You are on page 1of 23

BAB I PENDAHULUAN

Beragam pendapat telah diutarakan dalam pemahaman preeklampsia secara mendasar dan telah dilakukan pula berbagai peneltian untuk memperoleh penatalaksanaan yang dapat dipakai sebagai dasar pengobatan untuk preeklampsia. Namun demikian, preeklampsia tetap menjadi satu di antara banyak penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin di Indonesia, sehingga masih menjadi kendala dalam penanganannya. 1 Oleh karena itu diagnosis dini preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Perlu ditekankan bahwa sindrom preeklampsia ringan dengan hipertensi, edema, dan proteinuri sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan; pemeriksaan antenatal yang teratur dan secara rutin mencari tanda preeklampsia sangat penting dalam usaha pencegahan preeklampsia berat dan eklampsia, di samping pengendalian terhadap aktor! aktor predisposisi yang lain. Preeklampsia dikelompokkan menjadi preeklampsia berat dan ringan. Preeklampsia ringan dipandang tidak memiliki resiko bagi ibu dan janin, tetapi tidaklah lepas dari kemungkinan terjadinya berbagai masalah akibat dari preeklampsia itu sendiri. Preeklampsia berat membawa resiko bagi ibu janin yang lebih besar yang membutuhkan penanganan medicinal atau bahkan sampai pada pertimbangan untuk terminasi kehamilan. Berbagai keadaan dapat membawa ibu atau janin menjadi keadaan yang lebih buruk dan membahayakan keduanya. Bagi ibu sendiri dapat terjadi ablation retina, "I#, gagal ginjal, pendarahan otak, edema paru atau gagal jantung. $ehingga dalam pengawasan menjadi hal terpenting untuk diperhatikan benar terhadap keluhan dan gejala ynag mengarah kepada keadaan di atas untuk mencegah komplikasi lebih buruk.1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. DEFENISI Preeklampsia ialah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan % atau edema akibat dari kehamilan setelah umur kehamilan &' minggu atau segera setelah persalinan, bahkan setelah &( jam post partum.) $ebelumnya, edema termasuk ke dalam salah satu kriteria diagnosis preeklampsia, namun sekarang tidak lagi dimasukkan ke dalam kriteria diagnosis, karena pada wanita hamil umum ditemukan adanya edema, terutama di tungkai, karena adanya stasis pembuluh darah.( *ipertensi umumnya timbul terlebih dahulu dari pada tanda!tanda lain. +enaikan tekanan sistolik , )' mm*g dari nilai normal atau mencapai 1(' mm*g, atau kenaikan tekanan diastolik , 1- mm*g atau mencapai .' mm*g dapat membantu ditegakkannya diagnosis hipertensi. Penentuan tekanan darah dilakukan minimal & kali dengan jarak waktu / jam pada keadaan istirahat.( Proteinuria ditandai dengan ditemukannya protein dalam urin &( jam yang kadarnya melebihi '.) gram%liter atau pemeriksaan kualitati menunjukkan 10 atau &0 atau 1 gram%liter atau lebih dalam urin yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream yang diambil minimal & kali dengan jarak waktu / jam. 1mumnya proteinuria timbul lebih lambat, sehingga harus dianggap sebagai tanda yang serius.( 2alaupun edema tidak lagi menjadi bagian kriteria diagnosis pre!eklampsia, namun adanya penumpukan cairan secara umum dan berlebihan di jaringan tubuh harus teteap diwaspadai. 3dema dapat menyebabkan kenaikan berat badan tubuh. Normalnya, wanita hamil mengalami kenaikan berat badan sekitar '.- kg per minggu. 4pabila kenaikan berat badannya lebih dari normal, perlu dicurigai timbulnya pre!eklampsia.( Preeklampsia pada perkembangannya dapat berkembang menjadi eklampsia, yang ditandai dengan timbulnya kejang atau kon5ulsi. 3klampsia dapat menyebabkan terjadinya "I# 6"isseminated intra5ascular coagulation7 yang menyebabkan jejas iskemi pada berbagai organ, sehingga eklampsia dapat berakibat atal.(

&

Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya tekanan darah tinggi 1/'%11' mm*g atau lebih disertai proteinuria dan%atau edema pada kehamilan &' minggu atau lebih.-!8 2.2. EPIDEMIOLOGI DAN FAK O! !ESIKO P!EEKLAMPSIA Preeklampsia dapat di temui pada sekitar -!1'9 kehamilan, terutama kehamilan pertama pada wanita berusia di atas )- tahun. :rekuensi pre!eklampsia pada primigra5ida lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigra5ida, terutama pada primigra5ida muda. "iabetes mellitus, mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops etalis, usia , )- tahun, dan obesitas merupakan aktor predisposisi terjadinya pre!eklampsia.( Penelitian 1sia Insidens tinggi pada primigra5ida muda, meningkat pada primigra5ida tua. Pada wanita hamil berusia kurang dari &- tahun insidens , ) kali lipat. Pada wanita hamil berusia lebih dari )- tahun, dapat terjadi hipertensi laten Paritas 4ngka kejadian tinggi pada primigra5ida, muda maupun tua, primigra5ida tua risiko lebih tinggi untuk pre!eklampsia berat. ;as%golongan etnik mungkin ada perbedaan perlakuan%akses terhadap berbagai etnik di banyak Negara :aktor keturunan <ika ada riwayat pre!eklampsia%eklampsia pada ibu%nenek penderita, aktor risiko meningkat sampai 0 &-9 :aktor gen "iduga adanya suatu si at resesi 6recessi5e trait7, yang ditentukan genotip ibu dan janin. "iet%gi=i >idak ada hubungan bermakna antara menu%pola diet tertentu 62*O7. Penelitian lain ? kekurangan kalsium berhubungan dengan angka kejadian yang tinggi. 4ngka kejadian juga lebih tinggi pada ibu hamil yang obese%o5erweight. ) berbagai aktor risiko terhadap hipertensi pada kehamilan % preeklampsia %eklampsia.(

Iklim % musim "i daerah tropis insidens lebih tinggi >ingkah laku%sosioekonomi +ebiasaan merokok ? insidens pada ibu perokok lebih rendah, namun merokok selama hamil memiliki risiko kematian janin dan pertumbuhan janin terhambat yang jauh lebih tinggi. 4kti itas isik selama hamil ? istirahat baring yang cukup selama hamil mengurangi kemungkinan%insidens hipertensi dalam kehamilan. *iperplasentosis Proteinuria dan hipertensi gra5idarum lebih tinggi pada kehamilan kembar, di=igotik lebih tinggi daripada mono=igotik. *idrops etalis ? berhubungan, mencapai sekitar -'9 kasus "iabetes mellitus ? angka kejadian yang ada kemungkinan pato isiologinya bukan pre! eklampsia murni, melainkan disertai kelainan ginjal%5askular primer akibat diabetesnya. @ola hidatidosa ? diduga degenerasi tro oblas berlebihan berperan menyebabkan pre! eklampsia. Pada kasus mola, hipertensi dan proteinuria terjadi lebih dini%pada usia kehamilan muda, dan ternyata hasil pemeriksaan patologi ginjal juga sesuai dengan pada pre!eklampsia. ;iwayat pre!eklampsia. +ehamilan pertama 1sia lebih dari (' tahun dan remaja Obesitas +ehamilan multiple "iabetes gestasional ;iwayat diabetes, penyakit ginjal, lupus, atau rheumatoid arthritis. ( 2.". E IOLOGI Penyebab preeklampsia sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, sehingga penyakit ini disebut dengan A>he "iseases o >heoriesB. (

Beberapa aktor yang berkaitan dengan terjadinya preeklampsia adalah ? 1. :aktor >ro oblast $emakin banyak jumlah tro oblast semakin besar kemungkina terjadinya Preeklampsia. Ini terlihat pada kehamilan Cemeli dan @olahidatidosa. >eori ini didukung pula dengan adanya kenyataan bahwa keadaan preeklampsia membaik setelah plasenta lahir.1 &. :aktor Imunologik Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan jarang timbul lagi pada kehamilan berikutnya. $ecara Imunologik dan diterangkan bahwa pada kehamilan pertama pembentukan ABlocking 4ntibodiesB terhadap antigen plasenta tidak sempurna, sehingga timbul respons imun yang tidak menguntungkan terhadap *istikompatibilitas Plasenta. Pada kehamilan berikutnya, pembentukan ABlocking 4ntibodiesB akan lebih banyak akibat respos imunitas pada kehamilan sebelumnya, seperti respons imunisasi.1 :ierlie :@ 61..&7 mendapatkan beberapa data yang mendukung adanya sistem imun pada penderita Preeklampsia!3klampsia ? a7 Beberapa wanita dengan Preeklampsia!3klampsia mempunyai komplek imun dalam serum. b7 Beberapa studi juga mendapatkan adanya akti5asi system komplemen pada Preeklampsia!3klampsia diikuti dengan proteinuri. $tirat 61.D/7 menyimpulkan meskipun ada beberapa pendapat menyebutkan bahwa sistem imun humoral dan akti5asi komplemen terjadi pada Preeklampsia!3klampsia, tetapi tidak ada bukti bahwa sistem imunologi bisa menyebabkan Preeklampsia! 3klampsia.& ). :aktor *ormonal Penurunan hormon Progesteron menyebabkan penurunan 4ldosteron antagonis, sehingga menimbulkan kenaikan relati5e 4ldoteron yang menyebabkan retensi air dan natrium, sehingga terjadi *ipertensi dan 3dema.1 (. :aktor Cenetik @enurut #hesley dan #ooper 61.D/7 bahwa Preeklampsia % eklampsia bersi at diturunkan melalui gen resesi tunggal.& Beberapa bukti yang menunjukkan peran aktor genetic pada kejadian Preeklampsia!3klampsia antara lain? -

a7 Preeklampsia hanya terjadi pada manusia. b7 >erdapatnya kecendrungan meningkatnya rekwensi Preeklampsia!3klampsia pada anak!anak dari ibu yang menderita Preeklampsia!3klampsia. c7 +ecendrungan meningkatnya rekwensi Preeklampsia!3klampsia pada anak dan cucu ibu hamil dengan riwayat Preeklampsia!3klampsia dan bukan pada ipar mereka.D -. :aktor Ci=i @enurut #hesley 61.8D7 bahwa aktor nutrisi yang kurang mengandung asam lemak essensial terutama asam 4rachidonat sebagai precursor sintesis Prostaglandin akan menyebabkan preeklampsia.1 /. Peran Prostasiklin dan >romboksan Pada Preeklampsia!3klampsia didapatkan kerusakan pada endotel 5askuler, sehingga terjadi penurunan produksi prostasiklin 6PCI &7 yang pada kehamilan normal meningkat, akti5asi penggumpalan dan ibrinolisis, yang kemudian akan diganti trombin dan plasmin. >rombin akan mengkonsumsi antitrombin III, sehingga terjadi deposit ibrin. 4kti5asi trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan 6>F4&7 dan serotonin, sehingga terjadi 5asospasme dan kerusakan endotel.D 2.#. PA OGENESIS $ PA OFISIOLOGI P!E EKLAMPSIA Belum diketahui dengan pasti, secara umum pada Preeklampsia terjadi perubahan dan gangguan 5askuler dan hemostatis. $pero 61.8)7 menyatakan bahwa dasar terjadinya Preeklampsia adalah iskemik uteroplasentar, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara massa plasenta yang meningkat dengan aliran per usi sirkulasi darah plasenta yang berkurang.. "is ungsi plasenta juga ditemukan pada preeklampsia, sehingga terjadi penurunan kadar 1 G!&- 6O*7& dan *uman Placental Eagtogen 6*PE7, akibatnya terjadi penurunan absorpsi kalsium dari saluran cerna. 1ntuk mempertahankan penyediaan kalsium pada janin, terjadi perangsangan kelenjar paratiroid yang mengekskresi paratiroid hormon 6P>*7 disertai penurunan kadar kalsitonin yang mengakibatkan peningkatan absorpsi kalsium tulang yang dibawa melalui sirkulasi ke dalam intra sel. Peningkatan kadar kalsium intra sel mengakibatkan peningkatan kontraksi pembuluh darah, sehingga terjadi peningkatan tekanan darah.. / AEoss 4ngiotensin ;e raktorinessB yang memicu terjadinya

>eori

5asospasme

dan

respons

5asopresor

yang

meningkat

menyatakan

prostaglandin berperan sebagai mediator poten reakti5itas 5askuler. Penurunan sintesis prostaglandin dan peningkatan pemecahannya akan meningkatkan kepekaan 5askuler terhadap 4ngiotensin II. 4ngiotensin II mempengaruhi langsung sel endotel yang resistensinya terhadap e ek 5asopresor berkurang, sehingga terjadi 5asospasme. Penyempitan 5askuler menyebabkan hambatan aliran darah yang menyebabkan hambatan aliran darah yang menyebabkan tejadinya hipertensi arterial yang membahayakan pembuluh darah karena gangguan aliran darah 5asa5asorum, sehingga terjadi hipoksia dan kerusakan endotel pembuluh darah yang menyebabkan dilepasnya 3ndothelin H 1 yang merupakan 5asokonstriktor kuat. $emua ini menyebabkan kebocoran antar sel endotel, sehingga unsur!unsur pembentukan darah seperti thrombosit dan ibrinogen tertimbun pada lapisan subendotel yang menyebabkan gangguan ke berbagai sistem organ. . F%&'si (r'a&)(r'a& lai& Otak Pada hamil normal, per usi serebral tidak berubah, namun pada pre!eklampsia terjadi spasme pembuluh darah otak, penurunan per usi dan suplai oksigen otak sampai &'9. $pasme menyebabkan hipertensi serebral, aktor penting terjadinya perdarahan otak dan kejang % eklampsia.( *ati >erjadi peningkatan akti itas en=im!en=im hati pada pre!eklampsia, yang berhubungan dengan beratnya penyakit.( Cinjal Pada pre!eklampsia, arus darah e ekti ginjal berkurang 0 &'9, iltrasi glomerulus berkurang 0 )'9. Pada kasus berat terjadi oligouria, uremia, sampai nekrosis tubular akut dan nekrosis korteks renalis. 1reum!kreatinin meningkat jauh di atas normal. >erjadi juga peningkatan pengeluaran protein 6Bsindroma ne rotik pada kehamilanB7.( $irkulasi uterus , koriodsidua Perubahan arus darah di uterus, koriodesidua dan plasenta adalah pato isiologi yang terpenting pada pre!eklampsia, dan merupakan aktor yang menentukan hasil akhir kehamilan.

1. >erjadi iskemia uteroplasenter, menyebabkan ketidakseimbangan antara massa plasenta yang meningkat dengan aliran per usi darah sirkulasi yang berkurang. &. hipoper usi uterus menjadi rangsangan produksi renin di uteroplasenta, yang mengakibatkan 5asokonstriksi 5askular daerah itu. ;enin juga meningkatkan kepekaan 5askular terhadap =at!=at 5asokonstriktor lain 6angiotensin, aldosteron7 sehingga terjadi tonus pembuluh darah yang lebih tinggi. ). karena gangguan sirkulasi uteroplasenter ini, terjadi penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke janin. 4kibatnya ber5ariasi dari gangguan pertumbuhan janin sampai hipoksia dan kematian janin.( 2.*. GE+ALA KLINIS PEB Cejala preeklampsia adalah ? 1. *ipertensi &. 3dema ). Proteinuria (. Cejala subjekti ? sakit kepala, nyeri ulu hati, gangguan penglihatan.& "ikatakan preeklampsia berat bila dijumpai satu atau lebih tanda%gejala berikut ? 1. >" I 1/' % 11' mm*g &. Proteinuria , - gr % &( jamatau kualitati )0 % (0 ). Oliguria J -'' ml % &( jam (. Peningkatan kadar en=im hati dan % atau ikterus -. Nyeri kepala rontal atau gangguan penglihatan /. Nyeri epigastrium 8. 3dema paru atau sianosis D. Pertumbuhan janin intra uterin yang terhambat 6I1:C;7 .. *3EEP $yndrom 6* K *emolysis, 3 K 3le5ated, E K Ei5er en=yme, EP K Eow Platelet #ounts7 1'. +oma &,. "iagnosis preeklampsia bisa ditegakkan jika terdapat minimal gejala hipertensi dan proteinuria.(

2.,. PEME!IKSAAN FISIK >ekanan darah harus diukur dalam setiap 4N# >inggi undus harus diukur dalam setiap 4N# untuk mengetahui adanya retardasi pertumbuhan intrauterin atau oligohidramnion 3dema pada muka yang memberat Peningkatan berat badan lebih dari ',- kg per minggu atau peningkatan berat badan secara tiba!tiba dalam 1!& hari.( 2.-. PEME!IKSAAN PENUN+ANG $aat ini belum ada pemeriksaan penyaring yang terpercaya dan e ekti untuk preeklampsia. "ulu, kadar asam urat digunakan sebagai indikator preeklampsia, namun ternyata tidak sensiti dan spesi ik sebagai alat diagnostik. Namun, peningkatan kadar asam urat serum pada wanita yang menderita hipertensi kronik menandakan peningkatan resiko terjadinya preeklampsia superimpose. Pemeriksaan laboratorium dasar harus dilakukan di awal kehamilan pada wanita dengan aktor resiko menderita preeklampsia, yang terdiri dari pemeriksaan kadar en=im hati, hitung trombosit, kadar kreatinin serum, dan protein total pada urin &( jam. Pada wanita yang telah didiagnosis preeklampsia, harus dilakukan juga pemeriksaan kadar albumin serum, E"*, apus darah tepi, serta waktu perdarahan dan pembekuan. $emua pemeriksaan ini harus dilakukan sesering mungkin untuk memantau progresi itas penyakit.( 2... P!OGNOSIS +ematian ibu antara ..D9!&-.-9, kematian bayi (&.&9 !(D..9.( 2./. KOMPLIKASI $olusio plasenta? Biasa terjadi pada ibu dengan hipertensi akut. *ipo ibrinogenemia *emolisis? Cejala kliniknya berupa ikterik. "iduga terkait nekrosis periportal hati pada penderita pre!eklampsia. Perdarahan otak? @erupakan penyebab utama kematian maternal penderita eklampsia.

+elainan mata? +ehilangan penglihatan sementara dapat terjadi. Perdarahan pada retina dapat ditemukan dan merupakan tanda gawat yang menunjukkan adanya apopleksia serebri. 3dema paru Nekrosis hati? >erjadi pada daerah periportal akibat 5asospasme arteriol umum. "iketahui dengan pemeriksaan ungsi hati, terutama dengan en=im. $indrom *3EEP 6hemolisis, ele5ated li5er en=ymes, dan low platelet7. Prematuritas +elainan ginjal? Berupa endoteliosis glomerulus yaitu pembengkakan sitoplasma sel endotelial tubulus ginjal tanpa kelainan struktur lainnya. Bisa juga terjadi anuria atau gagal ginjal. "I# 6"isseminated Intra5ascular #oagulation7? "apat terjadi bila telah mencapai tahap eklampsia.(

2.10. DIAGNOSIS BANDING 17 +ehamilan dengan sindrom ne rotik &7 +ehamilan dengan payah jantung)7 *ipertensi +ronis (7 Penyakit Cinjal -7 3dema +ehamilan /7 Proteinuria +ehamilan1 2.11. PENA ALAKSANAAN PEB &.11.1. Penanganan di Puskesmas @engingat terbatasnya asilitas yang tersedia di puskesmas, maka secara prinsip, kasus!kasus preeklampsia berat dan eklampsia harus dirujuk ke tempat pelayanan kesehatan dengan asilitas yang lebih lengkap. Persiapan!persiapan yang dilakukan dalam merujuk penderita adalah sebagai berikut? a7 @enyiapkan surat rujukan yang berisikan riwayat penderita. b7 @enyiapkan partus set dan tongue spatel 6sudip lidah7. c7 @enyiapkan obat!obatan antara lain? 5alium injeksi, antihipertensi, oksigen, cairan in us deLtrose%ringer laktat. d7 Pada penderita terpasang in us dengan blood set. 1'

e7 Pada penderita eklampsia, sebelum berangkat diinjeksi 5alium &' mg%i5, dalam perjalanan diin us drip 5alium 1' mg%-'' cc deLtrose dalam maintenance drops. $elain itu diberikan oksigen, terutama saat kejang, dan terpasang tongue spatel.& &.11.&. Penanganan di ;umah $akit "itinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala!gejala pre eklampsia berat selama perawatan, maka perawatan dibagi menjadi? 1. Perawatan akti yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan medicinal. &. Perawatan konser5ati yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan medicinal.8 1. Pera1ata& Akti2 a7 Indikasi *asil penilaian kesejahteraan janin jelek 4danya gejala!gejala impending eklampsia 4danya $indrom *ellp +ehamilan aterm 6 , )8 minggu7 4pabila perawatan konser5ati gagal.-

b7 Pengobatan @edisinal 17 $egera rawat di ruangan yang terang dan tenang, terpasang in us "L%;E dari IC". &7 >irah baring miring ke satu sisi. )7 "iet cukup protein, rendah +*!lemak dan garam. (7 4ntasida. -7 4nti kejang? a. $ul as @agnesikus 6@g$O(7 $yarat!syarat pemberian @g$O( ! >ersedia antidotum @g$O( yaitu calcium gluconas 1'9, 1 gram 61'9 dalam 1' cc7 diberikan intra5enous dalam ) menit.

11

! ;e leks patella positi kuat ! :rekuensi pernapasan , 1/ kali per menit, tanda distress perna asan 6!7 ! Produksi urin , 1'' cc dalam ( jam sebelumnya 6',- cc%kgBB%jam7.8 #ara Pemberian? ! <ika ada tanda impending eklampsi dosis awal diberikan IM 0 I@, jika tidak ada, dosis awal cukup I@ saja. "osis awal sekitar ( gram @g$O( IM 6&' 9 dalam &' cc7 selama ( menit 61 gr%menit7 atau kemasan &'9 dalam &- cc larutan @g$O( 6dalam )!- menit7. "iikuti segera ( gram di bokong kiri dan ( gram di bokong kanan 6(' 9 dalam 1' cc7 dengan jarum no &1 panjang ),8 cm. 1ntuk mengurangi nyeri dapat diberikan 1 cc Lylocain &9 yang tidak mengandung adrenalin pada suntikan I@. ! "osis ulangan diberikan setelah / jam pemberian dosis awal, dosis ulangan ( gram @g$O( ('9 diberikan secara intramuskuler setiap / jam, bergiliran pada bokong kanan%kiri dimana pemberian @g$O ( tidak melebihi &!) hari.8 Penghentian @g$O( ? 4da tanda!tanda keracunan yaitu kelemahan otot, hipotensi, re leks isiologis menurun, ungsi jantung terganggu, depresi $$P, kelumpuhan dan selanjutnya dapat menyebabkan kematian karena kelumpuhan otot! otot pernapasan karena ada serum 1' 1 magnesium pada dosis adekuat adalah (!8 m3N%liter. ;e leks isiologis menghilang pada kadar D!1' m3N%liter. +adar 1&!1- m3N terjadi kelumpuhan otot!otot pernapasan dan lebih 1- m3N%liter terjadi kematian jantung. Bila timbul tanda!tanda keracunan magnesium sul at ! *entikan pemberian magnesium sul at ! Berikan calcium gluconase 1'9 1 gram 61'9 dalam 1' cc7 secara IM dalam waktu ) menit. ! Berikan oksigen. ! Eakukan pernapasan buatan. @agnesium sul at dihentikan juga bila setelah / jam pasca persalinan sudah terjadi perbaikan 6normotensi 7.8

1&

b7 "ia=epam "igunakan bila @g$O( tidak tersedia, atau syarat pemberian @g$O( tidak dipenuhi. #ara pemberian? "rip 1' mg dalam -'' ml, maL. 1&' mg%&( jam. <ika dalam dosis 1'' mg%&( jam tidak ada perbaikan, rawat di ruang I#1.D /7 "iuretika "iuretikum tidak diberikan kecuali bila ada tanda!tanda edema paru, payah jantung kongesti atau edema anasarka. "iberikan urosemid injeksi (' mg%im.8 87 4nti hipertensi >ekanan darah sistolis , 1D' mm*g, diastolis , 11' mm*g. $asaran pengobatan adalah tekanan diastolis O 1'- mm*g 6bukan kurang .' mm*g7 karena akan menurunkan per usi plasenta. "osis antihipertensi sama dengan dosis antihipertensi pada umumnya. Bila dibutuhkan penurunan tekanan darah secepatnya, dapat diberikan obat! obat antihipertensi parenteral 6tetesan kontinyu7, catapres injeksi. "osis yang biasa dipakai - ampul dalam -'' cc cairan in us atau press disesuaikan dengan tekanan darah. Bila tidak tersedia antihipertensi parenteral dapat diberikan tablet antihipertensi secara sublingual atau oral. Obat pilihan adalah ni edipin yang diberikan -!1' mg oral yang dapat diulang sampai D kali%&( jam.8 D7 +ardiotonika Indikasinya bila ada tanda!tanda menjurus payah jantung, diberikan digitalisasi cepat dengan cedilanid ".8 .7 Eain!lain ! +onsul bagian penyakit dalam % jantung, dan mata. ! Obat!obat antipiretik diberikan bila suhu rektal , )D,- o# dapat dibantu dengan pemberian kompres dingin atau alkohol atau Lylomidon & cc I@. ! 4ntibiotik diberikan atas indikasi. "iberikan ampicillin 1 gr%/ jam%IM%hari. 1)

! 4nalgetik bila penderita kesakitan atau gelisah karena kontraksi uterus. "apat diberikan petidin *#E -'!8- mg sekali saja, selambat!lambatnya & jam sebelum janin lahir.8 ! 4nti 4gregasi Platelet? 4spilet 1LD' mg%hari $yarat? >rombositopenia 6O/'.'''%cmm7D c7 Pengobatan obstetrik #ara terminasi kehamilan yang belum inpartu ? Induksi persalinan ? tetesan oksitosin dengan syarat nilai Bishop - atau lebih dan dengan etal heart monitoring. $eksio sesaria bila ? :etal assesment jelek $yarat tetesan oksitosin tidak dipenuhi 6nilai Bishop kurang dari -7 atau adanya kontraindikasi tetesan oksitosin. 1& jam setelah dimulainya tetesan oksitosin belum masuk ase akti . Pada primigra5ida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan seksio sesaria.8 #ara terminasi kehamilan yang sudah inpartu ? +ala I :ase laten ? / jam belum masuk ase akti maka dilakukan seksio sesaria. :ase akti ? 4mniotomi saja Bila / jam setelah amniotomi belum terjadi pembukaan lengkap maka dilakukan seksio sesaria 6bila perlu dilakukan tetesan oksitosin7.8 +ala II Pada persalinan per 5aginam maka kala II diselesaikan dengan partus buatan 5akum ekstraksi% orcep ekstraksi. 4mniotomi dan tetesan oksitosin dilakukan sekurang!kurangnya ) menit setelah pemberian pengobatan medisinal. Pada kehamilan O)8 minggu; bila keadaan memungkinkan, terminasi ditunda & kali &( jam untuk maturasi paru janin dengan memberikan kortikosteroid.8,D

1(

2. Pera1ata& K(&ser3ati2 a7 Indikasi perawatan konser5ati bila kehamilan preterm kurang dari )8 minggu tanpa disertai tanda!tanda inpending eklampsia dengan keadaan janin baik. b7 Pengobatan medisinal ? $ama dengan perawatan medisinal pada pengelolaan akti . *anya loading dose @g$O( tidak diberikan intra5enous, cukup intramuskuler saja dimana ( gram pada bokong kiri dan ( gram pada bokong kanan. c7 Pengobatan obstetri ? $elama perawatan konser5ati ? obser5asi dan e5aluasi sama seperti perawatan akti hanya disini tidak dilakukan terminasi. @g$O( dihentikan bila ibu sudah mempunyai tanda!tanda pre eklampsia ringan, selambat!lambatnya dalam &( jam. Bila setelah &( jam tidak ada perbaikan maka dianggap pengobatan medisinal gagal dan harus diterminasi. Bila sebelum &( jam hendak dilakukan tindakan maka diberi lebih dahulu @g$O( &'9 & gram intra5enous. d7 Penderita dipulangkan bila ? Penderita kembali ke gejala!gejala % tanda!tanda pre eklampsia ringan dan telah dirawat selama ) hari. Bila selama ) hari tetap berada dalam keadaan pre eklampsia ringan ? penderita dapat dipulangkan dan dirawat sebagai pre eklampsia ringan 6diperkirakan lama perawatan 1!& minggu7.8 2. PEN4EGAHAN 17 @eningkatkan jumlah balai pemeriksaan antenatal dan mengusahakan agar semua wanita hamil memeriksakan diri sejak hamil muda. &7 @encari pada setiap pemeriksaan tanda!tanda preeklampsia dan mengobatinya segera apabila ditemukan. )7 @engakhiri kehamilan sedapat!dapatnya pada kehamilan )8 minggu ke atas apabila setelah dirawat tanda!tanda preeklampsia tidak juga dapat dihilangkan.(

1-

SKEMA PENANGANAN P.E BE!A Ke5amila& 6 "- mi&''%

! Istirahat%isolasi ! "iet rendah garam ! "auer kateter ! "-9 1 ltr 0 ;E -'' cc ! $@ ( gr 6&'9, &' cc7 ! $@ (gr i.m ! "iulangi ( gr tiap ( jam ! "iberikan selama 1 L &( jam 6)/ gr7

! ! ! ! 4da Perbaikan

+riteria P3 ringan $@ hentikan PerawatanPeringan @onitoring ibu% janin terus!menerus

! Belum P3 ringan ! $@ teruskan &( jam

>idak ada perbaikan

>idak ada perbaikan

>erminasi +ehamilan

1/

SKEMA PENANGANAN P.E BE!A Ke5amila& 7 "- mi&''% Istirahat%Isolasi "iet rendah garam "auer kateter "-9 1 ltr 0 ;E -'' cc $@ ( gr 6&'9, &' cc7 i5 $@ D gr i.m Belum inpartu "rip oksitosin >ak terpenuhi :ase laten 4mniotomi "rip oksitosin 4mniotomi "rip Oksitosin 1& anak belum lahir / jam belum ase akti 4mniotomi "rip Oksitosin / jam belum lengkap :ase akti Pel5ik skor I+ala I Inpartu +ala II >erminasi kehamilan P3 berat ( jam $@ ( gr

$eksio sesaria #atatan ? primigra5ida cenderung seksio sesarea

$eksio sesaria

18

BAB III KESIMPULAN


Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya tekanan darah tinggi 1/'%11' mm*g atau lebih disertai proteinuria dan%atau edema pada kehamilan &' minggu atau lebih Penyebab preeklampsia sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, sehingga penyakit ini disebut dengan A>he "iseases o >heoriesB. Beberapa aktor yang berkaitan dengan terjadinya preeklampsia adalah ? :aktor >ro oblast, :aktor Imunologik, :aktor Ci=i, :aktor Cenetik, :aktor *ormonal, Peran Prostasiklin dan >romboksan. <umlah +ematian ibu antara ..D9!&-.-9, kematian bayi (&.&9 !(D..9. "ikatakan preeklampsia berat bila dijumpai satu atau lebih tanda%gejala berikut ? >" I 1/' % 11' mm*g, proteinuria , - gr % &( jamatau kualitati )0 % (0, Oliguria J -'' ml % &( jam, peningkatan kadar en=im hati dan % atau ikterus, nyeri kepala rontal atau gangguan penglihatan, nyeri epigastrium, edema paru atau sianosis, pertumbuhan janin intra uterin yang terhambat 6I1:C;7, *3EEP $yndrom 6* K *emolysis, 3 K 3le5ated, E K Ei5er en=yme, EP K Eow Platelet #ounts7 dan +oma. "itinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala!gejala pre eklampsia berat selama perawatan, maka perawatan dibagi menjadi ? 617 Perawatan akti yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah pengobatan medicinal 6segera rawat di ruangan yang terang dan tenang, terpasang in us "L%;E, tirah baring miring ke satu sisi, diet cukup protein, rendah +*!lemak dan garam, berikan anti kejang, anti hipertensi, dll7 6&7 Perawatan konser5ati yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah pengobatan medicinal.

1D

DAF A! PUS AKA


1. 2iknjosastro *. Ilmu +ebidanan, edisi ), #etakan +elima, <akarta, Payasan Bina Pustaka $arwono Prawirohardjo, 1... ? &D1 H )'' &. $udhaberata, +etut. Penanganan Preeklampsia Berat dan 3klampsia. 1P:. Ilmu +ebidanan dan Penyakit +andungan, ;umah $akit 1mum >arakan +alimantan >imur. "i unduh dari? http?%%www.sidenreng.com%&''D%'/%penanganan!preeklampsia!berat!dan! eklampsia%. "i akses pada tanggal 1D @ei &'1'. ). #unningham :C, Cant :.C, et all, 2illiam @anual o Obstetrics, &1 st 3dition Boston, @cCraw *ill, &'') ? )). ! (8. (. 4nonim. Preeklampsia Berat % 3klampsia. "i unduh dari ? http?%%idmgarut.wordpress.com%&''.%'1%&(%preeklampsia!berateklamsia%. "i akses pada tanggal 1D @ei &'1'. -. $ubianto, >eguh. Prosedur Penatalaksanaan Pre!3klampsia Berat. "i unduh dari? http?%%teguhsubianto.blogspot.com%&''.%'8%prosedur!penatalaksanaan!pre!eklampsia.html "i akses pada tanggal 1D @ei &'1'. /. 4nonim. Preeklampsia. "i unduh dari? http?%%www.klikdokter.com%illness%detail%&(. "i akses pada tanggal 1D @ei &'1'. 8. "iyoyen. @ei &'1'. D. 4nonim. Penanganan Preeklampsia Berat. "i unduh dari? http?%%www.kalbe.co.id% iles%cdk% iles%1'QPenangananPreeklampsiaBerat.pd %1'QPenanga nanPreeklampsiaBerat.html. "i akses pada tanggal 1D @ei &'1'. .. @ochtar, ;ustam, Si&(psis Obstetri, 3disi &, <ilid 1, <akarta, 3C#, &''( ? 1.D ! &'). Preeklampsia Berat. "i unduh dari ? http?%%diyoyen.blog. riendster.com%&''D%11%preeklampsia!berat%. "i akses pada tanggal 1D

1.

S A US PASIEN
I8e&titas Pasie& 9 Nama 1sia 1sia 4lamat ? Ny. 4 $ ? &/ tahun ? &D tahun ? Pematang sulur, ;t. '/

Nama $uami ? >n. I

Kel%5a& Utama 9 +eluar air lendir bercampur darah sejak - jam yang lalu !i1a:at Pe&:akit Sekara&' 9 Os masuk ;$ ;adden @attaher pada tanggal D <uni &'1', jam &1.(- 2IB. Os merasa hamil . bulan, langsung datang ke ;$ dengan keluhan keluar lendir bercampur darah dari kemaluannya sejak - jam yang lalu, air!air belum keluar. Perut mulai terasa kencang dan nyeri yang menjalar ke pinggang sejak / jam yang lalu. Os tidak merasa pusing. Pandangan kabur 6!7. !i1a:at Pe&:akit Da5%l% 9 *ipertensi 6!7, "@ 6!7, 4sma 6!7, P<+ 6!7, @alaria 6!7 !i1a:at Obstetri 9 C1 P' 4' *P*> ? ') H '. H &''. >P 1+ ? 1' H '/ H &'1' ? ). H (' minggu

$iklus haid )' hari, lama haid 8 hari. @inum obat!obatan%jamu 6!7, @erokok 6!7, @inum alkohol 6!7, *ewan peliharaan tidak ada. ;iwayat >> lengkap. +enaikan BB selama hamil R . +g.

&'

Pemeriksaa& Fisik 9 >" Nadi ;; @ata Eeher Paru <antung 4bdomen ? 1-'%.' mm*g ? /DL%i ? &&L%i ? "BN ? Mesikuler 0%0, ;onkhi !%!, whee=ing !%! ? @urmur !, gallop ! ? membesar, striae 607, tampak linea nigra, $uhu BB >B ? )/,- o# ? -- +g ? 1-' cm

? +onjungti5a anemis !%!, skelra ikterik !%!, Pupil isokor 0%0, ;# 0%0

3kstremitas ? oedema 607 Stat%s Obsterik%s 9 Eeopold I Eeopold II ? >:1t ? )& cm, presentasi bokong ? Punggung kiri

Eeopold III ? Presentasi kepala Eeopold IM ? Penurunan )%"<< *I$ >B< P" ? 1&(L%i ? 1 L 1'S%&'B ? )1'' gram ? Portio tipis, T -!/ cm, ketuban 607, presentasi kepala, kepala *II.

Pemeriksaaa& Pe&%&;a&' 9 Eaboratorium ? 2B# ? .,1 L 1')%mm) ;B# ? (,-( L 1'/%mm) *b *t ? 11,8 g%dl ? )/,1 9

PE> ? &(D L 1')%mm) Proteinuria ? 000 6positi )7 1$C Dia'&(sis 9 Ibu Bayi ? C1 P' 4', aterm, inpartu kala I ase akti dengan P3B ? <>*, Intrauterin, preskep &1 ?!

Pe&atalaksa&a 9 ! IM:" ;E &' gtt%i ! @g$O( ('9 &' ## boka!boki ! "ower cateter ! ni edipin ) L 1' mg ! dopamet ) L &-' mg ! +ala II M3 Pr('&(sis 9 Ibu Bayi ? dubia at bonam ? dubia at bonam

F(ll(1 Up 9 D%/%&'1' <am &).1-. Pemberian @g$O( dihentikan Obat oral dilanjutkan Obs. +1 U >>M Obs. *I$, "<< U +emajuan persalinan .%/%&'1' <am '1.''. <am '1.)'. <am '1.-'. <am '&.''. T lengkap, parturien tampak ingin mengejan, 5ul5a dan anus terbuka. >ampak kepala anak crowning di 5ul5a, pimpin persalinan Bayi lahir spontan, segera menangis, 4%$ ? D%., <+ ? V, BB ? )1'' gram, PB ? (8 cm, anus 607, cacat 6!7. Injeksi syntocinon 1 amp IM Placenta dilahirkan dengan peregangan tali pusat terkendali, placenta dan selaput janin lahir lengkap, kontraksi uterus baik, perdarahan R 1'' cc, perineum ruptur ok episiotomi. <am '&.1'. Inj. Eidocain & amp I@ ;uptur perineum dijahit. Mul5a hygiene +1 ? sedang, >" ? 1)'%.' mm*g, N ? 8&L%i, ;; ? &'L%i, $ ? )/,-o# Perdarahan 607 "BN Os pindah ke =al kebidanan

&&

1'%/%&'1' <am 'D.''

Os mengeluh nyeri luka bekas episiotomy +1 ? sedang, >" ? 1&'%D' mm*g, N ? D'L%i, ;; ? &'L%i, $ ? )/,-o# >h% 4suhan sayang Ibu Obs. +1 U >>M 4njurkan ibu cukup istirahat 4njurkan ibu makan gi=i seimbang 4njurkan ibu menyusui bayi sesering mungkin.

<am 11.''.

O$ pulang

&)

You might also like