You are on page 1of 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAK KRONIK ( PGK )

Ners Kristina Sinuraya, S.Kep

ANATOMI GINJAL

Definisi

Gangguan fungsi ginjal yang progressive dan irreversible, dimana tubuh gagal untuk mempertahankan fungsi metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit

Suatu sindrom kronis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal bersifat menahun berlangsung progresif dan cukup lanjut yang menyebabkan :

UREMIA

Fungsi Ginjal

Mengatur volume cairan tubuh Mensekresikan sisa metabolisme Mensekresikan hormon renin (mengatur kadar Na dalam darah yang berhubungan dengan tekanan darah ) Mensekresikan hormon eripoiten Membentuk vitamin D

Proses Pembentukan Urine terdiri dari 3 tahap yaitu

1.

Proses Filtrasi : terjadi di glomelurus yang tersaring ditampung pada simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium chlorida kemudian diteruskan ketubulus ginjal yang tidak dapat tersaring protein Proses Reabsorbsi : terjadi penyerapan kembali kedalam aliran darah melalui kapiler-kapiler ditubulus karturtus Proses Seleksi : Sisa penyerapan yang terjadi pada tubulus

2.

3.

Etiologi & Faktor Risiko

Infeksi
- Pyelonefritis,Tuberkulosis

Kongenital
- Polycystic disease, Renal hypoplasia

Penyakit glomerular dan Tubular


- glomerulonefritis, Syndrome nefrotik, elektronik imbalans kronik.

Obstruksi
- Calculi, Tumor, stenosis, obstruksi prostatik

Vaskular
- Sickle cell anemia, hypertensi, thrombosis

Lain-lain
- DM, Cancer, Gout, Hypercalcemia, Nephrotoxin

Rencana kerja berdasarkan stadium peny. ginjal kronik


Stad Deskripsi LFG (ml/men/1, 73 m2) 90 Aksi

Kerusakan ginjal dg LFG normal

Diagnosis & pengobatan, Terapi penyakit penyerta, Penghambatan progresifitas, Penurunan risiko
Prakiraan progresifitas

Kerusakan ginjal dg penurunan ringan LFG Penurunan sedang LFG Penurunan berat LFG Gagal ginjal

60-89

3 4 5

30-59 15-29 < 15


(atau dialisis)

Evaluasi&pengobatan komplikasi Persiapan terapi pengganti Terapi pengganti ginjal

Clearence Test
Clearance = U x V

P
U = Urine flow rate (konsentrasi urine)

V = Volume urine P = Konsentrasi plasma


CCT = (140 umur) x Berat Badan 72 x creatinin serum

Patofisiologi CRF
Pengaktifan renin Angiostensin

Penyakit sistemik Penyakit pada ginjal

Kerusakan nefron

Penurunan GFR

Angiostensin
Vasokonstriksi Pemb. Darah Tahanan Perifer Stimulasi aldosterone Retensi Na & air

Hipertrofi nefron

Kemampuan mengkonsentrasika urine

Polyuria

Kerusakan nefron

Hipertensi hipertrofi Ventrikel Kiri CHF

Urine output

, BUN

(fase oliguri, Anuria)

ELEKTROLIT
SISTEM PERKEMIHAN

NATRIUM
retensi garam overload Edema penurunan Na

URINE OUTPUT

KALIUM otot irritabel lemah

MAGNESIUM arrhytmia, hypotensi,

Urine sangat pekat : Kristal (+) Darah (+) Bakteri (+)

ASIDOSIS METABOLIK Ion, H+

CARDIOVASCULAR

RESPIRATORY

Uremic pericarditis
-

Dypsnea Uremic paru-paru

Efusi pericardial

Pleuritis Edema

Tamponade jantung

Produksi sputum
Shock cardiogenik

GATROINTESTINAL
Inflamasi & Ulserasi Mukosa GI Stomatitis Ulserasi gusi dan pendarahan Ulkus duodenum Lesi pada usus Nafas bau amonia Taste pahit, metal, asin Anoreksia Mual & muntah Kostipasi

HEMATOLOGI

Eritropoetin

Erittropoesis

Produk sel darah merah

Anemia, lelah, sesak

Trombositopenia
(Gangguan agregasi platelet Faktor III) Adenosine difospat

Pendarahan

GANGGUAN METABOLISME

AKUMULASI SISA METABOLISME


- BUN : Creatinin (N=10:1)

- Anoreksia, fatigue, nausea, vomit, gangguan proses pikir, sakit kepala

GG METABOLISME KH - Gangguan sensitivitas pada fungsi normal insulin Hyperglikemia

PENINGKATAN TRICLECERIDA - Liver memproduksi lemak - Atherosklerosis hiperglidemia

GG METABOLISME PROTEIN - Proteinuria dan intake protein yang turun

Hypoproteinanemia

Penurunan tekanan onkotik

NEUROLOGI
-

INTEGUMEN

Neuropati perifer Paraplegia Koma uremicum Sakit kepala Lemas, lelah Twitching, seizure Rentang perhatian

Kering & bersisik Warna kuning keabu-abuan Gatal

Petechine, purpura
Uremic frost Kuku tipis, mudah patah, rapuh Rambut mudah patah

ENDROKIN
-

Infertil, libido Impoten Amenorhea Produksi sperma

SISTEM MUSKULO
SISTEM IMUN
-

Depresi pembentukan antibody Fungsi leukosit

Fosfat

Vit D

Ca mudah patah

Respon Pth

Resorbing Ca dari tulang

Osteoporosis

PEMERIKASAAN DIAGNOSIK

USG Ginjal CT Scan Ginjal Darah rutin Hb , Ht BUN , Creatinin CCT Penurunan GFR Serum Elektrolit Na normal atau K , Ca , PO4 Urinitas adanya SDM, SDP, Glukosa dan protein Urine kultur

PENATALAKSANAAN

FARMAKOLOGI

NON FARMAKOLOGI

TUJUAN MEMPERTAHANKAN FUNGSI GINJAL MEMPERLAMBAT KEBUTUHAN UNTUK DIANALISA ATAU TRANSPLANTASI GINJAL MENGURANGI MANIFESTASI EXTRARENAL SEBANYAK MUNGKIN MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN SECARA OPTIMAL

FARMAKOLOGI

Hyperkalemia Glukosa (IV) dan insulin, Calsium Gluconate 10% (IV), Sodium Polystyrene sulfonate (Kayexalate) Hyperphospatemia dan Hypocalcemia Calcium carbonat, calcium acetate Hipertensi B adrenergic blocker (metoprolol), Ca channel blocker (nifedipin), ACE inhibitor (captopril, enapril) CHF dan edemia paru diuretik (furodemide, lasix), inotropik (digitalis, dobutamin) Antikonvulsan Diazepam (valium) dan dilantin Epogen (Recombinan human erythropoietin) anemia dan HT Heparin mencegah clotting saat dialysa Supplement tinggi zat besi

NON FARMAKOLOGI

MODIFIKASI DIET DAN CAIRAN - rendah protein akumulasi urea, asam urat high biologic value (dairy product, telur, daging) 0,6 0,7 g/Kg BB/hari - pembatasan K : 2 4 g/hari jeruk, pisang, melin, tomat, kacang - pembatasan Na : 2 -4 g/hari (tergantung edema) sup kaleng, kecap asin, salad dressing - pembatasan PO4 : 1000 mg/hari susu. Ice creaming, keju, yoghart - tinggi kalori dan suplemment - pembatasan intake cairan 5000 6000

PENGKAJIAN

RIWAYAT PENYAKIT PADA GINJAL RIWAYAT KELUARGA TTG PENYAKIT GINJAL RIWAYAT PENYAKIT LAIN, SEPERTI HIPERTENSI, DN, UTI, SLE DAN OBAT-OBATAN

KEBIASAAN DAN POLA MAKAN


PERUBAHAN BB

PENGKAJIAN lanjutan.. NUTRISI


- Peningkatan NN secara tepat - Anorexia, mual dan muntah - rasa mulut tak sedap - distensi abdomen - perubahan turgor - edema asites

ELIMINASI
- Oliguri, Anuria - Perubahan warna urine

AKTIVITAS
- kelemahan

- palpirasi, nyeri dada


- nadi halus lemah

PERNAFASAN
- nafas pendek - bentuk dengan/ tanpa sputum - dyspnea

NYERI
- sakit kepala - nyeri

AKTIVITAS SEKSUAL
- Penurunan libido - Amenorhea - infertilitas

NFUROSENSORI
- Penglihatan kabur - Kram otot - kesemutan pada extremitas bawah - kejang

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan keseimbangan cairan : kelebihan volume cairan b.d gangguan filtrasi ginjal/penurunan fungsi ginjal Karakteristik : Edema palpebra / tungkai Edema anasarka Penambahan BB > 5 % DW Peningkatan tekanan darah Peningkatan tekanan vena jugularis Output urine yang berkurang

TUJUAN

INTERVENSI

Tidak terjadi kelebihan volume cairan: Kriteria Hasil: Oedema (-) Sesak (-) TTV dalam batas normal Ronchi (-) Balance cairan seimbang Distensi vena jugularis (-)

Atur posisi (semi fowler) Observasi tanda-tanda vital peningkatan vena jugularis. Catat intake out put cairan Auskultasi bunyi jantung Batasi intake cairan Timbang BB tiap hari Kolaborasi pemberian terapi/diit sesuai kebutuhan Pantau edema tungkai / palpebra Edukasi tentang pengaturan cairan

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI

Tidak terjadi perubahan pola nafas . Kriteria Hasil; Frekwensi nafas normal Tanda tanda vital normal PO2 dan PCO 2 normal Ronchi (-) Sianosis (-) Ekspansi paru maksimal Kadar Hb normal

Gangguan pola nafas b/d hiperventilasi, hipoventilasi, dan overload

2.

Karakteristik : Sesak nafas RR meningkat Ronchi (+) Kadar Hb menurun Tachicardi

Beri posisi duduk (semi fowler) Observasi tanda tanda vital Monitor pola nafas, kedalaman, frekwensi, irama nafas, bunyi sebelum dan sesudah aktivitas Observasi adanya sianosis, cuping hidung dan retraksi dinding dada Atur waktu aktivitas dan istirahat Kolaborasi pemeriksaan dan therapy sesuai kebutuhan yang menunjang

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI Atur posisi semifowler/fowler Observasi tanda- tanda asidosis meta bolik : sakit kepala, kejang Observasi tanda tanda cardiac pulmoner :

Gangguan keseimbangan asam basa ; asidosis metabolic b/d penimbunan asam organik sebagai hasil sisa metabolik 3. Karakteristik : Nafas cepat dan dangkal RR > 24x/mnt Hasil AGD PH , HCO3, PO2, PCO2

Keseimbangan asam basa dalam batas normal Kriteria Hasil: Sesak (-) Pola dan frekwensi, kedalaman, kualitas normal Hasil AGD normal

Hipoventilasi Hipoxia Aritmia Pernafasan kusmaul

Monitoring Tanda- tanda vital Observasi mual dan muntah Lakukan oral hygiene Monitor hasil AGD Kolaborasi pemberian terapi pengganti (HD, CAPD) Kolaborasi pemeriksaan dan terapi

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI

Ketidak keseimbangan elektrolit b/d Penurunan fungsi Ginjal

Keseimbangam elektrolit dalam batas normal .

Kreteria Hasil: Nyeri dada tidak Karakteristik: ada Nyeri dada Gambaran ECG Gambaran ECG: normal Gelombang T meninggi Kadar elektrolit Kadar elektrolit Kalium < 5mg/dl Kalium > 5 mg/dl Tachicardi tidak Tachicardi ada Kejang Kejang tidak ada

Pantau dan cacat TD, HR, Observasi tanda-tanda ketidak seimbangan elektrolit: kejang, perut kembung , tonus otot lemah, nyeri dada Edukasi tentang pengaturan cairan Monitor ECG lengkap atau 12 leade tiap hari Kolaborasi dalam pemeriksaan elektrolit dan terapi konservatif: pengaturan diit dan cairan.

N O

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI

Gangguan perfusi Kaji kesadaran pasien jaringan perifer b/d Pasien menunjukkan Atur posisi 30 derajat berkurangnya suplai perbaikan perfusi Observasi adanya oksigen ke kapiler jaringan perifer . keluhan nyeri dada, sakit kepala Karakteristik : Kriteria Hasil: Kaji capillary refill Hb turun < 10 gr % Hb dalam batas Observasi tanda-tanda Keluhan pusing normal vital Nyeri dada Pusing (-) Kolaborasi pemberian Sesak nafas Nyeri dada (-) oksigen, pemeriksaan Keringat dingin Tanda- tanda vital laboratorium (kalau Tachicardia normal perlu transfusi

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d Anoreksia Karakteristik : Mual Muntah BB turun 10 % atau lebih dari berat badan kering Kadar Hb rendah Tonus otot lemah Protein serum : Albumin, globulin rendah Jumlah asupan makan kurang ( makanan yang disajikan tidak dihabiskan ) Tidak selera makan

TUJUAN
Intake nutrisi klien adekuat : Kriteria Hasil: Peningkatan asupan makanan Berat badan normal Tidak ada tanda-tanda malnutrisi Kadar Hb normal Protein serum dalam batas normal o Alb : o Globulin : - Tonus otot skala +4 - +5 Pasien menyebutkan manfaat nutrisi

INTERVENSI
Timbang BB tiap hari Pertahankan oral higine sebelum dan sesudah makan Observasi adanya mual dan muntah Beri makanan porsi kecil dan sering Atur penyajian menu : suhu makan dan atur lingkungan yang menyenangkan sebelum pasien makan Bersama dengan pasien menentukan waktu makan, berikan makan yang disukai bila tidak ada kontra indikasi Edukasi tentang nutrisi : makanan yang yang dikonsumsi meliputi manfaat dan kebutuhan nutrisi Kolaborasi untuk pemeriksaan : protein serum, Hb dan pemberian nutrisi serta terapi

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI
Observasi kondisi kulit terhadap turgor kulit, kemerahan , bengkak dan perubahan warna Pertahankan permukaan kulit tetap bersih Segera ganti alat tenun jika basah Pertahankan kuku pendek kalau perlu beri sarung tangan Jangan gunakan sabun yang mengandung tinggi soda Pantau status nutrisi dan cairan Anjurkan pasien untuk memamkai baju yang longgar berbahan katun Gunakan lotion atau pelembab pada kulit yang kering kolaborasi untuk pemberian

Gangguan integritas kulit b.d akumulasi toksin dalam darah Intregritas kulit baik. Kriteria Hasil : Permukaan kulit lembab Tidak ada tanda tanda infeksi Tidak ada tanda iritasi pada kulit

7.

Karakteristik: Kulit kering dan bersisik Gatal-gatal seluruh tubuh Kemerahan Ada tanda luka bekas garukan

terapi

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN
Pasien mengerti informasi yang dijelaskan Kriteria Hasil:

INTERVENSI
Kaji tingkat kecemasan pasien dengan mendengarkan dan mengobservasi reaksi pasien Jelaskan hal-hal yang tidak diketahui pasien : Informasikan jadwal operasi Jelaskan persiapan dan prosedur operasi Diperlukannya informed concent Jelaskan prosedur yang akan dialami semala CAPD dan Hemodialisis dan transplantasi Memberi kesempatan pada keluarga untuk memberi dukungan kolaborasi dengan tim lain mengenai informed consent sebelum prosedur

Cemas b.d kurang terpapar akan informasi tentang prosedur operasi : Pemasangan akses Pemasangan CAPD Transplantasi Hemodialisis vaskuler kateter

8.

Karakteristik: Gelisah/tidak rileks Sakit kepala Wajah tegang Banyak bertanya

Gelisah (-) Pusing (-) Pasien dapat menyatakan rasa cemas berkurang atau hilang Proses tindakan operasi : berjalan baik Hemodialisis berjalan dengan baik

Contoh Kasus
Tn. M umur 58 tahun , masuk ruang perawatan H rumah sakit PGI Cikini sejak tanggal 20 Feb 2008. dengan diagnosa CRF grade IV. KU lemah. Sesak +, RR:28 x/mnt, retraksi dada +, O2 terpasang 3 liter/mnt. T: 180/100 mnHg, HR:100/mnt temperatur 37,5. Adanya edema extremins bawah dan adema palpebra mual +, muntah - , makan - porsi tiap hari . Ronchi paru - , wheezing - , Ureum 168, kreatinin 6,8. Na 126, kalium 5,2, Albimin 2,3, Hb 7,8 gr %, pusing +, nyeri dada - , mulut bau uremik, urin 200 /24 jam, minum 1000/24 jam, pasien mengeluh sulit tidur, gelisah, kulit kering dan bersisik, terlihat luka bekas garukan, direncanakan untuk pemasangan cemino. Tentukan 3 prioritas masalah Buat 3 prioritas Diagnosa Perawatan, Rencana tindakan dan implementasi

You might also like