You are on page 1of 24

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat saya selesaikan. Dalam makalah ini saya membahas Rasa Kembung, suatu permasalahan yang selalu dialami bagi masyarakat. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah mengenai peran

hipotalamus dalam fungsinya sebagai pengatur irama sirkadian dalam tubuh terutama bagian visera tubuh. Saya sadar bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari sempurna, karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu saya mohon bantuan dari para pembaca. Demikianlah makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, saya mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya saya mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 27 April 2011

Penyusun, Risa Sucitra Munthe 102010293

Daftar Isi Kata pengantar . 1 Daftar Isi ...2 Pendahuluan .3 Pembahasan Makroskopik Jantung, Pembuluh Darah ..4-10 Mikroskopik Jantung, Pembuluh Darah.11-14 Mekanisme Kerja Jantung ...13-14

Penutup ...14 Daftar Pustaka 15

Bab I Pendahuluan

Sistem kardiovaskular berawal dari jantung, sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60 100 kali per menit. Setiap denut menyebabkan darah mengalir dari jantung ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri dari arteri, arteriol, dan kapiler dan kembali ke jantung melalui venula dan vena. Tujuan system kardiovaskular adalah untuk mengambil oksigen di paru dan zat zat gizi yang diserap dari usus untuk disalurkan ke semua sel tubuh. Pada saat yang sama, system kardiovaskular mengangkut produk produk sisa metabolic yang dihasilkan oleh setiap sel untuk dibuang melalui paru atau ginjal.1 Tujuan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Problem Based Learning (PBL), juga bertujuan untuk memahami struktur dari sistem kardiovaskular, serta mekanisme kerja jantung yang memegang peranan penting sebagai pompa sirkulasi system kardiovaskular ini.

Bab II Isi

Makroskopis Jantung

Gambar 1: Jantung dan bagiannya 1. Ukuran dan bentuk - Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru dibagian tengah rongga thoraks. 2/3 jantung terletak disebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. - Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (basis) mengarah ke bahu kanan, ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri. 2. Pelapis - Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, vertebra dan pleura yang membungkus paru. - Terdiri atas lapisan fibrosa dan serosa. Lapisan fibrosa tersusun dari serabut kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung. Lapisan

Serosa terdirir atas Visceral (epicardium) menutup permukaan jantung, dan parietal melapisi bagian dalam Fibrosa pericardium. - Cavitas Pericardium adalah ruang potensial antara membrane visceral dan parietal. Mengandung cairan pericardial yang disekresi lapisan Serosa untuk melumasi membrane dan mengurangi friksi. 3. Dinding Jantung a. Epicardium tersusun atas lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas jaringan ikat. b. Miokardium terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah. - Ketebalan miokard bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang yang lainnya. - Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang jantung. c. Endokardium tersusun dari lapisan endothelial yang terletak diatas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan endothelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.

Ruang Jantung 1. Atrium (dipisahkan oleh septum intratrial) - Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru. Vena cava superior dan Inferior membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung. Sinus koroner membawa kembali darah dari dinding jantung itu sendiri. - Atrium kiri di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru.

2. Ventrikel (dipisahkan oleh septum interventricular) - Ventrikel kanan terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meningalkan ventrikel kanan melalui truncus pulmonal dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru. - Ventrikel kiri terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dinding 3 kali tebal dinding ventrikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru. 3. Trabeculae Carnae Merupakan bubungan otot bundar atau tidak teratur yang menonjol dari permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke rongga ventricular. - Otot Papilaris adalah penonjolan trabeculae carnae ke tempat perlekatan korda kolagen katup jantung (chorda tendinae) - Moderator band (trabeculae septomarginal) adalah pita lengkung otot pada ventrikel kanan yang memanjang kea rah tranversal dari septum interventricular menuju otot papilaris anterior. Otot ini membantu dalam transmisi penghantaran impuls untuk kontraksi jantung.

Katup Jantung 1. Tricuspid Terletak antara atrium kanan dan Ventrikel kanan. Memiliki 3 daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa irregular yang dilapisi endokardium. - Bagian ujung daun katup yang mengerucut melekat pada korda tendinae, yang malekat pada Otot papilaris. Chorda tendinae mencegah pembalikan daun katup ke arah belakang menuju atrium. 6

- Jika tekanan darah pada atrium kanan lebih besar daripada tekanan arah atrium kiri, daun katup tricuspid terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan. - Jika tekanan darah dalam ventrikel kanan lebih besar dari tekanan darah diatrium kanan, daun katup akan menutup dan mencegah aliran balik ke dalam atrium kanan. 2. Bicuspid (mitral) Terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini melekat pada Chorda tendinae dan otot papilaris, fungsinya sama dengan fungsi katup tricuspid. 3. Semilunar aorta dan pulmonal Terletak di jalur keluar ventricular jantung sampai ke aorta dan truncus pulmonalis. - Katup semilunar pulmonary terletak antara ventrikel kanan dan truncus pulmonal - Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

Tanda Permukaan 1. Sulkus Coronarius (atrioventricular) mengelilingi jantung diantara atrium dan ventrikel. 2. Sulkus interventricular anterior dan posterior menandai letak septum interventrikuler yang memisahkan ventrikel kiri dan kanan.

Rangka Fibrosa Jantung Tersusun dari nodul-nodul fibrokartilago dibagian atas septum interventricular dan cincin jaringan ikat rapat di sekeliling bagian dasar trunkus pulmonary dan aorta. Kerangka fibrosa ini berfungsi sebagai tempat perlekatan otot dan katup jantung. 7

Sirkulasi yang memperdarahi dinding Jantung 1. Arteri koroner kanan Cabang aorta tepat diatas katup semlunar aorta, diatas sulkus koroner. Cabang utama : - A. interventricular posterior yang mensuplai darah untuk kedua dindin ventrikel. - A. marginalis kanan yang mensuplai darah untuk atrium kanan dan ventrikel kanan.

2. Arteri koroner kiri Cabang utama : - A. interventricular anterior yang mensuplai darah ke bagian anterior ventrikel kanan dan kiri. - A. sirkumflexa mensuplai darah ke atrium kiri dan ventrikel kiri. Yang nantinya dibagian posterior akan beranastomosis dengan A. koroner kanan.3

Gambar 2: Jantung dan bagiannya (2)2

Keterangan :

1. Right Coronary 2. Left Anterior Descending 3. Left Circumflex 4. Superior Vena Cava 5. Inferior Vena Cava 6. Aorta 7. Pulmonary Artery 8. Pulmonary Vein 9. Right Atrium

10. Right Ventricle 11. Left Atrium 12. Left Ventricle 13. Papillary Muscles 14. Chordae Tendineae 15. Tricuspid Valve 16. Mitral Valve 17. Pulmonary Valve4

Pembuluh darah Jaringan arteri, vena dan kapilari bersambungan membentuk ranting yang tidak putus-putus. Pembuluh darah merupakan laluan pergerakan darah.

1. Aorta

Arteri terbesar/utama yg mengalirkan darah keluar dari jantung. Aorta timbul dari bagian atas ventrikel kiri.

2. Arteri

Pembuluh arteri adalah pembuluh yang membawa darah beroksigen dari jantung ke badan kecuali arteri pulmonari (membawa darah dengan sedikit oksigen ke paru paru).

3. Arteriol

Merupakan cabang-cabang arteri, semakin mengecil,semakin jauh dari jantung.

4. Kapilari

Merupakan saluran darah terkecil dan sangat halus. Dindingnya tipis setebal satu sel. Bahanbahan ringkas seperti oksigen, karbon dioksida, glukosa, asid amino, urea dan garam mineral

dapat

meresap melalui dinding kapilari. Kapiler merupakan tempat pertukaran gas dan

penghubung arteriol dengan venul.

5. Venul

Merupakan cabang-cabang vena yang halus yang membawa darah dari kapilari ke vena.

6. Vena Merupakan pembuluh darah yang membawa darah kurang oksigen kembali ke jantung kecuali vena Pulmonari (membawa darah beroksigen tinggi dari paru-paru ke jantung). Dindingnya seperti arteri tapi lebih tipis.

7. Vena Cava

Berkas vena yang membawa darah ke atrium kanan jantung.

PERBEDAAN ANTARA ARTERI, VENA, KAPILARI ARTERI Dinding Lapisan tisu otot Lumen Injap Arah bawah darah Tebal Tebal Kecil Tiada dari jantung VENA Tipis Tipis Besar Ada ke jantung KAPILARI setebal lapisan 1 sel tiada kecil tiada menghubungkan arteri dan vena Jenis darah Beroksigen (kecuali arteri pulmonari) Kurang oksigen (kecuali vena pulmonari) Tekanan darah Tinggi Rendah Antara arteri dan vena5 Beroksigen & kurang oksigen bercampur

10

Mikroskopis Jantung Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan: a. Endokardium b. Myokardium c. Epikardium

a. Endokardium
Selapis endotel Lapisan subendotel

Terdiri dari jaringan ikat dengan sabut-sabut elastis & sel-sel fibroblast.
Lapisan elastiko muskuler

Banyak sabut elastis & sedikit otot polos.


Lapisan sub endokardium

- Lapisan dibawah endokardium, menghubungkan endokardium & myokardium. - Tediri dari jaringan ikat kendor dengan pembuluh darah dan terdapat serabut purkinye. b. Myokardium

Anyaman otot jantung tersusun berlapis lapis dan spiral daya pompa besar. Terdapat intercalated disc. Ada pembuluh darah, sabut-sabut saraf tidak bermielin.

11

c. Epikardium
Mesotelium: epitel selapis pipih. Lapisan sub mesotelium Terdapat serabut kolagen & elastis. Lapisan sub epikard Jaringan ikat kendor dengan sel lemak, pembuluh darah & saraf, menghubungkan myocardium & pericardium.

1. Perikardium (pars parietalis) - Membatasi rongga yang disebut cavum perikardii. - Tidak menempel pada myokardium. Terdiri atas:
Mesotelium. Jaringan ikat yang mengandung sabut elastis, sabut kolagen, makrofag, dsb. Lapisan sel-sel lemak.

Befungsi

menahan

menebalnya

myokardium

dan

endokardium.

Kerangka Jantung Adalah struktur penyangga yang merupakan tempat melekatnya sebagian myokard dan katub jantung. Terdiri atas jaringan ikat padat yang berbentuk rumit, dibagi menjadi tiga bentukan: -Annuli fibrosi : berupa dua pasang cincin jaringan ikat yang meruakan tempat melekatnya sabut-sabut otot jantung dan katub. o 1 pasang mengelilingi aorta dan arteri pulmonalis.

12

o 1 pasang mengelilingi lubang atrio-ventrikuler yang kemudian akan bergabung dengan septum interventrikularis. -Trigona fibrosa : merupakan jaringan ikat padat diantara 2 pasang annuli fibrosi. -Septum membranacea : Terdapat pada septum interventrikularis bagian atas, strukturnya seperti aponeurosis yang terdiri atas sabut-sabut kolagen yang saling sejajar.

Katup Jantung a. Atrio-ventricular valve


Merupakan lipatan endokardium yang ditengahnya terdapat kerangka jaringan ikat yang berhubungan dengan annuli fibrosi. Disangga oleh corda tendinei yang dihubungkan dengan myokardium oleh muskulus papilaris. Lipatan endocard pada sisi atrium lebih tebal dibanding sisi ventrikel. Terdiri atas 2 macam katub yang keduanya sulit dibedakan secara mikroskopis: - valvula tricuspidalis - valvula bicuspidalis

b. Semilunar valve

Mempunyai kerangka yang berasal dari annuli fibrosi. Ujung-ujungnya menebal disebut noduli arantii. Terdiri atas katup pulmunal dan katup aorta.6

Pembuluh Darah 1. Sistem peredaran darah arteri a. arteri elastis : dimulai dari lumen ke arah luar, dindingnya dibangun oleh lapisan-lapisan : a) tunika intima, yang terdiri atas endothelium berupa epitel selapis pipih yang membatasi 13

lumen, subendotelium berupa jaringan ikat kendur, lamina elastika interna berupa membranmembran elastin, b) tunika media, terdiri atas sel-sel otot polos, membran-membran elastin, serabut elastin dan serabut kolagen, c) tunika adventisia, terdiri atas lamina elastika eksterna dan jaringan ikat. b. arteri penyebar : dinding arteri penyebar dari arah lumen ke luar dibangun oleh lapisan : a) tunika intima, yang terdiri atas endothelium, subendotelium, lamina elastika interna, b) tunika media, terdiri atas sel-sel otot polos, serabut elastin, serabut retikulin dan serabut kolagen, c) tunika adventisia, terdiri atas lamina elastika eksterna dan jaringan ikat. c. arteriol : dinding arteriol dari arah lumen ke luar dibangun oleh lapisan-lapisan sebagai berikut : a) tunika intima, yang terdiri atas endothelium dan lamina elastika interna, b) tunika media, terdiri atas sel-sel otot polos, c) tunika adventisia, terdiri jaringan ikat. d. kapiler darah : lumen kapiler darah pada sayatan melintangnya tampak dibatasi oleh lapisan endothelium yang terdiri atas satu atau dua sel endotel. Di sebelah luarnya diliputi oleh serabut-serabut retikulin. 2. Sistem peredaran darah vena a. Vena ukuran besar : dindingnya dari arah lumen ke luar terdiri atas a) tunika intima, terdiri atas endothelium dan lamina elastika interna yang tipis, b) Tunika adventisia, merupakan lapisan yang tebal yang terdiri atas lapisan jaringan ikat dan lamina elastika eksterna. b. Vena ukuran sedang : dindingnya dari arah lumen ke luar terdiri atas a) tunika intima, terdiri atas endothelium dan lamina elastika interna yang tipis, b) Tunika media, lapisan tipis dari sel-sel otot polos, c) tunika adventisia, merupakan lapisan yang tebal yang terdiri atas lapisan jaringan ikat. c. Venul : dindingnya dari arah lumen ke luar terdiri atas a) endothelium, lapisan otot polos yang tipis dan jaringan ikat.7

14

Mekanisme Kerja Jantung Fisiologi Jantung Kontraksi sel otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar melalui membran sel-sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri, suatu sifat yang dikenal dengan otoritmisitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung yaitu sembilan puluh sembilan persen sel otot jantung kontraktil yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan sendiri potensial aksi. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya adalah, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang bertanggungjawab untuk kontraksi sel sel pekerja.2

a. Potensial Aksi

Aktivitas listrik dari jantung, merupakan akibat dari perubahan permeabilitas membran sel, yang memungkinkan terjadinya pergerakan ion-ion melalui membran sel tersebut dan mengubah muatan listrik relatif sepanjang membran. Ion diduga mengalir melalui saluran-saluran ion sepanjang membran. Saluran-saluran ini digambarkan sebagai saluran lambat atau saluran cepat, yang dibedakan berdasarkan perbedaan kecepatan aliran ion dan mekanisme yang menggiatkan saluran-saluran tersebut. Kontraksi otot jantung dimulai dengan adanya aksi potensial pada sel otoritmik. Penyebab pergeseran potensial membran ke ambang masih belum diketahui. Secara umum diperkirakan bahwa hal itu terjadi karena penurunan siklis fluks pasif K+ keluar yang langsung bersamaan dengan kebocoran lambat Na+ ke dalam. Di sel sel otoritmik jantung, antara potensial potensial aksi permeabilitas K+ tidak menetap seperti di sel saraf dan sel otot rangka.8 Permeabilitas membran terhadap K+ menurun antara potensial potensial aksi, karena saluran K+ diinaktifkan, yang mengurangi aliran keluar ion kalium positif mengikuti penurunan gradien konsentrasi mereka. Karena influks pasif Na+ dalam jumlah kecil tidak berubah, bagian dalam secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser ke

15

arah ambang. Setelah ambang tercapai, terjadi fase naik dari potensial aksi sebagai respon terhadap pengaktifan saluran Ca2+ dan influks Ca2+ kemudian; fase ini berbeda dari otot rangka, dengan influks Na+ bukan Ca2+ yang mengubah potensial aksi ke arah positif. Fase turun disebabkan seperti biasanya, oleh efluks K+ yang terjadi karena terjadi peningkatan permeabilitas K+ akibat pengaktifan saluran K+. Setelah potensial aksi usai, inaktivasi saluran saluran K+ ini akan mengawali depolarisasi berikutnya. Sel sel jantung yang mampu mengalami otortmisitas ditemukan pada nodus SA, nodus AV, berkas His dan serat purkinje.9 b. Aktivitas Listrik jantung Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi. Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan melalui traktus internodal dan ke atrium kiri, melalui branchman's bundle. Sebagian penghantaran impuls tersebut dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut.10 Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung sempurna. Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum antarventrikel melalui berkas His (bundle of His) dan secara cepat disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-serat Purkinje. Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu jeda singkat. Proses tersebut dapat disingkat seperti berikut : 1. Otomatisasi 2. Irama 3. Daya konduksi 4. Daya rangsang : menimbulkan impuls/rangsang secara spontan : pembentukan rangsang yang teratur : kemampuan untuk menghantarkan : kemampuan bereaksi terhadap rangsang

16

Perjalan impuls/rangsang dimulai dari: 1. Nodus SA (sino atrial) - Traktus Internodal - Brachman bundle 2. Nodus AV (atrio ventrikel) 3. Bundle of HIS ( bercabang menjadi dua: kanan dan kiri): - Right bundle branch - Left bundel brach Potensial aksi ini terdiri dari 5 fase yang sesuasi dengan peristiwa electrofisiologi tertentu, yaitu : Fase Istirahat (fase 4) -- Pada keadaan istirahat maka, sel jantung memperlihatkan suatu perbedaan potensial listrik atau voltase membran selnya. Bagian dalam sel relatif negatif sedangkan bagian luarnya relatif positif, dengan demikian, sel tersebut mengalami Polarisasi. Perbedaan ini timbul akibat permeabilitas relatif dari membran sel terhadap ion-ion disekitarnya, terutama K+ dan Na+. Dalam keadaan istirahan, membran sel lebih permeable terhadap K+ dibandingkan terhadap Na+. karena itu, sejumlah kecil K+ merembes keluar sel dari daerah yang mempunyai kadar K+ yang tinggi menuju cairan ekstrasel dimana kadar K+ nya lebih rendah. Dengan hilangnya K+ yang bermuatan positif dari dalam sel, maka muatan listrik bagian dalam sel tersebut menjadi relatif negatif. Fase Depolarisasi Cepat (fase 0- Upstroke) --- Depolarisasi sel adalah akibat permeabilitas membran terhadap Na+ sangat meningkat. Na+ yang terdapat di luar sel mengalir cepat masuk ke dalam sel melalui saluran cepat, didorong oleh perbedaan kadar Na+ itu sendiri. Masuknya Na+ yang bermuatan positif, mengubah muatan negatif di sepanjang membran sel, bagian luar dari sel menjadi negatif, sedangkan bagian dalamnya menjadi positif. Fase Repolarisasi Parsial (fase 1- Spike) Segera setelah terjadi depolarisasi, maka terjadi sedikit perubahan mendadak dari kadar ion dan timbul suatu muatan listrik relatif. Tambahan muatan negatif di dalam sel itu menyebabkan muatan positifnya agak berkurang. Sebagai efeknya, sebagian dari sel itu mengalami repolarisasi. Fase ini 17

diduga mencerminkan inaktivasi mendadak saluran cepat Na+ yang memmungkinkan terjadinya influks cepat dari Na+. Fase Plateu (Fase 2) -- Suatu plateu sesuai dengan periode refrakter absolut myocardium. Selama fase ini, tidak terjadi perubahan muatan listrik melalui membran sel. Jumlah ion bermuatan positif yang masuk dan keluar berada dalam keseimbangan. Plateu terutama disebabkan oleh aliran Ca2+ ke dalam sel secara perlahan-lahan. Kecuali itu juga dibantu oleh gerakan Na+ ke dalam sel melalui saluran lambat sedikit demi sedikit. Gerakan muatan positif ke dalam ini diimbangi oleh gerakan K+ ke luar sel. Fase Repolarisasi Cepat (fase 3- Down Stroke) -- Selama repolarisasi cepat, maka aliran muatan Ca2+ dan Na+ ke dalam sel secara lambat diinaktifkan dan permeabilitas membran terhadap K+ sangat meningkat. K+ keluar dari dalam sel dengan demikian mengurangi muatan positif dalam sel. Bagian dalam sel akhirnya kembali ke keadaan yang relatif negatif dan bagian luar sel kembali ke keadaan yang relatif positif. Distribusi ion pada keadaan istirahat dipulihkan kembali melalui kegiatan kontinyu pompa Na-K yang dengan aktif memindahkan K+ ke dalam sel dan Na+ ke luar sel. Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan, atau fase datar, yang disertai oleh periode kontraksi yang lama, untuk memastikan agar waktu ejeksi adekuat. Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan saluran Ca2+ lambat. Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi. Hal ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-ganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah. Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh jantung dapat direkam dari permukaan tubuh. c. Siklus Jantung Sistole atau kontraksi ventrikel, dan diastole atau relaksasi ventrikel, terdiri dari 5 fase. Kelima fase-fase tersebut dapat digambarkan seperti berikut ini: Diastole Awal Gelombang repolarisasi menyebar melalui myocardium ventrikel, dan ventrikel dalam keadaan istirahat. Ketika otot-ototnya relaksasi maka tekanan ventrikel turun sampai lebih rendah dari tekanan atrium. Akibatnya katup semilunaris tertutup dan

18

terdengarlah bunyi jantung kedua. Keadaan istirahat ini berlangsung terus sampai tekanan ventrikel lebih rendah dari tekanan atrium, sehingga katup AV membuka. Periode antara penutupan katup semilunaris dan pembukaan katup-katup AV disebut sebagai Relaksasi Isovolumetrik, karena volume ventrikel tetap konstan walaupun tekanan ventricular terus menurun. Dengan terbukanya katup AV ini, maka dengan cepat ventrikel terisi oleh darah vena yang telah terkumpul dalam atrium. Kira-kira 70%-80% dari pengisian ventrikel terjadi selama tahap ini. Mid-diastole Fase pengisian lambat ventrikel atau diastasis. Baik atrium maupun ventrikel dalam keadaan istirahat. Darah yang masuk ke dalam atrium melalui pembuluh vena, mengalir secara pasif ke dalam ventrikel melalui katup AV yang terbuka. Katup semulunaris dalam keadaan tertutup.7 Diastole Lanjut Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium dan berhenti sementara pada AV Node. Otot atrium berkontraksi, memberikan tambahan 20%-30% pada isi ventrikel. Sistole Awal Depolarisasi menyebar dari AV Node melalui cabang berkas menuju myocardium ventrikel. Volume darah di ventrikel pada akhir diastole dikenal sebagai volume distolik akhir (EDV), yang besarnya sekitar 135 mL. Ketika ventrikel mulai berkontraksi, tekanan dalam ventrikel meningkat melebihi tekanan dalam atrium. Akibatnya katup AV menutup, dan penutupan inilah yang menimbulkan bunyi jantung pertama. Ventrikel terus meningkatkan tekanannya; namun selama fase ini, tekanan dalam aorta dan arteria pulmonalis melebihi tekanan dalam ventrikel, dengan demikian katup semilunaris tetap dipertahankan dalam keadaan tertutup. Ini disebut Kontraksi Isovolumetrik, karena volume ventrikel tetap konstan akibat dari tertutupnya semua katup maka tidak ada darah yang masuk atau keluar ventrikel selama waktu ini. Sistole Lanjut Segera setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan di dalam pembuluh darah, maka katup semilunaris akan membuka dan terjadilah ejeksi ventricular ke dalam sirkulasi pulmonary dan sistemik. Fase ejeksi ini dapat dibagi menjadi fase awal ejeksi cepat yang singkat, dan fase lanjutan ejeksi lambat yang lebih panjang. Jumlah darah yang dipompa ke luar dari setiap ventrikel pada setiap kontraksi dikenal sebagai volume

19

isi sekuncup (stroke volume, SV) yang setara dengan volume diastolik akhir dikurangi volume sistolik akhir, yaitu 70 mL. Dalam keadaan normal, hanya sekitar separuh dari jumlah darah yang terkandung di dalam ventrikel pada akhir diastol dipompa ke luar selama sistol. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel pada akhir sistol ketika fase ejeksi usai disebut sebagai volume sistolik akhir (ESV), yang besarnya sekitar 65 mL. Ini adalah jumlah darah paling sedikit di dalam ventrikel.2

d. Bunyi Jantung

Dua bunyi jantung utama dalam keadaan normal dapat didengar dengan stetoskop selama siklus jantung. Bunyi jantung pertama bernada rendah, lunak, dan relatif lama-sering dikatakan terdengar seperti lub. Bunyi jantung kedua memiliki nada yang lebih tinggi, lebih singkat dan tajam- sering dikatakan dengan terdengar seperti dup. Bunyi jantung pertama berkaitan dengan penutupan katup AV, sedangkan bunyi katup kedua berkaitan dengan penutupan katup semilunar.2 Pembukaan tidak menimbulkan bunyi apapun. Bunyi timbul karena getaran yang terjadi di dinding ventrikel dan arteri arteri besar ketika katup menutup, bukan oleh derik penutupan katup. Karena penutupan katup AV terjadi pada awal kontraksi ventrikel ketika tekanan ventrikel pertama kali melebihi tekanan atrium, bunyi jantung pertama menandakan awitan sistol ventrikel. Penutupan katup semilunaris terjadi pada awal relaksasi ventrikel ketika tekanan ventrikel kiri dan kanan turun di bawah tekanan aorta dan arteri pulmonalis. Dengan demikian bunyi jantung kedua menandakan permulaan diastol ventrikel.8 Terkadang terdenganr bunyi jantung tambahan, terdengar sesudah bunyi jantung kedua. Hal tersebut terjadi karena darah yang masuk ventrikel dalam jumlah besar dengan aliran darah yang deras. Keadaan tersebut tetap dianggap keadaan fisiologis pada waktu kerja fisik yang berat. Bunyi jantung keempat merupakan bunyi jantung pada keadaan patologis yaitu terdengar sebelum unyi jantung pertama pada kontraksi atrium. Hal tersebut terjadi karena darah

20

yang masuk ventrikel dari atrium dengan jumlah besar, yaitu sering terjadi pada pembesaran atrium. Bunyi jantung abnormal, atau murmur (bising jantung), biasanya berkaitan dengan penyakit jantung walaupun tidak selalu demikian. Murmur dapat terjadi akibat malfungsi katup. Katup stenotik adalah katup yang kaku dan menyempit dengan kecepatan yang sangat tinggi. Katup insufisien adalah katup yang tidak dapat menutup secara sempurna. Murmur yang tidak berkatitan dengan patologi jantung, yang disebut murmur fungsional, lebih sering dijumpai pada orang berusia muda. Suatu murmur yang terjadi antara bunyi jantung pertama dan bunyi jantung kedua disebut sebagai murmur sistolik. Sedangkan murmur yang terjadi antara bunyi jantung kedua dan bunyi jantung pertama dari siklus berikutnya disebut sebagai murmur diastolik.

e. Curah Jantung

Curah jantung (Cardiac Output, CO) adalah volume darah yang dipompa oleh tiap ventrikel per menit. Hal ini disebabkan oleh kontraksi otot myocardium yang berirama dan sinkron, sehingga darahpun dipompa masuk ke dalam sirkulasi pulmonary dan sistemik. Besar cardiac output ini berubah-ubah, tergantung kebutuhan jaringan perifer akan oksigen dan nutrisi. Cardiac output tergantung dari hubungan yang terdapat antara dua buah variable, yaitu: frekuensi jantung (kecepatan denyut jantung) dan stroke volume (volume darah yang dipompa per denyut). Cardiac output dapat dipertahankan dalam keadaan cukup stabil meskipun dipengaruhi oleh salah satu variable, yaitu dengan melakukan penyesuaian pada variable yang lain.

g. Sirkulasi dan tekanan darah Sirkulasi darah ditubuh ada dua yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis. Sirkulasi paru dimulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil, kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira kira 15 20 mmHg pada arteri pulmonalis. Sirkulasi sistemik dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu

21

arteri besar, arteri kecil, arteriol lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium kanan. Pengeluaran Enzim Enzim Jantung Protein dan enzim yang dilepaskan oleh sel miokardium antara lain adalah mioglobin, suatu protein yang secara normal hanya dijumpai oleh sel otot jantung dan rangka, dan enzim kreatin fosfokinase (CPK), asam laktat dehidroginase (LDH), dan glutamat oksaloasetat transminase serum (SGOT).

22

Bab III Penutup

Jantung dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik apabila semua sistem dalam tubuh bekerja dengan sempurna, dengan kata lain semua yang melewati jantung maupun tempat untuk menyanggah jantung itu sendiri tidak boleh terganggu sedikitpun, seperti darah, jaringan yang menyalurkan darah ke seluruh tubuh maupun enzim yang ada dalam tubuh. Seperti mekanisme fisiologi terpenting dalam tubuh karena dari sini lah semua gerakan berasal, karena tanpa potensial aksi atau kelistrikan di jantung maka sistem transportasi darah pun akan terganggu maupun sebaliknya, potesial aksi tidak akan terjadi jika peredaran darah terganggu karena lewat peredaran darah maka oksigen untuk bahan bakar tubuh kita akan terganggu. Makan makanan yang bergizi dan sesuai kebutuhan tubuh serta berolahraga secara teratur dapat mengurangi resiko berbagai dampak penyakit yang mengancam jantung.

23

Daftar Pustaka

1. Corwin, Elizabeth. Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC; 2000.h. 316. 2. Lauralee Sherwood, Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC;2010.h.266,278. 3. Jantung anatomi. 2009. Diunduh dari: http://doktercantik.blogspot.com/2009/02/jantunganatomi.html 4. Junqueira, Luis Carlos dan Jose Carneiro. 2007. .Histologi Dasar, Teks dan Atlas edisi 10. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran. 5. R.Putz dan R.Pabst. Atlas Anatomi Manusia, Sobotta, Tabel otot dan saraf, edisi 22. 2006.Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran 6. Dr. Susiana Chandrawati. Pemeriksaan fisik sistem kardiovaskular. Diunduh dari:

.http://74.125.153.132/search?q=cache:Dr8M9NLYmq0J:images.albadroe.multiply.com/attachme nt/0/RtuEPgoKCsAAAF7Z8DI1/PEM%2520FISIK%2520SIST.KARDIOVASKULER.ppt%3Fn mid%3D56316725+pemeriksaan+fisik+jantung&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id 7. Jenis pernafasan dan mekanisme pernafasan. 2008. Diunduh dari:

http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/05/jenis-pernafasan-dan-mekanisme-pertukaran-gas/ 8. Sistem peredaran darah. Diunduh dari: http://blogkita.info/my-kampuz/my-

kuliah/histologi/sistem-peredaran-darah-dan-saraf/ 9. Sistem peredaran darah. Diunduh dari: http://blogkita.info/my-kampuz/my-

kuliah/histologi/sistem-peredaran-darah-dan-saraf/ 10. Gunadi Santoso,dkk. Respirasi-1.2010.Jakarta. Penerbit Kedokteran Ukrida.

24

You might also like