You are on page 1of 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TAHAP PERKEMBANGAN BALITA DI DESA KENDAL SERUT KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

I. Identitas Keluarga a. Identitas Kepala Keluarga Nama Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Alamat Nomor Telpon : Tn. D : 33 tahun : Islam : Jawa : SD : Wiraswasta : Desa kendalserut : -

b. Komposisi Keluarga c. No Nama L/P umur Hub. Klrg 1. Ny. K P 28 Th Istri pekerjaa n Wiraswa sta 2. An .R L 3 bulan Anak Belum lengkap 3. Ny. W P 75 Th Nenek IRT Lupa Sehat Sehat pendidika n SLTP Lupa Sakit imunisasi Ket

c.Genogram

Keterangan : = Pria = Wanita = Pria Meninggal = Wanita Meninggal = Klien = Menikah = Tinggal satu rumah = Kembar = Pisah = Abortus = Anak Angkat = Cerai = Cerai

d. Tipe Keluarga Tipe keluarga Tn.D adalah Ekstended Familiy dengan satu pasangan suami istri, satu orang anak dan nenek dari Tn.D. e. Suku Bangsa Suku bangsa keluarga Tn.D yaitu Jawa dengan bahasa yang digunakan seharihari adalah bahasa Tegal. Keluarga Tn.D tidak memiliki kebudayaan/kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan keluarga. f. Agama Seluruh anggota keluarga Tn.D menganut agama islam. Mereka selalu sholat 5 waktu kecuali Ny.W hanya sholat jika disuruh oleh Tn.D. Setiap waktu magrib keluarga Tn.D selalu dholat berjamaah di masjid dan diwaktu lainnya sholat di rumah. g. Status Sosial Ekonomi 1. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Tn.D yang bekerja sebagai Buruh dan penghasilannya tidak tentu 2. 3. Upaya lain Tn.D kadang ikut menjadi tukang bangunan Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan Menurut keterangan Ny.M dengan penghasilan tiap bulanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya h. Aktifitas Rekreasi Keluarga Di dalam keluarga Tn.D menonton TV, mendengarkan radio, dan keluarganya setiap hari nonton TV bersama setiap malam sampai jam 9 malam, keluarga Tn.D sering berwisata ke tempat wisata yang dekat, dan sering berkunjung ke rumah orang tuanya

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini Keluarga Tn.D mempunyai seorang anak berusia 3 bulan, sehingga keluarga Tn.D berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia balita. Tugas perkembangan pada keluarga dengan anak usia balita adalah membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga), rekonsilisiasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga, mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran orang tua dan kakek dan nenek. b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Sampai saat ini tidak ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi. An.R sebagai anak pertama dia belum bisa berjalan, bicara pun belum bisa. c. Riwayat Keluarga Inti 1. Riwayat kesehatan keluarga saat ini Ny.M mempunyai penyakit Asam urat yang sering kambuh sewaktu-waktu 2. Riwayat penyakit keturunan Tidak ada penyakit keturunan pada keluarganya

N o

Nama

Umu BB r (thn) (kg

Keadaan

Imunisasi

Masalah Kesehatan

Tindakan yang dilakukan

kesehatan (BCG/polio/ DPT/HB/ campak)

1 2 3 4

Tn D

33 th 55

Sehat Sakit Sehat Sehat

Lupa Lupa Belum Lengkap Lupa

Tidak ada sakit Tidak ada Tidak ada

Puskesmas -

Ny. M 28 th 60 An. R Ny.W 3 bln 6 75 th 35

d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya Ny. M mengatakan bahwa memiliki riwayat Magh sejak 5 tahun yang lalu. Selain Ny.M, anggota keluarga yang lain tidak memiliki penyakit keturunan.

III. Pengkajian Lingkungan a. Karakteristik Rumah Rumah keluarga Tn.D merupakan jenis bangunan permanen yang terdiri dari warung, ruang tamu, 2 kamar tidur, tempat tidur dan ruang makan dalam satu ruangan, dapur dan kamar mandi. Lantai rumah terbuat dari ubin sedangkan lantai dapur dari lantai ubin. Atap rumah genteng. Jendela terdapat pada setiap kamar tidur dan ruang tamu sehingga udara dan sinar matahari dapat masuk. Sumber air minum dari sumur pompa , airnya tidak berbau, berasa maupun berwarna. Menurut Tn.D, rumahnya sudah cukup nyaman.

Denah Rumah U

Ruang Tamu
Kamar Tn.D Ny.m Ruang Keluga

Kamar Ny. W Kamar mandi

Meja makan Dapur

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW Tetangga keluarga Tn.D termasuk suku jawa yang memiliki kebiasaan saling menghormati, ramah-tamah dan tolong menolong. Jika ada tasyakuran maupun tahlilan akan segera berkumpul. Lingkungan sekitar rumah Tn.D Tidak cukup bersih karena kebanyakan tidak mempunyai pembuangan sampah

IV. Struktur Keluarga a. Pola Komunikasi Keluarga Pola komunikasi keluarga Tn.D adalah komunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga selalu menerima pendapat satu sama lain. Keputusan berada di tangan Tn.D karena Ny.M hanya menurut kepada Tn.D sedangkan Ny.W jarang dilibatkan dalam musyawarah keluarga. b. Struktur Kekuatan Keluarga Anggota keluarga yang berpengaruh dalam merubah perilaku kesehatan adalah Ny.M sendiri. Biasa kalo sakit Ny. M ke puskesmas atau Bidan terdekat.

c. Struktur peran 1. Tn. D a. Peran formal : sebagai kepala keluarga dan suami yang merupakan tulang punggung keluarga, ayah. Tn. D sangat konsisten dalam melakuan peran tersebut. b. Peran informal : Tn. D sebagai buruh sangat berpengaruh bagi keluarga, karena sebgai tulang punggung keluarga dan memiliki penghasilan yang utama. Peran keluarga di lakukan setiap hari pada dari pagi sampe sore. 2. Ny. M a. Peran formal : sebagai ibu rumah tangga dan istri. Dalam kehidupan sehari hari Ny. M bertanggung jawab atas urusan rumah seperti menyapu, memasak dll. b. Peran informal : Ny. M mengikuti pengajian setiap minggu sekali. 3. An. R a. Peran formal : sebagai anak dari Tn. D dan Ny. M b. Peran informal : -. 4. Ny. W a. Peran formal : sebagai nenek dari Tn.D, Ny.W sebagai ibu rumah tangga b. Peran informal : Ny. W kegiatan sehari-harinya hanya duduk dan diam karena Ny. W susah berkomunikasi. d.Nilai dan Norma Keluarga Nilai dan norma yang dianut keluarga Tn.D sebagaimana nilai dan norma serta tata aturan dan adat suku jawa yaitu mengedepankan sopan santun dan saling menghargai.

V. Fungsi Keluarga a. Fungsi Afektif Tn.D mengatakan : Saya sangat menyayangi keluarga saya terutama anak saya yang nantinya menjadi penerus saya. Ny.M mengatakan : Kami sekeluarga saling menyayangi walaupun hidup sederhana namun kami selalu bersyukur, ibu kami tidak pernah mengeluh tentang kondisinya dan selalu mengatakan terima kasih setelah selesai dibantu. b. Fungsi Sosialisasi

Tn.D mengatakan : Saya sangat betah tinggal di sini karena tetangga di sini baik dan suka menolong, Kami sekeluarga tidak pernah bertengkar dengan tetangga. c. Fungsi Perawatan Kesehatan Masalah gastritis : 1) Mengenal masalah gastritis Ny.M mengatakan : Setahu saya , saya kadang mendadak sakit perut. 2) Menentukan tindakan kesehatan yang tepat Ny.M mengatakan : Kalo perut saya mendadak sakit , saya biasa nya pergi ke puskesmas dan bidan terdekat untuk berobat. 3) Merawat anggota keluarga dengan gastritis Ny.M mengatakan : saya selalu pergi berobat . kemudian yang paling penting kami berdoa agar saya bisa sembuh. 4) Memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat Ny.M mengatakan : Setiap hari rumah kami disapu dan di pel, 1 minggu sekali atau 2 minggu sekali kamar mandi dibersihkan, jika samaph dipekarangan belakang sudah banyak pasti langsung dibakar. 5) Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan Ny.M mengatakan : Jika ada yang sakit sampai lebih dari 3 hari, kami akan berobat ke puskesmas. d. Fungsi Reproduksi Tn.D mengatakan : Saya pengan punya anak lagi, tapi nanti nunggu anak pertama cukup besar agar tidak repot. Ny.M mengatakan : Setelah punya satu anak kemudian saya pakai KB suntik sampai sekarang. e. Fungsi Ekonomi Tn.D mengatakan : Penghasilan sebagai Buruh cukup untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari.

VI. Stres dan Koping Keluarga a. Stressor Jangka Pendek Keluarga Tn.D mengharapkan Ny. M sakitnya dapat sembuh total. b. Stressor Jangka Panjang Keluarga Tn. D menginginkan An.R nanti dapat sekolah sampai berkuliah. c. Respon Keluarga Terhadap Situasi atau Stressor Keluarga Tn.D membicarakan kondisi Ny.M pada saudara terdekat dan diputuskan bersama bahwa keluarga Tn.D yang akan merawat Ny.M jika magh nya kambuh. d. Strategi Kopping Dalam keluarga Tn.D jika ada masalah dalam keluarga selalu dibicarakan dan dimusyawarahkan. e. Strategi Adaptasi Disfungsional Keluarga Tn.D tidak memiliki sikap maladaptif terhadap segala permasalahan yang ada. VII.Keadaan Pemenuhan Gizi Menu makanan keluarga sehari-hari yaitu nasi, lauk pauknya kadang sayur-sayuran tahu, tempe, telur, dan ikan.

VIII. Harapan Keluarga Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat membantu memberikan pelayanan kesehatan pada Ny. M. sampai penyakitnya sembuh.

PEMERIKSAAN FISIK Jenis pemeriksaan TTV Tn.D (KK/suami) TD : 130/90 mmHg RR :24 x/menit N :86 x/menit S : 36,4 C Kepala Rambut hitam, bersih, pendek dan tidak ada benjolan. TD : 120/80 mmHg RR : 22x/menit N : 84x/menit S : 36 C Rambut sedikit hita, ikal, panjang, tidak RR : 32x/menit N : 100x/menit S :37 C Rambut hitam pendek, bersih dan tidak ada Ny. R (Istri) An. R (anak ke-1) TD : Ny.W (Nenek) TD :100/70 mmHG RR : 24x/ menit N : 78x/ menit S :36 C Rambut hitam beruban lurus panjang kotor dan tidak ada benjolan. Kedua mata simetris, konjungtiva an anemis, sklera tidak ikterik, Kedua mata simetris, konjungtiva an anemis, sklera tidak ikterik, reflek pupil + penglihatan sedikit kabur Hidung Simetris, mancung, tidak ada polip penciuman baik. Simetris, mancung, tidak ada polip, penciuman baik Simetris, mancung, tidak ada polip, penciuman baik Simetris, mancung, tidak ada polip, penciuman baik

ada benjolan dan benjolan. bersih.

Mata

Kedua mata simetris, konjungtiva an anemis reflek pupil + penglihatan baik.

Kedua mata simetris, konjungtiva an anemis reflek pupil + penglihatan baik.

Mulut dan Faring

Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi,

Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi,

Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi,

Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi,

tidak nyeri telan, tidak nyeri telan, tidak nyeri telan, tidak nyeri telan, lidah bersih, tidak ada pembesaran lidah bersih, tidak ada pembesaran lidah bersih, tidak ada pembesaran lidah bersih, tidak ada pembesaran

tonsil. Telinga Kedua telinga simetris, tidak

tonsil. Kedua telinga simetris, tidak

tonsil Kedua telinga simetris, tidak

tonsil Kedua telinga simetris, tidak

ada serumen dan ada serumen dan ada serumen dan ada serumen dan pendengaran baik. Jantung I : pulsasi tidak terlihat P : ictus cordis teraba di bagian 2 cm bawah puting susu / ics 6 P : pekak A : pada ics 1 dan ics 2 tidak ada bunyi tambahan. pendengaran baik. I : pulsasi tidak terlihat P : ictus cordis teraba di bagian 2 cm bawah puting susu / ics 6 P : pekak A : pada ics 1 dan ics 2 tidak ada bunyi tambahan. pendengaran baik. I : bentuk dada simetris,pulsasi tidak terlihat P : ictus cordis teraba di bagian 2 cm bawah puting susu / ics 6 P : pekak A : pada ics 1 dan ics 2 tidak ada bunyi tambahan. Paru I: pengembangan paru simetris P : vokal premitus sama P : redup A : vesikuler Abdomen I : tidak ada pembesaran hepar A : bising usus 18x/menit P : timpani P : tidak ada I: pengembangan paru simetris P : vokal premitus sama P : redup A : vesikuler I : tidak ada pembesaran hepar A : bising usus 18x/menit P : timpani P : tidak ada I: pengembangan paru simetris P : vokal premitus sama P : redup A : vesikuler I : tidak ada pembesaran hepar A : bising usus 25x/menit P : timpani P : ada nyeri I: pengembangan paru simetris P : vokal premitus sama P : redup A : vesikuler I : tidak ada pembesaran hepar A : bising usus 16x/menit P : timpani P : tidak ada pendengaran baik. I : pulsasi tidak terlihat P : ictus cordis teraba di bagian 2 cm bawah puting susu / ics 6 P : pekak A : pada ics 1 dan ics 2 tidak ada bunyi tambahan.

nyeri tekan

nyeri tekan

tekan di bagian epigastrium kiri atas dan epigastrium atas.

nyeri tekan

Genetalia

Tidak terpasang kateter tidak terdapat hemoroid.

Tidak terpasang kateter tidak terdapat hemoroid.

Tidak terpasang kateter tidak terdapat hemoroid.

Tidak terpasang kateter tidak terdapat hemoroid.

Ekstremitas

Pada ekstremitas Pada ekstremitas Pada ekstremitas Pada ekstremitas atas dan awah tidak terdapat oedem, atas dan awah tidak terdapat oedem, atas dan awah tidak terdapat oedem, atas dan awah tidak terdapat oedem,

pergerakan aktif. pergerakan aktif. pergerakan aktif. pergerakan aktif.

ANALISA DATA No 1. TGL Ds : P : pasien mengatakan nyeri jika di tekan pada perutnya. Q : nyeri seperti di tusuk tusuk. R : nyeri di bagian ulu hati S : skala nyeri 7 T : nyeri mendadak. Do : Wajah tampak meringis kesakitan. Ny. M tampak gelisah 2. Ds : Ny.M mengatakan saya sering telat makan. Ny.M mengatakan saat maghnya kambuh hanya sering mengolesi perunya dengan minyak kayu putih. Do : Ny.M tidak pernah menghiraukan pola makannya .. Tn. D kurang perhatian pada Ny. M Resiko kekambuhan penyakit gastritis (magh). Ketidakmampuan keluarga merawat angota keluarga yang sakit. Benny Nyeri (perut) Ketidakmampuan keluarga mengenal penyakit gastritis (magh) Benny Data Problem Etiologi TTD

SKORING DAN PRIORITAS MASALAH Dx: nyeri (sakit perut ) pada Ny. M berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan. Score Gastritis pada Ny.M NO KRITERIA 1 Sifat masalah Tidak/kurang sehat o Ancaman o Krisis 2 1 3 SCORE BOBOT 1 NILAI 3/3x1=1 PEMBENARAN Kurang pengetahuan tantang penanganan gastritis

Kemungkinan masalah dapat di ubah : o Mudah Sebagian o Tidak dapat 2 1 0

1/2x2=1

An. I menggunakan minyak kayu putih saat nyeri perunya kambuh.

Potensial dapat dicegah : Tinggi o Cukup o Rendah 3 2 1

3/3x1=1

Nyeri pada An. I dapat di cegah dengan ketepatan dalam makan, kesadaran An. I dan kalau di ingatkan teman kosn.

Menonjolnya masalah: o Masalah berat harus cepat di tangani. masalah ada tetapi tidak perlu segera di 1 2

x1=

Keluarga menganggap penyakit gastritis ini seperti biasa tidak mengganggu kegiatan sehari-hari

tangani. o Masalah tidak dirasakan. Jumlah Skor 3 0

Dx: Resiko kekambuhan penyakit gastritis pada An. I berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

NO KRITERIA 1 Sifat masalah : o Tidak/kurang sehat Ancaman o Krisis 2 Kemungkinan masalah dapat diubah : Mudah o Sebagian o Tidak dapat

SCORE

BOBOT 1

NILAI

PEMBENARAN Pengetahuan kurang merupakan masalah kesehatan yang akan

2 1 2

menyebabkan ancaman kesehatan Kekambuhan penyakit gastritis An. I dapat di cegah

2 1 0

dengan ketepatan dalam makan, kesadaran An. I dan kalau di ingatkan keluarga dan teman kosn.

Potensi masalah untuk dicegah: o Tinggi Cukup o Rendah 3 2 1

Keluarga Tn. W berusaha mengobati penyakit An. I.

Menonjolnya masalah : o Masalah berat harus cepat di tangani. masalah ada tetapi tidak perlu segera di tangani. o Masalah tidak dirasakan. 0 1 2

Apabila masalah tidak segera ditangani dapat berakibat fatal pada An. I

Total skor

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko kekambuhan penyakit gastritis pada Ny. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. 2. nyeri (sakit kepala ) pada Ny. M berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

You might also like