You are on page 1of 3

Definisi:

Definisi Orkhitis adalah reaksi inflamasi akut akibat infeksi sekunder pada testis. Dapat disebabkan virus maupun bakteri (Schwartz, 2000). Umumnya sumber infeksi tidak jelas, dapat disebabkan penyebaran lokal dari uretra (infeksi menular seksual) atau vesika urinaria (infeksi saluran kemih) (Schwartz, 2000).

Etiologi:
Etiologi Virus: orkhitis gondong ( mumps ) paling sering. Infeksi bakteri, misalnya e cherchia coli, klebsiella, pseudomonas, staphylococcus, dan streptococcus. Bakteri penyebab biasanya menyebar dari epididimitis terkait dalam seksual pria aktif atau laki-laki dengan BPH . Trauma sekitar testis Beberapa laporan kasus telah dijelaskan imunisasi gondong, campak, dan rubella (MMR) dapat menyebabkan orkhitis Idiopatik

Epidemiologi:
Epidemiologi Epidemiologi orkhitis diperkirakan 1 diantara 1.000 laki-laki. Pada orkhitis gondong, 4 dari 5 kasus terjadi pada laki-laki prepubertal (lebih muda dari 10 tahun) Pada orkhitis bakteri, berhubungan dengan epididimitis ( epididymo-orchitis ), dan terjadi pada laki-laki yang aktif secara seksual atau >50 tahun dengan hipertrofi prostat jinak (BPH) (Kass, 1997).

Faktor Risiko:
Faktor Risiko Tidak berhubungan dg penyakit menular seksual (Widjaja, 2004): Immunisasi gondongan yang tidak adekuat Usia >45 tahun Infeksi saluran kemih berulang Instrumentasi dan pemasangan kateter Refluks urin Berhubungan dengan penyakit menular seksual (Widjaja, 2004): Berganti-ganti pasangan Riwayat penyakit menular seksual pada pasangan Riwayat gonore atau penyakit menular seksual lainnya.

Patofisiologi:
Patofisiologi Paling umum disebabkan infeksi bateri, virus, maupun trauma. Infeksi Virus (mumps) menyebar sec hematogenOrkhitis Infeksi Bakteri (ISK atau Inf. Menular seksual)menyebar per kontinuatum dan hematogengejala dan tanda Orkhitis

Manifestasi Klinis:
Manifestasi Klinis Gejala (Widjaja, 2004): Nyeri dan bengkak pd skrotum unilateral maupun bilateral secara akut. Pada orkhitis karena infeksi menular seksual, didapatkan gejala-gejala uretritis atau adanya discharge uretra . Namun biasanya uretritis asimptomatik. Pada orkhitis karena uropatogen terdapat gejala ISK (infeksi saluran kemih) atau riwayat bakteriuria. Demam, menggigil, nyeri kepala, dan nyeri otot.

Tanda Pada inspeksi dapat tampak: Discharge uretra (pada orkhitis yang disebabkan penyakit menular seksual) Eritema dan edema skrotum yang sakit Pada palpasi skrotum dan testis teraba lunak, nyeri tekan pada sisi yang sakit. Pada pemeriksaan rectal toucher dapat ditemukan pembesaran dari prostat (prostatitis) yang berkaitan dengan orkhitis.

Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang untuk orkhitis antara lain (Tubridy dan Sinert, 2009): Pemeriksaan darah rutin (Kurang spesifik) Didapatkan peningkatan angka leukosit yang menunjukkan adanya infeksi akut. Utrasonografi (USG) Untuk menyingkirkan kemungkinan torsio testis. Pemeriksaan colour doppler ultrasound dapat digunakan untuk memeriksa aliran darah arteri. Pada torsio testis, aliran darah tidak mengalir ke dalam testis, sedangkan pada orkhitis aliran darah meningkat. Analisa air kemih (urin) Untuk mengetahui adanya infeksi saluran kencing (ISK), karena ISK merupakan salah satu risiko terjadinya orkhitis. Apusan gram dari uretra Apabila pada penderita terdapat sekret uretra, pemeriksaan sekret uretra dianjurkan dilakukan meskipun gejala uretritis tidak ada.

Diagnosis Banding:
Diagnosis Banding Orkhitis memiliki beberapa diagnosis banding yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Torsio testis Torsio testis adalah terpeluntirnya funiculus spermaticus yang berakibat terjadi gangguan aliran darah pada testis. Gejala yang dikeluhkan : nyeri hebat di daerah skrotum, mendadak, dan diikuti pembengkakan testis. Nyeri dapat menjalar ke inguinal atau perut bagian bawah. Pada pemeriksaan fisik: testis bengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih horizontal dari testis sisi kontralateral. Jarang ada demam (Street dan Wilson, 2010).

Perbedaan torsio testis dan orkhitis (Puspo,2010):


Perbedaan torsio testis dan orkhitis (Puspo,2010) Epididimitis Epididimitis adalah peradangan pada epididimis. Epididimitis akut dapat dibedakan dengan mudah dari orkhitis akut karena hanya epididimis yang terlibat dalam reaksi peradangan. Pada epididimitis kronik terjadi kongesti pasif testis, perbedaan antara epididimitis dan orkhitis menjadi sulit. Pada palpasi akan didapat pembesaran dari epididimis dan kaku seperti kawat. (Puspo, 2010).

Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan Pengobatan suportif : Tirah baring, elevasi skrotum, penghangatan lokal, penopang terhadap testis dapat meningkatkan kenyamanan. Pengobatan untuk menghilangkan rasa sakit (analgesik) dan demam (antipiretik) (Puspo, 2010). Pengobatan

Spesifik (Puspo, 2010). Tidak ada obat yang diindikasikan untuk pengobatan orkhitis yang disebabkan oleh virus Orkhitis karena bakteri harus diobati dengan obat antibiotik.

Contoh antibiotik yang dapat diberikan pada orkhitis diantaranya (Puspo, 2010): 1. Seftriakson Sefalosporin generasi ketiga dengan spektrum luas, aktifitas gram-negatif, efikasi lebih rendah terhadap organisme gram-positif. Dosis pada penderita dewasa, intra muscular (IM) 125-250 mg sekali dalam sehari, dosis pada anak : 25-50 mg / kg / hari intra vena (IV), tidak melebihi 125 mg / hari. 2.Doksisiklin Menghambat sintesis protein dan pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat protein 30S dan 50S subunit ribosom bakteri. Digunakan dalam kombinasi dengan seftiakson untuk pengobatan gonore. Dosis pada dewasa 100 mg (tablet) selama 7 hari, anak-anak 2-5 mg / kg / hari terbagi dalam 1-2 dosis, tidak melebihi 200 mg / hari 3 . Ciprofloksasin. Florokuinolon aktivitas terhadap pseudomonas, streptococci , dan sebagian besar organisme bakteri gram negatif, Tidak ada aktivitas terhadap anaerob. Dosis pada dewasa yaitu 2x500 mg tablet, selama 7-14 hari. Pada anak-anak tidak dianjurkan.

Komplikasi (Tubridy dan Sinert, 2009):


Komplikasi ( Tubridy dan Sinert , 2009) Hampir 60% terjadi atrofi testis. Gangguan kesuburan (7-13% kasus) Abses skrotalis Infark testis Rekurensi Epididimitis kronis Impotensi jarang terjadi setelah orkhitis akut, selain itu gangguan dalam kualitas sperma biasanya hanya sementara.

Prognosis :
Prognosis Prognosis pada penderita orkhitis secara umum adalah baik, sebagian besar kasus orkhitis karena mumps menghilang secara spontan dalam 3-10 hari. Pada penyakit orkhitis dengan pemberian antibiotik yang tepat, sebagian besar kasus orkhitis bakteri dapat sembuh tanpa komplikasi (Puspo, 2010).

You might also like