You are on page 1of 4

Mengukur dan memperkirakan daya dukung Daya dukung dapat diukur pada sebuah destinasi pariwisata termasuk segala

hal yang terkait di dalamnya ataupun pada tingkat individu, fasilitas dan pelayanan khusus. Dalam hal tersebut,daya dukung dicirikan oleh ekonomi, fisik dan atribut sosial yang dapat diukur. Masing-masing jenis daya dukung mungkin berbeda antara satu destinasi dengan destinasi lainnya, tergantung dari karakteristik ekologi-alam dari suatu daerah, bagaimana pemamfaatannya serta tujuan yang ingin dicapai. Masing-masing daya dukung dicirikan oleh sebuah batasan toleransi bagi sebuah destinasi secara keseluruhan atau bagi fasilitas maupun obyek pribadi. Suatu batasan yang menandai adanya perubahan yang mana jika melebihi dari batas tersebut akan mengarah pada efek negative dari pariwisata. Jika tidak melebihi batas toleransi, maka pada prinsipnya dampak pariwisata yang ditimbulkan dikatakan positif. eberapa penelitian telah dipublikasikan, khususnya di !merika Serikat yang menghasilkan bahwa diperlukan prosedur tertentu dalam menghitung daya dukung dan formula yang tepat bagi sebuah tipe destinasi. "erlepas dari hal ini, belum ada metode yang tepat dalam menghitung daya dukung itu sendiri. #al ini merupakan hasil dari pendekatan yang berbeda dari standar alokasi area terhadap pengunjung dari lokasi dimana daya dukung tersebut akan dihitung $termasuk wisatawan, aktivitas mereka dan fasilitas-fasilitas yang ada%. &ara penulis menggunakan standarisasi yang berbeda beda yang pada dasarnya diambil dari bukti empiris. Maka dari itu jika terdapat pengalaman yang berbeda, maka standarisasi yang dipergunakan juga berbeda pula. Mengukur dan memperkirakan daya dukung Daya dukung dapat diukur pada sebuah destinasi pariwisata termasuk segala hal yang terkait di dalamnya ataupun pada tingkat individu, fasilitas dan pelayanan khusus. Dalam hal tersebut,daya dukung dicirikan oleh ekonomi, fisik dan atribut sosial yang dapat diukur. Masing-masing jenis daya dukung mungkin berbeda antara satu destinasi dengan destinasi lainnya, tergantung dari karakteristik ekologi-alam dari suatu daerah, bagaimana pemamfaatannya serta tujuan yang ingin dicapai. Masing-masing daya dukung dicirikan oleh sebuah batasan toleransi bagi sebuah destinasi secara keseluruhan atau bagi fasilitas maupun obyek pribadi. Suatu batasan yang menandai adanya perubahan yang mana jika melebihi dari batas tersebut akan mengarah pada efek negative dari pariwisata. Jika tidak melebihi batas toleransi, maka pada prinsipnya dampak pariwisata yang ditimbulkan dikatakan positif.

"erdapat daya dukung pada setiap subsistem ekonomi, fisik dan sosial di dalam sebuah sistem destinasi pariwisata. 'ontohnya menyediakan ruang khusus untuk pasar lokal pada setiap toko souvenir, restoran, hotel atau tempat parkir yang biasanya tempat tersebut telah disewa oleh perusahaan dan subyek ekonomi lainnya yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat. Seperti terlihat pada sebuah kota bersejarah di (nggris bahwa )ubernur kota tersebut menyatakan kekecewaannya pada tiga supermarket di daerahnya yang ternyata hanya menjual permen saja dan tidak satupun yang menjual sepatu $*ebster, +,,,%. (ni merupakan contoh yang baik, bagaimana daya dukung dari segi ekonomi akan mencerminkan terhadap daya tarik wisata, sementara itu tidak mencerminkan akivitas mata pencaharian masyarakat lokal, juga tidak meningkatkan ongkos produksi dan jasa terhadap masyarakat setempat. -ebobrokan dari obyek bersejarah atau tercemarnya pantai karena pembuangan limbah air tergambar dari situasi yang berbeda. 'ontohnya, disaat pariwisata mampu mampu mengatasi batas atas dari daya dukung fisik maupun ekologi. Sebagai tambahan telah diketahui bahwa batas toleransi dai masyarakat lokal terhadap prilaku para wisatawan kadangkala dapat melebihi batas, terlihat dari rasa kurang ramahnya mereka terhadap para wisatawan. Dalam hal ini dikategorikan ke dalam daya dukung sosial yang melewati batas. eberapa penulis menyatakan bahwa .daya dukung itu sendiri bukanlah suatu tujuan akhir melainkan sebuah sarana untuk mencapai tujuan/ $#owie, 0112%. Dengan kata lain bahwa daya dukung tidaklah dimengerti sebagai sebuah ruang dan waktu yang harus dibatasi dengan parameter, melainkan sebuah alat dimana pembangunan destinasi pariwisata dapat dikontrol. Mengubah dari wajah destinasi akibat dari pembangunan tersebut memang tak terelakkan. !plikasi dari konsep daya dukung memungkinkan untuk dilakukan perkiraan yang efisen dan efektif dari tingkat yang dapat diterima dan tentang arah dari perubahan yang dibawa oleh pariwisata. Dengan lain kata bahwa daya dukung merupakan masalah secara penilaian manajemen dari segi aturan dan keabsahan maupun dari berbagai segi penilaian yang tergantung dari posisi, minat, dan e3pektasi dari rekan yang berbeda pula $stakeholders% yang berpartisipasi dalam bisnis pariwisata. (tu merupakan dilema dari pihak manajemen dalam mengambil keputusan yang sah dalam pariwisata yang harus sesuai dan didukung oleh penelitian ilmiah dan sistem monitoring yang efisien sebagai kunci di dalam setiap pengambilan keputusan.

Faktor-faktor kunci yang mempengaruhi terhadap daya dukung Daya dukung dari destinasi pariwisata yang bertujuan untuk menyaring para wisatawan, di satu sisi juga untuk menyaring para pelaku ekonomi dari pariwisata tergantung dari beberapa faktor, diantaranya 4 faktor tujuan khusus dari wisatawan, destinasi dan masyarakat lokal. 'ontohnya, meningkatnya tingkat kejenuhan masyarakat lokal oleh adanya akomodasi untuk wisatawan seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung, termasuk lamanya menginap, memamerkan superiotas ekonomi dari para wisatawan dan banyaknya pilihan aktivitas yang mengakibatkan semakin dekatnya kontak dengan pemukiman masyarakat lokal. 5asa ketidakpuasan dan kebencian dari sekelompok dapat saja terjadi di sekelompok masyarakat lokal yang berharap daerah yang pengembangan pariwisatanya cukup tinggi atau karena minimnya keterlibatan dari masyarakat lokal pada pengembangan pariwisata di daerahnya. Setelah dijabarkan hasil-hasil dari penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa tingkat daya dukung dan batas toleransi tergantung dari dua faktor utama, yaitu 4 karakter dari wisatawan dan karakter dari sebuah destinasi pariwisata dan masyarakatnya $*eaver, 0116%. -arakter dari para wisatawan yang mempengaruhi tingkat daya dukung mencakup 4 o -arakter Sosial ekonomi dan psikologis. #al ini meliputi jenis kelamin, usia, penghasilan, daya beli, motivasi, sikap dan harapan, persepsi terhadap atraksi wisata, struktur ras dan etnis, model tingkah laku dari wisatawan, etc. Secara keseluruhan, karakterisasi tersebut secara signifikan berkontribusi dan berpengaruh terhadap komunikasi antara masyarakat lokal dan wisatawan7 o "ingkat penggunaan. Jumlah dari wisatawan dan penyebaran mereka di seluruh ruang dan waktu merupakan kunci parameter bagi perkiraan tingkat penggunaan pada suatu destinasi pariwisata7 o 8amanya menginap dan musim kunjungan wisatawan7 o Jenis aktivitas para wisatawan7 o "ingkat kepuasan para wisatawan. Masing-masing karakterisasi diatas memiliki relevansi masing-masing, yang mempengaruhi cakupan, frekuensi dan tipe dari interaksi secara signifikan dengan atribut fisik dari destinasi yang dimaksud dan masyarakat di sekitarnya. &enting untuk dicatat bahwa tingkat penggunaan tidak hanya masalah jumalh dari wisatawan, hanya saja jika hanya seorang wisatawan, dia akan memberikan hasil gambaran yang berbeda tentang perkembangan suatu

destinasi pariwisata. Seringkali, tipe aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan dan konflik yang kemungkinan terjadi antara wisatawan yang memiliki kepentingan, harapan serta minat yang berbeda dapat dijadikan sebagai indikator dari tingkat penggunaan pada suatu daerah wisata, sebuah fakta yang harus diperhatikan oleh para pemimpin dalam mengambil suatu langkah penting. -arakter dari sebuah destinasi yang dapat mempengaruhi daya dukung diantaranya 4 &ertama 4 karakter geografi-alam dan proses 4 topografi, geomorfologi, hydrografi, iklim, biogeografi, dan lain-lain. -edua 4 kondisi ekonomi dan pembangunan. #al ini termasuk tingkat pembangunan ekonomi, bentuk investasi, rasio ekspor-impor, biaya dari persiapan dan pengiriman jasa pariwisata. -etiga 4 kondisi sosial dan organisasi. #al ini meliputi 4 profil demografi dari masyarakat lokal, kekuatan dan tingkat pelestarian dari budaya lokal, kualitas dan ketersediaan jasa dan fasilitas umum, bentuk dari organisasi sosial, peran wanita, perilaku keagamaan, etika, tingkat kesehatan dan keselamatan umum, perilaku terhadap para wisatawan, bahasa, tradisi dan kekhususan aspek gastronomis. -eempat 4 -ondisi organisasi politik. -ondisi politik dari 9egara penerima dan destinasi pariwisatanya sangatlah penting. :aktor-faktor seperti prinsip dan bentuk dari organisasi sosial-politik, peraturan tentang perencanaan, langkah-langkah untuk merangsang pembangunan dari pariwisata, kompetensi dan peran nasional, regional dan organisasi pariwisata lokal akan mempengaruhi pariwisata. "erakhir4 jenis dan tingkat pembangunan pariwisata. #al ini meliputi tingkat keterlibatan dari komunitas lokal dalam pembangunan pariwisata, tahapan dan dinamika dari pembangunan pariwisata, tipe dan karakter dari atraksi pariwisata, bentuk dan kualitas dari fasilitas akomodasi dan transportasi umum, peran dari para agen dan perusahaan lokal dalam menciptakan dan memberikan pelayanan jasa pariwisata $:ont and "ribe, 011+%.

You might also like