Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Kendari dan Lambuya merupakan sistem 20kV yang secara operasional terpisah tetapi secara
jaringan 20kV sudah memungkinkan untuk interkoneksi. Sistem Kendari terdiri dari dua site
pembangkit yaitu PLTD Wuawua dan PLTD PJB Poasia. PLTD Wuawua memiliki 8 unit mesin yang
berbahan bakar HSD dengan SFC rata-rata 0.249. Sedangkan PJB Poasia memiliki 5 unit pembangkit
berbahan bakar MFO dengan SFC rata-rata 0.260 sedangkan di Sistem Lambuya terdapat dua site
pembangkit yaitu PLTD PLN dan PLTD Perusda dengan SFC rata-rata 0.265. Pertama, penghematan
BBM yang dilakukan adalah dengan memaksimumkan pembebanan pembangkit di Kendari dan
menurunkan pembebanan pembangkit di Lambuya. Hal ini dilakukan untuk menghemat BBM dari sisi
perbedaan SFC. Kedua, penghematan dapat terjadi dari sisi biaya transportir BBM ke Lambuya dapat
dikurangi. Ketiga, pembayaran PLN ke Perusda (Pemprov Sultra) dengan harga listrik 130
rupiah/kWh dapat dikurangi. Sehingga total penghematan per tahun yang bisa dilakukan PLN dengan
interkoneksi Lambuya-Kendari adalah 2.27 miliar rupiah per tahun.
Kata kunci : interkoneksi 20 kV, Sistem Kendari, Sistem Lambuya, SFC, BBM
MAK 3
PERUSDA 4
ANDONOHU MIRR 2
BATUGONG
MAK 4
LAPUKO
MIRR 3
MAK 5
MATA
DEUTZ PLN 1 UNAAHA
PPS
MIRR 4
DHT 1
RATE-RATE
KONDA TELUK
MIRR 5
DEUTZ PLN 2
DHT 2
MUTAHA
CAT MOWILA
Sistem Lambuya memliki 3 feeder yaitu 1. Menurunkan kWh produksi Perusda sehingga
feeder Unaaha, Rate-rate dan Mutaha. 2 dari 3 menurunkan pembayaran PLN ke Perusda sebesar
feeder ini secara jaringan 20kV sudah 1.17 milliar/ thn (seharusnya CF = 30%)
terinterkoneksi dengan sistem Kendari yaitu feeder 2. Menghemat biaya transportasi HSD ke
Unaaha – Pohara dan feeder Mutaha-Mowila. Lambuya dari Depot Kendari sebesar 230 juta/ thn
3. Menghemat biaya konsumsi HSD dari sisi SFC
sebesar 870 juta/ thn
Gbr 3 – Sistem Lambuya – Kendari Tabel 3. SFC Pembangkit Kendari dan Lambuya