You are on page 1of 33

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FEBRIS THIPOID PADA An.

E DI RUANG FLAMBOYAN RSUD GOETHENG TARUNA DIBRATHA

Disusun Oleh : 1. Dwi Widiyanto 2. Umar Hasim 3. Aris Sugeng Mujiyanto

7. Fita Dhiah A 8. Iin Purnama sari 9. Irma Dwi Prawesti

4. Beni Adhi p 5. Jaka Eka s 6. Joni Aryanto

10. Yuyun Aningsih 11. Siska Yuli A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2013 ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN FEBRIS THIPOID PADA An. E DI RUANG FLAMBOYAN RSUD GOETHENG TAROENADIBRATHA

PENGKAJIAN Tanggal Masuk Jam Ruang : 09 Januari 2011 : 11.20 WIB : Flamboyan

No. Reg A. Pengkajian Identitas Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Pendidikan Agama MRS Diagnosa

: 100222

: An. E : 3 tahun : Perempuan : Sri Rejeki RT 9/3 Purbalingga :: Islam : 09 Januari 2011, 11.20 WIB : Febris Thypoid

Penanggung Jawab Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat Hubungan dengan Anak : Ny. S : 30 tahun : Perempuan : Ibu Rumah Tangga : Sri Rejeki RT 9/3 Purbalingga : Ibu

B. Riwayat Kesehatan 1. Riwayat Kesehatan Sekarang Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit tubuh klien panas, mual (+), diare (-), makan hanya habis 1/3 porsi, minum 4, BAB 1x/hari, BAK 3x/hari, sebelumnya keluarga membawa pasien ke dokter, setelah tak ada hasil pasien dirujuk ke RSUD Goetheng Tarunadibrata dan mendapatkan therapi infus 2 A 1/2 N 16 tpm. 2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit dan belum pernah menderita penyakit ini, pada waktu balita ( 1 tahun) pasien pernah demam 2 hari dan sembuh.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit yang serius.

GENOGRAM

Keterangan : : laki-laki : perempuan : pasien : tinggal serumah

Pola Kesehatan (Gordon) 1. Pola Manajemen Kesehatan

Keluarga pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit selalu di bawa ke pelayanan kesehatan misal dokter, Puskesmas, rumah sakit. 2. Pola Kebutuhan Nutrisi Sebelum masuk rumah sakit pasien makan habis 1 porsi sehari 3x, setelah masuk rumah sakit pasien makan habis 1/3 porsi sehari 3x. Pola minum pasien sebelum masuk rumah sakit 7 gelas 1 hari, setelah masuk rumah sakit pasien minum 3 gelas air putih, 1 gelas susu. 3. Pola Eliminasi Sebelum masuk rumah sakit pasien BAB 2 hari sekali, BAK 4x sehari, setelah masuk rumah sakit BAB 1x sehari, BAK 3x sehari. 4. Pola Aktifitas dan Latihan Sebelum masuk rumah sakit pasien biasa melakukan kegiatan di rumah seperti makan dan minum sendiri, semenjak sakit dan di rawat di rumah sakit aktifitas pasien dibantu oleh ibunya seperti makan, minum dan perawatan diri. 5. Pola Istirahat dan Tidur

Semenjak sakit, sebelum di rawat di rumah sakit pasien tidur hanya sakit tidur 6 jam malam/hari. 6. Pola Perseptual

8 jam malam/hari, setelah masuk rumah

Klien merasa dirinya sakit dan ketika dirawat di rumah sakit merasa takut dengan lingkungan tersebut. 7. Pola Kognitif Pendengaran dan penglihatan pasien tidak mengalami gangguan. 8. Pola Hubungan Sosial Pasien sebelum masuk rumah sakit bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Setelah masuk rumah sakit pasien tidak bisa bermain dan bergaul dengan temannya.

9. Pola Seksual dan Reproduksi Klien belum menikah 10. Pola Menangani Masalah Pasien mengetahuai bahwa dia sakit, klien hanya bisa menangis dan diam dengan kondisinya sekarang.

11. Pola Kepercayaan dan Nilai Pasien beragama Islam, klien belum menjalankan ibadahnya. C. Pemeriksaan Fisik 1. Kesadaran GCS: 6M : 5V : 4E TTV nadi suhu RR 2. Rambut 3. Kepala : 98 x/mnt : 38C : 20 x/mnt : bersih, tidak berbau : bentuk simetris, kontrol kepala baik, tidak ada pembesaran lingkar kepala misal hidrosefalus dan lingkar yang kecil misal mikrosefali, fontanel rata, halus dan berdenyut. 4. Leher 5. Telinga 6. Mata 7. Hidung : tidak ada pembengkakan leher, kel. Tyroid tidak teraba : simetris, sistem pendengaran baik, aurikel dan tulang mastoid tidak nyeri. : tidak ada lesi dan bengkak pada kelopak mata, sklera putih, konjungtiva anemis. : simetris, tidak ada kotoran dan cuping hidung.

8. Rongga mulut : gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada pembesaran tonsil, bibir tidak sianosis, simetris, dan kering. Lidah merah muda tidak ada bercak putih. 9. Torak : Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi 10. Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi 11. Ekstermitas : tidak ada lesi, simetris : ada nyeri tekan pada kuadran bawah : timpani diseluruh abdomen. : bising usus 3x /menit : tidak ada udem : pernapasan diafragma : abdomen timbul dengan inspirasi : gerakan simetris pada setiap pernapasan. : resonasi terdengar di seluruh permukaan paru. : vesikuler diseluruh lapisan paru.

Data Psychologis Status Emosi Pasien diam saat diajak bicara, tenang kondisinya, kadang menangis disebabkan lingkungan dan orang-orang yang asing. Gaya Komunikasi Komunikasi dengan verbal dan non verbal (gerakan bibir, tangan dan anggota tubuh)

Interaksi Sosial Interaksi dengan kedua orang tua saat di rumah sakit baik, sedangkan interaksi dengan teman seruang/sebangsal kurang.

Pemeriksaan Diagnostik: Laboratorium : 9 januari 2006 L Hb Mt : 10.000 : 10,8 : 33,9

Tr

: 452.000 : 1/320 : 1/320

WIDAL : O H

Laboratorium : 10 januari 2011 WIDAL : O H : 1/320 : 1/320

Program Terapi Kalpisilin 3 x 500 gr Kalmeth 3 x gr

PCT Sirup 3 x gr

Inf 2 A 1/2 N 16 tpm..

D. Catatan Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Umur 0-3 bulan dapat tersenyum spontan

menatap muka orang yang dihadapannya Bereaksi dengan mengoceh

2. Umur 3-6 bulan Berusaha mencaapai mainan Mulai meraih benda Bereaksi jika dipanggil namanya Menirukan suara-suara dapat mengangkat kepala dengan tegak Tertawa dan menjerit

3. Umur 6-9 bulan dapat tepuk tangan memegang mainan mengucapkan 1 kata

belajar berdiri Tengkurap dan bisa balik sendiri

4. Umur 9-12 bulan menirukan kegiatan yang dilakukan ibunya mencorat-coret mengucapkan 3 kata Berdiri sendiri belajar berjalan Bermain

5. Umur 12-18 bulan membuka pakaian sendiri menyuapi boneka menata kotak keatas mengucapkkan 6 kata

belajar menendang bola Berjalan sendiri

6. Umur 18-24 bulan gosok gigi dengan bantuan bicara dapat dimengerti meleparkan bola keatas berjalan naik tangga Bisa jongkok/lari Belajar makan sendiri

7. Umur 2-3 tahun memakai pakaian sendiri bicara semua dapat dimengerti belajar menggambar dapat menyebutkan gambar

Belajar melompat Mampu menyusun kalimat

Menurut catatan pertumbuhan dan perkembangan, klien sudah dapat melakukan semua aktivitas memakai pakaian sendiri bicara semua dapat dimengerti belajar menggambar dapat menyebutkan gambar Belajar melompat Mampu menyusun kalimat

E. Analisa Data No Tgl/Jam 1 Data Fokus Etiologi Proses infeksi Problem Hipertermi

09-01-11 DS : - Ibu pasien mengatakan 13.15 bahwa panas. tubuh klien

DO : - akral hangat,

pasien suhu

teraba 38C,

turgor kulit kering.

09-01-11 DS : - Ibu pasien mengatakan 13.30 bahwa, pasien makan hanya habis 1/3 porsi, mual. Pasien tidak mengatakan enak makan sensasi

Intake yang tidak adekuat

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

(gangguan rasa

DO : - Adanya nyeri tekan abdomen kuadran

bawah. Membran terlihat kering mukosa pucat dan

3.

09-01-06 DS :- Ibu klien mengatakan Tirah 15.00 bahwa semua aktivitas baring/imobilisasi klien harus dibantu. DO: -Pasien terlihat hanya berbaring di tempat tidur. Pasien terlihat lemas TTV nadi : 98

Intoleransi aktivitas

F. Diagnosa Keperawatan 1. Hipertermi b/d proses infeksi 2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Intake yang tidak adekuat 3. Intoleransi aktivitas b/d tirah baring/ imobilisasi

G. Intervensi Intervensi Keperawatan No Tgl/Jam Dx Diagnosa Keperawatan (Nursing Outcome) Classification) 09-01-11 13.35 1 Hipertermi b/d proses Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam, infeksi FEVER TREATMENT suhu sesering Tujuan dan Kriteria Hasil (Nursing Interventions TTd

diharapkan klien dalam rentang normal dengan kriteria - Monitor hasil : Thermoregulation
Indikator - Temperatur diharapkan - Temperatur diharapkan - Tidak ada sakit kepala tubuh sesuai yang kulit sesuai yang IR ER

mungkin - Monitor warna dan suhu kulit - Monitor tekanan darah, nadi dan RR - Monitor Output - Berikan antipiretik Intake dan

- Tidak ada nyeri otot

- Berikan

pengobatan

- Tidak lekas marah - Tidak ada perubahan warna kulit - Tidak ada tremaor/ gemetar - Berkeringat saat kepanasan - Menggigil saat kedinginan - Denyut nadi sesuai harapan

untuk

mengatasi

penyebab demam Selimuti pasien Lakukan sponge Berikan cairan intravena Kompres pasien pada tapid water

- Hidrasi adekuat

- Pernafasan sesuai yang diharapkan - Melaporkan kenyamanan suhu tubuh

lipat paha dan aksila Tingkatkan udara Bedrest Berikan untuk pengobatan mencegah sirkulasi

Keterangan: 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan

terjadinya menggigil.

09-01-11 13.40

Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Intake yang tidak adekuat

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam, diharapkan klien dalam rentang normal dengan kriteria hasil : Nutritional Status
Indikator - Intake zat gizi (nutrien) - Intake makanan dan cairan - Masa tubuh - Berat badan IR ER

NUTRITIONAL MANAGEMENT (Manajemen nutrisi) Kaji adanya alergi

makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrien yang dibutuhkan pasien Anjurkan pasien untuk meningkatkan dan vitamin C Yakinkan dimakan diet yang protein

Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan

mengandung

5. Tidak ada keluhan

tinggi

serat

untuk

mencegah konstipasi Berikan makanan yang terpilih dikonsultasikan ahli gizi) Monitor kandungan (sudah dengan

nutrisi dan kandungan kalori Berikan tentang nutrisi Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan informasi kebutuhan

nutrisi yang dibutuhkan.

NUTRITIONAL MONITORING ( Monitor nutrisi) BB pasien dalam batas normal Monitor adanya

penurunan berat badan Monitor interaksi anak atau orangtua selama

makan. Monitor selama makan lingkungan

Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

Monitor turgor kulit Monitor kemerahan kekeringan konjungtiva , pucat, dan jaringan

Catat bila lidah berwarna magenta, scarlet.

09-01-11 15.00

Intoleransi aktivitas b/d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam,

ACTIVITY THERAPI penyebab

Tirah baring/imobilisasi diharapkan klien dalam rentang normal dengan kriteria - Menentukan hasil : - menentukan penyebab toleransi aktiv Activity Tolerance
Indikator IR ER

aktivitas (fisik, psikologis, atau motivasional) - Berikan periode istirahat

- Saturasi oksigen dalam rentang yang diharapkan saat beraktivitas - RR dalam rentang yang diharapkan saat beraktivitas - Tekanan darah sistolik dalam rentang yang diharapkan saat beraktivitas

selama beraktivitas - Minimalkan kardiovaskuler kerja dengan

memberikan posisi dari tidur duduk keposisi setengh

- Tekanan darah diastol dalam rentang

- Jika
yang diharapkan saat beraktivitas - EKG dalam batas normal - Warna kulit - Langkah berjalan - Jarak berjalan - Laporan ADL - Kemampuan bicara saat latihan

memungkinkan

tingkatkan aktivitas secara bertahap ( dari duduk, jalan, aktivitas maksimal) - Pastikan perubahan posisi klien secara perlahan dan monitor gejala dan

Keterangan :

intoleransiaktivitas

1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan

- Kolaborasi diberikan untuk peningkatan terapi

dengan fisik

membantu level

aktivitas dan kekakuan - Monitor untuk intake nutrisi

memastikan

kecukupan sumber energi - Ajarkan klien bagaimana menggunakan mengontrol tekhnik pernafasan

ketika beraktivitas.

H. TINDAKAN KEPERAWATAN Tgl 09-01-06 13.45 No DP 1 TINDAKAN - Mengkaji keluhan klien - Memonitor TTV sesering mungkin - Memonitor Intake dan Output - Memberikan antipiretik - Memberikan kompres air hangat - Melakukan tapid water sponge - Memberikan cairan intravena - Meningkatkan sirkulasi udara - Menganjurkan pasien untuk bedrest - Memberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil. Respon Pasien - Pasien mengatakan badannya panas. - Nadi :98x/menit Suhu : 38C RR : 20 x/mnt - PCT Sirup 3 x gr - Pasien hangat lipat aksila - Pasien kooperatif - Inf 2 A 1/2 N 16 tpm.. - Pasien berkeringat tidak menggigil 09-01-06 13.50 2 NUTRITIONAL (Manajemen nutrisi) - Mengkaji adanya alergi makanan - Mengkolaborasikan dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrien yang - Pasien tidak MANAGEMENT mulai dan dikompres dibagian paha dan TTD

mempunyai alergi terhadap makanan.

dibutuhkan pasien - Anjurkan pasien untuk meningkatkan

- Pasien makanan

diberi dengan

protein vitamin C - Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

gizi seimbang. - pasien kooperatif tampak

NUTRITIONAL MONITORING ( Monitor nutrisi) Mengukur BB pasien agar dalam batas - BB pasien dalam normal Memonitor adanya penurunan berat badan Memonitor interaksi anak atau orangtua selama makan. batas normal - Tidak penurunan badan makan demi dengan ada berat

Memonitor kulit kering dan perubahan - Pasien pigmentasi sedikit sedikit , dan dibantu - Turgor kering

Memonitor turgor kulit Memonitor pucat, kemerahan

kekeringan jaringan konjungtiva

kulit

- Konjungtiva anemis 3 ACTIVITY THERAPI - Menentukan penyebab aktivitas (fisik, - Pasien

an

hanya

psikologis, atau motivasional)

melakukan aktifitas

- Memberikan beraktivitas

periode

istirahat

selama

bermainditempat tidur

main

- Meminimalkan kerja kardiovaskuler dengan - Posisi memberikan posisi dari tidur keposisi setengah duduk - meningkatkan aktivitas secara bertahap ( dari duduk, jalan, aktivitas maksimal) - Memonitor intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber energi - Mengajarkan klien bagaimana menggunakan tekhnik mengontrol pernafasan ketika

pasien

setengah duduk - Pasien hanya mau digendong ibunya - Pasien makan porsi

beraktivitas.

I. CATATAN PERKEMBANGAN/EVALUASI No Tgl DP 10-01-11 11.10 1 S : Pasien mengatakan badannya berkeringat O : Nadi :98x/menit : 98 Suhu : 36C RR : 20 x/mnt A : Masalah teratasi P : Lanjutkan intervensi : PCT Sirup 3 x gr Inf 2 A 1/2 N 16 tpm.. EVALUASI TTD

10-01-11 11.30

S :Keluarga mengatakan bahwa pasien tidak mempunyai alergi terhadap makanan. O : Klien makan habis porsi BB pasien dalam batas normal yaitu 12 kg Pasien makan sedikit demi sedikit dengan dibantu Turgor kulit kering A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi : Pantau teruskebutuhan gizi pasien

10-01-11 3 11.30

S : Klien merasa lebih nyaman dari sebelumnya O : Klien terlihat tidak lemah lagi dan dapat

beraktifitas seperti biasanya A : Masalah teratasi P : Hentikan intervensi

You might also like