Professional Documents
Culture Documents
SKENARIO 3
Seorang pengemudi bus berumur 60 tahun dibawa ke ruang gawat darurat dengan keluhan nyeri yang melewati dinding dada yang berat dan menyebar ke lengan. Sebelumnya dia merawa sehat walaupun dia merokok 10 batang tiap hari. Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah dengan sekali kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 90/75 mmHg. Bunyi jantung normal, pada EKG diperoleh gelombang Q besar dan elevasi segmen ST. Analisa plasma memperlihatkan peningkatan enzim jantung ( Laktat dehidrogenase, Kreatinin fosfokinase, aspartat amino
Infark Miokard
Oklusi maka terjadi nekrosis jaringan pada otot miokard Kulit Curah Jantung Vasokonstriksi perifer Meningkatkan sekresi epineprin dan kelenjar adrenalin
Kelenjar Keringat
Denyut Jantung
Keringat
Telah ditemukan beberapa faktor yang dikenal sebagai faktor resiko yang meningkatkan kerentanan terhadap terjadinya aterosklerosis. Ada faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah
Tar
Ditemukan dalam pembakaran seperti bahan-bahan organik Bersifat karsinogenik yang berarti sebabkan kanker Sebagai pemberi zat warna Sebagai obat kulit yang topikal dalam penyakit psoriasis juga jamur Melekat dlm paru-paru juga pembuluh darah
Karbon monoksida
Berikatan kuat dengan Hb
Nyeri dada mungkin merupakan gejala penyakit jantung yang paling penting. Tetapi ia tidak patognomik untuk penyakit jantung. Telah diketahui bahwa nyeri dada dapat disebabkan oleh gangguan paru-paru, usus, kandung empedu, dan muskuloskeletal.
Angina Retrosternal Lengan kiri, rahang, punggung Nyeri terus menerus, tajam, tertekan seperti diperas, dipijit Ringan sampai berat Bermenit-menit
Non-Angina Dibawah mama kiri, setempat Lengan Kanan Tajam, seperti ditusuk tusuk, seperti disayat sayat menyiksa Detik, jam hinga berharihari Pernapasan, sikap tubuh, gerakan Apa saja
Intensitas Waktu
Usaha fisik, emosi makan, Faktor Risiko udara dingin Istirahat, Nitrogliserin Dihilangkan Oleh
JANTUNG
Pertolongan pertama
Pemberian O2 Pemberian obat-obatan vasodilator
CK
SGOT
LDH
ENZIM
NILAI NORMAL
Kriteria
Kolestrol Total <200
Aman
>240
Risiko
Kolestrol LDL
<130
>190
Kolestrol HDL
>60
<35
Trigliserida
<200
>400
Ventrikel Ekstra Sistole (VES) Adalah gelombang ventrikel yang muncul tiba tiba pada gelombang sinus , ini muncul karena pace maker ventrikel tiba tiba lebih kuat dari SA node dalam memproduksi listrik
INTERPRETASI EKG
Alur Diagnostik
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
- inspeksi
- palpasi
- perkusi
- auskultasi
Elektrokardiografi
- angiografi
Pemeriksaan non-invasif - roentgenografi - ekokardiografi - radionuklida
Gambaran EKG
Normal
Abnormal
Rontgen
INFARK MIOKARD
DEFINISI Perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen. Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak
umunya pada pria 35-55 tahun tanpa gejala pendahuluan. EPIDEMIOLOGI
Salah satu diagnosa yang paling umum pada pasien yang dirawat di rumah skait di negara-negara
barat. Di Amerika Serikat, kurang lebih 1,5 juta infark miokard terjadi setiap tahunnya. Mortalitas infark miokard akut kurang lebih 30% dengan lebih separuh dari kematian terjadi sebelum pasien/sesudah pasien masuk rumah sakit. Meskipun harapan hidup sesudah perawatan di rumah sakit telah meningkat selama dua dekade terakhir, tambahan 5-10% pasien yang selamat meninggal pada tahun pertama sejak sesudah infark miokard dan jumlah infark miokard setiap tahun di Amerika Serikat sebagian besar tetap tidak berubah sejak awal tahun 1970-an. Risiko mortalitas berlebihan dan infark miokard non fatal rekuren menetap pada pasien yang sembuh.
ETIOLOGI
Menurut Alpert (2010), infark miokard terjadi oleh penyebab yang heterogen, antara lain Secara spontan terjadi karena ruptur plak, fisura atau diseksi plak ateosklerosis. Selain itu, peningkatan kebutuhan dan ketersediaan oksigen dan nutrien yang inadekuat memicu munculnya infark miokard. Hal-hal tersebut merupakan akibat dari anemia, aritmia dan hiper/hipotensi.
Pertanda biokimiawi infark miokard (contihnya troponin) 3 kali lebih besar dari nilai normal
akibat pemasangan percutaneous coronary interventation (PCI) yang memicu terjadinya infark miokard.
Dikenal sebagai infark miokard non-Q wave. Keadaan ini merupakan infark miokard yang terbatas pada separuh atau sepertiga bagian dalam dinding ventrikel kiri. Anterosklerosis arteri koronaria mengakibatkan penurunan aliran darah koroner dan gangguan perfusi darah pada dinding
ventrikel tersebut.
PATOFISIOLOGI
NSTEMI
TNF-
TROMBOSIS AKUT PADA ARTERI KORONER ATAU PROSES VASOKONSTRIKSI KORONER
IL-6
hsCRP di hati
GEJALA DAN TANDA KLINIS Nyeri dada dengan lokasi khas di substernal atau kadangkala di epigastrium dengan ciri seperti diperas, perasaan seperti di ikat, terbakar, nyeri tumpul, rasa penuh, berat atau tertekan. Gejala tidak khas; dispneu, mual, diaforesis, sinkop atau nyeri di lengan, epigastrium, bahu atas atau leher juga terjadi dalam kelompok yang lebih besar pada pasien-pasien berusia lebih dari 65 tahun. PEMERIKSAAN PENUNJANG Ekg Biomarker Skor Risiko Timi
Pasien NSTEMI harus ostirahat di tempat tidur dengan pemantauan EKG untuk devisi segmen ST dan irama jantung. Empat komponen utama terapi harus dipertimbangkan pada setiap pasien NSTEMI, yaitu :
2.
Penyekat Beta
Oklusi trombus sub total pada koroner mempunyai peran utama dalam patogenesis NSTEMI dan keduanya mulai dari agregasi platelet dan pembentukan thrombin activated fibrin bertanggung jawab atas perkembangan klot. Oleh karena itu, terapi antiplatelet dan anti trombin menjadi komponen kunci dlam perawatan.
4.
TERAPI ANTIKOAGULAN
KOMPLIKASI
o
o o o o o o o
LMWH (Low Molecular Weight Heparin) Deltaparin UFH (Unfaractionated Heparin) Enoksaparin
PROGNOSIS
Prognosis lebih buruk pada wanita, bertambahnya usia, meningkatkanya disfungsi ventrikel, distrimia ventrikel dan infark berulang. Indikator lain dari prognosis lebih buruk adalah keterlambatan dalam reperfusi berhasil, remodelling LV, infark anterior, jumlah lead menunjukkan elevasi ST, blik cabang berkas dan tekanan darah sistolik < 100 mmHg dengan takikardi > 100
per menit.
Prognosis yang lebih baik berhubungan dengan reperfusi awal, infark dinding inferior, pengobatan jangka pendek dan jangka panjang beta-blocker, aspirin, statin dan ACE inhibitor. Lanjut usia dengan MI akut pada peningkatan risiko komplikasi dan harus ditangani secara agresif.
PATOFISIOLOGI
STEMI
ALIRAN DARAH KORONER MENURUN SECARA MENDADAK SETELAH OKLUSI TROMBUS PADA PLAK ATEROSKLEROTIK YANG SUDAH ADA SEBELUMNYA
PLAK ATEROSKLEROSIS MENGALAMI FISUR, RUPTUR ATAU ULSERASI DAN JIKA KONDISI LOKAL ATAU SISTEMIK MEMICU TROMBOGENESIS
TROMBUS ARTERI KORONER TERJADI SECARA CEPAT PADA LOKASI INJURI VASKULAR
TROMBUS MURAL
AKTIVITAS TROMBOSIT
TROMBOKSAN A2
KONVERS I FUNGSI
RESEPTOR MEMPUNYAI AFINITAS TINGGI TERHADAP SEKUEN ASAM AMINO PADA PROTEIN ADHESI YANG LARUT
2 PLATELET
KASKADE KOAGULASI
STEMI
EMBOLI KORONER, ABNORMALITA S KONGENITAL, SPASME KORONER dan BERBAGAI PENYAKIT INFLAMASI SISTEMIK
Nyeri dada ; substernal, retrosternal dan prekordial Sifat nyeri ; rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat seperti ditusuk, diperas dan dipelintir Penjalaran nyeri dada ; ke lengan kiri, leher, rahang bawah, gigi, punggung/interskapula, perut dan juga bisa ke lengan kanan Mual Mantas Sulit bernapas Keringat dingin
Cemas
Lemas Ekstremitas pucat Kombinasi nyeri dada substernal > 30 menit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ekg
Cardiac Spesific Troponin
PENATALAKSANAAN
1. 2. 3.
OKSIGEN NITROGLISERIN (NTG) MENGURANGI/MENGHILANGKAN NYERI DADA Morfin Aspirin Penyekat Beta
KOMPLIKASI
Disfungsi ventrikular
Gangguan hemodinamik Syok kardiogenik Infark ventrikel kanan Aritmia Gagal jantung kongestif Perikarditis
PROGNOSIS
KLASIFIKASI KILLIP : berdasarkan pemeriksaan fisik bedside sederhana; S3 gallop, kongesti paru dan syok kardiogenik KLASIFIKASI FORRESTER : berdasarkan monitoring hemodinamik indeks jantung dan (PCWP)
TIMI risk score adalah sistem prognostik paling akhir yang menggabungkan anamnesis sederhana dan pemeriksaan fisis yang dinilai pada pasien STEMI yang mendapat terapi trombotik.
1 juta pasien dirawat di rumah sakit karena angina pektoris tak stabil, dimana 6-8% kemudian mndapat serangan infark.
EPIDEMIOLOGI
Yang dimaksud angina tak stabil: 1. Pasien dengan angina yang masih baru dalam 2 bulan, dimana angina frekuensi cukup sering dan cukup berat 2. Angina yang sebelumnya stabil , tapi serangan berikutnya bertambah berat 3. Pasien dengan serangan angina pada waktu istirahat
DEFINISI
GAMBARAN KLINIS
Nyeri dada dapat disertai keluhan sesak napas, mual sampai muntah, kadang disertai keringat dingin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RUPTUR PLAK
PATOGENESIS
VASOSPASME
PENATALAKSANAAN
Terapi umum
Terapi medikamentosa: obat anti iskemia, obat antiagregasi trombosit, obat antitrombin
THANK YOU
THANK YOU
THANK YOU