You are on page 1of 49

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN STROKE NON HEMORRHAGIC


BAB II KONSEP DASAR

A. Pengertian Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (Smeltzer C. Suzanne, 2002). Stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi cerebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 am atau berakhir dengan maut, tanpa ditemukannya penyebab selain daripada gangguan vaskuler (definisi menurut !"#). Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak ($aughman, C %iane.dkk , 2000). Stroke adalah gangguan neurologi yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologi dan pembuluh darah (&rice, 2000). Stroke adalah 'nfark dari sebagian otak karena kekurangan aliran darah ke otak ((unaidi, 2004). Stroke adalah gangguan fungsi otak akut yang disebabkan terhentinya suplai darah ke otak dimana ter adi secara mendadak dan cepat dengan ge ala sesuai dengan daerah fokal di otak yang mengalami gangguan. Stroke nonhemoragik adalah stroke yang disebabkan karena sumbatan pada arteri sehingga suplai glukosa dan oksigen ke otak berkurang dan ter adi kematian sel atau

aringan otak yang disuplai. B. Etiologi )enurut $aughman, C %iane.dkk (2000) stroke biasanya di akibatkan dari salah satu tempat ke adian, yaitu* +. ,hrombosis ,hrombosis ini ter adi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi

sehingga menyebabkan iskemi aringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya.,hrombosis biasanya ter adi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. "al ini dapat ter adi karena penurunan akti-itas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral. ,anda dan ge ala neurologis seringkali memburuk pada 4. am setelah thrombosis. 2. /mbolisme serebral /mboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak dan udara. &ada umumnya emboli berasal dari thrombus di antung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral. /mboli tersebut berlangsung cepat dan ge ala timbul kurang dari +0010 detik. $eberapa keadaan diba2ah ini dapat menimbulkan emboli * a) 3atup0katup antung yang rusak akibat 4heumatik "eart %esease.(4"%) b) )yocard infark c) 5ibrilasi. d) 3eadaan aritmia menyebabkan berbagai bentuk pengosongan -entrikel sehingga darah terbentuk gumpalan kecil dan se2aktu02aktu kosong sama sekali dengan mengeluarkan embolus0embolus kecil.

e)

/ndokarditis oleh bakteri dan non bakteri, menyebabkan terbentuknya gumpalan0 gumpalan pada endocardium.

1. "emorargik cerebral &ecahnya pembuluh darah serebral dengan perlahan ke dalam aringan otak atau ruang sekitar otak. 6kibatnya adalah gangguan suplai darah ke otak , menyebabkan kehilangan gerak, pikir, memori, bicara, atau sensasi baik sementara atau permanen. &enyebab lain ter adinya stroke non hemoragik adalah * a) 6terosklerosis ,erbentuknya aterosklerosis bera2al dari endapan ateroma (endapan lemak) yang kadarnya berlebihan dalam pembuluh darah. Selain dari endapan lemak, aterosklerosis ini uga mungkin karena arteriosklerosis, yaitu penebalan dinding arteri (tunika intima) karena timbunan kalsium yang kemudian mengakibatkan bertambahnya diameter pembuluh darah dengan atau tanpa mengecilnya pembuluh darah. b) 'nfeksi &eradangan uga menyebabkan menyempitnya pembuluh darah, terutama yang menu u ke otak. c) #bat0obatan 6da beberapa enis obat0obatan yang ustru dapat menyebabkan stroke seperti* amfetamin dan kokain dengan alan mempersempit lumen pembuluh darah ke otak. d) "ipotensi &enurunan tekanan darah yang tiba0tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa ter adi ika hipotensi ini sangat parah dan menahun.

Sedangkan faktor resiko pada stroke ($aughman, C %iane.dkk, 2000)* +. "ipertensi merupakan faktor resiko utama. 2. &enyakit kardio-askuler (/mbolisme serebral mungkin berasal dari antung). 1. 3adar hematokrit normal tinggi (yang berhubungan dengan infark cerebral). 4. 3ontrasepsi oral, peningkatan oleh hipertensi yang menyertai usia di atas 17 tahun dan kadar esterogen yang tinggi. 7. &enurunan tekanan darah yang berlebihan atau dalam menyebabkan iskhemia serebral umum. 8. &enyalahgunaan obat tertentu pada rema a dan de2asa muda. 9. 3onsultan indi-idu yang muda untuk mengontrol lemak darah, tekanan darah, merokok kretek dan obesitas. .. )ungkin terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan stroke. 5aktor0faktor atau keadaan yang memungkinkan ter adinya stroke dikelompokkan men adi beberapa bagian yaitu* +. 5aktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi* :sia, enis kelamin, herediter, ras;etnik. 2. 5aktor resiko yang dapat dimodifikasi* 4i2ayat stroke, hipertensi, penyakit antung, diabetes millitus, hiperkolesterol, obesitas, merokok. C. Manifestasi Klini ,anda dan ge ala dari stroke adalah ($aughman, C %iane.dkk,2000)* +. 2. 3ehilangan motorik. %isfungsi motorik paling umum adalah hemiplegia (paralisis pada salah satu sisi) dan angka pan ang dapat

hemiparesis (kelemahan salah satu sisi) dan disfagia. 1. 4. 3ehilangan komunikasi %isfungsi bahasa dan komunikasi adalah disatria (kesulitan berbicara) atau afasia (kehilangan berbicara). 7. 8. <angguan persepsi )eliputi disfungsi persepsi -isual humanus, heminapsia atau kehilangan penglihatan perifer dan diplopia, gangguan hubungan -isual, spesial dan kehilangan sensori. 9. .. 3erusakan fungsi kognitif, parestesia (ter adi pada sisi yang berla2anan). %isfungsi kandung kemih, meliputi * inkontinensiaurinarius transier, inkontinensia urinarius peristen atau retensi urin (mungkin simtomatik dari kerusakan otak bilateral), 'nkontinensia urinarius dan defekasi yang berlan ut (dapat mencerminkan kerusakan neurologi ekstensif). ,anda dan ge ala yang muncul sangat tergantung dengan daerah otak yang terkena* +. &engaruh terhadap status mental* tidak sadar, konfus, lupa tubuh sebelah. 2. &engaruh secara fisik* paralise, disfagia, gangguan sentuhan dan sensasi, gangguan penglihatan. 1. &engaruh terhadap komunikasi* bicara tidak elas, kehilangan bahasa.

%ilihat dari bagian hemisfer yang terkena tanda dan ge ala dapat berupa*

D. Patofisiologi Infark ischemic cerebri sangat erat hubungannya dengan aterosklerosis dan arteriosklerosis. Aterosklerosis dapat menimbulkan bermacam0macam manifestasi klinis dengan cara* +. )enyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan insufisiensi aliran darah. 2. #klusi mendadak pembuluh darah karena ter adinya thrombus dan perdarahan aterm. 1. %apat terbentuk thrombus yang kemudian terlepas sebagai emboli. 4. )enyebabkan aneurisma yaitu lemahnya dinding pembuluh darah atau men adi lebih tipis sehingga dapat dengan mudah robek. 5aktor yang mempengaruhi aliran darah ke otak* +. 3eadaan pembuluh darah. 2. 3eadan darah * viskositas darah meningkat, hematokrit meningkat, aliran darah ke otak men adi lebih lambat, anemia berat, oksigenasi ke otak men adi menurun. 1. ,ekanan darah sistemik memegang peranan perfusi otak. Otoregulasi otak yaitu kemampuan intrinsik pembuluh darah otak untuk mengatur agar pembuluh darah otak tetap konstan 2alaupun ada perubahan tekanan perfusi otak. 4. 3elainan antung menyebabkan menurunnya curah antung dan karena lepasnya embolus sehingga menimbulkan iskhemia otak.

Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal (thrombus, emboli,

perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum (Hypoksia karena gangguan paru dan antung). Arterosklerosis sering;cenderung sebagai faktor penting terhadap otak. Thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau ter adi turbulensi. Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus menyebabkan oedema dan nekrosis diikuti thrombosis dan hypertensi pembuluh darah. &erdarahan intraserebral yang sangat luas akan menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebrovaskuler. 6noksia serebral dapat re-ersibel untuk angka 2aktu 408 menit. &erubahan irre-ersible dapat anoksia lebih dari +0 menit. 6noksia serebral dapat ter adi oleh karena gangguan yang ber-ariasi, salah satunya cardiac arrest. E. Pat!"a#s ,erlampir $. Pe%eri saan Pen&n'ang +. C, Scan )emperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark. 2. 6ngiografi serebral membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan atau obstruksi arteri. 1. &ungsi =umbal > )enun ukan adanya tekanan normal. > ,ekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menun ukan adanya perdarahan. 4. )4' * )enun ukan daerah yang mengalami infark, hemoragik. 7. :ltrasonografi %opler * )engidentifikasi penyakit arterio-ena.

8.

Sinar ? ,engkorak * )enggambarkan perubahan kelen ar lempeng pineal.(DoengesE( Maril#nn()***+.

G. Ko%,li asi 3omplikasi pada stroke non hemoragik adalah* +. $erhubungan dengan imobilisasi* infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan, konstipasi. 2. $erhubungan dengan paralise* nyeri punggung, dislokasi sendi, deformitas, ter atuh. 1. $erhubungan dengan kerusakan otak* epilepsy, sakit kepala. 4. Hidrosefalus H. Penatala sanaan &enatalaksanaan pada stroke trombotik;emboli; stroke non hemoragik didasarkan pada* +. )empertahankan perfusi aringan serebral secara adekuat* misalnya dengan tirah baring, monitor tekanan darah dan tingkat kesadaran. 2. )elindungi aringan marginal disekitar infark. 1. )erangsang pulihnya fungsi neuron yang mengalami kerusakan ireversibel. 4. )encegah pembentukan bekuan darah dan gangguan serebral lainnya, misalnya pemberian antikoagulan seperti %icumarol, heparin. Sedangkan tindakan pembedahan dilakukan untuk* +. )engeluarkan bekuan darah atau thrombus dari arteri carotis atau -ertebra. 2. )erekonstruksi arteri yang sebagian teroklusi. 1. )elakukan bypass pada arteri yang tersumbat dengan venous graft. Selain yang disebutkan di atas yaitu*

+. $reathing ($+) Inspeksi didapatkan klien batuk, peningkatan produksi sputum, sesak napas, penggunaan otot bantu napas dan peningkatan frekuensi pernapasan. Auskultasi bunyi napas tambahan seperti ronkhi pada klien dengan peningkatan produksi sekret dan kemampuan batuk yang menurun yang sering didapatkan pada klien stroke dengan penurunan tingkat kesadaran (koma). &ada klien dengan tingkat kesadaran composmentis pada pengka ian inspeksi pernapasan tidak ada kelainan. Palpasi thorak didapatkan taktil premitus seimbang kanan dan kiri. Auskultasi tidak didapatkan bunyi napas tambahan. 2. $lood ($2) &engka ian pada sistem kardiovaskuler didapatkan ren atan (syok) hipo-olemik yang sering ter adi pada klien stroke. ,ekanan darah biasanya ter adi peningkatan dan bisa terdapat adanya hipertensi masif ,%@200 mm"g. 1. $rain ($1) Stroke menyebabkan berbagai dfisit neurologis bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori). =esi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya. 4. $ladder ($4) Setelah stroke klien mungkin mengalami inkotinensia urine sementara karena konfusi, ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena kerusakan kontrol motorik dan postural. 3adang0kadang kontrol sfingter urinarus eksternal hilang atau berkurang.

Selama periode ini, dilakukan kateterisasi intermitten dengan tekhnik steril. Inkotinensia urine yang berlan ut menun ukkan kerusakan neurologis luas. 7. $o2el ($7) %idapatkan adanya keluhan kesulitan menelan, nafsu makan menurun, mual dan muntah pada fase akut. )ual sampai muntah dihubungkan dengan peningkatan produksi asam lambung sehingga menimbulkan masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi. &ola defekasi biasanya ter adi konstipasi akibat penurunan peristaltik usus. 6danya inkontinensia alvi yang berlan ut menun ukkan kerusakan neurologis luas. 8. $one ($8) Stroke dalah penyakit motor neuron atas dan mengakibatkan kehilangan kontrol -olunter pada salah satu sisi tubuh dapat menun ukkan kerusakan pada neuron motor atas pada sisi yang berla2anan dari otak. %isfungsi motor paling umum adalah hemiplegia (paralisis pada saah satu) karena lesi pada sisi otak yang berla2anan. Hemiparesis atau kelemahan salah satusisi tubuh, adalah tanda yang lain. &ada kulit, ika klien kekurangan #2 kulit akan tampak pucat dan ika kekurangan cairan maka turgor kulit akan elek. %isamping itu perlu uga dika i tanda0tanda dekubitus, terutama pada daerah yang menon ol karena klien stroke mengalami masalah mobillitas fisik. 6danya kesukaran untuk berakti-itas karena kelemahan, kehilangan sensorik, atau

paralisis hemiplegia, mudah lelah menyebabkan masalah pada pola akti-itas dan istirahat ()uttaAin,2004). I. Peng a'ian $o &s

%alam melakukan asuhan kepera2atan, pengka ian merupakan dasar utama dan hal yang penting di lakukan baik saat pasien pertama kali masuk rumah sakit maupun selama pasien dira2at di rumah sakit. +. &engka ian primer a. 6ir2ay* &engka ian mengenai kepatenan alan nafas. 3a i adanya obstruksi pada alan napas karena dahak, lendir pada hidung, atau yang lain. b. $reathing* 3a i adanya dispneu, ka i pola pernapasan yang tidak teratur, kedalaman napas, frekuensi pernapasan, ekspansi paru, pengembangan dada. c. Circulation* )eliputi pengka ian -olume darah dan kardiac output serta perdarahan. &engka ian ini meliputi tingkat kesadaran, 2arna kulit, nadi, dan adanya perdarahan. d. %isability* Bang dinilai adalah tingkat kesadaran serta ukuran dan reaksi pupil. e. /Cposure &enderita harus dibuka seluruh pakaiannya. 2. &engka ian skunder +. &engumpulan %ata &engumpulan data adalah mengumpulkan informasi tentang status kesehatan klien yang menyeluruh mengenai fisik, fisiologis, social budaya, spiritual kognitif, tingkat

perkembangan, status ekonomi, kemampuan fungsi, dan gaya hidup klien. ()arillyn /. %oengus et al 2000). &engumpulan data dapat meliputi * a) Identitas klien. )eliputi nama, umur, (kebanyakan ter adi pada usia tua), enis kelamin, pendidikan, alamat, peker aan, agama, suku bangsa, tanggal dan am, )4S, nomor register, dignosa medis. b) Keluhan utama $iasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi. c) Riwayat penyakit sekarang Serangan stroke hemoragik sering kali berlangsung sangat mendadak, pada saat klien sedang melakukan akti-itas. $iasanya ter adi nyeri kepala, mual, muntah pro ektil bahkan ke ang sampai tidak sadar, disamping ge ala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak yang lain. d) Riwayat penyakit terdahulu 6danya ri2ayat hypertensi, %), penyakit antung, anemia, ri2ayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat0obat antikoagulan, aspirin, -asodilator, obat0obat adikti- dan kegemukan (Susan )artin ,ucker. +DDD). e) Pola-pola fungsi kesehatan +. &ola persepsi dan tatalaksana

$iasanya ada ri2ayat perokok, penggunaan alkohol, penggunaan obat kontrasepsi oral. 2. &ola nutrisi dan metabolisme 6danya keluhan kesulitan menelan, nafsu makan menurun, mual, muntah pada fase akut. 1. &ola eliminasi $iasanya ter adi inkontinensia urine dan pada pola defekasi biasanya ter adi konstipasi akibat penurunan peristaltik usus. 4. &ola akti-itas dan latihan 6danya kesukaran untuk berakti-itas karena kelemahan, kehilangan sensori atau paralise ; hemiplegia, kesukaran untuk istirahat karena ke ang otot;nyeri otot. 7. &ola hubungan dan peran 6danya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesukaran unutk berkomunikasi akibat gangguan bicara. 8. &ola persepsi dan konsep diri 3lien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, tidak kooperatif. 9. &ola sensori dan kogniti&ada pola sensori klien mengalami gangguan penglihatan atau kekaburan pandangan perabaan;sentuhan menurun pada muka dan ekstremitas yang sakit. &ada pola kognitif biasanya ter adi penurunan memori dan proses berpikir .. &ola reproduksi seksual $iasanya ter adi penurunan gairah seksual akibat dari beberapa pengobatan stroke, seperti obat anti ke ang, anti hipertensi, antagonis histamin. D. &ola penanggulangan stres

3lien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi. +0. &ola tata nilai dan kepercayaan &ola tata nilai dan kepercayaan klien biasanya arang melakukan ibadah karena tingkah laku yang tidak stabil, kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh f) Pemeriksaan fisik

+. 3eadaan umum :mumnya mengalami penurunan kesadaran. 2. Suara bicara 3adang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti, kadang tidak bisa bicara. 1. ,,E ,% meningkat, denyut nadi ber-ariasi (takikardi;bradikardi). 4. &emeriksaan integumen a. 3ulit (ika klien kekurangan oksigen kulit akan tampak pucat dan ika kekurangn cairan maka turgor kulit akan elek. %isamping itu perlu uga dika i tanda0tanda dekubtus terutama pada daerah yang menon ol karena klien CE6 $leeding harus bed rest 201 minggu. b. 3uku * &erlu dilihat adanya clubbing finger, cyanosis c. 4ambut * :mumnya tidak ada kelainan

7. &emeriksaan kepala dan leher * a. b. 3epala - $entuk mecocephal. )uka * :mumnya tidak simetris yaitu mencong kesalah satu sisi

c.

=eher * 3aku kuduk arang ter adi (satya negara. +DD.+.

8. &emeriksaan dada &ada pernapasan kadang didapatkan suara napas terdengar ronchi, 2heezing ataupun suara napas tambahan, pernapasan tidak teratur akibat penurunan refleks batuk dan menelan. 9. &emeriksaan 6bdomen %idapatkan penurunan peristaltic usus akibat bed re2st yang lama, dan kadang terdapat kembung. .. &emeriksaan 'nguinal, genetalia, dan anus 3adang terdapat incontinensia atau retensi urine. D. &emeriksaan ekstremitas Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu tubuh +0. &emeriksaan neurologis a. &emeriksaan ner-us kranial :mumnya terdapat terdapat gangguan pada ner-us kranialis E'' dan ?'' sentral. b. &emeriksaan motorik "ampir selalu ter adi kelumpuhan (kelemahan pada salah satu sisi tubuh). c. &emeriksaan sensorik - %apat ter adi hemiparesis

d. &emeriksaan refleks &ada pola fase akut refleks fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang. Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan kembali didahului dengan refeks patologis. e. ,est fungsi serebral +. &emeriksaan tingkat kesadaran <CS

a. 4espon membuka mata Filai +04 b. 4espon bicara Filai +07 c. 4espon motorik Filai +08 2. %aya ingat (memori) a. 'mmediale memory;segera setelah presentasi b. 4ecent memory;beberapa menit, am, dan hari presentasi c. 4emote memory;post memory beberapa tahun atau angka 2aktu lama 1. $icara, kemampuan untuk menerima dan menyampaikan informasi a. 6pasia motorik b. 6pasia sensorik c. 6pasia total

f.

,est 5ungsi 4efleks +. 4efleks fisiologis * 4efleks kornea, pharing, cahaya, abdominal, biceps, triceps, brachioradialis 2. 4efleks &athologis * 4efleks $abinski, Chaddock, &almomental

g. ,est 5ungsi )otorik dan 5ungsi Cerebellum +. ,est apakah pasien bisa berdiri lurus di alan lintasan 2. ,est keseimbangan koordinasi G'kuti ari saya, tun uk ari saya, tun uk hidung sendiriG 1. ,est tonus dan kekuatan otot

a. ,est kekuatan otot dipalpasi apakah otot terasa kenyal atau lunak. b. ,onus otot apakah hypotoni atau hipertoni. c. &eriksa kekuatan otot anggota gerak atas kanan dan kiri dengan cara H pemeriksa mencoba menggerakkan, sementara klien mempertahankan, dan klien yang menggerakkan dan pemeriksa yang menahan. )emakai enam penilaian;gradasi yaitu * 0 I bila terlihat tidak kontraksi + I terlihat kontraksi tetapi tidak ada gerakan sendi 2 I ada gerakan pada sendi, tetapi tidak mela2an gra-itasi 1 I bisa mela2an gra-itasi tetapi tidak dapat menahan;mela2antahanan pemeriksa;dengan tahanan ringan. 4 I bisa bergerak mela2an tahanan sedang dari pemeriksa tetapi kekuatannya berkurang 7 I dapat mela2an tahanan pemeriksa dengan kekuatan maksimal

.. Diagnosa Ke,era"atan /ang M&ng in M&n0&l +. &erubahan perfusi aringan serebral berhubungan dengan interupsi aliran darah, hemoragik, vasospasme cerebral, edema cerebral. 2. 3erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlibatan neuromuskuler, kelemahan, parestesia, flaksid paralisis hipotonik (a2al), paralisis spastic. 1. &erubahan persepsi sensori berhubungan dengan penerimaan perubahan sensori transmisi, perpaduan ( trauma ; penurunan neurology), tekanan psikologis ( penyempitan lapangan persepsi disebabkan oleh kecemasan). 4. 3urang pera2atan diri berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik, penurunan kekuatan dan ketahanan, kehilangan kontrol ;koordinasi otot. 7. <angguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan reflek menelan turun hilang rasa u ung lidah.

K. Inter1ensi

Diagnosa No 3

T&'&an 2an Inter1ensi Rasional 4asional* 3eluarga lebih berpartisipasi dalam proses penyembuhan a. $erikan pen elasan kepada keluarga klien tentang sebab0sebab peningkatan ,'3 dan akibatnya.

e,era"atan Kriteria Hasil &erubahan perfusi T&'&an aringan serebral kepera2atan* 4er!&4&ngan a. 3lien dapat

2engan interupsi mempertahankan aliran darah, hemoragik, -asospasme cerebral, edema cerebral. perkusi yang normal. b. <angguan perfusi aringan dapat diatasi.

b. 6n urkan kepada klien untuk bed rest 4asional* :ntuk mencegah total. perdarahan ulang

Kriteria !asil* a. 3lien tidak gelisah. b. ,idak ada keluhan nyeri kepala, mual, ke ang. c. <CS )otorik* 8, d. $erikan posisi Eerbal* 7, /ye* 4 d. &upil isokor, reflek cahaya (J). kepala lebih tinggi 4asional* )engurangi tekanan c. #bser-asi dan catat tanda0tanda -ital dan kelain 4asional* )engetahui setiap perubahan yang ter adi pada

tekanan intrakranial klien secara dini dan untuk tiap dua am. penetapan tindakan yang tepat.

+7010 dengan letak arteri dengan meningkatkan antung (beri bantal drainage -ena dan memperbaiki sirkulasi serebral.

e. ,anda0tanda -ital tipis).

normal (nadi* 800 +00 kali permenit, e. 6n urkan klien suhu* 18018,9 C, pernafasan +8020 kali permenit). 4asional* $atuk dan menge an

untuk menghindari dapat meningkatkan tekanan batuk dan menge an intra cranial. berlebihan.

f. Ciptakan lingkungan yang tenang dan batasi pengun ung.

4asional* 4angsangan akti-itas yang meningkat dapat meningkatkan kenaikan ,'3.

4asional* )emperbaiki sel yang g. 3olaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat neuroprotektor. masih -iable.

3erusakan mobilitas fisik 4er!&4&ngan 2engan keterlibatan neuromuskuler,

T&'&an kepera2atan* a. 3lien mampu melaksanakan parestesia, flaksid akti-itas fisik sesuai

a. :bah posisi klien 4asional* )enurunkan resiko tiap 2 am. ter adinnya iskemia aringan akibat sirkulasi darah yang elek pada daerah yang tertekan.

4asional* <erakan aktif

kelemahan, parestesia, flaksid;paralisis

dengan kemampuannya.

b. 6 arkan klien untuk melakukan latihan gerak aktif pada ekstrimitas yang tidak sakit.

memberikan massa, tonus dan kekuatan otot serta memperbaiki fungsi antung dan pernapasan.

hipotonik (a2al), Kriteria !asilparalisis spastic. a. ,idak ter adi kontraktur sendi. b. $ertambahnya kekuatan otot. c. 3lien menun ukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas

4asional* )emperbaiki fungsi c. =akukan gerak pasif pada ekstrimitas yang sakit. 4asional* )empermudah pemenuhan oksigen ke aringan d. ,inggikan kepala seluruh tubuh dan tangan . 4asional* #tot -olunter akan antung dan pernapasan.

e. 3olaborasi dengan kehilangan tonus dan ahli fisioterapi untuk kekuatannya bila tidak dilatih latihan fisik klien. untuk digerakkan

&erubahan

T&'&an*

a. ,entukan kondisi 4asional* :ntuk mengetahui patologis klien. tipe dan lokasi yang mengalami gangguan, sebagai penetapan rencana tindakan

persepsi sensori a. )eningkatnya 4er!&4&ngan 2engan persepsi sensorik secara optimal.

penerimaan perubahan sensori Kriteria !asil* transmisi, perpaduan ( trauma ; penurunan neurology), tekanan psikologis ( penyempitan lapangan persepsi disebabkan oleh kecemasan). d. #bser-asi respon perilaku klien, seperti menangis, bahagia, bermusuhan, halusinasi setiap saat. 4asional* :ntuk mengetahui keadaan emosi klien a. 6danya perubahan kemampuan yang nyata. b. ,idak ter adi c. =atih klien untuk melihat suatu obyek 4asional* 6gar klien tidak kebingungan dan lebih konsentrasi b. 3a i gangguan 4asional* :ntuk mempela ari

penglihatan terhadap kendala yang berhubungan perubahan persepsi. dengan disorientasi klien.

disorientasi 2aktu, dengan telaten dan tempat, orang seksama.

e. $erbicaralah dengan klien secara tenang dan gunakan kalimat0kalimat pendek. 4asional* :ntuk memfokuskan

perhatian klien, sehingga setiap masalah dapat dimengerti. 6 3urang pera2atan diri 4er!&4&ngan 2engan kerusakan neuromuskuler, penurunan kekuatan dan ketahanan, kehilangan control atau koordinasi otot Kriteria !asil* a. 3lien dapat T&'&an* a. 3ebutuhan a. ,entukan kemampuan dan 4asional* )embantu dalam mengantisipasi;merencanakan

pera2atan diri klien tingkat kekurangan pemenuhan kebutuhan secara terpenuhi. dalam melakukan pera2atan diri. b. $eri moti-asi kepada klien untuk 4asional* )eningkatkan harga diri dan semangat untuk berusaha terus0menerus. indi-idual.

melakukan akti-itas tetap melakukan pera2atan diri sesuai dengan kemampuan klien b. 3lien dapat mengidentifikasi sumber c. "indari akti-itas dan beri bantuan dengan sikap sungguh.

4asional* 3lien mungkin

melakukan sesuatu men adi sangat ketakutan dan sangat tergantung dan meskipun bantuan yang diberikan

pribadi;komunitas untuk klien yang untuk memberikan dapat dilakukan bantuan sesuai kebutuhan

klien sendiri, tetapi bermanfaat dalam mencegah berikan bantuan sesuai kebutuhan. frustasi, adalah penting bagi klien untuk melakukan sebanyak mungkin untuk diri0 sendiri untuk emepertahankan

harga diri dan meningkatkan pemulihan

d. $erikan umpan balik yang positif untuk setiap usaha

4asional* )eningkatkan perasaan makna diri dan kemandirian serta mendorong

yang dilakukannya klien untuk berusaha secara atau keberhasilannya. kontinyu

e. 3olaborasi dengan 4asional* )emberikan bantuan ahli yang mantap untuk

fisioterapi;okupasi . mengembangkan rencana terapi dan . 7 <angguan pemenuhan nutrisi 4er!&4&ngan 2engan reflek T&'&an* a. &emenuhan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi. b. =akukan oral hygiene. 4asional* 3ebersihan mulut mengidentifikasi kebutuhan alat

penyokong khusus a. #bser-asi tekstur, 4asional* )engetahui status turgor kulit. nutrisi klien.

menelan turun

Kriteria !asil* c. ,entukan

merangsang nafsu makan.

hilang rasa u ung b. &asien dapat lidah.

berpartisipasi dalam kemampuan klien inter-ensi specifik dalam mengunyah,

4asional* :ntuk menetapkan enis makanan yang akan

untuk merangsang menelan dan refleks diberikan pada klien. nafsu makan. c. $$ stabil. d. &asien mengungkapkan pemasukan adekuat. d. =etakkan posisi kpala lebih tinggi 4asional* :ntuk klien lebih batuk.

pada 2aktu, selama mudahuntuk menelan karena dan sesudah makan. gaya gra-itasi

e. 6n urkan klien menggunakan sedotan meminum cairan. 4asional* )enguatkan otot fasial dan otot menelan dan menurunkan risiko tersedak. f. 6n urkan klien untuk berpartisipasi dalam program latihan;kegiatan. 4asional* %apat meningkatkan pelepasan endorfin dalam otak

yang meningkatkan nafsu g. 3olaborasi dengan tim dokter untuk memberikan cairan melalui 'E atau makanan melalui selang. 4asional* )ungkin diperlukan untuk memberikan cairan pengganti dan uga makanan ika klien tidak mampu untuk memasukkan segala sesuatu melalui mulut. makan.

BAB III TIN.AUAN KASUS A. PENGKA.IAN Peng a'ian 2ila & an tanggal 38 Mei )*33 'a% *9.** WIB( tanggal 3: Mei )*33 'a% *;.** WIB. Pen#a%,aian 2ata 2i,erole! 2engan ana%nesa 2an %eli!at Catatan Me2i ,asien. I. I2entitas Pasien Na%a U%&r .enis Kela%in Pe er'aan Ala%at Stat&s Per a"inan S& &> Bangsa - Tn. S - 75 Ta!&n - <a i=<a i - Meni a!

R&ang Ra"at No Register Tanggal %as& Diagnosa Me2is Na%a U%&r .enis Kela%in

- 36 Mei )*33 - SNH - N#. A - 6* Ta!&n - Pere%,&an

II. Penangg&ng .a"a4

H&4&ngan Dengan Klien- Istri III. Ri"a#at Kese!atan 3. Kel&!an Uta%a <e%a! anggot gera se4ela! iri ). Ri"a#at ,en#a it se arang ) !ari se4el&% 2ira"at 2i RS ,a2a "a t& Tn. S 2i r&%a!( saat !en2a %an2i 2an %engang at ga#&ng ti4a=ti4a ,asien s&lit %engang at tangan( ti2a %&al( ti2a %&nta! 2an n#eri e,ala ti2a a2a( 4i4ir %erot e anan ole! arena it& lien 2i4a"a e RS A( 2ari RS terse4&t e%&2ian lien 2ir&'& e RS B Se%arang.Kel&!an terse4&t 2iala%i lien saat 2ari r&%a! !ingga lien ,&lang 2ari R&%a! Sa it. Klien &rang ta!& ,en#e4a4n#a( ti4a=ti4a a i 2an tangann#a s&lit &nt& 2igera an. Klien 4el&% ,erna! %en2erita sa it se,erti ini 2an %e%,&n#ai lien sering se ali %ero o 2an ri"a#at !i,ertensi %a&,&n 2ia4etes %ellit&s( 5. Ri"a#at ,en#a it 2a!&l& 3 4&lan #ang lal& lien '&ga ,erna! 2i ra"at 2i RS A. Klien ti2a ,&n#a ri"a#at DM( ,&n#a ri"a#at !i,ertensi( ,&n#a ri"a#at olesterol '&ga. 6. Ri"a#at ,en#a it el&arga Men&r&t lien( el&arga a2a #ang %e%,&n#ai ri"a#at Hi,ertensi #ait& i4&n#a. Genogra%

2ala% se!ari !a4is ) 4&ng &s ro o . Dari UGD RS B lien %en2a,at R< )* t,%(

Pasien 4er'enis ela%in la i=la i ana %eninggal

e tiga 2ari 5 4ersa&2ara( a#a! ,asien s&2a! lien %eninggal arena stro e( ,asien

arena &sia s&2a! t&a( i4&

%eni a! 2engan ,ere%,&an ana ,erta%a 2ari 2&a 4ersa&2ara( 2an %e%,&n#ai 5 ana . Ana ,erta%a ,ere%,&an( e2&a la i=la i( 2an etiga la i=la i. Pasien

tinggal 2engan istri %ert&a ,ere%,&an 2an etiga ana n#a. 3. Ri"a#at sosial e ono%i Bia#a ,era"atan 2itangg&ng 'a%soste I?. Pola Kese!atan $&ngsional Men&r&t Gor2on 3. Pola ,erse,si 2an ,e%eli!araan ese!atan Pasien ta!& se2i it %engenai ,en#a it #ang 2i2erita( ,asien %engata an ea2aan#a ingin segera %e%4ai 2an ti2a 4erta%4a! ,ara!. ). Pola n&trisi 2an %eta4oli Se4el&% 2ira"at( ,asien %a an 5@ 2ala% se!ari( 2engan 2iit 4iasa. Min&% air ,&ti! 8 gelas 2ala% se!ari. Sela%a 2ira"at( lien %a an 5@ 2ala% se!ari( %engala%i %&al 2an %&nta! saat ,erta%a ali 2ira"at. M&nta! )@ 2ala% 3 !ari ,erta%a. Dengan 2iit ren2a! g&la( ,orsi se2i it ta,i sering( %in&% 6 gelas 2ala% se!ari. 5. Pola a ti1itas 2an lati!an Klien a2ala! seorang la i=la i( ana e 5 2ari 5 4ersa&2ara( ter4iasa %ela & an iri. 2an a ti1itas se0ara %an2iri se4el&% %engala%i ele%a!an anggota gera a ti1itas %a an( eli%inasi ABAB 2an BAK+( %an2i.

Sela%a 2ira"at a ti1itas se!ari=!ari a2a #ang 4ergant&ng e,a2a el&arga( #ait&

6. Pola eli%inasi Se4el&% 2ira"at ,ola eli%inasi lien 2ala% ea2aan nor%al( BAB 3B 2ala% lien ti2a a2a gangg&an se!ari( BAK 5B 2ala% se!ari. setela! 2ira"at BAK 7. Pola istira!at 2an ti2&r Se4el&% 2an saat 2ira"at ,ola istira!at ,asien ti2a tergangg&( lien ti2&r 2ari 'a% )).**=*7.** 8. Pola sensori 2an ognitif Se4el&% 2an saat sa it ,a2a Tn. M ti2a a2a ,en&r&nan e%a%,&an sensasi A,engli!atan( ,en2engaran( ,eng!i2&( ,enge0a,an( sensasi ,era4aan+. Klien ti2a %engg&na an alat 4ant& %en2engar ata&,&n sa it. Saat sa it 2an se4el&% sa it ti2a %engingat( 4i0ara ,elo( %&l&t %erot 2iteri%a( e lien '&ga %a%,& %enga%4il a0a%ata saat se4el&% 2an saat e%a%,&an a2a %asala! 2engan

na%&n BAB a2a gangg&an ,ola #ait& lien %engata an s&2a! 5 4el&% BAB.

anan( 2an %e%a!a%i ,esan #ang e,&t&san #ang 4ersifat se2er!ana e,ala %ening at saat 2&2& 2an 4ila

A%isaln#a lien %engata an 4a2an ,anas 2an %inta o4at ,en&r&n ,anas+. Perse,si ter!a2a, n#eri #ait&- ,&sing ata& n#eri 4er4aring n#eri 4er &rang( la%a el&!an C la%a 2&2& ( lo asi s&%4er n#eri 2i e,ala 2an ti2a %en#e4ar. S ala- 7( el&!an 2irasa an eti a 4erlati! 2&2& . :. Pola onse, 2iri Klien terli!at oo,eratif sela%a ,era"at ata& ,et&gas ese!atan %ela & an ,eng a'ian( 2an %eres,on ,ertan#aan=,ert#an#aan ,era"at. Ter a2ang lien '&ga 4ertan#a tentang ,en#a it #ang 2i2erita. ;. Pola !&4&ngan 2engan orang lain H&4&ngan lien 2engan orang lain 4ai ( ti2a a2a %asala!. 9. Pola re,ro2& si se s&al Klien a2ala! seorang ,ria s&2a! %eni a!( 2an sela%a 2ira"at 4el&% %ela & an !&4&ngan se s&al arena a2an#a ele%a!an anggota gera 3*. Pola %e anis%e o,ing .i a lien %e%,&n#ai s&at& %asala!( 4iasan#a 2iselesai an 2engan %&s#a"ara!( 2an s!aring istri 2an ana n#a. iri.

33. Pola nilai e,er0a#aan 2an e#a inan Klien a2ala! seorang %&sli%( se4el&% 2ira"at lien %ela & an s!olat 7 "a t&( setela! 2ira"at i4a2a! ?. Pe%eri saan $isi 3. ea2aan &%&% 4ai ( esa2aran o%,os%entis GCS 37( E6?7M8 ). Tan2a=tan2a 1ital 38>7>)*33 TD 36*>;* %%Hg S - 58(; D C N - ;; B>Menit RR - )* B>Menit 3:>7>)*33 3;>7>)*33 TD- 367>9* %%Hg(TD - 36*>;* %%Hg N-;* ali ,er%enit( S - 5;(8DC RR- )6 ali ,er%enit N - ;; B>% S- 58(;DC. RR- )* ali lien tergangg& arena on2isi #ang le%a!( 2an !an#a %ela & an s!olat 2engan ,osisi ti2&r.

5. Ke,ala - %esosefal( si%etris( ti2a a2a l& a( 2an ti2a a2a 'e'as Ra%4&t - ,en2e ( 4ersi! Mata - on'&ngti1a ti2a ane%is( s0lera ti2a i teri ( ,&,il iso !or Hi2&ng - si%etris( ti2a a2a se0ret( ti2a a2a ,oli,( ti2a ter,asang NGT. Telinga - ti2a a2a ser&%en ( 4ersi! M&l&t - ea2aan sela,&t %& osa le%4a4( ti2a ter2a,at saria"an( %&l&t 4ersi!( ti2a ter2a,at 4a& %&l&t( ti2a a2a 4eng a ,a2a g&si( 4i4ir aga ering. <e!er 2an tenggoro an- ti2a a2a 4en'olan ,a2a le!er( ,osisi tra !ea 2i tenga!( ti2a ter2a,at ,e%asangan alat Atra eosto%#+( ti2a a2a ,e%4esaran tonsil Ains,e si+( ti2a a2a n#eri "a t& %enelan( ,osisi %&l&t %erot e anan. 6. Par& Ins,e si Pal,asi Per &si A&s &ltasi 7. .ant&ng - si%etris - 1o0al fre%it&s ananC iri - sonor sel&r&! la,isan ,ar& - 1esi &ler a2a

Ins,e si Pal,asi Per &si A&s &ltasi 8. A42o%en Ins,e si A&s &ltasi Pal,asi Per &si :. Genetalia

- i0t&s 0or2is ta ta%,a - i0t&s 0or2is 4era2a 2i SIC I? %i2 la1i &la - ti2a a2a ,e%4esaran 'ant&ng - 4&n#i 'ant&ng B. I E B. II - 2atar( ti2a asites - 4ising &s&s a2a 3) @>%enit - ti%,ani

- tera4a ) 0% 2i 4a"a! ar &s 0ostae( ,a2at( rata( te,i ta'a%( n#eri te an a2a

Ti2a ter,asang Kateter ;. E stre%itas K& & 4ersi!( t&rgor 4ai ( ti2a a2an#a e2e%a( a ral !angat( Ca,illar# refill ti%e &rang 2ari 5 2eti ( e &atan otot- tangan anan 7 2an a i anan 7( tangan iri 5 2an a i iri 5. Klien 4isa 4ergera a an teta,i tangan iri 2an a i iri ti2a 4isa 4ergera se0ara %a si%alA %a%,& %ena!an gra1itasi ta,i 2engan sent&!an 'at&!+( 4ila ingin lati!an 2&2& 2&2& 9. K&lit Bersi!( "arna 0o lat e!ita%an(le%4a4( t&rgor 4ai ( ti2a a2a e2e%a. ?I. Data ,en&n'ang <a4oratori&% He%atologi 3;>7>)*33 lien 4er,egangan ,a2a ,enga%an te%,at ti2&r 2an saat e%era!an. lien %engata an ,&sing. Pa2a 2aera! t&s& an inf&se Atangan se4ela!

anan+ ti2a ter2a,at n#eri te an( ti2a a2a e2e%a 2an ti2a

,e%eri saan 0t s0an

Tera,i 38>7>)*33 Inf&se R< )* t,% As,ilet 3@;* %g A,o+ Pira0eta% )@3)**%g A,o+ Raniti2ine )@ 7* %g Ai1+ 3:>7>)*33 3;>7>)*33 Inf&se R< )* t,% Inf&se R< )* t,% As,ilet 3@;* %g A,o+ As,ilet 3@;* %g A,o+ Pira0eta% )@3)**%g A,o+ Pira0eta% )@3)**%g A,o+ Raniti2ine )@ 7* %g Ai1+ Raniti2ine )@ 7* %g Ai1+ Gli0erine 3* %l A!& na!+ 'a%,ara0eta%ol 7** %g 'a% 38.** 35.5* WIB WIB

A. ANA<ISA DATA
NO HARI( DB TANGGA< DATA ADO>DS+ $OKUS PROB<EM ETIO<OGI TTD

Senin( 38>7>)*33

,er&4a!an ,erf&siter,&t&sn#a DS 'aringan sere4ral 2ara! e ota Klien %engata an n#eri e,ala

aliran

Senin( 38>7>)*33

,a2a "a t& 2&2& ( 2engan s ala 7. DOTe anan 2ara!36*>;* %%Hg( s&!&- 5: D C( na2i- 8* ali ,er%enit( RR- )* ali ,er%enit. A2a tan2a=tan2a ,ening atan te anan intra 0ranial. TD 36*>;* %%!g Na2i 8*@>%enit. DS - a i iri er&sa an er&sa an ti2a 4isa%o4ilitas fisi ne&ro%os &ler( 2igera an 2an2itan2ai 2engan ele%a!an tangan iri 4isa a i anan ti2a ,arestesia se2i it 4isa 2igera an 2igera an. 2an tangan anan 4isa se2i it DO - Ke &atan2igera an. otot- tangan 2an a i anan 7( tangan 2an a i iri 5( TD36*>;* %%Hg( S58(;D C( N- ;; ali>%enit( RR)* ali>%enit. Hasil CT s0an Infar l&as ,a2a lo4&s te%,oral( o00i,ital( 2an ,arietal anan Infar ,a2a a,s&la interna 0r&s ,osterior iri( orona ra2iata anan 2an a,s&la e sterna anan
DO gangg&an ,ola &rangn#a 0airan

Selasa(

3:>7>)*33

Ra4&( 3;>7>)*33

lien %engata aneli%inasi s&2a! 6 !ari lienA onsti,asi+ ti2a 4isa BAB 2an %in&% se2i iT. DS ,a2a a42o%en tera4a %assa 2i &a2ran iri 4a"a! 4&n#i &s&s5 ali ,er%enit. DS lien!i,erter%i %engata an 4a2an ,anas 2an %in&% se2i it A3)7 00+ DO - %& osa 4i4ir aga ering 2engan TD36*>;* %%Hg( S- 5;(8DC( N - ;; ali ,er%enit( RR)* ali ,er%enit( He%oglo4in36(** grF <e& osit- 35(** ri4&>%% AH+( Eritrosit6(96 '&ta>%% .

2an serat t&4&!

2ala%

A2an#a infe si

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 3. ). ,er&4a!an ,erf&si 'aringan sere4ral 4er!&4&ngan 2engan ter,&t&sn#a aliran 2ara! e ota . er&sa an %o4ilitas fisi 2itan2ai 2engan a i anan ti2a 4isa 2igera tangan anan 4isa se2i it 2igera an 4er!&4&ngan 2engan ne&ro%os &ler( ele%a!an ,arestesia. an 2an er&sa an

5.

gangg&an ,ola eli%inasi A onsti,asi+ 4er!&4&ngan 2engan &rangn#a 0airan 2an serat 2ala% t&4&!.

6. !i,erter%i 4er!&4&ngan 2engan a2an#a infe si C. INTER?ENSI


NO DIAGNOSA DB KEPERAWATAN TU.UAN E INTER?ENSI KRITERIA HASI<

RASIONA<

TTD

%onitor TT? %engeta!&i on2isi ,er&4a!an ,erf&siT&'&an ,er e%4angan setela! 2ila & an 'aringan sere4ral lien. tin2a an 4er!&4&ngan e,era"atan 2engan %engeta!&i fa tor ter,&t&sn#a aliransela%a 3 ali ; 'a%( 2i!ara, an ti2a 2a,at Tent& an fa tor=#ang 2ara! e ota ter'a2i ,er&4a!anfa tor #ang%en#e4a4 an ,erf&si 'aringan4er!&4&ngan 2engan,&sing. sere4ral KH-ter'a2in#a ,&sing ter,eli!aran#a %eng&rangi rasa ting at esa2aran( Bant& lien te !ni ,&sing %ena%,a an rela sasi 2an sta4ilisasi TT? 2an2istra si Atari nafas ti2a a2a PTIK2ala% 2an %enga'a serta ,eran ,asien4i0ara+ ti2a %eng&rangi rasa %ena%,a an Perta!an an tira!,&sing e a%4&!an. 4aring %e%4ant& ,roses Beri an o4at ses&ai,en#e%4&!an a21is 2o ter

er&sa an T&'&an - setela!3. %onitor TT? %engeta!&i %o4ilitas fisi 2ila & an ,er e%4angan 2itan2ai 2engantin2a an on2isi lien. a i anan ti2a e,era"atan 4isa 2igera ansela%a 3 ali ; 2an tangan anan'a%( 2i!ara, an). <a & an gera otot 1ol&nteer a an 4isa se2i it lien %a%,&,asif ,a2a e!ilangan ton&s 2igera an %ela sana an e stre%itas #ang2an e &atann#a 4er!&4&ngan a ti1itas fisi sa it 4ila ti2a 2ilati! 2engan er&sa anses&ai 2engan &nt& 2igera an ne&ro%os &ler( e%a%,&ann#a ele%a!an KH ,arestesia 4erta%4a!n#a e &atan otot 2an gera an a tif lien %e%4eri an

%en&n'& an %assa( ton&s 2an tin2a an &nt& 5. A'ar an lien e &atan otot serta %ening at an &nt& %ela & an%e%,er4ai i %o4ilitas. lati!an gera a tiff&ngsi 'ant&ng 2an ,a2a e sre%itas,erna,asan. #ang ti2a sa it %e%,erta!an an otot ton&s

%e%4ant& ,roses 6. Kola4orasi,en#e%4&!an. 2engan a!li fisiotera,i &nt& lati!an fisi lien 7. Beri an o4at ses&ai a21is 2o ter gangg&an ,olaT&'&an &nt& %engeta!&i %onitor TT? eli%inasi setela! 2i4eri an ,er e%4angan A onsti,asi+ tin2a an on2isi lien 4er!&4&ngan e,era"atan 2engan &rangn#asela%a 3 ali 3 'a%( s&,a#a %as& an 0airan 2an serat2i!ara, an lien An'&r an 0airan a2e &at lien 2ala% t&4&! 2a,at BAB KH - &nt& sering %in&%%e%4ant& ti2a tera4a %assaair ,&ti!. %e%,erta!an an ,a2a a42o%en onsistensi feses #ang ses&ai ,a2a &s&s 2an %e%4ant& eli%inasi
arena 2iet sei%4ang tinggi an2&ngan serat %erangsang An'&r an lien ,eristalti 2an &nt& %a an eli%inasi reg&ler %a anan 4erserat &nt& %e%4ant& %e%,er%&2a! BAB.

Beri an gliserin

!& na!

!i,erter%i T&'&an %onitor TT? %engeta!&i 4er!&4&ngan setela! 2i4eri an ,er e%4angan 2engan a2an#atin2a an on2isi lien. infe si e,era"atan sela%a sat& ali 7 Beri an o%,res air&nt& %en&r& an 'a%( 2i!ara, an4iasa ,anas ti2a ter'a2i !i,erter%i 2engan %e%4ant& KHAn'&r an &nt& %en&r&n an ,anas s&!& 4a2an antara%e%a ai 4a'& #ang4a2an 58=5: *C ti,is. &nt& %e%en&!i 0airan An'&r an lien e4&t&!an %e%4ant& sering %in&% air2an %en&r&n an ,anas ,&ti! #ait& &nt& %e%4ant& ,roses ,en#e%4&!an Kola4orasi 2engan ti% %e2is lain A2o ter+ ,ara0eta%ol 7** %g

D. IMP<EMENTASI HARI( .AM NO DB IMP<EMENTASI TANGGA< Senin( *9.** 3 %e%onitor TT? 38>7>)*33 RESPON K<IEN TTD

3*.** 3

36.** 3

S-= O - TD- 36*>;* %%Hg( S- 58(;D C( N;; ali>%enit( RR)* ali>%enit. Mela & an gera ,asifS - lien %engata an ,a2a e stre%itas #ang%a& 2i4i%4ing 2ala% sa it %ela & an gera an ,asif O - lien oo,eratif Me%onitor TT? S-= O - TD- 36*>;* %%Hg( S- 58(;D C( N;; ali>%enit( RR-

Selasa( 3:>7>)*33

*9.** 3

*9.5* 3

3*.** 3

Ra4&( 3;>7>)*33

*9.** 3

*9.5* 3

3*.** 3

3:.** 3

Ka%is 39>7>)*33

*9.** 3

3*.** 3

3*.5* 3

)* ali>%enit. %e%onitor TT? S-= O - TD- 36*>;* %%Hg( S- 58(;D C( N;; ali>%enit( RR)* ali>%enit. Mela & an gera ,asifS - lien %engata an ,a2a e stre%itas #ang%a& 2i4i%4ing 2ala% sa it %ela & an gera an ,asif O - lien oo,eratif Kola4orasi 2engan a!liS - lien %engata an fisiotera,i &nt& lati!an%a& 2i4i%4ing 2ala% fisi lien %ela & an lati!an fisi ole! fisiotera,is O - lien oo,eratif %e%onitor TT? S-= O - TD- 36*>;* %%Hg( S- 58(;D C( N;; ali>%enit( RR)* ali>%enit. Mela & an gera ,asifS - lien %engata an ,a2a e stre%itas #ang%a& 2i4i%4ing 2ala% sa it %ela & an gera an ,asif O - lien oo,eratif Kola4orasi 2engan a!liS - lien %engata an fisiotera,i &nt& lati!an%a& 2i4i%4ing 2ala% fisi lien %ela & an lati!an fisi ole! fisiotera,is O - lien oo,eratif %onitor TT? TD - 36*>;* %%Hg S - 5;(8DC N - ;; B>% RR- )* ali %e%onitor TT? S-= O - TD- 36*>;* %%Hg( S- 58(;D C( N;; ali>%enit( RR)* ali>%enit. Mela & an gera ,asifS - lien %engata an ,a2a e stre%itas #ang%a& 2i4i%4ing 2ala% sa it %ela & an gera an ,asif O - lien oo,eratif Kola4orasi 2engan a!liS - lien %engata an

35.** 3

.&%at )*>7>)*33

*9.** 3

3*.** 3

3*.5* 3

35.** 3

Senin( 38>7>)*33

33.5* )

3).** )

35.** )

fisiotera,i &nt& lati!an%a& 2i4i%4ing 2ala% fisi lien %ela & an lati!an fisi ole! fisiotera,is O - lien oo,eratif Me%4eri an o4atS - = ses&ai a21is 2o terO - lien oo,eratif Aas,ilet 3@;* %g ,er oral( ,ira0eta% 3@)** %g ,er oral( raniti2ine( 3@7* %g i1+ %e%onitor TT? S-= O - TD- 36*>;* %%Hg( S- 58(;D C( N;; ali>%enit( RR)* ali>%enit. Mela & an gera ,asifS - lien %engata an ,a2a e stre%itas #ang%a& 2i4i%4ing 2ala% sa it %ela & an gera an ,asif O - lien oo,eratif Kola4orasi 2engan a!liS - lien %engata an fisiotera,i &nt& lati!an%a& 2i4i%4ing 2ala% fisi lien %ela & an lati!an fisi ole! fisiotera,is O - lien oo,eratif Me%4eri an o4atS - = ses&ai a21is 2o terO - lien oo,eratif Aas,ilet 3@;* %g ,er oral( ,ira0eta% 3@)** %g ,er oral( raniti2ine( 3@7* %g i1+ Menent& an fa tor=S - lien %engata an fa tor #ang4a!"a e,alan#a 4er!&4&ngan 2engan,&sing 2engan s ala 7 ter'a2in#a ,&sing O lien ta%,a esa itan Me%4eri an o4atS - lien %enan#a an ses&ai a21is 2o tero4at a,a it&G Aas,ilet 3@;* %g ,erO - lien oo,eratif oral+ 2an %e%in&% o4atn#a Me%,erta!an an tira!S - lien %engata an 4aring ,osisi setenga! 2&2& rasa ,&sing aga 4er &rang O lien ta%,a

Selasa( 3:>7>)*33

33.** )

3).** )

3).5* )

35.** 5

35.5* 5

Ra4&( 3;>7>)*33

33.** 6

%ena!an sa it Perta!an an tira!S - lien %engata an 4aring ,osisi setenga! 2&2& rasa ,&sing aga 4er &rang O lien ta%,a %ena!an sa it Me%4eri an o4atS - lien %enan#a an ses&ai a21is 2o tero4at a,a it&G Aas,ilet 3@;* %g ,erO - lien oo,eratif oral+ 2an %e%in&% o4atn#a Me%,erta!an an tira!S - lien %engata an 4aring ,osisi setenga! 2&2& rasa ,&sing aga 4er &rang O lien ta%,a %ena!an sa it Mengan'&r an lienS - lien %engata an &nt& %a an %a anan%a& %a an %a anan 4erserat #ang 4erserat O lien ta%,a gelisa! Me%4eri an !& na!S - lien %engata an gliserin 4erse2ia &nt& 2i la & an tin2a an !& na! O - lien oo,eratif Me%onitor TT? S-= O - %& osa 4i4ir aga ering 2engan TD- 36*>;* %%Hg( S- 5;(8DC( N - ;; ali ,er%enit( RR- )* ali ,er%enit( He%oglo4in- 36(** gr F <e& osit- 35(** ri4&>%% AH+( Eritrosit6(96 '&ta>%% . Beri an o%,res airS - = 4iasa O - lien oo,eratif An'&r an &nt& S - = %e%a ai 4a'& #angO - lien oo,eratif ti,is.

3).** 6 37.** 6

37.5* 6 38.** 6

An'&r an lien seringS - = %in&% air ,&ti! #ait& O - lien oo,eratif Kola4orasi 2engan ti%S - = %e2is lain A2o ter+O - lien oo,eratif ,ara0eta%ol 7** %g

E. E?A<UASI NO 3 HARI( TANGGA< Senin( 38>7>)*33 NO. E?A<UASI TTD DP 3 S - lien %engata an %a& &nt& %ela & an ROM a tif 2engan sen2iri( 2an %a& %engi &ti lati!an fisi #ang 2i4i%4ing 2engan fisiotera,is O - lien ta%,a tenang A - %asala! er&sa an %o4ilitas fisi se4agian teratasi P - lan'&t an inter1ensi AMela & an gera ,asif ,a2a e stre%itas #ang sa it Kola4orasi 2engan a!li fisiotera,i &nt& lati!an fisi lien+ 3 S - lien %engata an %a& &nt& %ela & an ROM a tif 2engan sen2iri( 2an %a& %engi &ti lati!an fisi #ang 2i4i%4ing 2engan fisiotera,is O - lien ta%,a tenang A - %asala! er&sa an %o4ilitas fisi se4agian teratasi P - lan'&t an inter1ensi AMela & an gera ,asif ,a2a e stre%itas #ang sa it Kola4orasi 2engan a!li fisiotera,i &nt& lati!an fisi lien+ (3 S - lien %engata an %a& &nt& %ela & an ROM a tif 2engan sen2iri( 2an %a& %engi &ti lati!an fisi #ang 2i4i%4ing 2engan fisiotera,is O - lien ta%,a tenang A - %asala! er&sa an %o4ilitas fisi se4agian teratasi P - lan'&t an inter1ensi AMela & an gera ,asif ,a2a e stre%itas #ang sa it Kola4orasi 2engan a!li fisiotera,i &nt& lati!an fisi lien+ (3 S - lien %engata an %a& &nt& %ela & an ROM a tif 2engan sen2iri( 2an %a&

Ka%is( 39>7>)*33

.&%at )*>7>)*33

Sa4t& )3>7>)*33

Senin( 38>7>)*33

Ra4&( 3;>7>)*33

Selasa( 3:>7>)*33

Ra4&( 3;>7>)*33

%engi &ti lati!an fisi #ang 2i4i%4ing 2engan fisiotera,is O - lien ta%,a tenang A - %asala! er&sa an %o4ilitas fisi se4agian teratasi P - lan'&t an inter1ensi AMela & an gera ,asif ,a2a e stre%itas #ang sa it Kola4orasi 2engan a!li fisiotera,i &nt& lati!an fisi lien+ S - lien %engata an ,&sing 4er &rang 'i a 2ala% ea2aan setenga! 2&2& 2an setela! 2i4eri o4at ole! 2o ter O - lien ta%,a tenang A - %asala! ,er&4a!an ,erf&si 'aringan sere4ral se4agian teratasi P - ,erta!an an inter1ensi A%enent& an fa0tor ,&sing( ,erta!an an tira! 4aring( 4eri an tera,i ses&ai a21i0e+ S - lien %engata an s&2a! %erasa ,anas lagi 4a2ann#a O - s&!& t&4&! 58(9 D C. A - %asala! !i,erter%i teratasi P - lan'&t an inter1ensi A%onitor TT?+ S - lien %engata an setela! 2ila & an !& na! ,er&t lien terasa lega 2an BAB 4isa lan0ar O - lien ta%,a tenang A - %asala! onsti,asi teratasi P - ,erta!an an inter1ensi A %in&% air ,&ti #ang 0& &,( serta %a an %a anan #ang 4erserat #ang 0& &,+ S - lien %engata an s&2a! ti2a %erasa 2e%a% O - lien ta%,a tenang( S - 58(; D C A - %asala! !i,erter%i teratasi P - ,erta!an an inter1ensi A%in% 4an#a ( %a an %a anan 4erserat( 2an ola4orasi ,e%4erian anti,ireti 'i a s&!& nai 2an ola4orasi ,e%4erian anti4ioti + BAB I? PEMBAHASAN

Setela! %ela & an as&!an %e%4a!as %asala!

e,era"atan sela%a 7 !ari( ,en&lis a an

e,era"atan #ang %&n0&l sela%a ,e%4erian as&!an

e,era"atan e,a2a Tn. S 2engan %e%4an2ing an teori 3. ,er&4a!an ,erf&si 'aringan sere4ral 4er!&4&ngan 2engan ter,&t&sn#a aliran 2ara! e ota . AS#l1ia( Doengoes( Pri0e( )**3+. Diagnosa terse4&t 2itega 2&2& an arena lien lien %engel&! n#eri e,ala 'i a a an

2engan s ala 7( 2an 2i2a,at an !asil ,e%eri saan tan2a=tan2a 1ital

Te anan Dara!- 36*>;* %%Hg( S&!&- 5: D C( na2i- 8*@>%enit( Res,irator# Rate- )* @>%enit. Pening atan te anan 2ara! #ang tinggi %en#e4a4 an etegangan

,e%4&l&! 2ara! intra0ranial se!ingga te anan intra0ranial %ening at 2an %en2esa 'aringan ota ( ter2esa n#a 'aringan ota a an %en#e4a4 an n#eri

e,ala #ang 2i,er4erat saat 4at& ( %enge'an saat 4&ang air 4esar( 2an %e%4&ng & ABar4ara C. <ong( )**3+. $a tor=fa tor #ang %e%,engar&!i

gangg&an ,erf&si 'aringan a2ala! gangg&an aliran arteri( gangg&an aliran 1ena( %asala!=%asala! ,ert& aran !i,o1ole%i 2an !i,er1ole%i. Kel&arga %engata an s&2a! ta& ala& !i,ertensi a2ala! te anan 2ara! #ang tinggi. Te anan 2ara! #ang tinggi a an %ening ata an te anan ,e%4&l&! 2ara! e ota se!ingga %en2esa organ #ang lain( se!ingga o%,ensasi #ang 2irasa an a2ala! n#eri e,ala ata&

e4an#a an ,asien %en#e4&tn#a 2engan ,&sing. Kelo%,o

%e%,rioritas an

,er&4a!an ,erf&si 'aringan sere4ral se4agai 2iagnose ,erta%a . A2a,&n &nt& %engatasi %asala! terse4&t elo%,o %engi%,le%entasi an %e%onitor TT?(

%e%4ant& lien te !ni rela sasi 2an 2istra si Atari nafas 2ala% 2an %enga'a 4i0ara+( %e%,erta!an an tira! 4aring( 2an %e%4eri an o4at ses&ai a21is 2o ter.

Hi,ertensi %er&,a an sala! sat& fa0tor ,en0et&s ter'a2in#a stro e se,erti #ang 2i ala%i Tn. S &nt& it& !ar&s 2iatasi ses&ai inter1ensi #ang a2a.

).

er&sa an %o4ilitas fisi 2itan2ai 2engan a i anan ti2a 4isa 2igera tangan anan 4isa se2i it 2igera an 4er!&4&ngan 2engan

an 2an er&sa an

ne&ro%os &ler( ele%a!an ,arestesia. AS#l1ia( Doengoes( Pri0e( )**3+. Diagnosa terse4&t 2itega an arena ,asien %engel&! ,a2a e stre%itas s&,erior an 2an 2i2a,at an 2ata se4agai 4eri &t -

2an inferior sinistra ti2a 4isa 2igera

Ke &atan otot- tangan 2an a i anan 7( tangan 2an a i iri 5( Te anan Dara!36*>;* %%Hg( S&!&- 58(;D C( Na2i- ;; ali>%enit( Res,irator# Rate- )* ali>%enit . Tn S ta%,a 4er4aring sa'a 2i te%,at ti2&r( el&arga lien '&ga %engata an lien ,erna! 2ira"at 2i RS A 3 4&lan #ang lal&. Kelo%,o %e%,rioritas an 2iagnosa terse4&t %en'a2i 2iagnosa e2&a arena

setela! 2i eta!&i a2an#a gangg&an %o4ilitas fisi gangg&an %o4ilitas fisi . A2a,&n &nt&

4isa ti%4&l %asal ini #ait& elo%,o

%engatasi %asala! terse4&t

%ela sana an lati!an ROM ARange of Motion+ a2ala! lati!an gera an sen2i #ang %e%&ng in an ter'a2in#a ontra si 2an ,ergera an otot( 2i%ana lien se0ara

%enggera an %asing=%asing ,ersen2iann#a ses&ai gera an nor%al 4ai a tif ata&,&n ,asif APotter an2 Perr#( )**8+. Pa2a Tn S ROM ,asif. $a tor #ang %en2& &ng terla sanan#a ROM ,asif ini a2ala! el&arga #ang oo,eratif &nt& 2ii%,le%entasi ann#a ROM ,asif ini. elo%,o

%ela & an

lien 2an

5. Gangg&an ,ola eli%inasi A onsti,asi+ 4er!&4&ngan 2engan &rangn#a 0airan 2an serat 2ala% t&4&!. AS#l1ia( Doengoes( Pri0e( )**3+. Diagnosa terse4&t 2i tega an arena ,a2a saat ,eng a'ian !ari Selasa 3: Mei )*3*

lien %engel&! s&2a! 6 !ari lien 4el&% BAB 2an 2i 2a,at an !asil ,e%eri saan ,a2a a42o%en tera4a %assa( 4&n#i &s&s- 5 ali ,er%enit( te anan 2ara!- 367>9* %%Hg( na2i-;* ali ,er%enit( res,irator# rate- )6 ali ,er%enit( s&!&- 58(;DC. Ana%nesis #ang teliti !ar&s 2a,at %en2ete si ,en#e4a4 ter4an#a

2ari onsti,asi #ait& - A3+ onsti,asi ,as0a 4e2a!( A)+ tira! 4aring #angterlal& la%a( A5+ sisa 4ari&% setela! ,e%eri saan 4ari&% ene%a( ata& A6+ o4at=o4at #ang 2a,at %eni%4&l an onsti,asi A%isaln#a o,ioi2(

anti !olinergi +. Pa2a ,en2erita &sia t&a #ang %ela & an tira! 4aring( ,enting &nt& %en#ing ir an a2an#a 2e!i2rasi #ang 4erat 2an elainan elo%,o

ele trolit. A!tt,->>l&0ia%er#.4logs,ot.0o%+. A2a,&n i%,le%entasi #ang la & an &nt& %engan'&r an

%engatsi %asala! ini a2ala! %ela & an !& na! gliserin( as&,an 0airan %elal&i air %in&% se0ara o,ti%al( 2an

%engan'&r an %a an=%a anan #ang 4erserat. $a0tor ,en2& &ng 2ila & ann#a tin2a an !& na! a2ala! ,ela sanaan !& na!. lien 2an el&arga

e4er!asilan

oo,eratif 2ala%

3. !i,erter%i 4er!&4&ngan 2engan a2an#a infe si AS#l1ia( Doengoes( Pri0e( )**3+. Diagnosa terse4&t 2itega an arena ,a2a !ari Ra4& 3; Mei lien %engata an

4a2ann#a ,anas 2an %in&%n#a se2i it serta 2i2a,at an 2ata %& osa 4i4ir aga ering 2engan 2i2a,at an !asil ,e%eri saan fisi TD- 36*>;* %%Hg( S- 5;(8DC(

N - ;; ali ,er%enit( RR- )* ali ,er%enit( He%oglo4in- 36(** grF <e& osit- 35(** ri4&>%% AH+( Eritrosit- 6(96 '&ta>%% . Dari 2ata 2iatas lien %engala%i !i,erter%i arena a2an#a infe si arena

2i2a,at an !asil la4orat ,a2a ,e%eri saan le osit tinggi #ait& 35(** ri4&>%% ,asien %erasa 4ar& ,a2a !ari it& . Pen#e4a4 2e%a% selain infe si iala! ea2aan to se%ia( a2an#a eganasan ata& a i4at rea si ,e%a aian o4at AGelfan2( et al( 399;+. Se2ang an gangg&an ,a2a ,&sat reg&lasi s&!& sentral 2a,at %en#e4a4 an ,eninggian te%,erat&re se,erti #ang ter'a2i ,a2a !eat stro e( ensefalitis( ,er2ara!an ota ( o%a ata&gangg&an sentral lainn#a. Pa2a ,er2ara!an internal saat ter'a2in#a rea4sor4si 2ara! 2a,at ,&la %en#e4a4 an ,eninggian te%,erat&r AA An2reoli( et al( 3995 + 2ala% ,engar&! s&!& t&4&! ter!a2a, o&t0o%e ,en2erita stro e #ang Ki ing Ritar"an !tt,->>li4rar#.&s&.a0.i2+. Tin2a an #ang 2ila & an elo%,o 2ala% %engatasi %asala! ini a2ala! %e%4eri an o%,res air 4iasa(

%engan'&r an %e%a ai 4a'& #ang ti,is( %engan'&r an

lien sering %in&% air

,&ti!( 2an %ela & an ola4orasi 2engan ti% %e2is lain A2o ter+ ,ara0eta%ol 7** %g ,er oral. Dan ,e%4erian ,ira0eta% )@3)* %g ,er oral2ala% ,ela sanan#a el&arga lien 2an lien oo,eratif 2an el&arga %a& %ela,or an setia, ea2aan #ang 2iala%i ,asien.

BAB ? PENUTUP A. KESIMPU<AN Stro e non!e%oragi a2ala! stro e #ang 2ise4a4 an arena s&%4atan ,a2a arteri se!ingga s&,lai gl& osa 2an o sigen e ota 4er &rang 2an ter'a2i e%atian sel ata& 'aringan ota #ang 2is&,lai. Pa2a el&arga T&an S se4enarn#a s&2a! %en2erita !i,ertensi 2an el&arga ti2a %e%a!a%i it& serta lien '&ga %er&,a an ,ero o se!ingga !i,ertensi #ang el&arga 4ar&

%er&,a an fa0tor risi o ter'a2in#a stro e ter'a2i ,a2a T&an S(

%en#a2ari a2an#a stro e #ang ter'a2i ,a2a Tn. S setela! t&an S %engala%i

el&%,&!an. Kon2isi lien ,a2a %asa ,ost stro 3 4&lan #ang lal& a2ala! Te anan Dara! 36*>;* %%Hg( s&!& 58(; D C( na2i ;; B>Menit res,irator# rate )* B>Menit. Ke &atan otot tangan 2an a i anan 7( tangan 2an a i iri 5. Setela! 2ila & an as&!an e,era"atan ,a2a Tn S #ait& 2engan %engi%,le%entasi an inter1ensi elo%,o %ene an an 4a!"a

ROM Arange of %otion+ ,asif. Dala% !al ini

,ergera an it& ,enting s&,a#a lien ti2a %engala%i e a &an sen2i 2an e &atan otot ti2a %en&r&n( ROM ,asif ini '&ga 2a,at 2ila & an ole! el&arga ,a2a saat lein 4eara2a 2i r&%a! nantin#a. Kerena lati!an ,ergera an ini sangat ,enting 4agi lien #ang %engala%i !a%4atan 2ala% %o4ilisasi. B. SARAN 3. Penera,an ROM ,asif sangat ,erl& 2itera,a an saat nantin#a &nt& %en0ega! ter'a2in#a ontra t&r ). Kel&arga %ela & an %oti1asi ter!a2a, lien &nt& %ela sana an ROM ,asif 5 ali se!ari lien 4era2a 2i r&%a!

You might also like