You are on page 1of 8

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATERI HUKUM NEWTON TENTANG GERAK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA

KELAS X Farida Ermawati, Sutopo, dan Mudjihartono Universitas Negeri Malang E-mail: farydadirman@gmail.com
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan menghasilkan multimedia pembelajaran interaktif materi Hukum Newton tentang Gerak untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa SMA kelas X. Metode penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan Borg dan Gall (1996). Uji coba dilakukan melalui validasi yang terdiri dari validasi materi dan media. Validasi dilakukan oleh validator ahli yaitu dua dosen ahli dan satu guru fisika SMA. Kemudian paket pembelajaran diuji coba secara terbatas pada 10 siswa SMA kelas X untuk mengetahui respon siswa terhadap produk pengembangan dan peningkatakn pemahaman konsep siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk validasi isi materi dan validasi isi media adalah angket dengan skala Likert, sedangkan instrumen untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep digunakan tes hasil belajar. Analisis data dilakukan dengan perhitungan rata-rata untuk angket uji kelayakan dan uji Nonparametric Test wilcoxon dan perhitungan N-gain untuk tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif sudah layak untuk digunakan dalam pembelajaran, namun perlu revisi beberapa bagian. Kata Kunci: multimedia pembelajaran interaktif, pemahaman konsep, Hukum Newton tentang gerak.

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Pembelajaran fisika memiliki tujuan, yaitu untuk mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai fenomena alam dan menyelesaikan masalah baik secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pembelajaran fisika disekolah harus menekankan pada pemahaman konsep dengan berlandaskan hakikat IPA yang mencakup produk, proses, dan sikap ilmiah. Pada mata pelajaran Fisika SMA kelas X, siswa diajarkan materi tentang Hukum I, II, dan III Newton. Konsep-konsep yang terkait dengan Hukum Newton merupakan materi yang relatif abstrak yang sulit dipahami oleh siswa. Materi Hukum Newton tentang dinamika gerak akan lebih mudah dipahami ketika materi tersebut dapat disajikan secara nyata dengan bantuan video/gambar/ animasi untuk aplikasi yang tidak bisa dimunculkan pada kehidupan sehari-hari. Masalah universal yang sering dihadapi guru dan berkaitan langsung dalam pembelajaran Hukum Newton adalah memilih atau menentukan media pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi. Salah satu jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah multimedia pembelajaran interaktif. Media pembelajaran berbentuk multimedia pembelajaran interaktif didesain sedemikian rupa sehingga konsep-konsep dalam Hukum Newton tersampaikan secara jelas dan mendalam.

Tujuan dan Problematika Pembelajaran Hukum Newton tentang Gerak Fisika menguraikan dan menganalisis struktur dan peristiwa yang terjadi di alam, teknik, dan lingkungan sekitar kita. Pembelajaran fisika dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemmapuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup (Depdiknas, 2006). Pada saat guru mengajar, para guru sering dihadapkan pada persoalanpersoalan yang berkaitan dengan bagaimana cara mempermudah belajar siswa atau siswa. Salah satu unsur yang dapat mempermudah pelajar dalam memperoleh pengetahuan atau informasi adalah media pembelajaran. Kedudukan media pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat penting karena dengan digunakannya media pembelajaran, seorang guru dapat melibatkan siswa dalam mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/ tema materi yang akan dipelajari. Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika yang harus dikuasai siswa untuk dapat memecahkan permasalahan kompleks tentang fisika. Menurut Budiono (2006:4) secara umum siswa kurang menguasai konsep tentang Hukum Newton, terbukti dengan masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukan analisa secara kuantitatif dalam persoalan dinamika sederhana. Dalam pemaparan materi tentang Hukum Newton, permasalahan yang dihadapi guru adalah bagaimana membelajarkan konsep-konsep dalam Hukum Newton yang rumit dan abstrak menjadi konsep yang mudah diterima oleh siswa. Saat mempelajari konsep-konsep dalam Hukum Newton, siswa hanya menghafalkan definisi. Sedangkan ketika menyelesaikan soal matematis, siswa cenderung hanya mencocokkan penselesaian soal tersebut dengan rumus yang sudah ada. Pembelajaran fisika harus menekankan pada penguasaan pemahaman konsep yang baik. Seseorang dapat dikatakan paham mengenai sesuatu apabila orang tersebut sudah mengerti benar mengenai hal tersebut. Pemahaman konsep dalam Hukum Newton disini diartikan tingkat kemampuan kognitif siswa terhadap materi dinamika yang berkaitan dengan konsep-konsep dalam Hukum Newton. Siswa dikatakan berhasil memahami konsep yang ada dalam Hukum Newton apabila dapat menguraikan dan mengaplikasikan konsep tersebut pada benda yang bergerak lurus, vertikal, dan melingkar beraturan. Media Pembelajaran Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap (Arsyad, 2009). Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Peranan media dalam kaitannya dengan penyampaian tujuan pembelajaran menurut Abidin (1998: 29) dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai program informasi, sebagai alat bantu pembelajaran, dan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar akan bermanfaat bagi guru. media dirancang untuk mempermudah guru dalam penyampaian materi sehingga kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan lancar. Dalam pola ini kehadiran media merupakan bagian integral dalam proses belajar mengajar. Disini media sudah dirancang sebelumnya, sehingga guru hanya mempunyai kewenangan

memanfaatkan hasil-hasil yang tidak tercakup dalam sistem pembelajaran. Multimedia Pembelajaran Interaktif Multimedia dapat diartikan sebagai media yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama pembelajaran berlangsung. Definisi lain dari multimedia yaitu dengan menempatkannya dalam konteks, seperti yang dilakukan oleh Hoffstter (2001), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, interaksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Pertama, harus ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, yang berinteraksi dengan kita. Kedua, harus ada link yang menghubungkan kita dengan informasi. Ketiga, harus ada alat navigasi yang memandu kita menjelajahi jaringan informasi dan ide kita sendiri. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahawa multimedia pembelajaran merupakan perpaduan antara berbagai media yang berupa teks, gambar, grafik, sound, animasi, video, interaksi yang dikemas menjadi file digital yang digunakan guru untuk menyampaikan meteri pelajaran pada siswa. Multimedia pembelajaran interaktif memiliki karakteristik, yakni 1) Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual, 2) bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk meng-akomodasikan respon pengguna, dan 3) bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Komponen multimedia interaktif terdiri dari elemen teks, grafik, dan video. Sedangkan format multimedia interaktif dapat dikatgorikan ke dalam lima kelompok (Setiyono, 2008), yakni 1) tutorial, 2) drill and practice, 3) stimulasi, 4) percobaan atau eksperimen, dan 5) permainan. Berdasarkan uraian mengenai pengertian, karakteristik, dan komponen, dan format diatas dapat didefinisikan bahwa multimedia pembelajaran interaktif merupakan perpaduan antara dua media atau lebih yang berupa teks, gambar, video, animasi, tombol navigasi yang dirancang secara khusus agar dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan format secara tutorial dan memiliki hubungan dua arah pada penggunanya. Pentingnya Multimedia Pembelajaran Interaktif pada Pembelajaran Hukum Newton Multimedia pembelajaran interaktif merupakan salah satu media pembelajaran yang dirancang untuk mempermudah guru dalam penyampaian materi sehingga kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan lancar. Penggunaan multimedia pembelajaran interaktif memiliki keunggulan dibandingkan dengan bahan ajar cetak seperti modul, yakni sudah mencakup gambar gerak yang nyata dan hampir mendekati nyata. Penelitian juga telah menunjukkan bahwa presentasi melalui video/animasi yang dibandingkan dengan melalui media audio atau penyajian visual saja pada bahan yang sama, kombinasi penyajian media (video) tersebut mampu menghasilkan kemampuan mengingat informasi lebih baik daripada hanya melihat gambar, membaca, atau mendengar (Kozma, 1991). METODE Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran

interaktif fisika materi Hukum Newton tentang Gerak untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa SMA kelas X. Berdasarkan tujuan tersebut peneliti menggunakan model penelitian dan pengembangan atau yang lebih dikenal dengan istilah Research and Development (R&D). Peneliti mengadopsi lima dari sepuluh tahap penelitian dan pengembangan Borg and Gall (1996) dikarenakan keterbatasan waktu, biaya dan keahlian untuk melakukan uji coba pemakaian atau uji coba implementasi secara luas hingga untuk produksi secara massal. Kelima tahap tersebut adalah 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) pengkembangan draf produk, 4) uji coba lapangan awal, serta 5) revisi produk hingga menghasilkan produk akhir. Pada tahap penelitian dan pengumpulan data dilakukan studi lapangan dan studi kepustakaan. Studi lapangan yaitu melakukan studi penggunaan media pembelajaran yang digunakan guru di kelas dan obeservasi proses pembelajaran langsung ke sekolah, sedangkan studi kepustakaan dilakukan dengan megkaji literatur tentang kesulitan belajar materi Hukum Newton dan mengkaji kurikulum dan landasan teori yang memperkuat multimedia pembelajaran interaktif. Tahap perencanaan dilakukan dengan menetapkan bidang kajian, mempelajari SK dan KD bidang kajian materi yang akan dikembangkan, mengembangkan indikator dari KD bidang kajian, dan mengembangkan isi pembelajaran. Kemudian, dilanjutkan dengan mengembangkan draf produk yang meliputi petentuan bagian-bagian multimedia pembelajaran interaktif, penyusunan story board, hingga mengembangkan produk multimedia pembelajaran dengan materi Hukum Newton. Uji Coba Uji coba yang dilakukan terdiri dari uji kelayakan dan uji coba terbatas. Uji kelayakan dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk sebelum diujicobakan secara terbatas kepada siswa. Uji kelayakan terdiri dari validasi materi dan media.. Validator terdiri dari dua dosen fisika yang ahli di bidang masing-masing dan satu guru fisika. Subjek uji coba merupakan siswa SMA kelas X yang sedang, atau telah menempuh materi Hukum Newton tentang gerak. Instrumen uji coba meliputi 1) instrumen validasi materi, 2) instrumen validasi media, dan 3) instrumen uji coba terbatas. Instrumen uji coba terbatas meliputi angket repson siswa dan tes hasil belajar. Data penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berasal dari saran dan komentar dari validator ahli dan subjek uji coba. Data kuantitatif berasal dari hasil angket dari validator maupun subjek uji coba. Teknik pengkumpulan data yang digunakan yaitu angket dengan menggunakan skala Likert. Pola penskoran angket berdasarkan skala Likert dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 2. Kriteria Penilaian Skala Likert No. 1 2 3 4 1 Sangat Kurang Layak Sangat Kurang Sesuai Sangat Kurang Tepat Sangat Kurang Setuju Kriteria 2 Kurang Layak Kurang Sesuai Kurang Tepat Kurang Setuju 3 Layak Sesuai Tepat Setuju 4 Sangat Layak Sangat Sesuai Sangat Tepat Sangat Setuju

Untuk menguji dampak penggunaan multimedia pembelajaran interaktif dilakukan tes hasil belajar (pre-test dan post-test) pada 10 siswa kelas X yang menjadi subyek uji coba terbatas. Teknik Analisis Data Teknik analisis data untuk data kualitatif yaitu deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan hasil pengembangan multimedia pembelajaran interaktif fisika materi Hukum Newton. Sedangkan untuk data kuantitatif teknik analisis data perhitungan rata-rata. Dari hasil perhitungan tersebut, selanjutnya dapat ditentukan tingkat validasi produk. Tingkat validasi produk digolongkan dalam empat kategori yang dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Kategori Tingkat Validitas Rata rata 3, 26 - 4, 00 2, 51 3, 25 1,76 2, 50 1, 00 1, 75 (Arikunto, 2009)

Kriteria Validasi Baik/ tidak revisi CukupBaik/ Revisi sebagian Kurang baik/ revisi sebagian Tidak baik/ revisi total

Sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis hasil pre-test dan post-test hasil belajar siswa adalah dengan membandingkan skor pretest dan post-test dilanjutkan dengan menganalisis perubahan respon siswa terhadap setiap soal dari pre-test dan post-test. Perbedaan skor pre-test dan posttest tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan Nonparametric Test Wilcoxon hingga diperoleh nilai signifikansi (z) dari tes hasil belajar. Jika nilai signifikansi kurang dari 5% (0.05) maka terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa sesuai hasil belajarnya. Setelah itu dilakukan penghitungan N-gain pada nilai pre-test dan post-test untuk mengetahui kekuatan peningkatan pemahaman siswa dari pre-test ke post-test. Nilai <g> yang diperoleh dari perhitungan rumus tersebut, kemudian diinterpretasikan sesuai dengan kategori nilai gain ternormalisasi pada Tabel 3.
Tabel 3. Kategori dari Nilai Gain Ternormalisasi <g> (Sutopo, 2013) Nilai <g> <g> < 0.25 0.25 <g> < 0.45 0.45 <g> < 0.65 <g> 0.65 Kategori Rendah Lebih rendah-sedang Lebih tinggi-sedang Tinggi

Untuk mengetahui perubahan jawaban siswa pada pre-test dan post-test, dilakukan crosstabulation, sehingga diperoleh presentase siswa yang mengalami perubahan untuk tiap-tiap jawaban. HASIL PENGEMBANGAN Dalam hasil pengembangan ini, akan dijelaskan deskripsi produk hasil pengembangan dan analsis data hasil uji coba.

Deskripsi Penyajian Multimedia Pembelajaran Interaktif Hasil dari proses pengembangan yang dilakukan adalah multimedia pembelajaran interaktif fisika pokok bahasan Hukum Newton tentang Gerak yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa SMA kelas X. Materi Hukum Newton tentang gerak yang disajikan meliputi Hukum I, II, dan III Newton. Terdapat empat menu dalam multimedia pembelajaran interaktif ini, yakni menu identitas materi, materi, soal evaluasi, dan glosarium. a. Slide Identitas Materi Slide identitas materi ini berisi standar kompetensi, kompetensi dasar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tujuan pembelajaran dari materi yang disajikan. b. Slide Materi Slide materi ini berisi uraian materi yang dibahas dalam multimedia pembelajaran interaktif. Pada slide materi ini, pemaparan materi diintegrasikan dengan animasi/ video dan gambar yang mendukung penjelasan verbal dari Hukum Newton. Berikut disajikan slide materi pada Gambar 1.

Gambar 1. Slide Materi Hukum Newton

c.

Slide Soal Evaluasi Slide soal-soal evaluasi ini berisikan soal-soal yang harus dijawab oleh pengguna multimedia pembelajaran interaktif. Soal evaluasi terdiri dari 10 butir tes sehingga pada slide ini terdapat 10 scene. Pada akhir soal evaluasi terdapat nilai tes soal dan rating kategori yang terdiri dari tujuh kategori, yakni 1) Poor, 2) Below average, 3) Average, 4) Fairly good, 5) Good, 6) Very good, dan 7) Excellent. d. Slide Glosarium Slide ini berisi daftar istilah yang berkaitan dengan materi Hukum Newton. Daftar istilah ini dimaksudkan untuk mempermudah pengguna dalam memahami materi yang dibahas dalam multimedia pembelajaran interaktif. Slide ini bisa diganti ke halaman selanjutnya dengan menekan tombol next pada bagian kanan bawah slide. Pembahasan Data Hasil Uji Kelayakan dan Uji Coba Terbatas Uji kelayakan multimedia pembelajaran interaktif terdiri dari uji kelayakan materi dan uji kelayakan media. Uji kelayakan materi meliputi uji pada aspek kelayakan problem pengantar, pemaparan materi, problem/contoh soal, dan soalsoal evaluasi. Berdasarkan hasil validasi materi dari dosen Fisika dan guru Fisika

SMA, aspek kelayakan materi, contoh soal, dan evaluasi termasuk kategori baik dan tidak perlu revisi, sedangkan content dalam problem pengantar dalam kategori cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang disajikan dalam multimedia pembelajaran interaktif ini termasuk layak untuk digunakan dalam pembelajaran, baik dari segi cakupan materi, contoh soal, dan soal-soal evaluasi sesuai dengan tingkat kognitif siswa. Sedangkan pada aspek pertanyaan pengantar yang digunakan untuk mengantarkan berpikir siswa pada materi Hukum Newton perlu adanya perbaikan karena belum bisa dikatakan baik. Sedangkan pada uji kelayakan media aspek yang dinilai meliputi tampilan menu awal (home), materi, evaluasi, dan glosarium. Berdasarkan hasil validasi media dari dosen Fisika, aspek kelayakan media (tampilan) soal-soal evaluasi dan glosarium tergolong baik dan tidak perlu revisi. Hal ini menunjukkan bahwa tampilan media yang meliputi ukuran huruf, warna backgorund, kelengkapan tombol navigasi, dan komponen video/ animasi layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan tampilan pada menu awal (Home) dan pemaparan materi Hukum I, II, dan III Newton termasuk dalam kategori cukup baik. Uji coba terbatas dilakukan pada 10 siswa kelas X di SMA Negeri 3 Malang yang sudah menempuh materi Hukum Newton. Uji coba terbatas untuk mengetahui respon siswa terhadap mengetahui tampilan penyajian dan keterbacaan serta kemanfaatan penggunaan multimedia pembelajaran interaktif. Berdasarkan hasil perhitungan hasil uji coba terbatas pada aspek format penyajian didapatkan nilai rata-rata 3,65. Pada aspek keterbacaan didapatkan nilai rata-rata 3,75, dan pasa aspek kemanfaatan penggunaan produk pengembangan didapatkan nilai rata-rata 3,74. Sedangkan uji coba terbatas pada 10 siswa SMA kelas X menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif mampu meningkatkan pemahaman konsep Hukum Newton dengan kekuatan peningkatan yang tinggi, yang ditunjukkan dengan lebih tingginya skor post-test dibandingkan pre-test pada p = 0.005 dan dengan <g> = 0,71. PENUTUP Kajian Produk yang Telah Direvisi Multimedia pembelajaran ini diciptakan dari perpaduan berbagai media yang berupa teks, gambar, video, dan animasi, yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan pembelajaran yang diharapkan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta memotivasi siswa dalam sebuah proses komunikasi antara pebelajar, pengajar, dan bahan ajar yang dikemas dalam bentuk komputerisasi sedemikian rupa sehingga materi pelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Sumber belajar ini dapat memberikan alternatif media pembelajaran bagi guru dan siswa serta dapat mempermudah kegiatan pembelajaran di dalam kelas Produk akhir hasil pengembangan pada penelitian ini adalah multimedia pembelajaran interaktif fisika materi Hukum Newton tentang gerak. Multimedia pembelajaran ini memiliki spesifikasi antara lain, 1) memiliki komponenkomponen berupa video, gambar, dan animasi, 2) materi yang disajikan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar materi Hukum Newton tentang gerak, 3) sajian materi dalam multimedia pembelajaran interaktif dikemas dengan

mengintergrasikan video, ilustrasi gambar, animasi, dan teks, 4) alur pemaparan yang ada dalam multimedia pembelajaran interaktif ini dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Saran Berdasarkan hasil kajian produk akhir yang telah dikembangkan, dapat diajukan beberapa saran antara lain, 1) perlu dilakukan penelitian dan pengkembangan lebih lanjut terhadap multimedia pembelajaran interaktif untuk materi lain dalam fisika 2) penggunaan produk ini sebaiknya sudah memiliki swf player agar produk pengembangan dapat digunakan secara maksimal. 3) Mengembangkan multimedia pembelajaran yang dapat menyimpan database dan kronologi user, sehingga jika pengguna keluar dari aplikasi dan masuk lagi ke aplikasi tidak perlu mengulang dari awal, dan 4) Melakukan uji coba dengan diintergrasikan dengan model pembelajaran yang relevan dengan pembelajaran fisika. DAFTAR RUJUKAN Abidin, Hujair. 1998. Media Pembelajaran: Buku Pegangan Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta: Kaukaba. Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian; suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Borg, Walter R. & Gall, M.D. 1996. Educational Research. London: Longman. Harlen, Wynne. 2006. Workshop II: Process Skills. Fundamentals of Inquiry Facilitators Guide, (Online). http://www.sci.csueastbay.edu/ebsp/liftoff/summer2010/materials/Day.pdf. Diakses 26 November 2012. Budiono, Eko, dan Hadi Susanto. 2006. Penyusunan dan Penggunaan Modul Pembelajaran Berdasar Kurikulum Berbasis Kompetensi Sub Pokok Bahasan Analisa Kuantitatif untuk Soal-Soal Dinamika Sederhana pada Kelas X Semester I SMA, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia: 2006, Vol.4, No.2. Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Hofstter. 2001. Instructional technology and Media for Learning 8th Edition. New Jersey: Pearson Merrill Prentice Hall. Leech, Nancy L. 2005. SPSS for Intermediate Statistic: Use and Interpretation, Second Edition. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc. Setiyono, 2008. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Nurani Sejahtera

You might also like