You are on page 1of 5

KATARAK KONGENITAL A. Batasan Kekeruhan lensa yang terjadi sejak lahir B.

Patofisiologi Disebabkan karena gangguan pertumbuhan lensa atau akibat dari peradangan intrauterine. Virus Rubella yang menyerang kehamilan trimester pertama dikatakan menghambat mitosis selsel di beberapa jaringan janin. Pertumbuhan vesikel lensa pada saat itu terjadi pemanjangan selsel epitel posterior yang mengakibatkan perkembangan lensa menjadi abnormal. C. Pembagian Katarak congenital sering disertai dengan kelainan congenital lainnya sehingga merupakan suatu syndrome, antara lain: a. Sindrome Rubella b. Galaktosemi c. Hipoglisemi d. Sindrome Lowe e. Distrofi miotonik Manifestasi kelainan mata yang bias menyertaikatarak congenital: Megalokornea Koloboma Ektopik lentis Aniridia Mikroftalmus

D. Gejala Klinis Subjektif a. Orang tua penderita mengeluh tajam penglihatannya sangat berkurang b. Pupil mungkin berwarna putih tergantung tebalnya kekeruhan lensa. Objektif a. Visus menurun/kesan menurun b. Leukokoria

c. Dapat disertai tanda-tanda syndrome lainnya E. Pemeriksaan & Dignosis 1. Pemeriksaan visus 2. Melihat pupil (lensa) dengan lampu senter, setelah pupil dilebarkan 3. Funduskopi untuk melihat fundus reflek F. Differential Diagnosis Retinoblastoma Retrolental fibroplasias

G. Penyulit Ambliopia Nistagmus Strabismus

H. Terapi 1. Pencegahan: vaksinasi Rubella pada ibu hamil 2. Pembedahan: Bila funduskopi kedua mata gelap, operasi dilakukan pada umur 2 bulan pada 1 mata, bila berhasil baik mata satunya segera dilakukan operasi, tapi bila tidak operasi satunya ditunda 1 2 tahun sehingga resiko penyulit operasi lebih rendah. Operasi berupa disisi aspirasi yang disertai dengan implant IOL.

KATARAK SENIL A. Batasan Kekeruhan lensa mata yang terjadi pada usia lanjut. B. Etiologi HIdrasi cairan lensa Denaturasi protein lensa

C. Pembagian Klinis stadium insipient Stadium immature Stadium matur Stadium hipermatur

D. Gejala Klinis Keluhan: a. Kabur (ringan-berat) seperti melihat kabut b. Silau di siang hari c. Mata berair Tanda Klinis: diperiksa setelah pupil dimidriasis a. Pada Katarak senile immature: Lensa keruh sebagian Iris shadow (+) Pada funduskopi: tampak daerah kehitaman dengan latar belakang kemerahan.

b. Pada Katarak senile matur: Lensa keruh seluruhnya Iris shadow (-) Fundus reflex gelap

Gradasi densitas kekeruhan lensa (menurut Burrato): a. Grade 1: Nukleus lunak, visus masih baik > 6/12, tampak sedikit keruh. b. Grade 2: Nukleus dengan kekeruhan ringan, visus 6/12 6/30, nucleus kekuningan c. Grade 3: Nukleus dengan kekeruhan medium, visus 3/60 6/30, kekeruhan korteks d. Grade 4: Nukleus keras, visus antara 1/60 3/60, nucleus warna kuning kecoklatan.

e. Grade 5: Nukleus sangat keras, visus 1/60 atau lebih jelek, nucleus warna coklat/hitam. E. Pemeriksaan Penunjang Slit Lamp USG Funduskopi

F. Differential Diagnosis Retinoblastoma Endoftalmitis

G. Terapi a. Medikamentosa/non-operatif: Kaca mata terbaik bila visus lebih baik dari 6/12 Pirenoxin / kalium iodide tetes mata Vit E, C, antioksidan dalam jangka waktu yang lama

b. Operasi jika: Tidak bias dikoreksi dengan kaca mata, visus lebih jelek dari 6/12 Mengganggu pekerjaan sehari-hari Katarak komplikasi atau indikasi lain

c. Jenis operasi: Small Incision Cataract Surgery (SICS) + IOL Phacoemulcification + IOL

d. Persiapan operasi: Tes Anel Periksa gula darah, tekanan darah Keratometer, biometri Periksa TIO

H. Penyulit Ablasi retina Strabismus Ambyopia

Glaukoma Katarak hipermatur, dislokasi lensa

You might also like