You are on page 1of 32

Septik Tank

1
TANGKI SEPTIK (SEPTIC TANK)
Oleh : Sri Puji Saraswati (Lab T. Penyehatan JTSL FT UGM)

Tangki septik atau septic tank adalah suatu bangunan pengolah limbah cair rumah
tangga dengan proses pengolahan secara biologi (anaerobic system). Pada dasarnya
pengolahan limbah cair yang berasal dari WC, urinoir, buangan cair infeksius,
menggunakan "septik tank" dan sebagian lainnya dengan sistem tangki septik yang telah
dikembangkan.
Selain itu perlu diperhatikan adanya pembuangan limbah dari kamar mandi, wastafel
dan cuci dll, yang dibuang bersama-sama melalui saluran air hujan yang akhirmya
menuju tempat pembuangan akhir (sungal dls).
Mengingat sifat limbah cair tersebut masih dapat bersifat infeksius maka perlu
pemikiran pengelolaan limbah yang sebaik-baiknya sesuai dengan keterbatasan dana
dan tenaga.

Septik tank juga di kenal sebagai salah satu langkah (bagian dari flowsheet) pengolahan
di dalam pengolahan limbah cair secara terpadu (integrated conventional wastewater
treatment).
Di dalam tangki septik, bagian padat/lumpur akan mengendap, dalam dalam tangki yang
sama air limbah dengan waktu tinggal yang cukup (minimal 3 hari) akan mengalami
proses perombakan/penguraian. Setelah diolah, limbah cair yang dibuang menuju ke
tangki septik, effluentnya kemudian dirembeskan ke dalam tanah melalui media
rembesan.

Tangki Septik dengan Peresapan
Sistem ini yang paling umum digunakan di 1ndonesia. Prinsipnya adalah bagian padat
diendapkan dan diuraikan dalam tangki septik, sedangkan bagian caimya dibuang
melalui bidang peresapan.
Bidang peresapan tersebut harus diletakkan pada jarak tertentu dari sumber air bersih,
seperti misalnya sumur gali dan Sarana Pompa Tangan (SPT).
Sistem ini dapat diterapkan di daerah-daerah yang memiliki muka air tanah tinggi
dan daya resap tanah rendah.
Septik Tank
2
Untuk mengatasi agar effluent meresap dengan sempurna pada daerah dengan muka air
tanah tinggi (<0,5 m). maka letak tangki septik dan peresapannya ditinggikan 0,5 m
dari permukaan tanah.
Sistem tangki septik dapat dilihat dalam gambar .

Tangki Septik dengan Up Flow filter
Tangki septik yang dilengkapi dengan up flow filter ini dipergunakan apabila daya resap
tanah kurang baik atau apabila muka air tanahnya tinggi. Filter yang digunakan berupa
suatu bak yang kedap air, yang terbuat dari pasangan batu bata, dengan media berupa
batu pecah yang mempunyai diameter antara 20 sampai 40 min, effluent dari up flow
filter dapat langsung dibuang ke saluran drainase atau sungai terdekat.


PERENCANAAN, PERANCANGAN & PEMELIHARAAN

Persiapan lokasi
- J amban sebaiknya diletakkan dibelakang bangunan
- Harus mudah dicapai dengan aman bila akan digunakan pada hari hujan.
- Perhatikan jarak minimum antara bidang resapan dengan sumber air bersih.
- Sebelum pelaksanaan pembangunan dimulai, tempat penyimpanan material
sementara sudah disiapkan dan semua material yang dibutuhkan sudah harus
tersedia termasuk material yang disiapkan oleh sekolah.

Kriteria desain tanki septik
- Rasio panjang : lebar =2 : 1 atau 3 : 1
- Frekuensi pengurasan satu kali dalam 1-4 tahun
- Pelumpuran di daerah tropis 0,03 m
3
-0.04 m
3
/tahun/orang
- Untuk tangki septik terdiri dari >1 ruang, dasar tangki septik dibuat miring
sehingga lumpur dapat berkumpul menyebelah dan mengalir dengan sendirinya
ke dalam ruang lumpur kedua. Dari ruang lumpur kedua, lumpur busuk dapat
dikuras sewaktu-waktu. Dengan adanya ruang lumpur ke dua, lumpur yang
Septik Tank
3
dikuras adalah lumpur yang betul-betul sudah busuk dan stabil tidak terdapat
lagi bakteri pathogen dan diharapkan tidak mengandung telur-telur cacing.

Tahap persiapan pemilihan lokasi jamban
Dalam memilih lokasi atau menentukan cara dan bagaimana sistem air limbah yang
akan dipakai perlu dilakukan penelitian (survey) yang meliputi
- Uji tanah dan dava resap tanah
- Tinggi muka air tanah

Uji Tanah:

Uji tanah basah
Caranya:
- Dari kedalamam 50 cm, ambillah sejumput contoh tanah dengan garis tengah
2 cm
- Perciki dengan air sampai seperti pasta
- Cobalah dikepalkan dengan tangan
1. J ika tidak berhasil atau kepalan itu hancur ketika dibentuk, artinya tanah
itu jenis pasir
2. J ika kepalan itu dapat dibentuk dengan mudah tanpa pecah, jenis tanah
itu geluh atau tanah liat
- J ika dapat dibentuk dengan mudah tanpa pecah, pijit kepalan tanah itu
diantara jempol dan telunjuk, cobalah bentuk pita :
1. J ika sukar dibentuk pita, tanah itu geluh
2. J ika dapat dibentuk pita yang tipis dan bentuknya tetap liat, tanah itu
tanah lempung. (sifatnya lengket dan mudah diremas)


Uji Tanah Kering
Lakukan uji tanah kering, untuk memeriksa kembali hasil uji tanah basah.
Caranya:
Septik Tank
4
- Ambil lagi contoh tanah, tanpa dilembabkan, ulangi sekali lagi uji rasa dan
penampilan tanah
- Pasir banyak berbutir-butir yang mudah terlihat, terasa gemerisik di tangan,
bentuknya berubah jika digesekkan.
- Geluh terasa cukup halus atau agak gemerisik. Bila dikepalkan mudah
hancur, bila digesek-gesekkan akan membentuk gumpalan.
- Tanah liat sifatnya liat, gumpalannya padat dan sulit dihancurkan dengan
tangan, bila diserbukkan, terasanya seperti bergemerisik.


Uji Daya Resap Tanah
Tujuan daya resap tanah adalah untuk menentukan kapasitas cubluk dengan lebih
cermat, yaitu yang bertalian dengan kemampuan tanah untuk menyerap air.
Caranya:
- Gali sebuah lubang direncana tempat cubluk
- Pada kedalaman satu meter, gali lubang sedalam 50 cm dengan garis tengah
30 cm
- Garuk dasar dan dinding lubang uji dengan benda runcing dan buanglah
serpihan tanah yang lepas agar dasar lubang tidak terkikis ketika air
ditambahkan
- Masukkan kerikil bergaris tengah 1-2 cm kedalam lubang uji, sehingga tebal
lapisan kerikil 5 cm
- Isi lubang uji perlahan-lahan dengan air bersih sampai setinggi 15 cm
(penuangan air dilakukan perlahan-lahan agar tidak mengikis dinding
lubang).
- Tutup lubang uji dan biarkan selama 4 jam sampai tanah menjadi jenuh air.
- Ukur daya resap tanah dengan menggunakan jam tangan atau stop-watch
- J ika air langsung merembes habis dalam waktu kurang dari 10 menit setelah
dua kali mengisi lubang dengan air, pengukuran daya resap tanah dapat
mulai dilakukan
- J ika diperkirakan jenis tanah berlainan di kedua tempat cubluk, lakukan uji
daya resap ini di kedua tempat tersebut.
Septik Tank
5

Mengukur daya resap tanah
- Isi lubang uji dengan air setinggi 15 cm di atas kerikil.
- Catat waktu yang dibutuhkan air untuk turun 2,5 cm
- Pengamatan dimulai segera lubang uji diisi air
- Segera setelah permukaan air turun 2,5 cm, ulangi lagi langkah pertama dan
kedua sampai diperoleh selisih dua hasil pengukuran berturut-turut yang
besarnya kurang dari 2 menit
- Ambil hasil catatan terakhir, lalu cocokkan dengan kapasitas cubluk yang tertera
seperti dalam tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1 Daya resap Tanah
Catatan Waktu (menit) Kecepatan Daya Resap J enis Tanah
Tanah (lt/m 2 /hr)
1 35
2 28
3 25 Pasir
4 23
5 22
10 19
20 17 Geluh
30 16
60 14
90 13 Tanah liat
Sumber: Perencanaan Cubluk (UNDP) tahun 1985
Septik Tank
6

Contoh perhitungan daya resap tanah.

Hasil pengamatan turunnya air 2,5 cm.
Penelitian I 3 menit
II 4 menit
III 4 menit
IV 4 menit
V 4 menit
J umlah 19 menit

Turunnya permukaan air rata-rata =19/5 - 3.8 menit
Bila kita lihat pada tabel di atas, maka daya resap tanah adalah:
3,8/4 X 23 It/m2/hr =22 It/m2/hr jenis tanah pasir. Uji daya resap tanah dapat dilihat
dalam gambar .


Septik Tank
7
Uji daya resap tanah (versi : laboratorium Teknik Penyehatan & Lingkungan JTS
FT UGM)
A. Maksud Percobaan

Maksud percobaan ini dalah untuk menghitung harga koefisien permeabilitas
tanah, yang amat berguna dalam menentukan:
a. volume peresapan dan kecepatan resapan
b. kemampuan tanah sebagai saringan

B. Dasar teori

Permeabilitas tanah adalah daya rembes air dalam tanah. Tiap tanah mempunyai
permeabilitas yang berbeda tergantung pada besar pori-pori antar butir tanah. Besar pori
antar butir tergantung dari diameter butir tanah dan kepadatannya.
Tanah dapat dibagi menjadi :
a. Tanah permeabel / tembus air, yaitu tanah yang mudah dilalui air, tanah yang
permeabilitasnya besar.
b. Tanah impermeabel / kedap air / rapat air, yaitu tanah yang sukar dilalui air,
misalnya tanah liat

Permeabilitas tanah dinyatakan dalam koefisien permeabilitas tanah dengan
notasi k. Aliran air dalam tanah hampir selalu berjalan secara linier. Garis yang
ditempuh merupakan garis dengan bentuk teratur ( smooth curve). Dalam hal ini,
kecepatan aliran dalam tanah mengikuti hukum Darcy. Menurut hukum Darcy,
kecepatan air berbanding lurus dengan koefisien permeabilitas tanah dan hidrolik
gradien
V =k.i
k =V/i
= h/l

notasi V =kecepatan air (L/t)
k =koefisien permeabilitas tanah (L/t)
i =hidrolik gradien

ditinjau dari keadaan penyerapan :
- Pada waktu dt detik maka air turun =dh cm
- Volume air akan berkurang =a. dh cm
Debit air yang keluar =q
Q =A.V
Ditinjau dalam dt detik
Q
1
dt =A .V.dt
=A . k . i . dt
=A . k . h/l . dt
} }
= dh a dt
l
h
k a . . . .
} }
=
l a
k A h dh
.
1
. . /

Septik Tank
8
} }
=
2
1
2
1
) . (
1
. . /
h
h
t
t
dt
l A
k A h dh
t
a l
k A
h
h
h
.
.
.
ln
2
1
=
t
a l
k A
h
h
.
.
ln
2
1
=
2
1
ln
.
.
h
h
t A
a l
k =
2
4
1
d a =
2
4
1
D A =
2
1
2
2
ln
.
h
h
t D
l d
k = (cm/dt)

C Alat dan Bahan

C.1 Alat percobaan

1. Tabung kaca dengan tutup karet diluar tabung
2. tabung alumunium
3. stopwatch
4. gayung
5. meteran
6. field capacity meter

C.2 Bahan percobaan

1. Tanah yang akan diukur permeabilitasnya
2. Air

D. Pelaksanaan Percobaan

1. Diukur diameter tabung alumunium (D)
2. Diukur diameter tabung kaca (d)
3. ditentukan tanah yang akan diperiksa permeabilitasnya.
4. Tanah yang akan diperiksa dijenuhkan dahulu dengan air, dengan field
capacity meter diukur kejenuhannya hingga lebih besar dari 70%
5. tabung alumunium dimasukkan ke dalam tanah, diukur kedalamannya
6. tabung kaca dimasukkan ke dalam tabung alumunium
7. diukur jarak dari tanah hingga titik mulai perhitungan (h)
8. air dimasukkann ke tabung kaca dengan menggunakan gayung, dicatat
waktunya dengan stopwatch hingga turun sebesar c, dalam hal ini ditentukan
10 cm
9. percobaan ini diulang 12 kali, seperti percobaan no. 8
10. dihitung nilai k masing-masing percobaan, kemudian dihitung nilai k
reratanya ( k )
Septik Tank
9

E. Data

No H
(cm)
c
(cm)
L
(cm)
t
(detik)
K
(cm/detik)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
37,7
37,7
37,7
37,7
37,7
37,7
37,7
37,7
37,7
37,7
37,7
37,7
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
6,6
6,6
6,6
6,6
6,6
6,6
6,6
6,6
6,6
6,6
6,6
6,6
18
18
18,4
18,2
18,8
18,4
18,8
19
19
19,4
19,6
20
0,00445
0,00445
0,00435
0,00440
0,00426
0,00435
0,00426
0,00422
0,00422
0,00413
0,00409
0,00401


d =1,655 cm
D =8,340 cm
Kelembaban =75 %
pH =6,5

F. Hitungan

|
.
|

\
|

=
c h
h
t D
L d
k ln
.
.
2
2



Notasi :
k =koefisien permeabilitas tanah (cm/dtk)
d =diameter kaca (cm)
L =tinggi tabung alumunium (cm)
D =diameter tabung alumun ium (cm)
t =waktu turunnya air sejarak c (detik)
h =tinggi awal air (cm)
c =penurunan air dalam tabung kaca (cm)

Contoh hitungan percobaan no. 1 =

|
.
|

\
|

=
10 7 , 37
7 , 37
ln
18 . ) 34 , 8 (
) 655 , 1 (
2
2
k
dt cm k / 00445 , 0 =

Perhitungan k rerata (k )

Septik Tank
10

n
k
k

= n =jumlah data percobaan

12
05089 , 0
= k
dt cm dt cm k / 10 . 2408 , 4 / 0042408 , 0
3
= =

G. Pembahasan

Dari buku mekanika tanah II edisi ke-2 oleh Ir. H. Daruslan, Halaman 3; diperoleh:

1. Daftar nilai k untuk jenis-jenis tanah :
J enis tanah K (cm/dt) Nama
Kerikil
Kerikil halus
Pasir lanau
Pasir sangat halus
Lanau tidak padat
Lanau padat
Lanau lempung
Lempung tidak murni
lempung
10
-1

10
-1
10
-3
10
-3
10
-5
10
-3
10
-5
10
-3
10
-5
10
-3
10
-5
10
-5
10
-7
10
-5
10
-7
10
-7

High permeability
Medium permeability
Low permeability
Low permeability
Low permeability
Low permeability
Very low permeability
Very low permeability
impervious

2. Nilai k tanah sebagai bahan drainase:
K >10
-4
cm/dt =good drainage
10
-6
<k <10
-4
cm/dt =poor drainage
K <10
-6
cm/dt =impervious


3. Nilai k tanah untuk bahan bangunan (bendungan )

K >10
-4
cm/dt =sebagai bahan pervious
K <10
-6
cm/dt =sebagai bahan impervious

Dari hasil percobaan, didapat nilai k =4,2408.10
-3
cm/dt
Maka tanah sampel digolongkan :
1. jenis tanah pasir lanau
2. low permeability
3. good drainage, jika digunakan sebagai bahan drainase
4. sebagai bahan pervious jika digunakan untuk bahan bendungan

jadi tanah dalam percobaan ini termasuk jenis tanah low permeability tidak cukup baik
jika digunakan untuk resapan, sehingga membutuhkan panjang atau luas permukaan
resapan yang lebih besar jika dibandingkan dengan jenis tanah medium permeability
maupun high permeability


Septik Tank
11







Gambar Uji daya resap tanah


Septik Tank
12
Merencanakan Tata Letak Bangunan Bawah
Cubluk atau tangki septik ditempatkan diluar bangunan misalnya di pekarangan, di
samping, di depan atau di belakang bangunan sekolah.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Tanah tempat cubluk/ tangki septik harus sama tinggi atau lebih rendah dari
lantai jamban sehingga air penyiram pelat jongkok dan buangannya dapat
mengalir turun (tanah turun 1 cm setiapjarak 50 cm)
b. Tempatkan cubluk/ tangki septik sedekat mungkin ke jamban, tetapi harus
diingat jarak maksimum 15 m, hal ini dimaksudkan untuk menghemat jumlah
pipa penghubung
c. Hindari belokan tajam pada sambungan pipa penghubung untuk mengurangi
kemungkinan pemampatan, jika tidak dapat dihindari, bangunlah bak kontrol
dibelokan-belokan tajam tersebut.
d. Tentukan letak bak kontrol dengan baik, yaitu harus berupa garis lurus antara
bak kontrol dari jamban serta antara bak kontrol dan cubluk/tangki septik.
e. Untuk menentukan jarak antara cubluk/bidang resapan dan sumur dangkal
terdekat, lakukan uji tanah sebagaimana diuraikan pada tabel 2.


Tabel 2 jarak minimum dengan sumber air
Type Tanah
J arak antara dasar Cubluk/ bidang resapan dengan muka
air tanah
(0,5 - 2) m >2 m
Pasir dan kerikil 15 m 10 m
Tanah liat dan lumpur 10 m 5 m
Sumber : Rencana Strategi Nasional untuk Sub Sektor Pembuangan Limbah Manusia
dan Air Limbah di Darerah Perkotaan





Septik Tank
13
Memilih Jenis Bangunan Atas
Tabel 3 Tipe J amban
J umlah Luas Lantai Banyaknya ruangan (Unit)
pemakai (m 2) Wanita Pria Peturasan
50 7,02 1 1 1
100 7502 2 1 1
150 8,22 2 1 1
175 8,22 2 1 1
200 9,42 2 1 1
225 9,42 2 1 1
250 10,62 3 1 1
Sumber: Standar teknis MCK dan Tangki septik oleh PUSLITSBANGKIM

Memilih Jenis Bangunan Bawah
1. Tangki Septik
Bila daya resap tanah <10 1/m 2 / hr dan tinggi muka air tanah <1,5 m, maka
dipakai sistem tangki septik standar tangki septik hanya untuk buangan dari jamban saja
(tinja & urine) dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4 Ukuran tangki septik
Banyaknya Ukuran (meter)
Pemakai Panjang Lebar Dalam
5 1,2 0,6 1 0,8
10 1,4 0,7 1,2
20 2,0 1,0 1,2
30 2,0 1,0 1,4
35 2,2 1,1 1,4
40 2,4 1,2 1,4
80 3,2 1,8 1,4
100 3,6 1,8 1,5
120 3,8 1,9 1,5
150 4,4 2,2 1,5
175 4,6 2,3 1,5
200 4,8 2,4 1,6
223 5,0 2,5 1,6
250 5,0 2,5 1,8
300 5,0 2,5 2,0
Sumber: Rencana tangki septik UNDP INS/84/005 dan hasil perhitungan



Septik Tank
14
Tabel 5 Panjang Bidang Resapan berdasarkan J umlah Pemakai
Panjang Bidang Resapan
Daya resap Tanah (lt/m
2
/hr)
Jumlah
Pemakai
10 15 20 25
5 6 4 3 2
10 11 7 6 4
20 22 14 12 8
30 33 21 18 12
35 39 25 21 14
40 44 28 24 1
80 88 56 48 32
100 110 70 60 40
120 132 84 72 48
150 165 105 90 0
Sambungan tabel 5
Panjang Bidang Resapan
Daya resap Tanah (lt/m
2
/hr)
J umlah
Pemakai
10 15 20 25
175 193 133 105 70
200 220 140 120 80
225 250 167 125 100
250 277 185 139 111
300 330 210 180 120
Sumber : Perencanaan Tangki Septik UNDP

Sistem Tangki Septik yang Ditinggikan
Bila muka air tanah <0,5 m maka jamban dapat dibangun dengan sistem tangki
septik yang ditinggikan.

Sistem Tangki Septik dengan Up Flow Filter
Untuk menghemat lahan maka dipakai sistem tangki septik dengan up flow filter,
dimana effluent yang keluar langsung dialirkan ke saluran drainase. Tetapi sistem ini
menghadapi kendala karena memerlukan pemeliharaan yang intensif dimana filter harus
sering dicuci bila sudah kotor (mampat).





Septik Tank
15
Tabel 6 Ukuran up flow filter berdasarkanjumlah pemakai
Dimensi (m) J umlah
Pemakai
(org)
Panjang Lebar Tinggi
5 1,0 0,5 1
10 1,0 0,8 1,3
15 1,2 1 1,3
20 1,5 1,2 1,3
25 2,0 1 1,3
30 2,0 1,2 1,3
35 2,0 1,4 1,3



Berbagai jenis/gambar septic tank disajikan berikut ini:
Gambar Konstruksi septic tank 1 ruang
Septik Tank
16













Gambar Septic tank 2 ruang dengan siphon

Gambar Peletakan septic tank


Septik Tank
17






Gambar Septic tank 1 ruang







Gambar Septic tank dengan sistem aliran yang salah
Septik Tank
18


Gambar Septic tank 2 ruang
Septik Tank
19


























Gambar Tripikon
Septik Tank
20
Perancangan
Contoh hitungan kapasitas septic tank/tangki septik

Soal 1.
Diketahui
- J umlah penghuni =10 orang
- Limbah manusia =25 l/orang/hari
- Lama tinggal dalam tangki septik =3 hari
- Luapan tangki septik diresepkan ke dalam tanah, dengan kecepatan meresap
tanah v =0,8 cm/hari, porsentasi pori p =50 %

Ditanya:
Kapasitas ST dan panjang pipa resapan

Jawab:
J umlah limbah yang dikelola =10 x 25 1 =250 1/hari
Dengan lama tinggal 3 hari maka kapasitas TS =3 x 250 1 =750 l=3/4 m
3

Digunakan TS, dalam x lebar x panjang =1,50 x 0,75 x l m
3
Banyaknya air tiap hari =10 x 25 1 =250 1
Daya resap tanah p x V =0,4 m/hari
Tiap 1 dm panjang pipa resapan akan meresap 1 x 4 x 4 dm
3
=16 dm
3
Panjang pipa =(250 dm
3
/16 dm
3
) X 1 dm =15,6256 dm =>2 m


Soal 2.
Diketahui
Sebuah keluarga terdiri dari 12 orang. Konsumsi penggunaan air perkapita
adalah 100 1. J ika 80% dari konsumsi air tersebut akan menjadi limbah. Laju
pelumpuran pada tanki septik adalah 0,04 m
3
/orang/tahun.
Ditanya:
Ukuran tangki septik dengan jangka waktu pengurasan tiap 3 tahun. Selidiki
pula lama tinggal pada saat awal pengoperasian awal ?
Septik Tank
21

Jawab :
Kontribusi limbah /orang/hari =80% x 100 1 =0,08 m
3
/orang/hari
J ika dilihat kapasitas tangki dari lama pengurasan dan pembagian ruang untuk
lumpur, air dan scum maka volume tangki septik =3 x 0,04 m
3
/orang/tahun x
12 x 3 =4,32 m
3
Saat "start up lama tinggal =4,32/(0,08xl 2) =4,5 hari.


Soal 3
Diketahui
- J umlah orang yang dilayani =19 orang
- Kebutuhan air per orang per hari =25 liter =25.000 cm
3

- Tinggi muka air tanah =-300 cm
- Bentuk saluran lingkaran kedalam dengan =1,0 m =100 cm
- Koefisien permeabilitas tanah =7,576 X 10
-4
cm/det

Ditanya:
J umlah sumur resapan yang dibutuhkan?

Jawab:
a. J umlah sumur resapan yang dibutuhkan =
rembesan
WC
Q
Q


Q
WC
=J umlah orang X kebutuhan air
=19 X 2500 cm
3
/hari
=47.500 cm
3
/hari =5,498 cm
3
/detik
Q
rembesan
=A.k.I
=.. (100)
2
.7,576.10
-4
. I
I =H/L
- H =300 -80-+80 =300
- L =300-80 =220
Septik Tank
22
I =300/220 =1,36
=.. (100)
2
.7,576.10
-4
. 1,36
=8,092 cm
3
/detik

J umlah sumur resapan yang dibutuhkan =
rembesan
WC
Q
Q

=
092 , 8
498 , 5
=0,679 1 buah
J adi jumlah sumur resapan yang dibutuhkan =1 buah

b. Gambar layout hasil perancangan

WC
Qwc
sumur peresapan
Qwc
ST
L
H
80
kerikil
muka air tanah
Ijuk
Pasir
bahan urug
peluap
Septik Tank
23






Septik Tank
24
Soal 4 Pemakaian daya resap tanah

Diketahui
- J umlah orang yang dilayani =19 orang
- Kebutuhan air per orang per hari =25 liter =25.000 cm
3

- Kedalaman muka air tanah dari muka tanah =- 12 m
- Lebar saluran peresapan 40 cm
- Nilai permeabilitas tanah k =4,2408 X 10
-3
cm/det

Ditanya:
Panjang saluran peresapan (l) ?

Penyelesaian :

Penampang saluran peresapan / perembesan :

Septik Tank
25

Kedalaman L =1200 cm 100 cm =1100 cm
Tinggi H =L +40 cm
H =1140 cm

Q
WC
=jumlah orang X kebutuhan air
=100 orang X 30 liter/orang/hari
=3000 liter/hari
=3,0.10
6
cm
3
/hari
Q
rembesan
=A.k.i =A. k. H/L

Q
rembesan
=Q
WC

ik
cm
det 3600 . 24
10 . 0 , 3
3 6
=40 . l . 4,2408. 10
-3
.
1100
1140

l =
1100 . 10 . 2408 , 4 . 3600 . 24
1140 . 10 . 0 , 3
3
6


l =212,135 cm
l =2,12 m 2,5 m
dipakai l = 2,5 m

- Luas tanah untuk areal perembesan:
A=b.l
A =0,4 . 2,5
A =1,0 m
2

- Luas tanah untuk konstruksi perembesan :
A =1,0 . 2,5
A =2,5 m
2

J adi, panjang saluran peresapan =2,5 m
Lebar saluran peresapan = 0,4 m



Septik Tank
26

Soal 5
Diketahui :
- Kapasitas hotel bintang 4 sebesar 100 kamar dan hotel bintang 5 sebesar 200
kamar.
- Rerata tingkat hunian pada saat peak season adalah 90% jumlah kamar
- Kondisi tanah dapat meresapkan air. Kecepatan peresapan tanah 1,5050.10
-3

cm/det
- Kecepatan reaksi penguraian dalam kolam fakultatif (k) diasumsikan sama
yaitu : 0,3 /hari pada T =20
0
C K
T
=K20
0
C u
(t-20)
; u =1,05
- Limbah BOD per orang 26 mg/l
- Elevasi muka air tanah -2m dari muka tanah asli
- Elevasi muka air maksimum di sungai 0 m
- Peta situasi daerah terlampir

Ditanyakan :
a. Rancangan sistem bak penangkap lemak, septic tank berikut sumur resapan air
limbahnya di hotel 1 (sistem I)
b. Rancangan sistem kolam fakultative lengkap dengan bak penangkap sampah,
pasir serta kolam maturasinya, gabungan untuk kedua hotel tersebut diatas
(sistem II)
c. Sketsa gambar detail dan profil hidrolik sistem I
d. Sketsa gambar detail dan profil hidrolik sistem II

Penyelesaian:
- Untuk hotel I kapasitas 100 kamar dengan asumsi jumlah penghuni tiap kamar 2
orang
- Kebutuhan air untuk perdagangan misal hotel diambil 25%
- Kebutuhan air perkapita 85 liter/orang/hari (untuk indonesia)
- Pada tingkat hunian puncak (peak season) sebanyak 90% jumlah kamar


Septik Tank
27
J umlah kebutuhan air untuk hotel I:
Q
I
=(90%x100x2) x (25%x85)
=3825 liter/hari (untuk 180 orang)
=11475 dm
3
(selama 3 hari)
J umlah kebutuhan air yuntuk hotel II :
Q
II
=(90%x200x2)x(25%x85)
=7650 liter/hari (360 orang)
=22950 dm
3
(selama 3 hari)
Dengan 3 hari lama waktu tinggal dalam septic tank
- Kecepatan peresapan 1,5050x10
-3
cm/det
- Kecepatan reaksi penguraian dalam kolam fakultatif (k) diasumsikan sama
yaitu : 0,3 / hari pada T =20
0
C
- Limbah BOD per orang 26 mg/l

A. Rancangan Septic Tank dengan sumur peresapan
1. Desain Septic Tank
- J umlah penghuni =90% x 100 x 2 =180 orang
- Lama waktu tinggal =3 hari
- Kebutuhan air =25% x 85 =21,25 l/orang
- Volume septic tank =180 x 3 x 21,25 l/orang
=11475 dm
3

=11,475 m
3

- Kedalaman septic tank diambil 1,5 m
Asumsi : B/L =2/3 B = 2/3 L
V =AH
V =BLH
V =2/3 L
2
H
11,475 =2/3 x L
2
x 1,5
L =
5 , 1 3 / 2
475 , 11


L =3,387

Septik Tank
28
Diambil L =3,5 m
B =2/3 3,5
=2,3m
Diambil B =2,5 m

2. Desain sumur peresapan
- Menghitung kecepatan air yang masuk ke dalam tanah
V = k i
= k
L
H

= 1,5050 .10
-3
.
100
180

=1,9565. 10
-3
cm/det
=1,9565. 10
-4
dm/det
=1,9565 10
-4
x 3600 x 24 x 3 dm/hari
=50,71284 dm/hari
- Digunakan sumur peresapan berbentuk silinder
- Menghitung diameter sumur peresapan
Q = AV
Q =0,25 d
2
50,71248
d
2
=
71248 , 50
4 11475


d
2
= 228,103
d = 16,97 dm
diambil d =20 dm dan t =10 dm
Volume sumur peresapan = 0,25 x x 20
2
x 10
=3141,59 dm
3

- Menghitung jumlah sumur peresapan yang digunakan
n =
peresapan sumur satu Volume
hari airselama kebutuhan 3

=
59 , 3141
11745
=3,74
Diambil jumlah sumur sebanyak 4 buah sumur peresapan .
H
L
Septik Tank
29
CARA LAIN MENGHITUNG SUMUR RESAPAN
1. SAMA DENGAN RUMUS SUMUR RESAPAN AIR HUJAN
2. DESAIN KONSTRUKSI BERBEDA KARENA AIR LIMBAH ADALAH
AIR KOTOR, DENGAN DESAIN FILTER PASIR IJUK KERIKIL
KERAKAL


Penggunaan dan Pemeliharaan

1. Bangunan Atas
Yang paling utama dalam penggunaan dan pemeliharaan adalah ketersediaan air yang
selalu ada setiap saat, dan selalu dijaga agar selalu penuh setiap hari oleh setiap
pemakai.
Agar jamban selalu dalam keadaan menyehatkan, maka pembersihan harus rutin
dilakukan terutama pada tempat jongkok (closet, lantai dan dinding jamban).

Secara rinci yang perlu dilakukan untuk memelihara jamban adalah sebagai berikut:
- Sehabis dipakai hendaknya pembuangan disiram/digelontor sampai bersih.
- Sebaiknya jamban dibersihkan setiap hari.
- Untuk mencegah agar nyamuk tidak berkembang biak, maka penggunaan bak
dilakukan paling lama 3 hari sekali
- Hendaknya jangan memasukkan bahan/cairan kimia seperti karbol, lisol, serta
benda keras atau pembalut wanita ke dalam kloset.
- Air dari kamar mandi dan air pembilas yang tidak dialirkan ke tangki septik,
sebaiknya ke selokan, ke saluran pembuangan air limbah (SPAL), atau ke parit.
- Apabila ada kerusakan kecil hendaknya segera diperbaiki, hal ini untuk
mencegah biaya perbaikan yang lebih tinggi.

2. Bangunan Bawah

Tangki Septik
Septik Tank
30
- Hendaknya tidak membuang bahan-bahan yang dapat mematikan bakteri
pengurai (mikro organisme) seperti misalnya karbol, lisol, kaporit dan benda-
benda yang dapat menyumbat aliran ke dalam tangki, karena hal ini dapat
memperpendek umur penggunaan. Tangki.
- Disarankan untuk mengukur ketinggian lumpur pada tangki septik setiap tahun.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, yaitu dengan cara
membungkus sebatang kayu (tongkat) dengan kain, kemudian dimasukkan ke dalam
tangki septik melalui lubang pemeriksaan, maka ketinggian lumpur dapat dengan
jelas diketahui pada tongkat tersebut.
J ika akumulasi lumpur telah mencapai dari kedalaman tangki, maka sebaiknya
dilakukan pengurasan.
Karena lumpur yang dikuras umumnya masih mengandung mikroorganisme patogen
(berbahaya), maka untuk menghindari terjadinya kontaminasi, pengurasannya dapat
dilakukan dengan:
- Penyedotan dengan truk tinja yang kemudian dibuang ke tempat
pengolahan lumpur.
- Dengan cara manual yang kemudian ditimbun.

Tangki septik seperti halnya unit pengolah limbah lainnya perlu perlakuan
pemeliharaan:
- periode pengurasan
- pembuatan ventilasi dan lubang kontrol

Problem lain yang muncul berkaitan dengan penggunaan septic tank adalah
- kurang tahu tentang proses di dalamnya
- perbandingan yang salah antara,isi tank dengan banyaknya pemakai
- letak yang salah dari lubang yang masuk/keluar
- dimasukkannya bahan desinfeksi, karbol dan buangan kamar mandi.
- dibuangnya dinding pembagi yang salah
- bentuk konstruksi yang salah
Septik Tank
31

Mengendalikan Septictank dengan Mikroba (Home, September 2004)

Betapa repotnya jika setiap tahun kita harus menguras septic tank yang penuh.
Padahal biaya yang dikeluarkan untuk itu tidak sedikit. Ada alternatif lain dalam
menanggulangi masalah tinja. Cara ini berperan menurunkan volume tinja dalam septic
tank. Mikroba-mikroba dalam jumlah ribuan tersebut akan memakan limbah keluarga
setiap harinya. Proses ini akan berlanjut terus menerus sesuai dengan kapasitas volume
septic tank dan banyaknya mikroba yang hidup. Namun perlu diingat, mikroba-mikroba
tersebut tidak mampu menghabiskan seiuruh volume septic tank. J adi pengurasan tetap
saja harus dilakukan, hanya saja waktu pengurasannya bisa jadi lebih panjang.

Bubuk Mikroba
Kini, bubuk mikroba banyak dijual di apotek atau toko-toko bahan kimia.
Harganya relatif murah, berkisar Rp.40.000 per kotak. Menggunakan bubuk mikroba
cukup mudah. Kita tinggal menaburkannya ke dalam septic tank dengan takaran 1 kg
untuk 1-2 m3 volume septic tank atau lewat kloset sedikit demi sedikit. Bisa juga
dengan mencampurkan air terlebih dahulu pada 1-2 ember air sebelum digunakan.
Dalam petunjuk penggunaan, ada yang menyarankan untuk menaburkan lagi secara
berkala antara 4-6 bulan sekali.
Pemanfaatan bubuk mikroba untuk merangsang pertumbuhan mikroba yang hidup di
dalam septic tank, sehingga mikroba-mikroba tersebut akan mengurai tinja dan
menurunkan volume septic tank. Untuk itu desain. atau model septic tank harus benar
dan tetap memperhatikan aspek kesehatan seperti pipa udara, resapan, bak pengendap,
dan sebagainya," jelas Nusa Idaman Said, Peneliti Kelompok Teknologi Pengelolaan
Air Bersih dan Limbah Cair BPPT saat dihubungi viahandphone. Penguraian mikroba
terhadap sisa makanan manusia tersebut untuk menghancurkan senyawa kimia yang ada
di dalamnya. Senyawa yang ada seperti karbohidrat, protein, lemak dan senyawa
lainnya. Bagi mikroba, pengurai limbah tinja digunakan sebagai sumber tenaga dan
berkembangbiak. Sementara itu sisa zat berupa karbon dioksida dan oksigen dibuang ke
udara bebas. Pengendalian untuk menurunkan volume septictank dapat dilakukan
dengan menaburkan mikroba ke dalamnya. Hal ini bisa terwuji jika desain atau model
Septik Tank
32
septic tanknya sudah sesuai. Selain itu hindari septic tank tercemar dari bahan kimia
seperti karbol, lysol atau bahan pembersih yang dapat menghambat kerja mikroba.

You might also like