You are on page 1of 3

Vinir Porselen Bila diinginkan hasil yang maksimal untuk warna dan bentuk dalam upaya mengubah estetika

gigi gigi anterior ,maka vinir porselen merupakan pilihan yang paling baik. Warna porselen adalah permanen dan dapat menutupi masalah yang lebih kompleks. Juga bentuknya dapat dibuat di laboratorium, sehingga bias lebih tepat dibandingkan dengan tambalan resin direk. Sekali bahan ini tepat dipasang pada posisinya, maka memberikan kekuatan dan resistensi yang tinggi dalam pemakaian. Hal ini mengejutkan, karena selama pemasangan percobaan bahan ini sangat rapuh. Modifikasi warna yang berhasil sering kali mengharuskan porselen yang diaplikasikan pertama kali adalah yang berwarna opak, dan dalam lapisan setipis mungkin tapi masih bisa menutupi daerah yang bermasalah. Manipulasi vinir porselen Untuk saat preparasi bahan tambal ini diperlukan terlebih dahulu untuk pembuatan batas atau bahu untuk menentukan lokasi yang tepat sewaktu membentuk vinir. Juga penting bahwa sebisa mungkin dimensi fasial lingual gigi dibiarkan tetap utuh untuk mencegah terjadinya protrusi dari gigi asli. Pengecualian dari keadaan ini dapat saja terjadi bila memang posisi fasial perlu diubah untuk menyelesaikan sebagian masalah yang ada. Untuk mhal ini maka dianjurkan agar dilakukan pengasahan email fasial dan dibuat bahu gingival yang jelas sebagai bagian dari preparasi. Karena pekerjaan ini dilakukan di laboratorium maka ongkos nya lebih tinggi dari tambalan resin Basis preparasi harus terdapat pada sebagian email, karena bonding email lebih kuat disbanding dengan bonding dentin. Juga pembuangan email harus merata. Cara membuangnya adalah dengan member menggunakan instrument intan dengan pembuangan email sekitar 0,3 0,5 mm, kemudian email yang tertinggal dihaluskan dengan bur intan runcing atau silindris. Sebagian besar email yang dipreparasi harus mempunyai batas jelas untuk mempermudah penyinaran sepanjang tepi tambalan keramik. Menyemen vinir Vinir porselen haruslah di etsa dengan baik serta diperlakukan dengan hati hati agar tidak pecah dan menghindari kontaminasi kotoran kotoran. Pasien didudukkan dalam posisi terlentang. Permukaan email dibersihkan dengan pumis. Pumis ini tidak boleh mengandung minyak atau fluoride . untuk itu dimulai dengan meneliti ketepatan dari semua inggir vinir. Untuk itu dapat diteteskan gliserin yang larut dalam air, pada permukaan email untuk membantu proses pengepasan. Hindari tekanan pada saat pengepasan ini. Warna serta bentuk keseluruhannya diperhatikan apakah sudah tepat.setelah semua restorasi pas,restorasi restorasi ini dipasang bersama sama. Setelah selesai semua, porselen dibersihkan dan dikeringkan serta permukaan emailnya kembali dicuci dengan pumis. Setelah itu vinir tersebut siap untuk disemenkan, permukaan porselen di etsa dengan baik, serta selapis silane ditambahkan. Email juga dietsa dengan asam. Bila ada bagian dentin terbuka dapat

diproteksi dengan pelapis untuk mencegah asam berkontak dengan dentin . vinir disemenkan pada gigi satu persatu secara berurutan. Juga semen luting yang digunakan diilih dan dianjurkan untuk menggunakan bahan polimerisasi ganda yang bisa dikeraskan dengan aktivasi sinar maupun autopolimerisasi. Bahan luting tersebut ditempatkan pada vinir, kemudian dengan hati hati ditempelkan kepermukaan email. Tindakan ini harus dilakukan sedemikian rupa untuk mengurangi keterjebakan udara. Lalu dilakukan penyinaran dari segala arah untuk mengeraskan semen luting Bila telas selesai penyemenan, tambalan ini amat stabil serta sukar untuk dilepaskan. Vinir porselen merupakantambalan yang amat tinggi hasil estetiknya. (Baum, Philips, and Lund. 1995. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi Ed 3. Jakarta : EGC )

Mikrodontia Mikrodontia merupakan kelainan ukuran gigi yang menunjukan ukuran gigi yang lebih kecil dari ukurann normal, dapat juga disertai kelainan bentuk yaitu dengan bentuk kerucut atau konusyang disebut juga conical teeth. Pada anak normal insidensinya adalah 0,2% pada gigi sulung dan gigi tetap. Umumnya keadaan ini terjadi pada gigi tetap, pada gigi sulung sangat jarang terjadi. Terdapat 2 tipe mikrodontia yaitu : tipe true mikrodontia ialah ukuran gigi yang lebih kecil dari normal pada rahang yang berukuran normal tipe pseudo mikrodontia ialah seluruh gigi yang terlihat kecil pada rahang yang berukuran besar

Etiologi Mikrodontia Ialah multifactor, true localized microdontia lebih sering terjadi biasanya berlokasi pada gigi insisif II sulung dan tetap, molar III tetap. Biasanya diikuti dengan hipodontia. Mikrodontia terjadi sebagai akibat adanya disrupsipada saat awal pertumbuhan dan perkembangan gigi yaitu pada tahap bud stage padaminggu ke 8 masa prenatal. Disrupsi perkembangan gigi mengakibatkan baik ameloblas dan odontoblas sebagai sel pembentuk gigi tidak berdiferensiasi optimal sehingga menghasikan bentuk gigi yang lebih kecil dari ukuran normal. Hal ini terjadi akibat kelainan genetic dengan interaksi. Faktor genetik dengan faktor lingkungan. Manifestasi klinis memperlihatkan ukuran mahkota yang lebih kecil, terutama insisivus lateral lebih kecil dari pada variasi normal. Disertai bentuk yang mengerucut atau conical teeth.profil margi gingival terlihat lebih sempit dari normal. Mikrodontia lebih sering mengenai gigi anterior terutama insisivus lateral pada jenis kelamin wanita lebih banyak dari pada laki-laki.

Reff: Artikel Penelitian, syarif, Willyanti, mikrodontia insisif lateral sebagai salah satu manifestasi oral penderita sindrom down tipe mosaic dan penuh. FKG UNPAD

You might also like