You are on page 1of 6

Mobility Management dalam GPRS

Mobility manajement adalah cara di mana jaringan mobile seperti GPRS dapat tetap melacak lokasi pelanggan selular saat terhubung ke jaringan. Untuk mengerti mobility manajement dalam GPRS, kita perlu mengerti konsep berikut: GPRS Service rea GPRS !et"ork ccess GPRS Mobility Management States GPRS Procedures yang diperlukan untuk tetap dapat melacak masing#masing MS# MS

GPRS Service Area


$alam GSM, net"ork dibagi menjadi beberapa service area MS%&'(R. Setiap MS% & '(R mencakup lebih dari sekelompok (ocation rea )( s* yang merupakan kumpulan sel. Gambar + mengilustrasikan contoh sederhana dari area layanan jaringan GSM. ,aringan dibagi menjadi - ( s dan . MS% & '(R service area. Garis tebal pada gambar digunakan untuk menunjukkan pemisahan antara dua service area.

Gambar + $alam GPRS, sekelompok sel ini disebut R )Routeing rea*. SGS! mengatur service area yang mengandung beberapa R S. Mungkin tidak ada pemetaan langsung antara SGS! dan service area MS% & '(R tetapi R adalah subset dari satu, dan hanya satu, ( . GPRS telah memilih lay out yang berbeda dari GSM )yakni, R s bukannya ( s* untuk memungkinkan signalling dan paging atas daerah yang secara geogra/is lebih kecil dan dengan demikian, ini merupakan optimasi yang lebih baik di sisi radio resource. %ontoh implementasi GPRS dalam jaringan GSM yang ada di Gambar + diperlihatkan pada Gambar .. Pada contoh tersebut, ditunjukkan 0 service area SGS! yang mencakup lebih dari ++ R s. Pembaca harus menyadari bah"a contoh ini hanya penyederhanaan yang menggambarkan perbedaan antara service area GSM dan GPRS. $alam implementasi real net"ork, layout ini ditentukan oleh operator jaringan.

Gambar .

Accessing the GPRS Network


Sebuah MS dapat berhubungan dengan jaringan GPRS dengan cara meminta GPRS attach procedure. 1asilnya adalah pembentukan logical link antara MS dan satu SGS! dan pembuatan mobility management context. (ogical link dide/inisikan secara unik oleh identi/ier 2((3 )2emporary (ogical (ink 3denti/ier* dan digunakan selanjutnya dalam message yang dipertukarkan antara MS dan SGS!. 3denti/ier ini berubah saat MS dilayani oleh SGS! baru lainnya.

Mobility Management States


MS dalam GSM dapat berada dalam . status: idle dan dedicated. %hannel alokasi diadakan untuk MS secara eksklusi/ saat berada dalam modus $edicated karena si/at koneksi circuit s"itched. Setelah sambungan dilepaskan, barulah MS kembali ke mode 3dle. Pada GPRS, MS dapat berbagi saluran radio dengan pelanggan lain yang terhubung ke jaringan. Untuk alasan ini, MS dide/inisikan memiliki tiga kemungkinan keadaan: 3dle, Ready, dan Standby )Gambar 0*.

Gambar 0 3dle State Sebuah MS dalam keadaan idle tidak dapat dilacak dan hanya menerima transmisi P2M#M )M Point to Multipoint* misalnya event#event general broadcast yang ditujukan untuk area geogra/is tertentu. MS perlu membentuk procedure attach untuk berhubungan dengan jaringan GPRS dan supaya menjadi terjangkau. Ready State

$ata dikirim dan diterima dalam kondisi ini. MS mengin/ormasikan SGS! saat ia berubah cell. MS secara e4plisit meminta )atau dapat juga dipaksa jaringan* untuk detach yang dalam hal ini berubah ke keadaan 3dle. Sebuah timer memonitor status Ready, saat timer kadalu"arsa, MS akan masuk ke keadaan Standby. 2imer ini menjamin bah"a tidak ada resource yang terbuang saat MS tidak akti/. Standby State MS yang terhubung yang tidak akti/ ditempatkan dalam keadaan Standby. MS akan kembali ke Ready dipicu oleh pengiriman data atau in/ormasi signalling dari MS ke SGS!. Setelah kedatangan data yang ditujukan ke MS, SGS! mem#page yang terakhir dan sebuah ja"aban dari page membuat MS kembali ke status Ready. MS boleh jadi )atau dipaksa oleh jaringan* memutuskan hubungan dengan meminta detach yang menyebabkan MS kembali ke state 3dle. Sebuah timer digunakan oleh SGS! untuk memantau pelacakan MS, dan jika kadalu"arsa MS akan di detached dan dianggap unreachable. Keeping Track of the MS Manajemen lokasi adalah jaringan GPRS menjaga pelacakan dari lokasi MS. $alam jaringan GPRS, ada tiga prosedur manajemen lokasi: Cell update yaitu MS memberitahu jaringan lokasi cell terakhirnya Intra SGSN routeing update yaitu procedure yang digunakan saat MS berpindah R dan tetap dilayani oleh SGS! yang sama. Inter SGSN routeing update yaitu procedure yang digunakan saat MS masuk ke R yang juga mengubah SGS! service area.

Gambar 5 6etika perjanjian roaming antar operator jaringan yang berbeda ada, MS yang masuk jaringan baru melakukan prosedur update routeing yang disediakan bah"a ini diperbolehkan dilaksanakan. ,ika tidak, MS dipaksa ke keadaan 3dle. Pada a"al implementasi GPRS, kasus terakhir yang paling biasa terjadi. Prosedur pengelolaan lokasi tergantung pada keadaan terakhir MS )2abel 0*. Sebuah MS yang 3dle tidak melakukan update apapun. Sebuah MS yang berada pada keadaan Standby hanya melakukan routeing area update saja dan tidak memberitahu SGS! dari perubahan selnya. SGS! perlu mengetahui perubahan cell hanya saat MS berada pada keadaan Ready. 1al ini dilakukan dengan dua cara: saat masuk ke cell baru yang berada pada R yang sama, cell update dilakukan. 6emungkinan lain saat masuk cell baru yang berada di R yang baru, maka sebagai gantinya dilakukanlah prosedure Routeing rea update. 7SS biasanya menambah cell identi/ier untuk re8uest routeing update dan ini digunakan SGS! untuk memperoleh identitas R yang baru. ,uga meski MS tidak mengubah R , hal ini dimintakan R update dilakukan secara periodic.

MS mendeteksi bah"a ia masuk cell baru atau R baru dengan mendengarkan secara periodik control channel khusus yang memancarkan )broadcast* in/ormasi umum seperti cell, R , ( dari suatu jaringan.

2abel location management dan mobility management states

Gambar $ari sudut pandang MS, inter dan intra SGS! update dilakukan transparan dan re8uest nya adalah sama. $i sisi lain, SGS! dapat mendeteksi apakah suatu MS itu baru berada dalam service area nya atau apakah sudah dilayani dalam R nya. MS melibatkan parameter R yang lama dalam routeing update re8uest saat ia masuk dalam R yang baru. $engan melihat parameter ini SGS! dapat menyimpulkan R lama ini masuk service area nya atau tidak. 6alau kasusnya seperti itu, SGS! melakukan procedure intra#SGS! routeing update sederhana, dan tidak perlu memberitahukan GGS! dan 1(R tentang lokasi baru dari MS ini. R lama yang di luar scope SGS! menyiratkan bah"a MS pastinya telah dilayani oleh SGS! lain dan oleh karena itu diperlukan procedure inter#SGS! routeing update )seperti terlihat gambar - di atas*. 6ita permudah pertukaran sinyal dengan menghilangkan ackno"ledgement dan detil#detil yang berhubungan dengan security /unctions yang diperlukan SGS! baru dalam men#authenticate MS. SGS! lama memberikan SGS! baru conte4t in/ormation yang menjelaskan akti/itas terakhir MS. SGS! baru bertanggungja"ab memberitahu lokasi MS terbaru ke GGS! dan 1(R )yang mungkin berada di service area lainnya*. khirnya 1(R menyediakan in/ormasi subscriber ke SGS! baru. N! T" N! PA#K T R"$T %NG 6ami jelaskan pada bagian sebelumnya bagaimana sebuah MS dapat mengakses jaringan GPRS dan bagaimana procedure mobile management yang digunakan untuk melacak lokasinya. Untuk menggunakan layanan data melalui jaringan GPRS, procedure#procedure tertentu untuk mengakses jaringan packet data dan data routing diperlukan dan dibahas pada bagian ini.

Sekali MS terhubung, dia akan meminta untuk mengakti/kan satu atau lebih P$P )Packet $ata Protocol* conte4t yang menentukan P$! )Packet $ata !et"orks* mana yang akan dia akses. $engan kata lain, MS meminta SGS! untuk membuat jalur routing atau 9tunnels: ke jaringan data di luar. Prosedur P$P conte4t activation dimulai untuk tiap setiap sessi P$P yang diperlukan. Procedure akti/asi dapat dipicu oleh MS )MS initiated* atau dengan re8uest yang datang dari P$! )net"ork re8uested*. P$P conte4t merujuk pada parameter yang diperlukan untuk mengirimkan packet antara MS dan P$! melalu GGS!. Parameter#parameter ini khusus untuk tiap P$P conte4t dan termasuk in/ormasi routing dan pro/ile ;oS );uality o/ Service*. P!P #onte&t Activation Proced're MS menentukan service access point jaringannya dan ccess Point !ame ) P!* dari P$! yang ingin dia hubungkan. P! menentukan net"ork identi/ier P$! tujuan seperti 9intranet.company#name.com: dan nama domain operator seperti 9operatorname.country.gprs:. SGS! mengidenti/ikasi GGS! yang sesuai dan membuatnya a"are akan MS. Suatu jalur t"o# "ay point to point atau sebuah 9tunnel: adalah secara unik diidenti/ikasi dengan 23$ )2unnel 3denti/ier* dan dibangun antara SGS! dan GGS!. 2unneling berarti semua pengkapsulan paket#paket yang akan dikirim dari titik encapsulation ke titik decapsulation. $alam hal ini SGS! dan GGS! adalah dua titik terakhir dari tunnel. $i sisi MS, P$P conte4t diidenti/ikasi oleh !S P3 )!et"ork Service ccess Point 3denti/ier*. MS menggunakan !S P3 yang tepat untuk pengiriman data selanjutnya untuk mengidenti/ikasi suatu P$!. $3 sisi lain, SGS! dan GGS! menggunakan 23$ untuk mengidenti/ikasi pengiriman yang berhubungan dengan MS tertentu. Gambar berikut menggambarkan contoh MS dengan dua P$P conte4t akti/. MS menggunakan !S P3#+ untuk mengirimkan datanya ke P$!+. 2unnel yang bersesuaian diidenti/ikasi dengan 23$#+. 1al yang sama, !S P3#. digunakan MS untuk berhubungan dengan P$!.. 2unnel identi/ier dalam kasus ini adalah 23$# ..

Gambar <. %ontoh MS dengan . P$P conte4t yang akti/ Sebuah MS dapat ditetapkan address static maupun dynamic tergantung implementasi GPRSnya. Misalnya, operator dapat menetapkan permanen )static* P$P address pada suatu MS atau memilih untuk menetapkan berbeda address untuk tiap P$P conte4t yang akti/ secara dinamik. ,uga visited net"ork dapat menentukan address suatu MS untuk tiap P$P conte4t yang akti/ secara dinamis. Packet Switching dalam GPRS Sekali MS terhubung, akti/itas data dapat diproses dengan P$! yang tersedia dimana sebuah sesi P$P telah terbangun dengan P$! yang bersangkutan. $ata GPRS di enkapsulasi dan di 9tunneled: antara MS dan P$!#P$! secara transparan melalui jaringan GPRS. S!$%P )Sub#!et"ork $ependent %onvergence Protocol* menyediakan mekanisme compression dan segmentation dan menjamin pengiriman paket data antara MS dan SGS!. G2P )GPRS 2unneling Protocol* mengatur tunneling dari paket#paket user antara SGS! dan

GGS!. $ata juga dapat dikirimkan dalam mode yang terlindung dan dimonitor dengan protocol#protocol yang dikirimkan lagi. Untuk P$P conte4t yang akti/, trans/er data bisa berupa Mobile#=riginated )M=* maupun Mobile#2erminated )M2*. kti/asi P$P conte4t bisa dia"ali oleh MS maupun diminta dari jaringan dan berdasar /akta ini, mode trans/er adalah independent.

Gambar end to end packet s"itching untuk MS dalam home net"ork Paket#paket Mobile#=riginated )M=* diteruskan oleh SGS! ke GGS! yang sesuai melalui G2P tunnel yang telah terbangun. GGS! kemudian mengirimkan paket#paket ke P$!. Untuk pengiriman secara M2 )Mobile#2erminated*, saat GGS! menerima paket data untuk MS, ia mengidenti/ikasi SGS! yang sedang melayaninya, dan men#tunnels paket#paket. SGS! kemudian mengirimkan paket ke MS di cell yang sesuai. Saat MS standby, jika ia di paged dalam R yang sesuai dan MS tersebut membalas page, MS akan pindah ke state Ready untuk menerima paket.

!ata Ro'ting for a Mobile MS


6arena mobilitas, GPRS membutuhkan sebuah mekanisme untuk terus meneruskan paket ke MS ketika memasuki sebuah service area SGS! baru. $alam GPRS, sebuah mekanisme bu//ering dikendalikan oleh sebuah timer di SGS! lama yang digunakan. %ara kerjanya: Segera setelah SGS! lama menanggapi SGS! baru dengan in/ormasi MS conte4t , SGS! memulai sebuah timer dan mulai melakukan 9tunneling bu//ered: P$Us yang diterima dari GGS! ke SGS! baru. SGS! lama menghentikan meneruskan paket ke SGS! baru saat timer berakhir. SGS! baru mem:bu//er paket yang diterima sampai prosedur inter#SGS! routeing update selesai dan kemudian melanjutkan mengirimkan paket#paket tersebut.

You might also like