You are on page 1of 19

Kampung Nusantara Dewielok

Merasakan Jogja yang sesungguhnya

Hery Sulistyo (11) Kelas Bappenas 9 MEP UGM

DAFTAR ISI
Kampung Nusantara Desa Wisata Jelok Segitiga Positioning-Differensiasi-Brand Positioning Differensiasi Brand Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Product & Price Place (Tempat/ Saluran Distribusi) Promotion (Promosi) People (Orang/ SDM) Physical Evidence (Bukti Fisik/ Fasilitas) Process (Proses) SWOC Analysis Rekomendasi Perbaikan Peta Lokasi Daftar Pustaka

3 5 6 7 8 9 9 13 13 14 14 14 15 16 17 18

Kampung Nusantara Desa Wisata Jelok

Foto: www.desawisatajelok.com

Jembatan Gantung sebagai pintu masuk Desa Wisata Jelok yang membentang di atas Sungai Oyo.

Tak ada polusi, apa lagi kebisingan kota besar. Di Desa Wisata Jelok, Gunungkidul, Anda akan merasakan seperti apa Yogyakarta yang sebenarnya.
Menginjakkan kaki di Desa Jelok serasa terbang di belahan dunia yang berbeda. Jauh dari polusi dan kebisingan kota. Di antara semilir angin pedesaan, gemericik air sungai, kicauan burung yang bersahutan, dan menikmati pemandangan bunga di pohon tebu yang bermekaran menjadi sensasi tiada dua. Kampung Nusantara adalah konsep perpaduan desa wisata dan komunitas belajar pendidikan non-formal. Kampung Nusantara terletak di Padukuhan Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Desa Wisata Jelok dapat ditempuh kurang lebih 30 km dari pusat kota Yogyakarta dan 15 km dari pusat kota Wonosari. Desa Wisata Jelok hadir dengan semangat pluralitas, kebersamaan, kegotongroyongan, pelestarian lingkungan hidup dengan bertumpu pada entitas budaya dan kearifan lokal serta pengurangan resiko bencana.

Di Desa Wisata Jelok, kami mengembangkan wisata minat khusus, dengan berlandaskan pada pelestarian lingkungan hidup, belajar di alam terbuka, petualangan serta mengajak wisatawan untuk menjadi bagian dari budaya, adat istiadat, serta tradisi kehidupan masyarakat pedesaan. (www.desawisatajelok.com)

Foto: www.desawisatajelok.com

Suasana Malam di Cottage Desa Wisata Jelok.

Beranjak malam, pemandangan berganti menjadi sesuatu yang sangat spektakuler. Pondok-pondok sebagai cottage-cottage cantik berubah menjadi pemandangan indah dengan nyala obor dan kerlip lilin. Di sekelilingnya, cahaya itu terpantul di beningnya air kolam. Jangkrik bernyanyi bak suara biola dan kecapi yang terdengar di telinga. Tak perlu pendingin ruangan di sini, sebab udara malam khas dataran tinggi begitu nyaman di kulit. Esok pagi, sambil menikmati hangatnya bara api, kita akan disuguhi harum dan lezatnya kue khas Gunungkidul. Roti sumbu alias singkong, jagung, dan pisang bakar. Menyantap semuanya sebagai menu sarapan dengan disuguhi eloknya pemandangan mentari yang malu-malu mengintip dunia dari balik Gunung Api Purba Nglanggeran di kejauhan. Sungguh mata tiada henti akan dimanjakan. Selesai bersantap sebelum embun menghilang dari rerumputan, kita akan dibawa berkeliling desa dengan sepeda. Melewati pematang sawah, menyeberang sungai, serta mendaki bukit kecil. Itulah jalur indah yang akan dilewati. Selepas bersepeda sambil menata napas, kita akan disuguhi minuman khas pedesaan, dawet beras gula Jawa. Sekiranya napas sudah tertata, kita akan dibawa untuk menyusuri sungai dan menikmati alam di sepanjang sungai dengan perahu-perahu kano kecil. Di tengah perjalanan, kita pun bisa mencicipi dinginnya air Sungai Oyo dengan terjun dan berenang atau bermain polo air di sungai. Lelah berperahu, kita akan dibawa kembali ke saungsaung dan akan menikmati kesegaran kelapa muda yang baru saja dipetik dari pohon. Makan siang dengan menu tradisional khas Gunungkidul, sayur lombok ijo serta sambal bawang dan goreng ikan kali, masih ada lalapan dan pecel berbahan organik. Tidak lupa minuman penutup, wedang secang namanya. Bagi anak-anak, ada pula kegiatan yang menyenangkan di sini. Mereka bisa melukis berbahan dasar caping dan celengan yang akan memberikan kenangan indah yang tak terlupakan.

Segitiga Positioning - Diferrensiasi - Brand


Menurut Hermawan Kartajaya dan Yuswohady (2005), terdapat sembilan elemen Strategic Place Triangle yang merupakan grand design dari pemasaran daerah. Sesuai namanya, Strategic Place Triangle mencakup tiga hal kunci. Pertama adalah strategi yang mencakup Segmentasi Targeting Positioning. Kedua adalah Taktik yang mencakup Differensiasi Marketing Mix Selling. Dan ketiga yang mencakup Brand Servis Proses. Dari kesembilan elemen pemasaran tersebut, kalau diperas lagi, maka akan didapatkan tiga komponen inti yaitu: penetapan Positioning, Pengembangan Diferensiasi, dan upaya membangung merek (brand) daerah, yang biasa disebut segitiga PDB daerah (Hermawan Kartajaya dan Yuswohady, 2005).

Gambar Segitiga Positioning - Differentiation - Brand Desa Wisata Jelok

DIFFERENTIATION

POSITIONING
Desa Wisata yang berlandaskan pada pelestarian lingkungan hidup, belajar di alam terbuka, petualangan serta mengajak wisatawan untuk menjadi bagian dari budaya, adat istiadat, serta tradisi kehidupan masyarakat pedesaan

Panorama alam pedesaan yang alami Keramahtamahan penduduk Penginapan Cottage tradisional Permainan tradisional Layanan pendidikan non formal dan

komunitas belajar
Kegiatan seni budaya lokal Kuliner makanan

tradisional organik

BRAND

Positioning
Secara Umum positioning adalah strategi untuk menempatkan produk dan merek di benak pelanggan. Positioning adalah menyangkut upaya membangun rasa saling percaya antara daerah dan setiap target pelanggannya (Hermawan Kartajaya dan Yuswohady, 2005). Positioning yang tepat untuk Kampung Nusantara Dewielok adalah Desa Wisata yang berlandaskan pada pelestarian lingkungan hidup, belajar di alam terbuka, petualangan serta mengajak wisatawan untuk menjadi bagian dari budaya, adat istiadat, serta tradisi kehidupan masyarakat pedesaan. Berwisata di Desa Wisata Jelok, wisatawan tidak hanya disuguhi dengan keindahan alam pedesaan, banyak kegiatan yang bisa dilakukan oleh para wisatawan yang akan melibatkan penduduk desa sehingga wisatawan akan banyak berinteraksi dengan penduduk lokal. Wisatawan akan melihat, merasakan, dan turut menjadi bagian dari adat istiadat serta tradisi masyarakat pedesaan. Wisatawan akan merasakan bagaimana berintaraksi dengan alam bebas, sehingga akan menumbuhkan nilai - nilai pelestarian lingkungan hidup. Beberapa tradisi yang masih sering dilaksanakan yaitu kesenian cokekan (etnik musik Jawa), kendurian, tradisi Merti Kali (bersih desa), Tradisi Methik (mengawali musim panen), dll.

Foto: www.desawisatajelok.com

Suasana makan bersama pada saat tradisi methik (mengawali musim panen).

Diferrensiasi
Saat ini begitu banyak Desa Wisata di Indonesia, khususnya di Kabupaten Gunungkidul saat ini ada 16 lokasi Desa Wisata (Antara News, 2012). Untuk dapat menarik perhatian dari para wisatawan, Desa Wisata Jelok harus mempunyai keunikan dan perbedaan dalam hal produk yang ditawarkan dan bagaimana cara penawaran produk. Differensiasi Desa Wisata Jelok diantaranya adalah: Panorama alam pedesaan yang alami Panorama alam dengan latar gunung persawahan serta alur Sungai Oya menjadikan suasana yang sejuk dan asri menjadikan Desa Wisata Jelok mempunyai nilai lebih tersendiri. Gemericik alunan irama alur sungai selalu terdengar hingga tengah dusun. Suasana jalan desa yang selalu diiringi suara jangkrik dan katak seakan menambah eloknya suasana desa wisata Dusun Jelok Keramahtamahan penduduk Keramahtamahan penduduk lokal yang masih mempertahankan tradisi, adat istiadat dan budaya lokal akan menambah kenyamanan wisatawan yang berkunjung dan singgah di Desa Wisata Jelok. Penginapan Cottage tradisional Desa Wisata Jelok memiliki beberapa cottage sebagai tempat bermalam yang terletak di tengah areal persawahan. Keindahan akan terasa lebih indah saat malam hari, nuansa pedesaan akan sangat terasa, obor dan penerangan berupa lilin yang berada disekitar kolam dan cottage menambah suasana menjadi lebih terasa romantis. Permainan tradisional Berbagai permainan tradisional diantaranya seperti membuat dan menerbangkan layang layang, berlatih gamelan, membatik caping (penutup kepala untuk kesawah), dan mewarnai kendi. Selain itu juga banyak permainan tradisional anak-anak, dimana pada saat sekarang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak karena tergantikan oleh mainan modern. Layanan pendidikan non formal dan komunitas belajar Terdapat layanan pendidikan non formal dan komunitas belajar, diantaranya: belajar budaya jawa seperti belajar gamelan, tembang macapat, menari, belajar bertani, dan lain sebagainya

Foto: www.desawisatajelok.com

Foto: www.desawisatajelok.com

Cottage

Belajar Nggamel

Brand
Merk (Brand) dapat didefinisikan sebagai nama, terminologi, tanda, simbol atau desain yang dibuat untuk menandai atau mengidentifikasi produk atau daerah yang ditawarkan (Hermawan Kartajaya dan Yuswohady, 2005). Merk Desa Wisata Jelok merupakan perpaduan antara gambar sketsa dan juga tulisan. Gambar rumah tradisional melambangkan suasana desa wisata yang masih mempertahankan adat istiadat, budaya dan tradisi. Desa wisata dikelilingi oleh keindahan panorama alam diantaranya ditunjang dengan adanya sungai oyo yang tidak pernah kering, meskipun pada musim kemarau. Dengan tulisan Kampung Nusantara memberikan gambaran kepada wisatawan bahwa Desa Wisata Jelok memberikan konsep perpaduan desa wisata dan komunitas belajar pendidikan non-formal.
Gambar: www.facebook.com/DesaWisataJelok

Rafting dan Canoing Kali Oya

Foto: alternatifwisatajogja.blogspot.com

Marketing Mix (Bauran Pemasaran)


ktivitas Pemasaran muncul dalam semua bentuk. McCarthy mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas ini sebagai sarana marketing mix (Bauran pemasaran) yang disebut 4P dari pemasaran, yaitu: product (produk), price (harga), place (tempat/ saluran distribusi), dan promotion (promosi) ( Kotler & Keller, 2009). Dalam perkembangannya, bauran pemasaran untuk sektor jasa menagalami perkembangan dengan adanya penambahan 3P, yaitu: people (orang/ SDM), physical evidence (bukti fisik/ fasilitas fisik), dan process (proses). Berikut ini terkait dengan tujuh bauran pemasaran Desa Wisata Jelok:

1. Product & Price


Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi dan gagasan. Strategi produk didefinisikan sebagai strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang dipasarkan (Kotler & Armstrong, 2008).

I.
1).

Wisata Petualangan
Rafting Menyusuri Sungai Oya, yang merupakan sungai terbesar di Gunungkidul dengan menggunakan perahu kano. a. Trip I Hutan Bunder Desa Wisata Jelok Rp. 70.000/ per orang b. Trip II Desa Wisata Jelok a. Trip I Hutan Bunder Desa Wisata Jelok Dodogan Rp. 100.000/ per orang Paket tersebut termasuk : Sewa alat, pemandu, transport ke titik start dan pulang, asuransi, makan dan minum, minimal 6 orang (www.desawisatajelok.com).
Foto: www.desawisatajelok.com

- Wonolagi

Rp. 60.000/ per orang

2).

Caving (Susur Goa)

Desa Wisata Jelok memiliki Goa yang masih terjaga ekosistemnya, di aliri air bawah tanah dan dihuni oleh jutaan kelelawar. Goa cokakan merupakan Goa horizontal dan tidak diketahui ujungnya. Paket menuju goa ini tarifnya seharga Rp, 50.000,- (termasuk sewa alat, pemandu dan asuransi). Minimal 6 orang, maksimal 20 orang dalam sehari (www.desawisatajelok.com, 2013)
Foto: www.desawisatajelok.com

Goa Cokakan

3).

Trail Adventure Paket trail dengan melewati track yang menantang dengan durasi 1 sampai 2 jam. Untuk Paket ini, per motor dikenakan tariff Rp 150.000,- (sudah termasuk sewa alat dan asuransi) (www.desawisatajelok.com, 2013).

Foto: www.desawisatajelok.com

4).

ATV

Menggunakan ATV Moustrack untuk menjelajah wilayah Desa Wisata Jelok dan sanggup melalui berbagai medan. Tarif untuk menjajal Paket ini 25.000,- per 15menit. Rp

(www.desawisatajelok.com, 2013)
Foto: www.desawisatajelok.com

5).

Flying fox

Menjajal berflyingfox diatas hamparan sawah dan pemandangan lokal yang menawan, menyajikan tantangan sekaligus keindahan yang memanjakan mata. Tarif untuk bermain flyingfox Rp 25.000,- (www.desawisatajelok.com, 2013).

II.
1).

Wisata Budaya dan Pendidikan


Belajar Budaya Jawa

Desa Wisata Jelok melaksanakan kegiatan belajar budaya jawa, yang diikuti oleh penduduknya maupun warga sekitar, selain itu para wisatawan juga dapat mencoba turut serta dalam kegiatan ini, diantaranya seperti belajar gamelan, tembang macapat, dan menari. 2). Belajar Bertani
Belajar gamelan
Foto: aminuddin-aziz.blogspot.com

Para wisatawan bisa mencoba belajar bagaimana menjadi petani di desa, jenis kegiatannya antara lain: mencangkul, mluku atau membajak sawah dengan sapi, bercocok tanam, dan memanen padi.

Mluku: mebajak sawah dengan sapi

Foto: www.desawisatajelok.com

4).

Mengikuti Ritual Budaya dan Adat Istiadat Budaya Setempat

Beberapa tradisi yang masih sering dilaksanakan yaitu kesenian cokekan (etnik musik Jawa), kendurian, tradisi Merti Kali (bersih desa), Tradisi Methik (mengawali musim panen), dll (www.desawisatajelok.com, 2013). 5).

Mluku: mebajak sawah dengan sapi

Foto: www.desawisatajelok.com

Belajar Melukis di Media Caping dan Celengan Tanah

Mewarnai caping

Foto: www.desawisatajelok.com

Mewarnai celengan

Foto: www.desawisatajelok.com

III. Wisata Outbond dan berkemah


Desa Wisata Jelok juga menyelenggarakan aktifitas outbond, outing, maupun berkemah untuk sekolah, corporate, maupun kegiatan dari kampus. 1). Outbond & Outing Mulai dari Rp 75.000,- s.d. Rp.200.000,/ per orang, dengan games yang seru, menarik dan menantang. 2). Berkemah Desa Wisata Jelok menyediakan lokasi berkemah mulai untuk 20 1000 peserta.

Outbond: Refling

Foto: www.desawisatajelok.com

Outbond: Kegiatan berkelompok

Foto: komunitasbelajarkampoengnusantara.blogspot.com

IV. Paket Live in


Paket Live in pengunjung akan merasakan hidup dialam pedesaan dapat mengikuti dan menjadi bagian dari adat, tradisi dan budaya pedesaaan. Paket ini all inclusife, termasuk di dalamnya kegiatan, makan dan minum, penginapan (di cottage atau homestay). a. Paket 2 hari 1 malam Rp 200.000 per orang b. Paket 1 hari 1 malam Rp. 100.000 per orang

Foto: komunitasbelajarkampoengnusantara.blogspot.com Foto: aminuddin-aziz.blogspot.com

Suasana makan siang

Cottage di tengah sawah sebagai tempat bermalam

Facebook: www.facebook.com/DesaWisataJelok

4. People (Orang/ SDM)


Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam upaya promosi dan memberikan service yang baik kepada konsumen. Di Desa Wisata Jelok, para wisatawan akan disambut dengan keramahtamahan penduduknya yang akan masih mempertahankan nilai adat istiadat dan budaya lokal yang sangat kental dengan sifat tolong menolong dan gotong royong. Keramahan warga dusun tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan/ pengunjung.

5. Physical Evidence (bukti fisik/ fasilitas fisik)


Desa Wisata Jelok memiliki berbagai Fasilitas fisik yang disediakan dalam upaya untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada para wisatawan, diantaranya adalah fasilitas untuk penginapan (cottage dan homestay), fasilitas kebudayaan & kesenian (misalnya: gamelan), fasilitas untuk penunjang kegiatan outbond, fasilitas kegiatan wisata air (kano dan perlengkapannya), fasilitas keselamatan, serta fasilitas lainnya.

6. Process (Proses)
Pengelola memberikan kemudahan pemesanan bagi wisatawan yang ingin menikmati wisata di Desa Wisata Jelok melalui contact person yang dicantumkan pada promosi yang dibuat. Dengan contact person tersebut, diharapkan konsumen mampu menghubungi pihak pengelola terlebih dahulu untuk menanyakan kesanggupan kegiatan wisata pada waktu yang diinginkan, maupun terkait dengan lokasi Desa Wisata Jelok. Bagi para wisatawan yang tidak mengetahui secara jelas arah-arah menuju lokasi Desa Wisata Jelok, dapat langsung menghubungi pengelola.

2. Place (Tempat/ Saluran Distribusi)


Saluran distribusi pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi (Kotler dan Armstrong, 2008). Sebagai sebuah jasa wisata yang independen, pengelola Desa Wisata Jelok merupakan organisasi inti yang memegang seluruh peranan distribusi jasa Desa Wisata Jelok. Hal tersebut dapat diketahui dari promosi yang sebagian besar dikerjakan sendiri tanpa melalui pihak ketiga secara formal, kemudian dari proses administrasi hingga ke teknis di lapangan, semuanya dlakukan secara mandiri oleh pengelola. Desa Wisata Jelok termasuk dalam kategori jasa dengan saluran distribusi langsung, yaitu saluran distribusi dimana produk dari produsen langsung ke tangan konsumen tanpa melalui perantara atau penyalur. Dengan saluran distribusi langsung, tidak perlu menambah biaya distribusi yang pada akhirnya harga yang ditawarkan pada konsumen menjadi lebih kompetitif.

3. Promotion (Promosi)
Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya, membujuk dan mengingatkan para pelanggan dan konsumen untuk membeli produk tersebut. Kunci dari promosi menurut adalah faktor komunikasi dengan calon konsumen (Kotler & Armstrong, 2008). Promosi yang telah dilakukan oleh pengelola Desa Wisata Jelok dilaksanakan dengan berbagai cara diantaranya dengan mengikuti pameran-pameran yang difasilitasi oleh Dinas Pariwisata & Kebudayaan dan juga melalui media internet seperti blog dan facebook (FB). Berbagai media promosi tersebut dilakukan pihak pengelola untuk menjalin komunikasi dengan calon konsumen maupun dengan pelanggan.

Website Desa Wisata Jelok: www.desawisatajelok.com

SWOC ANALYSIS

STRENGTHS
1. Panorama alam yang indah, asri, berhawa sejuk dan alami. 2. Memiliki cottage dan homestay sebagai tempat penginapan. 3. Keramahtamahan penduduk lokal. 4. Adat istiadat dan budaya masyarakat pedesaan yang masih terjaga. 5. Memiliki berbagai macam paket wisata.

WEAKNESS
1. Sumber daya manusia belum menguasai bahasa Inggris. 2. Media promosi yang ada, lewat website dan facebook kurang menarik, kurang interaktif dan tidak pernah update. 3. Belum memiliki jadwal kegiatan atraksi kebudayaan atau kesenian. 4. Belum adanya souvenir atau cinderamata khusus.

OPPORTUNITIES

CHALLENGES

1. Dukungan pemerintah terhadap 1. Persaingan dengan objek wisata keberadaan Desa Wisata. desa wisata yang lainnya di Kab. 2. Omongan atau opini positif dari Gunungkidul wisatawan kepada orang lain. 2. Kondisi iklim dan cuaca sangat 3. Minat wisatawan terhadap wisata berpengaruh terhadap kegiatan budaya yang semakin tinggi. wisata. 4. Penyerapan tenaga kerja penduduk 3. Adanya erosi tanah akibat tergerus lokal dan penduduk sekitar Sungai Oya.

REKOMENDASI PERBAIKAN
Berikut adalah rekomendasi perbaikan untuk mengembangkan Desa Wisata Jelok: 1. 2. Perlu adanya pelatihan bahasa Inggris terutanma kepada pemandu dan juga pengelola untuk mengantisipasi adanya wisatawan asing. Memperbaiki media promosi yang saat ini ada, yaitu perbaikan website dan jejaring sosial seperti facebook dan twitter supaya lebih menarik dan interaktif dan diusahakan dibuat dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, karena banyak juga wisatawan asing yang tertarik dengan wisata budaya di Indonesia. Menyusun jadwal kegiatan atrasi kebudayaan dan kesenian supaya wisatawan yang ingin berkunjung bisa merencanakan kunjungannya yang bertepatan dengan atraksi kebudayaan dan atau kesenian yang diminati atau diinginkan. Membuat cinderamata atau souvenir menggambarkan Desa Wisata Jelok. yang khas dan unik yang bisa

4.

5. 6.

Untuk mempertahankan kelestarian lingkungan hidup dan juga kondisi sosial budaya masyarakat desa, perlu adanya waktu khusus, dimana kegiatan wisata ditutup sebagai waktu istirahat bagi lingkungan hidup dan juga penduduk lokal.

Foto: www.desawisatajelok.com

Wisatawan ikut memandikan sapi

PETA LOKASI

Sumber: www.desawisatajelok.com

DAFTAR PUSTAKA
alternatifwisatajogja.blogspot.com. 2013. Pesona Desa Wisata Jelok Gunungkidul. http://alternatifwisatajogja.blogspot.com/2013/05/pesona-desa-wisata-jelokgunungkidul.html, diakses 6 Juni 2013 aminuddin-aziz.blogspot.com. 2013. DESA WISATA Desa Wisata Jelok Patuk Gunungkidul. http://aminuddin-aziz.blogspot.com/2013_03_01_archive.html, diakses 6 Juni 2013. Antara News. 2012. Desa Wisata Ramaikan Gunung Kidul. http://bali.antaranews.com/berita/28571/desa-wisata-ramaikan-gunung-kidul, diakses 6 Juni 2013

Detik Travel Community. 2013. Yogyakarta yang Sesungguhnya di Desa Wisata J e l o k . http://travel.detik.com/read/2013/01/10/111700/1984209/1025/2/yogyakartayang-sesungguhnya-di-desa-wisata-jelok, diakses 6 Juni 2013. Hermawan Kartajaya dan Yuswahady. 2005. Attracting Tourists Traders Investors: Strategi Memasarkan Daerah di Era Otonomi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. http://www.desawisatajelok.com, diakses tanggal 30 Mei 2013. https://www.facebook.com/DesaWisataJelok, diakses 30 Mei 2013 komunitasbelajarkampoengnusantara.blogspot.com. 2012. Out http://komunitasbelajarkampoengnusantara.blogspot.com/, diakses 2013. Bond. 6 Juni

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane Smith. 2009. Manajemen Pemasaran (alih bahasa), Jilid I, Edisi 13. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran (alih bahasa) Jilid I Edisi 12. Jakarta: Penerbit Erlangga.

You might also like