You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen utama dalam menentukan tingkat kemajuan suatu bangsa. Baik atau buruknya masa depan bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan saat ini. Untuk mewujudkan pendidikan yang baik, maka dibutuhkan peran seorang guru yang berkualitas (profesional) dan ahli dalam bidangnya. Namun, saat ini banyak yang masih keliru mengenai profesi yang ada di lingkungan. Menjadi guru adalah menghayati profesi. ang membedakan sebuah profesi, dengan pekerjaan lain adalah bahwa untuk sampai pada profesi itu seseorang berproses lewat belajar. Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan itu serta pelayanan baku terhadap masyarakat. Makalah ini akan membahas lebih jauh mengenai profesi keguruan, syarat, kode etik, dan organisasi! organisasi keguruan yang ada di "ndonesia. 1.2 Rumusan Masalah #. $pa yang dimaksud dengan Profesi %eguruan & '. $pa saja syarat!syarat Profesi %eguruan & (. $pa saja %ode )tik Profesi %eguruan & *. $pa saja +rganisasi %eguruan yang ada di "ndonesia & 1.3 Tujuan Penul san #. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Profesi %eguruan. '. Untuk mengetahui syara!syarat dalam Profesi %eguruan. (. Untuk mengetahui %ode )tik Profesi %eguruan. *. Untuk mengetahui apa saja +rganisasi %egururan yang ada di "ndonesia.

BAB II PEMBAHA!AN

2.1 PEN"ERTIAN DAN !#ARAT PR$%E!I &E"URUAN "stilah profesi dalam kehidupan sehari!hari digunakan untuk menunjukkan tentang pekerjaan seseorang, misal seseorang yang pekerjaannya mengajar dikatakan berprofesi sebagai guru. ,adi, istilah profesi dalam konteks ini sama artinya dengan pekerjaan atau tugas yang dilakukan oleh seseorang dalam kehidupan sehari!hari. %eragaman dalam memahami istilah profesi dalam kehidupan sehari! hari mengidentifikasikan perlunya suatu pengertian yang dapat menegaskan kriteria suatu pekerjaan sehingga dapat disebut sebagai suatu profesi. $rtinya, tidak semua pekerjaan atau tugas yang dilakukan dapat disebut sebagai profesi, melainkan pekerjaan!pekerjaan yang memenuhi kriteria!kriteria tertentu yang bisa disebut sebagai suatu profesi. 2.1.1 Pengert an Pr'(es &eguruan -e.ara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa inggris yaitu profession atau bahasa /atin profecus yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. -edangkan se.ara terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrument untuk melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual. )a* suatu +r'(es harus mem l k t ga + lar +'k'k ,a tu +engetahuankeahl an- *an +ers a+an aka*em k. -uatu pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi bila pekerjaan atau jabatan itu dilakukan dengan0 #. Melayani masyarakat. '. Melakukan bidang ilmu dan keterampilan.

'

(. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktik. *. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang. 1. 2erkendali berdasarkan lisensi baku atau mempunyai persyaratan masuk. 3. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan tampilan untuk kerjanya berhubungan dengan layanan yang diberikan. Menelaah pengertian profesi tersebut, dapat dipahami bahwa +r'(es a*alah +ekerjaan atau ja.atan khusus ,ang * .utuhkan untuk mela,an mas,arakat. 4iri!.iri utama suatu profesi adalah sebagai berikut0 #. '. (. -uatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang menentukan. ,abatan yang menuntut keterampilan 5keahlian tertentu. %eterampilan5keahlian yang dituntut jabatan itu dapat melalui peme.ahan masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah. *. ,abatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas sistematis dan eksplisit, bukan habya sekedar pendapat khalayak umum. 1. 3. 6. 7. ,abatan itu memerlukan pendidikan tingkat perguruan tinggi dengan waktu yang .ukup lama. Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai!nilai professional itu sendiri. Berperan teguh oada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi. 8alam praktiknya melayani masyarakat anggota profesi otonom dan bebas dari .ampur tngan orang lain.

9.

,abatan mempunyai prestisi yang tinggi yang tinggi dalam masyarakat.

2.1.2

!,arat Pr'(es &eguruan National Education Association menyusun sejumlah syarat atau kriteria yang harus ada dalam jabatan guru. :ambaran rin.i tentang syarat!syarat jabatan guru tersebut dijelaskan sebagai berikut0 #. Jabatan yang Melibatkan Kegiatan Intelektual. ,elas sekali bahwa jabatan guru memenuhi kriteria ini, karena mengajar melibatkan upaya!upaya yang sifatnya sangat didominasi kegiatan inrelektual. /ebih lanjut dapat diamati, bahwa kegiatan!kegiatan yang dilakukan anggota profesi ini adalah dasar bagi persiapan dari semua kegiatan profesional lainnya. oleh sebab itu, mengajar seringkali disebut sebagai ibu dari segala profesi (-tinnett dan ;uggen, #93(). '. Jabatan yang Menggeluti Batang Tubuh Ilmu yang Khusus. -emua jabatan mempunyai monopoli pengetahuan yang memisahkan anggota mereka dari orang awam, dan memungkinkan mereka mengadakan pengawasan tentang jabatannya. $nggota!anggota suatu profesi menguasai bidang ilmu yang membangun keahlian mereka dan melindungi masyarakat dari pehyalahgunaan, amatiran yang tidak terdidik, dan kelompok tertentu yang ingin men.ari keuntungan (misalnya orang!orang yang tidak bertanggung jawab yang membuka praktek dokter). Namun, belum ada kesepakatan tentang bidang ilmu khusus yang melatari pendidikan (edu.ation) atau keguruan (tea.hing). 2erdapat berbagai pendapat tentang apirkah mengajar memenuhi persyaratan kedua ini. Mereka yang bergerak di bidang pendidikan menyatakan bahwa

mengajar telah mengembangkan se.ara jelas bidang khusus yang sangat penting dalam mempersiapkan guru yang berwenang. -ebaliknya, ada yang berpendapat bahwa mengajar belum mempunyai batang tubuh ilmu khusus yang dijabarkan se.ara ilmiah. %elompok pertama per.aya bahwa mengajar adalah suatu sains (s.ien.e), sementara kelompok kedua mengatakan bahwa mengajar adalah suatu kiat (art). (. Jabatan yang Memerlukan !ama. profesional antara lain ersiapan adalah rofessional yang penyelesaian

ang membedakan jabatan profesional dengan non! dalam

pendidikan melalui kurikulum, yaitu ada yang diatur uni<ersitas5institut atau melalui pengalaman praktek dan pemagangan atau .ampuran pemagangan dan kuliah. a. Pendidikan melalui perguruan tinggi disediakan untuk jabatan profesional, sedangkan b. Pendidikan melalui pengalaman praktek dan

pernagangan atau .ampuran pemagangan dan kuliah diperuntukkan bagi jabatan yang non!profesional. 2etapi jenis kedua ini tidak ada lagi di "ndonesia. $nggota kelompok guru dan yang berwenang di departemen pendidikan dan kebudayaan berpendapat bahwa persiapan profesional yang .ukup lama amat perlu untuk mendidik guru yang berwenang. %onsep ini menjelaskan keharusan memenuhi kurikulum perguruan tinggi, yang terdiri dari pendidikan umum, profesional, dan khusus, sekurang!kurangnya empat tahun bagi guru pemula (-# di /P2%), atau pendidikan persiapan profesional di /P2% paling kurang selama setahun setelah mendapat gelar akademik -# di perguruan tinggi non!/P2%. Namun, sampai sekarang di "ndonesia, ternyata masih banyak guru

yang lama pendidikan mereka sangat singkat, malahan masih ada yang hanya seminggu, sehingga tentu saja kualitasnya masih sangat jauh untuk dapat memenuhi persyaratan yang kita harapkan. *. Jabatan yang Memerlukan !atihan dalam Jabatan yang "inambung. ,abatan guru .enderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai jabatan profesional, sebab hampir tiap tahun guru melakukan berbagai kegiatan latihan profesional, baik yang mendapatkan penghargaan kredit maupun tanpa kredit. Malahan pada saat sekarang berma.am!ma.am pendidikan profesional tambahan diikuti guru!guru dalam menyetarakan dirinya dengan kualifikasi yang telah ditetapkan. 1. Jabatan yang Men#an#ikan Karir $idup dan Keanggotaan yang ermanen. 8i luar negeri barangkali syarat jabatan guru sebagai karier permanen merupakan titik yang paling lemah dalam menuntut bahwa mengajar adalah jabatan profesional. Banyak guru bam yang hanya bertahan selama satu atau dua tahun saja pada profesi mengajar, setelah itu mereka pindah kerja ke bidang lain, yang lebih banyak menjanjikan bayaran yang lebih tinggi. Untunglah di "ndonesia kelihatannya tidak begitu banyak guru yang pindah ke bidang lain, walaupun bukan berarti pula bahwa jabatan guru di "ndonesia mempunyai pendapatan yang tinggi. $lasannya mungkin karena lapangan kerja dan sistem pindah jabatan yang agak sulit. 8engan demikian kriteria ini dapat dipenuhi oleh jabatan guru di "ndonesia. 3. Jabatan yang Menentukan Baku %standarnya& "endiri. %arena jabatan guru menyangkut hajat orang banyak, maka baku untuk jabatan guru ini sering tidak di.iptakan oleh anggota profesi sendiri, terutama di negara kita. Baku

jabatan guru masih sangat banyak diatur oleh pihak pemerintah, atau pihak lain yang menggunakan tenaga guru tersebut seperti yayasan pendidikan swasta. -ementara kebanyakan jabatan mempunyai patokan dan persyaratan yang seragam untuk meyakinkan kemampuan minimum yang diharuskan, tidak demikian halnya dengan jabatan guru. 8ari pengalaman beberapa tahun terakhir penerimaan .alon mahasiswa /P2% didapat kesan yang sangat kuat bahwa skor nilai .alon mahasiswa yang masuk ke lembaga pendidikan guru jauh lebih rendah dibandingkan dengan skor .alon yang masuk ke bidang lainnya. Permasalahan ini mempunyai akibat juga dalam hasil pendidikan guru nantinya, karena bagaimanapun juga mutu lulusan akan sangat dipengaruhi oleh mutu masukan atau bahan bakunya, dalam hal ini mutu .alon mahasiswa lembaga pendidikan guru. 6. Jabatan yang !ebih Mementingkan !ayanan di atas Keuntungan ribadi. ,abatan mengajar adalah jabatan yang mempunyai nilai sosial yang tinggi, tidak perlu diragukan lagi. :uru yang baik akan sangat berperan dalam mempengaruhi kehidupanyang lebih baik dari warga negara masa depan. ,abatan guru telah terkenal se.ara uni<ersal sebagai suatu jabatan yang anggotanya termoti<asi oleh keinginan untuk membantu orang lain, bukan disebabkan oleh keuntungan ekonomi atau keuangan. %ebanyakan guru memilih jabatan ini berdasarkan apa yang dianggap baik oleh mereka yakni mendapatkan kepuasan rohaniah ketimbang kepuasan ekonomi atau lahiriah. Namun, ini tidak berarti bahwa guru harus dibayar lebih rendah tetapi juga jangan mengharapkan akan .epat kaya bila memilih

jabatan guru. +leh sebab itu, tidak perlu diragukan lagi bahwa persyaratan ketujuh ini dapat dipenuhi dengan baik. 7. Jabatan yang Mempunyai 'rganisasi rofessional yang

Kuat dan Ter#alin Erat. -emua profesi yang dikenal mempunyai organisasi profesional yang kuat untuk dapat mewadahi tujuan bersama dan melindungi anggotanya. 8alam beberapa hal, jabatan guru telah memenuhi kriteria ini. 8i "ndonesia telah ada Persatuan :uru =epublik "ndonesia (P:=") yang merupakan wadah seluruh guru mulai dari guru taman kanak!kanak sampai guru sekolah lanjutan atas, dan ada pula "katan -arjana Pendidikan "ndonesia ("-P") yang mewadahi seluruh sarana pendidikan. 8i samping itu, juga telah ada kelompok guru mata pelajaran sejenis, baik pada tingkat daerah maupun nasional. namun belum terkait se.ara baik dengan P:=". ;arus di.arikan usaha y.ang sungguh!sungguh agar kelompok!kelompok guru mata pelajaran sejenis itu tidak dihilangkan, tetapi dirangkul ke dalam pangkuan P:=" sehingga merupakan jalinan yang amat rapi dari suatu profesi yang baik.

2.2 &$DE ETI& PR$%E!I &E"URUAN 2.2.1 Pengert an &'*e Et k %ode etik suatu profesi adalah norma!norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam kehidupan di masyarakat. Norma! norma tersebut berisi petunjuk!petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya dan larangan!larangan, yaitu ketentuan!ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka.

Pengertian %ode )tik 0 a. Menurut Undang!Undang Nomor 7 2ahun #96* tentang Pokok!Pokok %epegawaian. Pasal '7 Undang!Undang ini dengan jelas menyatakan bahwa >Pegawai Negeri -ipil mempunyai %ode )tik sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan di dalam dan di luar kedinasan.? 8alam penjelasan Undang!undang tersebut dinyatakan bahwa dengan adanya %ode )tik ini, pegawai negeri sipil sebagai aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat mempunyai pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugasnya dan dalam pergaulan hidup sehari!hari. -elanjutnya, dalam %ode )tik pegawai Negeri sipil itu digariskan pura prinsip!prinsip pokok tentang pelaksanaan tugas dan tunggung jawab pegawai negeri. 8ari uraian ini dapat kita simpulkan, kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari!hari. b. 8alam pidato pembukaan %ongres P:=" @""", Basuni sebagai %etua Umum P:=" menyatakan bahwa %ode )tik :uru "ndonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga P:=" dalam melaksanakan panggilan pengabdiannya bekerja sebagai guru (P:=", #96(). 8ari pendapat ketua Umum P:=" ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam %ode )tik :uru "ndonesia terdapat dua unsur pokok yakni0 (#) sebagai landasan moralA (') -ebagai pedoman tingkah laku. 8ari uraian tersebut terlihat bahwa kode etik suatu profesi adalah norma!norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Norma!norma tersebut berisi petunjuk!petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya dan larangan!

larangan, yaitu ketentuan!ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, tidak saja dalam menjalankan tugas profesi mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota profesi pada umumnya dalam pergaulannya sehari!hari di dalam masyarakat.

2.2.2 Tujuan &'*e Et k -e.ara umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut 0 a. (ntuk Men#un#ung Tinggi Martabat rofesi. 8alam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah atau remeh terhadap profesi yang bersangkutan. +leh karenanya, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak!tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat men.emarkan nama baik profesi terhadap dunia luar. 8ari segi ini, kode etik juga seringkali disebut kode kehormatan. b. (ntuk men#aga dan memelihara kese#ahteraan para anggotanya. ang dimaksud kesejahteraan di sini meliputi baik kesejahteraan lahir (atau material) maupun kesejahteraan batin (spiritual atau mental). 8alam hal kesejahteraan lahir para anggota profesi, kode etik umumnya memuat larangan!larangan kepada para anggotanya untuk melakukan perbuatan!perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya. Misalnya dengan menetapkan tarif!tarif minimum bagi honorarium anggota profesi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga siapa!siapa yang mengadakan tarif di bawah minimum akan dianggap ter.ela dan merugikan rekan!rekan seprofesi. 8alam hal kesejahteraan batin para anggota

#B

profesi, kode etik umumnya memberi petunjuk!petunjuk kepada para anggotanya untuk melaksanakan profesinya. %ode etik juga sering mengandung peraturan!peraturan yang bertujuan rnembatasi tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur bagi para anggota profesi dalam berinteraksi dengan sesama rekan anggota profesi. c. (ntuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. 2ujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya. +leh karena itu, kode etik merumuskan ketentuan!ketentuan yang perlu dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya. d. (ntuk meningkatknn mutu profesi. Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat norma!norrna dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya. e. (ntuk meningkatkan mutu organisasi profesi. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi, maka diwajibkan kepada setiap anggota untuk se.ara aktif berpartisipasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan!kegiatan yang diran.ang organisasi. 8ari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan suatu profesi menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, dan meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi.

##

2.2.3 &'*e Et k "uru In*'nes a %ode )tik :uru "ndonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai!nilai dan norma!norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat. %ungs &'*e Et k "uru In*'nes a a*alah se.aga lan*asan m'ral *an +e*'man t ngkah laku set a+ guru /arga P"RI *alam menuna kan tugas * +enga.* ann,a se.aga guru- .a k * *alam mau+un * luar sek'lah serta *alam keh *u+an sehar 0har "ndonesia merupakan hal yang amat penting mas,arakat. 8engan demikian, maka %ode )tik :uru untuk pembentukan sikap profesional para anggota profesi keguruan. -ebagaimana halnya dengan profesi lainnya. %ode )tik :uru "ndonesia ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan 4abang dan Pengurus 8aerah P:=" dari sejumlah penjuru tanah air, pertama dalam %ongres @""" di ,akarta tahun #96(, dan kemudian disempurnakan dalam %ongres P:=" @C" tahun #979 juga di ,akarta. $dapun teks %ode )tik :uru "ndonesia yang telah disempurnakan adalah sebagai berikut 0 D :uru "ndonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap 2uhan ang Maha )sa bangsa dan negara, serta kemanusiaan pada umumnya. :uru "ndonesia yang berjiwa Pan.asila dan setiap pada Undang!Undang 8asar #9*1, turut bertanggung jawab atas terwujudnya .ita!.ita Proklamasi %emerdekaan =epublik "ndonesia #6 $gustus #9*1. +leh sebab itu, :uru "ndonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan memedomani dasar!dasar sebagai berikut 0

#'

#. :uru

berbakti

membimbing

peserta

didik

untuk

membentuk manusia "ndonesia seutuhnya yang berjiwa Pan.asila. '. :uru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional. (. :uru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. *. :uru men.iptakan suasana sekolah sebaik!baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar!mengajar. 1. :uru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan. 3. :uru se.ara pribadi dan bersama!sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. 6. :uru memelihara hubungan seprofesi, semangat

kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial. 7. :uru se.ara bersama!sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi P:=" sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. D

2.3 $R"ANI!A!I PR$%E!I &E"URUAN +rganisasi adalah perkumpulan atau perhimpunan orang!orang untuk menjalin hubungan kerja sama demi ter.apainya suatu tujuan bersama. +rganisasi profesi merupakan suatu wadah tempat para anggota professional tersebut menggabungkan diri dan mendapat perlindungan bagi guru!guru di "ndonesia. Eadah ini telah ada yakni Persatuan :uru =epublik "ndonesia yang lebih dikenal dengan singkatan P:=". P:=" didirikan di -urakarta pada tanggal '1 No<ember #9*1, sebagai perwujudan aspirasi guru "ndonesia dalam mewujudkan .ita F .ita perjuangan bangsa. $dapun mengenai P:=" berfungsi sebagai berikut0

#(

a. Menyatukan seluruh kekuatan guru dalam satu wadah b. Mengusahakan adanya kesatuan langkah dan tindakan .. Melindungi kepentingan anggota!anggotanya d. Mengawasi kemampuan anggota!anggotanya dengan selalu

menggiatkan kemampuannya e. Menyiapkan program!program peningkatan kemampuan anggotanya f. Menyiapkan fasilitas penerbitan dan ba.aan lainnya dalam rangka peningkatan kemampuan professional, dan g. Mengambil tindakan terhadap anggota yang melakukan pelanggaran, dan kemudian melakukan pembinaan.

8isamping P:=" sebagai satu!satunya organisasi guru sekolah yang diakui pemerintah sampai saat ini, ada organisasi guru yang disebut Musyawarah :uru Mata Pelajaran (M:MP). +rganisasi ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan profesionalisasi dari guru dalam kelompoknya masing!masing. -elain P:=", ada lagi organisasi professional resmi di bidang pendidikan yang harus kita ketahui juga yakni "katan -arjana Pendidikan "ndonesia ("-P"), yang saat ini telah mempunyai di<isi!di<isi antara lain0 "katan Petugas Bimbingan "ndonesia ("PB"), ;impunan -arjana $dministrasi Pendidikan "ndonesia (;"-$P"N), ;impunan -arjana Pendidikan Bahasa "ndonesia (;-PB"), dan lain!lain.

#*

BAB III PENUTUP

3.1 !IMPULAN -e.ara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa inggris yaitu profession atau bahasa /atin profecus yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. -edangkan se.ara 2erminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrument untuk melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual. )a* suatu +r'(es harus mem l k t ga + lar +'k'k ,a tu +engetahuankeahl an- *an +ers a+an aka*em k. %ode etik suatu profesi adalah norma!norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam kehidupan di masyarakat. Norma! norma tersebut berisi petunjuk!petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya dan larangan! larangan, yaitu ketentuan!ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka. 2ujuan suatu profesi menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota profesi, dan meningkatkan mutu profesi dan mutu organisasi profesi. %ode )tik :uru "ndonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai!nilai dan norma!norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat. %ungs &'*e Et k "uru In*'nes a a*alah se.aga lan*asan m'ral *an +e*'man t ngkah laku set a+ guru /arga P"RI *alam menuna kan tugas +enga.* ann,a se.aga guru-

#1

.a k * *alam mau+un * luar sek'lah serta *alam keh *u+an sehar 0har * mas,arakat. +rganisasi adalah perkumpulan atau perhimpunan orang! orang untuk menjalin hubungan kerja sama demi ter.apainya suatu tujuan bersama. +rganisasi profesi merupakan suatu wadah tempat para anggota professional tersebut menggabungkan diri dan mendapat perlindungan bagi guru!guru di "ndonesia. . 3.2 !ARAN Bertitik tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan beberapa saran sebagai berikut 0 Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para guru sebagai profesi, agar tetap menjaga profesionalitas dengan menaati kode etik dan melaksanakan kewajiban dengan sebenar!benarnya. Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, diharapkan. oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah

#3

DA%TAR PU!TA&A

$nonim. D Makalah rofesi Kependidikan ). GonlineH http055d.*B6.*shared..om5do.5UnuI3%(e5pre<iew.html . 8iakses tanggal '6 Maret 'B#(. Udin =eskiwahyudi. ) Konsep *asar rofesi Keguruan ). GonlineH http055udin! reskiwahyudi.blogspot..om5'B##5B75konsep!dasar!profesi!keguruan.html . 8iakses tanggal '6 Maret 'B#(.

#6

You might also like