You are on page 1of 22

BAB I PENDAHULUAN

Tonsilitis Kronis merupakan keradangan kronik pada tonsil yang biasanya merupakan kelanjutan dari infeksi akut berulang atau infeksi subklinis dari tonsil. Kelainan ini merupakan kelainan tersering pada anak di bidang THT. Untuk seluruh kasus, prevalensinya tertinggi setelah nasofaring akut, yaitu 3,8% dengan insidensi sekitar ,!"% dari jumlah seluruh kunjungan. #ada tonsilitis kronis, ukuran tonsil dapat membesar sedemikian sehingga disebut tonsilitis kronis hipertrofi.$,% Tonsilitis kronik pada anak mungkin disebabkan karena anak sering menderita &'#( atau karena tonsilitis akut yang tidak diterapi adekuat atau dibiarkan. )erdasarkan data epidemiologi penyakit THT di ! provinsi *&ndonesia+ pada tahun $,,-.$,, , prevalensi tonsilitis kronik tertinggi setelah nasofaringitis akut *-, %+ yaitu sebesar 3,8%.% Tonsilitis atau kalangan masyarakat a/am menyebut dengan istilah penyakit (mandel. Tonsillitis adalah infeksi tonsil yang pada umumnya disebabkan oleh mikroorganisme *bakteri dan virus+. Terbanyak dialami oleh anak usia ".$" tahun.3 'e0ara umum, penatalaksanaan tonsilitis kronis dibagi dua, yaitu konservatif dan operatif. Terapi konservatif dilakukan untuk mengeliminasi kausa, yaitu infeksi, dan mengatasi keluhan yang mengganggu. )ila tonsil membesar dan menyebabkan sumbatan jalan napas, disfagia berat, gangguan tidur, terbentuk abses, atau tidak berhasil dengan pengobatan konvensional, maka operasi tonsilektomi perlu dilakukan.$,#ada kasus yang tidak tertangani dengan baik, tonsilitis kronis hipertrofi se0ara keseluruhan akan mempengaruhi kualitas hidup anak, baik fisik maupun psikis. Kualitas anak dalam prestasi belajar akan terganggu. Hal ini diperkuat oleh penelitian 1arokah dkk *%22!+ yang membuktikan adanya perbedaan yang bermakna antara prestasi belajar sis/a yang menderita tonsilitis kronis dan yang

tidak. 3ampak lainnya adalah meningkatnya permasalahan psikologi yang men0akup gangguan emosional, gangguan perilaku, dan neurokognitif.% 4engingat angka kejadian yang tinggi dan dampak yang ditimbulkan dapat mempengaruhi kualitas hidup anak, maka pengetahuan yang memadai mengenai tonsilitis kronis diperlukan guna penegakan diagnosis dan terapi yang tepat dan rasional.$

BAB II LAPORAN KASUS

I.

IDENTITAS PASIEN 5ama Umur 7enis kelamin (lamat (gama #endidikan 9egister 6 (n. (7 6 8 tahun 6 #erempuan 6 8illa Kenali )lok H- 5o.! 4ayang 6 &slam 6 '3 6 %.33.%!

II.

ANAMNESIS *(utoanamnesis dan (lloanamnesis, Tgl 6 $2 :ktober %2$$+ Keluhan Utama 5yeri menelan yang disertai rasa sakit pada tenggorokan sejak ; % bulan yang lalu. Riwayat Perjalanan Penyakit #asien datang berobat diba/a oleh orang tuanya ke poliklinik THT 9'U3 9aden 4attaher dengan keluhan nyeri menelan disertai rasa sakit pada tenggorokan seperti ada yang mengganjal sejak satu tahun yang lalu namun dirasakan memberat sejak % bulan terakhir. 3alam $ tahun tersebut orang tua pasien mengatakan bah/a keluhan ini telah sering dialami anaknya, (/alnya keluhan tersebut didahului dengan timbulnya demam dan pilek, terutama setelah mengkonsumsi minuman dingin, makanan jajanan, atau kelelahan, Keluhan akan hilang sendiri setelah beberapa hari tanpa pengobatan, atau diberikan obat penurun panas. 5amun, saat pemeriksaan tidak dijumpai demam dan pilek.

Karena keluhan tersebut, pasien menjadi sulit makan, berat badannya dirasakan menurun dan lemas. Keluhan panas pada tenggorokan, kering, gatal, dan suara serak disangkal. #ada saat tidur, orang tua pasien mendengar anaknya mendengkur. Keluhan tersebut disadarinya $ bulan terakhir. Keluhan terbangun di tengah tidur, sakit gigi, napas berbau, nyeri pada telinga, telinga pernah berair disangkal. Riwayat Penyakit Dahulu 9i/ayat alergi obat.obatan *.+, alergi makanan *.+ 9i/ayat asma *.+ 9i/ayat sering demam, pilek, dan batuk *<+ Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama dengan pasien III. STATUS PRESEN 'ensorium #ernapasan 'uhu 5adi KU?K#?K@ IV. HAL-HAL PENTING HIDUNG
Kanan >airan 3arah 5anah )erbau Tumpat #en0iuman Kiri -

6 compos mentis 6 32 i/x 6 3 ,8 => 6 $$2 i/x 6 )aik

TELINGA Kanan >airan 3arah 5anah @atal 3ikorek 'akit )engkak )uka 4ulut )erdenging #endengaran KERONGKONGAN Hasil 5yeri menelan 'angkut menelan 9asa mengganjal @atal Aendir LARING Hasil 'uara serak 'esak napas )atuk + + + + + Kiri + +

"

V.

PEMERIKSAAN FISIK a) Ke ala !an Le"er Kanan 9egio 1rontalis 9egio 4aksilaris 9egio 4andibularis 9egio #arotis 9egio 'ervikalis #) Telin$a Da%n Telin$a (notia?mikrotia?makrotia Keloid #erikondritis Kista 1istel :tt hematoma Lian$ Telin$a (tresia 'erumen prop Bpidermis prop Korpus alineum 7aringan granulasi BCositosis :steoma 1urunkel Me&#rana Ti& ani Hiperemis 9etraksi )ulging (tropi Kanan Kanan 4inimal Kanan Kiri Kiri 4inimal Kiri 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn Kiri 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn

#erforasi )ula 'ekret Re'r(-a%ri)%lar 1istel Kista (bses Pre-a%ri)%lar 1istel Kista (bses T%#a E%s'a*"ii 8alsava test #olitDer test *) Hi!%n$ Rin(s)( i An'eri(r 8estibulum nasi Kavum nasi 'elaput lendir 'eptum nasi Aantai < dasar hidung Konka inferior 4eatus nasi inferior Konka media 4eatus nasi media #olip Korpus alineum 4assa tumor Rin(s)( i P(s'eri(r

Kanan Kanan Kanan Tidak dpt dilakukan Tidak dpt dilakukan

Kiri Kiri Kiri Tidak dpt dilakukan Tidak dpt dilakukan

Kanan 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn Kanan Tidak dapat dilakukan

Kiri 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn 3bn Kiri

Transil%&inasi Sin%s

Kanan Tidak dilakukan

Kiri

!) M%l%' Hasil 'elaput lendir mulut )ibir Aidah @igi Kelenjar ludah e) Farin$ Hasil Uvula #alatum mole #alatum durum #lika anterior )entuk normal, terletak ditengah 5ormal 5ormal Hiperemis *.+ 3ekstra 6 tonsil hipertropi T-, hiperemis, permukaan tidak rata, kripta melebar detritus *.+ 'inistra 6 tonsil hipertropi T3, hiperemis, permukaan tidak rata, kripta melebar detritus *.+ 5ormal 5ormal 5ormal 4ukosa lembab 5ormal Karies *.+ 5ormal

Tonsil

#lika posterior 4ukosa orofaring +) Larin$

Hasil Tidak dapat dilakukan

$) Kelen,ar Ge'a" Benin$ Le"er &nspeksi 6 pembesaran K@) lnn. 'ubmandibularis dekstra dan sinistra *.+

#alpasi

6 pembesaran K@) lnn. 'ubmandibularis dekstra dan sinistra *.+, nyeri tekan *.+

VI. PEMERIKSAAN PENUN-ANG a) Ra!i(l($i 1oto torak #) La#(ra'(ri%& Hematologi Hb Trombosit Aeukosit Britrosit AB3 4asa perdarahan 4asa pembekuan Tes fungsi hati '@:T '@#T Tes fungsi ginjal Ureum Kreatinin VII. PEMERIKSAAN AUDIOLOGI Tes Pen!en$aran Tes rinne Tes /eber Tes s0h/aba0h Kanan + Tidak ada lateralisasi 'ama dg pemeriksa Kiri + Tidak ada lateralisasi 'ama dg pemeriksa 6 $8," mg?dl 6 2,! mg?dl 6 - E?A 6 32 E?A 6 $-,$ g?dl 6 -"3 C $23 ?mm3 6 $2,3 C $23 ?mm3 6 ",%- C $2 ?mm3 6 $- ?menit 6 % menit 6 - menit 6 suspek. T)

Kesimpulan 6 #endengaran normal VIII. RESUME

'eorang anak perempuan, 8 tahun, diba/a orang tuanya datang berobat dengan keluhan utama nyeri menelan yang disertai rasa sakit pada tenggorokan sejak ; % bulan yang lalu. (/alnya keluhan didahului oleh demam dan pilek. 'embuh sendiri dalam beberapa hari tanpa pengobatan atau setelah minum obat penurun panas. Keluhan sering kambuh.kambuhan ; $ tahun terakhir. (kibat keluhan tersebut, nafsu makan berkurang, berat badan dirasakan menurun, dan lemas. 9i/ayat keluar 0airan dari telinga disangkal. 9i/ayat alergi disangkal. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa. #ada pemeriksaan fisik KU6 baik. )) 6 %2 kg. 5adi6 $$2C?menit, 9espirasi 6 32 C?menit, 'uhu6 3 ,8>. 'tatus Aokalis Tenggorokan6 4ukosa lidah 6 tidak kotor, #alatum mole, ar0us anterior dan poterior dalam batas normalF Uvula 6 ditengah, tidak hiperemisF Tonsil 6 tampak pembesaran tonsil bilateral T-.T3, permukaan tidak rata, hiperemis, kripta melebar, detritus *.+, 3inding posterior faring tenangF #alpasi6 tidak terdapat pembesaran lnn submandibula deCtra dan sinistra, nyeri tekan *.+. I.. DIAGNOSIS BANDING $. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut %. Tonsilofaringitis 3. (bses peritonsil .. DIAGNOSIS KER-A Tonsilitis Kronis Bksaserbasi (kut .I. PENATALAKSANAAN Bdukasi $. 4enjaga higienitas mulut %. 4enghindari minuman dingin dan makanan yang dapat memi0u timbulnya keluhan 3. 4enjelaskan kepada orang tua untuk dilakukan tonsilektomi 4edikamentosa

$2

:peratif

(moCi0illin 0lavulanat % C $%" mg #arasetamol 3 C %"2 mg :bat kumur benDydamine H>A $" ml dikumur selama $ menit, 3 kali sehari

9en0anakan tonsilektomi *$$ oktober %2$$+

.II. PROGNOSIS Guo ad vitam 6 bonam Guo ad fun0tionam Guo ad sanationam 6 bonam 6 bonam

.III. FOLLO/ UP 9abu, $% :ktober %2$$ *9a/at hari ke.%+ ' 6 Aemas *<+, nyeri tenggorokan *<+, nyeri menelan *<+ : 6 KU baik Tanda vital 6 H9 H $$8 x/i, 99 H %8 x/i, t= H 3 ,'tatus lokalisata 6 Farin$ Uvula #alatum mole #alatum durum #lika anterior #lika posterior 5ormal 5ormal 'edikit hiperemis *<+ 5ormal Hasil )entuk normal, terletak ditengah

4ukosa orofaring 5ormal ( 6 #ost operasi tonsilektomi hari ke.% # 6 &nj. 0efotaCim % C "22 mg (sam mefenamat 3 C $%" mg

Kamis, $3 :ktober %2$$ *9a/at hari ke.3+

$$

' 6 Aemas *<+, nyeri tenggorokan *<+ I , nyeri menelan *<+I : 6 KU baik Tanda vital 6 H9 H $%2 x/i, 99 H % x/i, t= H 3 ,2 'tatus lokalisata 6 Farin$ Uvula #alatum mole #alatum durum #lika anterior #lika posterior 5ormal 5ormal 5ormal 5ormal Hasil )entuk normal, terletak ditengah

4ukosa orofaring 5ormal ( 6 #ost operasi tonsilektomi hari ke.3 # 6 &nj. 0efotaCim % C "22 mg (sam mefenamat 3 C $%" mg

BAB III

$%

TEORI DAN PEMBAHASAN

0.1. Pene$a)aan Dia$n(sa 'eorang anak perempuan, berusia 8 tahun, diba/a oleh orang tuanya berobat ke poli THT 9'U3 9aden 4attaher dengan keluhan nyeri menelan disertai rasa sakit pada tenggorokan dan seperti ada yang mengganjal. 5yeri menelan atau disebut juga odinofagia merupakan rasa nyeri di tenggorokan se/aktu gerakan menelan. @ejala ini sering dikeluhkan akibat kelainan atau peradangan di daerah faring." 1aring adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya seperti 0orong, yang besar di bagian atas dan sempit di bagian ba/ah. Kantong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke esophagus setinggi vertebra servikalis ke. . Ke atas, faring berhubungan dengan rongga hidung melalui koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut melalui ismus orofaring, sedangkan dengan laring di ba/ah berhubungan melalui aditus laring dan ke ba/ah berhubungan dengan esophagus. #anjang dinding posterior faring pada orang de/asa kurang lebih $- 0m, bagian ini merupakan bagian dinding faring yang terpanjang. (tas dasar klinis, berdasarkan letaknya faring dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu nasofaring, orofaring, dan laringofaring, atau hipofaring.",

@ambar $. (natomi 1aring 'umber 6 http6??infirmierDen.free.fr?0ariboostJfiles?pharynCdk-.gif

(danya keluhan nyeri menelan dan rasa sakit pada tenggorokan yang disertai gejala sistemik seperti demam dan malaise yang dikeluhkan pasien

$3

menunjukkan telah terjadi suatu proses peradangan di daerah faring. (dapun penyakit.penyakit yang berhubungan dengan nyeri menelan dan sakit tenggorokan adalah 6 Tabel 6 &nfeksi Tenggorokan pada 5asofaring dan :rofaring Pen2a)i' 1aringitis akut Tonsillitis akut Tonsillitis lingualis (bses peritonsilar (ngina 8in0ent 3ifteri Fre)%ensi 'angat sering pada semua usia 'angat sering pada anak.anak 'edang pada de/asa #aling sering pada usia $3.%2 tahun )iasa pada de/asa muda 7arang

3ari tabel di atas, diketahui bah/a tonsillitis merupakan salah satu bentuk peradangan pada daerah nasofaring dan orofaring yang sering terjadi pada usia anak.anak, karena lokasi tonsil sangat memungkinkan mendapat paparan benda asing dan patogen yang menyebabkan timbulnya respon inflamasi.3, Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus di dalamnya. Terdapat 3 ma0am tonsil yaitu tonsil faringeal *adenoid+, tonsil palatina dan tonsil lingual yang ketiga.tiganya membentuk lingkaran yang disebut 0in0in /aldeyer.3,", Tonsil palatina yang biasanya disebut tonsil saja terletak di dalam fossa tonsil. #ada kutub atas tonsil seringkali ditemukan 0elah intratonsil yang merupakan sisa kantong faring yang kedua. Kutub ba/ah tonsil biasanya melekat pada dasar lidah. #ermukaan medial tonsil bentuknya beraneka ragam dan mempunyai 0elah yang disebut kriptus. Bpitel yang melapisi tonsil adalah epitel sKuamosa yang juga meliputi kriptus. 3i dalam kriptus biasanya ditemukan leukosit, limfosit, epitel yang terlepas, bakteri dan sisa makanan. #ermukaan lateral tonsil melekat pada fasia faring yang sering juga disebut kapsul tonsil. Kapsul ini tidak melekat erat pada otot faring, sehingga mudah dilakukan diseksi pada tonsilektomi. >in0in /aldeyer merupakan jaringan limfoid yang mengelilingi faring. )agian terpentingnya adalah tonsil palatina dan tonsil faringeal *adenoid+. Unsur yang lain adalah tonsil lingual, gugus limfoid lateral faring dan kelenjar.kelenjar limfoid yang tersebar dalam fosa 9osenmuller, di ba/ah mukosa dinding posterior faring dan dekat orifisium tuba eusta0hius.3,",

$-

@ambar %. (natomi Tonsil

#ada kasus di atas, ditegakkan diagnosis tonsillitis kronis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Tonsilitis kronis adalah peradangan kronis pada tonsil setelah serangan akut yang terjadi berulang.ulang atau infeksi subklinis, umumnya didahului oleh suatu peradangan di bagian tubuh lain, seperti misalnya sinusitis, rhinitis, infeksi umum seperti morbili dan sebagainya.$,3 Btiologi berdasarkan 4orrison yang mengutip hasil penyelidikan dari Commission on Acute Respiration Disease bekerja sama dengan Surgeon General of the Army America dimana dari $ , kasus didapatkan data sebagai berikut 63 $. %"% disebabkan oleh 'treptokokus L hemolitikus yang pada masa penyembuhan tampak adanya kenaikan titer 'treptokokus antibodi dalam serum penderita. %. %"% disebabkan oleh 'treptokokus golongan lain yang tidak menunjukkan kenaikan titer 'treptokokus antibodi dalam serum penderita. 'isanya adalah #neumokokus, 'tafilokokus, Hemofilus influenDa. #ada umumnya penderita sering mengeluh adanya rasa sakit *nyeri+ pada tenggorokan *odinofagi+, nyeri /aktu menelan atau ada sesuatu yang mengganjal di kerongkongan bila menelan. oleh karena serangan tonsilitis akut yang berulang. Hal tersebut sesuai dengan yang dikeluhkan oleh pasien dan orang tuanya. 3ikatakan juga bah/a, keluhan ini telah sering dialami oleh pasien. (/alnya disertai dengan demam dan pilek. Keluhan ini terutama dirasakan setelah pasien mengkonsumsi minuman dingin, makanan jajanan, dan kelelahan. Hal tersebut dapat menjadi faktor pemi0u berulangnya tonsillitis. Tonsillitis

$"

berulang terutama terjadi pada anak.anak dan diantara serangan tidak jarang tonsil tampak sehat. Tapi tidak jarang keadaan tonsil diluar serangan membesar disertai dengan hiperemis ringan yang mengenai pilar anterior dan bila tonsil ditekan keluar detritus. (dapun faktor predisposisi berulangnya tonsillitis adalah 63," $. 9angsangan kronis *rokok, makanan+ %. Higiene mulut yang buruk 3. #engaruh 0ua0a *udara dingin, lembab, suhu yang berubah. ubah+ -. (lergi *iritasi kronis dari allergen+ ". Keadaan umum *kurang giDi, kelelahan fisik+ . #engobatan Tonsilitis (kut yang tidak adekuat. !. #roses peradangan dimulai pada satu atau lebih kripta tonsil. Karena proses radang berulang pada tonsil maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis, sehingga pada proses penyembuhan jaringan limfoid diganti dengan jaringan parut. 7aringan ini akan mengerut sehingga kripte akan melebar, ruang antara kelompok melebar yang akan diisi oleh detritus *akumulasi epitel yang mati, sel leukosit yang mati dan bakteri yang menutupi kripte berupa eksudat ber/arna kekuning.kuningan+. #roses ini meluas hingga menembus kapsul dan akhirnya timbul perlekatan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris. #ada anak.anak proses ini disertai dengan pembesaran kelenjar submandibula.3,", #ada pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran tonsil bilateral T-?T3, permukaan kasar dan hiperemis, pelebaran muara kripta positif, detritus negatif. 4ukosa kavum oris dan faring dalam batas normal. Tidak terdapat pembesaran lnn submandibula deCtra dan sinistra dan nyeri tekan *.+. 3ari hasil pemeriksaan tersebut dapat menyingkirkan diagnosis banding. 4ukosa kavum oris dan faring yang normal dapat menyingkirkan tonsilofaringitis sedangkan tidak ditemukannya trismus, edema palatum mole, edema dan pergeseran letak uvula dapat menyingkirkan abses peritonsil. &dentifikasi terhadap komplikasi ke daerah sekitar seperti rinitis kronis, dan sinusitis dapat diketahui dari pemeriksaan rinoskopi anterior dalam batas normal. 'edangkan komplikasi otitis media dari pemeriksaan otoskopi dalam batas normal.

)erdasarkan rasio perbandingan tonsil dengan orofaring, dengan mengukur jarak antara kedua pilar anterior dibandingkan dengan jarak permukaan medial kedua tonsil, maka gradasi pembesaran tonsil dapat dibagi menjadi 63,! T2 6 Tonsil masuk di dalam fossa *normal+ T$ 6 bila besarnya M jarak arkus anterior dan uvula T% 6 bila besarnya N jarak arkus anterior dan uvula T3 6 bila besarnya O jarak arkus anterior dan uvula T- 6 bila besarnya men0apai uvula atau lebih (dapun perbadaan antara tonsilitis akut, tonsilitis kronis eksaserbasi akut, dan tonsilitis kronis adalah 6 Tabel. #erbedaan Tonsilitis Per#e!aan Tonsil Hiperemis Bdema Kripta melebar 3eskritus #erlengketan #engobatan A)%' + + +3(ntibiotika, analgetika, obat kumur E)saser#asi A)%' + + + +3+ 'embuhkan radangnya, lakukan % P minggu setelah peradangan tenang Kr(nis +3+ + + )ila mengganggu lakukan tonsilektomi

*'umber6 3erake (, >arr 44. Tonsille0tomy. 3alam 6 @odsmith (7, Talavera 1, (llen Bd.e4edi0ine.0om.in0.%22%6$P $2+

0.4. Pena'ala)sanaan #enatalaksanaan tonsillitis kronis eksaserabsi akut sama halnya dengan penatalaksanaan tonsillitis kronis, yaitu dengan konservatif dan operatif. #ada pasien ini, diberikan terapi konservatif (moCilin 0lavulanat % C $%" mg, #arasetamol 3 C %"2 mg, obat kumur benDydamine H>A $" ml dikumur selama $ menit, 3 kali sehari. (moCilin 0lavulanat merupakan kombinasi amoCi0illin dan asam klavulanat. (moCi0illin turunan #enisilin yang bersifat bakterisidal dan berspektrum luas, dengan (sam Klavulanat sebagai penghambat progresif yang

$!

poten dan irreversibel terhadap enDim b.laktamase. #arasetamol hanya pengobatan simptomatis pada demam. 'edangkan obat kumur ditujukan pada hygiene oral dan mengurangi peradangan.8,, #engobatan pasti untuk tonsilitis kronis adalah pembedahan pengangkatan tonsil *tonsilektomi+. Tindakan ini dilakukan pada kasus.kasus dimana penatalaksanaan medis atau terapi konservatif yang gagal untuk meringankan gejala.gejala.-, ,$2 Tonsilektomi merupakan suatu prosedur pembedahan yang diusulkan oleh >elsus dalam buku De Me icina *tahun $2 4asehi+. 7enis tindakan ini juga merupakan tindakan pembedahan yang pertama kali didokumentasikan se0ara ilmiah oleh Aague dari 9heims *$!"!+.-,$2 &ndikasi tonsilektomi menurut The (meri0an (0ademy of :tolaryngology, Head and 5e0k 'urgery 6$,3,-,$2 $. &ndikasi absolut6 a. #embesaran tonsil yang menyebabkan sumbatan jalan nafas atas, disfagia menetap, gangguan tidur atau komplokasi kardiopulmunar b. (bses peritonsil yang tidak respon terhadap pengobatan medis 0. Tonsilitis yang menimbulkan febris dan konvulsi d. )iopsi untuk menentukan jaringan yang patologis *di0urigai keganasan+ %. &ndikasi relatif 6 a. #enderita dengan infeksi tonsil yang kambuh 3 kali atau lebih dalam setahun meskipun dengan terapi yang adekuat b. )au mulut atau bau nafas yang menetap yang menandakan tonsillitis kronis tidak responsif terhadap terapi media 0. Tonsilitis kronis atau rekuren yang disebabkan kuman strepto0o0us yang resisten terhadap antibiotik betalaktamase d. #embesaran tonsil unilateral yang diperkirakan neoplasma 'edangkan &ndikasi tonsilektomi menurut (meri0an (0ademy of

:tolaryngology P Head and 5e0k 'urgery >lini0al &ndi0ators >ompendium tahun $,," menetapkan 6 3," $. 'erangan tonsillitis lebih dari 3 kali pertahun /alaupun telah mendapatkan terapi yang adekuat.

$8

%. Tonsil hipertrofi yang menimbulkan maloklusi gigi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan orofa0ial. 3. 'umbatan jalan nafas yang berupa hipertrofi tonsil dengan sumbatan jalan nafas, sleep apneu, gangguan menelan, gangguan berbi0ara, dan 0or pulmonale. -. 9hinitis dan sinusitis yang kronis, peritonsilitis, abses peritonsil yang tidak hilang dengan pengobatan. ". 5afas bau yang tidak berhasil dengan pengobatan. . Tonsillitis berulang yang disebabkan oleh bakteri grub ( streptokokus beta hemolitikus. !. Hipertrofi tonsil yang di0urigai adanya keganasan. 8. :titis media efusi atau otitis media supuratif. Terdapat beberapa keadaan yang disebutkan sebagai kontraindikasi, namun bila sebelumnya dapat diatasi, operasi dapat dilaksanakan dengan tetap memperhitungkan imbang Qmanfaat dan risikoR. Keadaan tersebut adalah 6$. @angguan perdarahan %. 9isiko anestesi yang besar atau penyakit berat 3. (nemia -. &nfeksi akut yang berat Terdapat beberapa teknik operasi tonsilektomi, antara lain 0ara guillotine, diseksi, ele0trosurgery, radiofrekuensi, skalpel harmonik, 0oblation, tonsilektomi parsial intraskapular, dan teknik laser *>:%.KT#+. Teknik tersering yang dilakukan di &ndonesia adalah teknik guillotine dan diseksi.#ada pasien ini, dilakukan tonsilektomi dengan teknik diseksi. Teknik diseksi memiliki prinsip yang meliputi fiksasi tonsil, memba/anya ke garis tengah, insisi membran mukosa, men0ari kapsul tonsil, mengangkat dasar tonsil dan mengangkatnya dari fossa dengan manipulasi hati.hati. Aalu dilakukan hemostasis dengan elektokauter atau ikatan. 'elanjutnya dilakukan irigasi pada daerah tersebut dengan salin.)agian penting selama tindakan adalah memposisikan pasien dengan benar dengan mouth gag pada tempatnya. Aampu kepala digunakan oleh ahli bedah dan

$,

harus diposisikan serta di0ek fungsinya sebelum tindakan dimulai. Mouth gag diselipkan dan bilah diposisikan sehingga pipa endotrakeal terfiksasi aman diantara lidah dan bilah. Mouth gag paling baik ditempatkan dengan 0ara membuka mulut menggunakan jempol dan % jari pertama tangan kiri, untuk mempertahankan pipa endotrakeal tetap di garis tengah lidah. Mouth gag diselipkan dan didorong ke inferior dengan hati.hati agar ujung bilah tidak mengenai palatum superior sampai tonsil karena dapat menyebabkan perdarahan. 'aat bilah telah berada diposisinya dan pipa endotrakeal dan lidah di tengah, /ire bail untuk gigi atas dikaitkan ke gigi dan mouth gag dibuka. Tindakan ini harus dilakukan dengan visualisasi langsung untuk menghindarkan kerusakan mukosa orofaringeal akibat ujung bilah. 'etelah mouth gag dibuka dilakukan pemeriksaan se0ara hati.hati untuk mengetahui apakah pipa endotrakeal terlindungi adekuat, bibir tidak terjepit, sebagian besar dasar lidah ditutupi oleh bilah dan kutub superior dan inferior tonsil terlihat. Kepala di ekstensikan dan mouth gag dielevasikan. 'ebelum memulai operasi, harus dilakukan inspeksi tonsil, fosa tonsilar dan palatum durum dan molle.'elain itu, teknik guillotine dilakukan dengan mengangkat tonsil dan memotong uvula yang edematosa atau elongasi dengan menggunakan tonsilotom atau guillotine. Teknik ini merupakan teknik tonsilektomi tertua dan aman, namun beresiko terdapatnya sisa jaringan tonsil.)erbagai teknik diseksi baru telah ditemukan dan dikembangkan disamping teknik diseksi standar, yaitu 6 $. Blektrosurgery %. 9adifrekuensi 3. '0alpel harmoni -. >oblation ". &ntra0apsular partial tonsille0tomy . Aaser *>:% P KT#+ 1ase penyembuhan setelah tonsilektomi berlangsung sekitar % minggu. 'etelah operasi penderita disarankan untuk 6$. Tidak banyak berbi0ara atau meludah.

%2

%. 3iet dilakukan se0ara bertahap, mulai dari pemberian makanan 0air dan tidak diperbolehkan dulu mengkonsumsi makanan keras. 3. #emberian es atau es krim dapat dilakukan sebagai pen0egahan perdarahan. -. @unakan asetaminofen atau ibuprofen untuk mengurangi nyeri, jangan menggunakan aspirin karena akan mengurangi kemampuan pembekuan darah dan meningkatkan resiko perdarahan. ". Kompres dengan es batu pd leher utk mngurangi sakit sesudah operasi. . 3an diharuskan istirahat total selama %.3 hari. 'ebaiknya penderita baru bekerja?bersekolah kembali setelah $ minggu utk meminimalkan resiko terkena infeksi saluran pernafasan. !. )ila tidak ada komplikasi dan pasien tidak menderita demam diperkenankan pulang.

BAB IV KESIMPULAN

%$

Telah dilaporkan sebuah kasus tonsillitis kronis eksaserbasi akut pada seorang anak perempuan berusia 8 tahun. Tonsilitis Kronis adalah peradangan kronis tonsil setelah serangan akut yang terjadi berulang.ulang atau infeksi subklinis. Tonsilitis berulang terutama terjadi pada anak.anak. 'e0ara klinis pada tonsilitis kronik didapatkan gejala berupa nyeri tenggorok atau nyeri telan ringan, demam, badan lesu, nafsu makan menurun, sehingga menyebabkan penurunan berat badan. #engobatan pasti untuk tonsilitis kronis adalah pembedahan pengangkatan tonsil *tonsilektomi+ dengan indikasi ini dan kontraindikasi pada yang telah dimana dipertimbangkan. gejala.gejala. Tindakan dilakukan kasus.kasus

penatalaksanaan medis atau terapi konservatif yang gagal untuk meringankan

%%

You might also like