You are on page 1of 22

BAB II

DASAR TEORI
2.1 Definisi Wire Drawing.
Secara umum Wire Drawing merupakan salah satu jenis proses
manufaktur dengan memanfaatkan fenomena deformasi plastis akibat gaya
pembentukan. Gaya pembentukan ini berupa tekanan dan tarikan yang terjadi
sewaktu benda kerja melewati die. Wire drawing diaplikasikan dalam pembuatan
kabel listrik, kawat dan pipa.
Gambar 2.1 Skematis mesin Wire Drawing dan Dies
Proses penarikan kawatmeliputi penarikan logam melalui cetakan oleh
gaya tarik yang bekerja pada bagian keluar cetakan. Aliran plastic terutama
disebabkan oleh gaya tekan yang timbul sebagai reaksi dari logam terhadap
cetakan. Penguranagan diameter batang pejal atau batang rod! dengan cara
penarikan berurutan, dinamakan " penarikan batang bar! atau kawat, penarikan
batang berongga disebut juga penarikan tabung tergantung pada diameter produk
akhir yang dihasilkan. #atang, kawat dan penarikan tabung, biasanya dilakukan
pada suhu kamar, akan tetapi karena biasanya deformasi besar, maka akan
terdapat kenaikan suhu yang cukup berarti selama proses.
$eberhasilan proses Wire Drawing dipengaruhi oleh "
1. %aterial $awat
2. Geometri Dies
&. $ontak antara kawat dengan dies.
'. Spesifikasi produk yang dihasilkan.
Parameter proses pembentukan logam dapat dinyatakan dengan besarnya
gaya yang dibutuhkan. (engan metode energi deformasi homogen tanpa gesekan
dan geseran! gaya penarikan ideal dapat dihitung dengan rumus"

d A F
k
m k

(persamaan 2.1)
)ika gesekan diperhitungkan dan dengan anggapan plane strain maka besarnya
gaya penarikan adalah
1
1
]
1

1
]
1

1
]
1

B
m
k
k
D
D
B
B
A F
2
1
1

(persamaan 2.2)
Sebagai proses Cold Forming lainnya, Wire Drawing mengakibatkan
kenaikan kekerasan dan kekuatan yang dikenal dengan strain hardening. (ilain
pihak proses ini juga menakibatkan penurunana keuletan. Proses annealing yaitu
pemanasan pada suhu diatas suhu rekristalisasi dan pendinginanan perlahan akan
*mengembalikan+ keuletan tersebut. Proses annealing ini melibatkan perubahan
struktur mikro, konfigurasi tegangan dalam (internal Stress) dan dislokasi.
2.2 Batasan Penarikan Kawat.
,egangan yang dapat diberikan dalam proses penarikan kawat adalah
terbatas.
-
-o
.
Gambar 2.2 $ur/a tegangan regangan material plastis ideal.
Pada kur/a material Plastik ideal diatas, tegangan tarik ideal dinyatakan oleh luas
bidang dibawah kur/a alir sebagai berikut"


.
t
(persamaan 2.3)
(eformasi pada kawat yang telah ditarik terjadi bila "
(persamaan 24)
%aka batas penarikan ideal adalah pada regangan 0 1, atau reduksi maksimal
r 0 1& 2.
#ila gesekan dan geseran tidak diabaikan, maka batas ini akan lebih rendah,
sebagai contoh bila koefisien gesek = 0,05 dan s!d!t die " = #
$
maka batas
reduksi yang dapat diberikan adalah 0 3,341 siebel!.


t
2.% Load Cell.
BAB III
PE&'O(A)A& DATA
%.1 Data )asi* Pen+!k!ran Dan Pen+$*a,an Data.
a. %aterial " 5embaga
b. (iameter awal " 4 mm
c. Panjang awal " 23& mm
Perhitungan Load Cell
Percobaan
(ies
mm!
(iameter
mm!
Panjang
mm!
#eban
Penarikan
kg!
Gaya
Penarikan
6!
(aya
Penarikan
7!
(o (i 8o 8i m 9 P
1 ',4 4 ',4 23& 22: 213 2313,1 23,131
2 ',2 ',4 ',2 22: 2'3 1;: 1;'2,&: 1;,'2&:
& ',3 ',2 ',3 2'3 224 1'4 1'22,'4 1',22'4
' &,4 < < 244 < < < <
1. Per,it!n+an +a-a .enarikan
9 0 m . g
$eterangan "
9 0 gaya penarikan 6!
g 0 Gaya grafitasi ;,:1m=s
2
!
m 0 %assa $g!
9
1
0 m . g
0 213 $g > ;,:1 m=s
2
0 2313,1 6
9
2
0 m . g
0 1;: $g > ;,:1 m=s
2
0 1;'2,&:6
9
&
0 m . g
0 1'4 $g > ;,:1 m=s
2
0 1'22,'46
2. Per,it!n+an Da-a Penarikan.
P 0 9 . ?
$eterangan "
9 0 gaya penarikan 6!
P 0 (aya Penarikan
? 0 $ecepatan Penarikan 3,31 m=s!
P
1
0 9 . ?
0 2313,1 6 > 3,31 m=s
0 23,131 7
P
2
0 9 . ?
0 1;'2,&: 6 > 3,31 m=s
0 1;,'2&: 7
P
&
0 9 . ?
0 1'22,'4 6 > 3,31 m=s
0 1',22'4 7
5abel Perhitungan Percobaan
Percobaan
(ies
mm!
(iameter
mm!
Panjang
mm!
Percobaan
(o (i 8o 8i Ao Ai
1 ',4 4 ',4 23& 22: 1;,1 14,;
2 ',2 ',4 ',2 22: 2'3 14,; 1&,:1
'3@ . 3
@ tan
34 . 3
tan

B
B
B

& ',3 ',2 ',3 2'3 224 1&,:& 12,41


,eduksi
Penampang
,egangan 2 5egangan
Penarikan

Gaya
Penarikan
9
(aya Penarikan
3,1: 1; 2:;,' '131,'1 24 '1,:1'1
3,12 12 14@,1 21:',&& 12 21,:'&@
3,3; ;,' ;:,43 12&@,11 14 12,&@11


0 131:,; %Pa


0 @;4,3 %Pa


0 1;1,: %Pa
%. Per,it!n+an Te+an+an Penarikan.
1
1
]
1

,
_

B
i
D
D
B
B
2
3
1
1


MPa
D
D
B
B
B
i
' , 2:;
4
4 , '
1
'3@ . 3
'3@ . 3 1
; , 131:
1
1
1
! '3@ , 3 2
1
2
3 1

1
1
]
1

,
_

1
1
]
1

,
_



MPa
D
D
B
B
B
i
1 , 14@
4 , '
2 , '
1
'3@ . 3
'3@ . 3 1
3 , @;4
1
1
2
! '3@ , 3 2
2
2
3 2

1
1
]
1

,
_

1
1
]
1

,
_



MPa
D
D
B
B
B
i
43 , ;:
2 , '
3 , '
1
'3@ . 3
'3@ . 3 1
4: , 1;1
1
1
&
! '3@ , 3 2
&
2
3 &

1
1
]
1

,
_

1
1
]
1

,
_



1.
2.
&.
/. Per,it!n+an 'a-a Penarikan.
9 0

. A
i
$eterangan "
9 0 gaya penarikan 6!

0 5egangan 5arik
A
i
0 8uas Penampang Akhir
9
1
0

. A
i
0 2:;,' > 14,;
0 '131,'1 6
9
2
0

. A
i
0 14@1 > 1&,:1
0 21:',&& 6
9
&
0

. A
i
0 ;:,43 > 12,41
0 12&@,11 6
8i 0 Panjang Akhir mm!
8o 0 Panjang awal mm!

24 mm

12 mm

14 mm
5. Per,it!n+an Da-a Penarikan.
P 0 9 . ?
$eterangan "
9 0 gaya penarikan 6!
P 0 (aya Penarikan
? 0 $ecepatan Penarikan 3,31 m=s!
P
1
0 9
1
. ?
0 '1:1,'1 6 > 3,31 m=s
0 '1, :1'1 7
P
2
0 9
2
. ?
0 21:',&& 6 > 3,31 m=s
0 21,:'&@ 7
P
&
0 9
&
. ?
0 12&@,11 6 > 3,31 m=s
0 12,&@11 7
0. Ana*isa Per1$2aan Penarikan 3w4
Pada Pengujian ke<1 sampai ke<& dengan menggunakan dies dari ',4 ',2
sampai ',3 berhasil. Pada pengujian ke<' dengan menggunakan (ies &,4
terjadi putus yang diaibatkan oleh factor pengecilan diameter yang tidak
merata, serta pada saat perpanjangan terjadi necking di daerah pengecilan
diameter yang tidak rata atau juga bias diakibatkan oleh kekerasan
material.
%.2 T!+as Se2e*!5 Praktik!5.
1. )elaskan secara skematis prinsip penarikan kawat, dan jelaskan bagaimana
prinsip pengukuran gaya pembentukan yang ada pada bangku penarikan
kawat.
)awab "
Skematis penarikan kawat adalah meliputi penarikan logam melalui
cetakan oleh gaya tarik yang bekerja pada bagian keluar cetakan. Prinsip
pengukuran gaya pembentukan yang ada pada bangku penarikan adalah
2. 5erangkan mengapa proses penarikan kawat dapat dianggap sebagai
proses penarikan dan penekanan. Gambarkan keadaan tegangan State of
stress! pada daerah deformasi.
)awab "
$arena didalam proses penarikan kawat itu terdapat daya tarik kawat
dengan mesin penarik sedangkan penekanan karena kawat itu mengalami
gaya tekan oleh dies.
&. )elaskan apa yang dimaksud dengan Strain hardening dan jelaskan
mekanisme penguatan = pengerasan dengan strain hardening iniA
)awab "
Strain Bardening adalah proses pengerasan butiran logam akibat
penekanan dan penarikan pada logam, mekanisme penguatan=pengerasan
dengan strain hardening adalah material ditarik oleh mesin penarik kawat
dan sesudah penarikan itulah material menjadi keras, tetapi sesudah
mengalami penarikan itu material akan menjadi ulet.
'. Gambarkan secara skematis pengaruh suhu pada proses pemanasan yang
melibatkan reco/ery, recrystalliCation, dan grain grown terhadap sifat
logam yang telah cold workingA
)awab "
Gambar Skematis pengaruh suhu pada proses pemanasan
4. $abel listrik dibuat dengan wire drawing, bagaimana pengaruh daya
hantar listrik terhadap reduksi penampang kabelD
)awab"
Pengaruh daya hantar listriknya tidak terlalu bagus karena terjadinya
pengecilan penampang logam.
1. %engapa dalam analisis penarikan kawat, hanya dapat menentukan gaya
tarik dengan ketelitian E 232.
)awab "
$arena umumnya logam atau kawat yang ditarik, memiliki ketelitian tarik
E 232 dimana logam memiliki beban penarikan terbatas.
&.& 5ugas Setelah Praktikum.
1. Fsilah tabel load cell dan table perhitungan percobaan, pada tabel
perhitungan percobaan terdapat data<data referensi sebagai berikut.
(ata yang diketahui "
$onstanta Pegas k! " 1&@,4 6=mm
Semi con angle G! " @
$oefisien Gesek H! " 3,34
$oefisien pengerasan regangan $! " &23 %Pa, n " 3,4'
$ecepatan Penarikan /! " 3,31 m=s
2. #erikan analisis kenapa gaya hasil penarikan load cell dan hasil
perhitungan berbedaD 5entukan dari kedua gaya penarikan mana yang
dianggap sebenarnya, dan )elaskan A
&. Gambarkan skematis bentuk struktur mikro sebelum dan sesudah
melewati dies.
'. #uatlah tegangan penarikan

! terhadap regangan !, dan grafik


gaya penarikan 9! terhadap reduksi r! penampang. #erikan pendapat
anda dari grafik tersebutA
4. #erikan analisis terhadap kesalahan< kesalahan perhitungan,
pengamatan dan pengukuran dalam praktikum wire drawing.
)awaban
1.
2. Pada hasil pengukuran load cell berbeda dengan perhitungan
percobaan, itu dapat terjadi karena ada parameter yang berpengaruh,
seperti hasil pengukuran load cell ada massa yang mempengaruhi nilai
gayanya, sedangakan pada percobaan terdapat nilai tegangan yang
mempengaruhi nilai gayanya oleh karena itu nilai gayanya berbeda.
(ari dua perhitungan ini nilai gaya hasil percobaan dianggap
sebenarnya, karena itu di dalamnya terdapat parameter yang lengkap
seperti koefisien reganagan, nilai *n+ nilai tegangan, nilai regangan
serta luas penampang kawat.
&. Gambar struktur mikro
'.
Grafik tegangan tarik

! terhadap ,egangan !
Analisa "
(ilihat dari grafik, tegangan maksimum terdapat pada dies ',4 sebesar
2:;,' %Pa untuk dies ',2 sebesar 14@,1 %Pa, dan dies ' sebesar ;:,43
%Pa sedangakan regangan ! maksimum terjadi pada dies ',4 sebesar
1;, dies ',2 sebesar 12 dan dies ' sebesar ;,'.
Grafik gaya penarikan 9! terhadap reduksi r!
Analisa "
(ari grafik diatas antara gaya penarikan dengan reduksi, dapat dilihat
gaya penarikan maksimum terjadi pada dies ',4 sebesar '131,'1 dan
reduksi terjadi pada dies ',4 sebesar 3,1:.
4. $esalahan<kesalahan yang terjadi pada perhitungan, pengamatan, dan
pengukuran, adalah didalam perhitungan dilakukan pembukaan angka
hal ini akan mempengaruhi hasil perhitungan, pada pengamatan
displa indikator yang menunjukan angka yang berbeda<beda saat
penarikan kawat, pada kesalahan pengukuran harus ada toleransi.
BAB I6
A&A(ISA DA& DISK7SI
/.1 Ana*isa.
(ari hasil praktikum yang telah dilakukan, terdapat perbedaan perhitungan
antara perhitungan loadcell dan perhitungan percobaan, dikarenakan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi diantaranya pengukuran dimensi, kalibrasi dari mesin
wire drawing! load cell! dan material kawat.
/.2 Disk!si.
(ari hasil praktikum atau diskusi kelompok kami, terjadi kegagalan pada
saat pengujian dengan menggunakan dies berukuran &,4. Iang diakibatkan dari
pengecilan diameter dies yang tidak merata. Jntuk itu agar pada saat pengecilan
diameter diperhatikan dan pada saat mengukur dimensi harus dikalibrasi atau
lebih teliti.
BAB 6
KESI8P7(A& DA& SARA&
5.1 Kesi5.!*an.
(ari hasil praktikum yang telah kami lakukan didalam penarikan
kawatharus memperhatikan parameter<parameter seperti "
a. %aterial kawat.
b. Geometri dies.
c. $ontak antara kawat dengan dies.
d. Spesifikasi produk yang dihasilkan.
Jntuk menghasilkan atau meminimalisir kegagalan pada saat pengujian
harus teliti memperhatikan pemasangan "aw dan pengecilan diameter dengan
gerinda.
5.2 Saran.
$etika melakukan pengecilan diameter dan pemasangan kawat pada "aw
harus diperhatikan serta pengukuran dimensi harus teliti.
(A95A, PJS5A$A
1. #ackofen, 7.A, Deformasi Processing, Addison<7elsey, %assachusettes,
1;@2.
2. (ieter, G.K, Mechanical Metalrugy, second edition, 6ew Iork, 1;:1.
&. )honson, 7, %ellor,P.#, Enginering Plasticity, )hon 7iley L sons, 6ew
Iork, 1;:&.
'. Siswosuamo, %ardjono, Teknik Pembentukan Logam, )ilid 1, )urusan %esin,
95F, Fnstitut 5eknologi #andung, 1;:4.
4. 7idyanto, #ambang, Pembuatan Bangku Prnarikan awat Dan Peneltian
Proses Penarikan awat! 5ugas Sarjana, 1;:3.
8A%PF,A6
(ies (isplay Fndikator
%esin 7ire (rawing $awat 5embaga
5erjadi Patah pada dies &,4 Pemasangan kawat pada jaw

You might also like