You are on page 1of 8

Manajemen Mutu Manajemen Berdasarkan Human Behaviour Approach

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2013/2014


Tugas ini ditujukan untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengajar : Budi Santoso, MT

Di susun Oleh : Ajeng Maryam Suciati Amanda Aulia Prima Aulia Tulananda Hendri Syamsiar Nevy Puspitasari Kelas : 3A 111431001 111431002 111431004 111431013 111431020

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2013

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan nikmat, karunia, kemudahan dan pertolonganNya kepada penulis dan pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini, sehingga atas izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Manajemen Berdasarkan Human Behaviour Approach ini. Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Bahan Alam dalam Program Studi Analis Kimia, Politeknik Negeri Bandung. Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis telah selesaikan mungkin belum dapat dikatakan sempurna. Namun demikian, kekurangan-kekurangan tersebut secara maksimal akan dijadikan sebagai bahan perbaikan kami . Selain itu, penulis juga menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat kepada Bapak Budi Santoso Dosen Mata Kuliah Manajemen Mutu di Politeknik Negeri Bandung dan Kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat besar bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Wassalamualaikum wr. wb.

Bandung, Oktober 2013

Penulis

1. PENDAHULUAN
Manajemen

Perkembangan pemikiran manajemen

Mashab (school)

Pendekatan (approach)

Gerakan (movement)

Teori (Theory)

Pra Klasik

Klasik (Tradisional/ Mekanistik)

Manajemen Perilaku

Kuantitatif

Manajemen kontemporer

Pendekatan hubungan manusia (human relation approach)

Pendekatan perilaku manusia (human behaviour approach)

Istilah istilah Pendekatan Manajemen


a. Pendekatan Operasional (Operational Approach) Pendekatan Operasional yaitu administrasi sebagai suatu proses kerja dimulai dari analisa logis terhadap aktivitas manusia (administrator) yang kemudian di identifikasi dan di organisasikan serta menetapkan sub-sub proses dari proses administrasi untuk dapat mencapai tujuan organisasi atau usaha baik secara keseluruhan maupun bagian. Perbedaannya dengan pendekatan

administrasi yang lainnya bahwa pada pendekatan ini lebih murni pada pelaksanaan (administrator) administrasinya tanpa (aktivitas) melihat yang dilakukan oleh manusia lain.

faktor-faktor

pendukung

Contohnya : Pelayanan masyarakat oleh birokrasi pemerintah. b. Pendekatan Empiris (Empirical Approach) Pendekatan Empiris adalah pendekatan administrasi yang dimulai dari pengalaman-pengalaman administrator terdahulu yang sukses atau suatu pengamatan terhadap praktek-praktek administrasi yang berhasil guna membekali calon administrator mengelola secara efektif kegiatannya dimasa yang akan datang oleh karena itu pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan pengalaman karena keteguhannya memusatkan diri pada studi pengalaman-pengalaman yang dimaksud untuk memahami dan menjelaskan fenomena administrasi.

Perbedaannya dengan pendekatan administrasi yang lainnya bahwa pada pendekatan ini bertumpu pada metode studi kasus dan metode perbandingan kejadian antara yang terdahulu dengan yang terjadi pada saat ini.

Contohnya: Penyelesaian masalah hukum yang terjadi di dalam masyarakat. c. Pendekatan Perilaku Manusia (Human Behaviour Approach) Pendekatan Perilaku Manusia adalah Pendekatan administrasi yang pada intinya manusia sebagai motor utama proses administrasi atau elemen utama administrasi dengan argumentasi bahwa usaha individu dan kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi akan tercapai jika prinsip-prinsip psikologi (ilmu perilaku manusia) diterapkan. Perbedaannya dengan pendekatan

administrasi yang lainnya bahwa pada pendekatan ini perilaku manusia/psikologi merupakan elemen utama administrasi. Contohnya : Administrasi Psiater (psikologi). d. Pendekatan Sistem Sosial (Social System Approach) Pendekatan Sistem Sosial adalah bahwa administrasi sebagai suatu sistem sosial yang mana faktor-faktor biologis, fisik dan sosial sangat berpengaruh terhadap manusia dan lingkungan maka hali ini dapat diatasi dengan bekerja sama atau beradministrasi. Sumbangan penting dari pendekatan ini antara lain pengakuan organisasi sebagai organisasi sosial, kesadaran akan dasar-dasar institusional dari otoritas administrasi, peranan organisasi informal dalam perwujudan tujuan organisasi, pemahaman akan perilaku kelompok dalam sistem sosial dan suatu pandangan tentang kewajiban sosial dari administrasi.

Perbedaannya dengan pendekatan administrasi yang lainnya bahwa pada pendekatan ini berusaha untuk mengidentifikasi kelompok sosial, menemukan hubungan kultural dan mengintegrasikannya kedalam sistem sosial.

Contohnya : Administrasi dalam Serikat Pekerja Indonesia e. Pendekatan Matematik (Mathematical Approach) Pendekatan Matematik adalah suatu proses logika maka dapat dinyatakan dalam terminologi simbol-simbol matematika, keinginannya agar fungsi administrasi dapat menetapkan proses dan model-model matematika yang dapat digunakan untuk meramalkan hasil. Manfaat dari pendekatan ini: tuntutan berpikir secara teratur, penentuan masalah secara tepat, kemampuan menangani masalah komplek dan keberhasilannya untuk mengurangi elemen subjektif dalam/dari administrasi. Perbedaannya dengan pendekatan administrasi yang lainnya bahwa pada pendekatan ini menggunakan matematika sebagai dasar alat administrasi. Contohnya : Administrasi pada Labolatorium. f. Pendekatan Teori Keputusan (Decision Theory Approach) Pendekatan Teori Keputusan memandang pembuatan keputusan sebagai fungsi nyata dari administrasi yang mana keputusan/desisi adalah metode rasional untuk/ memilih suatu tindakan berdasarkan alternatif-alternatif yang memungkinkan. Pendekatan ini merupakan karateristik administrasi dan fungsi vital dari/dalam setiap organisasi. Pendekatan ini tumbuh dari wilayah ekonomi,

mendemontrasikan dampak dari teori-teori ekonomi pada perkembangannya. Perbedaannya dengan pendekatan administrasi yang lainnya bahwa pada pendekatan ini menekankan faktor-faktor keputusan seperti proses pembuatan keputusan, yang berpengaruh terhadap keputusan dll. sebagai dominan dari pelaksanaan suatu administrasi. Contohnya: Penggunaan Marginal dan perilaku ekonomi pada administrasi pasar modal.

2. Manajemen Perilaku
Pendekatan perilaku lebih memusatkan pada perhatian cara orang bertingkah laku dalam organisasi. Aspek perilaku dalam administrasi negara dapat didekati dengan dua cara yaitu : a. Dengan menerima paham bahwa behaviorisme (paham perilaku) muncul sebagai reaksi terhadap pendekatan tradisional, sehingga nilai ilmiah dari administrasi Negara dapat ditingkatkan. b. Mengganggap bahwa behaviorisme hanya merupakan pengembangan dari pendekatan tradisional, dengan kata lain, behaviorisme diterjemahkan sebagai satu pendekatan yang berorientasi pada pengembangan menajemen ilmiah agar manajemen menjadi lebih ilmiah. Bagi administrasi negara pendekatan perilaku mendorong analisis yang intensif terhadap lingkungan internal, motivasi individu dan aspek informal. Perbedaannya dengan pendekatan lain memusatkan pada perhatian cara orang bertingkah laku dan faktor sosiologi dan psikologi merupakan kontribusi yang sangat penting. Contohnya: Administrasi pada Komunitas Masyarakat.

2.1.Pendekatan Teori Perilaku Teori perilaku merupakan pengembangan dari pendekatan hubungan manusiawi. Pendekatan ini memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh sistem sosialnya. Perilaku dapat dipahami melalui tiga pendekatan, yaitu: a. Rasional Model rasional memusatkan perhatiannya pada anggota organisasi yang diasumsikan bersifat rasional dan mempunyai berbagai kepentingan, kebutuhan, motif dan tujuan. Pendukung model ini antara lain, Down dan Simon b. Sosiologis Model ini lebih memusatkan perhatiannya kepada pengetahuan antropologi, sosiologi dan psikologi. Pendukung model ini antara lain Bern c. Pengembangan hubungan manusia Model pengembangan hubungan manusia lebih memusatkan perhatiannya kepada tujuan yang ingin dicapai dan pengembangan berbagai sistem motivasi menurut jenis motivasi agar dapat meningkatkan produktivitas kerja. Pendukung model ini antara lain, Mc Gregor, Maslow, dan Bennis.

Keterbatasan dari pendekatan perilaku ini adalah bahwa beberapa ahli manajemen termasuk ahli perilaku percaya bahwa bidang perilaku tidak sepenuhnya nyata karena berkenaan dengan manusia yang bersifat unik. Model, teori dan istilah perilaku oleh ahli perilaku sangat kompleks dan abstrak untuk dipraktekkan para manajer. Dikarenakan perilaku manusia sangat unik, maka ahli-ahli perilaku sering berbeda dalam menyimpulkan penelitian, dan rekomendasinya pun sulit bagi manajer untuk memilih dan melaksanakannya. Dalam perkembangan peran manusia dalam organisasi direpresentasikan dalam teori perilaku organisasi yang mencoba melihat organisasi dari perspektif yang lebih luas, di antaranya dari perspektif psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi, hingga medis. Beberapa topik penting dalam teori ini, di antaranya adalah bahwa kinerja organisasi sangat terkait dengan kepuasan kerja, stres, motivasi, kepemimpinan, dinamika kelompok, budaya kerja, pollitik dalam organisasi, konflik interpersonal, desain organisasi, dan lain sebagainya. Beberapa bab selanjutnya yang terkait dengan pengorganisasian, kepemimpinan dalam organisasi, sangat dipengaruhi prespektif dari kelompok perilaku organisasi ini. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan). Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan yang kedua yaitu berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi. 1. Perilaku Organisasi : Beberapa pakar pendekatan perilaku organisasi dengan berbagai teori dan opini yang dikemukakanynya diantaranya ilalah sebagai berikut: Douglas McGregor, terkenal dengan Teori X dan Teori Y 2. 3. Frederick Herzberg, terkenal dengan Teori Motivasi Higenis atau Teori Dua factor Chris Argiris, mengataka bahwa organisasi sebagai system social atau system antar hubungan budaya. 4. 5. Edgar Schein, dinamika kelompok dalam organisasi Abraham Maslow, mengemukakan tentang hirarki kebutuhan, perilaku

manusia,dan dinamika proses 6. Robert Blak dan Jane Mounton, mengemukakan lima gaya kepemimpinan dengan kisi- kisi manajerial (managerial Grid) 7. Rensistlikert, mengemukakan empat system manajemen dari system explotatif otoritatif samapi system partisipatif kelompok. 8. Fred Feidler, menerapkan pendekatan kontingensi pada studi kepemimpinan.

Prinsip Dasar Perilaku Organisasi : a. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat

(peranan,prosedur dan prinsip).

b. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif. c. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan sehingga haruslah diterapkan dalam kehidupan seharihari.Pembentukan pendekatan motivasional sangatlah diperlukan agar mempunyai daya tarik bagi human yang mempunyai kenginginan untuk melakukan Change dalam hidupnya.Hidup dengan motivasi akan menjadikan sesuatu dalam hidup akan lebih berarti. Pendekatan motivasional akan muncul pada diri seseorang bila ada keinginan keras dalam diri manusia untuk melakukan suatu keberanian suatu prilaku yang memprioritaskan dirinya lebih baik daripada orang lain dengan kiat motivasi tersebut.

You might also like