You are on page 1of 2

A. Aziz Alimul. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. From : http://books.google.co.id/books?id=mmxAfqKkaNQC&pg=PA128&dq=asfiksia+neonat orum&hl=id&sa=X&ei=WeioT7LuLMbirAeesOzMCQ&ved=0CC4Q6AEwAA#v=onep age&q=asfiksia%20neonatorum&f=true.

Akses 8 Mei 2012 Asfiksia neonatorum merupakan suatu kondisi dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan tersebut dapat disertai dengan adanya hipoksia, hiperkapnea, sampai asidosis. Asfiksia ini dapat terjadi karena kurangnya kemampuan organ bayi dalam menjalankan fungsinya, seperti pengembangan paru. Asfiksia neonatorum dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah adanya : 1. Penyakit pada ibu sewaktu hamil seperti hipertensi, gangguan atau penyakit paru, dan gangguan kontraksi uterus. 2. Pada ibu yang kehamilannya beresiko. 3. Faktor plasenta, seperti janin dengan solusio plasenta. 4. Faktor janin itu sendiri, seperti terjadi kelainan pada tali pusat, seperti tali pusat menumbung atau melilit pada leher atau juga kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir. 5. Faktor persalinan seperti partus lama atau partus dengan tindakan tertentu.

Penatalaksanaan pada bayi dengan asfiksia neonatorum adalah sebagai berikut : 1. Pemantauan gas darah, denyut nadi, fungsi system jantung dan paru dengan melakukan resusitasi, memberikan oksigen yang cukup, serta memantau perfusi jaringan tiap 2-4 jam. 2. Mempertahankan jalan nafas agar tetap baik, sehingga proses oksigenasi cukup agar sirkulasi darah tetap baik. Cara mengatasi asfiksia adalah sebagai berikut : a) Asfiksia ringan APGAR skor (7-10) Cara mengatasinya adalah sebagai berikut : 1. Bayi dibungkus dengan kain hangat. 2. Bersihkan jalan napas dengan mengisap lendir pada hidung kemudian mulut. 3. Bersihkan badan dan tali pusat.

4. Lakukan observasi tanda vital, pantau APGAR skor, dan masukkan ke dalam inkubator. b) Asfiksia sedang APGAR skor (4-6) Cara mengatasinya adalah sebagai berikut : 1. Bersihkan jalan napas. 2. Berikan oksigen 2 liter permenit. 3. Rangsang pernapasan dengan menepuk telapak kaki. Apabila belum ada reaksi, bantu pernapasan dengan masker (ambubag). 4. Bila bayi sudah mulai bernapas tetapi masih sianosis, berikan natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 cc. dekstrosa 40% sebanyak 4 cc disuntikkan melalui vena umbilicus secara perlahan-lahan untuk mencegah tekanan intrakranial meningkat.

c) Asfiksia berat APGAR skor (0-3) Cara mengatasinya adalah sebagai berikut : 1. Bersihkan jalan napas sambil pompa melalui ambubag. 2. Berikan oksigen 4-5 liter permenit. 3. Bila tidak berhasil, lakukan pemasangan ETT (endotracheal tube). 4. Bersihkan jalan napas melalui ETT. 5. Apabila bayi sudah mulai bernapas tetapi masih sianosis berikan natrium bikarbonat 7,5% sebanyak 6 cc. selanjutnya berikan dekstrosa 40% sebanyak 4 cc.

You might also like