You are on page 1of 62

STATUS PASIEN BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH KOTA TEGAL Nama Mahasiswa

: Andriati N W NIM : ! . ". #$ Dokter Pembimbing : Dr.Hery Susanto, Sp.A %anda tangan :

I.

IDENTITAS

Data Pasien Ayah Ibu Nama &y. M %n.' Ny.M Umur ( hari ## tahun #$ tahun enis Ke!amin Perempuan )aki*+aki Perempuan A!amat Debong ,idu+ -% ./ -W #, %ega+ Se+atan A"ama Is+am ,ato+ik Is+am Su#u Ban"sa 0awa %iong hoa 0awa Pen$i$i#an * SMP SMA Pe#er%aan * ,ontraktor &erdagang Pen"hasi!an * #.( . * Keteran"an Hubungan orangtua dengan anak ada+ah anak kandung Asuransi 0ampersa+ N&. RM $#.#$( I. ANAMNESIS A++oanamnesis di+akukan dengan orang tua pasien dan perawat ruang Perinato+ogi pada tangga+ .$ 1ktober # .! / .#. didukung 2atatan medis. Ke!uhan utama ' Sesak napas Ke!uhan tambahan ' &ayi +ahir kurang bu+an Ri(ayat )enya#it se#aran" ' Ibu 3.P A #" tahun, hami+ !( minggu. Ibu dibawa ke -umah &ersa+in di derah Poso pada .. 1ktober # .! karena ibu merasa perut terasa ken2ang 4 ken2ang, ibu mengaku ke+uar ber2ak*ber2ak perdarahan, tidak ke+uar air dari 5a+an +ahir. &eberapa saat kemudian pada puku+ ... WI& +ahir bayi perempuan, se2ara gram, P&) spontan, +angsung menangis, ku+it tampak kemerahan, dengan &&) .6 WI& di -uang Dah+ia serta

7( 2m, air ketuban 5ernih, skor AP3A- 8 . P+asenta dike+uarkan dengan koti+edon +engkap, tidak terdapat in9ark maupun hematom. &ayi dibersihkan kemudian bayi dihangatkan beberapa saat karena bayi tampak kedinginan.

,arena tidak tampak sesak na9as dan merintih,

pasien dirawat gabung

bersama ibunya di ruang perawatan, ASI ibu ke+uar banyak, pasien menyusu kuat, tangisan kuat, gerak akti9, sudah &A, maupun &A& :*;, tidak terdapat muntah, ke5ang, kuning, serta demam, tidak ada ke+uhan yang timbu+. 0am .(. ibu mengatakan bi+a bayi menga+ami sesak saat sedang disusui o+eh ibunya, bayi tampak ge+isah dan tampak kebiruan, o+eh &idan akhirnya bayi diru5uk ke -S< ,ardinah dan ibu diperbo+ehkan pu+ang. Sesampainya di <3D puku+ .".7( +a+u di+akukan pemeriksaan 9isik dan didapatkan Nadi ."8=/mnt, )a5u napas ("=/mnt, Sp1# 6(>, Suhu !$,7 ?, gerak akti9, tangis kuat, warna ku+it kemerahan, retraksi dinding dada :*;, turgor ku+it baik, tidak ditemukan adanya ke+ainan kongenita+, ektremitas hangat, 3DS $(. di+aporkan ke )a+u dr. Sp.A diberikan ad@is untuk memasang sungkup 1# ()/mnt,

obser@asi, pindah perinato+ogi dengan diagnosa &ayi &&)-, Premature. Diruang Perinato+ogi, @isit Sp.A In9us D (> 8 tpm, 1# headbo= (), ?e9tria=one #=( mg, diit ASI/PASI 8=# m+, u+ang 3DS, darah rutin, bi+a ma+as makan/minum pasang N3%. Ri(ayat Penya#it Ke!uar"a %idak ada anggota ke+uarga +ain yang menderita ke+uhan seperti ini. -iwayat a+ergi dan asma pada ke+uarga disangka+. Ri(ayat S&sia! E#&n&mi Ayah pasien beker5a sebagai kontraktor. Ibu pasien tidak beker5a. Penghasi+an ayah sekitar -p. #.( . sebu+an 2ukup untuk memenuhi kebutuhan sehari 4 hari. Ri(ayat Lin"#un"an Pasien tingga+ bersama ibu pasien, di sebuah rumah kost. %empat tingga+ berupa kamar berukuran sekitar !=7 m#, beratap genteng, +antai ubin, ber5ende+a, . kamar mandi di da+am kamar, ruang tamu yang men5adi satu dengan ruang makan, . dapur, yang terdapat di da+am rumah. ?ahaya matahari dapat masuk me+a+ui 5ende+a. %erdapat penerangan dengan +istrik. Air berasa+ dari pompa +istrik. Air +imbah rumah tangga disa+urkan ke septik tank di be+akang rumah. ,esan : rumah dan sanitasi +ingkungan 2ukup baik RI*A+AT PASIEN Pasien ada+ah anak pertama.

A. Ri(ayat Antenata! ,are Ibu 3.P A #" tahun, hami+ !( minggu, HPH% . Apri+ # .! dengan perkiraan persa+inan .! No@ember # .!. Ibu mengatakan berat badan naik " kg se+ama hami+. Ibu mengaku se+ama hami+ tidak mengkonsumsi 5amu ataupun obat* obatan. -iwayat haid teratur, sik+us haid A #8 hari, +ama haid A $*8 hari, tidak pernah merasa nyeri se+ama haid. Ibu mengaku rutin memeriksakan kehami+annya ke bidan. Ibu memeriksakan kehami+an sebanyak . ka+i tiap bu+an. Ibu mengatakan bahwa se5ak awa+ kehami+an asupan makanannya sangat sedikit dikarenakan se+a+u mua+ dan muntah sete+ah makan, ibu menkonsumsi susu hami+, @itamin penambah darah dan mendapat suntik %% .= saat usia kehami+an ( bu+an. %idak ada riwayat trauma dan tidak ada perdarahan sebe+um persa+inan. B. Ri(ayat Persa!inan o Ke!ahiran %empat ke+ahiran Peno+ong persa+inan ?ara persa+inan Masa gestasi HPH% %aksiran partus %angga+ ke+ahiran ,eadaan bayi &erat badan +ahir Pan5ang badan +ahir )ingkar kepa+a )angsung menangis Ni+ai AP3A,e+ainan bawaan : .6 : #6 :B :8 :* gram : 7( 2m : -& Poso : &idan : Spontan : !( minggu : . Apri+ # .! : .$ No@ember # .! : .. 1ktober # .!

,esan : riwayat kehami+an kurang baik, &ayi ke2i+, riwayat ke+ahiran baik. ,. Ri(ayat Ke!uar"a Beren-ana Ibu pasien be+um mengikuti program ,e+uarga &eren2ana.

D. Ri(ayat Per#emban"an $an Pertumbuhan Ana# o Pertumbuhan Pertumbuhan anak kurang untuk masa kehami+an menurut kur@a )ub2henko. o Perkembangan Perkembangan anak be+um dapat dini+ai dan die@a+uasi.

E. Ri(ayat Ma#anan Se5ak +ahir bayi sempat minum ASI. .. Ri(ayat Imunisasi /AKSIN B,G DPT2 DT POLIO ,AMPAK * * * * DASAR 0umur1 * * * * * * * * * * ULANGAN 0umur1 * * * * * * * * * * * * * * *

HEPATITIS B * ,esan : Imunisasi be+um diberikan G. Ri(ayat Ke!uar"a ?orak -eproduksi


N& 3 Usia ( hari enis Ke!amin Perempuan Hidup Hi$u)

Lahir Mati *

Ab&rtus *

Mati *

Keteran"an *

G. Si!si!ah Ke!uar"a

Kesan' Pasien ada+ah anak pertama, ibu pasien anak pertama dari ! bersaudara, ayah pasien anak pertama dari # bersaudara, saat ini ayah pasien sudah meningga+ dan ibu pasien tingga+ sendiri di sebuah rumah kos*kosan. ,edua orang tua ibu tingga+ di Pema+ang, biaya hidup sehari*hari ditanggung sendiri.

III. PEMERIKSAAN .ISIK

Pemeriksaan 9isik di+akukan tangga+ .$ 1ktober # .!, puku+ .#. gram, pan5ang badan 7(2m, +ingkar kepa+a #6 2m, +ingkar dada #( 2m. Kesan umum :

WI& di

ruang Perinato+ogi. &ayi perempuan, usia ( hari, berat badan sekarang .6

?ompos mentis, ke5ang :*;, tampak sesak na9as :B;, tampak pu2at :*;, tangis kurang kuat, gerak kurang akti9, sianosis :*;, ikterik :*;, terpasang head bo= 1# dan N3%. Tan$a 4ita! %ekanan darah )a5u 5antung Pernapasan Suhu Sp
#

: tidak di+akukan pemeriksaan : .(8=/menit, regu+er : "7=/menit, regu+er : !$C? :A=i++a; : 66>

Status Genera!is Ke)a!a Mi2ro2epha+i, ukuran +ingkar kepa+a #6 2m, ubun*ubun besar masih terbuka, teraba datar, tidak tegang, 2aput su22adaneum :*;, 2epha+ hematom :*;, rambut hitam terdistribusi merata, tidak mudah di2abut, ku+it kepa+a tidak ada ke+ainan. Mata Mata 2ekung :*/*;, pa+pebra oedem :*/*;, sk+era ikterik :*/*;, kon5ungti@a anemis :*/*;, katarak kongenita+ :*/*;, g+aukoma kongenita+ :*/*; Hi$un"

Na9as 2uping hidung :*/*;, bentuk norma+, sekret :*/*;, septum de@iasi :*; Te!in"a Normotia, dis2harge :*/*; Mu!ut Sianosis :*;, trismus :*;, stomatitis :*;, ber2ak*ber2ak putih pada +idah dan mukosa :*;, bibir kering :*;, +abios2hiDis :*;, pa+atos2hiDis :*; Leher Pendek, pergerakan baik, tumor:*;, tanda trauma :*; Ku!it )anugo tidak merata, pu2at :B;, sianotik :*;, ikterik :*;, turgor ku+it abdomen kemba+i E # detik. Th&ra5 Paru Inspeksi : simetris da+am keadaan statis maupun dinamis, retraksi suprasterna+ :*;, inter2osta+is :*;, sub2osta+ :B; Pa+pasi : suara 9remitus tidak di+akukan, aero+a mammae tidak teraba, papi++a mammae :B/B;. Perkusi Ausku+tasi : pemeriksaan tidak di+akukan : suara na9as dasar bronko@esiku+er, suara na9as tambahan :*/*;, ronkhi :*/*;, wheeDing :*/*; antun" Inspeksi Pa+pasi : pu+sasi i2tus 2ordis tidak tampak : i2tus 2ordis tidak teraba

"

Perkusi Ausku+tasi Ab$&men Inspeksi Ausku+tasi Pa+pasi Perkusi

: pemeriksaan tidak di+akukan : bunyi 5antung I*II regu+ar, murmur :*;, ga++op :*;

:datar, ta+i pusat terawat :bising usus :B; :supe+, hepar tidak teraba, +ien tidak teraba. :timpani

Tu!an" Be!a#an" %idak ada spina bi9ida, tidak ada meningo2e+e Genita!ia Perempuan, +abia mayora sudah menutup An&re#ta! Anus :B;, diaper rash :*; An""&ta "era# ,eempat anggota gerak +engkap sempurna E#stremitas De9ormitas Akra+ dingin Akra+ sianosis Ikterik ?-% %onus Re6!e#s Primiti6 -e9+eks 1ra+ : a. -e9+eks Hisap b. -e9+eks -ooting -e9+eks Moro -e9+eks Pa+mar 3rasp -e9+eks P+antar 3rasp : : : : : B B B Su)eri&r * /* * /* * /* * /* E # detik &aik In6eri&r * /* */* * /* * /* E # detik &aik

I/. PEMERIKSAAN KHUSUS A. Maturitas bayi menurut Lub-hen#& ,<-FA )<&?HGN,1

&erat badan +ahir : .6

gr

<sia kehami+an : !( minggu Hasi! ' Ke-i! Masa Kehami!an BALLARD S,ORE

Ne( Ba!!ar$ S-&re H maturitas neuromusku+ar B maturitas 9isik H ." B . H #" poin Kesan ' maturitas bayi aterm 78 min""u D&(n S-&re

Hasi! ' 9 : termasu# "an""uan )erna)asan rin"an LABORATORIUM 3; O#t&ber ;<37 Hemat&!&"i Le#&sit Eritr&sit Hem&"!&bin Hemat&#rit M,/ M,H M,H, Tr&mb&sit GDS Hasi! H 37=> 3<72u! 7, ! . "/u+ .(, 8 g/d) 77, # > H 3<7= 7 U H 7?= @ )-" !",# g/d) #6! . !/u+ L ( mg/d+ Ru%u#an 7.8*. .8 . !/u+ 7.#*(.7 . "/u+ .#. *.". g/d) !$*7$ > $"*6" < #$*!. p2g !!. *!$. g/d) .( 4 7 . !/u+

$ *." mg/d+

RONGENT THORAKS PA tan""a! 3@ O#t&ber ;<37 Gambaran'

-eti2u+er Nodu+er app :B; Si+houte Sign :B; ?or ?%-E ,( Kesan' HMD "r$ IIAIII

.OLLO* UP Tan""a! 3; O#t&ber ;<37 S' Sesak napas :B;, demam :*;, anemis :*; ,sianosis :*;, ikterik :*;, ke5ang :*;, minum :*;, muntah :*;, &A, :B;, &A& :B; O' ,<: ?ompos mentis, tampak sesak na9as :B;, sianosis :*;, retraksi :*;, tangisan merintih :B;, pu2at :*;, gerak :E; akti9, sungkup 1# H-: .7( =/menit regu+er, isi dan tegangan 2ukup -- : (" =/ menit, regu+er S : !"," ? ,epa+a : <<& datar, tegang :*;, 2epha+ hematoma :*; Mata : ?A */*, SI */* Hidung : na9as 2uping hidung :*/*; %horak : ?or/ S. S# regu+er, murmur :*;, ga++op :*; Pu+mo/ SN bronko@esiku+er B/B, -onkhi */*, Wh */*, retraksi :*; Abdomen : datar, &< :B; norma+, supe+, hepar dan +ien tidak teraba membesar, timpani, turgor ku+it norma+ Gkstremitas: akra+ dingin BB/BB, oedem **/**, ?-% E#detik BB/BB A' obs. ,e5ang, Distress -espirasi, neonata+ in9eksi, neonates aterm P' 1# headbo= ( +/mnt, In9us D(> .7 tpm, In5 2e9tria=on #=.( mg i.@, In5 De=ametason != I amp i.@, ?a g+ukonas .= ," m+, Aminoph #=(mg 3? O#t&ber ;<37

..

S: Sesak napas :B;, demam :*;, ke5ang :*;, anemis :*; ,sianosis :*;, ikterik :B;,minum :*;, muntah :*;, &A, :B;, &A& :B; 1: ,<: ?ompos mentis, tampak sesak na9as :B;, tangisan kurang kuat, ikterik :B; ,r. I*II, gerak kurang akti9, 1# sungkup :B; H-: .# =/menit regu+er, isi dan tegangan 2ukup -- : (! =/ menit, regu+er S : !(,$ ? ,epa+a : <<& datar, tegang :*;, 2epha+ hematoma :*; Mata : ?A */*, SI */* Hidung : na9as 2uping hidung :*/*; %horak : ?or/ S. S# regu+er, murmur :*;, ga++op :*; Pu+mo/ SN bronko@esiku+er B/B, -onkhi */*, Wh */*, retraksi :*; Abdomen : datar, &< :B; norma+, supe+, hepar dan +ien tidak teraba membesar, timpani, turgor ku+it norma+ Gkstremitas: akra+ dingin BB/BB, oedem **/**, ?-% E#detik BB/BB Lab. GDS' .#$, Bi!! T&ta!' >=3? A' N,&*,M,, Distress -espirasi, neonates preterm, hiperbi+irubin P' 1# headbo= ( +/mnt, In9us D(> 8 tpm, In5 2e9tria=on #=.( mg i.@, In5 De=ametason != I amp i.@, ?a g+ukonas .= ," m+, Amino9i+in #=! MeJ, diet tunda, Pengawasan ,<. 3> O#t&ber ;<37 S: Sesak napas :B;, demam :*;, ke5ang :*;, anemis :*; ,sianosis :*;, ikterik :B;,minum :*;, muntah :*;, &A, :B;, &A& :B; 1: ,<: ?ompos mentis, bayi tampak ke2+, tampak sesak na9as :*;, tangisan merintih :*;, sianosis :*;, ikterik :B; ,r. I*II, gerak kurang akti9, 1# sungkup :B; H-: . =/menit regu+er, isi dan tegangan 2ukup -- : 7" =/ menit, regu+er S : !(,. ? ,epa+a : <<& datar, tegang :*;, 2epha+ hematoma :*; Mata : ?A */*, SI */* Hidung : na9as 2uping hidung :*/*; %horak : ?or/ S. S# regu+er, murmur :*;, ga++op :*;

.#

Pu+mo/ SN @esiku+er B/B, -onkhi */*, Wh */*, retraksi :*; Abdomen : datar, &< :B; norma+, supe+, hepar dan +ien tidak teraba membesar, timpani, turgor ku+it norma+ Gkstremitas superior : akra+ dingin **/**, oedem **/**, ?-% E#detik BB/BB A' N,&*,M,, Distress -espirasi, neonates preterm, hiperbi+irubin P' 1# headbo= ( +/mnt, In9us D(> 8 tpm, In5 2e9tria=on #=.( mg i.@, In5 De=ametason != I amp i.@, ?a g+ukonas .= ," m+, Amino9i+in #=! MeJ, pengawasan ,<, %%F 3B O#t&ber ;<37 S' Sesak napas :B;, demam :*;, ke5ang :*;, anemis :*; ,sianosis :*;, ikterik :B;,minum :*;, muntah :*;, &A, :B;, &A& :B; O' ,<: ?ompos mentis, bayi tampak ke2i+, tampak sesak na9as :B;, retraksi :B; tangisan merintih :*;, sianosis :*;, ikterik :B; ,r. I*II, gerak kurang akti9, 1# sungkup :B; H-: .#6 =/menit regu+er, isi dan tegangan 2ukup -- : 8 =/ menit, regu+er S : !(,6 ? ,epa+a : <<& datar, tegang :*;, 2epha+ hematoma :*; Mata : ?A */*, SI */* Hidung : na9as 2uping hidung :*/*; %horak : ?or/ S. S# regu+er, murmur :*;, ga++op :*; Pu+mo/ SN @esiku+er B/B, -onkhi */*, Wh */*, retraksi :*; Abdomen : datar, &< :B; norma+, supe+, hepar dan +ien tidak teraba membesar, timpani, turgor ku+it norma+ Gkstremitas superior : akra+ dingin **/**, oedem **/**, ?-% E#detik BB/BB Lab. Bi!! T&ta!' >=7B= Bi!! Dir' ;=7> A' N,&*,M,, Distress -espirasi, obs@. Neonata+ in9eksi, neonates preterm, hiperbi+irubin P' 1# ?PAP ( +/mnt, In9us D(> 8 tpm, In5 2e9tria=on #=.( mg i.@, In5 De=ametason != I amp i.@, ?a g+ukonas .= ," m+, Amino9i+in #=! MeJ, Diit: ASI 8=( m+, pengawasan ,<, %%F 3@ O#t&ber ;<37

.!

S' Sesak napas :B;, demam :*;, ke5ang :*;, anemis :*; ,sianosis :*;, ikterik :*;,minum :*;, muntah :*;, &A, :B;, &A& :B; O' ,<: ?ompos mentis, bayi tampak ke2i+, tampak sesak na9as :B;, retraksi :B; tangisan merintih :*;, sianosis :*;, gerak kurang akti9, ?PAP :B; H-: .# =/menit regu+er, isi dan tegangan 2ukup -- : $8 =/ menit, regu+er S : !",# ? ,epa+a : <<& datar, tegang :*;, 2epha+ hematoma :*; Mata : ?A */*, SI */* Hidung : na9as 2uping hidung :*/*; %horak : ?or/ S. S# regu+er, murmur :*;, ga++op :*; Pu+mo/ SN @esiku+er B/B, -onkhi */*, Wh */*, retraksi :*; Abdomen : datar, &< :B; norma+, supe+, hepar dan +ien tidak teraba membesar, timpani, turgor ku+it norma+ Gkstremitas superior : akra+ dingin **/**, oedem **/**, ?-% E#detik BB/BB Lab. Bi!! T&ta!' >=7B= Bi!! Dir' ;=7> A' N,&*,M,, Distress -espirasi, neonates preterm, hiperbi+irubin P' -ongent %horaks PA, 1# ?PAP ( +/mnt, In9us D(> 8 tpm, In5 2e9tria=on #=.( mg i.@, In5 De=ametason != I amp i.@, ?a g+ukonas .= ," m+, Amino9i+in #=! MeJ, Diit: ASI 8=( m+, pengawasan ,<, %%F ;3 O#t&ber ;<37 S' Sesak napas :B;, demam :*;, ke5ang :*;, anemis :*; ,sianosis :*;, ikterik :*;,minum :*;, muntah :*;, &A, :B;, &A& :B; O' ,<: ?ompos mentis, bayi tampak ke2i+, tampak sesak na9as :B;, retraksi :*; tangisan kurang kuat, sianosis :*;, ikterik :*;, gerak kurang akti9, ?PAP :B; H-: .# =/menit regu+er, isi dan tegangan 2ukup -- : $8 =/ menit, regu+er S : !",# ? ,epa+a : <<& datar, tegang :*;, 2epha+ hematoma :*; Mata : ?A */*, SI */* Hidung : na9as 2uping hidung :*/*; %horak : ?or/ S. S# regu+er, murmur :*;, ga++op :*;

.7

Pu+mo/ SN @esiku+er B/B, -onkhi */*, Wh */*, retraksi :*; Abdomen : datar, &< :B; norma+, supe+, hepar dan +ien tidak teraba membesar, timpani, turgor ku+it norma+ Gkstremitas superior : akra+ dingin **/**, oedem **/**, ?-% E#detik BB/BB Lab. Bi!! T&ta!' >=7B= Bi!! Dir' ;=7> A' N,&*,M,, Distress -espirasi, neonates preterm, hiperbi+irubin P' 1# ?PAP ( +/mnt, In9us D(> 8 tpm, In5 2e9tria=on #=.( mg i.@, In5 De=ametason != I amp i.@, ?a g+ukonas .= ," m+, Amino9i+in #=! MeJ, Diit: ASI 8=( m+, pengawasan ,<, %%F ;; O#t&ber ;<37 S' Sesak napas :E;, demam :*;, ke5ang :*;, anemis :*; ,sianosis :*;, ikterik :*;,minum :*;, muntah :*;, &A, :B;, &A& :B; O' ,<: ?ompos mentis, bayi tampak ke2i+, tampak sesak na9as :E;, retraksi :*; tangisan kurang kuat, gerak kurang akti9, 1# sungkup :B; H-: .#7 =/menit regu+er, isi dan tegangan 2ukup -- : !" =/ menit, regu+er S : !",# ? ,epa+a : <<& datar, tegang :*;, 2epha+ hematoma :*; Mata : ?A */*, SI */* Hidung : na9as 2uping hidung :*/*; %horak : ?or/ S. S# regu+er, murmur :*;, ga++op :*; Pu+mo/ SN @esiku+er B/B, -onkhi */*, Wh */*, retraksi :*; Abdomen : datar, &< :B; norma+, supe+, hepar dan +ien tidak teraba membesar, timpani, turgor ku+it norma+ Gkstremitas superior : akra+ dingin **/**, oedem **/**, ?-% E#detik BB/BB A' N,&*,M,, -o: HMD grd. II*III, neonates preterm P' 1# ?PAP ( +/mnt, In9us D(> 8 tpm, In5 2e9tria=on #=.( mg i.@, In5 De=ametason != I amp i.@, ?a g+ukonas .= ," m+, Amino9i+in #=! MeJ, Diit: ASI 8=( m+, pengawasan ,<, %%F ;7 O#t&ber ;<37 S' Sesak napas :E;, demam :*;, ke5ang :*;, anemis :*; ,sianosis :*;, ikterik :*;,minum :*;, muntah :*;, &A, :B;, &A& :B;

.(

O' ,<: ?ompos mentis, bayi tampak ke2i+, tampak sesak na9as :E;, retraksi :*; tangisan kurang kuat, gerak kurang akti9, 1# Headbo= :B; H-: .# =/menit regu+er, isi dan tegangan 2ukup -- : !" =/ menit, regu+er S : !",# ? ,epa+a : <<& datar, tegang :*;, 2epha+ hematoma :*; Mata : ?A */*, SI */* Hidung : na9as 2uping hidung :*/*; %horak : ?or/ S. S# regu+er, murmur :*;, ga++op :*; Pu+mo/ SN @esiku+er B/B, -onkhi */*, Wh */*, retraksi :*; Abdomen : datar, &< :B; norma+, supe+, hepar dan +ien tidak teraba membesar, timpani, turgor ku+it norma+ Gkstremitas superior : akra+ dingin **/**, oedem **/**, ?-% E#detik BB/BB A' N,&*,M,, -o: HMD grd. II*III, neonates preterm P' 1# Headbo= ( +/mnt, In9us D(> 8 tpm, In5 2e9tria=on #=.( mg i.@, In5 De=ametason != I amp i.@, ?a g+ukonas .= ," m+, Amino9i+in #=! MeJ Diit: ASI 8=. *# m+, pengawasan ,<, %%F DA.TAR MASALAH .. 3angguan pernapasan ringan #. &erat &adan )ahir -endah !. 1bser@asi neonatus in9eksi 7. Neonatus preterm DIAGNOSIS BANDING 3. Distress Res)irasi Intrapu+mona+ Gkstrapu+mona+ Metabo+ik

;. Obser4asi Ne&nata! in6e#si * Post partum * Durante partum * Antepartum

."

7. Ne&natus Preterm ,M, :,e2i+ Masa ,ehami+an; SM, :Sesuai Masa ,ehami+an;

DIAGNOSIS KER A .. Distress -espirasi e.2 HMD grd. II*III #. 1bser@asi Neonata+ In9eksi !. N,& * ,M, PENATALAKSANAAN %erapi Awa+ Medikamentosa sungkup 1# ()/m IFKD D. > 8 tpm In5 2e9tria=on #=. mg i@

In5 de=amethason != I ampu+ i@ In5 2a+2ium g+ukonas .= .! m+ i@ Amino9i+in #=! MeJ Diet %unda Pemeriksaan darah rutin, 3DS

PROGRAM G@a+uasi keadaan umum dan tanda @ita+ Awasi tanda*tanda gangguan perna9asan 0aga kehangatan

NASEHAT

.$

Men5e+askan mengenai keadaan pasien, men5e+askan mengenai pemeriksaan yang akan di+akukan, ren2ana tindakan dan terapi, memberi pen5e+asan mengenai komp+ikasi yang mungkin ter5adi dan prognosis pasien

Pemberian ASI eksk+usi9 hingga usia " bu+an, +a+u di+an5utkan sampai dengan # tahun dengan PASI )akukan pemeriksaan kesehatan bayi se2ara rutin ke pusat pe+ayanan kesehatan terdekat untuk memeriksa perkembangan dan pertumbuhan badan serta pemberian imunisasi dasar pada bayi

ANALISA KASUS Diagnosa pada pasien ini ada+ah Distress -espirasi e.2 HMD grd. II*III, 1bser@asi Neonata+ In9eksi, Neonatus N,& * ,M,. Diagnosa ini berdasarkan anamnesis, pemeriksaan 9isik, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penun5ang. Anamnesis Ibu 3.P A #" tahun, hami+ !( minggu, +ahir dengan &&) .6 gram, P&) #6 2m, A,. 0ernih, bayi menangis kuat, gerak akti9, rawat gabung ASI re9+eks hisap kuat. 7 5am sete+ah +ahir bayi tiba*tiba sesak, pu2at, kebiruan, napas, dan merintih Pemeri#saan .isis Pada pemeriksaan 9isik, ,< :2ompos mentis, gerak +emah, tangis +emah, tampak sesak na9as :B;, sianosis :B;, retraksi :*;, merupakan tanda*tanda terdapatnya gangguan pernapasan, terpasang sungkup 1#. H- : .(8 =/ menit, -- : "8=/ menit, S : !$,7L?, Sp1#: 68>. Status genera+is kepa+a, mata, 5antung, abdomen, genita+ia, dan ekstremitas da+am batas norma+. Pemeri#saan Penun%an" Pemeriksaan khusus pada pasien ini antara +ain pemeriksaan dengan menggunakan kur@a )ub2henko, Downe s2ore, -ongent thoraks PA Didapatkan hasi+ sebagai berikut : .. Neonatus preterm ke2i+ masa kehami+an. Pada kur@a )ub2henko, pasien ini termasuk kategori ke2i+ masa kehami+an dengan berat badan +ahir .6 masa kehami+an !( minggu. #. Didapatkan Downe s2ore pada pasien ini ada+ah ! termasuk gangguan pernapasan ringan et 2ausa HMD grd. II*III gram dan

.8

!. 1bser@asi Neonata+ in9eksi, karena pada pasien ini terdapat ke+uhan gangguan perna9asan, tangisan merintih dan di+akukan tindakan seperti pemasangan in9us PROGNOSIS Muo ad @itam Muo ad 9un2tionam Muo ad sanationam : dubia ad bonam : dubia ad bonam : dubia ad bonam

.6

TIN AUAN PUSTAKA DE.INISI &ayi berat badan +ahir rendah :&&)-; ia+ah bayi baru +ahir yang berat badan +ahirnya pada saat ke+ahiran kurang dari #( gr. &ertahun*tahun +amanya bayi baru gram disebut bayi premature. +ahir berat badannya kurang atau sama dengan #(

Pembagian menurut berat badan ini sangat mudah tetapi tidak memuaskan. )ama ke+amaan ternyata bahwa morbiditas dan morta+itas neonatus tidak hanya bergantung pada berat badannya tetapi 5uga pada maturitas bayi itu. :#; 3ruenwa+d mengatakan bahwa bi+a digunakan de9inisi yang +ama, ! > * 7 > dari bayi perempuan sebenarnya te+ah mempunyai masa gestasi !$ 4 !8 minggu. Se+ain itu negeri yang masih berkembang batas #.( gram sebagai bayi premature mungkin ter+a+u tinggi, karena berat badan +ahir rata*rata yang +ebih rendah. :#; <ntuk mendapat keseragaman pada ,ongres Guropean Perinata+ Medi2ine ke II di )ondon :.6$ ; te+ah diusu+kan de9inisi yang berikut : :!; &ayi kurang bu+an ia+ah bayi dengan maka kehami+an kurang dari !$ minggu :#(6; &ayi 2ukup bu+an ia+ah bayi dengan masa kehami+an mu+ai !$ minggu sampai 7# minggu :#(6 sampai #6!; &ayi +ebih bu+an ia+ah bayi dengan masa kehami+an mu+ai 7# minggu atau +ebih :#67 hari atau +ebih; Dengan pengertian seperti yang te+ah diterangkan di atas, bayi &&)- dapat dibagi men5adi go+ongan, yaitu : :!; .. Prematuritas murni Masa gestasinya kurang dari !$ minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bu+an sesuai untuk masa kehami+an. #. Dismaturitas &ayi +ahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. &erarti bayi menga+ami retardasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi yang ke2i+ untuk masa kehami+annya :,M,;. &ayi +ahir hidup yang di+ahirkan sebe+um !$ minggu dari hari pertama menstruasi terakhir disebut premature o+eh organisasi kesehatan sedunia :WH1;.

Premature 5uga sering digunakan untuk menun5ukan imaturitas. &ayi dengan berat badan +ahir sangat rendah :&&)S-; yaitu kurang dari . badan +ahir #( gram 5uga disebut gram sebagai neonatus imatur. Se2ara histories, premature dide9inisikan dengan berat gram atau kurang tetapi sekarang bayi yang beratnya #( atau kurang pada saat +ahir, bayi dengan berat badan +ahir rendah :&&)-; dianggap premature dengan masa kehami+an pendek menurut umur kehami+annya mereka menga+ami retardasi pertumbuhan intrauterine :disebut 5uga sebagai ke2i+ untuk umur kehami+annya :S3A;; atau keduanya. Prematuritas dan retaradasi pertumbuhan intrauterine :disebut 5uga sebagai ke2i+ untuk umur kehami+annya :S3A;; atau keduanya. Prematuritas dan retaradasi pertumbuhan intrauteri :I<3-; dihubungkan dengan kenaikan morbiditas dan morta+itas neonatus. Idea+nya de9inisi berat badan +ahir rendah untuk popu+asi indi@idu harus didasarkan pada data yang sehomogen mungkin, baik se2ara geneti2 maupun +ingkungan. :.; EPIDEMIOLOGI Masa gestasi bayi prematur ia+ah kurang dari !$ minggu atau #(6 hari. Di negeri ma5u angka ke5adian ke+ahiran bayi prematur ia+ah sekitar "*$>. Di negara sedang berkembang, angka kematian ini +ebih kurang ! ka+i +ipat. Di Indonesia ke5adian bayi prematur be+um dapat dikemukakan disini, tetapi angka di -S?M 5akarta berkisar antara ##*#7> dari semua bayi yang di+ahirkan pada . tahun. :#; Se+ama tahun .66. $,.> ke+ahiran hidup di Amerika Serikat yang beratnya kurang dari #( gr, 9rekuensi untuk bayi ku+it hitam dua ka+i +ebih tinggi dari Se5ak tahun .68. 9rekuensi &&)- te+ah naik 9rekuensi untuk bayi ku+it putih.

terutama karena adanya kenaikan 5um+ah ke+ahiran preterm. Sekitar ! > bayi &&)di Amerika Serikat menga+ami I<3- dan di+ahirkan sesudah !$ minggu. Pada angka &&)- yang +ebih besar dari . > kontribusi I<3- bertambah dan kontr9rekuensi &&)- te+ah naik terutama karena adanya kenaikan 5um+ah ke+ahiran preterm. Sekitar ! > bayi &&)- di Amerika Serikat menga+ami I<3- dan Pada angka &&)- yang +ebih besar dari . > Di Negara* di+ahirkan sesudah !$ minggu.

kontribusi I<3- bertambah dan kontribusi prematuritas berkurang.

negara yang sedang berkembang sekitar $ > bayi &&)- ada+ah I<3-. &ayi dengan I<3- mempunyai morniditas dan morta+itas +ebih besar daripada bayi dengan pertumbuhan umur yang tepat. :#;

#.

ETIOLOGI Sa+ah satu 2ara yang e9ekti9 untuk menurunkan angka kematian perinata+ ia+ah men2egah ter5adinya prematuritas. Sampai sekarang pengetahuan mengenai etio+ogi prematuritas be+um 2ukup memuaskan. Penyebab ter5adinya ke+ahiran prematur biasanya tidak diketahui..(> dari ke+ahiran prematur ditemukan pada kehami+an ganda :di da+am rahim terdapat +ebih dari . 5anin;. :!; Menurut besarnya penyebab ke+ahiran bayi prematur dapat dibagi : :!; .. Kaktor ibu a. Penyakit yang berhubungan +angsung dengan kehami+an misa+nya toksemia gra@idarum, perdarahan ante partum, trauma 9isis dan psiko+ogis, penyakit +ainnya ia+ah ne9ritis akut, diabetes me++itus, in9eksi akut atau tindakan operti9 dapat merupakan 9a2tor etio+ogi prematuritas. b. <sia Angka ke5adian prematuritas tertinggi ia+ah pada usia ibu dibawah # tahun dan pada mu+tigra@ida yang 5arak antar ke+ahirannya ter+a+u dekat. ,e5adian terendah ia+ah pada usia ibu antara #"*!( tahun. 2. ,eadaan so2ia+ ekonomi ,eadaan ini sangat berperanan terhadap timbu+nya prematuritas. ,e5adian tertinggi terdapat pada go+ongan so2ia+ ekonomi yang rendah. Ha+ ini disebabkan o+eh keadaan giDi yang kurang baik dan pengawasan antenata+ yang kurang. Demikian pu+a ke5adian prematuritas pada bayi yang +ahir dari perkawinan yang tidak sah ternyata +ebih tinggi bi+a dibandingkan dengan bayi yang +ahir dari perkawinan yang sah. #. Ka2tor 5anin Hidramnion, kehami+an ganda umumnya akan mengakibatkan +ahirnya bayi &&)-.

##

Kaktor resiko yang mungkin berperan da+am ter5adinya persa+inan prematur ada+ah:
:7;

,ehami+an usia muda :usia ibu kurang dari .8 tahun; Pemeriksaan kehami+an yang tidak teratur 3o+ongan sosia+*ekonomi rendah ,eadaan giDi yang kurang Penya+ahgunaan obat.

.AKTOR +ANG BERHUBUNGAN DENGAN PRMATURITAS DAN BERAT BADAN RENDAH Sangat su+it memisahkan 9a2tor yang berhubungan dengan ,M, dan SM, se2ara sempurna. ,ira*kira ./! diantara bayi berat +ahir rendah termasuk ,M, yang masa gestasinya dihitung dari hari pertama haid terakhir. Dengan demikian bayi

#!

yang ke2i+ terutama disebabkan o+eh retardasi pertumbuhan intrterutama disebabkan o+eh retardasi pertumbuhan intrauterine sedangkan yang +ainnya termasuk SM,. Pada umumnya bayi premature :SM,; disebabkan o+eh tidak sanggupnya uterus menahan 5anin, gangguan se+ama hami+, +epasnya p+asenta +ebih 2epat dari waktunya atau rangsangan yang memudahkan ter5adinya kontraksi hami+, +epasnya p+asenta +ebih 2epat dari waktunya atau rangsangan yang memudahkan ter5adinya kontraksi uterus sebe+um 2ukup bu+an. -etardasi pertumbuhan intrauterine berhubungan dengan keadaan yang mengganggu sirku+asi dan e9isiensi p+asenta, dengan pertumbuhan dan perkembangan 5anin, atau dengan keadaan umum dan giDi ibu. :#; Hubungan yang 5e+as tampak antara ,M, dengan SM, ada+ah keadaan so2ia+ ekonomi yang rendah. Da+am ke+ompok ke+uarga ini ke5adian ibu yang menderita kekurangan giDi, anemia, komp+ikasi kehami+an, dan riwayat reproduksi yang tidak memuaskan :ketidaksuburan yang re+ati@e, keguguran, +ahir mati, prematuritas dan berat +ahir rendah; re+ati@e tinggi. Ka2tor yang kurang 5e+as hubungannya ada+ah perkawinan yang tidak sah, kehami+an rema5a, 5arak dua kehami+an yang ter+a+u dekat, dan ibu yang sebe+umnya te+ah me+ahirkan 7 anak.:!; Wa+aupun te+ah diterangkan perbedaan sistematik tentang pertumbuhan 5anin da+am hubungan dengan ukuran/besarnya ibu, ke+ahiran, berat badan saudaranya, keadaan so2ia+ ekonomi dan ibu yang perokok akan tetapi berapa besar @ariasi berat +ahir antara subke+ompok yang disebabkan o+eh perbedaan di+uar 5anin dan 9a2tor geneti2 da+am pertumbuhan tidak diketahui. :!; GE ALA KLINIS &erat badan kurang dari #( gr, pan5ang badan kurang atau sama dengan 7( 2m, +ingkaran dada kurang dari ! 2m, +ingkaran kepa+a kurang dari !! 2m. Masa gestasi kurang dari !$ minggu. %ampak +uar sangat bergantung pada maturitas atau +amanya masa gestasi itu. ,a+au bayi +apar, biasanya menangis, ge+isah, akti9itas bertambah. &i+a da+am waktu ! hari tanda ke+aparan ini tidak terdapat, kemungkinan besar bayi menderita in9eksi atau perdarahan intra2rania+. Seringka+i terdapat edema pada anggota gerak, yang men5adi +ebih nyata sesudah #7*78 5am. ,u+itnya tampak mengki+at dan +i2in serta terdapat pitting edema. Gdema ini dapat berubah sesuai dengan perubahan posisi. Gdema ini seringka+i berhubungan dengan perdarahan antepartum, diabetes me++itus dan toksemia gra@idarum. Krekuensi pernapasan

#7

ber@ariasi sangat +uas terutama pada hari*hari pertama. Wa+aupun demikian bi+a 9rekuensi perna9asan terus meningkat atau se+a+u di atas " /menit, harus waspada akan kemungkinan ter5adinya penyakit membrane hia+in :sindrom gangguan perna9asan idiopati; atau gangguan perna9asan karena sebab +ain. Da+am ha+ ini penting seka+i me+akukan pemeriksaan radio+ogis thoraks. :!; 3ambaran 9isik bayi prematur: :#,(,"; <kuran ke2i+ &erat badan +ahir rendah :kurang dari #,( kg; ,u+itnya tipis, terang dan berwarna pink :tembus 2ahaya; Fena di bawah ku+it ter+ihat :ku+itnya transparan; )emak bawah ku+itnya sedikit sehingga ku+itnya tampak keriput -ambut yang 5arang %e+inga tipis dan +embek %angisannya +emah ,epa+a re+ati9 besar 0aringan payudara be+um berkembang 1tot +emah dan akti@itas 9isiknya sedikit :seorang bayi prematur 2enderung be+um memi+iki garis tangan atau kaki seperti pada bayi 2ukup bu+an; -e9+eks menghisap dan re9+eks mene+an yang buruk Perna9asan yang tidak teratur ,antung Dakar ke2i+ dan +ipatannya sedikit : anak +aki * +aki ; )abia mayora be+um menutupi +abia minora : pada anak perempuan;. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran 9isik dan usia kehami+an. Pemeriksaan yang biasa di+akukan pada bayi prematur: :(,"; -ontgen dada untuk me+ihat kematangan paru*paru Ana+isa gas darah ,adar gu+a darah ,adar ka+sium darah ,adar bi+irubin.

DIAGNOSA

#(

PEN+AKIT BA+I PREMATUR Semua penyakit pada neonatus dapat mengenai bayi prematur, tetapi ada beberapa penyakit tertentu yang terutama terdapat pada bayi prematur. Ha+ ini disebabkan o+eh 9a2tor pembekuan, misa+nya be+um 2ukup sur9aktan terbentuk pada penyakit membrane hia+in. Demikian pu+a ke5adian hiperbi+irubinemia pada bayi premature +ebih tinggi dibandingkan dengan neonatus 2ukup bu+an karena 9a2tor kematangan hati. :.; Dibawah ini akan diuraikan se2ara singkat beberapa penyakit yang ada hubungannya dengan prematuritas. :#,!,(; .. Sindrom gangguan perna9asan idiopatik Disebut 5uga penyakit membran hia+in karena pada stadium terakhir akan terbentuk membran hia+in yang me+apisi a+@eo+us paru. :!; #. Pneumonia aspirasi Sering ditemukan pada prematur karena re9+eks mene+an dan batuk be+um sempurna. Penyakit ini dapat di2egah dengan perawatan yang baik. :!; !. Perdarahan intra@entriku+er Perdarahan spontan di@entrike+ otak +atera+ biasanya disebabkan o+eh karena anoksia otak. &iasanya ter5adi bersamaan dengan pembentukan membran hia+in pada paru. Sayang seka+i sering tidak mungkin membedakan dispnue yang disebabkan o+eh perdarahan otak ini dengan yang disebabkan o+eh sindrom gangguan perna9asan idiopatik. ditemukan pada otopsi. :!; 7. Kibrop+asia retro+enta+ Penyakit ini terutama ditemukan pada bayi prematur dan disebabkan o+eh gangguan oksigen yang ber+ebihan. Dengan menggunakan oksigen da+am konsentrasi tinggi, akan ter5adi @asokonstriksi pembu+uh darah retina. ,emudian sete+ah bayi berna9as dengan udara biasa +agi, pembu+uh darah ini akan menga+ami @asodi+atasi yang se+an5utnya akan disusu+ dengan pro+i9erasi pembu+uh darah rah baru se2ara tidak tidak teratur. ,e+ainan ini biasanya teratur. ,e+ainan ini biasanya ter+ihat pada bayi yang berat badannya kurang dari # kg dan te+ah mendapat oksigen dengan konsentrasi tinggi :+ebih dari 7 >;. Stadium akut penyakit ini dapat ter+ihat pada umur !*" minggu da+am ,e+ainan ini biasanya hanya

#"

bentuk di+atasi arteri dan @ena retina. ,emudian diikuti o+eh pertumbuhan kapi+er baru se2ara tidak teratur pada u5ung @ena. ,umpu+an pembu+uh darah baru ini tampak sebagai perdarahan. Akhirnya sebagian kapi+er baru ini tumbuh ke arah korpus @itreum dan +ensa. Se+an5utnya akan ter5adi edema pada retina dan retina dapat ter+epas dari dasarnya dan keadaan ini merupakan keadaan yang ire@ersibe+. Pada stadium akhir akan terdapat masa retrkeadaan yang ire@ersibe+. Pada stadium akhir akan terdapat masa retro+enta+ yang terdiri dari 5aringan ikat. ,eadaan ini dapat ter5adi bi+atera+ dengan mikro9ta+mus, kamar depan yang menyempit, pupi+ menge2i+ dan tidak teratur serta @isus menghi+ang.se+ain itu dapat pu+a disertai retardasi menta+ dan 2erebra+ pa+sy. :!,(; Pengobatan pada stadium dini dapat di2oba dengan memberikan A?%H atau kortikosteroid. Ha+ yang pa+ing penting ia+ah pen2egahannya, yaitu :.; pada bayi &&)- penggunaan okksigen tidak me+ebihi 7 > dan ha+ ini dapat di2apai dengan memberikan oksigen me+a+ui 2orong dengan ke2epatan # +iter/menit, :#; tidak menggunakan oksigen untuk men2egah timbu+nya apnoe atau sinosis, :!; pemberian oksigen pada bayi yang berat badannya kurang dari # kg harus berhati*hati dan sebaiknya Pa1# se+a+u dimonitor. :#; (. Hiperbi+irubinemia &ayi prematur +ebih sering menga+ami hiperbi+irubinemia dibandingkan dengan bayi 2ukup bu+an. Ha+ ini disebabkan 9a2tor kematangan hepar sehingga kon5ugasi bi+irubbin indirek men5adi bi+irubin direk be+um sempurna. :!; PATOLOGI INTEUTERINE Sebab utama kematian premature dan bayi 2ukup bu+an ada+ah as9iksia, trauma +ahir :terutama di otak; 2a2at bawaan, penyakit membrane hia+in, septikimia dan perdarahan intra@entriku+er. Prematuritas sendiri tidak menyebabkan kematian. ,e5adian tertentu resiko neonatus berbeda menurut berat badan , masa kehami+an dan berat untuk kehami+an. :!; PREMATURE DAN RETARDSI PERTUMBUHAN

#$

Masa+ah k+inis yang sering di5umpai pada bayi prematur ada+ah sindrom gawat na9as :penyakit membran hia+in, perdarahan paru, sindrom aspirasi, pneumonia hipoka+semia, kongenita+, pneumothoraks;, anemia, apnea edema, beru+ang, ge5a+a hipog+ikemia, yang hiperbi+irubinemia, neuro+ogik

berhubungan dengan anoksia otak, instabi+itas sirku+asi, hipotermia, sepsis yang disebabkan o+eh bakteri dan koagu+asi intra@as2u+ar diseminata. ,eadaan +ain yang memperburuk bayi premature ada+ah ma+as minum, berat badan tidak bertambah untuk waktu yang 2ukup +ama, sering menderita apnea, anemia, perdarahan, dan asidosis metabo+i2. :7; Wa+aupun anoma+i bawaan atau in9eksi 2ongenita+ tidak dimasukkan ke da+am ke+ompok bayi yang tidak sesuai dengan masa gestasinya, ke+ompok ini masih berbentuk heterogen. &ayi ini 2enderung mempunyai masa+ah yang berhubungan dengan masa gestasinya dari pada dengan berat +ahirnya. &ayi premature yang termasuk go+ongan ke2i+ untuk masa kehami+an mempunyai ke5adian penyakir sindrom membrane hia+in yang +ebih rendah daripada bayi premature murni. Ha+ ini mungkin disebabkan o+eh stryang termasuk go+ongan ke2i+ untuk masa kehami+an mempunyai ke5adian penyakir sindrom membrane hia+in yang +ebih rendah daripada bayi premature murni. Ha+ ini mungkin disebabkan o+eh stress kronik da+am uterus sehingga memper2epat matangnya paru. Masa+ah yang ditemukan pada bayi dengan berat yang tidak sesuai dengan masa gestasi ada+ah as9iksia perinata+, hipog+ikemia, hipotermia, perdarahan paru, aspirasi mekonium, enteroko+itis nekrotikans, po+isitemia, dan penyakit yang berhubungan dengan anoma+i bawaan, sindawaan, sindrom, atau in9eksi. Prognosis tergantung dari etio+ogi retardasi pertumbuhan dan penge+o+aan dini terhadap penyakit yang harus segera dito+ong. )ingkaran kepa+a yang kurang dari . persenti+ pada waktu +ahir dan pemeriksaan neuro+ogik yang tidak norma+ pada masa neonatus mungkin disebabkan o+eh pertumbuhan yang tidak baik, mikrose9a+i yang baru timbu+ kemudian dan o+eh de9i2it neuro+ogik pada bayi berat +ahir rendah. :#,!; Perdarahan yang berhubungan dengan trauma, as9iksia, in9eksi atau de9ek mekanisme pembekuan darah sering ditemukan da+am dera5at berat pada &&)-. Nang sering 5uga ditemukan ada+ah ekimosis subkutan, perdarahan subependima+ dan intra@entriku+ar. Ka2tor yang turut berperan pada keadaan tersebut diantaranya

#8

ada+ah meningginya 9ragi+itas kapi+er, arteri, dan 5aringan kapi+er @ena da+am 5aringan germina+ para@entriku+ar yang mudah rusak, serta meningginya tekanan @asku+ar. Pada bayi prematur yang sangat ke2i+ sering ter5adi syok dan ko+aps mendadak se+ama minggu pertama, yang disebabkan o+eh perdarahan gram intra@entriku+er. Ha+ ini 5arang ter5adi pada bayi dengan berat +ebih dari #

atau masa gestasi +ebih dari !7 minggu. Perdarahan yang tidak ter+a+u berat mungkin berhubungan dengan +etargi, ke5ang, apnoe atau hematokrit yang mendadak turun. ,adang*kadang sukar untuk mendeteksi perdarahan ke2i+ subependima+ dan intra@entriku+ar. &ayi premature yang termasuk ke2i+ untuk masa kehami+an sering menderita perdarahan paru dan keadaan ini akan meninggikan morta+itasnya. :.; Penyakit membrane hia+in pa+ing sering ditemukan dan menyebabkan morta+itas yang tinggi pada bayi dengan masa gestasi yang pendek. Angka kematian menurun dengan meningkatnya umur kehami+an. 0arang ter5adi pada bayi besar yang +ahir pada waktunya ke2ua+i bayi yang +ahir dengan bedah sesar dan bayi dari ibu penderita diabetes me++itus. :.; ?a2at bawaan +ebih sering ditemukan pada bayi berat +ahir rendah dari pada bayi +ahir rendah dari pada bayi +ahir hidup +ainnya. Angka ke5adian 2a2at bawaan meninggi pada bayi SM, dan ,M,, ke5adiannya yang pa+ing tinggi ada+ah pada bayi dengan pertumbuhan intrauterine yang ter+ambat. Krekuensi ke5adian de9ek septum @entrike+ pa+ing tinggi pada bayi dengan berat kurang dari #( gram dan masa gestasinya kurang dari !7 minggu dibandingkan dengan bayi yang +ebih besar dengan masa gestasi 2ukup. &ayi dengan anoma+y kromosom :misa+nya trisomi #., trisomi .8; dan bayi dengan in9eksi rube++a bawaan 2enderung mempunyai ke5adian yang tinggi untuk menderita penyakit 5antung bawaan dan biasanya termasuk bayi ,M,. &ayi dengan i+eus mekonium, obstruksi usus, gastroskiDis, dan om9a+oke+ sering +ahir premature terutama bi+a disertai hidramnion. :.; Paten duktus arteriosus yang menetap sampai bayi berumur tiga hari sering didapat pada bayi berat +ahir rendah terutama bayi dengan penyakit membrane hia+in. Diperkirakan #.> diantara bayi berat +ahir rendah menderita ke+ainan tersebut yang ke5adiannya berbanding terba+ik dengan berat +ahir dan masa gestasi. Se5um+ah $6> bayi yang menderita paten duktus arteriosus tanpa disertai sindrom gawat na9as yang berat menun5ukkan penutupan PDA se2ara spontan. :.;

#6

,e5adian hipog+ikemi pada bayi berat +ahir rendah berkisar antara (*"> dan 9rekuensi ke5adian tertinggi di5umpai pada bayi premature dan 2ukup bu+an yang tidak sesuai dengan masa gestasi. :.; Hiperg+ikemia sering merupakan masa+ah pada bayi yang sangat amat premature yang mendapat 2airan g+ukosa yang ber+ebihan se2ara intra@ena tetapi mungkin 5uga ter5adi pada bayi berat +ahir rendah +ainnya. :.; Apnea beru+ang ditetapkan sebagai pengehentian pernapasan +ebih dari # detik atau penghentian yang 2ukup +ama untuk menyebabkan ter5adinya sianosis atau bradikardi. ,e5adiannya terbanyak pada bayi dengan berat kurang dari .( ,e5adiannya terbanyak pada bayi dengan berat kurang dari .( dari !# minggu kehami+an. :!; Gnteroko+itis nekrotikans sering ter5adi pada bayi dengan berat +ahir rendah, ke5adian tertinggi pada bayi dengan berat kurang dari .( ditemukan pada bayi 2ukup bu+an dengan berat norma+. :#; Kibrop+asia retro+enta+ ter5adi pada bayi premature yang mendapat terapi oksigen dengan konsentrasi tinggi. Peninggian tekanan oksigen arteri dapat mengakibatkan @asokonstriksi arteri yang berat dan dapat menimbu+kan hipoksia yang akan merusak retina yang imatur. -etina bayi yang dapat pengobatan dengan oksigen harus diperiksa pada waktu bayi sembuh dari penyakitnya, pada saat pu+ang dan ! bu+an sesudah pu+ang. ,adang*kadang diper+ukan tindakan operasi untuk memperbaiki retina yang rusak berat. 1ksigen dosis tinggi biasanya diberikan pada sindroma gawat napas, apnea, hipoksemia, atau sianosis. Dengan memantau tekanan oksigen arteri beru+ang*u+ang, maka ke5adian penyakit tersebut serta kebutaan sebagian atau se+uruhnya dapat dikurangi se2ara bermakna. &e+um diketahui kadar atau +amanya peninggian tekanan oksigen :p1# ; arteri yang menimbu+kan gangguan tersebut, akan tetapi dian5urkan agar tekanan oksigen arteri dipertahankan antara ( * 8 mmHg. Ka2tor yang sangat berperan untuk ter5adinya ke+ainan tersebut ada+ah imaturitas. -esiko rudapaksa otak karena hipoksia sebagai akibat pemberian oksigen yang 2ukup banyak wa+aupun resiko ter5adinya 9ibrop+asia retro+enta+ tidak dapat dihindari. :#; ,e5adian kernikterus akibat hiperbi+irubinemia pada bayi premature yang di+akukan bedah mayat ada+ah sebesar #*# >. %ingginya 9rekuensi ke5adian ini gram tetapi 5uga dapat gr. gram atau kurang

mungkin disebabkan o+eh pengobatan yang tidak sempurna, seperti pemberian ana+og @itamin , dosis tinggi pada ibu se+ama persa+inan atau kepada neonatus atau karena pemakaian su+9isoksaDo+ sebagai kemopro9i+aksis. &ayi dengan berat +ahir yang sangat rendah menun5ukan resiko yang +ebih tinggi untuk ter5adinya kernikterus, khususnya bi+a bayi tersebut menderita meningitis. Pada bayi imatur kadar bi+irubin . mg/d+ sudah dapat memnimbu+kan kernikterus. :!; Pada umumnya bayi premature re+ati@e kurang mampu untuk bertahan hidup o+eh karena struktur anatomi2 atau 9isio+ogik yang imatur dan 5uga 9ungsi biokimianya be+um beker5a seperti bayi yang +ebih tua. ,ekurangan 9ungsi tersebut diatas berpengaruh terhadap kesanggupan bayi untuk mengatur suhu badannya, 9ungsi paru, keadaan giDi, penge+uaran bahan yang tidak dipakai +agi o+eh tubuh, 9ungsi imuno+ogik, detoksikasi, dan ekskresi bahan ra2un dari tubuh. Ha+ ini tidak ter5adi da+am kandungan yang karena si9atnya me+indungi sega+a sesuatu yang berhubungan dengan bahaya yang akan menimpa 5anin. Kungsi na9as bayi imatur masih terbatas karena berkurangnya per9usi a+@eo+us pada @enti+asi dan berkurangnya +uas permukaan sur9aktan +ipid yang akti9 untuk men2egah ko+aps a+@eo+us. &ertambahnya resistensi a+iran udara disebabkan o+eh kurang berkembangnya sa+uran na9as dan 5aringan paru serta menetapnya 2airan da+am paru. ,esanggupan bayi untuk mengurangi hi+angnya panas tubuh o+eh karena kedinginan tergantung dari +uas permukaan tubuh. &erkurangnya 2adangan g+ikogen hati dan miokard memungkinkan bayi imatur dapat mengatasi as9iksia sedang. A+iran darah gin5a+, 9i+trasi g+omeru+us dan 9ungsi tubu+us menurun. Sirku+asi kardiopu+muna+ ber9ungsi pada tingkat pera+ihan antara 5anin dan orang dewasa. Meningkatnya pirau me+a+ui duktus arteriosus dapat ter5adi sebagai akibat stress, hipoksia, atau po+isitemia dan menimbu+kan sirku+asi yang berkurang ke a+at @ita+. :.; PERA*ATAN %indakan yang di+akukan pada bayi imatur saat +ahir sama dengan pada bayi 2ukup bu+an yang norma+, seperti membersihkan 5a+an na9as, mengusahakan perna9asan pertama, dan terus menerus, perawatan ta+i pusat, perawatan mata dan sebagainya. Perawatan khusus diper+ukan untuk men5aga agar a+iran udara dapat dengan +an2ar ke+uar masuk paru serta men2egah ter5adinya aspirasi 2airan +ambung. Disamping itu supaya dipikirkan pu+a terhadap : :.;

!.

.. Per+unya pemantauan dan perawatan bayi imatur da+am in2ubator #. Per+unya pemberian oksigen !. Perhatian terhadap perin2ian minuman bayi 7. Pen2egahan in9eksi Pemeriksaan 9isik dan +aboratorium hanya di+akukan ka+au dianggap per+u seka+i agar bayi tidak menderita hipoksia. Ikut sertanya orang tua merawat bayinya se2ara teratur da akti9 sangat dian5urkan. Se+ama bayi dirawat, ibu diberi petun5uk bagaimana memandikan bayi, merawat ta+i pusat, 2ara menyusui bayi, serta man9aat pemberian air susu ibu bagi anak maupun untuk ibu sendiri, dan petun5uk +ain sehingga di rumah ibu tidak mendapat kesukaran merawat bayinya. Di5e+askan pu+a agar ibu membawa bayi ke posyandu/puskesmas/ rumah sakit/ 9asi+itas pe+ayanan +ain untuk meni+ai pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Hubungan antara ibu dan anak men5adi kurang baik bi+a bayi dipisahkan dari ibunya se5ak neonatus, misa+nya akan berpengaruh terhadap tingkah +aku dan ke+ainan 9isik seperti pertumbuhan terhambat, anak diabaikan ,anak ter+antar dan sindrom depri@asi. :!; PERA*ATAN IN,UBATOR Inkubator yang 2anggih di+engkapi o+eh a+at pengatur suhu dan ke+embapan agar bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya yang norma+, a+at oksigen yang dapat diatur, serta ke+engkapan +ain untuk mengurangi kontaminasi bi+a in2ubator dibersihkan. ,emampuan bayi berat +ahir rendah dan bayi sakit untuk hidup +ebih besar bi+a mereka dirawat pada atau mendekati suhu +ingkungan yang netra+. Suhu ini ditetapkan dengan mangatur suhu permukaan yang terpapar radiasi, ke+embapan yang re+ati@e, dan a+iran udara sehingga produksi panas :yang diukur dengan konsumsi oksigen; sesedikit mungkin dan suhu tubuh bayi dapat dipertahankan da+am batas norma+. &ayi yang besar dan +ebih tua memer+ukan suhu +ingkungan yang +ebih rendah dari bayi yang ke2i+ dan +ebih muda. Suhu in2ubator yang optimum diper+ukan agar panas yang hi+ang dan konsumsi oksigen ter5adi minima+ sehingga bayi te+an5ang pun dapat mempertahankan suhu tubuhnya sekitar !",(O ? 4 !$ O ?. %ingginya suhu +ingkungan ini tergantung dari besar dan kematangan bayi. Da+am keadaan tertentu bayi yang sangat premature tidak hanya memer+ukan in2ubator untuk mengatur suhu tubuhnya tetapi 5uga memer+ukan p+eksig+as penahan panas atau topi maupun pakaian. Mempertahankan ke+embapan nisbi 7 *" >

!#

diper+ukan da+am membantu stabi+isasi suhu tubuh yaitu dengan 2ara sebagai berikut : :!, ",$; .. Mengurangi kehi+angan panas pada suhu +ingkungan yang rendah #. Men2egah kekeringan dan iritasi pada se+aput +endir 5a+an na9as terutama pada pemberian oksigen dan se+ama pemasangan intubasi endotrakea atau nasotrakea !. Mengen2erkan sekresi yang kenta+ serta mengurangi kehi+angan 2airan insensib+e dari paru Pemberian oksigen untuk mengurangi bahaya hipoksia dan sirku+asi yang tidak memuaskan harus berhati*hati agar tidak ter5adi hiperoksia yang dapat menyebabkan 9ibrop+asias retro+enta+ dan 9ibrop+asias paru. &i+a mungkin pemberian oksigen di+akukan me+a+ui tudung kepa+a, dengan a+at ?PAP :2ontinous positi@e airway pressure; atau dengan pipa endotrakea+ untuk pemberian konsentrasi oksigen yang aman dan stabi+. Pemantauan tekanan oksigen :p1#; arteri pada bayi yang mendapat oksigen harus di+akukan terus menerus agar porsi oksigen dapat diatur dan disesuaikan sehingga bayi terhindar dari bahaya hipoksia maupun hiperoksia. Da+am pemantauan oksigen yang e9ekti9 dapat pu+a digunakan e+ektroda oksigen me+a+ui ku+it se2ara rutin dik+inik. Ana+isis gas darah kapi+er tidak 2ukup untuk menetapkan kadar oksigen da+am pembu+uh darah arteri. Seandainya tidak ada in2ubator, pengaturan suhu dan ke+embapan dapat diatur dengan memberikan diatur dengan memberikan diatur dengan memberikan diatur dengan memberikan sinar panas, se+imut, +ampu panas, banta+an panas, dan botdan boto+ air hangat, disertai dengan pengaturan suhu dan ke+embapan ruangan. Mungkin pu+a diper+ukan pemberian oksigen me+a+ui t me+a+ui topeng atau pipa intubasi. :!, 7; &ayi yang berumur beberapa hari/minggu harus dike+uarkan dari in2ubator apabi+a keadaan bayi da+am ruangan biasa tidak menga+ami perubahan suhu, warna ku+it, akti9itas atau akibat buruknya. :.; MAKANAN BA+I PREMATUR Nang harus di2egah pada pemberian minum ada+ah ke+e+ahan, regurgitasi, dan aspirasi. &iasanya keadaan tersebut dapat di2egah bi+a pemberian minum di+akukan o+eh perawat yang sudah ter+atih dan berpenga+aman. Makanan me+a+ui

!!

mu+ut harus dihentikan pada bayi dengan gawat na9as, hipoksia, sirku+asi yang tidak memuaskan, sekresi yang ber+ebihan, sepsis, depresi susunan sara9 pusat, imaturitas atau bayi dengan tanda penyakit berat. &ayi demikian memer+ukan pengobatan parentera+ untuk mendapatkan ka+ori, 2airan, dan e+ektro+it. :!; &ayi premature yang besar sering diberi susu boto+ atau air susu ibu. Pada umumnya bayi tersebut +ebih senang dengan susu boto+. Da+am keadaan khusus bi+a per+u ASI dimasukkan da+am boto+ susu. Dengan susu botau air susu ibu. Pada umumnya bayi tersebut +ebih senang dengan susu boto+. Da+am keadaan khusus bi+a per+u ASI dimasukkan da+am boto+ susu. Dengan susu boto+, usaha bayi untuk menghisap berkurang karena si9at dot yang ke2i+ +unak dengan +ubang yang besar akan mempermudah pengisapan. Proses pemberian makanan me+a+ui mu+ut memer+ukan pengisapan yang kuat, ker5asama antara mene+an dengan penutupan epig+ottis dan u@u+a dari +aring maupun dengan sa+uran hidung serta gerak eso9agus yang norma+. Proses yang sinkron inn ini biasanya baru timbu+ pada bayi dengan masa gestasi +ebih dari !7 minggu. :#,!; &ayi yang +ebih ke2i+ dan +emah harus diberi minum me+a+ui pipa +ambung, biasanya dipakai pipa p+asti2 +unak no ( Kren2h dengan ukuran +uarnya dan diameter da+amnya kira*kira , ( 2m dengan u5ung yang bu+at dan tidak menyebabkan +uka, disertai dengan # +ubang pada kedua sisinya. Pipa dimasukkan me+a+ui hidung atau mu+ut sehingga u5ung pipa yang pan5angnya #,( 2m ada di+ambung. <5ung pipa yang bebas kemudian di+etakkan da+am air. Apabi+a timbu+ ge+embung pada setiap ekspirasi berarti pipa ada ditrakea dan harus diperbaiki, kemudian dimasukkan kemba+i ketempat yang sebenarnya. <5ung pipa yang bebas dihubungkan dengan tabung suntik kemudian susu yang te+ah ditentukan banyaknya dimasukkan ke da+am tabung suntik tersebut dan dibiarkan turun per+ahan menurut gaya berat. Pipa tersebut diganti setiap #*7 hari dengan pipa steri+ +ainnya me+a+ui +ubang hidung sebe+ahnya atau me+a+ui mu+ut. ,adang*kadang pipa yang menetap di+ambung dapat menimbu+kan iritasi dan pipa +ambung hanya bo+eh dimasukkan me+a+ui mu+ut dan pipa tersebut harus dike+uarkan segera sesudah bayi minum. :!; Perubahan minum dengan boto+ atau ASI di+akukan bertahap, se+an5utnya diberikan sepenuhnya susu boto+ atau ASI bi+a bayi 2ukup kuat mengisap dan tidak tampak +e+ah. Pemberian makanan me+a+ui pipa ke +ambung atau ke 5e5unum hanya

!7

dian5urkan pada bayi berat +ahir rendah bi+a kebutuhan ka+ori me+a+ui boto+/ASI tidak terpenuhi karena daya isap +emah, tidak ada koordinasi antara mengisap dengan mene+an, dan +ambatme+a+ui boto+/ASI tidak terpenuhi karena daya isap +emah, tidak ada koordinasi antara mengisap dengan mene+an, dan +ambatnya pengosongan +ambung. ,omp+ikasi pemberian makanan dengan pipa ke 5e5unum ada+ah per9orasi usus. :.; Pemberian makanan dengan gastrostomi pada bayi premature tidak dian5urkan o+eh karena sering menimbu+kan kematian. 3astrostomi hanya di+akukan untuk mengatur tindakan bedah pada ke+ainan gastrointestina+ tertentu. Pemberian makanan yang penuh atau sebagian me+a+ui pembu+uh darah hanya diberikan bi+a ada kontr Pemberian makanan yang penuh atau sebagian me+a+ui pembu+uh darah hanya diberikan bi+a ada kontr Pemberian makanan yang penuh atau sebagian me+a+ui pembu+uh darah hanya diberikan bi+a ada kontr Pemberian makanan yang penuh atau sebagian me+a+ui pembu+uh darah hanya diberikan bi+a ada kontr Pemberian makanan yang penuh atau sebagian me+a+ui pembu+uh darah hanya diberikan bi+a ada kontraindikasi terhadap pemberian me+a+ui mu+ut atau pipa. :.; MAKAN PERTAMA Prinsip utama pemberian makanan bayi premature ada+ah sedikit demi sedikit,se2ara per+ahan dan hati*hati. Pemberian makanan dini berupa g+ukosa, ASI atau PASI akan mengurangi resiko hipog+ikemia, dehidrasi, dan hiperbi+irubinemia. &ayi dengan sindrom gawat na9as atau penyakit berat +ainnya harus mendapat ka+ori dari pemberian makanan, e+ektro+it dan 2airan me+a+ui pembu+uh darah karena pada keadaan demikian makanan me+a+ui mu+ut memudahkan ter5adinya aspirasi. &ayi yang daya isapnya kuat dan tanpa sakit berat dapat di2oba minum me+a+ui mu+ut. <mumnya bayi dengan berat kurang dari .( gram dan kebanyakan 5uga yang +ebih besar memer+ukan minum pertama dengan pipa +ambung karena be+um adanya koordinasi antara gerakan mengisap dan mene+an. :.; Dian5urkan untuk memberikan minum pertama sebanyak . m+ +arutan g+ukosa (> yang steri+ untuk bayi dengan berat kuarang dari . dengan berat antara . .( gram. *.( gram, #*7 m+ untuk bayi gram, dan (*. m+ untuk bayi dengan berat +ebih dari

&i+a pemberian pertama dimu+ai dengan . m+ maka pemberian

berikutnya ada+ah setiap 5am terutama da+am 8 5am pertama. ,emudian 5um+ahnya

!(

dinaikkan sebanyak . m+ pada setiap pemberian minum.

Se+an5utnya makanan

diberikan setiap # 5am dengan kenaikan # m+ setiap # ka+i pemberian sampai men2apai .# m+ per ka+i minum. Apabi+a dengan pemberian makanan pertama bayi tidak menga+ami kesukaran, pemberian ASI/PASI dapat di+an5utkan da+am waktu .#* 78 5am. 0um+ah ka+ori yang te+ah dibakukan da+am susu 9ormu+a yang kka+/). 0um+ah ini 2ukup memuaskan untuk diperdagangkan ada+ah sebanyak $

pertumbuhan sebagian besar bayi premature. ,emudian banyaknya 9ormu+a yang diberikan ditambah sedikit demi sedikit sehingga pada umur +ebih dari # minggu men2apai .( m+/kg/hari. Apabi+a bayi masih tampak +apar atau berat badan bayi tidak bertambah, maka 5um+ahnya harus dinaikkan. :#,!; &agi bayi tertentu dengan kapasitas +ambung yang ke2i+, tidak mungkin menaikkan berat badannya dengan 9ormu+a yang mengandung $ kka+/). Pada keadaan ini per+u diberikan makanan yang +ebih sering untuk meningkatkan 5um+ah kebutuhan sehari*hari atau dengan menggunakan susu 9ormu+a yang mengandung +ebih kurang . dehidrasi. :!; 0arak waktu pemberian ASI/PASI mungkin .,#,! 5am tergantung dari besar ke2i+nya bayi dan kapasitas +ambung. A+iran susu ke +ambung harus menurut gaya berat, karena bi+a disemprotkan akan menyebabkan perut bayi membun2it, regurgitasi, aspirasi, atau muntah. Pada hari*hari pertama pengosongan +ambung bayi premature +ebih +ambat, pengosongan +ambung akan +ebih 2epat pada hari ke ! dan seterusnya. ?airan +ambung harus dike+uarkan setiap ka+i akan memberikan minum berikutnya. Seandainya yang ke+uar hanya udara dan sedikit +endir, 5um+ah pemberian minum yang diren2anakan dapat diteruskan. Apabi+a yang ke+uar me+ebihi . > dari 5um+ah 2airan yang diberikan sebe+umnya, maka 5um+ah yang akan diberikan dikurangi dengan yang dike+uarkan. Se+an5utnya 5um+ah ASI/PASI yang diberikan dinaikkan sedikit demi sedikit. &erat bayi premature ini mungkin tidak akan bertambah da+am $*. hari. Da+am ha+ ini untuk menaikkan berat badannya mungkin diper+ukan masukan yang mungkin men2apai .! *.( kka+/kg atau +ebih. Seba+iknya bayi yang minum kuat memer+ukan @o+ume dan ka+ori yang +ebih tinggi sehingga beratnya akan 2epat naik da+am beberapa hari. :!; kka+/). Akan tetapi 2ara memberikannya harus berhati*hati o+eh karena susu 9ormu+a yang kenta+ dan hiperka+orik dapat menyebabkan diare dan

!"

System enDim pen2ernaan bayi dengan masa gestasi +ebih dari #8 minggu sudah 2ukup matur untuk men2ernakan dan mengabsorpsi protein dan karbohidrat. )emak kurang dapat diabsorpsi karena kurangnya garam empedu. )emak dari ASI dan +emak tidak 5enuh +ebih mudah diabsorbsi dibandingkan dengan +emak susu sapi. ,enaikan berat badan bayi yang berat +ahirnya kurang dari #. gram harus 2ukup baik bi+a diberikan ASI atau susu yang mendekati komposisi ASI yang mengandung 7 > kasein dan " > whey dengan masukan protein sebanyak #,#(*#,$( g/kg/#7 5am. Di da+amnya harus ter2akup semua asam amino yang diper+ukan bayi premature seperti tirosin,sistin, dan histidin. &ayi yang +ebih tua dan bayi dengan pertumbuhan yang 2epat dapat menerima 5um+ah protein yang tinggi dan umumnya 2ukup aman. Wa+aupun demikian pemberian protein sebanyak 7,( g/kg&&/#7 5am mungkin berbahaya, wa+aupun pertumbuhan +iniernya +ebih baik. Ha+ ini disebabkan karena susu 9ormu+a dengan kadar protein tinggi dapat menyebabkan : :.; .. Aminogram p+asma yang tidak norma+ #. ,onsentrasi nitrogen urea, amonia, dan natrium da+am darah meningkat !. Asidosis metabo+ik :9ormu+a susu sapi; 7. Perkembangan sara9 yang tidak baik Wa+aupun 5um+ah susu 9ormu+a te+ah 2ukup mengandung semua @itamin yang diper+ukan untuk pertumbuhan, akan tetapi @o+ume susu yang 2ukup untuk memenuhi kebutuhan be+um tentu dapat memenuhi kebutuhan @itamin da+am beberapa minggu. 1+eh sebab itu bayi berat +ahir rendah harus diberi tambahan @itamin. Se+ain itu b harus diberi tambahan @itamin. Se+ain itu beberapa bayi memer+ukan 5enis @itamin tertentu dan sebagian metabo+isme 9eni+a+anin atau tirosin memer+ukan @itamin 2. :.; Pada bayi premature absorbsi +emak berkurang dan banyak +emak yang hi+ang me+a+ui tin5a. Agaknya ha+ ini berhubungan dengan berkurangnya absorbsi @itamin D, @itamin yang +arut da+am +emak +ainnya, serta ka+sium. &ayi dengan berat +ahir yang sangat rendah 2enderung untuk menderita rakitis. 0um+ah @itamin D yang diberikan tidak bo+eh +ebih dari .( I</#7 5am. Pemberian 9o+at per+u untuk pembentukan DNA dan produksi se+ baru. 0um+ah eritrosit dan serum berkurang pada minggu pertama dan tetap rendah sampai #*! bu+an. 1+eh sebab itu tambahan asam 9o+at diper+ukan, wa+aupun tidak akan memperbaiki pertumbuhan atau

!$

menaikan konsentrasi haemog+obin.

De9isiensi @itamin G akan mengakibatkan

meningkatnya hemo+isis dan timbu+nya anemia bi+a hemo+isisnya berat. Fitamin G ber9ungsi sebagai antioksidan dan men2egah peroksidasi asam +emak tak 5enuh ganda :po+y*unsaturated; da+am membrane se+ darah merah. ,ebutuhan @itamin G yang mungkin disebabkan karena kadar asam +emak ini da+am membran meninggi. :.; Anemia 9isio+ogik pada bayi berat +ahir rendah disebabkan o+eh supresi eritropoesis pas2a +ahir, persediaan besi 5anin yang sedikit, serta bertambah besarnya @o+ume darah sebagai akibat pertumbuhan yang re+ati@e +ebih 2epat. 1+eh karena itu anemia pada bayi berat +ahir rendah ter5adi +ebih dini. ,ehi+angan darah pada 5anin atau neonatus akan memperberat anemianya. Persediaan Dat besi pada neonatus termasuk bayi dengan berat +ahir sangat rendah biasanya men2ukupi sampai berat badannya men5adi # ka+i berat +ahir. Pemberian tambahan Dat besi pada bayi dengan resiko terhadap de9isiensi @itamin G :umumnya bayi dengan masa gestasi kurang dari !7 minggu; akan memperberat hemo+isis dan mengurangi absorbsi @itamin G. 1+eh karena itu @itamin G diberikan ter+ebih dahu+u pada saat bayi men2apai berat badan dua ka+i +ipat dari berat +ahir, kemudian dimu+ai pemberian Dat besi sebanyak # mg/kg/#7 5am. &ayi premature yang mendapat makanan 2ukup akan berha5at dengan konsistensi semiso+id sebanyak .*" ka+i sehari, 5ika 5um+ahnya bertambah banyak dan berbentuk air, harus di2ari penyebabnya dan diawasi. Seharusnya bayi premature tidak bo+eh muntah maupun regurgitasi. &ayi yang baru se+esai minum tampaknya tenang. Namun beberapa saat sebe+um minum bayi akan me+akukan gerakan tertentu yang menandakan ia +apar. :#,!; KEBUTUHAN ,AIRAN ?airan yang diper+ukan tergantung dari masa gestasi, keadaan +ingkungan dan penyakit bayi. Diduga kehi+angan 2airan me+a+ui tin5a dari 5anin yang tidak mendapat makanan me+a+ui mu+ut, sangat sedikit. ,ebutuhan akan 2airan sesuai dengan kehi+angan 2airan insensib+e, 2airan yang dike+uarkan gin5a+, dan penge+uaran 2airan yang disebabkan keadaan +ainnya. ,ehi+angan 2airan insensib+e berhubungan tidak +angsung dengan masa gestasi. &ayi premature yang sangat imatur :berat +ahir kurang dari . gr mendapat makanan me+a+ui mu+ut, sangat sedikit. ,ebutuhan akan 2airan sesuai dengan kehi+angan 2airan insensib+e, 2airan yang dike+uarkan gin5a+, dan penge+uaran 2airan yang disebabkan keadaan +ainnya. ,ehi+angan 2airan

!8

insensib+e berhubungan tidak +angsung dengan masa gestasi. &ayi premature yang sangat imatur :berat +ahir kurang dari . gram; memer+ukan sebanyak #*! m+/kg/5am yang seb@am; memer+ukan sebanyak #*! m+/kg/5am yang sebagian disebabkan o+eh ku+it yang tipis,kekurangan 5aringan subkutan, dan o+eh +uasnya permukaan tubuh. ,ehi+angan air insensib+e meningkat ditempat udara panas, se+ama terapi sinar, dan pada kenaikan suhu tubuh. ,ehi+angan air tersebut akan berkurang bi+a bayi diberi pakaian, in2ubator sebe+ah da+am ditutupi p+eksig+as, berna9as dengan udara +embab, atau pada bayi yang mendekati 2ukup bu+an. &ayi premature yang besar :# *#( gram; akan kehi+angan air insensib+e ini sebanyak ,"* ,$ m+/kg/5am bi+a dirawat da+am in2ubator. :.; Pemberian 2airan 5uga diper+ukan agar Dat yang +arut da+am air kemih seperti urea, e+ektro+it dan 9os9at dapat dike+uarkan. 0um+ahnya berbeda*beda menurut makanan yang diberikan, tingkat anabo+ik dan katabo+ik nutr dapat dike+uarkan. 0um+ahnya berbeda*beda menurut makanan yang diberikan, tingkat anabo+ik dan katabo+ik nutrisinya. Kormu+a yang pekat, a+imentasi yang se+uruhnya me+a+ui pembu+uh darah akan memer+ukan air yang +ebih banyak agar hasi+ katabo+isme yang meningkat dapat dike+uarkan me+a+ui air kemih. &eban Dat yang ter+arut da+am gin5a+ :rena+ so+ute +oads; berkisar antara $,(*! m1sm/kg. &ayi baru +ahir, terutama &&)S-, kurang mampu memekatkan air kemih o+eh sebab itu per+u ditambah 2airan agar bayi dapat menge+uarkan Dat yang tidak diper+ukan tubuhnya. :.; 0um+ah 2airan yang dian5urkan untuk neonatus yang memer+ukan susu boto+ atau 2airan me+a+ui pembu+uh darah ada+ah " *$ dinaikkan men5adi . m+/kg&& pada hari pertama, *.# m+/kg&& pada hari k #*!, pada hari ke 7*( men2apai .(

m+/kg&& dan se+an5utnya dapat men2apai ." *.8 m+/kg&&/hari. Fo+ume 2airan yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan setiap bayi. Nang per+u se+a+u dipantau pada bayi premature ada+ah berat badan yang harus ditimbang setiap hari, penge+uaran air kemih dan berat 5enisnya serta kadar nitrogen urea serum dengan e+ektro+it. Dengan pemantauan ini dapat diketahui se2ara dini ke+ainan hidrasinya. Pemeriksaan tersebut diper+ukan o+eh karena pengamatan k+inis dan pemeriksaan 9isis sa5a sukar menentukan dera5at hidrasi premature. ,ehi+angan 2airan yang meningkat seperti pada g+ikosuria, po+iuria pada nekrosis tubu+ar akut dan diare akan menyebabkan bayi men5adi dehidrasi karena gin5a+ tidak sanggup menahan air dan

!6

e+ektro+it yang ke+uar.

Seba+iknya 5um+ah 2airan yang ber+ebihan memudahkan

ter5adinya edema, gaga+ 5antung kongesti9 dan duktus arteriosus paten. :.; NUTRISI PARENTERAL Apabi+a makanan me+a+ui mu+ut tidak mungkin diberikan da+am waktu +ama, a+imentasi intra@ena tota+ akan 2ukup memberikan 2airan, ka+ori, e+ektro+it dan @itamin untuk membantu partumbuhan bayi. ?ara ini berman9aat untuk menye+amatkan bayi dengan sindrom diare tak terkenda+i atau reseksi usus yang +uas. ?airan diberikan me+a+ui kateter yang dimasukkan keda+am pembu+uh darah @ena pusat atau peri9er. :.; %u5uan a+imentasi parentera+ ada+ah untuk memberikan 2ukup ka+ori yang bukan protein :nonprotein 2a+ories; agar bayi berkesempatan menggunakan sebagian besar protein untuk pertumbuhan. ?airan yang diberikan harus mengandung bahan yang setara dan seni+ai protein :hidro+isat kasein, 9ibrin daging sapid an asam amino sintetik; sebanyak #,( g/d+ g+ukosa hipertonik . *#( g/d+, e+ektro+it, e+emen bio* inorganik dan @itamin da+am 5um+ah yang diper+ukan. berbentuk krista+. <ntuk mengurangi *.# kemungkinan ter5adinya asidosis dian5urkan memakai 2ampuran asam amino yang <ntuk memenuhi kebutuhan nonprotein sebanyak . kka+/kg&&/#7 5am diper+ukan pemberian g+ukosa sa5a pada hari pertama sebanyak . *.( g/kg&&/#7 5am dan dinaikkan sedikit demi sedikit sampai men2apai #(*! g/kg&&/#7 5am. Apabi+a yang digunakan @ena peri9er sebaiknya diberikan +arutan dengan konsentrasi g+ukosa kurang dari .#,( g/d+. Gmu+si +emak seperti intrasi g+ukosa kurang dari .#,( g/d+. Gmu+si +emak seperti intra+ipid :.. kka+/g; dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan ka+ori tanpa meni+ai tekanan osmotiknya. Dengan demikian pemberian g+ukosa konsentrasi tinggi me+a+ui @ena sentra+ atau peri9er dapat dikurangi dan biasanya dapat men2egah timbu+nya kekurangan asam +emak esensia+. G+ektro+it, e+emen bio*inorganik dan @itamin yang diper+ukan ditambahkan keda+am 2airan intra@ena rumatan. Pemeriksaan k+inis dan biokimia harus di+akukan setiap hari agar isi 2airan intra@ena dapat diatur dengan seksama. Pemberian 2airan di+akukan per+ahan*+ahan dan terus menerus. Semua 2airan harus di2ampur o+eh seorang ah+i 9armasi yang berpenga+aman dengan memakai +aminar 9+ow hood. Pemberian nutrisi parentera+ tota+ intra@ena +ebih dari . kka+/kg/#7 5am akan menaikkan berat bayi sebanyak .( g/kg/#7 5am dengan ba+ans nitrogen positi9

sebesar .( *#

mg/kg/#7 5am. &i+a berat badan tidak naik dengan 2ara diatas harus

dipikirkan kemungkinan sepsis atau penyakit berat +ainnya. ,enaikan berat badan dapat pu+a di2apai dengan pemberian 2airan yang mengandung 2ampuran asam amino #,( g/kg/#7 5am, g+ukosa . g/d+ dan intra+ipid #*! g/kg/#7 5am. :.,#; ,omp+ikasi a+imentasi intra@ena yang pa+ing sering menimbu+kan masa+ah ada+ah sepsis, ke5adian ini dapat dikurangi dengan perawatan kateter yang sangat te+iti serta mempersiapkan 2airan in9us se2ara asepti2. ,uman penyebab yang pa+ing sering ditemukan dibangsa+ neonatus. -umah sakit ?ipto Mangunkusumo ada+ah kuman gram negati9. Mikroorganisme +ainnya ada+ah Staphy+o2o22us aureus dan 2andida a+bi2an. Saat bayi diketahui menderita in9eksi, kateter beserta 2airan harus diangkat dan diganti dengan yang baru dan steri+ kemudian diberi pengobatan yang ka+au mungkin sesuai dengan penyebabnya. ,omp+ikasi +ain ada+ah trombosis, ekstra@asasi 2airan dan kadang*kadang sa+ah posisi kateter :tidak ter+etak da+am @ena;. Pemberian 2airan me+aui @ena peri9er sering menimbu+kan 9+ebitis, ku+it terke+upas dan in9eksi super9i2ia+. ,omp+ikasi metabo+i2 me+iputi : :.; .. hiperg+ikemia karena pemberian g+ukosa konsentrasi tinggi yang dapat mengakibatkan ter5adinya diuresis osmoti2, dehidrasi dan aDotemia. #. hipog+ikemia o+eh karena penghentian 2airan g+ukosa yang mendadak !. hiper+ipidemia dan mungkin pu+a hipoksemia akibat pemberian 2airan +ipid 7. hiperamonemia yang mungkin disebabkan o+eh tingginya kadar amonia da+am hidro+isat 9ibrin daging sapi atau kekurangan arginin da+am hidro+isat kasein (. ke+ainan kimia hati ". asidosis hiperk+oremik ter5adi pada bayi yang mendapat asam amino sintetik ke2ua+i ka+au susunan asam anionik, asam amino kationik dan berbagai garam +ainnya berimbang. Meningkatnya kadar asam amino darah yang tidak norma+ mungkin menambah berat keadaan bayi. ,ekurangan asam +emak mungkin ter5adi apabi+a da+am 2airan intra@ena tidak dipakai emu+si +emak. Pemantauan kimiawi dan 9isio+ogik se2ara menerus terhadap bayi yang mendapat a+imentasi intra@ena harus di+akukan se2ara teratur karena sering menderita komp+ikasi yang berat. :#; SUPLEMEN INTRA/ENA DAN PERORAL

7.

3+ukosa, 2ampuran asam amino, atau emu+si +emak dapat diberikan me+a+ui @ena peri9er se2ara tersendiri atau terkombinasi apabi+a bayi berat +ahir rendah tidak 2ukup mendapat ka+ori ka+au hanya diberikan makanan per ora+. &ayi dengan berat kurang dari .( gram dan mendapat sup+ementasi 2airan intra@ena yang mengandung nitrogen akan menaikkan beratnya kemba+i dan serangan apnea pun berkurang. %ambahan berat, pan5ang dan +ingkaran kepa+a seperti yang ter5adi da+am kandungan dapat di2apai dengan memberikan 2ampuran hidro+isat protein, g+ukosa, dan intra+ipid se2ara intra@ena. ,e5adian aspirasi dapat dikurangi dengan memberikan 2ampuran makanan seperti diatas, disertai pemberian makanan dengan @o+ume ke2i+ perora+. ,omp+ikasi +ain yang mungkin ter5adi ada+ah hiperg+ikemia, aDotemia, hipermetioninemia dan hiperg+isinemia. :.; PEN,EGAHAN IN.EKSI &ayi premature sangat rentan terhadap inn9eksi. Prosedur pen2egahan in9eksi ada+ah sebagai berikut : :.; .. #. !. 7. (. ". $. men2u2i tangan sampai ke siku dengan sabun dan air menga+ir se+ama # menit sebe+um masuk ke tempat rawat bayi men2u2i tangan dengan Dat antisepti2/sabun setiap sebe+um dan sesudah memegang seorang bayi me+akukan tindakan untuk mengurangi kontaminasi pada makanan bayi dan semua benda yang berhubungan +angsung dengan bayi men2egah kontaminasi udara disekitar bayi men2egah 5um+ah bayi yang ter+a+u banyak da+am satu ruangan membatasi kontak +angsung dan tidak +angsung dengan petugas ruangan dan bayi +ainnya me+arang petugas yang menderita in9eksi masuk ke tempat bayi dirawat. Sedangkan bahaya in9eksi dapat dikurangi dengan 2ara Hubungan antara bayi dan ke+uarga harus tetap di+aksanakan agar perkembangan bayi tidak terganggu. mematuhi peraturan pen2egahan in9eksi. :.; Pen2egahan transmisi in9eksi dari satu bayi ke bayi +ainnya sukar di+akukan karena pada bayi 2ukup bu+an maupun bayi premature sering tidak tampak mani9estasi k+inis in9eksi dini. %erhadap bayi yang dirawat namun +ahir di +uar -umah Sakit, dugaan terhadap in9eksi harus se+a+u ada. <ntuk membuktikannya

7#

bayi tersebut diawasi dengan te+iti se+ama tiga hari. ,a+au ter5adi epidemi2 diruang rawat bayi se5um+ah perawat tertentu dan ruangan iso+asi harus digunakan serta tindakan asepti2 dan antisepti2 yang sudah di+aksanakan ditingkatkan +agi. :#; ,eberhasi+an da+am merawat bayi baru +ahir umumnya dan bayi premature khususnya dapat di2apai dengan memuaskan apabi+a tersedia tenaga perawat yang 2ekatan, ter+atih, berpenga+aman da+am 5um+ah yang memadai, serta tersedia 9asi+itas +ainnya seperti +aboratorium, a+at radio+ogy,G,3,<S3, a+at resus2itator.:.; OBAT &ersihan gin5a+ untuk sebagian besar bahan yang dike+uarkan air kemih kurang pada bayi beru +ahir, +ebih*+ebih pada bayi prematur. <ntuk men2apai hasi+ yang memuaskan dan tidak merugikan bayi, pemberian obat yang mudah diekskresi gin5a+ seperti penisi+in, gentamisin dan kanamisin waktu antara # pemberian dibuat +ebih +ama misa+nya .# 5am. 1bat yang didetoksikasi dihati atau yang memer+ukan kon5ungasi kimia sebe+um diekskresi gin5a+, harus pu+a diberikan dengan hati*hati dan da+am 5um+ah dan 2ara pemberian obat antibioti2 kepada neonatus yang menderita in9eksi harus dipertimbangkan untuk setiap bayi, o+eh karena dapat menimbu+kan bahaya seperti :.; in9eksi yang disebabkan o+eh organisme yang resisten terhadap obat yang diberikan, :#; merusak atau menghambat ker5a bakteri yang menghasi+kan se5um+ah @itamin yang diper+ukan bayi seperti @itamin , dan tiamin, :!; merusak/mengganggu proses metabo+i2 yang berman9aat misa+nya peranan su+9isoksaDo+ da+am hiperbi+irubinemia. Wa+aupun obat dipasaran dikatakan aman untuk dipakai akan tetapi penggunaannya terhadap penyakit neonatus harus sangat berhati*hati terutama untuk premature. Da+am 5um+ah tertentu obat seperti oksigen, su+9isoksaDo+, k+oram9eniko+, no@obiosin, 2ukup aman diberikan kepada bayi 2ukup bu+an akan tetapi berbahaya untuk bayi premature. :.,#; ,adar beberapa immunog+obu+in bayi premature pada waktu +ahir berbeda bermakna dengan ibu saat bersa+in atau bayi 2ukup bu+an, kadar ini akan terus merendah se+ama bu+an pertama. Pemberian rutin gamag+obu+in pro9i+aktik be+um memberikan hasi+ yang memuaskan. :.,#; MEMULANGKAN BA+I setiap hari +ebih

7!

Sebe+um pu+ang bayi sudah harus mampu minum sendiri, baik dengan boto+ maupun dengan putting susu ibu. Se+ain itu kenaikan berat badan berkisar antara . * ! g/hr dan suhu tubuh tetap norma+ diruang biasa. &ayi harus tidak menderita apnea atau bradikardia dan tidak memer+ukan oksigen atau obat yang diberikan me+aui pembu+uh darah. Mata bayi yang mendapat oksigen harus diperiksa untuk me+ihat ada tidaknya 9ibrop+asia retro+enta+ dan tekanan darah bayi yang dimasukkan kateter ke da+am ta+i pusatnya harus diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya hipertensi @as2u+ar gin5a+. &i+a ada dugaan bayi menderita anemia, kadar haemog+obin dan hematokrit harus diperiksa. badan +ebih dari # &iasanya bayi premature dipu+angkan dengan berat gram dan semua masa+ah yang berat sudah diatasi.

Se+an5utnya bayi harus dipantau se2ara teratur untuk me+ihat pertumbuhan dan perkembangannya serta menemukan ke+ainan yang mungkin baru timbu+ kemudian dan ka+au mungkin mengobati/men2egah ber+an5utnya proses penyakit yang dideritanya. :.; PERA*ATAN RUMAH Sebe+um pu+ang ketika ibu masih dirawat di rumah sakit, sudah harus dia5arkan 2ara merawat bayi baru +ahir seperti 2ara memandikan, merawat ta+i pusat, mengganti popok, memberi ASI/PASI. ,a+au mungkin petugas so2ia+ yang berpenga+aman da+am merawat bayi mengun5ungi rumah bayi tersebut sekurang* kurangnya . ka+i untuk me+ihat dari dekat bagaimana si ibu merawat bayinya dan ka+au per+u memberi nasehat mengenai kesa+ahan atau kekurangannya. :.,!; PROGNOSIS Pada saat ini harapan hidup bayi dengan berat .( .*#( tetapi bayi berat kurang dari .( gram ada+ah 6(> gram masih mempunyai angka kematian +ebih

tinggi. Perawatan bayi dengan berat badan yang sangat rendah di ruang gawat darurat neonatus te+ah dapat memperpan5ang umurnya, kematiannya diduga karena dip+asia bronkopu+mona+, enteroko+itis nekrotikans atau in9eksi sekunder. Angka kematian bayi berat +ahir rendah yang berhasi+ dipu+angkan dari rumah sakit se+ama # tahun pertama +ebih tinggi dari bayi 2ukup bu+an. ,ebanyakan sebab kematiannya diduga karena in9eksi yang pada hakekatnya dapat di2ega. Se+ain itu terdapat peninggian ke5adian gaga+ tumbuh, sindrom kematian bayi mendadak, anak ter+antar, ikatan antara ibu bayi :terutama bayi premature; yang tidak memuaskan. :.,";

77

,e+ainan anatomi2 bawaan yang didapat pada bayi &&)- kira*kira !*$>. &ayi berat +ahir rendah yang tidak mempunyai 2a2at bawaan, kerusakan susunan sara9 pusat, berat +ahir yang sangat rendah atau retardasi pertumbuhan intrauterine, se+ama tahun kedua akan menga+ami pertumbuhan 9isis yang mendekati pertumbuhan bayi 2ukup bu+an dengan berat sesuai dengan masa gestasi. ,eadaan inirine, se+ama tahun kedua akan menga+ami pertumbuhan 9isis yang mendekati pertumbuhan bayi 2ukup bu+an dengan berat sesuai dengan masa gestasi. ,eadaan ini ter5adi +ebih dahu+u pada bayi premature dengan ukuran yang +ebih besar. :.,!; Se+ama tahun kedua bayi &&)S- tidak akan mampu men2apai pertumbuhan seperti bayi dengan berat badan yang mendekati bayi 2ukup bu+an, terutama yang menderita penyakir kronis berat, 5um+ah makanan yang diberikan tidak men2ukupi, atau bi+a perawatannya tidak memadai. Pada umumnya makin imatur dan makin rendah berat +ahir bayi, makin besar kemungkinan ter5adinya ke2erdasan yang kurang dan gangguan neuro+ogik. )ingkaran kepa+a yang ke2i+ waktu +ahir mungkin berhubungan dengan 2iri neuro+ogik yang buruk. ,e5adian retardasi perkembangan neuro+ogik dan menta+ pada bayi dengan berat +ahir yang sangat rendah berkisar antara . *# > termasuk serebra+ pa+si !*(> 2a2at pendengaran dan peng+ihatan yang sedang sampai berat .*7> dan kesukaran be+a5ar # > IM g+oba+ rata*rata sebesar 6 * 6$ dan $"> di antaranya dapat mengikuti seko+ah norma+. :.; Ibu go+ongan so2ia+ ekonomi yang rendah 2enderung me+ahirkan bayi berat +ahir rendah yang perkembangannya kurang baik wa+aupun ada di +ingkungan yang baik. &ayi berat +ahir rendah yang 2ukup bu+an 5arang menderita 2a2at neuro+ogik berat. Wa+aupun demikian ke5adian dis9ungsi serebra+ ringan meningkat :hiperakti9, perhatian terhadap sesuatu berkurang, kesukaran be+a5ar; gambaran e+ektroense9a+ogra9i abnorma+ dan kemampuan berbi2ara tidak sempurna bi+a dibandingkan dengan bayi 2ukup bu+an sesuai masa gestasi. Masa+ah tingkah +aku dan kepribadian mungkin +ebih sering ditemukan pada anak yang +ahir premature dari pada yang +ahir 2ukup bu+an. &erapa besar pengaruh +ingkungan yang mengganggu pertumbuhan abnorma+ neonatus yang disebabkan o+eh perawatan terpisah, kurang baiknya hubungan ibu*bayi serta kekhawatiran orang tua dengan sikap memberi per+indungan yang ber+ebihan, be+um diketahui dengan pasti. Wa+aupun demikian bi+a bayi sudah dianggap tidak memer+ukan perawatan +ebih

7(

+an5ut di -umah Sakit, bayi harus dipu+angkan se2epatnya. &i+a masih per+u dirawat disarankan agar orang tua mengun5ungi bayinya +ebih sering.:.; PEN,EGAHAN Sa+ah satu +angkah terpenting da+am men2egah prematuritas ada+ah mu+ai me+akukan pemeriksaan kehami+an sedini mungkin dan terus me+akukan pemeriksaan se+ama kehami+an. Statistik menun5ukkan bahwa perawatan kehami+an yang dini dan baik bisa mengurangi angka ke5adian prematuritas, ke2i+ untuk kehami+an dan angka kesakitan akibat persa+inan dan pada masa baru +ahir. :(,$; Hyalin Membrane Desease0HMD1 &erbagai teori te+ah dikemukakan sebagai penyebab -DS. Pembentukan

substansi sur9aktan paru yang tidak sempurna da+am paru, merupakan sa+ah satu teori yang banyak dianut. Sur9aktan ia+ah Dat yang memegang peranan da+am pengembangan paru dan merupakan suatu komp+eks yang terdiri dari protein, karbohidrat, dan +emak. Senyawa utama Dat tersebut ia+ah +esitin. Pat ini mu+ai dibentuk pada kehami+an ## 4 #7 minggu dan men2apai maksimum pada minggu ke* !(.

3ambar .. Timeline Pembentukan sur9aktan pada 9etus! Sur9aktan merupakan gabungan komp+eks 9os9o+ipid. Sur9aktan membuat stabi+ a+@eo+i dan men2egahnya dari ko+aps pada saat ekspirasi dengan mengurangi tegangan. Dipa+mitoy+phophatidy+ 2ho+ine :DPP?; merupakan komposisi utama da+am sur9aktan yang mengurangi surface tension. Sur9aktan memi+iki 7 surfactantassociated proteins yaitu SP * A, SP * &, SP 4 ?, dan SP 4 D. Sur9aktan disintesis o+eh se+ a+@eo+ar tipe II dengan proses mu+ti*step dan mensekresi lamellar bodies,

7"

yang memi+iki kandungan 9os9o+ipid yang tinggi. Lamellar bodies ini berikutnya diubah men5adi lattice structure yang dinamakan tubular myelin.",6

Penyakit membran hia+in mungkin ter5adi pada bayi premature dengan berat badan . * # gram atau masa gestasi ! *!" minggu. 0arang ditemukan pada gram. Sering disertai dengan riwayat bayi dengan berat badan +ebih dari #(

as9iksia pada waktu +ahir atau tanda gawat bayi pada akhir kehami+an. %anda gangguan perna9asan mu+ai tampak da+am " 4 8 5am pertama sete+ah +ahiran dan ge5a+a yang karakteristik mu+ai ter+ihat pada umur #7 4 $# 5am. &i+a keadaan membaik, ge5a+a akan menghi+ang pada akhir minggu pertama.. 3angguan perna9asan pada bayi terutama disebabkan o+eh ate+ektasis dan per9usi paru yang menurun. ,eadaan ini akan memper+ihatkan gambaran k+inis seperti dispnu atau hiperpnu, sianosis karena saturasi 1# yang menurun, retraksi suprasterna+, retraksi interkosta+ dan Qe=piratory gruntingL. Se+ain tanda gangguan perna9asan, ditemukan ge5a+a +ain misa+nya bradikardia :sering ditemukan pada penderita HMD berat;, hipotensi, kardiomega+i, Qpitting edemaL terutama di daerah dorsa+ tangan/ kaki, hipotermia, tonus otot yang menurun, ge5a+a sentra+ dapat ter+ihat bi+a ter5adi komp+ikasi.. Scoring system yang sering digunakan pada bayi preterm dengan HMD ada+ah Si+@erman 4 Anderson s2ore untuk menge@a+uasi dera5at keberatan dari gangguan na9as."

7$

3ambar #. 3e5a+a k+inis PMH.

3ambar !. S2oring system Si+@erman 4 Anderson" Diagnosis yang tepat hanya dapat dibuat dengan pemeriksaan 9oto -ontgen toraks. Pemeriksaan ini 5uga sangat penting untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit +ain yang diobati dan mempunyai ge5a+a yang mirip penyakit membran hia+in, misa+nya pneumotoraks, hernia dia9ragmatika, dan +ain*+ain.. Koto toraks posisi AP dan +atera+, bi+a diper+ukan seria+ 3ambaran radio+ogis memberi gambaran penyakit membran hia+in. 3ambaran yang khas berupa po+a retiku+ogranu+ar, yang disebut dengan ground glass appearance, disertai dengan gambaran bronkus di bagian peri9er paru :air bronchogram;.# %erdapat 7 stadium: o Stadium .: po+a retiku+ogranu+ar:ground glass appearance)

78

o Stadium #: stadium . B air bronchogram o Stadium !: stadium # B batas 5antung*paru kabur o Stadium 7: stadium ! B white lung appearance

Se+ama perawatan, diper+ukan 9oto toraks seria+ dengan inter@a+ sesuai indikasi. Pada pasien dapat ditemukan pneumotoraks sekunder karena pemakaian @enti+ator, atau ter5adi bron2hopu+monary Disp+asia :&PD; sete+ah pemakaian @enti+ator 5angka +ama. Gambaran !ab&rat&rium ,e+ainan yang ditemukan pada pemeriksaan +aboratorium diantaranya ia+ah: * Pemeri#saan $arah ,adar asam +aktat da+am darah meninggi dan bi+a kadarnya +ebih dari 7( mg >, prognosis +ebih buruk. ,adar bi+irubin +ebih tinggi bi+a dibandingkan dengan bayi norma+ dengan berat badan yang sama. ,adar Pa1# menurun disebabkan berkurangnya oksigenasi di da+am paru dan karena adanya pirau arteri*@ena. ,adar P?1# meninggi, karena gangguan @enti+asi dan penge+uaran ?1# sebagai akibat ate+ektasis paru. pH darah menurun dan

76

de9i2it basa meningkat akibat adanya asidosis respiratorik dan metabo+ik da+am tubuh. &i+a 9asi+itas tersedia dapat di+akukan pemeriksaan ana+isis gas darah yang biasanya memberi hasi+: hipoksia, asidosis metabo+ik, respiratorik atau kombinasi, dan saturasi oksigen yang tidak norma+..,# U%i Kematan"an )aru %es tersebut dik+asi9ikasikan sebagai tes biokimia dan bio9isika * Tes bi&#imia (Rasi& lecithin sphingomyelin) Paru*paru 5anin berhubungan dengan 2airan amnion, maka 5um+ah 9os9o+ipid da+am 2airan amnion dapat untuk meni+ai produksi sur9aktan, sebagai to+ok ukur kematangan paru, dengan 2ara menghitung rasio +esitin dibandingkan s9ingomie+in dari 2airan amnion. %es ini pertamaka+i diperkena+kan o+eh 3+u2k dkk tahun .6$., merupakan sa+ah satu test yang sering digunakan dan sebagai standarisasi tes dibandingkan dengan tes yang +ain. S9ingomye+in merupakan suatu membran +ipid yang se2ara re+ati9 merupakan komponen non spesi9ik dari 2airan amnion. 3+u2k dkk menemukan bahwa )/S untuk kehami+an norma+ ada+ah E .( pada saat gestasi # minggu dan meningkat se2ara bertahap. -asio )/S H # di2apai pada usia gestasi !( minggu dan se2ara empiris disebutkan bahwa Neonata+ RDS sangat tidak mungkin ter5adi bi+a rasio )/S R #.8 Dengan rasio ..( 4 ..6, ada kemungkinan bahwa ( > bayi dapat ber+an5ut ke PMH. E..( resiko meningkat sampai $!>... Adanya mekonium dapat mempengaruhi hasi+ interpretasi dari tes ini.8 * Tes bi&6isi#a (Sha#e test) Shake test diperkena+kan pertamaka+i o+eh ?+ement pada tahun .6$#. %est ini bardasarkan si9at dari permukaan 2airan 9os9o+ipid yang membuat dan men5aga agar ge+embung tetap stabi+.8 Pada 5anin, 2airan paru biasanya dite+an sehingga aspirasi dari 2airan +ambung da+am ! menit sete+ah +ahir sebagian besar terdiri dari 2airan paru yang dite+an atau 2airan amnion. 1+eh karena itu, aspirasi dari 2airan +ambung dapat digunakan untuk e@a+uasi apabi+a sur9aktan terdapat pada paru 4 paru 5anin sewaktu +ahir..# Dengan mengo2ok 2airan aspirat +ambung .( 22, Na?+ .6> .( 22 dan a+koho+ . 22 +a+u diko2ok dengan keras dan didiamkan se+ama .( menit.

Dengan mengo2ok 2airan amnion dengan a+koho+ akan ter5adi hambatan pembentukan ge+embung o+eh unsur yang +ain dari 2airan amnion seperti protein, garam empedu dan asam +emak bebas. Pada a+koho+ dengan konsentrasi 7$.(>, stable bubble yang dibentuk o+eh karena pengo2okan akan menetap o+eh karena adanya lechitin. &i+a didapatkan ring yang utuh dengan pengen2eran +ebih dari # ka+i :2airan amnion : a+koho+;/ hasi+ positi@e ge+embung :B;, maka merupakan indikasi maturitas paru 5anin.8

3ambar . . ?ara me+akukan Shake test8 Pemeri#saan .un"si Paru Pemeriksaan ini membutuhkan a+at yang +engkap dan pe+ik. Krekuensi perna9asan yang meninggi pada penyakit ini akan memper+ihatkan pu+a perubahan pada 9ungsi paru +ainnya seperti tidal volume menurun, lung compliance berkurang, functional residual capacity merendah disertai vital capacity yang terbatas. Demikian pu+a 9ungsi @enti+asi dan per9usi paru akan terganggu.. Pemeri#saan .un"si Kar$i&4as#u!er Penye+idikan dengan kateterisasi 5antung memper+ihatkan beberapa perubahan da+am 9ungsi kardio@asku+er berupa duktus arteriosus paten, pirau dari kiri ke kanan atau pirau kanan ke kiri :bergantung pada +an5utnya penyakit;, menurunnya tekanan arteri paru dan sistemik.. Gambaran Pat&!&"i2 Hist&)at&!&"i Pada otopsi, gambaran da+am paru menun5ukkan adanya ate+ektasis dan membran hia+in di da+am a+@eo+us atau duktus a+@eo+aris. Di samping itu terdapat pu+a bagian paru yang menga+ami em9isema. Membrane hia+in yang ditemukan

(.

terdiri dari 9ibrin dan se+ eosino9i+ik yang mungkin berasa+ dari darah atau se+ epite+ a+@eo+us yang nekrotik.. Dia"n&sis Anamnesis * * * * * -iwayat ke+ahiran kurang bu+an, ibu dengan Diabetes Me++itus. -iwayat persa+inan yang mengaa+ami as9iksia perinata+ :gawat 5anin;. -iwayat ke+ahiran saudara kandung dengan penyakit membrane hia+in.# 3e5a+a biasanya di5umpai da+am #7 5am pertama kehidupan. Di5umpai sindrom k+inis yang terdiri dari kumpu+an ge5a+a: o %akipnea :9rekuensi na9as R" =/menit o 3runting atau na9as merintih o -etraksi dinding dada o ,adang di5umpai sianosis :pada udara ruangan; * * * * Perhatikan tanda prematuritas. ,adang ditemukan hipotensi, hipotermia, edema peri9er, edema paru. Per5a+anan k+inis ber@ariasi sesuai dengan beratnya penyakit, besarnya bayi, adanya in9eksi dan dera5at dari pirau PDA. Penyakit dapat menetap atau men5adi progresi9 da+am 78*6" 5am#. Diagnosis dari PMH dapat dikon9irmasi dengan 9oto -ontgen toraks dengan gambaran khas/k+asik yaitu ground glass appearance dan air bronchograms. Menurut Fermont 1=9ord Neonata+ Network de9inisi dari PMH se+ain gambaran khas dari -ontgen %oraks memer+ukan bahwa si bayi mempunyai Pa1 #E( mmHg pada udara ruangan, 2yanosis sentra+ pada udara ruangan atau keadaan dimana si bayi memer+ukan sup+imentasi oksigen tambahan untuk mempertahankan Pa1# R( mmHg.!,7 Dia"n&sis Ban$in" Transient Tachypnoea of The Newborn (TTN) Peningkatan kadar epine9rin pada 9etus pada saat partus umumnya mengurangi produksi 2airan paru dan mengakti@asi 2hanne+ natrium yang menimbu+kan ter5adinya reabsorbsi. 3aga+nya untuk membersihkan paru dari 2airan paru ini menyebabkan ter5adinya %%N. Kaktor risiko ter5adi %%N termasuk ke+ahiran

Pemeri#saan .isi#

(#

preterm, ke+ahiran dengan se2tio 2aesaria, dan bayi dengan 5enis ke+amin +aki*+aki. %%N 5uga dihubungkan dengan materna+ asma. Pada ge5a+a awa+, %%N su+it untuk dibedakan dengan penyakit membran hia+in. Diagnosis %%N hanya dapat ditegakkan dengan 9oto rontgen paru yaitu adanya opasitas paru yang berbentuk strea y!" ditemukannya 2airan pada 9isura trans@ersa+is, dan biasanya disertai dengan kardiomega+i. %%N ter5adi pada (/. bayi 2ukup bu+an. 3e5a+a %%N ia+ah adanya takipnea yang parah :-- sampai dengan . =/min; dan ter5adinya hiperin9+asi, tetapi 5arang disertai dengan grunting. %%N merupakan diagnosis eksk+usi, dimana diagnosis sindrom gawat na9as, sepsis dan gaga+ 5antung sudah disingkirkan.!

Meconium Aspiration Syndrome Aspirasi mekoneum 5arang ter5adi pada bayi kurang bu+an. Penegakkan diagnosis aspirasi mekoneum dapat di+akukan dengan kombinasi 9oto rontgen dengan gambaran ber2ak 4 ber2ak konso+idasi dan aspirasi abnorma+ yang didapatkan dengan intubasi trakea.! Pneum&t&ra#s ,ekurangan sur9aktan yang re+ati9 pada bayi yang +ahir dengan usia gestasi !# 4 !7 minggu menghasi+kan paru 4 paru yang kurang 2omp+ian2e, sehingga meningkatkan oksigen . risiko ter5adinya pneumotoraks dan pneumomediastinum. Pneumotoraks yang ke2i+ umumnya dapat sembuh se2ara spontan. Se+ama ini, > digunakan sebagai penanganan pneumotoraks yang ke2i+, akan tetapi e9ekti@itasnya be+um terbukti dan dengan risiko ter5adinya toksisitas oksigen, maka penanganan ini sudah tidak +agi di+akukan. Penanganan yang sedang berkembang ia+ah penggunaan kateterisasi pigtail yang dimasukan dengan tehnik Se+dinger. ,euntungan tindakan ini ia+ah tindakannya

(!

yang 2epat dan mudah, serta sedikitnya skar yang ditimbu+kan dibandingkan dengan traditional chest tubes.!

%abe+ .. Penyebab sindrom gawat na9as pada bayi kurang bu+an!

%abe+ #. Diagnosis banding pa+ing umum dari Penyakit Membran Hia+in.7

Pen-e"ahan Kaktor yang dapat menimbu+kan ke+ainan ini ia+ah pertumbuhan paru yang be+um sempurna. ,arena itu sa+ah satu 2ara untuk menghindarkaan penyakit ini ia+ah men2egah ke+ahiran bayi yang maturitas parunya be+um sempurna. Maturitas paru dapat dikatakan sempurna apabi+a produksi dan 9ungsi sur9aktan te+ah ber+angsung

(7

baik. 3+u2k :.6$.; memperkena+kan 2ara untuk mengetahui maturitas paru dengan menghtung perbandingan antara +esitin dan s9ingomie+in da+am 2airan amnion. &i+a perbandingan +esitin/ s9ingomie+in sama atau +ebih dari #, bayi yang akan +ahir tidak akan menderita penyakit membrane hia+in, sedangkan bi+a perbandingan tadi kurang dari # berarti paru bayi be+um matang dan akan menga+ami penyakit membrane hia+in.. Tata!a#sana Penata!a#sanaan umum Dasar tindakan ia+ah mempertahankan bayi da+am suasana 9isio+ogis sebaik* baiknya,agar bayi mampu me+an5utkan perkembangan paru dan organ +ain sehingga dapat mengadakan adaptasi sendiri terhadap sekitarnya.. %indakan yang per+u diker5akan ia+ah: * Memberikan +ingkungan yang optima+. Suhu tubuh bayi harus se+a+u diusahakan agar tetap da+am batas norma+ :!",( 4 !$?; dengan me+etakkan bayi di da+am inkubator. Humiditas ruangan 5uga harus adekuat :$ 4 8 >;..,! * Pemberian oksigen harus berhati*hati. Prinsip: 1ksigen mempunyai pengaruh yang komp+eks terhadap bayi yang baru +ahir. Pemberian 1# yang ter+a+u banyak dapat menimbu+kan komp+ikasi yang tidak diinginkan seperti 9ibrosis paru :bronchopulmonary dysplasia :&PD;;, kerusakan retina :9ibrop+asi retro+enta+ / retinopathy of prematurity #R$%); dan +ain*+ain.. <ntuk men2egah timbu+nya komp+ikasi ini, pemberian 1# sebaiknya diikuti dengan pemeriksaan saturasi oksigen, sebaiknya diantara 8( 4 6!> dan tidak me+ebihi 6(> untuk mengurangi ter5adinya -1P dan &PD.7 %erapi 1ksigen sesuai dengan kondisi: o Nasa+ kanu+ atau head bo= dengan ke+embaban dan konsentrasi yang 2ukup untuk mempertahankan tekanan oksigen arteri antara ( 4 $ mmHg untuk distres perna9asan ringan..,! o 0ika Pa1# tidak dapat dipertahankan diatas ( mmHg pada konsentrasi oksigen inspirasi " > atau +ebih, penggunaan N?PAP :Nasa+ ?ontinuous Positi@e Airway Pressure; terindikasi. .,! N?PAP merupakan metode @enti+asi yang non*in@asi9.! Penggunaan N?PAP

((

sedini mungkin :ear+y N?PAP; untuk stabi+isasi bayi dengan berat +ahir sangat rendah :. 4 .( gram; di ruang persa+inan 5uga direkomendasikan untuk men2egah ko+aps a+@eo+i.. o Penggunaan humidified high flow nasal cannula therapy :HHKN?; sebagai pengganti N?PAP sedang diga+akkan di beberapa negara karena memi+iki kee9ekti@itasan yang sama dengan N?PAP serta dapat digunakan untuk bayi dengan semua usia gestasi.! o Fenti+ator mekanik digunakan pada bayi dengan HMD berat atau komp+ikasi yang menimbu+kan apneu persisten.. Fenti+ator mekanik dihubungkan erat dengan ter5adinya bron2hopu+monary dysp+asia :&PD; dan 5uga meningkatkan risiko ter5adinya trauma dan in9eksi. ! Indikasi rasiona+ untuk penggunaan @enti+ator ada+ah.: o pH darah arteri E$,# o p?1# darah arteri " mmHg atau +ebih o p1# darah arteri ( mmHg atau kurang pada konsentrasi oksigen $ 4 . o Apneu persisten * Pemberian 2airan, g+ukosa dan e+ektro+it sangan berguna pada bayi yang menderita penyakit membrane hia+in. Prinsip: Pada 9ase akut, harus diberikan me+a+ui intra@ena. ! ?airan yang diberikan harus 2ukup untuk menghindarkan dehidrasi dan mempertahankan homeostasis tubuh yang adekuat. Pada hari*hari pertama diberiksan g+ukosa ( 4 . > dengan 5um+ah yang disesuaikan dengan umur dan berat badan :" 4 .#( m+/kgbb/ hari;. Asidosis metabo+ik yang se+a+u terdapat pada penderita, harus segera diperbaiki dengan pemberian NaH?1! se2ara intra@ena. Pemeriksaan keseimbangan asam*basa tubuh harus diperiksa se2ara teratur agar pemberian NaH?1! dapat disesuaikan dengan mempergunakan rumus : kebutuhan NaH?1! :mGJ; H de9i2it basa = ,! = berat badan bayi. ,ebutuhan basa ini sebagian dapat +angsung diberikan se2ara intra@ena dan sisanya diberikan se2ara tetesan. Pada pemberian NaH?1! ini bertu5uan untuk mempertahankan pH darah antara $,!( 4 $,7(. &i+a 9asi+itas untuk > dan tekanan ?PAP " 4 . 2m H#1

("

pemeriksaan keseimbangan asam*basa tidak ada, NaH?1! dapat diberikan dengan tetesan. ?airan yang dipergunakan berupa 2ampuran +arutan g+ukosa (* . > dengan NaH?1! .,(> da+am perbandingan 7:.. Pada asidosis yang berat, peni+aian k+inis yang te+iti harus diker5akan untuk meni+ai apakah basa yang diberikan sudah 2ukup adekuat.. Ana+isis gas darah di+akukan beru+ang untuk mana5emen respirasi. %ekanan parsia+ 1# diharapkan antara ( 4 $ mmHg. Pa?1# diperbo+ehkan antara 7( 4 " * mmHg :permissi@e hyper2apnia;. pH diharapkan tetap diatas $,#( dengan saturasi oksigen antara 88 4 6#>.# Pemberian antibiotika. Setiap penderita penyakit membran hia+in per+u mendapat antibiotika untuk men2egah ter5adinya in9eksi sekunder.. Pemberian antibiotik dimu+ai dengan spektrum +uas, biasanya dimu+ai dengan ampisi+in ( mg/kg&& intra@ena setiap .# 5am dan gentamisin !mg/kg&& untuk bayi dengan berat +ahir kurang dari # ki+ogram. 0ika tak terbukti ada in9eksi, pemberian antibiotika dihentikan.# Sur6a#tan Sur9aktan diberikan da+am #7 5am pertama 5ika bayi terbukti menga+ami penyakit membran hia+in, diberikan da+am bentuk dosis beru+ang me+a+ui pipa endotrakea setiap " 4 .# 5am untuk tota+ # * 7 dosis, tergantung 5enis preparat yang dipergunakan.# * Pemberian sur9aktan pro9i+aksis @ersus sur9aktan res2ue. Sur9aktan pro9i+aksis, atau pre@enti9, merupakan pemberian sur9aktan se2ara intratrakea+ pada bayi dengan risiko tinggi untuk ter5adinya gawat na9as sete+ah resusitasi dini tetapi di da+am . 4 ! menit sete+ah ke+ahiran. Pemberian sur9aktan res2ue dibagi +agi men5adi # yaitu, res2ue dini yaitu pemberian sur9aktan da+am . 4 # 5am sete+ah ke+ahiran dan res2ue +ambat yaitu pemberian +ebih dari # 5am sete+ah ke+ahiran. &ayi yang +ahir dengan usia gestasi E! minggu memberikan perbaikan sete+ah diberikan sur9aktan pro9i+aksis dan res2ue. Akan tetapi, bayi prematur yang diterapi dengan sur9aktan pro9i+aksis terbukti memi+iki insidensi yang +ebih rendah da+am ter5adinya sindrom gawat na9as.$ * Dosis

($

Sur@anta :bo@ine sur9a2tant; diberikan dengan dosis tota+ 7m)/kgbb intratrakea :masing*masing .m)/kgbb untuk +apangan paru depan kiri dan kanan serta paru be+akang kiri dan kanan;, terbagi da+am beberapa ka+i pemberian, biasanya 7 ka+i :masing*masing I dosis tota+ atau . m+/kg;. Dosis tota+ 7m+/kgbb dapat diberikan da+am 5angka waktu 78 5am pertama kehidupan dengan inter@a+ minima+ " 5am antara pemberian. &ayi tidak per+u dimiringkan ke kanan dan ke kiri sete+ah pemberian sur9aktan, karena sur9aktan akan menyebar sendiri me+a+ui pipa endotrakea+. Se+ama pemberian sur9aktan dapat ter5adi obstruksi 5a+an na9as yang disebabkan o+eh @iskositas obat. G9ek samping dapat berupa perdarahan dan in9eksi paru.#

%abe+ !. ?ara pemberian/administrasi sur9aktant8 %erdapat beberapa 5enis preparat sur9aktan yang dapat diberikan untuk neonates dengan sindrom gawat na9as, antara +ain sur9aktan sintetik :protein* 9ree; dan natura+ :diambi+ dari paru hewan;. Sur9aktan natura+ +ebih baik dari preparat sintetik da+am mengurangi pulmonary air lea s dan morta+itas. Sur9aktan natura+ merupakan terapi pi+ihan di Gropa.7 Pada pene+itian dengan pemi+ihan sampe+ random, didapatkan bahwa pemberian # dosis sur9aktan memberikan hasi+ yang +ebih baik daripada dosis tungga+ dan pada studi +ain mendapatkan bahwa pemberian ! dosis dibandingkan dengan pemberian dosis tungga+ dapat menurunkan morta+itas :.!> @s #.>; dan pu+monary air +eaks : 6 @s .8>;. %erapi sur9aktan se+ama

(8

+ebih dari beberapa hari pertama kehidupan bayi memberikan respons +angsung dan tidak terbukti adanya perbedaan pada e9ek 5angka pan5ang. 7

%abe+ 7 dan (. Preparat sur9aktan dan dosis

Tera)i Ster&i$ Antenata! Pemberian antenata+ steroid kepada para ibu dengan risiko me+ahirkan bayi premature terutama dengan usia gestasi !( minggu untuk mengurangi morta+itas neonata+ Sre+ati@e risk :--; .((T 6(> 2on9iden2e inter@a+ :?I; .7!4 .$#U dan penggunaan dosis tungga+ antenata+ steroid 5uga tidak dapat diasosiasikan dengan ke+ainan materna+ yang signi9ikan ataupun tidak memberikan e9ek samping terhadap bayi. Pemberian antenatal steroid mengurangi risiko sindrom gawat na9as pada bayi, tetapi pemberiannya harus dida+am inter@a+ R#7 5am dan E$ hari sebe+um ke+ahiran bayi. &ntenatal steroid 5uga mengurangi risiko intraventricular hemorrhage #'()) dan necroti*ing enterocolitis yang sering di5umpai pada bayi

(6

prematur. ,edua betametason dan deksametason dapat digunakan untuk pematangan paru 5anin. Menurut ?o2hrane -e@iew, deksametason +ebih banyak mengurangi ter5adinya IFH sehingga, deksametason merupakan obat pi+ihan da+am pematangan paru.7 Dosis optima+ kortikosteroid, waktu pemberian dan 9rekuensi pemberian masih be+um diketahui se2ara pasti. Menurut +') ,onsensus Development %anel on the -ffect of ,orticosteroids for .etal /aturation on %erinatal $utcomes , regimen pemberian kortikosteroid se2ara umum ia+ah # dosis betametason .# mg diberikan se2ara intramusku+ar dengan 5arak waktu #7 5am dan 7 dosis deksametason " mg intramusku+ar dengan 5arak waktu antar pemberian .# 5am.6 ?ara pemberian betametason dan deksametason yang optima+ masih be+um 5e+as. ,eduanya dapat diberikan se2ara intramusku+ar. &etametason dapat diberikan se2ara intra*amnioti2a++y dan intra@ena sedangkan deksametason dapat diberikan se2ara ora+.6

3ambar .8. -ontgen toraks pada bayi dengan -DS :kiri; %ontgen toraks " 5am sete+ah pemberian sur9aktan :kanan;. &agan #. A+goritma untuk penanganan distres perna9asan pada bayi kurang bu+an!

"

Pr&"n&sis Penyakit membrane hia+in prognosisnya tergantung dari tingkat prematuritas dan beratnya penyakit. Prognosis 5angka pan5ang untuk semua bayi yang pernah menderita penyakit ini sukar ditentukan. Morta+itas diperkirakan antara # 4 7 >. &eberapa penye+idik +ain me+aporkan bahwa dengan perawatan yang baik, bayi yang hidup masih mempunyai kepandaian dan keadaan neuro+ogis yang sama dibandingkan dengan bayi premature +ain yang masa gestasinya sama pu+a. ,e+ainan pada paru dan sara9 mungkin disebabkan karena penyakitnya sendiri yang berat atau kurang sempurnanya perawatan, di antaranya karena pemberian kadar 1# tinggi se2ara terus*menerus. ,e+ainan paru sebagai dysp+asia bronkopu+moner umumnya disebabkan tekanan positi9 yang terus menerus. ,omp+ikasi +ain yang mungkin ter5adi pada waktu perawatan ia+ah ke+ainan pada retina :9ibrop+asi retro+enta+; sebagai akibat pemberian 1# yang tidak semestinya. Pneumotoraks wa+aupun 5arang ter5adi dapat disebabkan o+eh komp+ikasi pengobatan dengan Q2ontinuous negati@e e=terna+ pressureL :?NP; dan tindakan bantuan perna9asan dengan respirator +ain.

".

DA.TAR PUSTAKA

.. &ehrman, ,+iegman. Ne+son: %e=tbook o9 Pediatri2s Gdisi .(, ha+aman (".*($#, (86*(66, .($8*.(8.. W. &. Saunders ?ompany. # .

#. 3o+denberg -, ?u+hane 0, )ams 0, -omero -. Gpidemio+ogy and 2auses o9 preterm birth. Departement o9 1bstetri2 and 3yne2o+ogy, Dre=e+ <ni@ersity. Phi+ade+phia. <SA. # 8.

!. &e2k A, Wo5dy+a D, Say ), dkk. %he wor+dwide in2iden2e o9 preterm birth: a systemati2 ri@iew o9 materna+ morta+ity and morbidity. WH1. # . . 7. -ennie 0M, -oberton N-?. -espiratory Distress Syndrome. Da+am A Manua+ o9 Neonata+ Intensi@e ?are, Gdisi 7. Arno+d. )ondon. # #.

(. 0ian Mao. Neonata+ Hya+ine Membrane Desease 4 -DS. Neonata+ Intensi@e ?are <nit, Dept. o9 Pediatri2s, ?hina Medi2a+ <ni@ersity. ?hina. # ... .

". Antonius H. Pedoman Pe+ayanan Medis.0akarta : Ikatan Dokter Indonesia %ahun # . . Ha+ :!"*!$. $. Mardiana K. Peran -adio+ogis da+am 3angguan Napas Pada Neonatus. &agian -adio+ogi K, <NDIP, -S. Dr ,ariadi. Semarang. # ... 8. -usepno H. I+mu ,esehatan Anak. 0akarta : &agian I+mu ,esehatan Anak Kaku+tas ,edokteran <ni@ersitas Indonesia. 0i+id I. Ha+ : .. .*..#7

"#

You might also like