You are on page 1of 31

Insidensi SDH Kronis di RSUD Zainoel Abidin Tahun 2010-2011

Oleh : Indah Rizki Haksapani Rahmalia Hadiyana

Pembimbing : dr. Bustami, Sp. BS

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Subdural hematom (SDH) merupakan terkumpulnya darah diantara duramater dan araknoid. SDH kronis berdasarkan kriteria klinis McKissock dengan gejala awal yang terjadi 20 hari setelah cedera kepala

SDH kronis kebanyakan terjadi pada kelompok usia tua (80% pasien di atas usia 40 tahun), terutama pada laki-laki Trauma merupakan faktor penting yang dapat mengakibatkan SDH kronis

Pengobatan pada SDH kronis berupa terapi konservatif dan pembedahan, walaupun beberapa kasus dengan resolusi spontan juga dilaporkan Angka kekambuhan ini bergantung kepada respon dan kesuksesan terapi

RUMUSAN MASALAH

Berapakah jumlah insidensi SDH kronis berdasarkan kelompok usia?


Berapakah jumlah insidensi SDH kronis berdasarkan jenis kelamin?

TUJUAN PENELITIAN Mengetahui insidensi SDH kronis di RSUD Zainoel Abidin pada tahun 2010-2013 MANFAAT PENELITIAN Peneliti dapat mengetahui insidensi SDH kronis di RSUD Zainoel Abidin pada tahun 2010-2013

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI
terkumpulnya darah diantara duramater dan araknoid yang gejalanya dapat muncul > 3 minggu setelah terjadinya trauma

ETIOLOGI

Riwayat Trauma Tumor Infeksi Aneurisma serebral Malformasi arterivenosus dural Terapi antikoagulan dan antiplatelet

Faktor Risiko Umur Jenis kelamin Trombositopenia Alkoholisme

PATOFISIOLOGI

GEJALA KLINIS

penurunan status mental (bingung, somnolen, koma)


perubahan personalitas maupun intelektual perubahan defisit neurologi (gangguan bahasa, hemiplegia, defisit sensorik) Tanda dan gejala peningkatan tekanan intrakranial

DIAGNOSIS
Diagnosis dari SDH kronis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan pencitraan.

Penilaian SDH
Skala Markwalder Skala Bender

CT SCAN

PENATALAKSANAAN
Steroid Mannitol

Konservatif

Burrhole drainage Pembedahan twist drill drainage Craniotomy

KOMPLIKASI

Intrakranial SDH kronik berulang Subdural tension pneumochephalus (the Mount Fuji dan airbubble signs) Kejang Subdural empiema Perdarahan intrakranial

Ekstrakranial Pneumonia Embolisme pulmonal

PROGNOSIS
Prognosis SDH Kronis tergantung pada : Usia Skor GCS Luas Perdarahan Faktor pembedahan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan secara cross sectional

Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen

Usia
Insidensi SDH Kronis

Jenis Kelamin

Tempat dan Waktu Penelitian

Instalasi Bedah Sentral RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh sejak November-Desember 2013

Populasi dan seluruh pasien dengan Sampel diagnosis SDH kronis Penelitian Teknik Sampling pengambilan Non-Probably dengan metode Total Sampling sampel

Analisa Data
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa univariat
Variabel yang akan dianalisa secara univariat pada penelitian ini terdiri dari usia dan jenis kelamin. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut : P = fi x 100% n
n

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan peneliti mulai bulan November-Desember 2013 di Instalasi Bedah Sentral RSUD Zainoel Abidin. Selama periode tersebut terkumpul sebanyak 19 sampel SDH kronis

Distribusi frekuensi insidensi SDH kronis dari tahun 2010-2013

Distribusi frekuensi insidensi SDH kronis berdasarkan usia

Distribusi frekuensi insidensi SDH kronis berdasarkan jenis kelamin

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Total insidensi kejadian SDH Kronis dari tahun 2010-2013 yaitu 19 orang, dengan insidensi tertinggipada tahun 2011 dan 2012 yaitu sebanyak 6 orang (31,57%)

Insidensi berdasarkan kelompok usia, SDH Kronis lebih banyak terjadi pada usia < 60 tahun, dikarenakan tingginya angka trauma
Insidensi berdasarkan kelompok jenis kelamin, SDH Kronikpaling banyak terjadi pada laki-laki (73,68%)

SARAN

Perlunya evaluasi lebih lanjut terkait kelengkapan data populasi dan sampel penelitian
Perlunya penelitian lebih lanjut dengan peningkatan skala sampel dan periode waktu yang lebih lama

Karena dalam penelitian ini menekankan secara spesifik diagnosa penyakit berdasarkan kriteria diagnostik, maka hendaknya data penelitian dilengkapi dengan diagnosa pre dan post operatif

TERIMA KASIH

You might also like