You are on page 1of 24

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN WAHAM

Dibuat Untuk Melengkapi Tugas Keperawatan Jiwa Dosen Pembimbing : Reni Cipto P. S.Kep., Ns

Disusun Oleh Kelompok 4 : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Aji Setiana Agung Muj Winaryo Dian Putri Isnaeni Nur Nailatul Afia Pertiwi Dwi Anggraeni Tuti Fauziyah Wildan Aulana Zaki Kurniawan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA (STIKES BHAMADA) PROGRAM PROFESI NERS Jalan Cut Nyak Dhien No. 16 Kalisapu Slawi 2014 / 2015

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Inayah kepada semua hambaNya. Salawat dan salam selalu

tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan kerabat beliau hingga akhir jaman. Alhamdulillah karena berkat Rahmat Allah-lah makalah ini kami dapat menyelesaikan penulisan yang berkaitan dengan Laporan Pendahuluan dan

Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Waham Selama penyusunan makalah ini kami selaku penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, terutama dari Reni Cipto Pamungkas S.kep.,Ns , selaku dosen pengampu mata kuliah ini. Ucapan terima kasih tak lupa kami persembahkan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Dan semua pihak yang telah ikut andil dan terlibat baik secara langsung maupun yang mana

tidak langsung dalam membantu penulisan makalah ini, tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari adanya kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saran yang membangun sangat makalah ini. Akhirnya dapat memberikan manfaat semua, khususnya di bidang Keperawatan. dan kritik

dan kesalahan

kami harapkan demi kesempurnaan kami hanya berharap semoga makalah ini dan menambah wawasan bagi kita

Slawi, 11 Desember 2013

Penulis

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Laporan Pendahuluan Pada Pasien Waham a. Masalah Utama b. Proses terjadinya masalah 1. Pengertian 2. Penyebab 3. Akibat 4. Tipe waham 5. Manifestasi Klinik 6. Pohon Masalah 7. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji 8. Diagnosa Keperawatan 9. Rencana Tindakan Daftar Pustaka Strategi Keperawatan a. Mengidentifikasi kemampuan yang tidak terpenuhi b. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki c. Mengidentifikasi penggunaan obat secara benar

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN WAHAM

A. Masalah Utama. Perubahan isi pikir : waham B. Proses terjadinya masalah 1. Pengertian Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien (Aziz, 2003). Waham adalah gangguan isi pikir yang ditandai dengan keyakinan tentang diri dan lingkungan yang menyimpang dan dipertahankan secara kuat (Yudhi dkk, 2011). Waham adalah gangguan psikotik yang kronik, pada orang yang mengalaminya tidak dapat menilai realitas dengan baik dan pemahaman diri buruk (Kaplan dan Sadock, 1997). Waham menurut Maramis (1998), Keliat (1998) dan Ramdi (2000) menyatakan bahwa itu merupakan suatu keyakinan tentang isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang kebudayaannya, keyakinan tersebut dipertahankan secara kokoh dan tidak dapat diubah-ubah. Mayer-Gross dalam Maramis (1998) membagi waham dalam 2 kelompok, yaitu primer dan sekunder. Waham primer timbul secara tidak logis, tanpa penyebab dari luar. Sedangkan

waham sekunder biasanya logis kedengarannya, dapat diikuti dan merupakan cara untuk menerangkan gejala-gejala skizofrenia lain, waham dinamakan menurut isinya, salah satunya adalah waham kebesaran Waham adalah keyakinan dan gangguan isi pikir berdasarkan realitas yang salah. 2. Penyebab Penyebab secara umum dari waham adalah gangguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. 3. Akibat Akibat dari waham klien dapat mengalami beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan yang ditandai dengan : a. Muka merah b. Pandangan tajam c. Otot tegang d. Nada suara tinggi e. Berdebat f. Klien memaksakan kehendak: merampas makanan g. Memukul jika tidak senang

C. Tipe-tipe waham Menurut kaplan dan sadock (1997), tipe-tipe waham antara lain: 1. Tipe Eritomatik Klien dicintai mati-matian oleh orang lain, biasanya orang yang sangat terkenal, seperti artis, pejabat, atau atasanya. Klien biasanya hidup terisolasi, menarik diri, hidup sendirian dan bekerja dalam pekerjaan yang sederhana. 2. Tipe kebesaran (magalomania) Keyakinan bahwa seseorang memiliki bakat, kemampuan, wawasan yang luar biasa, tetapi tidak dapat diketahui

3. Waham cemburu Cemburu terhadap pasanganya. Tipe ini jarang ditemukan (0,2%) dari pasien psikiatrik. Onset sering mendadak, dan hilang setelah perpisahan/ kematian pasangan. Tipe ini menyebapkan penyiksaan hebat dan fisik yang bermakna terhadap pasangan, dan kemungkinan dapat membunuh pasangan, oleh karena delusinya.

4. Waham kejar Keyakinan merasa dirinya dikejar-kejar, diikuti oleh orang lain. Tipe ini paling sering ditemukan pada gangguan jiwa. Dapat berbentuk sederhana, ataupun terperinci, dan biasanya berupa tema yang berhubungan difitnah secara kejam, diusik, dihalang-halangi, diracuni, atau dihalangi dalam mengejar tujuan jangka panjang. 5. Waham tipe somatik (psikosis hipokondrial monosimptomatik) Perbedaan dengan hipokondrial adalah pada derajat keyakinan yang dimiliki klien. Menetapnya waham somatik yang tidak kacau tanpa adanya gejala psikotik lainya menyatakan gangguan delosional/ waham tipe somatik. 6. Waham Nihilistik Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan. 7. Sisip Pikir Percaya ada pikiran orang lain yang masuk dalam pikirannya 8. Kontrol Pikir Merasa perilakunya dikendalikan oleh pikiran orang lain 9. Siar Pikir Percaya bahwa pikirannya disiarkan ke dunia luar. Pernah lihat orang gila berorasi seakan-akan dia berada di tengah keramaian dan omongannya di dengar oleh semua orang. Waham siar pikir inilah yang diderita pasien tersebut

D. Manifestasi klinik Manifestasi klinik waham yaitu berupa : 1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya ) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan. 2. Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung.

E. Pohon masalah Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Perubahan isi pikir: waham

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

F. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji 1. Masalah keperawatan : a. Gangguan konsep diri : harga diri rendah b. Gangguan isi pikir : waham c. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan 2. Data yang perlu dikaji :

a. Gangguan konsep diri : harga diri rendah 1) Data subjektif Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri 2) Data objektif Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup b. Perubahan isi pikir : waham 1) Data subjektif : Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan. 2) Data objektif : Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung c. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan 1) Data subjektif Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal pada seseorang, klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal, atau marah, melukai / merusak barang-barang dan tidak mampu mengendalikan diri. 2) Data objektif Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras, bicara menguasai, ekspresi marah, pandangan tajam, merusak dan melempar barang-barang.

G. Diagnosa Keperawatan a. Gangguan isi pikir : waham

b. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah.

H. Rencana Keperawatan 1. Gangguan isi pikir : waham SP 1 kebutuhan yang tidak terpebuhi a. Tujuan umum : Pasien bisa memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi b. Tujuan khusus : 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan : a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri. 2) Klien dapat berhubungan dengan realitas Tindakan : a) Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain, tempat dan waktu). b) c) Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas. Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien

3) Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi Tindakan : a) Observasi kebutuhan klien sehari-hari. b) Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah). c) Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya waham.

d) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin). e) Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya. 4) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan Tindakan : a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan b) Beri pujian atas keberhasilan klien c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah 5) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian Tindakan : a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian. SP 2 Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki a. Tujuan umum : Pasien bisa mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki b Tujuan khusus : 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan : a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri. 2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. Tindakan :

a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki b) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis c) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 3) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan Tindakan : a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan b) Beri pujian atas keberhasilan klien c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah 4) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian Tindakan : a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian. SP 3 Klien dapat menggunakan obat secara benar a. Tujuan umum : Pasien bisa menggunakan obat secara benar b. Tujuan khusus : 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan : a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri. 2) Klien dapat menggunakan obat secara benar Tindakan : a) Diskusikan tentang pemberian obat secara benar

b) Beri penjelasan kepada klien tentang pemberian obat secara benar c) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis 3) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian Tindakan : a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian. 2. Gangguan konsep : diri harga diri rendah SP 1 Mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki si a. Tujuan umum : Klien mampu mendisukusikan aspek positif dan kemampuan yang dimiliki b. Tujuan khusus : 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan : a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri. 2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki. Tindakan : a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki b) Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis c) Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki 3) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan

Tindakan : a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki b) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah 4) Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Tindakan : a) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampua b) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien c) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan 5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan Tindakan : a) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan b) Beri pujian atas keberhasilan klien c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah 6) Klien mendapatkan pujian yang wajar dari perawat sesuai dengan keberhasilan Tindakan : a) Beri pujian atas keberhasilan klien b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis 7) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian Tindakan : a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.

SP 2 Melatih kemampuan kedua yang dipilih klien a. Tujuan umum :

Klien mampu melakukan kegiatan kedua yang dipilih klien b Tujuan khusus : 1) Klien dapat membina hubungan saling percaya Tindakan : a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, perkenalan diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan) b) Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya c) Sediakan waktu untuk mendengarkan klien d) Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri. 2) Klien dapat melakukan jadwal kegiatan harian. Tindakan : a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis c) Klien dapat melakukan kegiatan berdasarkan jadwal kegiatan harian. 3) Klien dapat melatih kemampuan kedua yang dipilih Tindakan : a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki b) Melatih kemampuan kedua yang dimiliki klien c) Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan d) Beri pujian atas keberhasilan klien 4) Klien dapat memasukan kegiatan dalam jadwal harian Tindakan : a) Diskusikan kegiatan yang dimiliki pasien

b) Hindari memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis c) Klien dapat membuat jadwal kegiatan harian.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz R, dkk. 2003 Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr Amino Gondoutomo. Keliat Budi A. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta: EGC. 1999 Tim Direktorat Keswa. 2000Standart asuhan keperawatan kesehatanberika jiwa. Edisi 1. Bandung: RSJP. Townsend M.C. . 1998. Diagnosa keperawatan pada keperawatan psikiatri; pedoman untuk pembuatan rencana keperawatan. Jakarta: EGC. Pelatihan asuhan keperawatan pada klien gangguan jiwa. 20 22 Novembr 2004. Semarang.

STRATEGI PELAKSANAAN PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN PERTAMA

Masalah utama Hari/tanggal

: Waham : 11 Desember 2013

A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung. 2. Diagnosa keperawatan Waham 3. Tujuan khusus a. Tujuan umum Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi b. Tujuan khusus 1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki 2) Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi

3) Pasien dapat berhubungan dengan realitas 4) Pasien dapat menggunakan obat dengan benar 4. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan 1. Fase orientasi Selamat pagi bapak. Perkenalkan saya perawat XY, panggil saja saya X. Saya perawat yang akan merawat bapak, jadi segala sesuatu yang terjadi sama bapak akan menjadi tanggung jawab saya. Kalau boleh tau nama bapak siapa? Bapak suka dipanggil apa? Bapak, tujuan saya disi akan membantu untuk menyelesaikan masalah bapak. Bagaimana perasaan bapak hari ini? Berdasarkan catatan keperawatan yang ada bapak suka curiga sama orang lain, bapak menganggap orang lain utusan bapak, bapak mudah tersinggung. Apakah benar bapak? Baik bapak, sekarang kita akan mencoba mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi selama dirumah maupun dirumah sakit. Bapak mintanya berapa menit? Bagaimana kalo 15 menit? Dimana tempatnya? 2. Fase kerja Coba ceritakan kepada saya apa saja kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh bapak selama dirumah dan dirumah sakit? Coba sekarang kita buat jadwal apa saja aktivitas yang bisa bapak lakukan? Jadi yang bapak bisa lakukan ada .... yaitu .... bagus sekali bapak, bapak sudah bisa menilai kemampuan yang bapak miliki. 3. Fase terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang tadi?,,,Bapak tadi sudah menceritakan kepada saya tentang apa yang tidak terpenuhi selama dirumah dan dirumah sakit dan tadi kita sudah selesai membuat jadwal aktifitas bapak. Coba ceritakan kembali kemampuan apa yang bapak bisa lakukan???? Baik bapak, nanti diingat-ingat kembali aktivitas yang bisa bapak lakukan.

Bapak, saya senang sekali bisa berbincang-bincang sama bapak. Bagaimana kalo nanti jam 12 kita berbincang-bincang lagi? Tempatnya dimana? Waktunya berapa menit? Topiknya nanti realitas.

STRATEGI PELAKSANAAN PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN KEDUA

Masalah utama : Waham Hari / tanggal : 11 Desember 2013 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung. 2. Diagnosa keperawatan : Waham 3. Tujuan a. Tujuan umum Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan yang dimiliki b. Tujuan Khusus 1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki 2) Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi

3) Pasien dapat menggunakan obat dengan benar 4) Pasien dapat berhubungan dengan realitas 4. Strategi Pelaksanaan 1. Fase Orientasi Selamat pagi pak,,??? Masih ingat dengan saya??,,lupa,,baik perkenalkan yaa pak nama saya perawat XY biasanya di panggil X saya bertugas di sini dari jam 07.00 sampai jam 14.00 siang nanti. Dengan pak M ya??,,biasanya suka di panggil dengan sebutan apa??? Wach,,,bagus sekali yach,,, Bagaimana perasaan bapak hari ini,,??sudah makan belum??tadi makan dengan lauk apa??? bapak kelihatan gagah sekali ya pagi ini,,, Baik pak,,sesuai dengan kontrak kita kemarin yaa pak,,,hari ini kita bertemu jam 09.00, waktunya 15 menit, di taman ini untuk

membahas kemampuan-kemampuan yang di miliki oleh bapak yaa,,, 2. Fase Kerja Baik pak, sekarang bapak bisa menceritakan kepada saya, kemampuankemampuan apa saja yang bisa bapak lakukan..??? saya bisa mengepel, menyapu, menggambar, mencuci baju, merapikan tempat tidur sendiri, Wah hebat sekali. Selain itu apa lagi pak. Bagus sekali ternyata bapak pandai mengukir yaaa,,, 3. Fase Terminasi Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tadi?? Bapak bisa menyebutkan kembali kemampuan-kemampuan apa yang bapak miliki??? Wach,,,hebat sekali bapak bisa menyebutkan kembali kemampuan-kemampuan yang bapak miliki. Saya,,senang sekali hari ini bisa mengobrol dengan bapak,,bagaimana kalau besok kita ketemu lagi..????yaa,,,mau,,baik pak besok kita ketemu jam berapa pak.?? waktunya berapa menit?? tempatnya dimana??baik pak,,besok kita ketemu lagi yaa pak jam 09.00 waktunya 15 menit di taman yaa pak,,besok kita akan membahas kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi selama bapak si sini dan bapak bisa mengingat kembali kemampuan apa yang bapak miliki dan bisa di sampaikan besok,,,

Sebelum kita bertemu tadi bapak sedang melakukan aktifitas apa??baik,,,bapak bisa melanjutkan kembali aktifitas yang tadi sedang bapak lakukan. Selamat beraktifitas yaa pak,,selamat siang......

STRATEGI PELAKSANAAN PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN KETIGA

Masalah utama : Waham Hari / tanggal : 11 Desember 2013 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung. 2. Diagnosa keperawatan : Waham 3. Tujuan a. Tujuan umum Klien mampu meminum obat sesuai program b. Tujuan Khusus 1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki 2) Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi

3) Pasien dapat menggunakan obat dengan benar 4) Pasien dapat berhubungan dengan realita 4. Strategi pelaksanaan 1. Fase orientasi Selamat pagi Ny. U perkenalkan nama saya perawat tuti, Saya biasa dipanggil tuti. saya bertugas dri jam 07.00 pagi sampai jam 214.00 siang nanti kalau boleh tau nama Ny. U siapa? Suka dipanggil siapa? Sudah berapa lama Ny.U di rawat? Apakah Ny. U masih ingat siapa yang membawa kesini? Bagaimana perasaan Ny.U saat ini? Baik

sekarang saya akan mengajari Ny. U cara menggunakan obat dengan benar.apa Ny. U sudah tahu bagaimana cara menggunakan obat yang benar? Apa Ny. U sudah melakukan minum obat dengan teratur? 2. Fase kerja Apakah Ny. U sudah minum obat dengan teratur? Berapa kali Ny. U minum obat dalam sehari? Apakah Ny. U sudah tau tentang cara

mengkonsumsi obat dengan benar? Kalau Ny.U belum paham, nanti saya akan mengajarkan cara menggunakan obat dengan benar. Bagaimana ibu apakah ibu mau mendengarkan penjelasan dari saya? Menggunakan obat itu ada 5 prinsip yang benar yaitu benar dosis, benar frekuensi,benar efek samping.benar efek, dan benar akibat

penghentian.bagaimana ibu apakah ibu faham yang sudah saya jelaskan tadi? Coba nanti ibu jelaskan kembali yang sudah saya jelaskan tadi. 3. Fase terminasi Bagaimana ibu setelah tau cara menggunakan obat yang benar? Coba ibu jelaskan lagi ada berapa cara menggunakan obart yang benar sesuai program yang sudah saya jelaskan tadi. Ibu U jika ibu mau minum obat lagi nanti ibu menanyakan ke perawat yang mengasih obat ibu ya.menanyakan apa kegunaan obat ini.jadi nanti ibu lebih tahu dan memahami obat ini.bagaimana ibu apakah bisa di mengerti tentang penjelasan dari saya? Baik ibu U saya sudah selesai berbincang-bincang ya bu Bagaimana ibu kalau besok kita ketemu lagi?apakah ibu bisa

ketemu lagi dengan saya? Nanti saya akan mengajarkan ibu bagaimana cara mengkonsomsi obat yang benar.besok mau ketemu dimana bu? Ya nanti saya nunggu di taman ya bu, kalau masih pagi di taman kan udara masih segar dan fikiran juga masih fresh ya bu.ok bu,,,ketemunanti besok ya bu

STRATEGI PELAKSANAAN PSIKOTERAPEUTIK PASIEN DENGAN WAHAM PERTEMUAN KEEMPAT

Masalah utama : Waham Hari / tanggal : 11 Desember 2013 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan, klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah tegang, mudah tersinggung. 2. Diagnosa keperawatan : Waham 3. Tujuan a. Tujuan umum Klien dapat berhubungan dengan realitas b. Tujuan Khusus 1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki

2) Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi 3) Pasien dapat menggunakan obat dengan benar 4) Pasien dapat berhubungan dengan realitas 4. Strategi Pelaksanaan 1. Fase Orientasi Selamat pagi mas Yn, mas Yn masih ingat nama saya siapa? Oh mas Yn lupa, baik kita kenalan lagi ya Vn nama saya perawat V, mas Yn masih suka dipanggil mas atau siapa ? wah nama panggilannya bagus sekali. Mas Yn bagaimana perasaannya hari ini ? wah mas Yn lagi seneng ya ? Mas Yn kemarin kan kita kan sudah ketemu untuk membahas masalah kebutuhan mas Yn yang tidak terpenuhi, sekarang bisa mas Yn sebutkan kebutuhan mas Yn yang belum terpenuhi dirumah dan dirumah sakit ? apa sudah ada yang terpenuhi mas Yn sekarang ? wah bagus sekali kalau begitu saya ikut senang. Baik, sekarang kita akan belajar berhubungan dengan realita, bagaimana apakah mas Yn bersedia? Kalau begitu mas Yn mintanya kta ngobrol berapa menit? Dimana kita ngobrolnya? Bagaimana kalu kita ngobrol sambil duduk dikursi taman ? 2. Fase Kerja Kita mulai ya mas ngobrolnya, mas itu menganggap diri mas Yn itu siapa? Baik mas, mas adalah pasien kami, mas itu sudah punya istri dan dua orang anak, mas ingat ? kerjaan mas Yn kan seorang pegawai di dinas kesehatan. Orang lain yang memakai baju sama seperti mas itu teman mas Yn, dan yang memakai baju putih-putih adalah perawat yang bertugas merawat dan membantu mas, sekarang kita ada dirumah sakit mas Yn, tempat untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang mas hadapi. Nanti kalau mas Yn kesepian, saya ajak mas Yn bermain dengan teman-teman yang lain ya, biar kita bisa kenalan sama mereka dan mas punya banyak teman. Bagaiman mas Yn mau ? Bagus sekali, kalau mas Yn mau.

3. Fase Terminasi Bagaimana perasaan mas Yn setelah ngobrol dengan saya ? syukur, kalo mas senang. Saya juga senang sekali bisa ngobrol dengan mas Yn. Baik, tadi kan kita sudah ngobrol masalah realita, mas zaki bisa ceritakan kembali kepada saya mas itu siapa dan sedang dimana ? Wah pinta sekali mas Yn. mas nanti kalau ada apa-apa mas Yn bisa menghubungi saya atau perawat yang ada disini. Nah besok saya akan kesini lagi untuk membahas bagaimana menggunakan obat dengan benar. Bagaiman mas, besok kita ngobrolnya jam berapa ? berapa menit? dimana tempatnya ? bagaimana kalau disini saja mas Yn? baik kalau bergotu besok kita ketemu lagi untuk membahas bagaimana menggunakan obat dengan benar, kalu begitu berhubung ini sudah 15 menit, berarti waktu ngobrol kita sudah selesai, terima kasih mas, silahkan mas Yn lanjutkan aktivitas mas lagi, saya permisi dulu.

You might also like