You are on page 1of 20

BAB II PELAKSANAAN PPL A.

JADWAL PPL Pelakasanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung selama 4 bulan, yakni dimulai pada bulan September 2013 sampai pada bulan Desember 2013. PPL yang dilakukan oleh penulis bertempat di SMA Negeri 4 Surakarta. Penulis bersama dengan 27 orang mahasiswa PPL lainnya, diserahkan oleh dosen pembina dari Universitas Sebelas Maret kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Surakarta pada hari Rabu, 11 September 2013, bertempat di ruang Multimedia SMA Negeri 4 Surakarta. Acara penyerahan berlangsung dengan tertib dan lancar, dimulai pukul 08.00 WIB dan dihadiri oleh seluruh peserta PPL, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah bidang HUMAS dan dosen pembina dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Setelah diserahkan, para mahasiswa PPL selanjutnya melaksanakan tugastugasnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Adapaun jadwal yang telah ditentukan adalah sebagai berikut : Tanggal 04-05 September 2013 11 September 2013 Pembekalan PPL Penyerahan mahasiswa PPL ke SMA N 4 Surakarta oleh koordinator dosen pembimbing PPL 12 13 September 2013 14 19 September 2013 20 September 6 Oktober 2013 7 14 Oktober 2013 15 Oktober 10 November 2013 11 24 November 2013 Ujian PPL UTS semester gasal Praktek Mengajar Mandiri Observasi dan pengarahan dari SMA N 4 Surakarta Model Les Praktek Mengajar Terbimbing Kegiatan

25 November 3 Desember 2013 8 11 Desember 2013

UAS semester gasal

Penarikan mahasiswa PPL

1. Pembekalan PPL Pembekalan PPL dilaksanakan oleh pimpinan FKIP UNS untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada mahasiswa calon guru tentang berbagai hal yang berhubungan dengan seluk-beluk kegiatan PPL. Setelah mahasiswa calon guru menerima materi pembekalan PPL, diharapkan mereka tidak menemui kendala yang berarti dalam melaksanakan kegiatan PPL di sekolah tempat praktik. Materi pembekalan yang disampaikan berupa keterampilan belajar mengajar. Keterampilan penguasaan kelas, interaksi sosial mahasiswa calon guru dengan siswa, Kepala sekolah, guru dan pegawai administrasi, mengenal kondisi lingkungan sekolah tempat praktik, dan lain sebagainya. Pembekalan PPL semester ganjil tahun 2013 dilaksanakan di ruang Aula Gedung Ungu (Gedung F) pada tanggal 04 - 05 September 2013.

2. Kegiatan PPL a. Penyerahan Mahasiswa PPL di sekolah mitra Kegitan penyerahan mahasiswa PPL di sekolah mitra SMA Negeri 4 Surakarta dilaksanakan pada hari Rabu, 11 September 2013 oleh ketua pelakasanaan PPL Bapak Drs. Js. Sukardjo, M.Si kepada Bapak kepala sekolah Drs. Yusmar Setyobudi, MM, M.Pd yang bertempat di ruang Multimedia SMA Negeri 4 Surakarta. Sesuai tanggal pelaksanaan penyerahan, tepat pada tanggal tersebut secara resmi seluruh mahasiswa PPL menjadi bagian di sekolah mitra yang harus turut serta menjaga ketertiban dalam lingkungan SMA Negeri 4 Surakarta. b. Orientasi Observasi di sekolah mitra Kegiatan pengenalan lapangan (observasi) dilakukan untuk

mengetahui situasi dan kondisi SMA Negeri 4 Surakarta sebagai tempat 10

praktik. Kegiatan observasi dilaksanakan pada tanggal 12-13 September 2013. Dengan kegiatan observasi ini diketahui hal-hal sebagai berikut : 1) Observasi Pengenalan Lapangan SMA Negeri 4 Surakarta 2) Pelaksanaan Model Les ( Observasi Kelas) Observasi belajar mengajar dilakukan oleh mahasiswa peserta PPL agar mereka memperoleh pengalaman awal tentang kegiatan proses belajar mengajar. Observasi ini dilakukan pada tanggal 14- 19 September 2013. c. Pelaksanaan Praktik Mengajar Praktik mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa agar memiliki pemahaman dan pengalaman mengajar secara faktual di kelas. Pelaksanaan praktik mengajar dalam kelas ini dijadwalkan sebagai berikut: 1) Praktik mengajar terbimbing (21 hari) 20 September 6 Oktober 2013 2) Praktik mengajar mandiri: 15 Oktober 10 November 2013 d. Kegiatan Praktik Non Pengajaran Praktik non pengajaran yang dilakukan oleh praktikan selama kegiatan PPL berlangsung antara lain mengenal kondisi SMA Negeri 4 Surakarta yang meliputi, hal-hal sebagai berikut : Tugas administrasi, BK, ekstrakurikuler, Guru Piket, dsb. Kegiatan ini dijadwalkan pada tanggal 7- 14 Oktober 2013, mahasiswa PPL diikut sertakan sebagai pengawas pelaksanaan Ulangan Tengah Semester (UTS) ganjil dan juga diakhir masa PPL mahasiswa PPL diikut sertakan kembali menjadi pengawas pelaksanaan Ulangan Akhir Semester (UAS) ganjil yang dijadwalkan pada tanggal 25 November 3 Desember 2013. e. Ujian Praktik Mengajar Ujian praktik mengajar dilakukan setelah semua kegiatan observasi dan praktik mengajar dilakukan oleh praktikan. Ujian praktik mengajar ini sebagai penilaian akhir para praktikan dalam melaksanakan segala tugas yang

11

dilakukan di sekolah mitra. Ujian praktik mengajar dijadwalkan pada tanggal 11 November 24 Desember 2013. f. Penarikan dari Sekolah Mitra dan Pengiriman Hasil PPL Setelah semua kegiatan selesai dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa PPL, siswa dikembalikan kepada pihak Universitas Sebelas Maret Surakarta dan dilepas dari sekolah mitra tempat pelaksanaan PPL. Penarikan PPL ini dijadwalkan pada tanggal 08-11 Desember 2013.

B.

HASIL KEGIATAN MODEL LES DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Model les merupakan kegiatan praktikan mengobservasi cara guru pamong sebagai guru pembimbing mengajar di dalam kelas. Kegiatan ini penting sebelum praktikan terjun langsung untuk menjalani proses latihan mengajar. Dengan kegiatan tersebut diharapkan prkatikan dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang cara mengajar di sekolah. Selain itu, dengan kegiatan tersebut diharapkan praktikan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai bekal selama proses latihan mengajar berlangsung. Kegiatan model les dalam kelas dilaksanakan beberapa kali. Namun kunjungan yang merupakan observasi kelas bersama dilakukan beberapa kali yaitu pada kelas X IPA 1 X IPA 6 . Sedang kunjungan kelas yang lain bisa disebut sebagai observasi tidak formal, dilakukan ketika penulis ikut masuk kelas mendampingi praktikan lain (dalam hal ini saudari Mukaromah) yang praktik mengajar pelajaran kimia. Dalam kegiatan Model Les ini, praktikan berusaha mengetahui seperti apa proses pembelajaran dalam kondisi yang sesungguhnya dan mencermati permasalahan- permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran. Dimulai dari persiapan mengajar sampai pelaksanaan mengajar di kelas. Di samping itu, praktikan juga menyerap kelebihan-kelebihan guru dengan guru

pamong mata pelajaran kimia yakni Ibu Dra. Hartiningsih , M.Pd yang

12

pamong sebagai orang yang lebih dulu berpengalaman dalam mengajar. Pada saat observasi, aspek yang diamati sebagai berikut: a. Keterampilan membuka pelajaran b. Keterampilan menjelaskan materi c. Interaksi pembelajaran d. Keterampilan bertanya e. Keterampilan memberikan penguatan f. Keterampilan menggunakan waktu g. Keterampilan menutup pelajaran Berdasarkan kegiatan observasi cara guru mengajar, penulis (praktikan) dapat mengetahui bahwa selama kegiatan belajar dan mengajar berlangsung, situasi kelas terkendali. Para siswa memperhatikan materi yang diajarkan, hal ini terbukti selama proses belajar mengajar dimana siswa-siswi yang belum paham terhadap materi tertentu langsung menanyakan kepada guru.

2. Pembahasan Kegiatan Model Les yang diikuti praktikan beberapa kali sebagai berikut : No 1. Hari, Tanggal Senin, september 2013 Jam Pelajaran 16 Jam ke 3-4 Jam ke 5-6 Jam ke 7-8 2. Selasa, September 2013 Jam ke 7-8 X IPA 4 17 Jam ke 1-2 Kelas X IPA 5 X IPA 4 X IPA 3 X IPA 5 Materi Ajar Sifat Unsur Ionisasi Sifat Unsur electron Periodik Afiinitas dan Periodik Energi

Keelektronegatifan 3. Rabu, September 2013 18 Jam ke 1-2 X IPA 1 Sifat Unsur Ionisasi Periodik Energi

13

4.

Jumat, September 2013

20 Jam ke 3-4

X IPA 1

Sifat Unsur electron

Periodik Afiinitas dan

Keelektronegatifan 5. Senin, September 2013 23 Jam ke 7-8 X IPA 3 Sifat Unsur electron Periodik Afiinitas dan

Keelektronegatifan Adapun perincian model les adalah sebagai berikut: 1) Persiapan Program Pengajaran Sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru bidang studi selalu membuat perangkat pembelajaran, yang terdiri atas silabus dan Rencana Program Pembelajaran (RPP), program satuan pelajaran sebagai persiapan tertulis. Program pengajaran yang berupa satuan pelajaran ini merupakan keseluruhan materi yang akan disampaikan pada siswa, sehingga dengan adanya satuan pelajaran ini guru hanya tinggal mengembangkan materi yang sudah dipersiapkan tanpa menyimpang. Dalam mempersiapkan program tersebut, guru menggunakan sumber pembelajaran. Sumber pembelajaran bisa berupa LKS, buku paket dan referensi lainnya. 2) Pelaksanaan Mengajar Proses pembelajaran dalam kelas meliputi beberapa hal yang perlu dilakukan guru antara lain: a. Membuka Pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menyapa siswa. Kemudianguru memberikan apersepsi untuk mengantarkan siswa agar siap belajar Matematika. Selain itu, guru juga menyampikan tujuan pembelajaran pada hari itu, ada motivasi untuk memacu siswa lebih semangat dalam mempelajari materi yang akan diterima. b. Penyajian Materi Penyajian materi sangat terstruktur dengan rapi. Materi disajikan dengan pembawaan Guru yang menyenangkan. Materi disajikan melalui penyampaian

14

secara langsung dan bertahap. Guru menggunakan buku panduan sebagai bahan ajar. c. Metode Pembelajaran Guru menjelaskan kompetensi ajar secara langsung dengan diselingi tanya jawab dan diskusi. Guru selalu memberi kesempatan pada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, misalnya dengan cara memberi kesempatan kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu atau dengan cara guru menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan. Di sela-sela pelajaran, guru sesekali menggunakan humor-humor ringan untuk mengatasi kejenuhan siswa. d. Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan oleh guru adalah bahasa Indonesia. Akan tetapi tidak hanya menggunakan bahasa Indonesia, guru juga sering menggunakan katakata dalam bahasa jawa (bahasa daerah setempat). Hal tersebut tidak menghalangi siswa untuk memahami apa yang disampaikan oleh guru, dan beberapa justru memperjelas siswa memahami maksud yang disampaikan. e. Penggunaan Waktu Penggunaan waktu sangat baik. Semua materi yang hendak disampaikan pada setiap pertemuan dapat tersampaikan dengan baik dengan waktu yang sangat cukup. Sehingga dapat dikatakan dari awal sampai akhir pembelajaran, penggunaan waktu cukup efektif dan efisien. Siswa diberi kesempatan untuk belajar dan bereksplorasi dengan pemahaman masing-masing. f. Gerak Guru melakukan variasi gerak tubuh, baik dengan duduk, berdiri, dan berkeliling kelas untuk membantu perserta didik yang mengalami kesulitan sehingga seluruh siswa terpantau kefahamannya. Gerak guru yang bervariasi dapat membuat siswa terlihat tidak bosan atau pun bermalas-malasan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. g. Cara Memotivasi Siswa Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari serta sesekali menyemangati siswa dengan lisan. Guru juga berhasil

15

menciptakan atmosfer kelas yang hidup dengan cara pembawaan guru yang menyenangkan tetapi tetap tegas. h. Teknik Bertanya Guru memberikan pertanyaan untuk seluruh siswa kemudian selang beberapa waktu guru menanyakan jawabannya kepada siswa dengan memanggil namanya. Terkadang guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinisiatif menjawab pertanyaan tanpa dipanggil namanya. i. Teknik Penguasaan Kelas Guru dapat menguasai kelas dengan baik dengan suara yang cukup lantang sehingga dapat diakses oleh semua siswa yang ada di dalam kelas serta gerak tubuh yang jelas dan mudah diakses oleh seluruh siswa juga. 3) Sikap Guru Sikap guru di kelas harus berwibawa, berpembawaan tenang, ramah, bersahabat namun tetap mempunyai wibawa yang tinggi di mata siswasiswanya. Selain itu hendaknya dalam pembelajaran, guru mampu berfungsi sebagai moderator, fasilitator serta evaluator, ketiga hal tersebut harus menjadi dasar guru dlam bersikap di kelas. Ketika mengajar model les , guru saat di depan kelas memberi kesan tegas dan disiplin terhadap siswa. Namun, dalam kedisiplinan tersebut guru dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang santai dan menyenangkan. Sehingga siswa dapat memperhatikan dan mudah memahami materi yang diberikan. Hubungan antara guru dengan siswa, terjalin dengan baik di dalam kelas maupun di luar jam pembelajaran kimia. 4) Cara Menggunakan Media Untuk memperjelas materi pelajaran yang disampaikan dan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, guru menggunakan berbagai media belajar seperti : buku penunjang, LKS dan sumber informasi lain (internet,dsb). Di samping itu untuk mempermudah penyampaian materi, guru menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) untuk menyampaikan materi pembelajaran. 5) Pelaksanaan Evaluasi

16

Kegiatan evaluasi dilaksanakan setelah materi selesai disampaikan dalam beberapa sub pokok bahasan. Pelaksanaan evaluasi bisa berupa ulangan dan tugas. Guru bidang studi biasanya memberikan soal-soal latihan setelah materi yang dipelajari siswa selesai. Agar siswa lebih mudah memahami dan semakin menguasai materi yang diajarkan. Setelah memberikan soal-soal latihan, guru biasanya mengadakan tes evaluasi/ulangan harian untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang diajarkan. Dengan adanya evaluasi, guru dapat mengambil tindakan guna perbaikan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat lebih baik. 6) Cara memberikan bimbingan khusus Pada umumnya situasi dalam kelas itu sangat heterogen. Dalam satu kelas bisa dijumpai anak yang pandai, sedang dan kurang dalam menerima pelajaran. Selain itu ada juga anak yang suka membuat gaduh atau ramai tidak memperhatikan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam menangani hal tersebut guru dapat menggunakan pendekatan personal kepada siswa yang bermasalah, dan memberi pelajaran tambahan serta menyarankan agar siswa lebih giat belajar. Bimbingan tersebut dilakukan dengan kesabaran dan kasih sayang sehingga siswa merasa diperhatikan.

C. KEGIATAN PRAKTIK TERBIMBING DAN PEMBAHASAN Praktik mengajar terbimbing adalah praktek mengajar yang mengupayakan agar mahasiswa calon guru dapat menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dan terintegrasi dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing.

Pelaksanaan praktik mengajar terbimbing di SMA Negeri 4 Surakarta dilaksanakan oleh 1 praktikan dalam kelas, sesuai dengan jadwal mengajar sesuai dengan materi yang akan diajarkan, dengan dibimbing oleh Ibu Dra. Hartiningsih, M.Pd selaku guru pamong yang bersangkutan dimana guru pamong tersebut mengamati dan menilai RPP yang dibuat praktikan beserta implementasinya. RPP yang telah dibuat, sebelumnya telah dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru pamong yang membimbing penulis.

17

Dalam

pelaksanaannya,

penulis

melaksanakan

kegiatan

praktik

terbimbing beberapa kali. Berikut rincian kegiatan praktik mengajar terbimbing :

No 1.

Hari, Tanggal Rabu,

Jam Pelajaran

Kelas X IPA 1

Materi Ajar Sifat-sifat SPU : Energi Ionisasi

18 Jam ke 3-4

September 2013 2. Kamis, 19 Jam ke 1-2 X IPA 6

Sifat-sifat SPU : Energi Ionisasi belanjut

September 2013 Jam ke 5-6 X IPA 3

Sifat-sifat SPU : Energi Ionisasi

3.

Selasa,

24 Jam ke 3-4

X IPA 6

Sifat-sifat

SPU

September 2013

Afinitas Elektron dan Keelektronegatifan Jam ke 7-8 X IPA 4 Sifat-sifat SPU : Sifat Logan dan Nonlogam serta kereaktifan

4.

Rabu,

25 Jam ke 1-2

X IPA 2

Sifat-sifat SPU : Sifat Logan dan Nonlogam serta kereaktifan

September 2013

5.

Kamis,

26 Jam ke 1-2

X IPA 6

Sifat-sifat SPU : Sifat Logan dan Nonlogam serta kereaktifan

September 2013

Adapun perencanaan yang disiapkan oleh praktikan adalah sebagai berikut: 1. Merancang pelaksanaan pengajaraan sesuai dengan kompetensi dasar. 2. Merancang dan mempersiapkan media sebagai bahan dan alat bantu dalam proses pembelajaran. 3. Memilih metode yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan serta kondisi perkembangan peserta didik.

18

Sebelum

melakukan

kegiatan

ini,

praktikan

terlebih

dahulu

mengkonsultasikan baik mata pelajaran maupun materi yang akan disampaikan, serta media atau metode yang akan digunakan. Selain mengkonsultasikan beberapa hal tersebut praktikan juga menggali informasi tentang keadaan kelas serta perkembangan perserta didik. Setelah melewati fase fase tersebut maka praktikan siap mengajar di dalam kelas dengan didampingi guru pamong yang bersangkutan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran terbimbing antara lain : 1. meminta tugas materi ajar kepada guru kelas yang bersangkutan, 2. mencari sumber yang digunakan (buku pegangan wajib dan tambahan), 3. membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), 4. konsultasi rencana pelaksanaan pembelajaran dengan guru pamong yang bersangkutan, 5. merancang, membuat dan mencari alat peraga yang akan digunakan, 6. mengajar sesuai jam pelajaran sesuai yang dijadwalkan, 7. evaluasi proses pembelajaran bersama guru pamong. Dalam pelaksanaan mengajar terbimbing, praktikan mengajarkan

beberapa materi yang ditugaskan di depan kelas dengan dibimbing dan diamati oleh guru pamong yang berada di belakang kelas. Selama proses belajar mengajar berlangsung, semua siswa di kelas dalam keadaan yang tertib dan tenang. Semua siswa memperhatikan dengan baik apa yang sedang diberikan oleh praktikan di depan kelas. Setelah pembelajaran selesai, guru pamong yang telah mengamati proses pembelajaran praktikan, memberikan masukan dan evaluasi sebagai perbaikan dari kekurangan yang masih dilakukan oleh praktikan. Hal tersebut bertujuan supaya dalam pembelajaran ke depan, praktikan dapat mengajar lebih baik. Menurut Ibu Dra. Hartiningsih.M.Pd, praktikan sudah cukup baik dalam mengajar, penguasaan materi yang sudah lumayan runtut dan penguasaan kelas yang cukup baik, namun ada beberapa hal yang masih kurang dan perlu adanya masukan dari guru pamong. Masukan tersebut antara lain adalah: a) kurangnya rasa percaya diri praktikan.

19

b) praktikan hendaknya membenahi cara menulis di papan tulis, cara menulis praktikan dinilai kurang rapi dan tidak runtut sehingga kadang menyusahkan siswa membuat catatan c) Kurang variasi dalam penggunaan papan tulis, sehingga memberikan kesan membosankan. Sebagai contoh seharusnya praktikan memberikan warna yang berbeda pada materi materi yang dianggap penting. d) Praktikan seharusnya dapat melakukan inovasi gerak, bukan hanya di depan kelas saja, tapi juga akan lebih baik apabila praktikan bisa berkeliling kelas sembari menerangkan materi. Sehingga apabila ada siswa yang malu untuk bertanya di depan kelas, siswa bisa menanyakan materi kepada praktikan saat praktikan berada di dekat siswa tersebut. e) Praktikan masih sering lupa memanggil siswa dengan panggilan yang tidak baku, seperti kata sapaan Dik. Seharusnya praktikan memanggil nama siswa.

D. KEGIATAN PRAKTIK MANDIRI DAN PEMBAHASAN Kegiatan praktik mandiri dilakukan setelah kegiatan praktik mengajar terbimbing. Kegiatan praktik mengajar mandiri merupakan kegiatan mengajar yang dilakukan secara mandiri tanpa dibimbing oleh guru pamong. Berikut rincian pelaksanaan Praktik mengajar mandiri yang dilakukan oleh praktikan : No 1. Hari, Tanggal Rabu, 2 oktober 2013 Jam ke Jam ke 1-2 Jam ke 3-4 2. Kamis, 3 oktober 2013 Jam ke 1-2 Jam ke 5-6 Jam ke 7-8 3. 4. 5. Kamis 17 Oktober 2013 Jumat, 18 Oktober 2013 Senin, 21 Oktober 2013 Jam ke 1-2 Jam ke 3-4 Jam ke 3-4 Jam ke 5-6 Jam ke 7-8 Kelas X IPA 2 X IPA 1 X IPA 6 X IPA 3 X IPA 2 X IPA 6 X IPA 1 X IPA 5 X IPA 4 X IPA 3 Latihan soal ikatan Ion Ikatan Kovalen Ikatan Kovalen Ikatan Kovalen Ikatan Ion Materi ajar Ikatan Ion

20

6.

Selasa 22 Oktober 2013

Jam ke 1-2 Jam ke 3-4 Jam ke 7-8

X IPA 5 X IPA 6 X IPA 4 X IPA 2 X IPA 1

Ikatan

kovalen

koordinasi dan latihan soal Ikatan kovalen

7.

Rabu, 23 Oktober 2013

Jam ke 1-2 Jam ke 3-4

koordinasi dan latihan soal

8. 9. 10.

Kamis, 24 Oktober 2013 Jumat, 25 Oktober 2013 Senin, 28 Oktober 2013

Jam ke 5-6 Jam ke 3-4 Jam ke 3-4 Jam ke 5-6 Jam ke 7-8

X IPA 3 X IPA 1 X IPA 5 X IPA 4 X IPA 3 X IPA 5 X IPA 6 X IPA 4 X IPA 2 X IPA 1 X IPA 1

Kepolaran Kovalen Kepolaran Kovalen Kepolaran Kovalen

Bentuk Molekul Bentuk molekul

11.

Selasa, 29 Oktober 2013

Jam ke 1-2 Jam ke 3-4 Jam ke 7-8

12.

Rabu, 30 Oktober 2013

Jam ke 1-2 Jam ke 3-4

Bentuk Molekul

13.

Jumat, 8 November 2013

Jam ke 3-4

Gaya antar Molekul

14.

Senin, 11 November 2013

Jam ke 3-4

X IPA 5

Teori Hibridisasi

Praktik pembelajaran ini meliputi beberapa tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. 1. Persiapan Praktik Pembelajaran Sebelum mengajar, praktikan terlebih dahulu membuat

RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada silabus yang ada. Pembuatan RPP juga dikonsultasikan dengan guru pembimbing. RPP

tersebut terdiri atas standar kompetensi , kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, media atau alat pembelajaran, strategi pembelajaran atau tahap pembelajaran, penilaian, dan daftar pustaka. Adapun RPP yang telah dibuat praktikan selama PPL terlampir.

21

2. Pelaksanaan Praktik Pembelajaran Seluruh praktik ini dilaksanakan di bawah bimbingan dan pengawasan tidak langsung oleh Ibu Dra. Hartiningsih ,M.Pd selaku guru pamong. Penulis melaksanakan kegiatan praktik mengajar mandiri pada beberapa kelas X IPA sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan yang telah direvisi dengan guru pamong Kegiatan mengajar mandiri dilaksanakan di kelas X IPA selama kurang lebih 5 minggu. Pada umumnya kegiatan mengajar mandiri hampir sama dengan kegiatan belajar terbimbing. Seperti pelaksanaan kegiatan mengajar terbimbing, sambutan dari siswa-siswa sangat hangat dan membuat penulis nyaman. Penulis menggunakan pendekatan scientific dan metode pembelajaran diskusi, penugasan dan latihan. Kegiatan ini dikasanakan dalam berbagai tahap yaitu: a. Tahap Pendahuluan Tahap ini berlangsung kurang dari 10 menit. Tahap ini sangat penting karena bisa mempengaruhi semangat belajar siswa. Pertama-tama penulis membuka pelajaran dengan salam kemudian dijawab dengan serentak oleh siswa-siswa. Tidak lupa penulis menanyakan kehadiran siswa setiap pelajaran akan dimulai. Untuk menambah rasa penasaran siswa tentang materi yang akan disampaikan, penulis sering memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menarik perhatian siswa. Pertanyaan yang dilontarkan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat menganalogikan keidupan sehari-hari dengan metri kimia yang disampaikan. Siswa-siswa sangat antusias untuk menjawab pertanyaan yang tanyakan oleh penulis. Ada beberapa siswa berani mengacungkan jari untuk mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Adapula siswa yang masih berdiskusi dengan teman lain untuk menemukan jawaban pertanyaan. Penulis biasanya memberikan jawaban pertanyaan awal tersebut di akhir pembelajaran. Hal ini bertujuan membuat siswa semakin tertarik untuk mengikuti jalannya pelajaran dan mengetahui jawaban dari pertanyaan tadi. Selain memberikan pertanyaan, penulis juga sering mengulangi pelajaran di pertemuan sebelumnya yang ada hubungannya dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini tentunya juga untuk mengembalikan ingatan tentang materi yang sebelumnya agar tidak lupa. Misalnya ketika

22

menyampaikan materi tentang kestabilan suatu unsur, penulis mengulangi materi tentang konfigurasi elektron karena untuk dapat menentukan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan, siswa perlu menguasai konfigurasi elektron. Siswa-siswa mengikuti dengan baik. Penulis juga memberikan motivasi kepada siswa agar dalam pelaksanaan pembelajaran nantinya siswa dapat memperoleh ilmu secara maksiald an pembelajaran menjadi efektif. b. Tahap Kegiatan Inti Pada tahap ini merupakan tahap yang terpenting dalam pembelajaran. Tahap ini terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan. Sebelum materi disampaikan penulis menanyakan kesiapan siswa untuk mempelajari materi. Kegiatan inti ini terbagi atas penjelasan dari penulis, latihan soal dan diskusi. Penjelasan materi dari penulis Penjelasan materi dari penulis untuk memberikan gambaran awal kepada siswa tentang materi yang dipelajari. Penulis hanya memberikan gambaran secara umum terhadap materi yang disampaikan. Penulis sering menggunakan media lain untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran seperti makromedia flash, laboratorium visual dan molimod untuk menggambarkan bentuk molekul. Siswa diharapkan untuk mengamati semua materi. Sepanjang pembelajaran siswa masih terlihat fokus terhadap materi yang penulis sampaikan.siswa mendengarkan materi dengan tenang dan diikuti dengan diskusi dengan teman sebangku untuk menyamakan persepsi tentang materi yang disampaikan. Terkadang siswa ramai sendiri kalau mereka belum jelas tentang materi yang disampaikan. Sering timbul pertanyaan-pertanyaan yang dikeluarkan oleh siswa yang ada kaitannya dengan materi. Misalnya ketika menyampaikan materi tentang ikatan kovalen, banyak sekali pertanyaan seperti mengapa senyawa mengapa tidak ada serah terima elektron?, mengapa titik didihnya lebih rendah dari senyawa ion dan mengapa tidak semua senyawa kovalen dapat larut dalam air?. Pertanyaan yang disampaikan oleh siswa merupakan suatu reaksi bahwa mereka telah menerima materi dengan baik. Kalau saja mereka tidak mendengarkan materi yang disampaikan oleh penulis tentu saja tidak akan keluar pertanyaan-pertanyaan seperti tadi. Suasana kelas menjadi sangat

23

menyenangkan ketika semua siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Ketika penulis fokus menyampaikan materi kimia, hampir semua siswa mendengarkan walau ada beberapa yang masih ramai dan ada yang kurang mendengarkan. Penulis sering memanggil nama siswa yang berbicara dengan siswa lain atau tidak mendengarkan materi yang disampaikan yang kemudian memintanya untuk mendengarkan materi, selin itu jika sudah melewati batas akan diberikan peringatan secara halus. Siswa-siswa yang tidak mendengarkan meteri yang disampaikan sering meminta penjelasan ulang dari materi yang disampaikan. Penulis dengan senang hati mengulangi materi karena pasti masih ada siswa lain yang belum sepenuhnya jelas tentang materi tersebut. Apabila penulis selesai menyampaikan materi selalu menanyakan apakah siswa sudah jelas. Akan tetapi kebanyakan siswa masih terlihat diam dan hanya beberapa siswa yang menjawab. Kemudian penulis memberikan soal-soal yang berhubungan dengan materi untuk memantapkan pemahaman siswa. Latihan Mengerjakan Soal Latihan soal bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah diberikan materi oleh penulis. Penulis memberikan soal dalam berbagai variasi, dari soal yang mudah hingga yang sulit. Awalnya ada siswa yang masih menolak untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Akan tetapi sebagian besar siswa mau mengerjakan soal tersebut. Penulis memberikan masukan kepada siswa agar mau mengerjakan soal tersebut. Dalam tahap ini, penulis sering berkeliling untuk melihat jawaban dari siswa. Banyak siswa yang masih bingung mengerjakan soal, ada yang masih bingung langkah-langkah mengerjakan soal dan masih bingung secara keseluruhan. Penulis berperan untuk memancing siswa untuk berfikir logis tanpa memberitahukan jawaban dari soal. Siswa diharapkan mampu menalar dari materi yang disampaikan setelah itu berani untuk mencoba mengerjakan soal tersebut. Setelah berkeliling melihat jawaban dari siswa-siswa penulis menanyakan kepada siswa ada yang mau mengerjakan di depan kelas. Ini merupakan sesuatu yang tidak mudah karena sebagian besar siswa masih entah karena malu atau kurang yakin dengan jawaban sendiri sehingga tidak mau mengerjakan soal ke depan kelas. Ada

24

beberapa siswa yang sangat aktif dibandingkan dengan siswa-siswa lain dan mau mengerjakan soal ke depan kelas. Tak jarang penulis harus memanggil nama-nama siswa agar mau mengerjakan soal ke depan kelas karena minimnya minat siswa untuk mengerjakan soal ke depan kelas. Walaupun siswa-siswa sulit untuk diminta mengerjakan soal, mereka masih mau untuk setidaknya mengerjakan soal di buku masing-msing dan itupun penulis cek kebanyakan sudah benar. Hanya saja pelu diberikan kepercayaan diri kepada siswa-siswa tersebut untuk mau mengerjakan soal ke depan kelas. Diskusi Dalam mengerjakan soal siswa selalu diharuskan mengerjakan soal secara mandiri. Ada kalanya siswa dapat berbagi pendapat dengan teman lain.

Utamanya siswa mengerjakan soal dengan kemampuan sendiri kemudian kalau sudah tidak bisa didiskusikan dengan teman sebangku. Soal-soal yang cukup sulit membuat sebagian besar siswa kebingungan. Penulis memberikan kesempatan untuk siswa yang mau mengerjakan jawabannya ke depan kelas kemudian didiskusikan satu kelas. Cara ini cukup efektif, walaupun hanya ada beberapa siswa saja yang mau mengerjakan ke depan. Banyak siswa yang memberikan pendapat, masukan dan sanggahan terhadap jawaban temannya. Pada akhirnya penulis memberikan penegasan jawaban dari soal yang dikerjakan agar tidak terjadi perbedaan pendapat antar siswa c. Tahap Penutup Tahap penutup sering kali terlupakan karena waktu jam pelajaran yang terbilang sangat singkat. Akan tetapi tahap ini sangat penting karena berisi tentang kesimpulan dari yang telah dilakukan selama pelajaran berlangsung. Penulis membimbing para siswa untuk memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan. Siswa-siswa ada yang masih fokus untuk mengikuti penulis dan ada juga yang sudah kurang fokus karena bel pergantian jam pelajaran telah berbunyi. Penulis juga memberi tahu materi yang akan disampaikan untuk pertemuan selanjutnya. Dengan demikian siswa dapat mempersiapkan diri sebelum pelajaran dimulai baik dengan belajar terlebih dahulu atau menyiapkan materi. Penulis mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

25

Secara umum, pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat. Siswa-siswa dapat dikondisikan walaupun masih terlihat ramai. Siswa juga berperan aktif dalam pembelajaran sehingga terasa menyenagkan dan nyaman.

E. KEGIATAN EKSTRAKULIKULER YANG MEDUKUNG TERCAPAINYA KOMPETENSI SOSIAL DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) tidak hanya dipusatkan pada kegiatan belajar mengajar saja, namun dalam pelaksanaannya praktikan juga melakukan kegiatan-kegiatan lain di luar kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini bertujuan agar praktikan dapat meningkatkan kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian selama mengikuti PPL di SMA Negeri 4 Surakarta. Kegiatan ini juga bermanfaat bagi praktikan untuk lebih dekat dan lebih mudah berinteraksi dengan seluruh warga sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler yang dilakukan oleh para mahasiswa PPL di SMA Negeri 4 Surakarta bermacam-macam. Kegiatan ekstrakulikuler yang dimaksud antara lain : 1. Upacara Bendera Setiap hari Senin, seluruh warga SMA Negeri 3 Surakarata melaksanakan upacara bendera termasuk para mahasiswa PPL. Upacara bendera ini dimulai pada jam pertama, yaitu pukul 06.30 WIB. Upacara selalu berjalan dengan tertib dan lancar. Upacara bendera wajib diikuti oleh semua mahasiswa PPL, sebagai wujud partisipasi mahasiswa PPL, terhadap sekolah mitra tempat mereka melaksanakan PPL. 2. Guru Piket Tugas dari guru piket antara lain adalah datang lebih awal, kemudian mencatat dan memastikan ada ataukah tidak jam kosong. Jika ada, biasanya guru mata pelajaran yang tidak masuk atau ijin, meninggalkan tugas di meja piket sebagai tugas untuk kelas yang ditinggalkan. Tugas guru piket disini adalah, menyampaikan tugas ataupun pesan dan perintah dari guru mata pelajaran pada kelas yang ditinggalkan. Jika perlu

26

praktikan berada di dalam kelas untuk menunggu, agar kelas tidak menjadi gaduh. Praktikan bersama 27 mahasiswa PPL yang lain memiliki jadwal yang tersusun untuk melaksanakan tugas guru piket setiap harinya. Satu orang PPL mendapatkan kesempatan untuk melakukan tugas sebagai guru piket sebanyak 2 kali dalam 1 minggu. Dalam 1 hari, PPL yang berjaga piket ada orang

PPL. Tugas menjadi seorang guru piket menyenangkan dan sangat berkesan. 3. Penjagaan UTS Selama pelaksanaan Ulangan Tengah Semester,sebagai mahasiswa PPL ikut seta dalam pelaksanaannya nyaitu sebagai pengawas UTS. Sebagai pengawas UTS, setiap mahasiswa PPL mendapatkan jadwal masing-masing sesuai dengan jadwal dimana harus menjaga pelaksanaan UTS siswa. Selama pelaksanaan pengawasan UTS meskipun mahsiswa PPL tidak secara re3smi menjadi guru di SMA N 4 Surakarta namun tetap berkewajiban menjaga ketertiban pelaksanaan UTS secara sungguh-sungguh, meminimalisir

kecurangan saat proses pelaksanaan. Penjagaan UTS berlangsung selama 7 hari mulai dari tanggal 7 Oktober hingga 14 Oktober 2013. . 4. Kegiatan lain SMA Negeri 4 Suurakarta sering melakukan kegiatan-kegiatan yang menuntut seluruh warga sekolah untuk mengikutinya. Kegiatan yang dimaksud di sini adalah Penyembelihan Hewan Qurban Penyembelihan hewan qurban dilakukan di hari libur Nasional hari raya Iedul adha pada tanggal 15 Oktober 2013, bertempat di lapangan tengah SMA Negeri 4 Surakarta. Seluruh siswa dan staff SMA Negeri 4 Surakarta selaku panitia penyembelihan ikut serta dalam acara tersebut. Pelaksanaan penyembelihan hewan qorban dimulai pukul 07.00 dan berakhir pukul 13.00. berawal dengan penyembelihan dilakukan oleh panitia laki-laki, dilanjutkan dengan pemotongan hewan qorban oleh guru, staff, mahasiswa PPL dan siswa SMA Negeri 4 Surakarta. Hewan qurban yang telah dipotong ditimbang menjadi beberapa bagian dan dikemas siap untuk dibagikan bagi warga sekitar SMA Negeri 4 Surakarta. Bagian akhir dari pelaksanaan penyembelihan hewan

27

qurban ditutp dengan makan-makan bersama semua panitia yang ikut serta di pendopo SMA Negeri 4 Surakarta. Beberapa kegiatan yang telah diuraikan di atas, merupakan kegiatan di luar jam mengajar yang diikuti praktikan selama masa PPL di SMA Negeri 4 Surakarta. kegiatan tersebut sangat bermanfaat, karena praktikan menjadi semakin dekat dan dapat berinteraksi dengan baik dengan semua warga sekolah, baik guru maupun siswa.

28

You might also like