You are on page 1of 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANEMIA 1.

1 PENGKAJIAN Pengkajian pada klien dengan anemia difokuskan pada data dasar tentang informasi status terkini dari klien mengenai berkurangnya sel darah merah dapat disebabkan oleh kekurangan kofaktor untuk eritropoesis, seperti asam folat, vitamin B12, dan besi. Pada anemia, karena semua sistem organ dapat terlibat, maka menimbulkan manifestasi klinis yang luas. Oleh karena jumlah efektif sel darah merah berkurang, maka lebih sedikit oksigen yang di kirimkan ke jaringan. Anamnesis Kehilangan darah yang mendadak atau berlebihan seperti pada perdarahan, sehingga menimbulkan gejala sekunder hipovolemia dan hipoksemia. Masingmasing gejala harus di evaluasi waktu dan durasinya, serta faktor yang mencetuskan dan yang meringankan. Keluhan Utama Pada klien anemia bisanya mengeluhkan sepat lelah. Riwayat penyakit sekarang yang mungkin di dapatkan meliputi tanda dan gejala penuruna kadar eritrosit dan hemoglobin dalam darah, yaitu dengan adanya kelemahan fisik, pusing dan sakit kepala, gelisah diaforesis (keringat dingin), takikardi, sesak napas serta kolaps sirkulasi yang progresif cepat atau syok. Namun, pengurangan hebat dalam sel darah merah dalam waktu beberapa bulan (walaupun pengurangan 50%) memungkinkan mekanisme kompensasi tubuh untuk menyesuaikan diri dan biasanya klien asimtomatik. Riwayat Penyakit Dahulu Pengkajian riwayat penyakit dahulu yang mendukung dengan melakukan serangkaan pertanyaan, meliputi : 1. Apakah sebelumnya klien pernah menderita anemia ? 2. Apakah meminum suatu obat dalam jangka lama ? 3. Apakah pernah menderita penyakit malaria ? 4. Apakah pernah mengalami pembesaran limfe ? 5. Apakah pernah mengalami penyakit keganasan yang tersebar seperti kanker payudara, leukimia, dan meltipel mieloma ? 6. Apakah pernah kontak dengan zat kimia toksik,dan penyinaran denganradiasi?

7. Apakah pernah menderita penyakit menahun yang melibatkan ginjal dan hati ? 8. Apakah pernah menderita penyakit infeksi dan defisiensi endokrin ? 9. Apakah pernah mengalami kekurangan vitamin penting, seperti vitamin B12, asam folat, vitamin C dan besi ? Psikososial Menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, prilaku yang mneyerang, fokus pada diri sendiri. Iteraksi sosial : stres karena keluarga, pekerjaan, kesulitan biaya ekonomi, kesulitan koping dengan stressor yang ada. Pemeriksaan fisik Keadaan umum klien pucat. Ini umumnya diakibatkan oleh berkurangnya volume darah, berkurangnya hemoglobin, dan vasokontriksi untuk memperbesar pengiriman oksigen ke organ vital. Karena faktor-faktor seperti pigmentasi kulit, suhu dan kedalaman serta distribusi kapiler memengaruhi warna kulit bukan merupakan indeks pucat yang dapat d andalkan. Warna kuku, telapak tangan,dan membran mukosa bibir serta konjungtiva dapat digunakan lebih baik guna meilai kepucatan. B1 (Breathing) Dispnea (kesulitan bernapas), nafas pendek, dan cepat lelah waktu melakukan aktifitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya pengiriman oksigen. B2 (Bleeding) Takikardi dan bising jantung menggambarkan beban kerja dan curah jantung yang meningkat, pucat pada kuku, telapak tanan, serta membran mukosa bibir dan konjungtiva.keluhan nyeri dada bila melibatkan arteri koroner. Angina (nyeri dada), khususnya pada klien usia lanjut dengan stenosis koroner dapat di akibatkan karena iskernia miokardium.pada anemia berat dapat menimbulkan gagal jantung kongestif sebab otot jantung yang kekurangan oksigen tidak dapat menyesuaikan diri dengan beban kerja jantung yang meningkat. B3 (Brain) Disfungsi neurologis, sakit kepala, pusing kelemahan, dan tinitus (telingan berdengung) B4 (Bladder) Gangguan ginjal,penuruna produksi urine

B5 (Bowel) Penurunan intake nutrisi disebabkan karena anoreksia, nausea, konstipasi atau diare, serta stomatitis (sariawan lidah dan mulut) B6 (Bone) Kelemahan dalam melakukan aktivitas 1.2 DIAGNOSA 1. Perubahan perfusi jaringan yang berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel 2. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan 3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna 4. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologis 5. Konstipasi/diare yang berhubungan dengan penurunan masukan diet sebagai efek samping terapi obat 6. Resiko tinggi terhadap infeksi yang berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan sekunder 1.3 INTERVENSI Diagnosis Keperawatan 1 Perubahan perfusi jaringan yang berhubungan denga penuruna komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel. Batasan karakteristik Karakteristik yang biasanya muncul dari diagnosis di atas adalah sebagai berikut : Palpitasi Kulit pucat, membran mukosa kering, serta kuku dan rambut rapuh Ekstremitas dingin Penurunan urine output Mual, muntah dan distensi abdomen Perubahan tekanan darah, pengisian kapiler lambat Ketidakmampuan berkonsentrasi, disorientasi Kriteria Evaluasi

Kriteria evaluasi adalah klien menunjukkan perfusi jaringan yang adekuat seperti berikut ini: Tanda vital stabil Membran mukosa warna merah muda Pengisian kapiler baik Urine output adekuat Status mental normal Intervensi Keperawatan Mandiri 1. Awasi tanda vital, kaji pegisian kapiler, warna kulit, membran mukosa dan dasar kuku. 2. Tinggikan tempat tidur sesuai toleransi 3. Awasi upaya pernafasan: auskultasi bunyi nafas. 4. Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi 5. Kaji adanya respon verbal yang melambat, mudah terangsang, agitasi gangguan memori dan bingung. 6. Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi 7. Hindari penggunaan bantalan penghangat atau botol air panas. Ukur suhu air mandi dengan termometer. Kolaborasi 8. Awasi pemeriksaan laboratorium (hb, ht, jumlah sel darah merah dan AGD) 9. Berikan sel darah merah lengkap atau packed, produk darah sesuai indikasi, dan awasi secara ketat untuk komplikasi transfusi. 10. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi 11. Siapkan intervensi pmbedahan sesuai indikasi. Rasional 1. Memberikan informasi tentang derajat atau keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menentukan kebutuhan intervensi. 2. Meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler.

3. Dispnea, gemericik menunjukkan gagal jantung kanan karena regangan jantung lama atau peningkatan kompensasi curah jantung. 4. Iskemia seluler mempengaruhi jaringan miokardial 5. Dapat mengindikasikan gangguan fungsi cerebral karena hipoksia atau defisiensi vitamin B12 6. Vasokonstriksi menurunkan sirkulasi perifer. Kenyamanan klien/ kebutuhan rasa hangat harus seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari panas berlebihanpencetus vasodilatasi. 7. Termoreseptor jaringan dermal dangkal karena gangguan oksigen. 8. Mengidentifikasi defiensi dan kebutuhan pengobatan/ respon trhadap terapi 9. Meningkatkan jumlah sel pembawa oksigen, memperbaiki defisiensi untuk menurunkan risiko perdarahan. 10. Memaksimalkan transpor oksigen ke jaringan 11. Transplantasi sumsum tulang dilakukan pada kegagalan sumsum tulang/ anemia aplastik. Diagnosa Keperawatan 2 Intoleransi aktifitas yang berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan. Batasan Karakteristik Karakteristik gejala yang biasanya muncul pada diagnosis diatas adalah sebagai berikut : 1. Kelemahan dan kelelahan 2. Mengeluh penurunan toleransi aktivitas atau latihan 3. Lebih banyak memerlukan istirahat atau tidur 4. Palpitasi,takikardia dan peningkatan tekanan darah Kriteria evaluasi Kriteria evaluasi pada klien dengan masalah keterbatasan aktivitas adalah sebagai berikut: 1. Klien melaporkan peningkatan toleransi aktivitas 2. Klien menunjukkan penurunan tanda fisiologis intoleransi , yaitu nadi,pernafasan dan tekanan darah masih dalam rentang normal klien Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan pada klien dengan masalah ini bertujuan agar klien dapat beraktivitas kembali,dengan langkah langkah tindakan sebagai berikut. Intervensi Mandiri 1. Kaji kemampuan klien untuk melakukan tugas atau aktivitas sehari-hari normal,catat laporan kelelahan ,keletihan ,dan kesulitan menyelesaikan tugas 2. Kaji kehilangan atau gangguan keseimbangan gaya jalan,kelemahan otot 3. Awasi tekanan darah ,nadi,pernafasan selama dan sesudah aktivitas ,serta catatrespon terhadap tingkat aktivitas 4. Berikan lingkungan yang tenang ,pertahankan tirang baring bila di indikasikan.pantau dan batasi pengunjung,telepon dan gangguan berulang tindakan yg tidak di rencanakan 5. Ubah posisi klien dengan perlahan dan patau terhadap pusing 6. Prioritaskan jadwal asuhan keperawatan untuk meningkatkan istirahat 7. Berikan bantuan dalam aktivitas bila perlu 8. Anjurkan klien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi ,nyeri dada ,nafas pendek dan kelemahan atau pusing jika terjadi Rasional 1. Mempengarui pemilihan intervensi 2. Menunjukkan perubahan neurologis karena defisiensi vitamin B12 mempengaruhi keamanan klien 3. Manifestasi kardio pulmunal dari upaaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan 4. Meningkatkan istirahat untuk menurun kan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan tegangan jantung dan paru 5. Hipotensi postural atau hipoksia cerebral dapat menyebabkan pusing 6. mempertahan kan tingkat energi dan meningkatkan regangan pada sistem jantung dan pernapasan 7. membantu bila perlu 8. stres kardio pulmunal berlebihan dapat menimbulkan kegagalan atau dekompensasi. Diagnosa keperawatan 3

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna makanan Batas karakteristik Karakteristik yang biasanya muncul pada klien ini adalah sebagai berikut. 1. Penurunan berat badan 2. Penurunan lipatan kulit tripsep 3. Perubahan gusi ,membra mukosa mulut 4. Penurunan toleransi untuk aktivitas serta kelemahan dan kehilangan tonus otot Kriteria evaluasi Kriteria hasil pada klien dengan masalah kekurangan nutrisi adalah sebagai berikut. 1. Menunjukkan peningkatan berat badan atau berat badan stabil dengan nilai laboratorium normal 2. Memakan makanan tinggi protein ,kalori ,dan vitamin 3. Menghindari makanan yang menyebabkan iritasi lambung 4. Mengembangkan rencana makan yang memperbaiki nutrisi optimal 5. Tidak mngalami tanda malnutrisi 6. Menunjukkan prilaku perubahan pola hidup untuk mempertahankan berat badan yang sesuai. Intervensi keperawatan Intervensi keperawatan pada klien dengan masalah ini bertujuan agar kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi dan tidak terdapat penurunan berat badan pada klien. Intervensi Mandiri 1. Kaji riwayat nutisi ,termasuk makanan yang disukai 2. Observasi dan catat masukan makanan klien 3. Timbang berat badan tiap hari 4. Berikan makan sedikit namun frekuensinya sering 5. Observasi dan catat kejadian mual muntah,flaktus,dan gejala lain yang berhubungan 6. Berikan dan bantu higiene mulut yang baik sebelum dan sesudah makan Kolaborasi

7. Konsul dengan ahli gizi 8. Pantau pemeriksaan laboratorium:Hb/Ht,BUN,albumin,protein,transferin,besi serum,B12,asam folat 9. Berikan obat sesuai indikasi : Vitamin dan sumplemen mineral ; Tambahan besi oral 10 Berikan diet halus ;rendah serat;menghindari makanan panas ,pedas atau terlalu asam 11 Berikan suplemen nutrisi Rasional 1. Mengidentifikasi ddefisiensi dan menentukan intervensi 2. Mengawasi masukan kalori 3. Mengawasi penurunan berat badan dan efektivitas intervensi nutrisi 4. Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan pemasukan,juga mencegah distensi gaster 5. Gejala GI dapat menunjuk efek anemia (hipoksia) pada organ 6. Meningkatkan nafsu makan dan pemasukan oral,menurunkan pertumbuhan bakteri ,dan meminimamalkan kemungkinan infaksi 7. Membantu dalam membuat rencana dietb untuk memenuhi kebutuhan individual 8. Meningkatkan efektivitas program pengobatan 9. kebutuhan penggantian bergantung pada tipe anemia atau adanya masukan oral yang buruk berguna pada anemia defisiensi besi 10. Bila ada lesi oral,nyeri dapat membatasi tipe makanan yang dapat ditoleransi klien 11. Meningkatkan masukan protein dan kalori Diagnosa keperawatan 4 Resiko tinggi infeeksi yang berhubungan dengan pertahanan sekunder yang tidak adekuat. Kriteria evaluasi Kriteria evaluasi pada klien dengan masalah infeksi adalah sebagai berikut .

1. Meningkatkan penyembuhan luka 2. Bebas drainase purulen 3. Tidak ada eritma 4. Tidak dema Intervensi keperawatan intervensi keperawatan pada klien ini bertujuan agar klien tidak mengalami penyebaran infeksi akibat kondisi klien intervensi mandiri 1. Tingkatkan cuci tangan yang baik oleh pemberi perawatan dan klien 2. Pertahankan teknik aseptik ketat pada prosedur/perawatan luka 3. Pantau tanda vital dengan ketat 4. Tingkatkan nutrisi adekuat 5. Batasi pengunjung sesuai indikasi Rasional 1. Mencegah kontaminasisilang 2. Menurunkan resiko infeksi 3. Deteksi dini adanya tanda tanda infeksi 4. Meningkatkan pertahanan alamiah 5. Menurunkan pemajaman terhadap patogen infeksi lain 2.4 EVALUASI Hasil akhir yang di harapkan, meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Terhindar dari resiko penurunan perfusi perifer 2. Bebas dari nyeri 3. Terpenuhnya aktivitas sehari-hari 4. Terpenuhnya kebutuhan nutrisi 5. Menunjukkan penurunan kecemasan Memahami penyakit dan tujuan perawatannya Mematuhi semua aturan medis Mengetahui kapan harus meminta bantuan medis bila nyeri menetap atau sifatnya berubah

You might also like