You are on page 1of 10

Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian a.

Aktivitas / istirahat Gejala: Kelemahan dan / atau keletihan Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari; adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur, mis: nyeri, ansietas, berkeringat malam Keterbatasan partisipasi dalam hobi, latihan Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan, tingkat stress tinggi b. Sirkulasi Gejala: Tanda: Perubahan pada TD. Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja.

c. Integritas ego Gejala: Faktor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stres (mis: merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius / spiritual) Masalah tentang perubahan dalam penampilan, mis: alopesia, lesi cacat, pembedahan Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu tidak bermakna / rasa bersalah, kehlangan kontrol, depresi. Tanda: Menyangkal, menarik diri, marah.

d. Eliminasi Gejala: Perubahan pada pola defekasi, mis: darah pada feses, nyeri pada defekasi Perubahan eliminasi urinarius, mis: nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih, hematuria, sering berkemih. Tanda:

Perubahan pada bising usus, distensi abdomen

e. Makanan / cairan Gejala: Kebiasaan diet buruk (mis: rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan pengawet) Anoreksia, mual / muntah Intoleransi makanan Perubahan pada berat badan; penurunan berat badan hebat, kakeksia berkurangnya massa otot Tanda: Perubahan pada kelembaban / turgor kulit, edema

f. Neurosensori Gejala: Pusing, sinkope

g. Nyeri / Kenyamanan Gejala: Tidak ada nyeri atau derajat nyeri bervariasi mis: ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit) h. Pernapasan Gejala: Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seseorang yang merokok) Pemajanan asbes

i. Keamanan Gejala: Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen Pemajanan matahari lama / berlebihan Tanda: Demam Ruam kulit, ulserasi

j. Seksualitas Gejala: Masalah seksual mis: dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan

Nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun Multigravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini, herpes genital

2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan system Tujuan saraf akibat penyempitan kanalis servikalis oleh myoma :

Klien dapat mengontrol nyerinya dengan criteria hasil mampu mengidentifikasi cara mengurangi nyeri, mengungkapkan keinginan untuk mengontrol nyerinya. Intervensi : 1. Observasi adanya nyeri dan tingkat nyeri.

Rasional : Memudahkan tindakan keperawatan 2. Ajarkan dan catat tipe nyeri serta tindakah untuk mengatasi nyeri Rasional : Meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri yang dialaminya. 3. Ajarkan teknik relaksasi

Rasional : Meningkatkan kenyamanan klien 4. Anjurkan untuk menggunakan kompres hangat

Rasional : Membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan klien 5. Kolaborasi Rasional : Mengurangi nyeri b. Gangguan eliminasi urine (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh massa jaringan neoplasma pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik / motorik. Tujuan : pemberian analgesik

Pola eliminasi urine ibu kembali normal dengan criteria hasil ibu memahami terjadinya retensi urine, bersedia melakukan tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan Intervensi : 1. Catat pola miksi dan monitor pengeluaran urine retensi urine.

Rasional : Melihat perubahan pola eliminasi klien 2. Lakukan palpasi pada kandung kemih, observasi adanya ketidaknyamanan dan rasa nyeri.

Rasional : Menentukan tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien

3. Anjurkan klien untuk merangsang miksi dengan pemberian air hangat, mengatur posisi, mengalirkan air keran.

Rasional : Mencegah terjadinya retensi urine c. Ansietas b/d krisis situasi, ancaman / perubahan status kesehatan, sosio ekonomi, fungsi peran, ancaman kematian, perpisahan dari keluarga. Tujuan: Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut. Kriteria Hasil: Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang, mendemonstrasikan mekanisme koping yang efektif. Intervensi: 1. Tinjau ulang pengalaman pasien Rasional: Membantu dalam mengidentifikasi rasa takut dan kesalahan konsep pada pengalaman tentang penyakit 2. Dorong pasien mengungkapkan pikiran dan perasaan Rasional : Memberi kesempatan untuk memeriksa rasa takut realitas serta kesalahan konsep 3. Berikan lingkungan yang terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan Rasional : Membantu pasien merasa diterima pada adanya kondisi tanpa perasaan dihakimi 4. Pertahankan kontak yang sering dengan pasien Rasional : Memberikan keyakinan bahwa klien tidak sendiri atau ditolak 5. Bantu pasien atau orang terdekat dalam mengenali rasa takut untuk mengembangkan koping Rasional : Keterampilan koping sering rusak setelah didiagnosis dan selama fase pengobatan berbeda 6. Berikan informasi yang akurat Rasional : Dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan pasien membuat keputusan berdasarkan realita 7. Jelaskan pengobatan yang dianjurkan, tujuan dan efek samping Rasional : Tujuan pengobatan adalah untuk pengangkatan sel-sel jinak yang tumbuh pada otot-otot rahim

d. Antisipasi berduka b/d kehilangan yang diantisipasi dari kesejahteraan fisiologis, perubahan gaya hidup, penerimaan kemungkinan kematian. Tujuan: Menekspresikan perasaan dengan tepat. Kriteria Hasil: Melanjutkan aktifitas kehidupan normal, merencanakan masa depan. Intervensi: 1. Perkiraan syok awal dan ketidakyakinan setelah didiagnosis tumor Rasional: Sedikit pasien yang benar-benar siap untuk realita perubahan dapat terjadi 2. Kaji pasien / orang terdekat terhadap berduka yang mengalami Rasional: Pengetahuan tentang proses berduka memperkuat normalitas perasaan 3. Dorong mengungkapkan pikiran Rasional: Pasien merasa terdukung mengekspresikan perasaan 4. Kunjungi dengan sering dan berikan kontak fisik yang tepat Rasional: Membantu pasien isolasi dan diabaikan 5. Kuatkan penyuluhan tentang proses penyakit Rasional: Pasien dan orang terdekat mendapat keuntungan dari infromasi aktual 6. Diskusikan cara-cara pasien atau orang terdekat untuk merencanakan masa depan Rasional: Menjadi bagian dalam pemecahan masalah / perencanaan e. Gangguan harga diri b/d kecacatan bedah, ancaman kematian. Tujuan: Mengungkapkan pemahaman tentang perubahan tubuh, penerimaan diri. Kriteria Hasil: Mulai mengembangkan mekanisme koping dalam menghadapi masalah. Intervensi: 1. Diskusikan dengan pasien dan orang terdekat diagnosis dan pengobatan yang mempengaruhi kehidupan pribadi pasien Rasional: Membantu mendiskusikan / memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah.

2. Tinjau ulang efek samping yang diantisipasi yang berhubungan dengan pengobatan Rasional: Bimbingan antisipasi dapat membantu pasien / orang terdekat memulai proses adaptasi pada status baru 3. Dorong, diskusi tentang masalah, efek penyakit, efek pengobatan terhadap peran Rasional: Dapat membantu menurunkan masalah yang mempengaruhi pengobatan 4. Akui kesulitan pasien yang mungkin dialami Rasional: Memvalidasi realitas perasaan pasien dan memberi izin untuk tindakan apapun perlu untuk mengantisipasi f. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d status hipermetabolik berkenaan dengan kanker konsekuensi kemoterapi (anorexia), distner emosional, keletihan. Tujuan: Nafsu makan meningkat. Kriteria Hasil: Berat badan stabil, penambahan berat badan ke arah normal, berpartisipasi dalam merangsang nafsu makan. Intervensi: 1. Pantau masukan makanan per hari Rasional: Mengidentifikasi kekuatan / defisiensi nutrisi 2. Ukur tinggi, berat badan, pastikan jumlah penurunan berat badan Rasional: Memantau dalam identifikasi malnutrisi khususnya berat badan kurang dari normal 3. Dorong klien makan diet tinggi kalori kaya nutrien, dengan masukan cairan adekuat Rasional: Kebutuhan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan 4. Kontrol faktor lingkungan (mis: bau tidak sedao), kebisingan, hindari makanan berlemak dan pedas Rasional: Dapat mencegah mual muntah 5. Identifikasi pasien yang mengalami mual muntah. Rasional: Mual muntah psikologis terjadi sebelum kemoterapi mulai secara umum tidak berespon terhadap anti emetik

Askep Kasus Bundanya geby usia 41 tahun, hanya mempunyai anak 1 yaitu geby beruasia 21 tahun. Si bunda mengeluh perubahan pada perutnya yang bertambah besar, padahal setelah di cek tes urine (kehamila disangkal). Selain itu pasien juga mngeluh nyeri di bagian panggul dan belakang kaki serta sering buang air kecil. hasil pemeriksaan fisik oleh ners intan didapatkan kandung kemih tidak penuh, pasien mengaku perasaan ada tekanan atau perasaan penuh di perut bagian bawah. Selain itu sering sembelit, kembung dan saat sakit saat berhubungan seksual. Namun bukan sakit/nyeri saat menstruasi yang sering dikeluhkan oleh penderita kista. Kadangkala sering keluar darah terus menerus bercampur lendir dan kadang darah menstruasi tidak lancar keluar sehingga menimbulkan ketidaknyamanan serta perdarahan menstruasi agak memanjang dan banyak. lokasi dan ukuran miom mempengaruhi kesehatan wanita, diantaranya pada bunda geby menghalangi terjadinya kehamilan (infertilitas sekunder). Analisa data NO. Data 1 DS : 1. Klien Masalah Etiologi

Gangguan eliminasi urin ( Penekanan oleh massa mengatakan retensio) jaringan neoplasma

terdapat pembesaran pada perutnya 2. Klien nyeri panggul mengatakan di bagian dan

pada saerah sekitarnya, gangguan sensorik/motorik

belakang kaki saat buang air kecil 3. Klien ada mengatakan tekanan atau

perasaan penuh di perut bagian bawah DO : 1. Pemeriksaan fisik : Kandung tidak penuh kemih

2. TTV TD : 120/80 Nd : 80 RR : 16 Suhu : 36c 2 DS : 1. Klien nyeri berhubungan seksual 2. Klien mengatakan mengatakan saat Gangguan rasa nyaman nyeri Kerusakan jaringan Otot

sering keluar darah terus menerus

bercampur lendir. 3. Klien kadang mengatakan menstruasi

tidak lancar 4. Klien mengatakan agak dan

menstruasi memanjang banyak. 5. Klien

mengatakan

tidak nyaman 6. P : nyeri saat buang air kecil Q : terbakar R : bagian panggul dan belakang kaki S:6 T : 15 menit (hlang timbul) DO :
1. Pasien tampak

meringis kesakitan
2. Teraba massa

sebesar tinju dewasa dengan pool atas pusat simfisis

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan eliminasi urin ( retensio) behubungan dengan Penekanan oleh massa jaringan neoplasma pada saerah sekitarnya, gangguan

sensorik/motorik 2. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan otot

INTERVENSI 1. Gangguan eliminasi urin ( retensio) behubungan dengan Penekanan oleh massa jaringan neoplasma pada saerah sekitarnya, gangguan

sensorik/motorik Tujuan : Pola eliminasi urine ibu kembali normal dengan criteria hasil ibu memahami terjadinya retensi urine, bersedia melakukan tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan retensi urine. Intervensi : Catat pola miksi dan monitor pengeluaran urine Rasional : Melihat perubahan pola eliminasi klien Lakukan palpasi pada kandung kemih, observasi adanya ketidaknyamanan dan rasa nyeri. Rasional : Menentukan tingkat nyeri yang dirasakan oleh klien Anjurkan klien untuk merangsang miksi dengan pemberian air hangat, mengatur posisi, mengalirkan air keran. Rasional : Mencegah terjadinya retensi urine

2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot Tujuan : Klien dapat mengontrol nyerinya dengan criteria hasil mampu mengidentifikasi cara mengurangi nyeri, mengungkapkan keinginan untuk mengontrol nyerinya. Intervensi : Observasi adanya nyeri dan tingkat nyeri. Rasional : Memudahkan tindakan keperawatan Ajarkan dan catat tipe nyeri serta tindakah untuk mengatasi nyeri Rasional : Meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri yang dialaminya. Ajarkan teknik relaksasi Rasional : Meningkatkan kenyamanan klien Anjurkan untuk menggunakan kompres hangat Rasional : Membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan klien Kolaborasi pemberian analgesik Rasional : Mengurangi nyeri

Daftar Pustaka Bagian Obstetri & Ginekologi FK. Unpad. 1993. Ginekologi. Elstar. Bandung Carpenito, Lynda Juall, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta Galle, Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC. Jakarta

You might also like