You are on page 1of 4

Interkoneksi Sistem 20kV Lambuya-Kendari

untuk Penghematan BBM

Ricky Cahya Andrian


Pengatur Beban Kendari (PB Kendari)
Area Penyaluran dan Pengaturan Beban (AP2B)
PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar
Jl. Letjen. Hertasning Blok B No. 1, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Telp. : +62 411 440066, Fax : +62 411 44002, Email : arrester97@yahoo.com

Abstrak
Kendari dan Lambuya merupakan sistem 20kV yang secara operasional terpisah tetapi secara
jaringan 20kV sudah memungkinkan untuk interkoneksi. Sistem Kendari terdiri dari dua site
pembangkit yaitu PLTD Wuawua dan PLTD PJB Poasia. PLTD Wuawua memiliki 8 unit mesin yang
berbahan bakar HSD dengan SFC rata-rata 0.249. Sedangkan PJB Poasia memiliki 5 unit pembangkit
berbahan bakar MFO dengan SFC rata-rata 0.260 sedangkan di Sistem Lambuya terdapat dua site
pembangkit yaitu PLTD PLN dan PLTD Perusda dengan SFC rata-rata 0.265. Pertama, penghematan
BBM yang dilakukan adalah dengan memaksimumkan pembebanan pembangkit di Kendari dan
menurunkan pembebanan pembangkit di Lambuya. Hal ini dilakukan untuk menghemat BBM dari sisi
perbedaan SFC. Kedua, penghematan dapat terjadi dari sisi biaya transportir BBM ke Lambuya dapat
dikurangi. Ketiga, pembayaran PLN ke Perusda (Pemprov Sultra) dengan harga listrik 130
rupiah/kWh dapat dikurangi. Sehingga total penghematan per tahun yang bisa dilakukan PLN dengan
interkoneksi Lambuya-Kendari adalah 2.27 miliar rupiah per tahun.

Kata kunci : interkoneksi 20 kV, Sistem Kendari, Sistem Lambuya, SFC, BBM

1. Pendahuluan Sistem Lambuya adalah sistem isolated di luar


dari sistem Kendari yang secara jaringan 20kV
Sistem Kendari disupply dari dua lokasi sudah terinterkoneksi sedangkan secara
PLTD yaitu PLTD Wuawua milik PLN terdiri dari operasional masih terpisah. Sistem Lambuya
8 mesin dengan bahan bakar HSD yaitu disupply dari lokasi pembangkit yaitu 2 unit mesin
MAK1,2,3,4,5, Daihatsu1,2, Caterpillar dan PLTD Deutz PLN dan 4 unit Deutz Perusda (milik
PJB terdiri dari 5 mesin dengan bahan bakar MFO Pemprov) yang berada di satu site pembangkit.
yaitu Mirrlees1,2,3,4,5. Kedua lokasi pembangkit Kedua PLTD ini menggunakan HSD. Tujuan dari
ini dihubungkan dengan 1 feeder ekspress atau penulisan ini adalah membuat justifikasi bahwa
tieline sepanjang 15 km. PLTD Wuawua memiliki jika Sistem Kendari dan Lambuya diinterkoneksi
6 feeder yaitu Kendari Beach, Konda, Mata, secara operasional maka akan menghemat
Batugong, Pohara, Mowila. Sedangkan PJB pemakaian BBM PLN secara keseluruhan di kedua
memiliki 4 feeder yaitu Lapuko, Andonohu, PPS sistem. Karena di sistem Kendari ada pembangkit
dan Teluk. MFO yang dapat dimaksimalkan supply energinya
POHARA
ke Lambuya. PERUSDA 1
MAK 1
PERUSDA 2
KENDARI BEACH
MAK 2
PERUSDA 3
TIE LINE MIRR 1

MAK 3
PERUSDA 4
ANDONOHU MIRR 2
BATUGONG
MAK 4
LAPUKO
MIRR 3
MAK 5
MATA
DEUTZ PLN 1 UNAAHA
PPS
MIRR 4
DHT 1
RATE-RATE
KONDA TELUK
MIRR 5
DEUTZ PLN 2
DHT 2

MUTAHA
CAT MOWILA

Gbr 1 – Sistem Kendari Gbr 2 – Sistem Lambuya


2. Pembahasan Tujuan dari interkoneksi ini adalah :

Sistem Lambuya memliki 3 feeder yaitu 1. Menurunkan kWh produksi Perusda sehingga
feeder Unaaha, Rate-rate dan Mutaha. 2 dari 3 menurunkan pembayaran PLN ke Perusda sebesar
feeder ini secara jaringan 20kV sudah 1.17 milliar/ thn (seharusnya CF = 30%)
terinterkoneksi dengan sistem Kendari yaitu feeder 2. Menghemat biaya transportasi HSD ke
Unaaha – Pohara dan feeder Mutaha-Mowila. Lambuya dari Depot Kendari sebesar 230 juta/ thn
3. Menghemat biaya konsumsi HSD dari sisi SFC
sebesar 870 juta/ thn

Sehingga total potensi penghematan dari


interkoneksi ini adalah sebesar 2.27 milliar/ thn

Gbr 3 – Sistem Lambuya – Kendari Tabel 3. SFC Pembangkit Kendari dan Lambuya

No Units SFC Fuels


Daya mampu salur pembangkit Sistem 1 Mirrlees PJB 0.260 MFO
Kendari sekitar 31.5 MW sedangkan beban 2 Caterpillar PLN 0.247 HSD
puncak tertinggi adalah 28.8 MW sehingga masih 3 MAK PLN 0.249 HSD
ada cadangan operasi sekitar 2.7 MW. Sedangkan
4 Daihatsu PLN 0.252 HSD
untuk sistem Lambuya, daya mampu salur
pembangkitnya sekitar 5.4 MW sedangkan beban 5 Deutz PLN Lambuya 0.265 HSD
puncak tertingginya adalah 5 MW sehingga masih 6 Deutz Perusda 0.265 HSD
ada cadangan operasi sekitar 0.4 MW. Lambuya

Tabel 1. Kemampuan Pembangkit Kendari

Gbr. 4 - kWh Produksi Perusda

Tabel 2. Kemampuan Pembangkit Lambuya

Gbr. 5 - Sistem Interkoneksi Kendari-Lambuya


Tabel 4. Beban Feeder Raterate tidak seimbang

Gbr. 6 – Single Line 20kV Unaaha – Pohara

Secara geografis, jarak Lambuya Kendari


adalah sekitar 90kms.

Gbr. 8 – Arus di NGR

Gbr. 7 – Geografis Lambuya – Kendari

Ada beberapa kendala yang harus


diperhatikan dalam melakukan interkoneksi ini
yaitu :

1. Jaringan 20kV yang kotor sehingga gangguan


terhadap interkoneksi akan semakin besar
2. Beban feeder rate-rate di Lambuya yang sangat
tidak seimbang sehingga akan merusak NGR Gbr. 9 – Posisi Relay Synchro dan UFR
(overheated)
3. Belum adanya relay sinkronisasi di sisi
pembangkit Lambuya
4. Belum adanya relay UFR yang akan
memproteksi mesin dari gangguan feeder akibat
swing frekuensi yang besar
5. 3 buah trafo stepup 6.3/20kV di PLTD Wuawua
tidak bisa naik ke 21 kV (single tap) sehingga
harus diganti

Gbr. 10 – Tiga buah trafo Monotap (Single Tap)


3. Kesimpulan

Untuk melakukan interkoneksi, maka hal yang


harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Penyeimbangan beban feeder rate-rate, di mana


beban tidak seimbang di atas 10A
2. Perampalan pohon untuk membersihkan Feeder
Mutaha, Raterate dan Unaaha
3. Penggantian 3 unit trafo step up di PLTD
Wuawua
4. Pemasangan rele cek synchro di PLTD
Lambuya dan GH Unaaha
5. Pemasangan rele UFR di PLTD Lambuya untuk
proteksi mesin dari gangguan blackout

You might also like