Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TRANSIENT
Sist em t enaga list rik secara umum t erdiri dari unit -unit pembangkit
list rik yang memiliki banyak mesin biasanya menyalurkan daya kebeban
melalui saluran int erkoneksi. Tuj uan ut ama dari sist em saluran
list t rik t erhadap kebut uhan beban yang t erus meningkat . Semakin
gangguan adalah osilasi elekt romekanik yang j ika t idak diredam dengan
baik maka sist em akan t erganggu dan dapat keluar dari area
St abilit as sist em t enaga lisit rik merupakan karakt erist ik sist em t enaga
operasi normal dan dapat kembali dalam keadaan seimbang set elah
list rik t erkait dengan kest abilan sudut rot or (Rot or Angle St abilit y) dan
kest abilan t egangan (Volt age St abilit y). Klasifikasi ini berdasarkan
rent ang wakt u dan mekanisme t erj adinya ket idakst abilan. Kest abilan
II-1
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
b. Stabilitas transient
c. Stabilitas dinamis
didasarkan pada prinsip dasar dalam dinamika yang menyat akan bahwa
sudut nya. Dalam sist em unit -unit MKS, dan unt uk generat or serempak,
d2 m
J Ta Tm Te N m (2,1)
dt 2
II-2
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
dalam arah perput aran m, yang posit if. Unt uk generat or yang bekerj a
Ta sama dengan nol. Dalam keadaan ini, t idak ada percepat an at au pun
set iap keadaan kerj a yang diberikan. Anggapan ini cukup baik unt uk
II-3
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
berminat pada dinamika rot or dalam st udi-kest abilan kit a sekarang ini.
arah para generat or. Oleh karena it u, unt uk mot or Tm maupun Tc pada
persamaan (2.1) akan t erbalik t andanya . Disini Te, adalah daya celah-
udara yang diberikan oleh sist em list rik unt uk menggerakkan rot or
maka m adalah ukuran absolut sudut rot or. Karena it u Pula, m akan
yang konst an. Karena it u menaruh perhat ian pada kecepat an rot or
m sm t m (2,2)
per det ik dan m adalah pergeseran sudut rot or dalam radian mekanis,
II-4
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
d m d m
sm (2.3)
dt dt
dan
d2 m d2 m
(2.4)
dt 2 dt 2
adalah kost an dan sama dengan kecepat an serempak hanya bila d m/dt
rot or dari keadaan serempak dan unit ukurannya adalah radian mekanis
per det ik. Persarnaan (2-4) memberikan yang diukur dalam radian
kita peroleh
d2 m
J Ta Tm Te N m (2.5)
dt 2
d m
m (2.6)
dt
sebagai kecepat an sudut rot or. Kit a ingat dari dinamika dasar bahwa
peroleh
II-5
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
d2 m
J m Pa Pm Pe W (2.7)
dt 2
rugi-rugi perput aran P adalah daya list rik pada celah-udaranya dan P,
dalah daya percepat an yang menj elaskan set iap ket idakseimbangan
ant ara kedua daya yang disebut kan t erdahulu. Biasanya kit a dapat
P dapat dianggap sebagai daya yang dicatu oleh penggerak mula dan Pe,
Koefisien J m adalah momen sudut (angular moment um) rot or; pada
kecepat an serempak sm, momen ini dinyat akan dengan M dan disebut
konst ant a kelambanan (inert ia const ant ) dari mesin it u. Jelas bahwa
unit-unit yang menyat akan M harus sesuai dengan unit unt uk J dan m.
didapat kan bahwa M dinyat akan dalam j oule-det ik per radian mekanis
d2 m
M Pa Pm Pe W (2.8)
dt 2
t ersebut bukanlah suat u konst ant a dalarn art i yang sebenarnya karena
Tet api dalarn prakt ek, m, t idak t erlalu berbeda dari kecepat an
II-6
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
serempak bila mesinnya stabil, dan karena daya adalah lebih memudah-
kan dalam perhit ungan daripids momen-put ar, Persamasn (2.8) lebih
banyak dipilih. Dalam dat a mesin yang diberikan unt uk keperluan st udi
kest abilan, suat u konst ant a lagi yang ada hubungannya dengan
daya kinetis yang tersimpan dalam megajoule pada kecepa tan serempak
H
rating me sin dalam MVA
Dan
1 2 1 2
J sm J sm
H 2 2 MJ / MVA (2.9)
Smach Smach
ayunan.
II-7
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
c. Set iap mesin dapat diwakili oleh suat u reakt ansi peralihan yang
d. Sudut rot or mekanis dari set iap mesin adalah bersamaan dengan
dengan nilai yang dit ent ukan oleh keadaan yang berlangsung
S i* Pi jQi
Ii * *
i 1, 2, ..., m (2,10)
Vi Vi
generator, Pi dan Qi adalah daya real dan reaktif generator. Semua nilal
yang t idak diket ahui dit ent ukan dari solusi aliran daya. Resist ansi
S i* Pi jQi
yi0 2 2
(2,12)
Vi Vi
II-8
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
n+1
n+m
I1 Y 11 Y 1n Y1 n 1 Y1 n 1 V1
I2 Y 21 Y 2n Y2 n 1 Y1 n 1 V2
In Y n1 Y nn Yn n 1 Y1 n 1 Vn
In 1 Y n 1 1 Y n 1 n Y n 1 n 1 Y n 1 n m Vn 1
In m Y n m 1 Y n m n Y n m n 1 Y n m n m Vn m
(2,13)
dimana I bus adalah vect or arus bus yang dialirkan dan V bus adalah
vect or t egangan yang diukur dari bus referensi. Element diagonal pada
mat riks admit ansi bus adalah j umlah dari admit ansi yang t erhubung
II-9
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
digambarkan oleh vect or E m dan Vn. persamaan mat riks (2, 13)
0 Ynn Ynm Vn
t
(2,15)
Im Ynm Ymm E 'm
1
Vn Ynn Ynm E ' m (2,18)
t 1
Im Ymm Ynm Ynn Ynm E ' m
(2, 19)
red
Ybus E 'm
red t 1
Ybus E 'm Ymm Ynm Ynn Ynm (2, 20)
jumlah generator.
Out put daya elekt rik dari set iap generat or dapat dipakai dalam
atau
II-10
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
dimana
m
Ii E /j Yi j (2,23)
j 1
m
Pie Ei' E 'j Yij cos ij i j (2,24)
j 1
gangguan, perbandingan ant ara input daya mekanik dan aut put daya
m
Pmi Ei' E 'j Yij cos ij i j (2,25)
j 1
dari penggant ian kt h baris dan kolom dari mat riks admit ansi bus pra
gangguan. Mat riks admit ansi bus yang baru dihasilkan dengan
generat or. Tegangan eksit asi generat or selama gangguan dan set elah
gangguan diasumsikan konst an. Daya elekt rik generat or dit ent ukan dari
II-11
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
sepanj ang d-axis dan 2 rot or coil sepanj ang q-axis. Koil hubung singkat ,
salah sat u sepanj ang d-axis ( h ) dan 2 sepanj ang q-axis ( g dan k )
massa rot or. Rangkaian rot or disaj ikan secara j elas pada gambar
berikut ini.
II-12
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
Catatan :
a. Nilai-Nilai reakt ansi adalah dalam per unit pada nilai dasar st at or sama
unt uk rat ing mesin. Dalam per unit menyaj ikan, reakt ansi p.u. adalah
II-13
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
a. D-axis equation
Dimana
adalah secara phisik yang sama, penotasian Efd lebih disukai saat
per unit dari suat u mesin serempak adalah dama unt uk Efd dalam
per unit.
Impedansi operasional Xd(S) dapat j uga dit ulis dalam bent uk klasik
seperti
II-14
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
mengikut i hubungan ant ara konst nt a wakt u open dan short circuit
pada d-axis:
Gambar 1.2).
II-15
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
di mana
hubungan (1.2).
II-16
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
c. q-axis Equations
Dimana
Impedansi operasional Xq(S) dapat j uga dit ulis dalam bent uk klasik
seperti:
memuaskan yang mengikut i hubungan ant ara konst ant a wakt u open
II-17
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
1.3).
II-18
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
di mana
( 1.3).
generator berturut-turut.
II-19
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
II-20
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
Dari ( 1.33) dan ( 1.34), it u t elah j elas bahwa arus lbelitan generator
Dimana
II-21
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
generator.
Ket ika kit a memecahkan unt uk i Q dan i D, yang sulit adalah dit emui j ika
x d x q :
persamaan aljabar.
sebuah mat riks konst an. Ini menyirat kan bahwa mat riks j aringan harus
difaktor pada set iap kali melangkah, yang mana meningkat kan
kompleksitas komputasional.
kita mendapatkan
II-22
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
seperti,
sebagai suat u fict it ious sumber tegangan yang sebanding untuk suatu
flux linkage dari suat u dummy coil dalam q-axis pada armat ure, yang
diberikan oleh
di mana Tdummy adalah kont ant a wakt u open sirkuit dari dummy coil,
II-23
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
frame' referensi,
II-24
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
synchronous-frame' referensi.
kita mempunyai
seperti:
II-25
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
komponen diatas pada arus belit an generat or diubah ke dalam rot or-
ditulis seperti
II-26
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
di mana
1. Menghitung
II-27
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
2. Menghitung
3. Menghitung
4. Menghitung
5. Menghitung
6. Menghitung
7. Menghitung
II-28
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
8. Menghitung
Arus exciter,
II-29
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
Catatan:
unt uk menj adi sebuah konst ant a. Unt uk mencapai ini di model 2.2,
dimana
Dengan cara yang sama, j arak ke pusat inersia dalam hal dari
II-30
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
2.4.1 Introduction
Fungsi dasar dari suat u sist em eksit asi adalah unt uk menyediakan daya
sist em eksit asi berfungsi sepert i kendali pada t egangan dan daya
reakt if yang disharing oleh generat or, dan j uga sebagai alat unt uk
II-31
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
1. Excit er: Excit er melembagakan power st age pada sist em eksit asi dan
2. Regulator: Proses pengat uran dan kendali signal input unt uk sebuah
level dan bent uk dengan t ingkat an yang sesuai unt uk kendali excit er.
5. Limit t er and Prot ect ive circuit s: Ini bersifat melindungi dan
II-32
STUDY KESTABILAN TRANSIENT
SISTEM INTERKONEKSI SULSELTRABAR
1. DC Excitation System
2. AC Excitation System
II-33
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.
The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.