You are on page 1of 17

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan dari kemampuan penulis, untuk itu penulis mengharapkansaran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penyusunan makalah berikutnya. Semoga apa yang tersaji dalam makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi setiap pihak.

Denpasar, Februari 2014

Penulis

BAB I PENDAHULIAN 1.1 Latar Belakang Salah satu ciri organisasi pendidikan (universitas) yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan masyaraka yang artinya, bagaimana cara universitas untuk memberikan pelayanan yang terbaik sehingga nantinya menghasilkan lulusan yang bermutu. Mengingat perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak universitas perlu melakukan pembenahan-pembenahan dalam hal sumber daya manusia yang profesional, manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf internasional. Persoalan-persoalan yang timbul baik berupa faktor intern maupun ekstern. Faktor intern misalnya terkait dengan kurikulum, tenaga pendidik, perserta didik dan lain-lain, sedangkan faktor eksternnya adalah faktor-faktor sosial (masyarakat), pemerintahan maupun pihak-pihak yang terkait. Sebuah lembaga pendidikan tentunya harus mengetahui problematika lembaganya, mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman sehingga bisa melahirkan solusi-solusi cemerlang dan bisa mengantarkan lembaga pendidikan

pada kedudukan yang sangat berpengaruh dalam pergulatan keilmuan bangsa maupun dunia. Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi pendidikan memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan salah satu alternatif didalam manajemen pendidikan. Analisis SWOT mengidentifikasi berbagai faktorfaktor sistematis untuk merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi sosial. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan Peluang

(opportunities), Namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, dan kebijakan program program sebuah organisasi. Berdasarkan latar belakang di atas, organisasi penelitian yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian makalah ini adalah ATRO Bali. Model analisis SWOT di atas digunakan untuk menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), Opportunity (Kesempatan), dan Threats (ancaman) dari lembaga pendidikan tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana penerapan Analisis SWOT di ATRO Bali?

1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana penerapan Analisis SWOT di ATRO Bali.

1.4 Manfaat Penulisan 1.4.1 Manfaat bagi penulis adalah untuk menambah pengetahuan penulis mengenai penerapan Analisis SWOT di ATRO Bali. 1.4.2 Manfaat bagi pembaca adalah agar pembaca dapat memperoleh pengetahuan mengenai penerapan Analisis SWOT di ATRO Bali.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah SWOT SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert Humphrey. Albert Humphrey adalah seorang pemimpin proyek riset pada Stanford Universty pada tahun 1960-an dan 1970-an ketika menggunakan data perusahaan-perusahaan dari Fortune 500 guna penelitian. 2.2 Pengertian SWOT SWOT merupakan metode analisis perencanaan strategi (strategic planning) guna mengetahui peta faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal suatu perusahaan atau unit bisnis sehingga menghasilkan kesimpulan yang berguna untuk memberi masukan terhadap pengambilan keputusan strategi dan memberi masukan prioritas strategi terhadap apa yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu oleh pengambil keputusan. 2.3 Tujuan Analisis SWOT Analisis SWOT sangat berguna untuk mengenali situasi, lingkungan, dan kondisi saat ini untuk keperluan pengambilan keputusan-keputusan menentukan langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan terhadap kelangsungan hidup aktivitas bisnisnya. Analsis SWOT memberikan alur pikir (framework) yang baik untuk keperluan peninjauan strategi, posisi, dan arah perusahaan pengambilan posisi bisnis dalam industri, mengevaluasi kompetitor,

pengambilan kebijakan dalam perencanaan strategi marketing atau bisnis, membuat laporan penelitian, brainstorming saat meeting, atau kebutuhan lainnya. SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (kesempatan), Threat (ancaman). Tujuan SWOT adalah memanfaatkan keuntungan dari kekuatan yang dimiliki dan kesempatan yang ada serta meminimalisasi kelemahan dan mengeliminasi ancaman. 2.4 Pengamatan dan Analisis Lingkungan Pengamatan dan analisis lingkungan ini terbagi atas dua bagian, yaitu bersifat eksternal dan internal. Tujuan pengamatan lingkungan adalah untuk melihat peluang pemasaran baru. Peluang pemasaran adalah suatu daerah kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Analisis lingkungan ini akan memberikan hasil yang lebih baik jika dibarengi dengan melakukan analisis PEST. Peluang dapat digolongkan menurut daya tariknya dan kemungkinan keberhasilannya. Kemungkinan keberhasilan unit bisnis tergantug pada kekuatan bisnisnya yang tidak hanya sesuai dengan persyaratan berhasil di pasar sasaran tersebut, namun juga harus lebih unggul dari pesaingnya. Kompetensi saja belum berarti keunggulan kompetitif. Unit bisnis yang paling berhasil adalah unit bisnis yang dapat menciptakan nilai pelanggan lebih tinggi dan mempertahankannya dalam jangka panjang

2.5 Analisis PEST Analisis lingkungan bisnis unit merupakan hal yang sangat penting dilakukan sebelum memulai proses tahapan marketing. Analisis lingkungan sebaiknya dilakukan secara terus-menerus. Analisis lingkungan sebagai tahap awal proses analisis SWOT ini mampu ditunjang oleh keberadaan analisis PEST (Political, Economic, Social/sociocultural, Technological), dimana analisis ini akan menganalisis lingkungan secara makro perihal perkiraan kondisi politik yang sedang dan akan terjadi selama kurun waktu tertentu, kondisi ekonomi negara, kehidupan sosial yang terbentuk dari kondisi politik dan ekonomi, percepatan berkembangnya teknologi saat ini.

Gambar 2.1 Analisis PEST 2.6 Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal ini terdiri dari kekuatan dan kelemahan: 2.6.1 Kekuatan Kekuatan merupakan faktor-faktor yang telah dilakukan dan atau dimiliki oleh unit bisnis dalam menjalankan usahanya. Pada poin kekuatan

ini hal-hal dapat dianggap mewakili sebagian atau seluruhnya melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 2.6.1.1 2.6.1.2 2.6.1.3 Kemampuan apa yang dimiliki unit bisnis kita? Seperti apa advantage of proposition yang kita miliki? Resources seperti apa saja yang kita miliki (keuangan, personel, aset-aset, dan lain-lain.) serta seberapa jauh kemampuan resources tersebut mampu mendukung pengembangan usaha kita? 2.6.1.4 Kemampuan, pengetahuan, data, maupun pengalaman seperti apa yang saat ini telah dimiliki dan mampu langsung

diimplementasikan dalam unit bisnis kita? 2.6.1.5 2.6.1.6 Bagaimana kemampuan pengelolaan keuangan kita? Bagaimana kemampuan kita dalam pengaturan marketing mulai dari pembentukan program, distribusi, dll.? 2.6.1.7 2.6.1.8 Berada di mana kah lokasi unit usaha kita dijalankan? Sistem seperti apa yang akan atau telah dijalankan (IT, communication, systems,dll.)? 2.6.1.9 Apakah iklim budaya, kebiasaan, maupun sikap masyarakat setempat dapat menunjang kelangsungan usaha? 2.6.1.10 Bagaimana kita mengatur harga, nilai, dan kualitas yang terjaga? 2.6.1.11 Apa yang menjadikan produk usaha kita ini memiliki UPS (unique selling points)?

2.6.1.12 Bagaimana manajemen yang akan atau sedang diterapkan saat ini serta bagaimana pengukuran kesuksesannya? 2.6.2 Kelemahan Kelemahan merupakan faktor-faktor yang belum dilakukan dan atau tidak dimiliki oleh unit bisnis dalam menjalankan usahanya. Poin kelemahan ini dapat diwakilkan melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 2.6.2.1 2.6.2.2 Bagaimana disadvantages of proposition kita saat ini? Apakan manajemen kita menjadi kelemahan usaha yang sedang berlangsung? 2.6.2.3 Apakah pengaturan keuangan yang akan atau sedang berjalan telah berlaku sebagaimana mestinya? 2.6.2.4 Sejauh mana reputasi, hasil, dan nilai yang telah dicapai memberi kontribusi yang kecil atau malah membuat keburukan bagi image perusahaan? 2.6.2.5 Apakah pencapaian target yang telah ditetapkan menjadi tidak terkendali? 2.6.2.6 2.6.2.7 Apakan proses dan sistem kita berjalan dengan baik? Apakah moral, komitmen, dan kepemimpinan saat ini membawa kebaikan bagi kelangsungan usaha? 2.6.2.8 Bagaimana kondisi cashflow dan start-up cash-drain kita saat ini?

2.6.2.9

Bagaimana kondisi budaya, sikap, dan moral lingkungan usaha kita saat ini?

2.6.2.10

Apakah produk kita memiliki kekurangan nilai kompetitif?

2.7 Analisis Lingkungan Eksternal Setiap unit bisnis sangat perlu memantau stakeholder-nya guna mengetahui kekuatan lingkungan makro. Sering kali kekuatan yang bersifat makro ekonomi ini berpengaruh secara langsung terhadap unit bisnis, seperti halnya krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1998. Krisis finansial mampu mengubah keadaan negara secara menyeluruh. Tidak terhitung unit bisnis yang mengalami kebangkrutan, namun ada juga unit bisnis yang ternyata mampu survive dan berkembang dengan baik. Analisis lingkungan eksternal ini terdiri dari: 2.7.1 Tantangan Merupakan kondisi lingkungan eksternal yang mampu menstimulasi unit bisnis. Berikut ini merupakan daftar pertanyaan atas poin tantangan: 2.7.1.1 Bagaimana pemetaan market share usaha kita saat ini? 2.7.1.2 Berapa banyak pesaing usaha kita serta bagaimana karakter mereka? 2.7.1.3 Bagaimana perkembangan industri atau trend lifestyle yang akan terjadi?

2.7.1.4 Bagaimana perkembangan teknologi serta inovasi memberikan tantangan bagi perusahaan? 2.7.1.5 Apakah akan dapat terbentuk pasar baru? 2.7.1.6 Bagaimana perkembangan produk kita agar tetap memiliki USP atau kah membentuk USP yang baru? 2.7.1.7 Sejauh mana kita dapat menghimpun data dan penelitian yang dapat menunjang pengembangan usaha kita? 2.7.1.8 Sejauh mana kita dapat membanguna relasi secara partnership dengan agensi atau distributor? 2.7.1.9 Bagaimana iklim dan geografi lingkungan perusahaan

memberikan tantangan baru? 2.7.2 Ancaman Merupakan kondisi lingkungan yang mampu memberikan tekanan terhadap unit bisnis, misalnya Political effects, Legislative
effects, Environmental effects, IT developments, Competitor intentions various, Market demand, New technologies, services, ideas, Vital contracts and partners, Sustaining internal capabilities, Obstacles faced, Insurmountable weaknesses, Loss of key staff, Sustainable financial backing, Economy - home, abroad dan Seasonality, weather effects.

Gambar 2.2 Pola Pikir Analisis SWOT 2.8 Langkah-Langkah SWOT Langkah-langkah untuk menetukan analisa SWOT adalah: 2.8.1 Langkah 1: Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling penting untuk diatasi secara umum pada semua komponen. 2.8.2 Langkah 2: Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk upaya mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi lebih dahulu pada Langkah 1. 2.8.3 Langkah 3: Masukkan butir-butir hasil identifikasi (Langkah 1 dan Langkah 2) ke dalam Pola Analisis SWOT. Langkah ini dapat dilakukan secara

keseluruhan, atau jika terlalu banyak, dapat dipilah menjadi analisis SWOT untuk komponen masukan, proses, dan keluaran. 2.8.4 Langkah 4: Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan lebih lanjut. 2.8.5 Langkah 5: Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan disusun suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan (kalau mungkin dalam bentuk Ganntchart).

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Profil ATRO Bali 3.2 Analisa SWOT ` Dari berbagai teori yang telah penulis baca mengenai pentinganya

adanya SWOT dalam perusahaan atau institusi pendidikan, disini penulis akan meencoba menganalisa SWOT yang dimiliki ATRO Bali. Untuk menganalisa SWOT yang dimiliki maka diperlukan adanya pertanyaan, sebagai berikut: 3.1.1 Pertanyaan untuk Strength (Kekuatan)

3.1.1.1 ATRO Bali merupakan satu-satunya kampus kesehatan di Bali yang bergerak di bidang radiologi. 3.1.1.2 Lulusan ATRO Bali mempunyai peluang kerja yang masih terbuka luas diantaranya pada unit Pelayanan Radiologi pada Departemen Kesehatan RI, Dinas Kesehatan seluruh Indonesia, Rumah sakit baik pemerintah maupun swasta, Puskesmas di seluruh Indonesia, Klinik-klinik kesehatan, unit proteksi radiasi dan perusahaan yang bergerak dalam bisnis peralatan radiologi. 3.1.1.3 ATRO Bali memiliki dosen atau pengajar dengan kualifikasi pendidikan D-IV Teknik Radiologi, Sarjana S-1 dan S-2 serta Dokter spesialis radiologi yang telah berpengalaman. 3.1.1.4 ATRO Bali memiliki klinik radiologi yang sangat jarang bisa dijumpai di BALI. 3.1.1.5 Lokasi Kampus ATRO BALI berada dekat dengan jantung ibu kota Denpasar sehingga mudah untuk ditemukan. 3.1.2 Kelemahan (Weakness) 3.1.2.1 Belum banyak masyarakat yang tahu tentang kampus ATRO Bali. 3.1.2.2 ATRO Bali belum mampu membeli peralatan radiologi yang baru. 3.1.2.3 Kurangnya lahan parkir untuk mobil di ATRO Bali. 3.1.2.4 Belum adanya program lanjutan ke jenjang S-1 di ATRO Bali.

3.1.3 Kesempatan (Opportunity) 3.1.3.1 Lulusan ATRO Bali dipercaya oleh rumah sakit dibali lulusan yang berkualitas dan siap kerja. 3.1.1.1 Dengan adanya pengajar atau dosen dengan kualifikasi pendidikan D-IV Teknik Radiologi, Sarjana S-1 dan S-2 serta Dokter spesialis radiologi yang telah berpengalaman berkesempatan untuk memiliki peserta didik yang berkualitas 3.1.3.2 Tidak adanya Kampus yang memiliki kejuruan yang sama di bidang radiologi ATRO Bali berkesempatan menjadi Kampus kesehatan yang banyak diminati oleh masyarakat dibandingkan kampus kesehatan yang lainnya. 3.1.4 Ancaman (Threat) 3.1.4.1 Adanya pendirian kampus yang bergerak dalam bidang yang sama yaitu Radiologi di Bali. 3.1.4.2 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang ATRO Bali akan membuat ATRO Bali memiliki mahasiswa yang cenderung sedikit.

You might also like