You are on page 1of 18

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LIMBAH JERAMI PADI DAN ALANG-ALANG MENJADI SILASE DENGAN PROSES FERMENTASI MENGGUNAKAN Lactobacillus plantarum BIDANG KEGIATAN : PKM-P

Diusulkan oleh:

ANDRI RULANDI HANIFAH AZZAHRA

3335101421 3335100175

Angkatan 2010 Angkatan 2010

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2013

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Limbah Jerami Padi dan Alang-alang menjadi silase dengan Proses Fermentasi Menggunakan Lactobacillus plantarum 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-M ( ) PKM-KC ( ) PKM-K ( ) PKM-T 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat rumah dan No. Tel./HP f. Alamat e-mail 4. Anggota Pelakasana Kegiatan/ Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIDN c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP

: Andri Rulandi : 3335101421 : Teknik Kimia : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa :Bumi Mutiara Serang Blok O 27/083871568989 : rulandi_andri25@yahoo.co.id : 2 orang

No

: Rahmayetti, ST.,MT : 00-0210-7405 : Griya Cilegon Blok D1 No.9, SerangBanten/081219260041

6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti b. Sumber lain 7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: Rp. 10.000.000 : Rp. : 5 bulan

Cilegon, 24 Juni 2013 Menyetujui, Ketua Jurusan Teknik kimia Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Ing,Anton Irawan, ST.,MT NIP. 197510012008011007 Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan

Andri Rulandi NIM. 3335101421 Dosen Pembimbing

Drs.H.Hidayatullah Haila,MM NIP.196010251989091001

Rahmayetti,ST.,MT NIDN.00-0210-7405 ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ii DAFTAR ISI...........................................................................................................iii DAFTAR TABEL ...................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v A. B. C. D. E. F. G. H. I. J. K. Latar Belakang Masalah .................................................................................1 Perumusan Masalah ........................................................................................2 Tujuan .............................................................................................................2 Luaran yang Diharapkan .................................................................................2 Kegunaan ........................................................................................................2 Tinjauan Pustaka .............................................................................................2 Metode Pelaksanaan........................................................................................4 Jadwal Kegiatan ..............................................................................................9 Rancangan Biaya ............................................................................................10 Daftar Pustaka .................................................................................................12 Lampiran .........................................................................................................12 1). Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok 2). Biodata Dosen Pendamping

iii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Jadwal kegiatan penelitian ............................................................................... 4 Tabel 2 Rancangan Biaya Untuk Kebutuhan Bahan dan Analisa............................... 11 Tabel 3 Rancangan Biaya Kebutuhan Penunjang (dalam Rp) .................................... 11 Tabel 4 Rancangan Biaya Aktivitas dan Lainnya (dalam Rp) .................................... 12 Tabel 5 Rancangan Biaya Total ( dalam Rp. ) ............................................................ 12

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Flow hart Persiapan Bahan Baku Sampel............................................5 Gambar 2 Flow Chart Proses Fermentasi Menjadi Silase....................................5 Gambar 3 Flow Chart Penentuan Kadar Protein dalam Silase.............................6 Gambar 4 Flow Chart Penentuan Kadar Air dalam Silase...................................6 Gambar 5 Flow Chart Penentuan Kadar Abu Silase............................................7 Gambar 6 Flow Chart Penentuan pH Silase.........................................................7

1 A. LATAR BELAKANG MASALAH Provinsi Banten dengan luas daratan 8.800,83 km2 menyimpan kekayaan dan keanekaragaman sumber daya alam, antara lain sumber daya lahan untuk pengembangan pertanian yang terdiri dari 84.315,40 ha lahan persawahan teririgasi, 90.423,50 ha sawah tadah hujan, serta 181.247,60 ha area perkebunan, dan belum termasuk lahan-lahan pertanian yang diusahakan untuk budidaya palawija, hortikultura, sayuran dan buah-buahan (Dokumen RPJM Prov. Banten.2007-2012). Lahan pertanian yang luas tersebut dihasilkan hasil pertanian yang melimpah, tetapi limbah yang dihasilkan juga semakin banyak. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Upaya dalam pengolahan limbah masih jarang dilakukan. Kebanyakan dari sisa-sisa hasil pertanian seperti jerami padi, alang-alang, dan lainnya tidak dilakukan pengolahan, melainkan langsung dibakar sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan berupa polusi udara. Kebutuhan pakan hijau untuk ternak ruminansia, khususnya di daerah pulau Jawa mulai mengalami keterbatasan terutama pada musim kemarau. Banyaknya konversi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian menyebabkan optimalisasi penggunaan lahan pertanian pakan mulai berkurang. Hal ini dapat mengurangi ketersediaan pakan hijauan, guna memenuhi pakan ternak ruminansia. Di sisi lain, limbah jerami padi dan alang-alang dapat digunakan sebagai alternatif sumber bahan pakan ternak ruminansia. Pengolahan limbah pertanian ini dapat menggunakan proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme sehingga menghasilkan silase. Silase adalah bahan pakan ternak berupa hijauan (rumput-rumputan atau leguminosa) yang disimpan dalam bentuk segar mengalami proses ensilase (Prihatman, 2000 dalam Nevy, 2008). Ensilase adalah proses fermentasi anaerobik dari bahan hijauan pakan dengan hasil berupa silase (Ohmomo et al., 2002 dalam Muwakhid et al., 2007). Proses terbentuknya silase (ensilase) terjadi karena peristiwa konversi karbohidrat mudah larut oleh bakteri, menjadi asam laktat, sehingga pH lambat laun menjadi menurun hingga sekitar 4,2. Pada kondisi tersebut pertumbuhan mikroba patogen menjadi terhambat. Pada proses ensilase, bakteri asam laktat dapat menghasilkan asam laktat, hidrogen peroksida dan bakteriosin yang akan bekerja secara antagonistik terhadap mikroba patogen dan mikroba pembusuk (VanDervoorde, et al., 1994 dalam Muwakhid et al., 2007).

2 Limbah pertanian seperti jerami padi dan alang-alang kaya akan serat kasar lebih dari 20% dan sumber energi berupa BETN (Bahan ekstrak tanpa nitrogen) yaitu karbohidrat bukan serat kasar, seperti gula dan pati (Nina, 2004). Oleh karena itu, jerami padi dan alang-alang dapat digunakan sebagai bahan baku silase. Berdasarkan hasil penelitian Yanti (2008) waktu fermentasi pembuatan silase jerami padi selama tiga minggu didapatkan hasil berupa BK 65,64 % dan PK 3.85% dari BK.

B. PERUMUSAN MASALAH Limbah hasil seperti jerami padi dan rumput liar seperti alang-alang dalam

penanganannya masih banyak masyarakat yang langsung membakarnya sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan berupa polusi udara. Limbah hasil pertanian ini dapat dimanfaatkan kembali dengan proses fermentasi yang menghasilkan produk berupa silase dengan bantuan agen biologi berupa Lactobacillus plantarum.

C. TUJUAN Limbah hasil seperti jerami padi dan rumput liar seperti alang-alang dalam

penanganannya masih banyak masyarakat yang langsung membakarnya sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan berupa polusi udara. Limbah hasil pertanian ini dapat dimanfaatkan kembali dengan proses fermentasi yang menghasilkan produk berupa silase dengan bantuan agen biologi berupa Lactobacillus plantarum. D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari program ini adalah a) Dapat melakukan seminar nasional dan atau jurnal nasional atau hak paten. b) Meningkatkan minat masyarakat terhadap pengolahan limbah khususnya limbah hijauan.

E. KEGUNAAN Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pemecahan permasalahan yang dihadapi dalam pengolahan limbah hijauan khususnya jerami padi dan alang-alang didaerah Banten.

F. TINJAUAN PUSTAKA Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya tidak dikehendaki lingkungan karena

3 tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah hijauan adalah bagian tanaman di atas tanah atau bagian pucuk, batang yang tersisa. Berdasarkan artinya limbah hijauan adalah sisa-sisa tanaman yang tidak memiliki nilai guna. Beberapa contoh limbah hijauan adalah tempurung kelapa, jerami dari jenis padi-padian, daun sayur-sayuran yang tidak terpakai dan lain sebagainya. Beberapa hasil limbah hijauan sebenarnya dapat dimanfaatkan kembali salah satunya sebagai pakan ternak. Silase adalah bahan pakan ternak berupa hijauan (rumput-rumputan atau leguminosa ) yang disimpan dalam bentuk segar mengalami proses ensilase (Prihatman, 2000 dalam Nevy, 2008). Silase itu sendiri merupakan hijauan yang difermentasi sehingga hijauan tersebut tetap awet karena terbentuk asam laktat (Kartasudjana, 2001 dalam Nevy, 2008). Silase berasal dari hijauan makanan ternak ataupun limbah pertanian yang diawetkan dalam bentuk segar (dengan kandungan air 60-70 %), sedangkan ensilase adalah proses pembuatan silase. Tempat atau media yang dapat digunakan sebagai bioreaktor dinamakan silo. Bahan pembuat silo dapat berasal dari tanah, beton, baja, anyaman bambu, drum bekas, plastic dan lain sebagainya. Prinsip utama pembuatan silase yaitu : 1. Mengubah karbohidrat menjadi asam laktat melalui proses fermentasi oleh bakteri 2. Menahan pembusukan yang diakibatkan oleh enzim dan bakteri pembusuk yang terdapat di dalam hijauan 3. Menghentikan pernafasan dan penguapan sel-sel tanaman Dalam pembuatan silase hijauan terdapat beberapa faktor-faktor yang

mempengaruhi diantaranya : 1. Hijauan yang digunakan seperti rumput-rumputan, jerami dan lain sebagainya 2. Penambahan zat aditif untuk meningkatkan kualitas silase. 3. Kadar air yang tinggi berpengaruh dalam pembuatan silase. Kadar air yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan dapat menyebabkan pembentukan asam yang tidak diinginkan seperti asam butirat. Tujuan dan manfaat dari pembuatan silase hijauan adalah meningkatnya nilai kandungan gizi pakan ternak. Mencegah kekurangan pangan pada saat musim kemarau tiba. Manfaat lain dari pembuatan silase dari limbah pertanian seperti jerami padi dan gulma adalah mengurangi pencemaran limbah seperti pencemaran udara dan pencemaran lahan pertanian yang diakibatkan proses pembusukan jerami padi yang mengakibatkan tanah dapat bersifat asam yang dapat mengurangi kesuburan tanah tersebut. Banyak limbah

4 pertanian yang tidak diolah diproses dengan dibakar begitu saja sehingga dapat menyebabkan pencemaran udara, proses pembakaran tersebut menghasilkan emisi C0 2 yang dapat merusak lapisan ozon. Prinsip utama pembuatan silase yaitu : 4. Mengubah karbohidrat menjadi asam laktat melalui proses fermentasi oleh bakteri 5. Menahan pembusukan yang diakibatkan oleh enzim dan bakteri pembusuk yang terdapat di dalam hijauan 6. Menghentikan pernafasan dan penguapan sel-sel tanaman Dalam pembuatan silase hijauan terdapat beberapa faktor-faktor yang

mempengaruhi diantaranya : 4. Hijauan yang digunakan seperti rumput-rumputan, jerami dan lain sebagainya 5. Penambahan zat aditif untuk meningkatkan kualitas silase. 6. Kadar air yang tinggi berpengaruh dalam pembuatan silase. Kadar air yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan dapat menyebabkan pembentukan asam yang tidak diinginkan seperti asam butirat. Tujuan dan manfaat dari pembuatan silase hijauan adalah meningkatnya nilai kandungan gizi pakan ternak. Mencegah kekurangan pangan pada saat musim kemarau tiba. Manfaat lain dari pembuatan silase dari limbah pertanian seperti jerami padi dan gulma adalah mengurangi pencemaran limbah seperti pencemaran udara dan pencemaran lahan pertanian yang diakibatkan proses pembusukan jerami padi yang mengakibatkan tanah dapat bersifat asam yang dapat mengurangi kesuburan tanah tersebut. Banyak limbah pertanian yang tidak diolah diproses dengan dibakar begitu saja sehingga dapat menyebabkan pencemaran udara, proses pembakaran tersebut menghasilkan emisi C0 2 yang dapat merusak lapisan ozon.

G. METODE PELAKSANAAN

1. Flow Chart Penelitian Penelitian ini secara umum terdiri atas tahap persiapan, tahap reaksi, analisa produk dan pengolahan data. Alur penelitian ditunjukkan pada bagan di bawah ini :

5 1.1 Tahap Persiapan Bahan Baku Sampel

Dijemur Dicacah Sampel yang telah halus Analisa proximat Gambar 1 Flow hart Persiapan Bahan Baku Sampel

1.2 Tahap Proses Fermentasi Biologis Sampel 500g + 25g dedak L. plantarum 0,1%, 0,3%, 0,5% Reaktor

Pengecekan pH awal

Proses fermentasi berlangsung dengan kondisi reaktor anaerob

Silase

Analisa proximat Gambar 2 Flow Chart Proses Fermentasi Menjadi Silase

1.3 Tahap Uji Proximat a. Kadar Protein 7-10 ml H2SO4 0.01%

0.1-1 gr Produk Silase 0.5% gr selen

Labu destruksi dipanaskan hingga larutan berwarna hijau jernih

dinginkan Aquades secukupnya NaOH 32-50% berlebih erlenmeyer destilasi 50 ml H3Bo3 2% HCl 0.05 N destilat titrasi Kerjakan blanko Gambar 3 Flow Chart Penentuan Kadar Protein dalam Silase Indicator BCG Indikator PP 1%

b. Kadar Air Timbang massa awal cawan 1-5 g Silase

Cawan porselen Oven Penimbangan massa akhir

Gambar 4 Flow Chart Penentuan Kadar Air dalam Silase

c. Kadar Abu

Cawan

Oven dengan suhu 110 oC dan waktu 30 menit kemudian didinginkan dengan menggunakan desikator

Timbang massa awal cawan

Cawan sample Oven

Hingga tidak terlihat asap Pembakaran pada suhu 600 oC Dinginkan pada desikator

Timbang massa akhir cawan

Gambar 5 Flow Chart Penentuan Kadar Abu Silase

d. pH Silase

Produk silase

pH meter Catat nilai pH yang diperoleh

Gambar 6 Flow Chart Penentuan pH Silase

2. Prosedur Penelitian

2.1 Tahap Persiapan Bahan Baku a. Persiapan limbah ikan bandeng.


Sampel limbah jerami padi atau alang-alang dijemur terlebih dahulu agar kadar airnya menjadi sekitar 65%. Kemudian sampel yang telah dijemur tersebut kemudian dicacah kecil menjadi 2-5 cm. Sampel tersebut siap diproses.

2.2

Tahap Fermentasi Biologis


Masukan sampel yang telah dicacah sebanyak 500 g, tambahkan dengan sumber

karbohidrat berupa dedak sebanyak 25g. Masukan bakteri ke dalam campuran tersebut dengan variasi sebesar 0,1 %, 0,3 %, dan 0,5%. Melakukan pengecekan pH awal dan dimasukan kedalam reaktor pada kondisi anaerob. Diamkan selama 3 minggu. Silase yang diperoleh dimasukan kedalam erlenmeyer untuk dilakukan uji proximat dan pH.

2.3

Analisa Proksimat (SNI 01-2891-1992)

a. Tahap uji kadar protein Menimbang 0.1-1 gr sampel yang telah dihaluskan ke dalam labu destruksi. Kemudian ditambahkan 0.5% g campuran katalis selen dan 7-10 ml H2SO4 0.01%. Setelah itu didestruksi di dalam lemari asam sehingga diperoleh larutan berwarna hijau jernih. Kemudian larutan sampel didinginkan lalu diencerkan dengan aquades secukupnya. Tambahkan larutan NaOH 32-50% sampai berlebih, kemudian di cek dengan menggunakan indicator PP 1% hingga member warna merah. Kemudian sampel tersebut di destilasi. Destilat ditampung dengan larutan H3Bo3 2% sebanyak 50 ml dengan menggunakan indikator BCG. Destilasi baru dihentikan setelah volume mencapai 150 ml atau destilat tidak merubah warna kertas lakmus. Kemudian sampel dititrasi dengan larutan standar HCl 0.05 N. Kemudian menyiapkan blanko.

b. Tahap uji kadar air Produk silase dimasukan ke dalam cawan kaca dan ditimbang massa awalnya. Masukan kedalam oven pada suhu 110 oC hingga diperoleh basis keringnya. Catat massa akhir sampel.

c. Tahap uji pH silase pH meter yang akan digunakan dikalibrasi menggunakan larutan buffer pH 7. Sampel yang akan diuji dimasukkan kedalam gelas beker , kemudian menguji pH sampel. Catat pembacaan pH pada pH meter.

d. Tahap uji kadar abu


Cawan dibersihkan dan dikeringkan di dalam oven selama 30 menit dengan suhu 105
o

C, lalu didinginkan dalam desikator dan kemudian ditimbang. Sampel sebanyak 1-2 gram

ditimbang lalu dimasukkan ke dalam cawan dan kemudian dibakar di atas kompor listrik sampai tidak berasap lagi dan selanjutnya dimasukkan ke dalam tanur pengabuan (600 oC). Cawan didinginkan di dalam desikator lalu ditimbang.

9 a. Bahan dan Alat

3.1 Bahan Utama Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah Limbah jerami padi dan alang-alang, Induk Bakteri Lactobacillus plantarum.

3.2 Bahan Analisa Bahan analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Katalis Selen, H2SO4 pekat, NaOH 32-50%, H3Bo3 2%, Indikator PP 1%, Indikator BCG dan HCl 0.05 N

3.3 Alat Alat yang digunakan yaitu : Pisau Buret 50 ml, Erlenmeyer 250 ml, Pipet Tetes, pH meter, Neraca analitik, Labu destruksi, Alat destruksi, Alat destilasi, Bioreaktor (silo yang dapat dibuat dari polibag atau drum)

b. Variabel Penelitian

4.1 Variabel berubah Variabel bebas pada penelitian ini terdiri dari, a. Bahan baku yang digunakan yaitu jerami padi dan alang-alang. b. Massa bakteri L. plantarum 0,1%, 0,3%, dan 0,5%.

4.2

Variabel tetap Variabel tetap pada penelitian ini terdiri dari waktu fermentasi dan bakteri yang

digunakan.

H. JADWAL KEGIATAN

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian direncanakan berlangsung selama 5 (lima) bulan bertempat di Laboratorium Kimia Dasar Jurusan Teknik Kimia UNTIRTA dan pengujian sampel di instansi terkait penerima jasa pengujian proksimat sampel (SNI 01-2891-1992)

10 Jadwal Kegiatan Program Penelitian Jadwal kegiatan program penelitian disajikan dalam bar chart pada tabel berikut :

Tabel 2. Bar Chart Kegiatan Program Keterangan Persiapan Alat dan Analisa Bahan Baku Proses Pembuatan Silase Pengujian Silase Analisa Hasil Penelitian Pembuatan Laporan Hasil 1 2 Bulan Ke 3 4 5 6

Organisasi Pelaksanaan Program Pembimbing Project Officer Sekretaris & Bendahara : Rahmayetti,ST.,MT : Andri Rulandi : Hanifah Azzahra

I. RANCANGAN BIAYA 1.Rincian Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Analisa Tabel 3. Rancangan Biaya Untuk Kebutuhan Bahan dan Analisa
Nama Bakteri Starter Laktobacillus plantarum Dedek Uji Proksimat ( kadar protein, air, lemak, dan abu ) Jumlah 6 10 24 TOTAL Satuan Sampel Kg Sampel Harga Satuan (Rp.) 500.000/sampel 3000/ Kg 100.000/sampel Jumlah ( Rp.) 3.000.000 30.000 2.400.000 5.430.000

11 2. Kebutuhan Penunjang Tabel 4 Rancangan Biaya Kebutuhan Penunjang (dalam Rp) Harga No. 1 2 3 4 5 6 7 Item Sarung Tangan Masker Kain Lap Plastik Polybag Tisu Sabun Pencuci Saringan Plastik Jumlah 3. Aktivitas dan Lainnya Tabel 5. Rancangan Biaya Aktivitas dan Lainnya (dalam Rp) No. 1 2 3 4 5 6 7 Item Seminar dan Publikasi Perjalanan Komunikasi ATK Dokumentasi Studi Literatur Pembuatan Laporan TOTAL Harga Total ( Rp.) 2.000.000 800.000 200.000 350.000 200.000 300.000 400.000 4.250.000 Jumlah Satuan 8 8 8 8 8 4 4 Pasang Buah Buah Buah Buah Buah Buah satuan 10,000 8,000 5,000 4,000 5,000 6,000 10,000 Harga Total 80.000 64.000 40.000 32.000 40.000 24.000 40.000 320.000

Tabel 6. Rancangan Total (dalam Rp) No. 1 2 3 Keterangan Kebutuhan Bahan Baku dan Analisa Kebutuhan Penunjang Aktivitas dan lainnya Biaya Total Biaya ( Rp.) 5.430.000 320.000 4.250.000 10.000.000

12 J. DAFTAR PUSTAKA Marliana, Nina dan Surayah. 2004. Komposisi Kimia Beberapa Bahan Limbah Pertanian dan Industri Pengolahan Hasil Pertanian. Departemen peternakan fakultas pertanian USU. Medan. Muwakhid, B.. Soebarinoto.. O. Sjofjan.. A. Am.. 2007. Pengaruh Penggunaan Inokulum Bakteri Asam Laktat terhadap Kualitas Silase Limbah Sayuran Pasar sebagai Bahan Pakan. Unisma dan Unibraw. Malang. Yanti, y.. B. Rahmi.. T. Miyagi.. S. Mizumachi.. Surahmanto.. Y. Kawamoto.. A. Purnomoadi. 2008. Nilai Nutrisi Jerami Padi yang Difermentasi dengan Mikroorganisme pada Suhu yang Berbeda. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Semarang. Yusmadi. 2008. Kajian Mutu dan Palatabilitas Silase dan Hay Ransum Komplit Berbasis Sampah Organik Primer pada Kambing Peranakan Etawah. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian. Bogor. www.bantenprov.go.id http://bantenprov.go.id/read/article-detail/sda-lh/70/sumber-daya-alam-danlingkungan-hidup.html Diakses Tanggal 5 Mei 2013

K. LAMPIRAN

Biodata Ketua Nama Lengkap : Andri Rulandi

Tempat ,Tanggal Lahir : Bogor, 25 Maret 1992 Universitas Fakultas / Jurusan Prodi NIM Alamat / Cp : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa : Teknik / Teknik Kimia : Teknik Kimia S1 : 3335101421 : Bumi Mutiara Serang Blok O No 27 17/083812136550

Ttd

Andri Rulandi

13 Biodata Anggota Anggota 1

Nama Lengkap Universitas Fakultas/Jurusan Prodi NIM Alamat / Cp

: Hanifah Azzahra : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa : Teknik / Teknik Kimia : Teknik Kimia S 1 : 3335100175 : Ramanuju, Citangkil Cilegon banten / 089687606678

Ttd

Hanifah Azzahra

Biodata Dosen Pendamping 1. Nama lengkap 2. NIDN 3. Jurusan/Prodi 4. Fakultas 5. Alamat Rumah dan No. Telp/HP ` : Rahmayetti,ST.,MT. : 00-0210-7405 : Teknik Kimia : Teknik : Griya Cilegon Blok D1 No.9, SerangBanten/081219260041 6. Riwayat Pendidikan : Universitas Sriwijaya (S1) : Institut Teknologi Bandung (S2)

Cilegon 2012 Dosen Pembimbing

Rahmayetti,ST.,MT NIDN.00-0210-7405

You might also like