You are on page 1of 24

FILSAFAT DAN MASALAHNYA

ADA 5 SUB POKOK BAHASAN DALAM SAP FILSAFAT DAN MASALAHNYA YAKNI : I. MASALAH PENGETAHUAN II. TIMBULNYA PENGETAHUAN III. PENGERTIAN FILSAFAT IV. FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM V. FILSAFAT DAN AGAMA

Adapun tujuan yang ingin dicapai yakni : 1. Mengetahui masalah pokok dalam filsafat. 2. Memahami yang di maksud dengan pengetahuan dan cirinya. 3. Mengetahui bagaimana proses timbulnya pengetahuan. 4. Mengetahui pengertian filsafat. 5. Mengetahui kaitan filsafat dengan ilmu pengetahuan. 6. Memahami relasi antara filsafat dan agama.

Sejarah pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sejarah bangsa Indonesia. Mulai dari masa kejayaan bangsa Indonesia melawan kolonialisme sampai bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya itu dan berhasil juga menjawab tantangan tersebut dengan mengisi kemerdekaannya itu dengan pembangunan. Meski saat itu belum dikenal yang namanya pancasila namun unsur unsur pancasila yang menjadi cikal bakal lahirnya pancasila sudah ada sejak dari dulu yakni telah ada sebelum tanggal 17 Agustus 1945, bahkan sebelum datangnya kaum penjajah. Secara garis besarnya ada tiga pokok permasalahan yang ingin dipecahkan oleh filsafat itu sendiri yakni : 1. Apakah sebenarnya hakekat hidup itu? Pertanyaan ini di pelajari oleh Metafisika. 2. Apakah yang dapat saya ketahui ? Permasalahan ini dikupas oleh Epistemology. 3. Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas oleh Antropology filsafat.

Meskipun pada hakekatnya betapa banyak dan beraneka ragamnya buah pemikiran itu, namun pada hakekatnya upaya manusia dalam memperoleh pengetahuan itu didasarkan hanya kepada 3 masalah pokok dan yang utama yaitu :
1. Apa yang ingin kita ketahui? (Masalah Ontology) 2. Bagaimana cara kita memperoleh pengetahuan? (Epistemology) 3. Adakah nilai pengatahuan itu bagi kita? (Axiology)

Berdasarkan Etimologinya kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab , yang juga diambil dari bahasa Yunani ooi phylosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) san (Sophia = kebijaksanaan). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang pencinta kebijaksanaan. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa belanda juga di kenal di Indonesia . Bentuk terakhir ini lebih mirip aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah di sebut filsuf.

filsafat adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan di jabarkan dalam konsep mendasar. Bisa juga dikatakan suatu kegiatan budi manusia untuk mengerti segala sesuatu, baik yang konkrit, abstrak maupun nilai spiritual, dengan obyek formal mencari hakekat segala sesuatu. Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu sampai pada hakekatnya Filsafat merupakan tingkat paling tinggi pikiran manusia, yaitu pikiran reflektif dengan metode kontemplasi dan proses deduktif yang tujuannya memperoleh kebenaran yang hakiki.

Pancasila hasil pemikiran manusia Indonesia untuk mencari kebenaran hingga mendekati kesungguhan yang digenggamnya seirama ruang dan waktu. Karateristik berpikir filsafat : Berpikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi Berpikir secara sistematis Menyusun suatu skema konsepsi, dan Menyeluruh. Ada berbagai aliran didalam filsafat ada suatu bukti bahwa bermacam-macam pendapat yang berbeda satu sama lain. Misalnya : Rationalisme Materialisme Idealisme Hedonisme

D. FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN


Apa hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan ?
Louis Katsoff : Bahasa yang di pakai hampir sama (saling melengkapi) hanya saja filsafat berbicara mengenai ilmu pengetahuan bukan di dalam ilmu pengetahuan. Filsafat dalam mencari jawaban harus memperhatikan hasil-hasil ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam menemukan rahasia kodrat alam harus mengetahui anggapan kefilsafatan mengenai alam kodrat tersebut. Banyak ilmuwan yang juga filsuf. Para filsuf terlatih di dalam metode ilmiah, dan sering pula menuntut minat khusus dalam beberapa ilmu sebagai berikut : Historis, mula-mula filsafat identik dengan ilmu pengetahuan, sebagaimana juga filsuf identik dengan ilmuwan. Objek material ilmu adalah alam dan manusia. Sedangkan objek material filsafat adalah alam, manusia dan ketuhanan.

Filsafat berbeda dengan ilmu-ilmu lain karena :


Filsafat menyelidiki, membahas, serta memikirkan seluruh alam kenyataan, dan menyelidiki bagaimana hubungan kenyataan satu sama lain. Sedangkan ilmu-ilmu lain atau ilmu vak menyelidiki hanya sebagaian saja dari alam maujud ini.

Filsafat tidak saja menyelidiki tentang sebab akibat, tetapi menyelidiki hakikatnya sekaligus. Sedangkan ilmu vak membahasa tentang sebab dan akibat suatu peristiwa.

Dalam pembahasannya filsafat menjawab apa isi sebnarnya, dari mana asalnya, dan hendak kemana perginya. Sedangkan ilmu vak harus menjawab pertanyaan bagaimana dan apa sebabnya.

E. FILSAFAT DAN AGAMA

Kata Agama berasal dari bahasa Sanskrit a yang berarti tidak dan gam yang berarti pergi, tetap di tempat, diwarisi turun temurun dalam kehidupan manusia Dalam Al-Quran terdapat kata din yang menunjukkan Dick Hartoko menyebut agama itu religi yaitu ilmu pengertian agama dan ada juga yang menunjukkan hari yang menelitihubungan antara manusia dengan sang kiamat pencipta.

Cakupan filsafat Agama Harun Nasution : 1. Membahas dasar-dasar agama secara analitis dan kritis dengan maksud untuk menyatakan kebenaran suatu ajaran agama bukanlah suatu yang mustahil dan bertentangan dengan logika 2. Memikirkan dasar-dasar agama secara analitis dan kritis tanpa terikat pada ajaran agamatertentu dan tanpa terikat pula untuk membenarkan ajaran agama tertentu Aslam Hadi : 1. Filsafat agama membicarakan kepercayaan dan kebenaran agama 2. Filsafat agama merupakan kajian terhadap hal-hal yang fundamental dari agama. Katsoff : 1. Filsafat keagamaan yakni filsafat yang disusun berdasarkan ajaran dan kepercayaan agama tertentu sebagai pendirian-pendirian hakiki. 2. Filsafat agama adalah suatu penyelidikan yang bersifat kritis tentang agama yakbi berdasarkan makna istilahistilah, bahan bukti, dan prinsip-prinsip verifikasi.

Objek filsafat agama bukan saja persoalan ketuhanan tetapi juga persoalan eskatologis yakni yang berbicara tentang hari kiamat dan hal-hal yang akan dialami manusia pada waktu itu Filsafat agama sebenarnya bukanlah langkah untuk menyelesaikan agama secara tuntas. Pembahasan filsafat agama hanya bertujuan untuk mengungkapkan argumen-argumen yang mereka kemukakan dan memberikan penilaian terhadap argumen tesebutdari segi logisnya

Perbandingan agama dan filsafat


Prof. Dr. H. Rasyidi Perbedaan filsafat dan agama bukan pada bidangnya, tetapi pada cara menyelidiki bidang itu sendiri. - Filsafat adalah berpikir, sedangkan agama adalah mengabdikan diri. - Agama banyak berhubungan dengan hati, sedangkan filsafat banyak berhubungan dengan pemikiran. Willem temple filsafat menuntut pengetahuan untuk memahami, sedangkan agama menuntut pengetahuan untuk beribadah atau mengabdi. Mahmud Subhi Agama mulai dari keyakinan, sedangkan filsafat mulai dari mempertanyakan sesuatu.

Hubungan filsafat dan agama


Hal ini dapat dibedakan menjadi : 1. Filsafat agama pada umumnya. Yang merupakan hasil pemikiran dasar-dasar agama yang bersifat analitis rasional dan kritis, tetapi bebas (terlepas) dari ajaran-ajaran agama. Dalam pembahasannya tentang ajaran-ajaran agama disatu pihak bersifat membenarkan dan di pihak lain bisa bersifat mengingkarinya atau menentangnya.
2.

Filsafat agama atau theology (Ilmu Agama) membahas dasardasar yang terdalam tentang sesuatu agama tertentu, misalnya: theology Islam, theology Nasrani, dan theology yahudi. Tugas filsafat disini adalah berusaha mengantar ajaran-ajaran agama itu kedalam budi manusia sehingga dapatlah diterima dan dipahami sepenuhnya secara rasional.

Farmasi dalam Perspektif Filsafat Ilmu Pengetahuan FIlsafat Ilmu Pengetahuan Farmasi

a. Farmasi dalam paradigma ontologis

1. Filsafat Moral Behaviour Sciences Menyangkut ilmu-ilmu tentang perilaku manusia (moralnya).
2. Filsafat Alam Cosmologia Menyangkut semua tentang alam mini dan hubungannya satu sama lain termasuk hubungannya satu sama lain dan bagaimana manusia sebagai mahkluk yang mempunyai kedudukan yang istemewa.

b. Farmasi dalam Paradigma Epistemologi

Farmasi

Farmasi teoritis

Farmasi praktis

Farmasi Fisika

Kimia Farmasi

Farmasetika

Farmasi Sosial

Farmasi Industri

Farmasi Pelayanan

c. Farmasi dalam paradigma Etika Pemberdayaan farmasi dalam bidang pengabdian kesehatan tidak hanya terbatas pada bagaimana meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi harus bernuansa lebih luas, yaitu bagaimana meningkatkan kualitas SDM dan kualits kehidupan, maka peranan farmasi hendaknya bukan hanya terbatas pada bagaimana menemukan obat, tetapi jauh lebih kedepan bagaimana mengembangkannya dan membantu masyarakat agar mereka mau dan mampu menjaga kesehatannya dengan baik serta menjadikan industri farmasi dan unit-unit pelayanan kefarmsian sebagai sarana untuk meningkatkan derajat kehidupan dan penghidupan yang layak bagi sebagian besar masyarakat dan umat manusia seluruhnya.

Kesimpulan
1. Secara garis besarnya ada tiga pokok permasalahan yang ingin dipecahkan oleh filsafat itu sendir yakni : a. Apakah sebenarnya hakekat hidup itu? Pertanyaan ini di pelajari oleh Metafisika b. Apakah yang dapat saya ketahui? Permasalahan ini dikupas Oleh epistemology c. Apakah manusia itu? Masalah ini dibahas oleh Antopology Filsafat.

2. Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melaui pengamatan inderawi yang muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya dan mengendalikan benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri tertentu, yang membedakan ilmu pengetahuan dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya. Ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial, yang diperoleh manusia melaui proses berfikir. Setiap ilmu merupakan pengetahuan tentang suatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait. Ciri-ciri atau sifat ilmu : Ilmu memiliki objek Ilmu harus memiliki metode Bersifat universal Sistematis

3. Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu. Dan filsafat di mulai dari rasa ingin tahu yang melahirkan pengetahuan dan munculnya kepastian. Pengetahuan bersifat didorong untuk mengetahui apa yang telah kita ketahui dan apa yang belum kita ketahui. Meskipun pada hakekatnya betapa banyak dan beraneka ragamnya buah pemikiran itu, namun pada hakekatnya upaya manusia dalam memperoleh pengetahuan itu didasarkan hanya kepada 3 masalah pokok dan yang utama yaitu : 1. Apa yang ingin kita ketahui (Masalah Ontology) 2.Bagaimana cara kita memperoleh pengetahuan (Epistemology) 3. Adakah nilai pengatahuan itu bagi kita (Axiology).

4. Filsafat adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan di jabarkan dalam konsep mendasar. Atau bisa juga dikatakan suatu kegiatan budi manusia untuk mengerti segala sesuatu, baik yang konkrit, abstrak maupun nilai spiritual, dengan obyek formal mencari hakekat segala sesuatu. Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu sampai pada hakekatnya, oleh karena itu, filsafat merupakan tingkat paling tinggi pikiran manusia, yaitu pikiran reflektif dengan metode kontemplasi dan proses deduktif yang tujuannya memperoleh kebenaran hakiki.

5. Filsafat dan ilmu pengetahuan masih memiliki hubungan dekat , sebab baik filsafat maupun ilmu pengetahuan sama-sama merupakan pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan mempunyai objek material yang formal. Yang membedakannya, filsafat mempelajari seluruh realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya mempelajari 1 bidang tertentu.

6. Ada dua ilmu pengetahuan universal yang meliputi seluruh hidup manusia dan yang untuk sebagian yang menganai persoala-persoalan yang sama, sehingga terasa haruslah ada sesuatu hubungan antara kedua ilmu tersebut. Pendapatpendapat para ahli mengenai hubunga antara keduanya : Filsafat dan agama merupakan dua pendekatan mendasar menuju pada kebenaran. Apa yang hendak dibedakan dengan tajam di sini bukan filsafat, yang di pahami sebagai system rasional pemahaman (inteleksi) dan wahyu yang dirumuskan secara bebas; dan agama, yang dipahami sebagai tradisi wahyu secara total

You might also like