari-hari keluarga Tn. Yunus dan Ny. Siti tidak menentu. Menu makanan yang paling disukai adalah makanan sayur dan kacang-kacangan, sedangkan buah-buahan sangat jarang dikonsumsi oleh keluarga ini. b. Menerapkan pola gizi seimbang :
Keluarga Tn. Yunus dan Ny. Siti tidak memperhatikan pola gizi seimbang dari yang mereka makan, karena pengetahuan yang kurang tentang makanan dengan gizi seimbang

6. Pola Dukungan Keluarga a.Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga: Fasilitas yang telah cukup tersedia memudahkan keluarga Tn. Yunus dan Ny. Siti untuk melaksanakan pola hidup lebih sehat dan membantu menyelesaikan masalah kesehatan Tn.Yunus (pasien). b.Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga: Dalam penatalaksanaan penyakit pasien sangat diperlukan peran serta yang aktif dari seluruh anggota keluarga terutama anak-anak pasien yang sudah dewasa dalam merawat dan memperhatikan pasien. Peran keluarga pada saat ini kurang memperhatikan keadaan kesehatan pasien terutama dalam mengawasi pola makan dan gaya hidup pasien.

B. Genogram 1.Bentuk keluarga : Bentuk keluarga dari Tn. Yunus yaitu Nuclear Family atau keluarga inti, dimana di dalam 1 rumah terdiri dari orang tua dan anaknya saja. 2. Tahapan siklus keluarga: Tahapan siklus keluarga Tn. Yunus dan Ny. Siti termasuk ke dalam beberapa tahap diantaranya : Tahap keluarga dengan anak-anak yang dewasa ( The Family with adolescent) Tahap keluarga pada usia lanjut ( Family in Later Life )

Tn. Yunus (pasien) adalah sebagai kepala keluarga yang menikah dengan Ny. Siti, mereka mempunyai 2 orang anak. Anak pertama bernama Tn. Dodi yang belum menikah dan masih tinggal serumah dengan Tn. Yunus dan NY. Siti, sedangkan anak

kedua yang bernama Nn.Desi juga masih tinggal serumah dengan Tn. Yunus dan Ny. Siti.

3. Family map (gambar)

Ny.Maryam

Tn. Andi

Tn. Jauhari

Ny. Sari

Ny. Diah

Tn. Yuda

Tn.Yunus

Ny. Siti

Ny. Retno

Tn. Dodi

Nn. Desi

Keterangan :

= Wanita,

= Laki-Laki

dan

= Telah Meninggal Dunia

= Pasien

C.Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga 1. Masalah dalam organisasi keluarga : Pasien sering membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga membantu istrinya karena kedua anaknya bekerja pada siang hari. Hal ini yang menyababkan pasien sering mengeluh badan pegal-pegal dan nyeri pada bagian sendi lutut pada saat baru bangun tidur 2. Masalah dalam fungsi biologis : Pasien saat ini menderita Arthritis Gout yang disebabkan karena kebiasaaan makan kacang-kacangan, dan juga emping, sedangkan pada malam hari pasien minum minuman beralkohol. 3. Masalah dalam fungsi psikologis : Pasien sering stress memikirkan kehidupan keluarganya sehingga minum minuman beralkohol untuk menghilangkan stress yang kemudian menyebabkan kondisi badan menjadi semakin lemah.

4. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebetuhan : Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah dari pasien sendiri dan anakanaknya. Penghasilan yang didapat dirasakan cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk berobat ke puskesmas. 5. Masalah lingkungan : Lingkungan tempat tinggal pasien merupakan lingkungan yang padat penduduk, kumuh. 6. Masalah perilaku kesehatan : Keluarga masih belum cukup mengerti akan pentingnya kesehatan dan pemeliharaan kesehatan.

D.Diagnosis Holistik 1. Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran) Pasien datang berobat ke Puskesmas dengan menggunakan angkot, alasan pasien datang ke puskesmas yaitu biaya yang murah serta kualitas pelayanan kesehatan yang memuaskan bagi pasien. Pasien datang berobat dengan harapan rasa sakit yang mereka rasakan dapat hilang dengan bantuan dokter. Terkadang pasien mendapatkan pengetahuan tentang penyakitnya tidak secara keseluruhan sehingga menyebabkan mereka menjadi acuh dengan penyakit yang dideritanya 2. Aspek klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding) Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan laboratorium pasien, pasien didiagnosis Arthitis Gout dengan diagnosis banding Rheumatoid Arthritis dan Osteo Arthritis. Dipilih Rheumatoid Arthritis dan Osteo Arthritis karena ketiga penyakit tersebut sama-sama menimbulkan rasa sakit, kekakuan dan peradangan di persendian tetapi polanya berbeda. 3. Aspek risiko internal : (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien) Pola makan tinggi purin (kacang-kacangan, emping, dan lain-lain) serta minum minuman beralkohol dapat memicu kekambuhan nyeri pada lutut. 4. Aspek psikososial keluarga : (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien) Dukungan keluarga terhadap pasien dapat dilihat dengan adanya sikap saling membantu jika ada anggota keluarga yang sakit. Hal ini menjadi kekuatan tersendiri

yang ada di keluarga pasien yang menyebabkan permasalahan kesehatan dapat terselesaikan dengan cukup baik. Namun kondisi keuangan yang dapat menyebabkan tidak semua masalah kesehatan tersebut dapat diselesaikan. 5. Aspek fungsional : (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental) Aktivitas dalam menjalankan fungsi sosial dapat dijalankan oleh pasien. Namun ketika nyeri lutut dirasakan, pasien tidak dapat melakukan aktivitas fisik.

E.Rencana Pelaksanaan Tabel 4 Rencana Penatalaksanaan Aspek Aspek personal Kegiatan Sasaran Waktu Pada saat berkunjun g ke puskesmas Pada saat berkunjun g ke puskesmas Hasil yang diharapka n Sadar akan pentingnya berobat. Biaya Tidak perlu biaya Keteranga n Tidak menolak

Aspek klinik

Meningkatka Pasien n kesadaran pentingnya berobat ke dokter Pemberian Pasien obat allupurinol, obat analgetik dan melakukan pemeriksaan fisik Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit yang dialaminya. Pasien dan keluarga

Pasien sembuh

Perlu biaya untuk berobat yaitu sebesar Rp.2000, Tidak perlu biaya

Tidak menolak

Menolak Aspek risiko internal Pada saat berkunjun g ke rumah pasien dan ke puskesmas Pasien mengurangi konsumsi makanan yang memicu kambuhnya arthritis goutnya Pada Keluarga waktu membantu berkunjun semua g ke rumah keperluan pasien pasien.

Aspek psiko sosial keluarga

Menjelaskan kepada keluarga supaya dapat membantu semua keperluan pasien

Keluarg a

Tidak perlu biaya.

Tidak menolak

Aspek Aspek fungsiona l

Kegiatan Menjelaskan kepada pasien agar melakukan aktivitas ringan saja

Sasaran Pasien dan keluarga

Waktu Pada saat berkunjun g ke rumah pasien

Hasil yang diharapka n Waktu istirahat yang cukup, membuat kondisi tubuh menjadi sehat.

Biaya Tidak perlu biaya

Keteranga n Tidak menolak

F. Prognosis 1.Ad vitam : ad bonam 2.Ad Sanasionam : ad bonam 3.Ad fungsional : ad bonam

You might also like