You are on page 1of 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.

Definisi Poket Periodontal Poket periodontal, didefinisikan sebagai proses bertambah dalamnya sulkus gingiva, merupakan salah satu gambaran klinis penyakit periodontal. Seluruh tipe periodontitis yang berbeda berbagai gambaran histopatologis, seperti perubahan jaringan periodontal, mekanisme destruksi jaringan, dan mekanisme penyembuhan. Namun demikian, periodontitis tersebut memiliki etiologi, riwayat alami, progresi, dan respon terhadap terapi yang berbeda.9 Presentase dari orang yang menderita poket pada tahun 1971 197! diestimasi sangat rendah pada usia dibawa 1" tahun. Sekitar 1#$ dari usia 1" !! tahun

memiliki poket yang lebih dalam, sedangkan hampir !%$ dari usia !# &! tahun dan

#%$ dari usia

&# tahun memiliki poket.4

'alaupun penyakit periodontal yang disertai dengan kerusakan tulang biasanya dialami oleh orang tua, sebanyak 1%$ (9$ berusia diantara 19 (# tahun dilaporkan mengalami penyakit ini. Prevalensi dan keparahannya meningkat sesuai dengan umur, dari data yang dikumpulkan dalam National )ealth *+amination Pada usia 1" , (! tahun hanya 1%$ yang memiliki satu atau lebih yang memiliki poket periodontal, tetapi pada usia 7# 79 tahun jumlah poket periodontal men-apai #%$.5

.enurut survey yang dilakukan /ye (%%#, perevalensi dari periodontal dapat dilihat dari table berikut 0 1abel 22.2 1abel Perevalensi Penyakit Periodontal dari 3sia (% , &! 1ahun 3mur (% &! 4umlah dari gigi yang ada (! edentulous &$ Penyakit periodontal 5 1#$ satu tempat 6 7mm atta-hment loss !mm kedalaman poket 19"" 199! (# !$ 9$

penyakit

1999 (%%!

Penyakit periodontal pada orang tidak mampu 8unjungan kedokter gigi Nilai rata , rata kedalaman poket Nilai rata , rata dari atta-hment loss (mm resesi paling sedikit pada satu tempat !mm kedalaman poket pada satu tempat !mm atta-hment loss pada satu tempat

("$ &&$ 1,!7mm 1,%7mm 7($

1!$ &$ 1,%(mm %,7(mm (1$

(7$

1%$

(#$

17$

1abel 22. 22 1abel Perevalensi Penyakit Periodontal dari 3sia 19"" 199! 1" 7!$ 19,#$ 19

&# 1999 (%%!

3mur

&#

4umlah dari gigi yang ada edentulous Penyakit periodontal 5 satu tempat 6 7mm atta-hment loss !mm kedalaman poket

(7$ 1%,#$

Penyakit periodontal pada orang tidak mampu 8unjungan kedokter gigi Nilai rata , rata kedalaman poket Nilai rata , rata dari atta-hment loss (mm resesi paling sedikit pada satu tempat !mm kedalaman poket pada satu tempat !mm atta-hment loss

(&,7$ #!$ 1,!7mm (,%!mm 77$

1&,&$ ##$ 1,%7mm 1,##mm !"$

(($

1($

#9$

#%$

pada satu tempat Prevalensi dan keparahannya meningkat sesuai dengan umur, dari survey yang dilakukan /ye (%%#, perevalensi dari penyakit periodontal Pada usia (% , &!

tahun sebanyak 9$ dari tahun 1999 , (%%!, sedangkan 3mur 1%,#$ yang memiliki satu.9

&# tahun sebanyak

2.2

Klasifikasi Poket Poket periodontal merupakan sulkus yang mengalami sakit. 9rea sulkus dan

poket merupakan area perawatan tempat kalkulus berkumpul, dan instrumentasi untuk terapi periodontal non bedah diaplikasikan. /asar poket merupakan marjin koronal jaringan periodontal yang melekat. Se-ara hisltologis, dasar sebuah sulkus sehat adalah batas koronal perletakan jaringan konektif. Poket dibagi menjadi gingival dan periodontal untuk menegaskan derajat keterlibatan anatomi. Pertambahan dalam sulkus gingiva mungkin terjadi akibat pergerakan koronal dari marjin gingiva, pergeseran apikal dari perlekatan gingiva atau sebuah kombinasi kedua proses tersebut. Poket dapat diklasifikasi sebagai berikut0 1. Poket Gin i!a "pseudo#$oket%. 1ipe poket ini dibentuk oleh pembesaran gingiva tanpa disertai destruksi jaringan periodontal sekitar. Sulkus mengalami pendalaman akibat peningkatan pembesaran gingiva. 1ipe poket ini terjadi bersama dengan destruksi jaringan periodontal pendukung. :ertambah dalamnya poket se-ara progresif

menyebabkan destruksi jaringan periodontal pendukung, dan gigi menjadi goyang, dan tanggal. 2. Poket Periodontal 1ipe poket yang terbentuk sebagai akibat proses penyakit atau degenerasi yang menyebabkan junctional epithelium bermigrasi ke apikal sepanjang sementum. Struktur poket periodontal bartambah dalam 5tingkat perlekatan6 terlibat berupa sementum, ligamen periodontal, dan tulang
9

alveolar. Poket periodontal dibagi berdasarkan posisi poket terhadap tulang alveolar dengan dasar poket suprabony atau infrabony a. S&$ra'on( "s&$rakrestal ata& s&$raal!eolar% Suprabony bagian dasar poket ini berada di koronal pada tulang alveolar. ;ambaran poket periodontal suprabony 0 /asar poket berada di koronal pada tulang alveolar Pola destruksi tulang pendukung pada arah hori<ontal Se-ara interproksimal, fiber trans septal yang direstorasi selama penyakit periodontal progresif tersusun se-ara hori<ontal pada ruang antara dasar poket dan tulang alveolar Pada permukaan fasial dan lingual, fiber ligamen periodontal di bawah poket mengikuti jalus hori<ontal oblik normal antara gigi dan tulang '. Intra'on( "infrabony) s&'krestal ata& intraal!eolar% 2ntrabony bagian dasar poket berada di apikal dari tinggi tulang alveolar sekitar. Pada tipe poket kedua ini, dinding poket lateral terdapat di antara permukaan gigi dan tulang alveolar. Poket dapat melibatkan satu, dua atau lebih permukaan gigi, dan dapat memiliki kedalaman berbeda, dan tipe pada permukaan berbeda dari gigi yang sama, dan pada bagian aproksimal ruang interdental yang

10

sama. Poket juga dapat berbentuk spiral 5sebagai -ontoh berasal dari satu permukaan gigi, dan berputar di sepanjang gigi dan melibatkan satu atau lebih permukaan tambahan6. 1ipe poket tersebut paling umum pada area furkasi. * ;ambaran poket periodontal intrabony 0 /asar poket berada di bawah atau apikal dari -rest tulang alveolar. 2ntra berarti terletak di dalam tulang. Pola destruksi tulang pendukung pada arah vertikal 5angular6. Se-ara interproksimal, fiber trans septal tersusun pada arah oblik dari pada hori<ontal. =iber tersebut meluas dari sementum di bawah dasar poket sepanjang tulang alveolar dan di atas crest alveolar terhadap sementum gigi sekitar. Pada permukaan fasial dan lingual, fiber ligamen periodontal mengikuti pola angular tulang sekitar. >igamen periodontal meluas dari sementum di bawah dasar poket sepanjang tulang alveolar, dan di atas crest alveolar dan menyatu dengan periosteum terluar.+)9)1, 2..tiolo i Poket Periodontal .etode deteksi molekuler yang sangat sensitif dan spesifik memiliki potensi untuk mengidentifikasi molekul saliva dengan nilai diagnostik. :iomolekul saliva dapat membantu diagnosis sejumlah kanker, penggunaan
11

dan

peresepan

narkoba,

gangguan

herediter,

gangguan

hormonal,

ketergantungan nikotin, dan virus dan bakteri patogen.11

2.-.1 Bakteri (an terak&/&lasi di $er/&kaan i i terdiri dari 0 1. 1ateri Al'a .ateri alba adalah suatu deposit lunak, berwarna kuning atau putih keabu , abuan yang melekat pada permukaan gigi, restorasi, kalkulus, dan gingival. /eposit ini perlekatannya kurang erat jika dibandingkan dengan plak gigi. /eposit dapat terlihat jelas tanpa menggunakan larutan disclosing dan sering kali -enderung menumpuk pada sepertiga gingival mahkota gigi dan pada gigi yang malposisi.1 2. Plak Plak adalah suatu massa bakteri yang tebal dan tidak mengalami klasifikasi. Plak juga memiliki sifat yang dapat melekat erat pada permukaan gigi. Sumber utama mikroba plak adalah mikroorganisme mulut, komponen saliva, protein dan karbohidrat. Plak tetap melekat meskipun ada pergerakan otot, aksi pembersih saliva ataupun berkumur. :erdasarkan hubungannya dengan gingiva margin, plak dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu plak supragingiva dan plak subgingiva. 9pabila plak dibiarkan lebih lama maka akan berubah menjadi kalkulus.* -. Kalk&l&s
12

8alkulus merupakan plak yang mengalami kalsifikasi, yang terbentuk pada permukaan gigi asli maupun gigi tiruan. 8alkulus terbentuk dari plak bakteri yang mengalami mineralisasi.* :erdasarkan hubungannya terhadap gingival margin, kalkulus dikelompokkan menjadi supragingival dan subgingival. 8alkulus supragingival adalah kalkulus yang melekat pada permukaan mahkota gigi mulai dari pun-ak gingival margin dan dapat dilihat. 8alkulus ini berwarna putih kekuning , kuningan, warna kalkulus dapat dipengaruhi oleh pigmen sisa makanan atau dari merokok. 8alkulus supragingival dapat terjadi pada satu gigi, sekelompok gigi, atau pada seluruh gigi. 8alkulus subgingival adalah kalkulus yang berada dibawah batas gingival margin, biasanya pada daerah saku gusi dan tidak dapat terlihat pada waktu pemeriksaan. :entuk kalkulus subgingival dapat dibagi menjadi deposit noduler dan spinning yang keras, berbentuk -in-in atau ledge yang mengelilingi gigi, berbentuk seperti jari yang meluas sampai ke dasar saku, bentuk bulat yang terlokalisasi, bentuk gabungan dan bentuk , bentuk diatas.1 2.-.2 2anita 3a/il 8ehamilan memiliki pengaruh sistemik di luar dari sistem reproduksi yang melibatkan perubahan fisik dan psikologis kompleks, bahkan berdampak pada wanita sehat. Pengaruh hormonal menyebabkan perubahan hampir pada seluruh sistem organ. Selama kehamilan,
13

perubahan fisiologis gingiva sering tejradi, sehingga menyebabkan inflamasi ringan., Perubahan hormonal dan vaskular yang berhubungan dengan kehamilan dapat memperparah respon gingiva terhadap plak bakteri. Penelitian telah menunjukkan 7%$ sampai dengan 1%%$ wanita hamil mengalami inflamasi gingiva, peningkatan kadar hormon seks wanita. Progesteron menyebabkan sel endotel peningkatan kapiler. eksudasi, Progesteron dan juga

mempengaruhi

integritas

mempengaruhi biosintesis prostaglandin pada gingiva, dan juga telah diperlihatkan dapat mengubah komposisi bakteri plak dengan

menyubtitusi Naphthaquinone, sebuah faktor pertumbuhan esensial bagi bakteri yang akan meningkatkan pertumbuhan bakteri tersebut, sehingga menyebabkan sebuah peningkatan persentase bakteri gram negatif. 12 2.-.- 2anita 1eno$a&se 'anita hampir menghabiskan sepertiga masa hidupnya pada masa

menopause. .onopause menyebabkan beberapa perubahan fisiologi dalam tubuh berkaitan dengan defisiensi estrogen, termasuk pada jaringan di rongga mulut. .asalah rongga mulut yang sering timbul pada wanita menopause adalah adanya ketidaknyamanan oral, atropi gingiva, menopausal

gingivostomatitis dan penurunan saliva Selain itu, perubahan , perubahan yang terjadi pada menopause meliputi lapisan mukosa rongga mulut, adanya rasa terbakar pada mulut, resesi gingival, +erostomia, gangguan sensasi rasa, dan respon tulang alveolar.114

Pada jaringan periodontal, berkurangnya kadar estrogen pada wanita menopause dihubungkan dengan peningkatan resobsi tulang alveolar, kehilangan perlekatan jaringan periodontal, peningkatan keparahan penyakit periodontal dan kehilangan gigi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penyakit periodontal wanita menopause lebih parah dibandingkan yang belum menopause. Sebanyak &%$ wanita menopause mempunyai penyakit

periodontal yang bersifat irreversible. ?leh karena itu menopause menjadi salah satu faktor risiko keparahan penyakit periodontal.18eparahan penyakit periodontal pada wanita menopause dipengaruhi oleh faktor lokal kalkulus dan status kebersihan mulut serta usia dan lama menopause sebagai faktor sistemik. 8alkulus merupakan faktor yang lebih berperan dibandingkan dengan lama menopause, status kebersihan mulut dan usia. 9kan tetapi belum dapat menjelaskan keparahan penyakit periodontal pada wanita menopause.12.-.4 1erokok /ibidang 8edokteran gigi dampak merokok yang paling signifikan adalah kanker oral dan penyakit periodontal 5 4ohnson dan )ill, (%%! 6. :eberapa laporan penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara merokok dengan periodontitis, yang menimbulkan dugaan bahwa merokok merupakan faktor resiko bagi penyakit periodontal. Perokok adalah 1,& , ! kali 5 tomar dan asma, (%%%@ /o dkk, (%%" 6 lebih berisiko menderita penyakit periodontal dibandingkan bukan perokok.14
15

8eparahan destruksi periodontal juga dipengaruhi oleh kebiasaan merokok. Poket periodontal adalah signifikan lebih dalam pada orang dewasa muda 5 usia rata , rata 19 tahun 6 perokok dibanding bukan perokok 5 .u-hu-a dkk, (%%% 6 Pada kelompok dengan rentan usia yang lebih luas tahun6 poket periodontal pada perokok adalah signifikan 5 (% , "& 5 p,%,%%1 6

lebih dalam dibandingkan dengan bekas perokok dan bukan peroko 5 )affajee dan So-ransky, (%%1 6. Namun demikian, lebih dalamnya poket pada perokok dibandingkan dengan bukanperokok hanya terdapat pada sisi bukalAlingual saja 5 ;omes dkk, (%%& 6.14 Penggunaan tembakau dalam bentuk apapun merupakan sebuah faktor risiko utama untuk keterlibatan periodontal. Perokok, se-ara khusus pengguna rokok, mengalami peningkatan kehilangan tulang. Sebuah asosiasi antara penyakit periodontal dan seluruh bentuk penggunaan tembakau telah diperlihatkan. Penggunaan produk tembakau tanpa asap mengalami pengaruh rongga mulut, termasuk predisposisi terhadap kanker rongga mulut. >esi periodontal dengan resesi parah dan ekspos akar gigi terjadi ketika penggunaan sugi.1 2.-.5 Infeksi Sali!a 8euntungan utama uji saliva adalah kemudahan dengan sampel diagnostik yang dapat dikumpulkan oleh profesional kesehatan, oleh individu itu sendiri atau oleh orangtua untuk anak ke-il. Pengambilan saliva tidak

16

disertai rasa sakit, dan tidak menyebabkan masalah kesehatan atau keselamatan.11 Penanda biologis saliva untuk penyakit periodontal mungkin membantu pemeriksaan keberadaan atau risiko destruktif penyakit periodontal. 3ji saliva untuk bakteri periodontopati dipremiskan berdasarkan ide berupa saliva keseluruhan dan lesi periodontal -enderung untuk memiliki patogen periodontal yang sama se-ara relatif, sehingga jumlah patogen periodontal saliva yang tinggi menunjukkan adanya risiko periodontitis, dan penurunan patogen periodontal dalam saliva dapat digunakan untuk mengukur efektivitas intervensi terapi. Pasien dengan penyakit periodontal parah menunjukkan peningkatan kadar periodontopatogen dalam saliva, merepresentasikan jumlah patogen yang lebih tinggi pada area poket periodontal.11 2.4 1ekanis/e Poket Periodontal Pembentukan poket dimulai sebagai perubahan inflamasi pada dinding jaringan penghubung pada sulkus gingiva. *ksudat inflamasi selular dan -airan menyebabkan degenerasi jaringan penghubung sekitarnya, termasuk serat gingiva. )anya apikal pada epitel jun-tional. Serat kolagen han-ur dan daerah ini ditempati oleh sel sel inflamasi dan edema.11 Pembentukan fiber kolagen baru se-ara ekstensif seringkali merupakan reaksi histologis dominan terhadap inflamasi, khususnya pada <ona batas. Proses ini merupakan salah satu karakteristik respon fibroblast. Perubahan pada jaringan

17

konektif gingiva yang dapat diamati se-ara mikroskopis mungkin merefleksikan variabilitas aktivitas sel inflamasi, proses paling penting yang dimediasi oleh sitokin dan faktor pertumbuhan. =aktor tersebut dilepaskan oleh sel yang terlibat sebagai akibat eksaserbasi inflamasi yang berubah seiring periode tanpa gejala.1;ambaran yang paling membedakan periodontitis dari gingivitis adalah kehilangan perlekatan jaringan konektif dan tulang yang disertai pembentukan sebuah poket akibat migrasi apikal junctional epithelium. Sebagai akibat migrasi apikal ini, junctional epithelium menjadi melekat pada sementum akar, dan dinding eksternal poket tertutupi oleh sebuah epitel, sehingga disebut poket epitel. Periodontitis tahap awal dapat terdeteksi dengan mudah se-ara mikroskopis, tetapi sulit untuk terlihat se-ara klinis. 8ehilangan perlekatan dapat diukur dengan probe periodontal, tetapi probing terlalu invasif dibandingkan pemeriksaan mikroskopis.15 Pembentukan sebuah poket antara epitel dan permukaan akar menyebabkan retensi lanjutan dari bakteri, dan potensi reduksi oksidasi 5redoks6 rendah menyebabkan peningkatan kolonisasi oleh patogen periodontal yang kebanyakan berupa patogen anaerob. *pitel poket yang diinvasi oleh neutrofil dikarakteristikkan oleh penebalan disertai proliferasi rete peg, dan epitel mengalami ulserasi mikro. 8ondisi ini memfasilitasi masuknya bakteri dan produknya ke dalam jaringan konektif, sehingga mekanisme pertahanan lokal pejamum mengalami gangguan. 2nisitasi sebuah aktivitas destruktif dapat diamati se-ara jelas. Namun demikian, bahkan tanpa adanya ulserasi, junctional epithelium tergolong permeabel. ?leh karena itu, junctional epithelium itu sendiri dapat menawarkan sebuah rute stimulus

18

berbahaya, dan faktor penting berupa ulserasi sebagai sebuah prasyarat patogenesis sebuah aktivitas penyakit dapat diperdebatkan.15

2.5

Ga/'aran Klinis Poket Periodontal 1anda klinis yang menunjukkan adanya poket periodontal termasuk gingiva

marjinal berwarna merah kebiruan, dan mengalami penebalan, sebuah <ona vertikal berwarna merah kebiruan dari marjin gingiva sampai dengan mukosa alveolar, pembentukan diastema, dan gejala seperti rasa sakit terlokalisasi atau rasa sakit Bjauh di dalam tulang.C Satu satunya metode terper-aya untuk menemukan poket periodontal dan menentukan perluasannya adalah melakukan probing se-ara perlahan pada marjin gingiva di sepanjang seluruh permukaan gigi. Namun demikian, berdasarkan pemerikasan kedalaman itu saja, seringkali sulit untuk membedakan sebuah sulkus normal yang dalam dan poket periodontal yang dangkal. Pada kasus tersebut, perubahan patologis pada gingiva membedakan kedua kondisi tersebut.+ 2.5.1 Korelasi Ga/'aran Klinis Poket Periodontal
1. /inding

gingiva

dari

poket

menunjukkan

berbagai

derajat

diskolorisasi berwarna merah kebiruan@ lunak@ permukaan mengkilap dan halus, dan jaringan tidak kembali sewaktu ditekan. (. /inding gingiva mungkin berwarna merah muda dan kaku tidak terlalu sering diamati

19

7. Perdarahan terjadi dengan probing dinding jaringan lunak poket se-ara perlahan. !. 8etika diperiksa dengan probe, bagian terdalam poket se-ara umum terasa sakit. #. Pada kebanyakan kasus, pus mungkin diekspresikan dengan mengaplikasikan tekanan jari.+ 2.5.2 3isto$atolo is Poket Periodontal 1. /iskolorisasi disebabkan oleh stagnasi sirkulasi@ lunak@ diskolorisasi juga disebabkan oleh destruksi fiber gingiva, dan jaringan sekitar@ permukaan mengkilap yang lunak, atrofi epitel dan edema, dan jaringan tidak kembali sewakti ditekan akibat adanya edema dan degenerasi. (. Pada kasus tersebut, perubahan fibrotik lembih mendominasi daripada eksudasi dan degenerasi, khususnya yang berhubungan dengan bagian terluar dinding poket. Namun demikian, walaupun tampilan eksternal nampak sehat, dinding terdalam poket meenunjukkan beberapa degenerasi, dan kadang mengalami ulserasi. 7. .udah terjadi pendarahan yang disebabkan oleh peningkatan vaskularitas, penipisan dan degenerasi epitel, dan pembesaran pembuluh darah yang berada dekat dengan permukaan terdalam.

20

!. Dasa sakit sewaktu dilakukan stimulasi taktil akibat ulserasi bagian terdalam dinding poket. #. Pus terbentuk di dalam poket dengan inflamasi supuratif pada dinding terdalam. + 2.* Pen &k&ran Kedala/an Poket Sebuah poket berukuran sempit, dan epitel penyusun poket berada ekat dengan dan mengikuti kontur gigi. 8etika terdapat deposit kalkulus, dinding poket mengikuti kontur kalkulus. 8ekakuan free gngiva sangat berpengaruh dalam penentu bantas dan bentuk deposit kalkulus subgingiva. 9kses muara poket ke rongga mulut memberikan sebuah kemungkinan bagi biofilm gigi terkumpul. Semakin dalam poket, semakin sulit untuk dibersihkan oleh sikat gigi atau piranti kontrol biofilm lain.1, 8edalaman poket merupakan jarak antara dasar poket dan marjin gingiva. 4arak ini mungkin berubah seiring perjalanan waktu bahkan pada penyakit periodontal yang tidak mendapatkan perawatan karena perubahan pada posisi marjin gingiva, dan mungkin tidak berhubungan dengan perlekatan gigi yang ada.1* 8edalaman poket, sebagai -ontoh jarak dari marjin gingiva sampai dasar poket gingiva diukur berdasarkan probe. 8edalaman poket harus diperiksa pada tiap permukaan untuk seluruh gigi geligi. Pada grafik periodontal, mungkin memadai untuk hanya mengidentifikasi nilai terdalam yang di-atat untuk tiap permukaan gigi. nilai kedalaman poket E ! mm harus diekslusikan dari grafik karena poket tersebut dapat dikategroikan di bawah dari variasi normal.21

)asil pengukuran kedalaman poket pada kondisi yang jarang 5ketika marjin gingiva berkontak dengan cementoenamel junction6 memberikan informasi tepat mengenai perluasan kehilangan perlekatan. Sebagai -ontoh, sebuah edema inflamasi mungkin menyebabkan sebuah pembengkakan free gingiva yang menyebabkan pergeseran koronal marjin gingiva tanpa sebuah migrasi epitel dentogingiva pada sebuah tingkat yang berada apikal dari cementoenamel junction. Pada kondisi tersebut, kedalaman poket melebihi 7 ! mm merepresentasikan yang dinamakan pseudopoket. Pada kondisi lain, sebuah kehilangan perlekatan se-ara jelas mungkin telah terjadi tanpa sebuah peningkatan kedalaman poket.9 2.+ Kand&n an Poket Poket periodontal mengandung debris yang se-ara utama terdiri dari mikroorganisme dan produk mikroorganisme 5en<im, endotoksin, dan produk metabolik lain6, mu-in saliva, sel epitel deskuamasi, dan leukosit. Plak yang ditutupi kalkulus biasanya berasal dari permukaan gigi. *ksudat puruluen, jika ada, terdiri dari leukosit hidup, mengalami degenerasi dan nekrotik@ bakteri yang hidup dan mati@ serum@ dan sejumlah fibrin. 8andungan poket periodontal yang difiltrasi bebas dari organisme dan debris telah diperlihatkan menjadi toksik yang diinjeksikan se-ara subkutan pada hewan eksperimental.+ 2.4 Pera5atan Poket Periodontal

2.4.1 Pera5atan Poket Se6ara Non Beda7

22

1. Skelin dan 8oot Planin Skeling adalah proses pembersihan plak dan kalkulus dari permukaan gigi., baik supragingiva maupun subgingiva. Doot planing adalah proses pembuangan sisa , sisa kalkulus yang terpendam dan jaringan nekrotik pada sementum untuk menghasilkan permukaan akar yang li-in dan keras. 1 Skeling dan root planing merupakan langkah penting pada perawatan periodontitis dan bertujuan untuk menghilangkan deposit bakteri dan endotoksin yang terdapat pada akar yang mengalami penyakit. 1ujuan sistematis telah memastikan sebuah reduksi kedalaman probing dan peningkatan perlekatan klinis terjadi setelah skelng dan root planing, sehingga mengembalikan kesehatan gingiva.1+ 1ujuan utama skeling dan root planing adalah untuk mengembalikan kesehatan gusi dengan -ara membersihkan semua elemen yang menyebabkan radang gusi 5 plak , kalkulus, endotoksin 6 dari permukaan gigi.1 :eberapa tipe ultrasonik telah didesain. :erbagai bentuk ukuran dan angulasi memberikan tiap ujung tersebut dengan indikasi penggunaan spesifik sebagai -ontoh skeling subgingiva, furkasi, dan interproksimal. 3jung dengan dimensi yang sama untuk probe periodontal, dan kuret tipis juga telah dibuat untuk memfasilitasi pembersihan ultrasoni-, se-ara

23

khusus untuk mengakses poket dalam dan lesi furkasi dan telah menunjukkan hasil klinis yang sama dengan instrument kuret. 2nstrument ultrasoni- dapat digunakan untuk membersihkan plak, skeling, kurtase dan membersihkan stain. 1+ 2.4.2 Pera5atan Poket Se6ara Beda7 1erdapat dua tipe terapi poket periodontal, yaitu non bedah dan bedah. Prosedur pembedahan dapat dibagi menurut tujuan perawatan seperti prosedur reduksi poket atau elliminasi poket, dan subkelompok berikut dapat dibedakan menjadi prosedur resektif atau regenerative. *liminasi poket harus di-apai dengan regenerasi atau perlekatan gingival yang baru ketika memungkinkan. Degenerasi jaringan dan kurtase flap dapat men-apai reduksi kedalaman poket yang memadai untuk memfasilitasi pembersihan permukaan gigi, peningkatan perlekatan memadai juga dapat di-apai, bahkan pada poket dalam dengan kedalaman lebih " mm, oleh kerena itu, pembedahan regenerative dapat men-apai reduksi kedalaman poket maksimal. 14 :eberapa teknik dapat digunakan untuk perawatanpoket periodontal. =lap periodontal merupakan salah satu prosedur yang paling sering digunakan, khususnya untuk poket moderat dan dalam pada bagian posterior. =lap digunakan untuk terapi poket yang bertujuan 0

24

a. .eningkatkan aksesibilitas pada deposit akar b. .engeliminasi atau mengurangi kedalaman poket dengan reaksi dinding poket -. .embuka area untuk melakukan metode regenerative.+ Pada poket awal yagn dalam, peningkatan perlekatan dan penurunan kedalaman probing dapat di-apai dengan seluruh metode perawatan yang tersedia. Namun demikian, pada poket dangkal yang tidak melebihi ambang batas tertentu atau kedalaman probing yang penting, terdapat hubungan resiprokal antara peningkatan perlekatan dan reduksi kedalaman probing. Desiprositas ini membuat metode perawatan sulit ketika berhadapan dengan stabilitas periodontal jangka panjang atau kualitas hidup pasien.14

25

You might also like