You are on page 1of 3

2.1.

Pengertian Nilai Apgar Penilaian APGAR adalah sebuah tes cepat yang dilakukan pada menit pertama dan kelima pasca kelahiran, skor pada menit ke-1 memberi gambaran seberapa baik bayi melakukan toleransi terhadap proses kelahiran. Menit ke-5, skor memberikan penilaian akan bagaimana bayi beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Nilai Apgar ditentukan dengan menilai denyut jantung, pernafasan, ketegangan otot, warna kulit dan respon terhadap rangsangan (refleks); masing-masing diberi nilai 0, 1 atau 2. Total Skor bernilai antara 1 sampai dengan 10, dengan nilai 10 memberikan gambaran bayi yang paling sehat. 2.2. Tujuan Mengevaluasi Nilai Apgar Perlu diingat bahwa skor Apgar agak rendah (terutama pada menit pertama) adalah normal pada beberapa bayi baru lahir, terutama bayi yang lahir dari ibu hamil dengan risiko tinggi, lahir melalui proses operasi cesar, atau ibu yang memiliki komplikasi selama kehamilan maupun proses persalinan. Skor Apgar yang rendah juga bisa terjadi pada bayi prematur, dimana kemampuan untuk menggerakkan otot/alat gerak lebih rendah daripada bayi cukup bulan. Bayi prematur dalam kasus apapun akan memerluan pemantauan ekstra dan bantuan pernapasan, dikarenakan paru-paru belum sempurna. Tes APGAR ini hanya menilai apa yang bisa dilihat dan dirasakan oleh penolong persalinan, sehingga tidak memiliki risiko pada bayi baru lahir tes ini dengan kata lain adalah tes yang aman bagi bayi. Ada beberapa hal yang diduga menjadi penyebab nilai APGAR yang rendah pada bayi baru lahir, di antaranya adalah: 1. Persalinan yang terlalu cepat. Hipoksia (kekurangan oksigen) dapat terjadi pada persalinan yang terlalu cepat oleh karena kontraksi yang terlalu kuat atau trauma pada kepala bayi. 2. Terjerat tali pusat. Umum dikenal dengan nuchal cord, di mana tali pusat (plasenta/ari-ari) melilit pada leher janin (baik sekali waktu atau beberapa kali) dan mengganggu aliran darah, maka hipoksia bisa terjadi karena lilitan ini. 3. Prolaps tali pusat. Kondisi yang terjadi ketika tali pusat mendahului fetus keluar dari rahim. Kondisi ini adalah kedarutan obstetri yang membahayakan kehidupan janin. Namun prolaps tali pusat adalah kasus yang jarang. Ketika fetus juga akan ikut lahir, sering kali menekan tali pusat dan menimbulkan hipoksia. 4. Plasenta previa (placenta preavia). Merupakan kondisi kelainan obstretri di mana tali pusat terhubung pada dinding rahim yang letaknya dekat atau menutup leher rahim. Hal ini meningkatkan risiko perdarahan antepartum (vaginal), yang berujung juga pada hipoksia bagi janin. 5. Aspirasi mekonium. Jika mekonium di ada dalam paru-paru fetus, maka bisa terjadi permasalahan pernapasan. Hal ini dikenal juga sebagai Sindrom Aspirasi Mekonium. 6. Beberapa sebab lain bisa berupa obat-obatan yang dikonsumsi ibu sebelum persalinan, dan bayi preterm (prematur).

2.3. Mengevaluasi Nilai Apgar Lima kriteria Skor Apgar: Nilai 0 Nilai 1 warna kulit tubuh normal merah muda, tetapi tangan dan kaki kebiruan (akrosianosis) <100 kali/menit meringis/menangis lemah ketika distimulasi Nilai 2 Akronim

Warna kulit

seluruhnya biru

warna kulit tubuh, tangan, dan kaki Appearance normal merah muda, tidak ada sianosis >100 kali/menit Pulse

Denyut jantung

tidak ada tidak ada respons terhadap stimulasi lemah/tidak ada

Respons refleks

meringis/bersin/batuk saat Grimace stimulasi saluran napas

Tonus otot

sedikit gerakan

bergerak aktif menangis kuat, pernapasan baik dan teratur

Activity

Pernapasan

tidak ada

lemah atau tidak teratur

Respiration

Interpretasi Nilai Apgar Tes ini umumnya dilakukan pada waktu satu dan lima menit setelah kelahiran, dan dapat diulangi jika skor masih rendah. Jumlah skor Interpretasi Catatan 7-10 4-6 0-3 Bayi normal Agak rendah Memerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang menyumbat jalan napas, atau pemberian oksigen untuk membantu bernapas.

Sangat rendah Memerlukan tindakan medis yang lebih intensif

Penanganan Bayi Baaru Lahir Berdasasrkan NILSI APGAR Nilai APGAR 5 Menit Penaganan Pertama

Tempatkan ditempat hangat dengan lampu sebagai sumber penghangat Pemberian oksigen. Resusitasi Stimulasi rujuk

0-3

Tempatkan dalam tempat yang hangat. Pemberiak oksigen Stimulasi taktil

4-6

7-10

Dilakukan penatalaksanaan sesuai drngan bayi normal.

You might also like