You are on page 1of 8

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

PENGERTIAN
Acute lympobastic leukemia adalah bentuk akut dari leukemia yang diklasifikasikan menurut cell yang lebih banyak dalam sumsum tulang yaitu berupa lymphoblasts. Pada keadaan leukemia terjadi proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas, sering disertai bentuk leukosit yang lain daripada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombositopenia, dan diakhiri dengan kematian. Faktor penyebab ALL tidak diketahui, tapi dimungkinkan karena interaksi sejumlah faktor : 1. Neoplasia . !nfeksi ". #adiasi $. %eturunan &. 'at kimia (. )urasi gen

EPIDEMIOLOGI
Leukemia akut cepat terjadi dan lambat penyembuhannya, dapat diakhiri dengan kematian bila tidak segera diobati. ALL sering ditemukan pada anak*anak +, -. daripada umur de/asa +01-. dan lebih sering ditemukan pada anak laki*laki daripada anak perempuan.

PATOFISIOLOGI
%omponen sel darah terdiri atas eritrosit atau sel darah merah +#23. dan leukosit atau sel darah putih +423. serta trombosit atau platelet. 5eluruh sel darah normal diperoleh dari sel batang tunggal yang terdapat pada seluruh sumsum tulang. 5el batang dapat dibagi ke dalam lymphpoid dan sel batang darah +myeloid., dimana pada kebalikannya menjadi cikal bakal sel yang terbagis epanjang jalur tunggal khusus. Proses ini dikenal sebagai hematopoiesis dan terjadi di dalam sumsum tulang tengkorak, tulang belakang., panggul, tulang dada, dan pada pro6imal epifisis pada tulang*tulang yang panjang. ALL meningkat dari sel batang lymphoid tungal dengan kematangan lemah dan pengumpulan sel*sel penyebab kerusakan di dalam sumsum tulang. 2iasanya dijumpai tinmgkat pengembangan lymphoid yang berbeda dalam sumsum tulang mulai dari yang sangat mentah hingga hampir menjadi sel normal. 7erajat kementahannya merupakan petunjuk untk menentukan8meramalkan kelanjutannya. Pada pemeriksaan darah tepi ditemukan sel muda limfoblas dan biasanya ada leukositosis +9.-., kadang*kadang leukopenia + &-.. :umlah leukosit neutrofil seringkali rendah, demikian pula kadar hemoglobin dan trombosit. ;asil pemeriksaan sumsum tulang biasanya menunjukkan sel*sel blas yang dominan. Pematangan limfosit 2 dimulai dari sel stem pluripoten, kemudian sel stem limfoid, pre pre* 2, early 2, sel 2 intermedia, sel 2 matang, sel plasmasitoid dan sel plasma. Limfosit < juga berasal dari sel stem pluripoten, berkembang menjadi sel stem limfoid, sel timosit imatur, cimmom thymosit, timosit matur, dan menjadi sel limfosit < helper dan limfosit < supresor. Peningkatan prosuksi leukosit juga melibatkan tempat*tempat ekstramedular sehingga anak*anak menderita pembesaran kelenjar limfe dan hepatosplenomegali. 5akit tulang juga sering dijumpai. :ugaa

timbul serangan pada susunan saraf pusat, yaitu sakit kepala, muntah*muntah, =sei>ures? dan gangguan penglihatan.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH (1-6 TAHUN)


Menurut Soetjiningsih Anak usia pra sekolah digolongkan pada usia 1 @ ( tahun Menurut Donna L Wong )asa Anak Pra 5ekolah atau disebut juga masa anak*anak a/al berada pada usia " @ ( tahun Perkembangan Psokoseksual menurut Sigmund Freud 7isebut fase laten + usia & @ 1 tahun . - Anak masuk permulaan fase pubertas - Periode integrasi, dimana anak harus berhadapan dengan berbagai tuntutan sosial - Fase tenang - 7orongan libido mereda - Arotik >one berkurang - Anak tertarik dengan peer group Perkembangan Psikososial menurut Erik Erikson %epercayaan yang diperoleh anak pra sekolah diartikan bah/a ia diperbolehkan memiliki inisiatif dalam belajar mencari pengalaman*pengalaman baru secara aktif seperti bagaimana dan mengapa tentanang sesuatu sehinggga anak dapat memperluas aktifitasnya. :ika anak dilarang atau diomeli maka anak akan merasa bersalah dan menjadi anak peragu untuk melakukan sesuatu percobaan yang menantang keterampilan motorik dan bahasanya.

PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN


Identitas Acute lymphoblastic leukemia sering terdapat pada anak*anak usia di ba/ah 1& tahun +,&-. , puncaknya berada pada usia @ $ tahun. #asio lebih sering terjadi pada anak laki*laki daripada anak perempuan. Riwayat Kesehatan Kelu !" U#!$! Pada anak pra sekolah keluhan yang sering muncul tiba*tiba adalah demam, lesudan malas makan atau nafsu makan berkurang, pucat +anemia. dan kecenderungan terjadi perdarahan. R%&!'!# (e)e !#!" $!)! l!lu Pada penderita ALL sering ditemukan ri/ayat keluarga yang erpapar oleh chemical to6ins +ben>ene dan arsen., infeksi Birus +epstein barr, ;<LC*1., kelainan kromosom dan penggunaan obat*obatann seperti phenylbuta>one dan khloramphenicol, terapi radiasi maupun kemoterapi.

Pola Perse si ! mem ertahankan kesehatan <idak spesifik dan berhubungan dengan kebiasaan buruk dalam mempertahankan kondisi kesehatan dan kebersihan diri. %adang ditemukan laporan tentang ri/ayat terpapar bahan*bahan kimia dari orangtua. Pola Latihan dan "kti#itas Anak penderita ALL sering ditemukan mengalami penurunan kordinasi dalam pergerakan, keluhan nyeri pada sendi atau tulang. Anak sering dalam keadaan umum lemah, re/el, dan ketidakmampuan melaksnakan aktiBitas rutin seperti berpakaian, mandi, makan, toileting secara mandiri. 7ari pemeriksaan fisik dedapatkan penurunan tonus otot, kesadaran somnolence, keluhan jantung berdebar*debar +palpitasi., adanya murmur, kulit pucat, membran mukosa pucat, penurunan fungsi saraf kranial dengan atau disertai tanda*tanda perdarahan serebral. Anak mudah mengalami kelelahan serta sesak saat beraktifitas ringan, dapat ditemukan adanya dyspnea, tachipnea, batuk, crackles, ronchi dan penurunan suara nafas. Penderita ALL mudah mengalami perdarahan spontan yang tak terkontrol dengan trauma minimal, gangguan Bisual akibat perdarahan retina, , demam, lebam, purpura, perdarahan gusi, epistaksis. Pola $urisi Anak sering mengalami penurunan nafsu makan, anore6ia, muntah, perubahan sensasi rasa, penurunan berat badan dan gangguan menelan, serta pharingitis. 7ari pemerksaan fisik ditemukan adanya distensi abdomen, penurunan bo/el sounds, pembesaran limfa, pembesaran hepar akibat inBasi sel*sel darah putih yang berproliferasi secara abnormal, ikterus, stomatitis, ulserasi oal, dan adanya pmbesaran gusi +bisa menjadi indikasi terhadap acute monolytic leukemia. Pola Eliminasi Anak kadang mengalami diare, penegangan pada perianal, nyeri abdomen, dan ditemukan darah segar dan faeces ber/arna ter, darah dalam urin, serta penurunan urin output. Pada inspeksi didapatkan adanya abses perianal, serta adanya hematuria. Pola %idur dan Istrahat Anak memperlihatkan penurunan aktifitas dan lebih banyak /aktu yang dihabiskan untuk tidur 8istrahat karena mudah mengalami kelelahan. Pola Kogniti& dan Perse si Anak penderita ALL sering ditemukan mengalami penurunan kesadaran +somnolence. , iritabilits otot dan =sei>ure actiBity?, adanya keluhan sakit kepala, disorientasi, karena sel darah putih yang abnormal berinfiltrasi ke susunan saraf pusat. Pola Mekanisme Ko ing dan Stress Anak berada dalam kondisi yang lemah dengan pertahan tubuh yang sangat jelek. 7alam pengkajian dapt ditemukan adanya depresi, /ithdra/al, cemas, takut, marah, dan iritabilitas. :uga ditemukan peerubahan suasana hati, dan bingung. Pola Seksual Pada pasien anak*anak pola seksual belum dapat dikaji Pola 'ubungan Peran Pasien anak*anak usia pra sekolah merasa kehilangan kesempatan bermain dan berkumpul bersama teman*teman serta belajar.

Pola Keyakinan dan $ilai Anak pra sekolah mengalami kelemahan umum dan ketidakberdayaan melakukan ibadah. Pe$e*%()!!" D%!+",)#%( 1. . ". $. &. (. G. ,. H. 3ount 2lood 3ells : indikasi normocytic, normochromic anemia ;emoglobin : bisa kurang dari 1D gr#etikulosit : menurun8rendah Platelet count : sangat rendah +E&D.DDD8mm. 4hite 2lood cells : F &D.DDD8cm dengan peningkatan immatur 423 +=kiri ke kanan?. 5erum8urin uric acid : meningkat 5erum >inc : menurun 2one marro/ biopsy : indikasi (D @ HD - adalah blast sel dengan erythroid prekursor, sel matur dan penurunan megakaryosit #ongent dada dan biopsi kelenjar limfa : menunjukkan tingkat kesulitan tertentu

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. . ". $. #esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan perubahan maturitas sel darah merah, peningkatan jumlah limfosit imatur, imunosupresi #esiko terhadap penurunan Bolume cairan berhubungan dengan pengeluaran berlebihan seperti muntah, perdarahan, diare, penurunan intake cairan Perubahan kenyamanan : Nyeri akut berhubungan dengan pembesaran kelenjar limfe, efek sekunder pemberian anti leukemic agents !ntoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sumber energi, peningkatan laju metabolik akibat produksi lekosit yang berlebihan, ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan

RENCANA KEPERAWATAN
1. #esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan perubahan maturitas sel darah merah, peningkatan jumlah limfosit imatur, imunosupresi

2atasan karakteristik : - Peningkatan jumlah lekosit * 3ount 2lood 3ells : indikasi normocytic, normochromic anemia %riteria ;asil : %lien akan : 1. )engidentifikasi faktor resiko yang dapat dikurangi . )enyebutkan tanda dan gejala dini infeksi !nterBensi 1. Lakukan tindakan untuk mencegah pemajanan pada sumber yang diketahui atau potensial terhadap infeksi : 1. #asional %e/aspadaan meminimalkan pemajanan klien terhadap bakteri, Birus, dan patogen jamur baik endogen maupun eksogen

a. b. c. d. e. f. g. h.

Pertahankan isolasi protektif sesuai kebijakan institusional Pertahankan teknik mencuci tangan dengan cermat 2eri hygiene yang baik 2atasi pengunjung yang sedang demam, flu atau infeksi 2erikan hygiene perianal 6 sehari dan setiap 2A2 2atasi bunga segar dan sayur segar Iunakan protokol ra/at mulut #a/at klien dengan neutropenik terlebih dahulu Laporkan bila ada perubahan tanda Bital . Perubahan tanda*tanda Bital merupakan tanda din terjadinya sepsis, utamanya bila terjadi peningkatan suhu tubuh %ultur dapat mengkonfirmasikan infeksi dan mengidentifikasi organisme penyebab Pengertian klien dapat memperbaiki kepatuhan dan mengurangi faktor resiko Iranulositopeniaa dapat menetap (*1 minggu. Pengetian tentang sifat sementara granulositopenia dapat membantu mencegah kecemasan klien dan keluarganya

".

7apatkan kultur sputum, urine, diare, darah dan sekresi tubuh abnormal sesuai anjuran :elaskan alasan ke/aspadaan dan pantangan Jakinkan klien dan keluarganya bah/a peningkatan kerentanan pada infeksi hanya sementara )inimalkan prosedur inBasif

".

$. &.

$. &.

(.

(. Prosedur tertentu dapat menyebabkan trauma jaringan, menngkatkan kerentanan infeksi

#esiko terhadap penurunan Bolume cairan berhubungan dengan pengeluaran berlebihan seperti muntah, perdarahan, diare, penurunan intake cairan

2atasan karakteristik : - )untah K - Perdarahan masif K - 7iare K - !ntake E output %riteria ;asil : %lien akan :

1. . ". 1.

)emperlihatkan keadaaan Bolume cairan yang adekuat )emperlihatkan tanda*tanda Bital dalam bataas normal )emperlihatkan urine output, P; dalam batas normal !nterBensi )onitor intake dan output . 3atat penurunan urin, dan besarnya P; #asional Penurunan sirkulasi sekunder dapat menyebabkan berkurangnya sirkulasi ke ginjal atau berkembang menjadi batu ginjal sehingga menyebabkan retensi cairan atau gagal ginjal 5ebagai ukuran keadekuatan Bolume cairan. !ntake yang lebih besar dari output dapat diindikasikan menjadi renal obstruksi. )eningkatkan aliran urin, mencegah asam urat, dan membersihkan sisa*sisa obat neoplastik 5upresi bone marro/ dan prosuduksi platelet menyebabkan klien beresiko mengalami perdarahan :aringan yang mudah robek dan mekanisme pembekuan dapat menyebabkan perdarahan meskipun karena trauma ringan )encegah iritasi gusi )empertahankan cairan dan elektrolit yang tidak bisa dilakukan per oral, menurunkan komplikasi renal 2ila platelet E D.DDD8mm+ akibat pengaruh sekunder obat neoplastik . , klien cenderung mengalami perdarahan. Penurunan ;b8;ct berindikasi terhadap perdarahan.

. ;itung berat badan setiap hari

". )otiBasi klien untuk minum " @ $ l8hari jika tanpa kontra indikasi $. %aji adanya petechie pada kulit dan membran mukosa, perdarahan gusi &. Iunakan alat*alat yang tidak menyebakan resiko perdarahan 2erikan diet makanan lunak

(.

%olaborasi : 1. Pemberian cairan sesuai indikasi

. )onitor pemeriksaan diagnostik : Platelet, ;b8;ct, bekuan darah

". Perubahan kenyamanan : Nyeri akut berhubungan dengan pembesaran kelenjar limfe, efek sekunder pemberian anti leukemic agents 2atasan karakteristik : - %eluhan nyeri +tulang,sarf, sakit kepala, dll. - 7istraksi menahan, ekspresi meringis, menangis, perubahan tonus otot - #espon*respons autonomik %riteria hasil : %lien akan : 1. )elaporkan nyeri berkurang atau hilang . )emperlihatkan perilaku positif dalam mengatasi nyeri !nterBensi #asional

1. . ". $. &. (.

%aji tingkat nyeri, gunakan skala 1 @ 1D )onitor Bital signs, catat reaksi non Berbal 3iptakan lingkungan yang tenang dan kurangi stimulus 2erikan posisi yang nyaman Latih #L) e6ercise ABaluasi mekanisme koping klien

2erguna mengkaji kebutuhan interBensi , bisa berindikasi perkembangan komplikasi 2erguna dalam Balidasi Berbal dan mengeBaluasi keefektifan interBensi )eningkatkan kemampuan istrahat dan memperkuat kemampuan koping )enurunkan gangguan pada tulang dan sendi )eningkatkan sirkulasi jaringan dan mobilitas sendi Penggunaan persepsi pribadi untuk mengatasi nyeri dapat membantu klien memiliki koping yang lebih efektif 7iberikan untuk nyeri ringan 3at : jangan menggunakan aspirin karena bisa menyebabkan perdarahan 7iberikan untuk nyeri sedang*berat )emperkkuat kerja analgetik8narkotik

%olaborasi : 1. Analgetik

Narkotik

". <ranguili>er

".

!ntoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sumber energi, peningkatan laju metabolik akibat produksi lekosit yang berlebihan, ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan

2atasan karakteristik : - %eluhan lemah, anak memperlihatkan penurunan kemampuan beraktifitas - Anak re/el, dyspnea - Abnormal ;# atau respon perubahan <7 %riteria hasil : %lien akan menunjukkan partisipasi dalam A7L sesuai kemampuan 1. !nterBensi ABaluasi keluhan lemah, re/el, ketidakberdayaan dalam A7L #asional Afek leukemia, anemia dan kemoterapi dapat menjadi satu sehingga memerlukan bantuan dalam pemenuhan aktifitas A7L )engumpulkan energi untuk beraktifitas dan untuk regenerasi sel )emaksimalkan kemampuan untuk ra/at diri

.. 3iptakan lingkungan yang tenang dan istrahat yang tidak terganggu $. 2antu dalam setiap pemenuhan ra/at diri8A7L

&.

:ad/alkan pemberian makan sebelum kemoterapi. 2eri oral hidrasi sebelum makan dan anti emetik sesuai indikasi

)eningkatkan intake sebelum terjadi mual akibat efek samping kemoterapi

%olaborasi : Pemberian suplemen L sesuai anjuran

)emaksimalkan kemampuan oksigenasi untuk uptake seluler

DAFTAR PUSTAKA
2oedi/arsono, 7r +1HH,., Bahan Kuliah Hematologi, F% MniBersitas Airlangga, 5urabaya 3arpenito, Lynda :uall + DD1., Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi ,, AI3, :akarta 3arpenito, Lynda :uall +1HH&), Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, edisi , AI3, :akarta Iale,7anielle+ DDD., Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi, AI3, :akarta ;offbrand, AC +1H,H), Kapita Selecta Haematology, edisi , AI3, :akarta LuckmannNs 5orensen +1HH(), Medical Surgical ursing, !ore "rinciples, 42 5aunders, Philadelphia Probo/ati, #irin 5%p + DDD), Bahan Kuliah #lmu Keperawatan Anak, P5!%, MniBersitas Airlangga, 5urabaya 5oeparman +1HHD., #lmu "enyakit Dalam ##, 2alai Penerbit F%M!, :akarta

You might also like