You are on page 1of 17

BAB I LAPORAN KASUS

I.

IDENTIFIKASI Nama Umur Jenis Kelamin Agama Bangsa Peker aan Pendidikan Alamat "$! : Tn.A : 21 tahun : Laki-laki : Islam : Indonesia : Tani : Tamat !"P : "uaro Te#o : 1% &esem#er 2%1'

II.

ANAMNESIS (Autoanamnesis) 2.1 Ke u!an Utama Pasien datang dengan keluhan mata se#elah kirin(a n(eri) #erdarah dan tidak da*at melihat. 2.2 Ri"a#at Pe$%a anan Pen#a&it Pasien meru*akan ru ukan dari $! Bungo dengan keluhan *erdarahan *ada mata kiri aki#at engkol diesel (ang ter*elanting ke matan(a saat #eker a 2 hari !"$!. Pasien mengeluh mata kirin(a langsung tidak da*at melihat dan sangat terasa n(eri. Pasien uga mengeluh matan(a tidak da*at di#uka dan mengeluh ke*alan(a terasa *using. !aat ke adian *asien sem*at *ingsan + 1 am.
1

1 hari !"$! *asien mengeluh mata kirin(a semakin terasa sakit #erden(ut dan *asien uga mengeluh muntah-muntah. ,ari sa#tu tanggal 21 &esem#er 2%1' dilakukan o*erasi Tra#ekulektomi *ada mata kiri *asien. 2.' 1. 2. '. Ri"a#at Pen#a&it Da!u u $i-a(at trauma 2 hari !"$! $i-a(at *en(akit.keluhan *ada mata se#elumn(a tidak ada) *englihatan *ada kedua mata se#elumn(a #aik. $i-a(at Pen(akit !istemik : $i-a(at ,i*ertensi tidak ada $i-a(at *en(akit &ia#etes "ellitus tidak ada 2.( Ri"a#at Pen#a&it )a am Ke ua$*a 1. 2. 2.+ 2.. Tidak ada keluarga (ang menderita *en(akit se*erti *asien. $i-a(at keluarga dengan ,i*ertensi dan &ia#etes "ellitus tidak ada Ri"a#at ,i-i Kea)aan Sosia E&onomi : /uku* : "enengah

III. PEMERIKSAAN FISIK '.1 KU TB . BB Status ,ene$a is : tam*ak sakit sedang : 10% 1m . 2% kg Nadi $$ !uhu : 42 5.menit : 2% 5.menit : a6e#ris

Kesadaran : kom*os mentis Tekanan darah : 12%.3% mm,g

'.2

Pen#a&it Sistemi& Tra1. $es*iratorius Tra1. &igesti7us Kardio7askuler ;ndokrin Neurologi T,T Kulit : Tidak ada keluhan : "ual 89: "untah 89: : Tidak ada keluhan : Tidak ada keluhan : !akit Ke*ala 89: : Tidak ada keluhan : Tidak ada keluhan

'.'

Status O/ta mo o*i&us

Peme$i&saan e&ste$na OD <isus &asar TI= Kedudukan #ola mata =rto6oria orto6oria 2.2 Normal OS 1.'%% N 91

Pergerakan #ola mata &uksi : #aik <ersi : #aik !ilia Pal*e#ra !u*erior Tri1hiasis 8-:

Tidak da*at dinilai

Tri1hiasis 8-: 8-: ,ematom 89:

edema 8-: ,ematom 8-: <ulnus ;dema Laseratum 8-:

<ulnus Laseratum 89:

Pal*e#ra In6erior

edema 8-:,ematom 8-: <ulnus edema Laseratum 8-:

8-:

,ematom

89:

<ulnus Laseratum 89:

Kon ungti7a tarsus

Pa*il 8-:) 6olikel 8-:) l(tiasis 8-:.Pa*il 8-:) 6olikel 8-:) l(thiasis 8-:

Kon ungti7a Bul#i Kornea Bilik "ata &e*an Iris Pu*il &iameter Lensa

In eksi 8-:) hi*eremis 8-: Jernih ) edema 8-: !edang Kri*ta iris normal Bulat ' mm Keruh

In eksi 89:) hi*eremis 89: Jernih ) edema 8-: &angkal) ,i*ema 89: Kri*ta iris normal Bulat) midriasis) re6lek 8-: >)>mm Keruh

Peme$i&saan S it Lam0 !ilia /on ungti7a tarsus /on ungti7a #ul#i Kornea Bilik mata de*an Iris Lensa Trikiasis 8-: Pa*il 8-:) 6olikel 8-:. In eksi 8-:) hi*eremis 8-: Jernih) edema 8-: !edang Kri*ta iris normal "asih ernih Trikiasis 8-: Pa*il 8-:) 6olikel 8-: In eksi 89:) hi*eremis 89: Jernih) edema 8-: &angkal) ,i*ema 89: Kri*ta iris normal "asih ernih

T=N=";T$I &I?ITAL

TI&AK &ILAKUKAN

T=N=";T$I !/,I=T@ <I!UAL AI;L& AUN&U!K=PI

TI&AK &ILAKUKAN

TI&AK &ILAKUKAN !ulit dinilai

1.

DIA,NOSIS KER2A Post o* I//; dan Parasintesis atas indikasi glaukoma sekunder dan hi6ema et 1ausa trauma tum*ul okuli sinistra.

1II. PENATALAKSANAAN 1. 2. '. B. >. 2. 0. 3. Pasien teta* istirahat ditem*at tidur 8B-0 hari: sam*ai hi6ema disera*. &i#eri tetes mata anti#iotika *ada mata (ang sakit dan di#eri #e#at tekan. Pasien tidur dengan *osisi ke*ala miring 2%C di#eri koagulasi. Kenaikan TI= dio#ati dengan *engham#at anhidrase kar#onat. 8asetasolamida:. &i #eri tetes mata steroid dan siklo*egik selama > hari. Pada anak-anak (ang gelisah di#eri o#at *enenang

Parasentesis. ;7akuasi #edah ika TI= le#ih '> mm,g selama 0 hari atau le#ih >% mm, selama > hari.

1III. PRO,NOSIS Duo ad 7itam : du#ia ad #onam

Duo ad 6un1tionam

: du#ia ad #onam

BAB II TIN2AUAN PUSTAKA


A. De/inisi Trauma tum*ul adalah trauma *ada mata (ang diaki#atkan #enda (ang keras atau #enda tidak keras dengan u ung tum*ul) dimana #enda terse#ut da*at mengenai mata dengan ken1ang atau lam#at sehingga ter adi kerusakan *ada aringan #ola mata atau daerah sekitarn(a. Trauma tum*ul da*at di#edakan men adi dua enis) (aitu:2

1. Kontusio) (aitu kerusakan dise#a#kan oleh kontak langsung dengan #enda dari luar terhada* #ola mata) tan*a men(e#a#kan ro#ekan *ada dinding #ola mata 2. Konkusio) (aitu #ila kerusakan ter adi se1ara tidak langsung. Trauma ter adi *ada aringan di sekitar mata) kemudian getarann(a sam*ai ke #ola mata. Pemeriksaan *aska-1edera #ertu uan menilai keta aman 7isus dan se#agai *rosedur diagnostik) antara lain:1% 1. Kartu mata snellen 8tes keta aman *engelihatan: : mungkin terganggu aki#at kerusakan kornea) aEueus humor) iris dan retina. 2. La*ang *englihatan : *enurunan mungkin dise#a#kan oleh *atologi 7askuler okuler) glukoma. '. Pengukuran tonogra6i : mengka i tekanan intra okuler 8 TI= : normal 12-2> mm,g. B. Tes *ro7okati6 : digunakan untuk menentukan adan(a glukoma #ila TI= normal atau meningkat ringan. >. Pemerikasaan o6talmosko*i dan teknik imaging lainn(a 8U!?) /T-s1an) 5ra(:: mengka i struktur internal okuler) edema retine) #entuk *u*il dan kornea. 2. &arah lengka*) la u sedimentasi L;& : menun ukkan anemia sistemik.in6eksi. 0. Tes toleransi glokosa : menentukan adan(a .kontrol dia#etes B. Be$3a*ai Ke$usa&an 2a$in*an Mata A&i3at T$auma2 Trauma tum*ul #iasan(a ter adi karena akti7itas sehari-hari atau*un karena olahraga. Biasan(a#enda-#enda (ang sering men(e#a#kan trauma tum*ul #eru*a #ola tenis) #ola se*ak) #ola tenisme a) shuttle1o1k dan lain se#agian(a. Trauma tum*ul da*at #ersi6at /ounter /ou*e) (aitu ter adin(a tekanan aki#at trauma diteruskan *ada arah horisontal di sisi (ang #erse#rangansehingga ika tekanan #enda mengenai #ola mata akan diteruskan sam*ai dengan makula. 1. ,ematoma Kelo*ak
7

,ematoma *al*e#ra meru*akan *em#engkakan atau *enim#unan darah di #a-ah kulit kelo*ak aki#at *e1ahn(a *em#uluh darah *al*e#ra. ?am#aran klinis #eru*a hematoma kelo*ak meru*akan kelainan (ang sering terlihat *ada trauma tum*ul kelo*ak. Bila *erdarahan terletak le#ih dalam dan mengenai kedua kelo*ak dan #er#entuk se*erti ka1amata hitam (ang sedang di*akai) maka keadaan ini dise#ut hematoma ka1a mata. ,ematoma ka1amata ter adi aki#at *e1ahn(a arteri o6talmika (ang meru*akan tanda 6raktur #asis kranii. Pada *e1ahn(a arteri o6talmika maka darah masuk kedalam kedua rongga or#ita melalui 6isura or#ita. Penatalaksanaan *enanganan *ertama da*at di#erikan kom*res dingin untuk menghentikan *erdarahan.!elan utn(a untuk memudahkan a#sor*si darah da*at dilakukan kom*res hangat *ada kelo*ak. 2. ;dema kon ungti7a Jaringan kon ungti7a (ang #ersi6al lendir da*at men adi kemotik *ada setia* kelainan termasuk aki#at trauma tum*ul. ?am#aran klinis ;dema kon ungti7a (ang #erat da*at mengaki#atkan *al*e#ra tidak menutu* sehingga #ertam#ah rangsangan terhada* kon ungti7a. Penatalaksanaan *ada edem kon ung ti7a da*at di#erikan dekongestan untuk men1egah *em#endungan 1airan didalam sela*ut lendir kon ungti7a. Pada edem kon ungti7a (ang #erat da*at dilakukan disisi sehingga 1airan kon ungti7a kemotik keluar melalui insisi terse#ut.

'. ,ematoma su#kon ungti7a ,ematoma su#kon ungti7a ter adi aki#at *e1ahn(a *em#uluh darah (ang terda*at di#a-ah kon ungti7a) se*erti arteri kon ungti7a dan arteri e*isklera. Pe1ahn(a *em#uluh darah ini #isaaki#at dari #atu re an) trauma tum*ul atau *ada keadaan *em#uluh darah (ang mudah *e1ah. ?am#aran klinis #eru*a #ila *erdarahan ini ter adi aki#at trauma tum*ul maka *erlu di*astikan tidak terda*at ro#ekan di#a-ah aringan kon ungti7a atau s1lera. Pemeriksaan 6undusko*i *erlu dilakukan
8

*ada setia* *enderita dengan *erdarahan su#kon ungti7a aki#at trauma tum*ul. Penatalaksanaan *engo#atan *ertama *ada hematoma su#kon ungti7a adalah dengan kom*res hangat. Perdarahan su#kon ungti7a akan hilang atau dia#sor#si dengan sendirin(a dalam + 2 minggu tan*a dio#ati. B. ;dema kornea ?am#aran klinis edema kornea da*at me#erikan keluhan #eru*a *englihatan ka#ur dan terlihatn(a *elangi sekitar #ola lam*u atau sum#er 1aha(a (ang dilihat. Kornea akan terlihat keruh dengan u i *lasedo (ang *ositi6. Penatalaksanaan Pengo#atan (ang di#erikan adalah larutan hi*ertonik se*erti Na/L >F atau larutan garamhi*ertonik 2 G+ 3F) glukosa B%F dan larutan al#umin. Bila ter adi *eninggian tekanan #ola matamaka da*at di#erikan asetoHolamida. &a*at di#erikan lensa kontak lem#ek untuk menghilangkanrasa sakit dan mem*er#aiki ta am *englihatan. >. ;rosi kornea ;rosi kornea meru*akan keadaan terkelu*asn(a e*itel kornea (ang da*at mengaki#atkan olehgesekan keras *ada e*itel kornea. ?am#aran klinis #eru*a *ada erosi *asien akan merasa sakit sekali aki#at erosi merusak kornea (ang mem*un(ai serat sensi#el (ang #an(ak) mata #erair) 6oto6o#ia dan *englihatan akan terganggu oleh media (ang keruh. Pada kornea akan terlihat adan(a de6ek e*itel kornea (ang #ila di#eri 6luorosein akan #er-arna hi au. Penatalaksanaan Anestesi to*ikal da*at di#erikan untuk memeriksa ta am *englihatan dan menghilangkan rasa sakit (ang sangat. Anestesi to*ikal di#erikan dengan hati-hati karena da*at menam#ah kerusakan e*itel. ;*itel (an terkelu*as atau terli*at se#aikn(a dile*as atau diku*as. Untuk men1egah ter adin(a in6eksi da*at di#erikan anti#iotika s*ektrum luas se*erti neos*orin) kloram6enikol dan su6asetamid tetes.Aki#at rangsangan (ang mengaki#atkan s*asme siliar maka da*at di#erikan siklo*legik aksi-*endek se*erti tro*ikamida. Untuk mengurangi rangsangan 1aha(a dan mem#uat rasa n(aman *ada *asien) maka #isa di#erikan #e#at tekan *ada *asien minimal 2B am.
9

2. ;rosi kornea rekuren ;rosi rekuren #iasan(a ter adi aki#at 1edera (ang merusak mem#ran #asal atau tukak metaher*etik. ;*itel akan sukar menutu* dikarenakan ter adin(a *ele*asan mem#ran #asal e*itel kornea se#agai se#agai tem*at dudukn(a sel #asal e*itel kornea. Penatalaksanaan Pengo#atan terutama #ertu uan melumas *ermukaan kornea sehingga regenerasi e*itel tidak 1e*at terle*as untuk mem#entuk mem#ran #asal kornea. Pem#erian siklo*egik #ertu uan untuk mengurangi rasa sakit atau*un untuk mengurangi ge ala radang u7ea (ang mungkin tim#ul. Anti#iotik da*at di#erikan dalam #entuk tetes dan mata ditutu* untuk mem*er1e*at *ertum#uhan e*itel #aru dan men1egah in6eksi skunder. &a*at digunakan lensa kontak lem#ek *ada *asien dengan erosi rekuren *ada kornea dengan maksud untuk mem*ertahankan e*itel #erada ditem*atn(a.

0. Irido*legia Kelum*uhan otot s6ingter *u*il (ang isa diaki#atkan karena trauma tum*ul *ada u7ea sehinggamen(e#a#kan *u*i men adi le#ar atau midriasis. ?am#aran klinis (aitu *asien akan sukar melihat dekat karena gangguan akomodasi dan merasakan silau karena gangguan *engaturan masukn(a 1aha(a ke *u*il. Pu*il terlihat tidak sama #esar atau anisokoria dan #entuk *u*il da*at men adi ireguler. Pu*il #iasan(a tidak #ereaksi terhada* sinar. Penatalaksanaan Penanganan *ada *asien dengan irido*legia *ost trauma se#aikn(a di#erikan istirahat untuk men1egah ter adinn(a kelelahan s6ingter dan *em#erian ro#oransia. 3. ,i6em ,i6ema adalah darah di dalam #ilik mata de*an (ang da*at ter adi aki#at trauma tum*ul sehinggamero#ek *em#uluh darah iris atau #adan siliar. ?am#aran
10

klinis *asien akan mengeluh sakit disertai dengan e*i6ora dan #le6aros*asme. Penglihatan *asien akan sangat menurun dan #ila *asien duduk hi6ema akan terlihat terkum*ul di#agian #a-ah #ilik mata de*an dan da*at memenuhi seluruh ruang #ilik mata de*an. @at #esi di dalam #ola atau da*at menim#ulkan siderosis #ul#i (ang #ila didiamkan *htisis #ul#i dan ke#utaan. Penatalaksanaan #eru*a *enanganan a-al *ada *asien hi6ema (aitu dengan mera-at *asien dengan tidur di tem*at tidur (ang ditinggikan '% dera at *ada ke*ala) di#eri koagulansia dan mata ditutu*. Pada *asien (ang gelisah da*at di#erikan o#at *enenang. Bila ter adi glaukoma da*at di#erikan AsetaHolamida. Parasentesis atau *engeluaran darah dari #ilik mata de*an dilakukan *ada *asien dengan hi6ema #ila terlihat tanda-tanda im#i#isi kornea) glaukoma skunder) hi6ema *enuh dan #er-arna hitam atau setelah > hari tidak terliaht tanda-tanda hi6ema #erkurang. Perdarahan #ilik de*an #ola mata ini terutama #erasal dari *em#uluh darah 1or*us 1iliare dan se#agian ke1il dari *em#uluh darah iris) sedang *en(era*an darahn(a se#agian #esar akan disera* melalui tra#ekular mesh-ork dan selan utn(a ke kanal s1hlemm) sisan(a akan dia#sor#si melalui *ermukaan iris. $akusin mem#agi hi6ema menurut : - ,i6ema tingkat I : *erdarahan mengisi I #agian #ilik de*an mata - ,i6ema tingkat II : *erdarahan mengisi J #agian #ilik de*an mata - ,i6ema tingkat III : *erdarahan mengisi K #agian #ilik de*an mata - ,i6ema tingkat I< : *erdarahan mengisi *enuh #ilik de*an mata Pem#agian hi6ema: L,i6ema *rimer) tim#ul segera oleh karena adan(a trauma. L,i6ema sekunder) tim#ul *ada hari ke 2-> setelah ter adi trauma. ,i6ema ringan tidak mengganggu 7isus) teta*i a*a#ila sangat he#at akan mem*engaruhi 7isus karena adan(a *eningkatan tekanan intra okuler. Penanganan #eru*a istirahat) dan a*a#ila karena *eningkatan tekanan intra okuli (ang di sertai
11

dengan glaukoma maka *erlu adan(a o*erasi segera dengan di lakukann(a *arasintesis (aitu mem#uat insisi *ada kornea dekat lim#us) kemudian di #eri sale* mata anti#iotik dan di tutu* dengan 7er#and. Kom*likasi hi6ema: L ?alukoma sekunder) di se#a#kan oleh adan(a *en(um#atan oleh darah *ada sudut kamera okuli anterior. L Imhi#isi kornea) (aitu masukn(a darah (ang terurai ke dalam lamel-lamel kornea) sehingga kornea men adi #er-arna kuning tengguli dan 7isus sangat menurun. Penanganan hi6ema) (aitu : 1. Pasien teta* istirahat ditem*at tidur 8B-0 hari : sam*ai hi6ema disera*. 2. &i#eri tetes mata anti#iotika *ada mata (ang sakit dan di#eri #e#at tekan. '. Pasien tidur dengan *osisi ke*ala miring 2%C di#eri koagulasi. B. Kenaikan TI= dio#ati dengan *engham#at anhidrase kar#onat. 8asetasolamida:. >. &i #eri tetes mata steroid dan siklo*egik selama > hari. 2. Pada anak-anak (ang gelisah di#eri o#at *enenang 0. Parasentesis tindakan atau mengeluarkan darah dari #ilik mata de*an dilakukan #ila ada tanda-tanda im#i#isi kornea) glaukoma sekunder) hi6ema *enuh dan #er-arna hitam atau #ila setelah > hari tidak terlihat tanda-tanda hi6ema akan #erkurang. 3. Asam aminoka*roat oral untuk anti6i#rinolitik. 4. ;7akuasi #edah ika TI= le#ih '> mm,g selama 0 hari atau le#ih >% mm, selama> hari. 1%. <itrektomi dilakukan #ila terda*at #ekuan sentral dan la7ase kamar anterior. 11. <iskoelastik dilakukan dengan mem#uat insisi *ada #agian lim#us. !elama *era-atan hi6ema *erlu di*erhatikan :2

12

,i6ema *enuh atau tidak Tekanan intraokuler naik atau tidak Aundus terlihat atau tidak. Pada *erdarahan (ang #erasal dari #adan siliar da*at masuk kedalam #adan ka1a menutu*i 6undus ,i6ema (ang *enuh dengan kenaikan TI=) *erlu *em#erian diamo5) gliserin)

(ang harus dinilai selama 2B am. a. Jika TI= teta* tinggi atau turun) teta*i teta* diatas normal) lakukanlah *arasintesa #. Jika TI= men adi normal) diamo5 teta* di#erikan dan dinilai setia* hari. Bila tekanan ini teta* normal dan darah masih terda*at di dalam #ilik mata de*an sam*ai hari ke >-4) lakukan *arasintesa

4. Iridosiklitis Maitu radang *ada u7ea anterior (ang ter adi aki#at reaksi aringan u7ea *ada *ost trauma. ?am#aran klinis Pada mata akan terlihat mata merah) ak#at adan(a darah (ang #erada di dalam #ilik mata de*an maka akan terda*at suar dan *u*il mata (ang menge1il (ang mengaki#atkan 7isus menurun. !e#aikn(a *ada mata diukur tekanan #ola mata untuk *ersia*an memeriksa 6undus dengan midriatika. Penatalaksanaan Pada u7eitis anterior di#erikan tetes midriatik dan steroid to*ikal) #ila terlihat tanda radang #eratmaka da*at di#erikan steroid sistemik. Penanganan dengan 1ara #edah mata. 1%. !u#luksasi Lensa !u#luksasi Lensa adalah lensa (ang #er*indah tem*at aki#at *utusn(a se#agian Honula Hinii atau*un da*at ter adi s*ontan karena trauma atau Honula Hinn (ang ra*uh 8sindrom "ar*han:. ?am#aran klinis *asien *as1a trauma akan mengeluh
13

*englihatan #erkurang. ?am#aran *ada iris #eru*a iridodonesis. Aki#at *egangan lensa *ada Honula tidak ada) maka lensa akan men adi 1em#ung dan mata akan men adi le#ih mio*i. Lensa (ang 1em#ung akan mem#uat iris terdorong ke de*an sehingga #isa mengaki#atkan ter adin(a glaukoma sekunder. Penatalaksanaan Penanganan *ada su#luksasi lensa adalah dengan *em#edahan. Bila tidak ter adi *en(ulit se*erti glaukoma dan u7eitis) maka da*at di#eri ka1a mata koreksi (ang sesuai. 11. Luksasi Lensa Anterior Maitu #ila seluruh Honula Hinn di sekitar ekuator *utus aki#at trauma sehingga lensa masuk kedalam #ilik mata de*an. ?am#aran klinis Pasien akan mengeluh *englihatan menurun mendadak. "un1ul ge ala-ge ala glau1oma kongesti6 akut (ang dise#a#kan karena lensa terletak di #ilik mata de*an (ang mengaki#atkanter adin(a gangguan *engaliran keluar 1airan #ilik mata. Terda*at in eksi siliar (ang #erat)edema kornea) lensa di dalam #ilik mata de*an. Iris terdorong ke #elakang dengan *u*il (ang le#ar. Penatalaksanaan *enanganan *ada Luksasi lensa anterior se#aikn(a *asien segera dilakukan *em#edahan untuk mengam#il lensa. Pem#erian asetaHolamida da*at dilakukan untuk menurunkan tekanan #olamata. 12. Luksasi Lensa Posterior Maitu #ila seluruh dalam #adan ka1a dan tenggelam didataran #a-ah 6undus okuli. ?am#aran klinis Pasien akan mengeluh adan(a skotoma *ada la*ang *andangn(a karena lensa mengganggu kam*us. "ata menun ukan ge ala a6akia) #ilik mata de*an dalam dan iris tremulans. Penatalaksanaan *enanganan (aitu dengan melakukan ekstraksi lensa. Bila ter adi *en(ulit maka diatasi *en(ulitn(a. 1'. ;dem $etina ;dem $etina adalah ter adin(a sem#a# *ada daerah retina (ang #isa diaki#atkan oleh trauma tum*ul. ?am#aran klinis ;dema retina akan mem#erikan
14

-arna retina le#ih a#u-a#u aki#at sukarn(a melihat aringan koroid melalui retina (ang sem#a#. Pada edema retina aki#at trauma tum*ul mengaki#atkan edema makula sehingga tidak terda*at 1herr( reds*ot. Penglihatan *asien akan menurun. Penatalaksanaan Penanganan (aitu dengan men(uruh *asien istirahat. Penglihatan akan normal kem#ali setelah #e#era*a -aktu) akan teta*i da*at uga *englihatan #erkurang aki#at tertim#unn(a daerah ma1ula oleh sel *igmen e*itel. 1B. A#lasi $etina Maitu terle*asn(a retina dari koroid (ang #isa dise#a#kan karena trauma. Biasan(a *asien telahmem*un(ai #akat untuk ter adin(a a#lasi retina. !e*erti adan(a retinitis sanata) mio*ia dan*roses degenerasi retina lainn(a. ?am#aran klinis Pada *asien akan terda*at keluhan keta aman *englihatan menurun) terlihat adan(a sela*ut (angse*erti ta#ir *ada *andangann(a. Pada *emeriksaan 6undus ko*i akan terlihat retina #er-arnaa#u-a#u dengan *em#uluh darah (ang terangkat dan #erkelok-kelok. Penatalaksanaan A#lasi retina ditangani dengan melakukan *em#edahan oleh dokter mata. 1>. $u*tur Koroid $u*tur #iasan(a terletak *ada *olus *osterior #ola mata dan melingkar konsentris di sekitar *a*il sara6 o*tik) #iasan(a ter adi *erdarahan su#retina aki#at dari ru*tur koroid. Bila ru*tur koroid terletak atau mengenai daerah makula lutea maka akan ter adi *enurunan keta aman *englihatan. A7ulasi sara6 o*tik !ara6 o*tik terle*as dari *angkaln(a di dalam #ola mata (ang #isa diaki#atkan karena trauma tum*ul. ?am#aran klinis Penderita akan mengalami *enurunan ta am *englihatan (ang sangat drastis dan da*at ter adike#utaan. Penatalaksanaan Penderita *erlu diru uk untuk menilai kelainan 6ungsi retina dan sara6 o*tikn(a.

12. Pu*il "idriasis


15

&ise#a#kan irido*legia) aki#at sera#ut sara6 (ang mengatur otot s6ingter *u*il. Irido*legia ini da*at ter adi tem*orer 2-' minggu) da*at uga *ermanen) tergantung adan(a *arese atau *aralise dari otot terse#ut. &alam -aktu itu mata terasa silau.

4. Penata a&sanaan Prinsi* *enanganan trauma tum*ul #ola mata adalah a*a#ila tam*ak elas adan(a ru*tur #ola mata) maka mani*ulasi le#ih lan ut harus dihindari sam*ai *asien menda*at anestesi umum. !e#elum *em#edahan) tidak #oleh di#erikan siklo*legik atau anti#iotik to*ikal karena kemungkinan toksisitas o#at akan meningkat *ada aringan intraokular (ang ter*a an. Anti#iotik da*at di#erikan se1ara *arenteral s*ektrum luas dan *akaikan *elindung 6o5 *ada mata. Analgetik) aneiemetik) dan antitoksin tetanus di#erikan sesuai ke#utuhan) dengan restriksi makan dan minum. Induksi anestesi umum harus menghindari su#stansi (ang da*at mengham#at de*olarisasi neuromuskular) karena da*at meningkatkan se1ara transien tekanan #ola mata) sehingga da*at memi1u ter adin(a herniasi isi intraokular.

16

17

You might also like