You are on page 1of 15

RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA DALAM PENATALAKSANAAN HORDEOLUM DI BAGIAN MATA RSUP DR.

KARIADI SEMARANG TAHUN 2010


THE RASIONALITY OF ANTIBIOTICS USAGE IN HORDEOLUM MANAGEMENT AT DEPARTMENT OF OPHTALMOLOGY RSUP DR. KARIADI SEMARANG IN 2010

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH


Disusun untuk memenu i se!"#i"n $e%s&"%"t"n #un" men'"$"i (e%")"t s"%)"n" st%"t"*1 ke(+kte%"n umum LEONITA TRI,A-HYUNI AGUSTINA SUTRISNA G2A 00. 11/

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2011

RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA DALAM PENATALAKSANAAN HORDEOLUM DI BAGIAN MATA RSUP DR KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 Leonita Triwachyuni Agustina Sutrisna1, Trilaksana Nugroho2 ABSTRAK L"t"% Be0"k"n#1 Hordeolum adalah infeksi kelenjar sebasea kelo ak mata yang sebanyak !"#!$% disebabkan oleh Staphyl ! !!"# a"$%"#& 'enanganan hordeolum dalam bebera a kasus yang lebih serius dilakukan dengan emberian antibiotika to ikal untuk bakteri gram ositif& (anyak dokter yang tidak mem erhatikan rasionalitas dari emberian antibiotika& 'enelitian ini menunjukkan kejadian enggunaan antibiotika yang tidak rasional yang kemudian hari da at menyebabkan terjadinya resistensi enggunaan antibiotika ada enatalaksanaan hordeolum di bagian )ata *S+' ,r -ariadi& ,ihara kan enggunaan antibiotika untuk enanganan hordeolum menjadi lebih rasional& Met+(e1 'enelitian ini meru akan enelitian obser.asional dengan desain otong# lintang& (ahan enelitian diambil dari rekam medis asien Hordeolum di bagian )ata *S+' ,r& -ariadi Semarang tahun 2"1"& 'engukuran data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode /yssens& ,ata yang di eroleh akan dianalisis secara deskri tif dan disajikan dalam tabel frekuensi distribusi dan resentasi& H"si01 ,ari 01 rekam medis asien hordeolum, kete atan indikasi emberian antibiotika adalah 21,2%& -ete atan jenis antibiotika ada asien hordeolum adalah "%& -ete atan lama emberian antibiotika adalah 1""%& -ete atan dosis dan frekuensi emberian antibiotika adalah 1""%& -ete atan cara3rute emberian antibiotika adalah 1""%& Sim$u0"n1 'enelitian rasionalitas enggunaan antibiotika ada 01 rekam medis asien hordeolum di bagian )ata *S+' ,r -ariadi Semarang tahun 2"1" 1""% tidak rasional yang disebabkan oleh tidak te atnya indikasi dan jenis antibiotika& K"t" kun'i1 rasionalitas enggunaan antibiotika, hordeolum
1 2

)ahasiswa rogram endidikan S#1 kedokteran umum 4- +ndi Staf engajar (agian )ata 4- +ndi , 5l, ,r& Sutomo No& 16 Semarang

THE RASIONALITY OF ANTIBIOTICS USAGE IN HORDEOLUM MANAGEMENT AT DEPARTMENT OF OPHTALMOLOGY RSUP DR KARIADI SEMARANG IN 2010 Leonita Triwachyuni Agustina Sutrisna1, Trilaksana Nugroho2 ABSTRACT Backgrou !" H $&% l"' (# a) ()*%!t( ) * #%+a!% "# ,la)&# * th% %y%l(& -h(!h .0/.01 a$% !a"#%& +y Staphyl ! !!"# a"$%"#. Ma)a,%'%)t * h $&% l"' () # '% !a#%# -h(!h a$% ' $% #%$( "# p%$* $'%& -(th t p(!al a)t(+( t(!# * $ ,$a'/ p #(t(2% +a!t%$(a. Ma)y & !t $# & ) t pay att%)t( ) t th% $at( )al(ty * a)t(+( t(!#. Th(# #t"&y #h -%& th% ()!(&%)!% * ($$at( )al "#% * a)t(+( t(!# -h(!h lat%$ !a) l%a& t $%#(#ta)!% t a)t(+( t(!# "#a,% () h $&% l"' 'a)a,%'%)t at th% &%pa$t'%)t * Ophthal' l ,y RSUP D$. Ka$(a&(. H p%*"lly3 th% a)t(+( t(!# "#a,% * $ t$%at'%)t h $&% l"' +%! '% ' $% $at( )al. M#$%o!" Th(# #t"&y (# a) +#%$2at( )al #t"&y -(th !$ ## #%!t( )al &%#(,). R%#%a$!h 'at%$(al -a# ta4%) *$ ' h $&% l"' pat(%)t5# '%&(!al $%! $&# at th% &%pa$t'%)t * Ophthal' l ,y RSUP D$. Ka$(a&( S%'a$a), () 2010. Th% &ata '%a#"$%'%)t (# & )% 6"al(tat(2%ly +y "#(), th% Gy##%)# '%th &. Th% &ata -(ll +% a)aly#%& &%#!$(pt(2%ly a)& p$%#%)t%& () *$%6"%)!y &(#t$(+"t( ) ta+l%# a)& p%$!%)ta,%#. R#&u'$" O* th% 78 h $&% l"' pat(%)t $%! $&#3 th% a!!"$at% ()&(!at( ) * a)t(+( t(!# -a# 21.91. Th% a!!"$a!y * a)t(+( t(!# typ%# () h $&% l"' pat(%)t# (# 01. Th% a!!"$a!y * a)t(+( t(!# &"$at( ) -a# 1001. Th% a!!"$a!y * & #% a)& *$%6"%)!y * a)t(+( t(!# (# 1001. A!!"$a!y $ "t% * a&'()(#t$at( ) * a)t(+( t(!# (# 1001. Co c'u&(o " Th% #t"&y * $at( )al(ty * a)t(+( t(! "#a,% () 78 h $&% l"' pat(%)t5# '%&(!al $%! $&# at th% &%pa$t'%)t * Ohpthal' l ,y RSUP D$. Ka$(a&( S%'a$a), () 2010 1001 ($$at( )al !a"#%& +y ()a!!"$at% ()&(!at( )# a)& typ%# * a)t(+( t(!#. K#)*or!&" $at( )al(ty * a)t(+( t(! "#a,%#3 h $&% l"'
1

St"&%)t * ")&%$,$a&"at% p$ ,$a' () Fa!"lty * M%&(!()% D(p )%, $ U)(2%$#(ty 2 Sta** * Ophtal' l ,y D%pa$t'%)t Fa!"lty * M%&(!()% D(p )%,$ U)(2%$#(ty3 :l. D$ S"t ' N .1; S%'a$a),

<

PENDAHULUAN -esehatan indera englihatan meru akan hal yang enting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam meningkatkan kualitas kehidu an masyarakat, dalam rangka mewujudkan manusia 7ndonesia yang cerdas, roduktif, maju, mandiri, dan sejahtera lahir batin& 1 8leh karena itu semua bagian dari mata harus dijaga kesehatannya& Salah satu bagian dari mata yang tidak boleh dilu akan adalah kelo ak mata 9 al ebra:& -elo ak mata ber eran enting dalam memberikan roteksi fisik untuk mata& Selain itu, kelo ak mata juga ber eran dalam mem ertahankan film air mata serta drainase air mata& -asus yang banyak dan biasa ditemukan di masyarakat adalah hordeolum& Namun belum tersedia data mengenai insidensi dan re.alensi di 7ndonesia&2 'enelitian mengenai antibiotika ada hordeolum ernah dilakukan ada tahun 1!66 di oliklinik )ata *S+' ,r -ariadi Semarang& 'ada enelitian tersebut dida atkan frekuensi enderita hordeolum sebesar 1,2% dengan usia terbanyak ada golongan dewasa muda dan sebanyak $2,2$% dari enderita mengalami sakit berulang&0 Hordeolum adalah infeksi yang meradang, urulen, dan terlokalisir ada satu atau lebih kelenjar sebasea 9meibomian atau ;eisian: kelo ak mata& < (akteri Staphyl ! !!"# a"$%"# yang teda at di kulit !"#!$% ditemukan sebagai enyebab hordeolum&$ -uman lain yang da at menyebabkan hordeolum antara lain Staphyl ! !!"# %p(&%$'(&(#3 St$%pt ! !!"#3 dan E#!h%$(!(a ! l(.0 'enanganan hordeolum da at dengan memberi kom res hangat saja& ,alam bebera a kasus yang lebih serius da at dilakukan emberian antibiotika atau jika sudah terda at us yang matang da at dilakukan insisi& 'emberian antibiotika ada enatalaksanaan hordeolum yaitu antibiotika to ikal untuk bakteri gram arah se erti meibomitis kronik, maka antibiotika sistemik ada kenyataannya cuku banyak dokter yang ositif&2 5ika enderita mengalami tanda dan gejala bakteremia atau ada kasus yang semakin mungkin di erlukan&1,6 Namun

tidak mem erhatikan rasionalitas dari emberian antibiotika tersebut& 'engelolaan dan enggunaan obat secara rasional adalah engelolaan obat yang dilaksanakan secara efektif dan efisien dimana emanfaatan atau efikasi, 1

keamanan 9#a*%ty:, dan mutu 96"al(ty: obat terjamin, serta enggunaan obat harus diberikan secara te at asien, te at indikasi, te at obat, te at dosis, dan senantiasa was ada terhada Akibat dari kemungkinan efek sam ing obat yang tidak diinginkan& !#12 ada indi.idu dan enggunaan antibiotika untuk enggunaan antibiotika yg tidak rasional

masyarakat adalah akan menurunkan efekti.itas antibiotika&10

kasus yang lebih berat, serta da at meningkatkan kejadian resistensi enggunaan ,engan mem erhatikan latar belakang di atas, -ariadi Semarang tahun 2"1"& ,ihara kan dengan adanya resistensi enggunaan antibiotika enelitian ini, da at menunjukkan kejadian ada enatalaksanaan hordeolum di bagian enggunaan antibiotika yang tidak rasional sehingga da at mengurangi terjadinya )ata *S+' ,r -ariadi& Selain itu, dengan informasi yang dida atkan dihara kan da at memberikan masukan bagi semua ihak, baik dalam lingkungan rumah sakit mau un masyarakat, agar lebih cermat dalam menggunakan antibiotika& METODE PENELITIAN 'enelitian ini meru akan enelitian obser.asional dengan desain enelitian !$ ##/#%!t( )al untuk menilai rasionalitas enggunaan antibiotika ada asien hordeolum ada bagian )ata di *S+' ,r& -ariadi Semarang selama tahun 2"1"& (ahan enelitian diambil dari rekam medis asien hordeolum di bagian )ata *S+' ,r& -ariadi Semarang& 'engukuran data dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode /yssens& ,ata yang dikum ulkan adalah sebagai berikut= 1& 7ndikasi enggunaan antibiotika ada enatalaksanaan enyakit hordeolum& 2& 5enis antibiotika yang di akai ada asien hordeolum& 0& ,osis dan frekuensi antibiotika yang diberikan ada asien hordeolum& <& >ara emberian antibiotika ada asien hordeolum& $& Lama enggunaan tera i antibiotika ada asien hordeolum& enulis ingin menilai

rasionalitas antibiotika ada enatalaksanaan hordeolum di bagian )ata *S+' ,r

,ata yang di eroleh di#$%2(%- oleh 0 orang $%2(%-%$ dengan kualifikasi endidikan sebagai mahasiswa kedokteran semester 6, dokter s esialis mata, dan dokter s esialis mata yang khusus mengam u bagian E<t%$)al Ey% D(#%a#%3 untuk meningkatkan objektifitas distribusi dan enentuan kategori /yssens& -emudian data diolah secara manual, dianalisis secara deskri tif, dan disajikan dalam tabel frekuensi ersentasi& Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil enelitian dengan ke ustakaan, kemudian dilakukan enilaian menggunakan alur enelitian dan klasifikasi3kategori hasil enilaian yang digunakan oleh /yssens dkk& -ategori hasil enelitian adalah sebagai berikut= -ategori 7 = 'enggunaan antibiotika te at3rasional -ategori 77 A = Tidak rasional oleh karena dosis yang tidak te at -ategori 77 ( = Tidak rasional oleh karena dosis inter.al yang tidak te at -ategori 77 > = Tidak rasional oleh karena rute emberian yang salah -ategori 777 A = 'emberian antibiotika terlalu lama -ategori 777 ( = 'emberian antibiotika terlalu singkat -ategori 7? A = Ada antibiotika lain yang lebih efektif -ategori 7? ( = Ada antibiotika lain yang kurang toksik -ategori 7? > = Ada antibiotika lain yang lebih murah -ategori 7? , = Ada antibiotika lain yang s ektrumnya lebih sem it -ategori ? -ategori ?7 = Tidak ada indikasi enggunaan antibiotika = ,ata tidak lengka atau tidak da at die.aluasi

HASIL PENELITIAN ,ata asien yang tercatat ada sensus rumah sakit dimulai dari tanggal 1 5anuari @ 01 ,esember 2"1" mela orkan bahwa terda at 6< rekam medis yang berisikan kasus hordeolum yang melakukan emeriksaan ada bagian )ata *S+' ,r -ariadi Semarang& ,ari 6< rekam medis tersebut, hanya dida atkan 22 rekam medis yang masih disim an di 7nstalasi *ekam )edis& 'ada akhirnya, hanya dida atkan 01 rekam medis yang benar#benar mencatat adanya kasus hordeolum di dalamnya& *ekam medis sisanya mencatat kasus lain diluar kasus hordeolum&

(erikut ini adalah data mengenai kelengka an rekam medis dan ada tidaknya indikasi emberian antibiotika dari 01 asien Hordeolum yang memeriksakan diri di bagian )ata *S+' ,r -ariadi Semarang tahun 2"1"&
T"!e0 1. -arakteristik data rekam medis di bagian )ata *S+' ,r -ariadi Semarang tahun 2"1" N 9%: -elengka an ,ata ,ata Lengka " 9"%: ,ata Tidak Lengka 01 91""%: Ada Tidaknya 7ndikasi 'emberian Antibiotika Ada 7ndikasi 'emberian Antibiotika 6 921,2 %: Tidak Ada 7ndikasi 'emberian Antibiotika 2! 916,< %: 5umlah 01 91""%:

+ntuk selanjutnya hanya 6

asien yang memiliki indikasi

enggunaan

antibiotika saja yang akan dinilai bagaimana dan frekuensi, serta rute emberian antibiotika& 'enentuan kesesuaian

enggunaannya, yang meli uti

kete atan jenis antibiotika, kete atan lama emberian antibiotika, kete atan dosis emilihan jenis antibiotika berdasarkan analisis

a akah terda at antibiotika lain yang lebih efektif, kurang toksis, lebih murah, dan memiliki s ektrum yang lebih sem it&
T"!e0 2. -esesuaian emilihan antibiotika ada 6 asien Hordeolum di bagian )ata *S+' ,r -ariadi Semarang ada tahun 2"1" -esesuaian 'emilihan Antibiotika N 9%: Terda at kesesuaian " 9" %: Tidak terda at kesesuaian 6 91"" %: -ategori 7? A 9efektifitas: 1 -ategori 7? ( 9toksisitas: " -ategori 7? > 9harga antibiotika: $ -ategori 7? , 9s ektrum antibiotika: 0 5umlah 6 91"" %:

'ada kum ulan rekam medis untuk kasus Hordeolum di bagian )ata *S+' ,r -ariadi Semarang ada tahun 2"1" tidak ditemukan data mengenai lama asien Hordeolum emberian antibiotika yang disebabkan karena seluruh ,engan asumsi bahwa

meru akan asien rawat jalan sehingga tidak di antau emberian antibiotikanya& asien yang tidak kembali tersebut mem eroleh

kesembuhan, maka 6 rekam medis ini 91""%: diangga emberian antibiotika yang te at& ,engan membandingkan data

mem unyai lama

ada rekam medis tersebut dengan emberian

ke ustakaan, dida atkan seluruh dosis dan frekuensi emberian antibiotika yang digunakan dalam kasus Hordeolum masih didalam batas normal antibiotika& 'enatalaksanaan hordelum di bagian mata menunjukkan seluruhnya menggunakan antibiotika to ikal dengan menggunakan re arat sale mata 9%y% ()t'%)t: atau un tetes mata 9%y% &$ p:& 'emberian ini 1""% dinilai te at rute3cara emberian antibiotika& PEMBAHASAN 'ada enelitian ini, enggunaan antibiotika ada asien Hordeolum da at die.aluasi jika rekam medis memiliki data#data yang lengka & *ekam medis seharusnya berisi=1<,1$ 1:& 7nformasi yang cuku untuk menjelaskan identifikasi asien& 2:& Sejarah kesehatan yang menyeluruh, meli uti= a: keluhan yang utama& b: sejarah enyakitnya& c: sejarah kesehatan keluarganya& 0:& >atatan detail mengenai erkembangan yang menunjukkan enyakit asien, erawatan, dan hasil akhir dari erawatan& <:& *ingkasan yang menunjukkan data secara keseluruhan untuk da at digunakan sebagai dasar emberian erawatan, mendukung diagnosis, dan rekaman hasil akhir& 'ada tabel 1 da at dilihat bahwa dari 01 rekam medis kasus Hordeolum yang terdata dan disim an di 7nstalasi *ekam )edis *S+' ,r -ariadi terda at 01 91""%: rekam medis dengan data yang tidak lengka sehingga seharusnya seluruh rekam medis ini tidak da at die.aluasi& 'ada rekam medis hanya terda at enulisan identitas, riwayat enyakit sekarang, serta tera i, dan ada enulisan tera i seringkali tidak dituliskan secara lengka & 'enulisan tera i hanya dituliskan

nama obat dan cara emberian& Tidak ditemukan data mengenai lama emberian antibiotika& 'ada bebera a rekam medis yang mencatat bebera a kali kunjungan menunjukkan enulisan data yang semakin tidak lengka dari kunjungan satu ke kunjungan lainnya& 'ada kasus hordeolum sebenarnya tidak memerlukan antibiotika ada enatalaksanaannya& Hordeolum akan ru tur dan terjadi drainase dengan sendirinya dalam satu minggu& +ntuk membantu roses enyembuhannya da at dengan menjaga agar daerah tersebut teta bersih, ada bebera a kasus hanya membutuhkan embersihan dengan air serta menjaga agar teta hangat dengan mengom resnya bebera a kali dalam sehari& 'engom resan da at dilakukan em at sam ai enam kali dalam sehari dengan waktu bebera a menit tia kalinya&2,12 'ada kasus hordeolum yang tidak ulih dalam satu minggu atau jika reaksi inflamasi bertambah luas dan semakin merah, maka emberian antibiotika dalam bentuk sale atau un tetes mata da at diberikan&2 Antibotik to ikal digunakan untuk lesi yang $%!"$$%)t atau untuk hordeolum yang aktif melakukan drainase& 're arat to ikal tidak diberikan ada masa enyembuhan setelah dilakukan insisi dan drainase karena tidak membantu roses enyembuhan& Antibiotika sistemik diindikasikan jika terda at tanda#tanda bakteremia, terjadi selulitis sekunder, atau jika terda at embesaran kelenjar limfe reauricular& 11 5ika enderita mengalami meibomitis kronik dan menonjol, maka doAyAycline oral mungkin di erlukan&1,6 'ada enelitian ini, selanjutnya akan dikategorikan ke dalam kategori ? untuk setia rekam medis yang menggambarkan emberian antibiotika yang tidak sesuai& 'ada rekam medis yang mema arkan emberian antibiotika sistemik 9oral: akan langsung dikategorikan ke dalam kategori ?& Hal ini dikarenakan tidak adanya data mengenai hordeolum yang mengalami tanda#tanda bakteremia& Selain itu, emberian antibiotika dalam bentuk a a un setelah dilakukan insisi hordeolum juga dimasukkan ke dalam kategori ? karena emberiannya tidak di erlukan& Tabel 1 juga menunjukkan bahwa hanya terda at 6 asien hordeolum yang mem unyai indikasi emberian antibiotika& Se erti yang telah diuraikan di atas,

1"

terda at 21 asien yang tidak mem unyai indikasi emberian antibiotika, namun ada raktiknya teta diberikan tera i antibiotika& *ekam medis yang tidak emberian antibiotika tersebut menunjukkan bahwa mem unyai indikasi

sebanyak 16,<% emberian antibiotika untuk kasus Hordeolum di bagian )ata *S+' ,r -ariadi Semarang ada tahun 2"1" tidak rasional oleh karena tidak ditemukan adanya indikasi emberian antibiotika& 'emilihan antibiotika yang digunakan dalam Hordeolum bergantung enatalaksanaan kasus kuman enyebab ada efekti.itas obat terhada

Hordeolum, efek sam ing yang kecil yang menunjukkan bahwa antibiotika tersebut memiliki toksisitas yang kecil, harga yang terjangkau, serta s ektrum antibiotika yang sem it& -e utusan emilihan jenis antibiotika juga ditentukan oleh diagnosis enyebab utama, yaitu ada !"#!$% kasus enyebab Hordeolum dan erkiraan kuman yang aling mungkin menjadi enyebabnya& Staphyl ! !!"# a"$%"# menjadi hordeolum, namun bakteri gram hordeolum&2,$#2 8leh karena itu, ositif lain juga da at menjadi

emberian antibiotika ditujukan untuk bakteri

gram ositif dengan s ektrum yang sem it yaitu Staphyl ! !!"# a"$%"#& +ntuk menentukan jenis obat yang sesuai seharusnya dibutuhkan uji sensiti.itas antibiotika, namun ada kasus Hordeolum hal ini tidak la;im dilakukan& 8bat yang di ilih adalah antibiotika dengan manfaat dan keamanan yang sama dan dengan harga yang aling terjangkau oleh asien& Tabel 2 mema arkan bahwa 6 kasus yang da at die.aluasi tidak terda at kesesuaian emberian antibiotika& ,alam data ini terda at 1 rekam medis yang menunjukkan terda at antibiotika lain yang lebih efektif, $ rekam medis yang menunjukkan adanya emberian antibiotika dengan harga yang tinggi, dan 0 rekam medis yang menunjukkan bahwa terda at antibiotika lain yang memiliki s ektrum yang lebih sem it yang bisa diberikan ke ada enderita Hordeolum& ,ari data tersebut da at dilihat bahwa 1""% dari keseluruhan rekam medis yang bisa die.aluasi menunjukkan emberian antibiotika yang tidak rasional disebabkan emilihan jenis antibiotika yang tidak te at&

11

'enentuan lama

emberian antibiotika berbeda untuk tia

indi.idu&

'ertimbangannya harus mem ertimbangkan res on klinik, mikrobiologis, atau un radiologis asien&16#1! +mumnya lama emberian antibiotika $#1 hari, bergantung ada berat ringannya membaik&16 'ada kum ulan rekam medis untuk kasus Hordeolum di bagian )ata *S+' ,r -ariadi Semarang ada tahun 2"1" tidak ditemukan data mengenai lama asien Hordeolum emberian antibiotika& Hal ini disebabkan karena seluruh enyakit, dan da at dihentikan 0#$ hari setelah klinis

meru akan asien rawat jalan sehingga tidak di antau emberian antibiotikanya& ,okter yang bertugas hanya memberikan etunjuk emberian antibiotika, setelah itu disarankan untuk melakukan kontrol antara $#1 hari& 'ada bebera a rekam medis, asien tidak kembali lagi& Namun ada bebera a rekam medis lainnya asien kembali lagi dan kemudian dilakukan insisi hordeolum& ,engan asumsi bahwa asien yang tidak kembali tersebut mem eroleh kesembuhan, maka ! rekam medis 91""%: ini diangga mem unyai lama emberian antibiotika yang te at& (erdasarkan ke ustakaan dan hasil analisis dengan membandingkan dosis dan frekuensi emberian antibiotika dengan ustaka yang ada, maka 6 rekam medis tersebut 91""%: dinilai te at dosis dan frekuensi emberian antibiotika& Seluruh antibiotika yang diberikan ada 6 rekam medis 91""%: yang die.aluasi diberikan dengan cara to ikal& 'emberian secara to ikal ini da at menggunakan re arat sale mata 9%y% ()t'%)t: atau un tetes mata 9%y% &$ p:& Hal ini dinilai sudah sesuai dengan enatalaksanaan Hordeolum, yaitu emberian antibiotika dalam bentuk sale atau un tetes mata da at diberikan ada kasus hordeolum yang tidak ulih dalam satu minggu atau jika reaksi inflamasi bertambah luas dan semakin merah, dan untuk lesi yang $%!"$$%)t atau hordeolum yang aktif melakukan drainase&2,11 ,ari seluruh analisis mengenai kete atan emberian antibiotika se erti yang telah diuraikan diatas, maka da at dilihat bahwa seluruh kasus hordeolum di bagian )ata *S+' ,r -ariadi Semarang tahun 2"1" tidak rasional& Hasil enelitian ini juga da at digeneralisasikan ke raktik dokter mata diluar *S+' ,r

12

-ariadi Semarang atau un

raktik dokter umum yang menangani kasus

hordeolum& 'enggunaan antibiotika yang tidak rasional se erti ini da at terjadi dimana saja, sehingga da at meningkatkan resistensi enggunaan antibiotika dan menurunkan efektifitas antibiotika itu sendiri& 'ada akhirnya, bila raktik enggunaan antibiotika yang tidak rasional ini tidak disadari dan berlangsung terus baik ada enanganan hordeolum atau un kasus infeksi lainnya, maka akan menjadi beban bagi masyarakat dan negara karena harus terus mencari antibiotika yang masih efektif& SIMPULAN Seluruh rekam medis di bagian )ata *S+' ,r -ariadi Semarang menunjukkan emberian antibiotika yang tidak rasional sebagai enatalaksanaan Hordeolum& 'emberian antibiotika yang tidak rasional ada rekam medis ini da at dilihat dari berbagai macam as ek, yaitu indikasi dan jenis antibiotika yang diberikan& ,ari 01 rekam medis yang die.aluasi, terda at 6 asien hordeolum 921,2%: yang mem unyai indikasi emberian antibiotika 9te at indikasi:& ,ari 6 kasus yang da at die.aluasi, seluruhnya 91""%: tidak terda at kesesuaian emberian antibiotika 9tidak te at obat:& Tidak te at obat disini da at diuraikan lagi menjadi 12,$% yang menunjukkan terda at antibiotika lain yang lebih efektif, "% yang menunjukkan adanya antibiotika lain yang kurang toksik, 22,$% menunjukkan adanya emberian antibiotika dengan harga yang tinggi, sedangkan 01,$% menunjukkan bahwa terda at antibiotika lain yang memiliki s ektrum yang lebih sem it yang bisa diberikan ke ada enderita Hordeolum& 'ada kum ulan rekam medis untuk kasus Hordeolum di bagian )ata *S+' ,r -ariadi Semarang ada tahun 2"1" tidak ditemukan data mengenai lama asien yang tidak kembali emberian antibiotika& ,engan asumsi bahwa

mem eroleh kesembuhan, maka 6 rekam medis ini 91""%: diangga mem unyai lama emberian antibiotika yang te at& -eseluruhan rekam medis yang die.aluasi 91""%: masih didalam batas normal emberian antibiotika 9te at dosis dan frekuensi: dan juga te at cara3rute emberian antibiotika&

10

SARAN 'encatatatan data rekam medis di *S+' ,r kariadi Semarang sebaiknya di erhatikan kelengka annya, antara lain mencantumkan lama rumah, dan jika ada diberi anjuran emakaian lanjutan& 'ada emberian antibiotika, dokter raktik baik di rumah sakit endidikan mau un di raktik swasta harus mem erhatikan indikasi dan emilihan jenis antibiotika untuk meningkatkan rasionalitas emberian antibiotika dan mencegah terjadinya resistensi antibiotika& 'emberiannya juga harus mem ertimbangkan efisiensi harga dari antibiotika yang diberikan& (ila raktik enggunaan antibiotika yang tidak rasional ini tidak disadari dan berlangsung terus baik ada enanganan hordeolum atau un kasus infeksi lainnya, maka akan menjadi beban bagi masyarakat dan negara karena harus terus mencari antibiotika yang masih efektif& 8leh karena itu, enggunaan antibiotika secara rasional ini harus di antau secara ketat oleh 7,7, 'B*,A)7, dan 4akultas -edokteran yang ada di 7ndonesia& Selain itu, erlu dilakukan enelitian lebih lanjut untuk kasus#kasus yang lain, dan juga untuk bagian#bagian yang lain di *S+' ,r -ariadi Semarang& U-APAN TERIMA KASIH 'enulis menguca kan terima kasih ke ada Tuhan Cang )aha Bsa atas segala berkat yang telah dikaruniakan ke ada enulis& 'eneliti tidak mem unyai ketertarikan finansial dengan erusahaan obat yang disebutkan dalam enelitian ini& 'enulis menyam aikan terima kasih ke ada ,r&dr& Dinarto, ,)), S &)9-:, S &)- selaku enguji ro osal enelitian, juga ke ada dr& ,odik 'ramono, )si)ed selaku ketua enguji dan dr& 4ifin L& *ahmi, )S&, S &)9-: selaku enguji ada ujian hasil enelitian, dr& ,ina No.ita, S &) selaku re.iewer ada enentuan kategori /yssens, ke ada direktur *S+' ,r -ariadi atas ijinnya dalam mengambil sam el enelitian, etugas instalasi rekam medis rawat jalan, dan semua etugas di *S+' ,r -ariadi Semarang yang telah membantu engambilan sam el, serta keluarga dan teman#teman yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam enyusunan artikel karya tulis ilmiah ini& emberian antibiotika baik di rumah sakit mau un ketika melanjutkan enggunaannya di

1<

DA2TAR PUSTAKA 1& )enteri -esehatan *e ublik 7ndonesia& -e utusan )enteri -esehatan *e ublik 7ndonesia No 1<103)BN-BS3S-3E32""$& c2""$& A.ailable from= htt =33www&hukor&de kes&go&id3u F rodF ermenkes3-)-%2"No& %2"1<10%2"ttg%2"*encana%2"Strategi%2"Nasional%2"'enanggulangan %2"/angguan%2"'englihatan%2"+ntuk%2")enca ai%2"?is& df& 2& (essette )& Hordeolum and Stye& c2"1"& A.ailable from= htt =33emedicine&medsca e&com3article31210"6"#o.er.iew& 0& Dinarto& )acam -uman, 'ola -e ekaan terhada Antibiotika serta (ebera a 4aktor *isiko ada Hordeolum& Semarang= 4akultas -edokteran +ni.ersitas ,i onegoroG 1!!"& <& Tim Bditor B/>& -amus -edokteran ,orland& 5akarta= 'enerbit (uku -edokteran B/>G 1!!2& $& Sto ler )& Sty 9Stye, Hordeolum:& A.ailable from= htt =33www&medicinenet&com3sty3article&htm& 2& 7lyas S& 7khtisar 7lmu 'enyakit )ata& 5akarta= (alai 'enerbit 4- +7G 2""!& 1& Sut hin 5, et al& BAternal ,isease and >ornea Section 6& +SA= American Academy of 8 htalmologyG 2""$& 6& -ersten *& 8rbit, Byelid, and Lacrimal System& +SA= American Academy of 8 htalmologyG 2""$& !& Lestari >, *ahayu S, *ya H, Suhardjono, )aisunah, Soewarni S, et al& Seni )enulis *ese Teori H 'raktek& 5akarta= 'ertjaG 2"""& 1"& +ni.ersitas Sumatera +tara& Tinjauan +mum *umas Sakit& A.ailable from= htt =33re ository&usu&ac&id3bitstream3120<$216!316"$$3<3>ha ter%2"77& df 11& ,armansjah 7& 'rofesionalisme dalam 'enggunaan 8bat& A.ailable from= htt =33webcache&googleusercontent&com3searchI JKcache=guA0>t"ojN65=www&iwandarmansjah&web&id3attachment3atF'rofesio nalisme%2$2"dalam%2$2" emakaian %2$2"obat& tLstandartLrasionalitasL enggunaanLantibiotikaHcdK1"HhlKen HctKclnk& 12& Cayasan 8rang Tua 'eduli Sehat /rou & *+)#'engobatan Cang *asional& c2"1"& A.ailable from= htt =33milissehat&web&id3I K26$& 10& Sutrisna (, 4rerichs *, *eingold A& *andomised, controlled trial of effecti.eness of am icillin in mild acute res iratory infections in 7ndonesian children& The Lancet& 1!!1& <12#<& A.ailable from= 'roJuest )edical Library& 1<& *ekam -esehatan& ,efinisi dan 7si *ekam )edis sesuai 'B*)BN-BS N8= 22!3)BN-BS3'B*377732""6& c2""!& A.ailable from= htt =33rekamkesehatan&word ress&com32""!3"232$3definisi#dan#isi#rekam# medis#sesuai# ermenkes#no#22!menkes eriii2""63& 1$& $22!2<!$#112<"21$#Studi#Tentang#'engelolaan#*ekam#)edis#'asien#*S 12& *iordan ', Dhitcher 5& ?aughan H Asbury 8ftalmologi +mum& 5akarta= B/>G 2""!& 11& (essette )& Hordeolum and Stye= Treatment H )edication& c2"1"& A.ailable from= htt =33emedicine&medsca e&com3article31!6!<"#treatment

1$

16& Ste hanie '& 8bat Antibiotika dan 'engaruhnya& c2"11& A.ailable from= htt =33artikelkesehatan&onsugar&com38bat#Antibiotika#dan#'engaruhnya# 1<22$1<0 1!& ,irectorate /eneral of )edical >are )inistry of Health *e ublic of 7ndonesia& Antimicrobial *esistance, Antibiotic +sage and 7nfection >ontrol& 2""$

You might also like