You are on page 1of 24

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita.Keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bahwa setiap individu merupakan bagiannya dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti. Tahun 1960-an menjadi 35 - 40 juta, dan pada awal abad ke 21 diperkirakan berlipat jumlahnya menjadi 60 65 juta (BKKBN, 1996). Pada bab ini, penulis ingin menguraikan berbagai hal yang berhubungan dengan keluarga sebagai dasar untuk mempelajari asuhan keperawatan keluarga lebih lanjut. Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki keluarga.Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap perkembangannya. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah: Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan mulai memiliki otonom), memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi), memelihara hubungan intim dalam keluarga, mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga. Melihat tugas perkembangan keluarga inlah sehingga dirasakan perlu dibuatnya asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan tahapan perkembangannya. Dalam makalah ini kami membahas tentang keluarga pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja

B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian keluarga 2. Bagaimana peran dan fungsi keluarga pada tahapan perkembangan dengan anak remaja 3. Bagaimana asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian keluarga 2. Untuk mengetahui peran dan fungsi keluarga pada tahap perkembangan dengan anak remaja 3. Untuk mengeahui asuhan keperawatan keluarga dengan anak remaja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Keluarga Pengertian keluarga akan berbeda. Hal ini bergantung pada orientasi yang digunakan dan orang mendefinisikannya. Friedman (1998)

mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing masing yang merupakan bagian dari keluarga. Pakar konseling keluarga dari yogyakarta, sayekti (1994) menulis bahwa keluarga adalah suatu ikatan atau/persekutuan hidup atas dasar

perkawinanantara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. Menurut UU No. 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Ketiga pengertian tersebut mempunyai persamaan bahwa dalam keluarga terdapat ikatan perkawinan dan hubungan darah yang tinggal bersama dalam satu atap (serumah) dengan perang masing serta keterikatan emosional. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi adat ketimuran yang menekankan bahwa keluarga harus dibentuk atas dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah. B. Tipe Keluarga Pembagian tipe keluarga bergantung pada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan. Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya. 2. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman-bibi). Namun, dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme, pengelompokan tipe keluaraga selain kedua diatas

berkembang menjadi: 1. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) adalah keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya. Keadaan ini di indonesia juga menjadi tren karena adanya pengaruh gaya hidup barat yang pada zaman dahulu jarang sekali ditemui sehingga seorang yang telah cerai atau ditinggal pasangannya cenderung hidup sendiri untuk membesarkan anak anaknya. 2. Orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak anak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya. 3. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother). 4. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah (the single adult living alone). Kecenderungan di Indonesia yang juga meningkat dengan dalih tidak mau direpotkan oleh pasangan atau anaknya kelak jikatelah menikah. 5. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the non marital heterosexual cohabiting family). Biasanya dapat dijumpai pada daerah kumuh perkotaan (besar), tetapi pada akhirnya mereka dinikahkan oleh pemerintah daerah (kabupaten atau kota) meskipun usia pasangan tersebut telah tua demi status anak-anaknya. 6. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay and lesbian family).

C. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun) Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah: 1. Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa muda dan mulai memiliki otonom) 2. Memelihara komunikasi terbuka (cegah gep komunikasi) 3. Memelihara hubungan intim dalam keluarga 4. Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga. Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan masa anak-anak ke masa dewasa. Istila itu menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya dimulai dari usia 14tahun pada pria dan 12 tahun pada wanita. Menurut World Healt Organization (WHO), batasan remaja secara umum adalah mereka yang berusia 10tahun sampai 19 tahun. Ciri utama pada remaja, ditandai dengan adanya berbagai perubahan. Perubahan-perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut: 1. Perubahan fisik Pada masa remaja ininterjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan prosespematangan seksual 2. Perubahan intelektual Menurut Jean Piaget perkembangan kognitif, seorang remaja telah beralih dari masa konkrit-operasional ke masa formal-operasional.pada masa konkrit-operasional, seorang remaja mampu berfikir sistematis terhadap hal-hal atau obyek-obyek yang bersifat konkrit, sedangkan masa formaloperasional ia mampu berfikir secara sistematis terhadap hal-hal yang bersifat abstrak dan hipotesis. Pada masa remaja seseorang juga sudah dapat berfikir secara kritis.

3. Perubahan emosi Pada umumnya emosional pada masa remaja berubah menjadi labil.Menurut aliran tradisional yang dipelopori oleh G.Stanley Hall, perumaban ini terutama disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kelenjar-kelenjar hormonal.Namun, penelitian-penelitian ilmiah

selanjutnya menolak pendapat ini.Sebagai contoh, Elizabet B. Hurlock menyatakan bahwa pengaruh lingkungan social terhadap perubahan emosi pada masa remaja lebih besar artinya biladibandingkan dengan pengaruh hormonal. 4. Perubahan sosial Pada masa remaja, seseorang memasuki status social yang baru.Ia dianggap bukan lagi seorang anak-anak. Karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang

dewasa,maka seorang remaja sering diharapkan bersikap dan bertingkah laku seperti layaknya orang dewasa. Pada masa ini, seorang remaja cenderung untukbergabung dengan teman sebayanya dengan membentuksebuah kelompok. 5. Perubahan moral Pada masa remaja ini akan terjadi perubahan dari konsep moral khusus menjadi konsep moral umum.oleh karena itu pada masa ini seorang remaja sudah diharapkan mempunyai nilai-nilai moral untuk landasan tingkah lakunya. Berubahnya tahap perkembangan keluarga diikuti dengan perubahan tugas perkembangan keluarga dengan berpedoman pada fungsi yang dimiliki keluarga.Gambaran tugas perkembangan keluarga dapat dilihat sesuai tahap perkembangannya.
Tahap Perkembangan Tugas perkembangan (utama)

1. Keluarga dengan anak remaja

Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang

dewasa muda dan mulai memiliki otonomi. Mempertahankan hubungan intim dalam keluarga Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan. Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan (anggota) keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian keperawatan keluarga 1. Identitas umum keluarga a. ldentitas Kepala Keluarga: Nama Umur : Tn. L Pendidikan : Sekolah Dasar : 53 Tahun Pekerjaan : Supir angkutan umum

Agama : Islam Alamat : Jn. Perintis kemerdekaan IV No.2 Suku b. : Bugis Nomor Telpon :------

Komposisi Keluarga
No Nama L/ P 1 Ny. Rahmi 2 3 4 5 6 Rahmat Rani Royani Ruslan Ranti L P P L P 13 10 7 4 1.5 Islam Islam Islam Islam Islam Anak Anak Anak Anak Anak SMP SD SD P 32 Islam isteri URT SD Umur Agama Hub.Kel Pekerjaan Pendidikan

c. Genogram keluarga

Keterangan :

: Anggota keluarga laki-laki : Anggota keluarga perempuan : Anggota keluarga dengan anemia : Anggota keluarga dengan Batuk pilek : Keluarga yang telah meninggal : Anggota keluarga yang tinggal serumah d. Tipe Keluarga 1) Jenis type keluarga : Keluarga inti 2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : masalah utama tidak ada hanya yang paling dominan dalam pengambilan keputusan adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga cukup harmonis. e. Suku Bangsa 1) Asal suku bangsa : Bugis Indonesia 2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : f. Tidak ada masalah agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan g. Status Sosial Ekonomi Keluarga 1) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Suami 2) Penghasilan : Rp. 500.000 per bulan 3) Upaya lain : Isteri menjual jajanan/kue di rumah 4) Harta benda yang dimiliki : Televisi 14,kursi tamu dari rotan, lemari pakaian, dan 2 tempat tidur. 5) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : Biaya sekolah anakanak,belanja dapur. h. Aktivitas Rekreasi Keluarga.: Hanya di lakukan 1 kali setahun, tiap lebaran idul fitri bersilaturahmi ke rumah-rumah keluarga. 2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini:

1) Anak pertama Rahmat 13 tahun. Sudah nampak perubahan seks sekundernya. Mencari identitas diri, masih tergantung kepada orang tua, berteman dengan sebayanya dengan jenis kelamin yang sama. 2) Anak kedua 10 tahun, gemar membaca Koran Koran/majalah bekas,membantu ibu di dapur, mandi sendiri,menghormati orang tua. 3) Anak ketiga Royani 7 tahun,Senang mengulangi kegiatan yang pernah dilakukan ibunya,sudah bisa membaca jam,senang mencuri barang-barang kakaknya. 4) Anak keempat Ruslan 4 tahun, melompat dan meloncat dengan satu kaki,menangkap dan melempar bola,memasang sadal sendiri namun tertukar antara kiri dan kanan. 5) Anak kelima Ranti 1,5 tahun, Mulai bisa berlari namun kadang terjatuh, melempar mainan, duduk sendiri di kursi. b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : 1) Persiapan menghadapi masa remaja dari anak pertamanya, yang akan mulai bergaul dengan lingkungan yang penuh dengan pengaruh-pengaruh yang jika tidak diarahkan akan berdampak negative bagi perkembangan anaknya. c. Riwayat kesehatan keluarga inti 1) Riwayat kesehatan keluarga saat ini : a) Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Tn. L disebabkan oleh faktor ketidaktahuan. b) Hal ini terjadi karena rendahnya tingkat pendidikan keluarga (Sekolah Dasar), disamping itu ditunjang pula oleh faktor lingkungan fisik, sosial budaya masyarakat tempat tinggal klien. c) Anak ketiga dan kelima menderita batuk pilek sudah 1 bulan yang lalu, secret dari hidung berwarna kehijauan, batuk berlendir frekuensi sering.

10

d) Kondisi anemis yang diderita oleh ibu dan anak keduanya kurang mendapat perhatian keluarga. e) Pandangan ibu tentang keluarga berencana yang tidak memakai alat kontrasepsi karena perasaan khawatir dan pemahaman yang keliru tentang arti pentingnya KB dalam keluarga. f) Sanitasi lingkungan keluarga yang kurang memenuhi syarat kesehatan merupakan ancaman kesehatan bagi keluarga. 2) Riwayat penyakit Imunisasi(BCG /Polio/DPT/HB /Campak Tidak pernah Tidak pernah Tidak pernah Tidak pernah Tidak pernah Tidak pernah Tidak pernah Tindakan Yang telah Dilakukan Perbaikan Gizi -

No Nama Umur

BB Keadaan (kg) Kesehatan 60 49 31 29 27 14 8 Sehat Sakit Sehat Sakit Sakit Sehat Sakit

Masalah Kesehatan Anemia -

1 Tn.L 2 Ny.R 3 Rahma t 4 Rani 5 Royani 6 Ruslan 7 Ranti

53 32 13 10 7 4 1.5

Anemia Perbaikan Gizi Batuk Pengobatan pilek Batuk pilek Pengobatan

3) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan Jarang melakukan pemeriksaan di Puskesmas atau petugas kesehatan. 4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya a) b) Ibu 5 kali melahirkan dibantu oleh dukun beranak Kelima anaknya tidak ada yang di imunisasi

11

c)

Ibu tidak mau memakai alat kontrasepsi,karena persepsi yang salah tentang KB

3. PENGKAJIAN LINGKUNGAN a. Karakteristik keluarga : 1) Luas rumah 2) Tipe rumah : 100 m2 : Semi permanen, terbuat dari anyaman

bambu, lantai semen 3) Kepemilikan : Rumah sendiri 4) Jumlah dan rasio kamar/ruangan : Terdiri dari 2 kamar tidur,1 ruang tamu,dapur. 5) Ventilasi/jendela udara kurang 6) Pemanfaatan ruangan : ruangan terlalu sempit 7) Septic tank :. Tidak ada : dari sumur gali jaraknya 4 m dari : Satu jendela depan , ventilasi

8) Sumber air minum SPAL 9) Kamar mandi/WC m 10) Sampah

: WC umum di samping rumah jaraknya 500

: dibuang di samping rumah

11) Kebersihan lingkungan: Kurang bersih b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW 1) Kebiasaan : tidak ada kegiatan bertetengga karena

kesibukan dirumah mengurus anak. 2) Aturan/kesepakatan : tidak ada 3) Budaya c. d. : tidak ada budaya tertentu yang dianut

Mobilitas Geografis Keluarga: menetap Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat: tidak ada perkumpulan keluarga, interaksi terjadi hanya pada saat bertemu tetangga di jalan.

e.

Sistem Pendukung Keluarga.: tidak ada

4. STRUKTUR KELUARGA

12

a.

Pola /cara Komunikasi Keluarga: Komunikasi terbuka, walau keputusan akhir diambil oleh kepala keluarga.

b.

Struktur Kekuatan Keluarga : berada ditangan Tn.L yang memberlakukan disiplin bagi anak-anaknya dalam bergaul diluar rumah.

c.

Struktur peran : Setiap anggota keluarga melakukan fungsi dan tugasnya masing-masing.

d.

Nilai dan Norma Keluarga : keluarga berpegang teguh pada normanorma agama.

5. FUNGSI KELUARGA a. Fungsi afektif : 1 2 Keluarga saling menerima dan mendukung satu sama lain Anak-anak menghormati dan menghargai kedua orang tuanya. 3 Perhatian dan identifikasi terbentuk sejak awal pembentukan keluarga. b. Fungsi sosialisasi 1 2 3 Kerukunan hidup dalam keluarga : Baik Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Baik Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Tn.L sebagai kepala rumah tangga. 4 5 c. Kegiatan keluarga waktu senggang : nonton TV Partisipasi dalam kegiatan social: poskamling

Fungsi perawatan kesehatan: keluarga menganggap masalah yang dialami keluarga saat ini bukanlah masalah kesehatan yang serius karena semuanya masih mampu melakukan tugas dan fungsinya masing-masing.

d.

Fungsi reproduksi 1 Perencanaan jumlah anak : Tidak ada, memegang prinsip banyak anak banyak rejeki.

13

Akseptor belum berbahaya

alasannya : dapat menimbulkan efek yang

e.

Fungsi ekonomi 1 Upaya pemenuhan sandang pangan : dengan Tn.L bekerja sebagai supir pete-pete, dibantu oleh isteri dengan menjual kuekue. 2 Pemanfaatan sumber di masyarakat : tidak ada

6. STRES DAN KOPING KELUARGA a. b. c. Stressor jangka pendek Kebutuhan sehari-hari yang belum tercukupi. Stressor jangka panjang : biaya sekolah anak-anaknya Respon keluarga terhadap stressor: Berusaha bekerja keras untuk menghasilkan uang. d. Strategi koping : Menjalani kehidupan dengan berusaha mencari nafkah e. Strategi adaptasi disfungsional : tidak ada

7. KEADAAN GIZI KELUARGA Pemenuhan gizi: disesuaikan dengan pendapat keluarga Upaya lain tidak ada karena sumber dari tempat lain memang terbatas 8. HARAPAN KELUARGA a. Terhadap masalah kesehatannya 1 2 3 4 5 b. Kesehatan lingkungan Imunisasi Keluarga berencana Gizi Batuk pilek

Terhadap petugas kesehatan: tidak ada karena selalu menganggap hal ini bukanlah masalah.

9. PERUMUSAN MASALAH Dari data-data di atas dan hasil analisa yang sederhana, maka

14

banyak permasalahan yang timbul dalam keluarga Tn. L, yang disebabkan oleh faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan keluarga dalam

menjalankan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan sehingga timbul masalah-masalah kesehatan sebagai berikut 1 2 3 4 5 Kesehatan lingkungan Imunisasi Keluarga berencana Gizi Batuk pilek

10. PRIORITAS MASALAH Untuk mengatasi masalah yang dihadapi Tn.L maka disusunlah suatu prioritas masalah kesehatan yang mengancam kehidupan dan

mengancam kesehatan keluarga yang menjadi prioritas utama yang harus terlebih dahulu ditangani. Pembobotan masalah kesehatan keluarga Tn.L dengan criteria sebagai berikut : BATUK PILEK No 1 2 Kriteria Sifat masalah Kemungkinan masalah dapat diubah. Perhitungan 3/3 x 1 2/2 x 2 Skor 1 2 Pembenaran Tidak sehat/kurang sehat Sumber dan tindakantindakan untuk memecahkan masalah dapat dengan mudah dijangkau 3 Potensial masalah dapat dicegah. 3/3 x 1 1 oleh keluarga Penularan terhadap anggota keluarga yang lain dapat dicegah bila dilakukan pengobatan terhadap penderita serta

15

Penonjolan masalah.

2/2 x 1

meningkatakan daya tahan tubuh anggota keluarga lain dengan perbaikan status gizi keluarga. Keluarga menyadari dan perlu segera mengatasi masalah tersebut

TOTAL SKOR

KESEHATAN LINGKUNGAN No 1 2 Kriteria Sifat masalah Kemungkinan masalah dapat diubah. Perhitungan 2/3 x 1 2/2 x 2 Skor 0.66 2 Pembenaran Ancaman kesehatan Ada kemauan keluarga untuk membersihkan sampah-sampah dengan cara di kumpulkan dan dibawa ketempat 3 Potensial masalah dapat dicegah. 2/ x 1 0.66 penampungan sampah umum. Terjadinya penyakit dapat dicegah bila ada kesadaran keluarga untuk menjaga 4 Penonjolan masalah. Lingkungan yang tidak bersih dianggap tidak mempengaruhi kesehatan. 0/2 x 1 1 kebersihan lingkungan.

16

TOTAL SKOR

4.32

IMUNISASI No 1 2 Kriteria Sifat masalah Kemungkinan masalah dapat diubah. Perhitungan 2/3 x 1 1/2 x 2 Skor 0.66 1 Pembenaran Ancaman kesehatan Masalah hanya dapat dirubah sebagian karena masih kentalnya keyakinan dan persepsi yang salah 3 Potensial masalah dapat dicegah. 3/3 x 1 1 Kepekaan terhadap penyakit tertentu dapat dicegah dengan pemberian 4 Penonjolan masalah. Keluarga menyadari akan masalah yang dihadapi tetapi merasa tidak perlu ditangani sesegera mungkin. 1/2 x 1 1 imunisasi.

17

TOTAL SKOR

3,66

GIZI (ANEMIA) No 1 2 Kriteria Sifat masalah Kemungkinan masalah dapat diubah. Perhitungan 2/3 x 1 1/2 x 2 Skor 0.66 1 Pembenaran Ancaman kesehatan Masalah perbaikan gizi hanya dapat diatasi sebagian karena kondisi keuangan yang kurang sementara harus membayar uang 3 Potensial masalah dapat dicegah. 3/3 x 1 1 sekolah anak-anak. Anemia dapat dicegah melalui perbaikan/pengaturan menu dengan gizi sehat yang 4 Penonjolan masalah. 0/2 x 1 1 sesuai dengan kemapuan ekonomi keluarga. Keluarga tidak menyadari bahwa anemi adalah masalah kesehatan yang serius.

TOTAL SKOR

3.66

18

KELUARGA BERENCANA No 1 2 Kriteria Sifat masalah Kemungkinan masalah dapat diubah. Perhitungan 2/3 x 1 1/2 x 2 Skor 0.66 1 Pembenaran Ancaman kesehatan Keluarga tidak ada keinginan mengikuti program KB Karena anak adalah titipan tuhan, dan persepsi bahwa banyak 3 Potensial masalah dapat dicegah. 2/3 x 1 0.66 efek bila menggunakan kontrasepsi. Keluarga tidak yakin bahwa dengan mengikuti program KB dapat 4 Penonjolan masalah. 0/2 x 1 1 meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Keluarga tidak menyadari bahwa banyak anak maka banyak juga masalah. TOTAL SKOR 3,32

Berdasarkan hasil pembobotan masalah di atas, maka urutan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan Tn.L dapat disusun sebagai berikut :

Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4 Prioritas 5

: Batuk pilek : Kesehatan lingkungan : Imunisasi : Gizi (anemia) : Keluarga Berencana

19

11. ANALISA DATA DATA MASALAH KESEHATAN Data Subjektif: Ny.R mengatakan anaknya sudah 1 bulan batuk pilek. Klien mengatakan kadang hidungnya tersumbat,susah napas terutama malam hari. Klien mengatakan susah tidur bila malam karena sering batuk. Data Objektif : Sekret kental,hijau pada hidung. Batuk berlendir dengan frekuensi sering Batuk pilek 1 bulan MASALAH KEPERAWATAN Risiko terjadi infeksi paruparu berhubungan dengan : Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang berhubungan dengan batuk pilek yang lama. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk mengobati batuk pilek sedini mungkin. Ketidakmampuan keluarga merawat anak-anaknya yang menderita pilek. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang dapat menjadi faktor pencetus/memperber at batuk pilek. Ketidakmampuan keluarga

20

memanfaatkan fasilitas kesehatan karena menganggap batuk pilek bukanlah suatu hal yang serius.

21

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Friedman (1998) mendefinisikan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing masing yang merupakan bagian dari keluarga. Pakar konseling keluarga dari yogyakarta, sayekti (1994) menulis bahwa keluarga adalah suatu ikatan atau/persekutuan hidup atas dasar perkawinanantara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. Adapun fungsi keluarga yaitu fungsi afektif ialah kuarga merasakan perasaan saling memiliki setiap anggota keluarga, serta berusaha mengembangkan sikap saling menghargai. Serta fungsi sosialisasi yang meliputi kerukunan hidup dalam keluarga interaksi dan hubungan dalam keluarga, anggota keluarga yang dominan mengambil keputusan, kegiatan keluarga di waktu senggang, partisipasi dalam kegiatan social.

B. Saran Makalah ini adalah makalah Keperawatan keluarga yang menyajikan tentang asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja.Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca khususnya perawat dapat lebih mengerti dan memahaminya sehingga dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya dalam asuhan keperawatan

profesional dan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagai salah satu cara efektif dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Adapun isi dari makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan, karena itu diharapkan pembaca tetap mencari referensi lain

22

untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai konsep asuhan keperawatan keluarga dengan anak remaja itu sendiri.

23

DAFTAR PUSTAKA Atikah. 2010. Obesitas Dan Gangguan Perilaku Makan Pada Remaja. Kuha Medika:Yogyakarta.

24

You might also like