You are on page 1of 29

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai pada analisa akhir data yang selanjutnya disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan, baik struktur masalah penelitian maupun rencana penyelidikan yang akan dipakai untuk memperoleh bukti empiris mengenai hubungan-hubungan dalam masalah. Studi ini menggunakan penelitian penjelasan (explanatory research) yakni kausalitas menjelaskan suatu hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Ghozali, !!"). #enis penelitian ini dipilih mengingat tujuan yang

hendak dicapai mencakup usaha-usaha untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh yang terjadi antar kuisioner sebagai alat pengumpul data primer. $erdasarkan hipotesis dalam rancangan penelitian ini ditentukan variabelvariabel yang dipergunakan dalam penelitian. %da empat variabel yaitu variabel kepemimpinan, hubungan kerja, pengembangan karir pega&ai dan kepuasan kerja pega&ai. Selanjutnya untuk menentukan instrumen berdasarkan variabel penelitian dan kemudian menentukan sampel. 'engumpulan data dilakukan dengan metode observasi, &a&ancara dan kuisioner. (ata yang terkumpul diolah dengan menggunakan alat analisis deskripti) dan kuantitati). *eknik analisa yang

"+

"1

dipergunakan untuk menganalisis data adalah analisis S,- (Structural Equation Model). .asil analisa kemudian diinterpretasikan dan langkah terakhir disimpulkan serta diberikan saran. /ntuk lebih jelasnya rancangan penelitian dapat dilihat pada Gambar ".0. Gambar 4.1 Rancangan Penelitian Pengaruh e!emim!inan "an #ubungan er$a Terha"a! Pengembangan arir "an e!ua%an er$a Pega&ai "i ant'r (e)retariat Pemerintah Daerah Pr'*in%i Bali
Penelitian #i!'te%i% + 0) 2epemimpinan berpengaruh signi)ikan terhadap pengembangan karir pega&ai di 2antor 'emerintahan (aerah 'rovinsi $ali.

) .ubungan kerja berpengaruh signi)ikan terhadap pengembangan karir pega&ai di 2antor Sekretariat 'emerintah (aerah 'rovinsi $ali 3) 'engembangan karir berpengaruh signi)ikan terhadap kepuasan kerja pega&ai di 2antor Sekretariat 'emerintah (aerah 'rovinsi $ali. ") 2epemimpinan berpengaruh signi)ikan terhadap kepuasan kerja pega&ai di 2antor Sekretariat 'emerintah (aerah 'rovinsi $ali 4)
.ubungan kerja berpengaruh signi)ikan terhadap kepuasan Variabel Penelitian + 2epemimpinan, hubungan kerja, pengembangan karir pega&ai dan kepuasan kerja pega&ai

In%trumen Penelitian + 2uisioner yang telah diuji validitas dan realibilitas

Penentuan Re%!'n"en + 0) 'opulasi seluruh pega&ai di 2antor Sekretariat 'emerintah (aerah 'rovinsi $ali

) Responden dengan metode proportionate random sampling.


Pengun!ulan Data + 0) 5bservasi ) 2uisioner 3) 6a&ancara

(im!ulan "an (aran

Pembaha%an "an Inter!reta%i #a%il Penelitian

Anali%a Data + %nalisis S,Structural Equation Model

4!

4., L')a%i !enelitian 'enelitian ini dilakukan di 2antor Sekretariat 'emerintah (aerah 'rovinsi $ali yang berlokasi di jalan 7iti -andala Renon (enpasar. Sekretariat (aerah 'rovinsi $ali merupakan lembaga yang disiapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga dituntut untuk memiliki aparatur yang baik. %pabila kepuasan pega&ai tercapai maka akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan daerah $ali. Sebaliknya apabila kepuasan kerja pega&ai rendah maka program-program pemerintah yang telah dirancang tidak akan berjalan sesuai dengan rencana dan mengakibatkan terhambatnya pembangunan $ali ke depannya.

4.- I"enti.i)a%i Variabel /10 Variabel "e!en"en atau *ariabel teri)at /1i0 ter"iri "ari+ 0) 'engembangan karir pega&ai (80), indikator-indikatornya terdiri atas9 kemampuan pega&ai sesuai dengan pekerjaan (80.0), keterampilan pega&ai sesuai dengan pekerjaan (80. ), aturan yang jelas tentang kenaikan jabatan (80.3), kesempatan yang adil untuk kenaikan jabatan (80."), dan penghargaan untuk prestasi (80.4). ) 2epuasan kerja pega&ai (8 ), indikator-indikatornya terdiri atas9 &aktu kerja yang telah disediakan (8 .0), atasan yang memahami pendapat ba&ahannya (8 . ), gaji yang diterima (8 .3), program tunjangan maupun insenti) (8 ."), pekerjaan itu sendiri (8 .4).

40

/,0 Variabel in"e!en"en atau *ariabel beba% /2i0 ter"iri "ari+ 0) 2epemimpinan (:0), indikator-indikatornya terdiri atas9 sikap dan perilaku pemimpin menjadi teladan (:l.l), pembagian tugas pekerjaan dengan baik dan jelas (:0. ), pengambilan keputusan dengan cepat dan bijaksana (:0.3), bimbingan terhadap ba&ahan (:0."), dan memberikan umpan balik (:0.4). ) .ubungan kerja (: ), indikator-indikatornya terdiri atas meminta bantuan pada rekan sekerja (: .0), komunikasi yang baik antara rekan sekerja (: . ), atasan bersikap konsisten dengan perintah-perintahnya(: .3), in)ormasi mengenai tugas dan tanggung ja&ab selalu disampaikan atasan (: ."), dan komunikasi antara atasan dan ba&ahan berjalan dengan baik (: .4).

4.4 De.ini%i O!era%i'nal Variabel /ntuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel yang dianalisis berikut ini dijelaskan de)inisi operasional dari masing-masing variabel sebagai berikut. /10 Variabel !engembangan )arir !ega&ai /110 ;ariabel pengembangan karir pega&ai ini diukur dengan indikator sebagai berikut9 0) Sesuai kemampuan pega&ai (80.0) yaitu kesesuaian antara jalur karir yang mereka ikuti dengan kemampuan yang mereka miliki. ) Sesuai keterampilan pega&ai (80. ) yaitu kesesuaian antara jalur karir yang mereka ikuti dengan keterampilan yang mereka miliki.

3) %turan yang jelas tentang kenaikan jabatan (80.3) yaitu terdapat aturan yang jelas mengenai kebijakan yang ditetapkan organisasi sesuai dengan tujuannya. ") 2esempatan yang adil untuk kenaikan jabatan (80.") yaitu pega&ai mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh jabatan. 4) 'enghargaan untuk prestasi (80.4), yaitu adanya imbalan bagi pega&ai yang telah melakukan tugas dan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya.

/,0 Variabel )e!ua%an )er$a !ega&ai /1,0 ;ariabel kepuasan kerja pega&ai ini diukur dengan indikator sebagai berikut. 0) 6aktu kerja yang telah disediakan (8 .0) adalah &aktu kerja yang ditetapkan. ) <ara atasan memahami pendapat ba&ahannya (8 . ) yaitu bagaimana atasan berinteraksi dan memberikan kesempatan ba&ahan untuk mengeluarkan pendapat. 3) Gaji yang diterima (8 .3) adalah imbalan yang diterima pega&ai yang berupa uang dan bersi)at tetap dan sesuai dengan jumlah pekerjaan yang dikerjakan ") 'rogram tunjangan maupun insenti) (8 .") adalah imbalan di luar gaji pokok yang diberikan untuk memotivasi para pega&ai agar

produktivitasnya tinggi dan si)atnya tidak tetap atau se&aktu-&aktu

43

4) 'ekerjaan itu sendiri (8 .4) adalah pekerjaan yang menarik dan menantang, pekerjaan yang tidak membosankan, serta pekerjaan yang dapat memberikan status.

/-0 Variabel )e!emim!inan /210 ;ariabel kepemimpinan ini diukur dengan indikator sebagai berikut. 0) 'emimpin menjadi teladan (:0.0) adalah tingkah laku pimpinan sebagai teladan ba&ahan yang diukur dari persepsi pega&ai tentang baik buruknya si)at-si)at pimpinan dalam memberikan arahan. ) 'embagian tugas pekerjaan dengan baik dan jelas (:0. ) adalah kemampuan pemimpin untuk mendelegasikan tugas dan pekerjaan kepada ba&ahannya. 3) 'engambilan keputusan (:0.3) adalah kemampuan pemimpin untuk mengambil keputusan dengan cepat dan bijaksana. ") $imbingan terhadap ba&ahan (:0.") adalah kemampuan pemimpin untuk memberikan bimbingan terhadap ba&ahan. 4) -emberikan umpan balik (:0.4) adalah kemampuan pemimpin untuk memberikan in)ormasi kepada ba&ahan mengenai kee)ekti)itas pekerjaan.

/40 Variabel hubungan )er$a /2,0 ;ariabel hubungan kerja diukur dengan indikator sebagai berikut9 0) -eminta bantuan pada rekan sekerja (: .0) adalah komunikasi berupa konsultasi pekerjaan antara pega&ai.

4"

) 2omunikasi yang baik antara rekan sekerja (: . ) adalah keharmonisan hubungan antara pega&ai satu dengan pega&ai lainnya. 3) %tasan bersikap konsisten dengan perintah-perintahnya (: .3) adalah atasan bersikap konsisten dan tegas dengan perintah-perintahnya. ") =n)ormasi mengenai tugas dan tanggung ja&ab selalu disampaikan atasan (: .") adalah atasan selalu memberikan in)ormasi yang jelas mengenai tugas dan tanggung ja&ab ba&ahannya. 4) 2omunikasi antara atasan dan ba&ahan berjalan dengan baik (: .4) adalah hubungan kerja>komunikasi dua arah yang terjalin antara atasan dengan ba&ahan berjalan dengan baik.

4.3 4eni% "an (umber Data 4.3.1 4eni% "ata #enis data dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 0) (ata kuantitati), yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka yang dapat dihitung. (alam penelitian ini yang termasuk data kuantitati) adalah jumlah pega&ai di 2antor Sekretariat 'emerintah (aerah 'rovinsi $ali !0!. ) (ata kualitati), yaitu data yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka. (alam penelitian ini yang termasuk data kualitati) adalah keberadaan lokasi penelitian, tugas pokok dan )ungsi Sekretariat 'emerintah (aerah 'rovinsi $ali, struktur organisasi, uraian tugas dan tata kerja Sekretariat 'emerintah (aerah 'rovinsi $ali.

44

4.3., (umber "ata %dapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut9 0) (ata primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumbernya. (ata primer dalam penelitian ini adalah in)ormasi yang dikumpulkan berdasarkan ja&aban responden terhadap kuisioner. ) (ata sekunder, yaitu data yang pengumpulan dan pengolahannya bukan dari usaha sendiri, tetapi dilakukan oleh pihak lain yang diperoleh dari tempat penelitian dengan pendekatan observasi, seperti jumlah pega&ai di 2antor Sekretariat 'emerintah (aerah 'rovinsi $ali, keberadaan lokasi penelitian, dan struktur organisasi.

4.5 P'!ula%i "an Re%!'n"en Penelitian 'opulasi adalah &ilayah generalisasi yang terdiri atas subyek>obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, !!"). 'opulasi juga berarti kumpulan atau agregasi dari seluruh elemen atau individu-individu yang merupakan sumber in)ormasi dalam suatu riset (Sumarsono, !!4). (alam setiap penelitian, populasi yang dipilih erat kaitannya dengan masalah yang ingin dipelajari. 'opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh

4@

pega&ai Sekretariat 'emerintah (aerah 'rovinsi $ali yang berjumlah ?!0 orang yang dijabarkan dalam *abel ".0 .

Tabel 4.1 'm!'%i%i 4umlah Pega&ai Di ant'r (e)retariat Pemerintah Daerah Pr'*in%i Bali Tahun ,667 N' 0 3 " 4 @ ? + 1 In%tan%i $iro 5rganisasi $iro .umas dan 'rotokol $iro .ukum dan .am $iro /mum $iro 'engelolaan %set $iro 'emerintahan $iro 2euangan $iro 'erekonomian dan 'embangunan $iro 2esejahteraan Rakyat 'er 30 (esember !!1 Sumber9 2antor $2(, 'rovinsi $ali, !!1 Per G'l'ngan IV @ 4 4 4 4 4 @ 1 + III "0 "" "3 +4 "0 40 +4 "4 3? II @ 0? 3 4" 00 @ 03 + ! I ! ! 0 03 ! ! ! 0 4umlah 43 @@ 4 0?? 41 @ 0!" @ @@ 861

$erdasarkan pertimbangan yang logis, seperti kepraktisan, keterbatasan biaya, &aktu dan tenaga, tidak semua anggota populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini, melainkan diambil beberapa orang sampel untuk me&akili seluruh populasi. (engan meneliti secara sampel diharapkan hasil yang telah diperoleh akan memberikan kesimpulan dan gambaran yang sesuai dengan karakteristik populasi. #adi, hasil kesimpulan dari penelitian sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasi (Ridu&an, !!?). *eknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representati) dari populasi (Ridu&an, !!?). (alam

4?

penelitian ini digunakan teknik proportionate random sampling dengan menggunakan rumus dari 8amane (Ridu&an, !!?), berikut 9 7 7A 7.e B 0 ...........................................................(0)

(imana 9 n 7 e A jumlah sampel A jumlah populasi A 'resisi (ditetapkan 4 persen dengan tingkat kepercayaan 14 persen) $erdasarkan rumus teknik pengambilan sampel (rumus 0), dengan jumlah populasi sebanyak ?!0 orang dan presisi atau tara) kesalahan sebesar 4 persen maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut 9 ?!0 ?!0.(!.!4 ) B 0 #adi sampel yang diambil sebanyak 44 orang pega&ai Setelah jumlah sampel ditentukan sebanyak 44 orang, dilanjutkan dengan pengambilan sampel proporsi untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dari masing-masing biro. 'engambilan sampel bertingkat menggunakan rumus sebagai berikut (Ridu&an, !!?) 9

nA

A 44

ni A

7i 7

C n

........................................................ ( )

4+

(imana 9 ni n 7i 7 A jumlah sampel menurut stratum A jumlah sampel seluruhnya A jumlah populasi menurut stratum A jumlah populasi seluruhnya $erdasarkan teknik rumus diatas, maka dapat diperoleh komposisi besar sampel di masing-masing biro pada *abel ". . Tabel 4., 'm!'%i%i Be%ar (am!el Ber"a%ar)an Bir' 4umlah Pega&ai /Orang0 43 @@ 4 0?? 41 @ 0!" @ @@ 861 4umlah Re%!'n"en /Orang0 01 " 01 @" 0 3 3+ 3 " ,33

N' 0 3 " 4 @ ? + 1

In%tan%i $iro 5rganisasi $iro .umas dan 'rotokol $iro .ukum dan .am $iro /mum $iro 'engelolaan %set $iro 'emerintahan $iro 2euangan $iro 'erekonomian dan 'embangunan $iro 2esejahteraan Rakyat 4umlah

Sumber 9 *abel ".0 diolah

41

4.8 Met'"e Pengum!ulan Data (alam suatu penelitian, pengumpulan data perlu dilakukan secara berhatihati, sistematis dan cermat, sehingga data yang dikumpulkan relevan dengan masalah penelitian yang akan dicari ja&abannya sebagai upaya menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. /ntuk itu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut9 0) 5bservasi, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap responden penelitian. ) 2uisioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis secara terstruktur kepada responden penelitian berkaitan dengan tanggapannya terhadap berbagai variabel yang diteliti dalam penelitian ini. 3) 6a&ancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya ja&ab secara mendalam kepada responden penelitian untuk memperoleh data yang lebih akurat dan lengkap karena menyangkut penjelasan lebih lanjut dari kuisioner yang telah dibagikan tersebut.

4.9 Pengu)uran Variabel Penelitian (ata yang telah terkumpul kemudian dilakukan skala pengukuran dan pemberian skor. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah modi)ikasi skala Likert, yaitu dari 0 sampai ". Skala pengukuran untuk variabel kepemimpinan, hubungan kerja, pengembangan karir dan kepuasan kerja diukur melalui modi)ikasi dengan poin yang disesuaikan dengan materi penelitian yang

@!

dikembangkan. %dapun penggunaan skala 0 - " untuk setiap ja&aban responden selanjutnya dibagi ke dalam empat kategori yakni9 (0) Sangat Setuju (SS) diberi skor " ( ) Setuju (S) diberi skor 3 (3) *idak Setuju (*S) diberi skor (") Sangat *idak Setuju (S*S) diberi skor 0 Setelah skor diperoleh lalu dicari rata-rata skor per responden. (ata responden secara individu didistribusikan berdasarkan kriteria tertentu, sehingga dapat dideskripsikan distribusi ja&abannya. 4.7 Tran%.'rma%i Data Or"inal Men$a"i Data Inter*al /ntuk mengubah data ordinal menjadi data interval digunakan -etode Suksesi) =nterval (-S=). %pabila suatu pernyataan atau pertanyaan diajukan dengan menggunakan skala Likert, maka akan diperoleh data ordinal, di mana tidak menunjukkan perbandingan suatu ja&aban secara nyata. (engan data interval, perbandingan antar ja&aban yang sebenarnya akan terlihat sehingga selanjutnya dapat diolah untuk memperoleh suatu nilai ja&aban responden. Dangkah-langkah di dalam mengubah data ordinal menjadi data interval (Ridu&an, !!?) adalah sebagai berikut. 0) -enghitung jumlah ()rekuensi) responden yang memberikan pilihan ja&aban yang sama untuk setiap skor dari setiap item pertanyaan. ) 2emudian dihitung )rekeunsi relati)>proporsi ('i) seluruh kategori, mulai dari kategori 0.

@0

3) -enghitung )rekuensi kumulati) (Eki) dari hasil perhitungan nomor atas untuk setiap skor.

di

") Sebaran )rekuensi kumulati) (Eki) dari hasil perhitungan nomor 3 di atas untuk seluruh skor diasumsikan mengikuti sebaran normal. 4) Sebaran )rekuensi kumulati) dari hasil perhitungan nomor " di atas dijadikan sebaran normal baku (sebaran normal F). (imana Eki A area pada tabel F. @) -encari nilai densitas (ordinat pada tabel F) dari masing-masing skor berdasarkan nilai )rekuensi kumulati) (area pada tabel F). ?) Setelah seluruh nilai diperoleh untuk tiap kategori, maka selanjutnya menghitung S;i (scala value A nilai skala) untuk setiap skor dengan rumus 9

S;

(( ensitas pada batas ba& ah ( ensitas pada batas atas ) % rea di ba& ah batas atas % rea di ba& ah batas ba& ah

...............(3)
+) *rans)ormasikan nilai skala (S;) yang terkecil diubah menjadi sama dengan satu dengan rumus 9

8i A S; i B GS; terkecil G B 0............................................ (")


1) 7ilai-nilai 8i yang terbentuk berdasarkan trans)ormasi di atas pada setiap skor atau pilihan ja&aban adalah merupakan nilai interval pada setiap skor semula.

4.16 :$i Vali"ita% "an Reliabilita% In%trumen Penelitian (alam suatu penelitian data mempunyai kedudukan yang sangat penting. .al ini dikarenakan data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan

ber)ungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. ;alid atau tidaknya data sangat menentukan bermutu atau tidaknya data tersebut. .al ini tergantung instrumen yang digunakan, yakni memenuhi asas validitas dan reliabilitas. 4.16.1 :$i *ali"ita% in%trumen !enelitian /ji validitas digunakan untuk mengetahui pena)siran responden terhadap setiap butir pernyataan yang terdapat dalam instrumen penelitian, apakah pena)siran setiap responden sama atau beda sama sekali. %pabila pena)siran responden tersebut sama maka instrumen penelitian tersebut dapat dikatakan valid, namun apabila tidak sama maka instrumen tersebut dapat dikatakan tidak valid, sehingga perlu untuk diganti. ;ariabel-variabel terukur dikatakan valid jika mempunyai koe)isien korelasi (rhitung) H !,3 (Sugiyono, !!"). 'engujian validitas instrumen

menggunakan bantuan program komputer dengan paket program S'SS 04.!. Rumus validitas (Ridu&an, !!?) adalah 9

Ri

{7 (:) } {7 (8) } {(:) }

7 :8 (: ) (8 )

.............................(4)
dimana 9 Ri 7 : 8 A validitas A jumlah populasi A total skor butir-butir pernyataaan percobaan pertama A total skor butir-butir pertanyaan percobaan kedua

4.16., :$i reliabilita% in%trumen !enelitian

@3

/ji reliabilitas dilakukan untak menguji pena)siran responden mengenai butir-butir pernyataan yang terdapat dalam instrumen penelitian yang ditunjukkan dengan kekonsistenan ja&aban yang diberikan. Reliabilitas merupakan ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai di mana masing-masing indikator tersebut mengindikasikan sebuah konstruk>)aktor laten yang umum (Eerdinand, !! ). 7ilai batas yang digunakan untuk menilai atau untuk menguji apakah setiap variabel dapat dipercaya, handal, dan akurat dipergunakan )ormula 2oe)isien %lpha dari <ronbach. ;ariabel dapat dinyatakan reliabel apabila 2oe)isien %lpha <ronbach I !,@!, artinya tingkat reliabilitas sebesar !,@! merupakan indikasi reliabelnya sebuah konstruk. %dapun rumus Alpha Cronbach (Ridu&an, !!?) adalah9

A 0 +( k 0) r ...................................................(@)
dimana 9 A koe)isien alpha cronbach r k A rata-rata korelasi diantara butir pertanyaan A jumlah butir pertanyaan dalam skala

k .r

4.11 Te)ni) Anali%a Data 4.11.1 Anali%i% (EM /Structural Equation Model0 *eknik analisis data yang digunakan untuk membahas permasalahan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (S,-). -odel 'ersamaan

@"

Struktural atau Structural Equation Model (SEM) adalah teknik-teknik statistika yang memungkinkan pengujian suatu rangkaian hubungan yang relati) kompleks secara simultan. .ubungan yang kompleks dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen. -ungkin juga terdapat suatu variabel yang berperan ganda yaitu sebagai variabel independen pada suatu hubungan, namun menjadi variabel dependen pada hubungan lain mengingat adanya hubungan kausalitas yang berjenjang. -asingmasing variabel dependen dan independen dapat berbentuk )aktor atau konstruk yang dibangun dari beberapa variabel indikator. (emikian pula diantara variabelvariabel itu dapat berbentuk sebuah variabel tunggal yang diobservasi atau yang diukur langsung dalam sebuah proses penelitian. -odel 'ersamaan Struktural semacam itu telah luas dikenal dalam penelitian-penelitian sosial melalui berbagai nama antara lain9 causal modeling causal analysis simultaneous equation modeling atau analisis struktur kovarians. Seringkali S,- juga disebut sebagai !ath Analysis atau Con"irmatory #actor Analysis karena sesungguhnya kedua nama ini adalah jenis jenis S,- yang khusus. <ontoh diagram alur atau path diagram yang mana diagram-diagram bersi)at sangat )undamental dalam S,-, sebab diagram ini memungkinkan peneliti untuk menggambarkan hubungan-hubungan yang dihipotesiskan yaitu yang disebut model. (iagram-diagram ini sangat penting bagi seorang peneliti karena secara visual diagram-diagram itu menjelaskan alur ide-ide peneliti mengenai hubungan antar variabel, untuk kemudian secara langsung

@4

diterjemahkan ke dalam persamaan-persamaan yang diperlukan untuk pengujian hipotesis.

4.11.,

'n*en%i (EM $eberapa konvensi atau aturan-aturan yang diberlakukan di dalam

penggunaan S,- ini sebagai berikut. 0) ;ariabel terukur (Measured $ariable)

;ariabel ini disebut %uga observed variables indicator variables atau mani"est variables, digambarkan dalam bentuk segi empat atau bujur sangkar. ;ariabel terukur adalah variabel yang datanya harus dicari melalui penelitian lapangan, misalnya melalui instrumen-instrumen survei. ) Eaktor

Eaktor adalah sebuah variabel bentukan, yang dibentuk melalui indikator-indikator yang diamati dalam dunia nyata. 2arena merupakan variabel bentukan, maka disebut latent variables. 7ama lain untuk latent variables adalah constructs atau unobserved variables. Eaktor atau konstruk atau variabel laten ini digambarkan dalam bentuk oval atau elips. 3) .ubungan antar variabel

.ubungan antar variabel dinyatakan melalui garis. 2arena itu bila tidak ada garis berarti tidak ada hubungan langsung yang dihipotesiskan. $entuk-bentuk hubungan antar variabel dapat dijelaskan sebagai berikut.

@@

( 0 ) garis dengan anak panah satu arah (). Garis ini menunjukkan adanya hubungan yang dihipotesiskan antara dua variabel, di mana variabel yang dituju oleh anak panah merupakan variabel dependen. (alam S,- terdapat dua kelompok hipotesis dengan anak panah satu arah yaitu9 a) hipotesis mengenai dimensi )aktor. (imensi-dimensi sebuah )aktor akan terlihat dalam diagram S,- melalui arah anak panah () yang digunakan. (alam hal ini masing-masing indikator itu sebagai variabel dependen, secara bersama-sama dihipotesiskan sebagai dimensi dari sebuah konsep atau )aktorJ b) hipotesis mengenai hubungan regresi. .ipotesis mengenai pengaruh satu atau beberapa variabel independen terhadap satu atau beberapa variabel dependen dinyatakan pula dalam anak panah satu arah (). ( ) garis dengan anak panah arah ()

Garis ini menunjukkan hubungan yang tidak dianalisis. %nak panah dua arah ini dalam pemodelan S,- digunakan untuk menggambarkan kovarians atau korelasi antara dua buah variabel. -isalnya bila peneliti akan meregresi dua buah variabel independen terhadap satu atau beberapa variabel dependen, syarat yang harus dipenuhi adalah tidak adanya saling korelasi antara variabel independen (sebagaimana syarat pada analisis regresi). /ntuk itu sebuah anak panah dua ujung harus

@?

digunakan untuk menghubungkan kedua variabel independen itu untuk menguji bah&a tidak ada korelasi antara keduanya.

4.11.- A%um%i;a%um%i Structural Equation Model (SEM) %sumsi-asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan pemodelan S,- sebagai berikut. 0) /kuran sampel /kuran sampel yang harus dipenuhi dalam pemodelan ini adalah minimum berjumlah 0!! dan selanjutnya menggunakan perbandingan 4 observasi untuk setiap estimated parameter& 2arena itu bila kita mengembangkan model dengan ! parameter, maka minimum sampel yang harus digunakan adalah sebanyak 0!! sampel. ) 7ormalitas dan linearitas Sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk pemodelan S,- ini. 7ormalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik uji normalitas ini perlu dilakukan baik untuk normalitas terhadap data tunggal maupun normalitas multivariat di mana beberapa variabel digunakan sekaligus dalam analisis akhir. /ji linearitas dapat dilakukan dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan

@+

memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linearitas. ') (utliers (utliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariat yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi lainnya. Selain itu, dapat diadakan perlakuan khusus pada outliers ini asal diketahui bagaimana munculnya outliers itu. (utliers pada dasarnya dapat muncul dalam empat kategori yaitu 9 (0) outliers muncul karena kesalahan prosedur seperti kesalahan dalam memasukkan data atau kesalahan dalam mengkoding data. -isalnya nilai ? diketik ?! sehingga jauh berbeda dengan nilai-nilai lainnya dalam sebuah rentang ja&aban responden antara 0 - 0!. $ila hal semacam ini lolos dalam pengetikan data untuk pengolahan melalui komputer, maka angka ?! dapat menjadi sebuah nilai ekstrimJ ( ) outliers dapat saja muncul karena keadaan yang benar-benar khusus yang memungkinkan pro)it datanya lain daripada yang lain, tetapi peneliti mempunyai penjelasan mengenai apa penyebab munculnya nilai ekstrim itu. (3) outliers dapat muncul karena adanya sesuatu alasan tetapi peneliti tidak dapat mengetahui apa penyebabnya atau tidak ada penjelasan mengenai sebab-sebab munculnya nilai ekstrim ituJ

@1

(") outliers dapat muncul dalam range nilai yang ada, tetapi bila dikombinasi dengan variabel lainnya, kombinasinya menjadi tidak lazim atau sangat ekstrim. =nilah yang disebut dengan multivariate outliers. ") -ultikolinearitas dan singularitas -ultikolinearitas dapat dideteksi dari determinan matriks kovarians. 7ilai determinan matriks kovarians yang sangat kecil (extremely small) memberi indikasi adanya problem multikolinearitas atau singularitas. 'ada umumnya program-program komputer S,- telah menyediakan )asilitas )*arning) setiap kali terdapat indikasi multikolinearitas atau singularitas. $ila muncul pesan itu, telitilah ulang data yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat kombinasi linear dari variabel yang dianalisis. 'erlakukan data (data treatment) yang dapat diambil adalah keluarkan variabel yang menyebabkan singularitas itu. $ila singularitas dan multikolinearitas ditemukan dalam data yang dikeluarkan itu, salah satu treatment yang dapat diambil adalah dengan menciptakan Kcomposite variables) lalu gunakan composite variables itu dalam analisis selanjutnya. Setelah asumsi-asumsi S,- dilihat, hal berikutnya adalah menentukan kriteria yang akan digunakan untuk mengevaluasi model dan pengaruh-pengaruh yang ditampilkan dalam model. .air, dkk. (Eerdinand, !! ) mengemukakan bah&a dalam analisis S,tidak ada alat uji statistik tunggal untuk mengukur atau menguji hipotesis mengenai model. /mumnya terhadap berbagai jenis "it index yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang dihipotesiskan dengan data

?!

yang disajikan. 'eneliti diharapkan melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa "it index untuk mengukur KkebenaranK model yang diajukannya. $eberapa indeks kesesuaian dan cut+o"" value-nya yang digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak seperti diuraikan berikut ini.

0)

<hi-SLuare Statistic ( )

Chi+square statistic merupakan alat uji paling )undamental untuk mengukur overall "it& Chi+square ini bersi)at sangat sentiti) terhadap besarnya sampel yang digunakan. 2arena itu bila jumlah sampel adalah cukup besar yaitu lebih dari !! sampel, maka statistik chi-sLuare ini harus didampingi oleh alat uji lainnya menurut .air,dkk (Eerdinand, !! ). -odel yang diuji akan

dipandang baik atau memuaskan bila nilai chi-sLuarenya rendah. -enurut .ulland, dkk. (Eerdinand, !! ) bah&a semakin kecil nilai semakin baik model itu karena dalam uji beda chi-sLuare, A!, berarti benar-benar tidak ada perbedaan (.o diterima) berdasarkan probabilitas dengan cut o"" value sebesar pI!,!4 atau pI!,0!. ) R-S,% (,he -oot Mean Square Error o" Approximatian)

R-S,% adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk menkompensasi chi-sLuare statistic dalam sampel yang besar. 7ilai R-S,% menunjukkan goodness+o"+"it yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. -enurut $ro&ne M <udeck (Eerdinand, !! ) bah&a nilai R-S,% yang

?0

lebih kecil atau sama dengan !,!+ merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close "it dari model itu berdasarkan degrees o""reedom. 3) GE= (.oodness o" #it /ndex)

=ndeks kesesuaian ("it index) ini akan menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan menurut $entley, dkk. (Eerdinand !! ). GE= adalah sebuah ukuran non-statistikal yang mempunyai rentang nilai antara ! (poor "it) sampai dengan 0,! (per"ect "it)& 7ilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah )better "it)& ") %GE= (Ad%usted .oodness+o"+#it /ndex)

*anaka M .uba (Eerdinand, !! ) menyatakan bah&a GE= adalah anolog dari R dalam regresi berganda. Eit =ndeC ini disesuaikan terhadap degrees o" "reedom yang tersedia untuk menguji diterima tidaknya model (%rbuckle, 0111). =ndeks ini diperoleh dengan rumus sebagai berikut9 A.#/ 01+(/ +.#/) db2d ..........................(?) (imana9 db A jumlah sampel moment, dan d adalah degrees o) "reedom& -enurut .air, dkk. (Eerdinand, !! ) bah&a tingkat penerimaan yang

direkomendasikan adalah bila %GE= mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari !,1!. 'erlu diketahui bah&a baik GE= maupun %GE= adalah kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varians dalam sebuah matriks kovarians sampel. 7ilai sebesar !,14 dapat diinterpretasikan sebagai

tingkatan yang baik good overall model )it (baik) sedangkan besaran nilai antara !,1! - !,14 menunjukkan tingkatan cukup (adequate "it). 4) <-=7>(E

=ndeks )it ini merupakan the minimum sample discrepancy "unction (<-=7) dibagi dengan degree o) "reedom+nya akan menghasilkan indeks <-=7>(E. /mumnya para peneliti melaporkannya sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat )itnya sebuah model. (alam hal ini <-=7>(E tidak lain adalah statistik chi-sLuare, dibagi (E-nya sehingga disebut chi sLuare relati). 7ilai relati) kurang dari ,! atau bahkan kadang kurang dari 3,! menunjukkan antara model dan data )it menurut %rbuckle (Eerdinand, !! ). @) *D= (,ucker Le*is /ndex) *D= merupakan sebuah alternati) incremental "it index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. 7ilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan I !,14 dan nilai yang sangat mendekati 0 menunjukkan a very good "it menurut %rbuckle (Eerdinand, dengan rumus 9 *D= A
< <b <b > 0 .........................(+) d db db

!! ). =ndeks ini diperoleh

(imana < adalah diskrepansi dari model yang dievaluasi dan d adalah degrees o" "reedomnya, sementara <b dan db adalah diskrepansi dan degrees o" "reedom dari baseline model yang dijadikan pembanding. ?) <E= (Comparative #it /ndex)

?3

=ndeks ini mempunyai rentang nilai antara ! sampai dengan 0. Semakin mendekati 0, mengindikasikan adanya a very good "it. 7ilai yang direkomendasikan adalah <E= I !,1". =ndeks ini besarannya tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel, karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model menurut .ulland, dkk. (Eerdinand, !! ). =ndeks <E= adalah identik dengan -elative 3oncentrality /ndex (R7=) dari -c.(onald dan -arsh (011!), yang diperoleh dari rumus berikut ini9 C#/ 0 -3/ 0 0 - < ...........................(1) b d b (imana < adalah diskrepansi dari model yang dievaluasi dan d adalah degrees o" "reedomnya, sementara Cb dan db adalah diskrepansi dan degrees o" "reedom dari baseline model yang dijadikan pembanding. (alam penilaian model, indeks *D= dan <E= sangat dianjurkan untuk digunakan karena indeks-indeks ini relati) tidak sensiti) terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi pula oleh kerumitan model menurut .ulland, dkk. (Eerdinand, !! ). -aka indeks-indeks yang dapat digunakan untuk menguji
< d

kelayakan sebuah model seperti pada *abel ".3. Tabel 4.Goodness of Fit Index G''"ne%% '. <it Mea%ure <hi SLuare (N ) Signi)icance 'robability (p) R-S,% GE= %GE= Nilai riti% /=ut '. Value0 (iharapkan kecil H !,!4 O !,!+ H !,!1 H !,!1

?"

<-=7>(E *D= <E= Sumber 9 Eerdinand ( !! )

O ,!! H !,14 H !,1"

4.11.4 Lang)ah;lang)ah Structural Equation Model (SEM) Sebuah pemodelan S,- yang lengkap pada dasarnya terdiri dari Measurement Model dan Structural Measurement Model atau -odel 'engukuran ditujukan untuk mengkon)irmasi sebuah dimensi atau )aktor berdasarkan indikator-indikator empirisnya. Structural Model adalah model mengenai struktur hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antara )aktor. /ntuk membuat pemodelan yang lengkap, beberapa langkah berikut ini perlu dilakukan. 0) 'engembangan model berbasis teori. ) 'engembangan diagram jalur untuk menunjukkan hubungan kausalitas. 3) 2onversi diagram alur kedalam serangkaian persamaan struktural dan spesi)ikasi model pengukuran. ") 'emilihan matriks input dan teknik estimasi atas model yang dibangun. 4) -enilai problem identi)ikasi. @) ,valuasi model. ?) =nterpretasi dan -odi)ikasi model. (iagram alur model S,- dari penelitian ini disajikan pada Gambar ".3

?4

Gambar 4., M'"el (tru)tural Pengaruh e!emimi!inan "an #ubungan er$a Terha"a! Pengembangan arir "an e!ua%an er$a Pega&ai "i ant'r (e)retariat Pemerintah Daerah Pr'*in%i Bali

Hub. Kerja

?@

x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 Kepemimpinan

y2.1

y2.2

y2.3

y2.4

y2.5

1
y1.1 y1.2 y1.3 y1.4 y1.5 Pengembangan Karir Kepuasan Kerja

x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 Lingk. Kerja

You might also like