Professional Documents
Culture Documents
anomali refraksi
Pendahuluan Mata adalah alat indera kompleks yang berevolusi dari bintik-bintik peka sinar primitif pada permukaan golongan invertebrata Dalam bungkus pelindungnya, mata memiliki lapisan reseptor sistem lensa yang membiaskan !ahaya ke reseptor tersebut, dan sistem saraf yang menghantarkan impuls dari reseptor ke otak "truktur-struktur utama pada mata terdiri dari lapisan pelindung luar bola mata, yaitu sklera, dimodifikasi di bagian anterior untuk membentuk kornea yang tembus pandang dan akan dilalui berkas sinar yang masuk ke mata Di bagian dalam sklera terdapat khoroid, lapisan yang mengadung banyak pembuluh darah yang memberi makan struktur-struktur dalam bola mata ( Ilmu Kesehatan Mata UGM : 1-6 ) Adapun mekanisme penglihatan secara singkat yaitu Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Yang mengatur perubahan pupil tersebut adalah iris. Setelah melalui pupil dan iris, maka cahaya sampai ke lensa. Lensa ini berada diantara aqueous humor dan vitreous humor, melekat ke otot-otot siliaris melalui ligamentum suspensorium. Fungsi lensa selain menghasilkan kemampuan re rakti yang bervariasi selama berakomodasi, !uga ber ungsi untuk mem okuskan cahaya ke retina. "ila cahaya sampai keretina, maka sel-sel batang dan sel-sel kerucut yang merupakan sel-sel yang sensiti terhadap cahaya akan meneruskan sinyal-sinyal cahaya tersebut ke otak melalui sara optik. "ayangan atau cahaya yang tertangkap oleh retina adalah terbalik, nyata, lebih kecil, tetapi persepsi pada otak terhadap benda tetap tegak, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan normal. ( Guyton & hall : 2007 ). #isus adalah perbandingan jarak seseorang tehadap huruf optotip snellen yang masih bisa ia lihat jelas dengan jarak seharusnya yang bisa dilihat mata normal $aik buruknya visus ditentukan oleh alat optik, sel-sel reseptor !ahaya di retina lintasan visual dan pusat penglihatan serta pusat kesadaran %aktanya mata kita bisa melihat sesuatu pada jarak tertentu, misalnya jari bisa diihat jelas pada jarak &' m, lambaian tangan hingga ('' m, dan !ahaya jauh tak terhingga )lat untuk menguji penglihatan disebut optotip snellen yang di!iptakan oleh prof *ermann "nellen dari belanda +artu ini berupa huruf atau angka yang disusun berdasarkan daya pisah konus di retina Dua titik yang terpisah dapat dibedakan oleh mata dengan syarat , konus diselingi - konus harus terangsang Pada miopi, bayangan dari benda yang jauh jatuh di depan retina *al ini bisa disebabkan oleh bola mata yang lebih panjang, yang disebut miopi aksial Tambahan - mm panjang bola mata menyebabkan mata lebih miopi sebesar ( dioptri "elain itu, miopi juga bisa disebabkan oleh elemen refraktif yang terlalu refraktif, yang disebut miopi kurvatura atau miopi refraktif Tingkat #. $eparahan miopi bisa diketahui dengan menghitung titik jauh Titik jauh adalah titik di mana bayangan difokuskan lebih tajam di retina .rang yang titik jauhnya ',,/ meter membutuhkan lensa -0 dioptri untuk memperbaiki penglihatannya , %ada miopi, resep kaca mata yang diberikan adalah lensa negative yang paling tidak berat.
( )lat dan $ahan a b ! d e .ptotip "nellen 1ensa sferis 2egatif dengan beberapa dioptri 1ensa "feris Positif dengan beberapa dioptri 1ensa "feris "ilindris +a!amata khusus pemeriksaan
Mata kiri ditutup, kemudian dengan panduan penguji, nara!oba memba!a huruf-huruf pada optotip "nellen dengan mata kanan Pemba!aan huruf dimulai dari deretan huruf yang terbesar sampai yang maasih bisa diba!a
)pabila visus nara!oba 5 &6&, ada kemungkinan mata nara!oba bukan emetrop (miopi6hipermetropi)
4ntuk membedakan antara hipermetropi dengan miopi nara!oba diberi koreksi lensa negatif6 lensa positif
2ara!oba diberi koreksi lensa positif apabila tidak mengubah nilai visus, kemungkinan miopi 4ntuk mengubah nilai itu dipakai lensa sferis negatif sampai ditemukan visus &6& )pabila masih tidak men!apai visus &6& dari kedua koreksi di atas, maka kemungkinan nara!oba menderita astigmatisme Maka nara!oba dikoreksi dengan lensa prisma
/ , Pembahasan Pada per!obaan ini, digunakan probandus yang merupakan seorang wanita dengan usia ,' tahun *al yang pertama dilakukan adalah dengan menentukan visus dari probandus tersebut Probandus berdiri di depan snellen !hart sejauh jarak & m *al ini dikarenakan pada jarak & meter lensa probandus tidak berakomodaasi untuk melihat angka-angka pada snellen !hart $erkas !ahaya dari "nellen 3hart jatuh ke mata dalam posisi sejajar Probandus melihat dengan menggunakan satu mata, dan mata lainnya ditutup dengan ka!a mata khusus "etelah dilakukan pemeriksaan visus didapatkan bahwa visus mata kanan probandus yaitu 13,3/200 *al ini menunjukkan bahwa pada orang normal benda pada jarak ,'' feet9&' meter dapat terlihat, sedangkan probandus memerlukan jarak -(,( feet90 meter +emudian dilakukan per!obaan pada mata kiri probandus didapatkan visus mata kiri yaitu 16,67/160. *al ini menunjukkan bahwa pada orang normal benda pada jarak -&' feet90: meter dapat terlihat, sedangkan probandus memerlukan jarak -&,&8 feet9 / meter "etelah diketahui bahwa probandus memiliki masalah pada ketajaman penglihatan, per!obaan selanjutnya adalah untuk mengetahui jenis kelainan refraksi pada probandus tersebut Mata hipermetropi adalah mata berpenglihatan jauh6rabun dekat, dan dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa sferis (;) "ebaliknya mata miopi adalah mata berpenglihatan dekat6rabun jauh, dan dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa sferis (-) Probandus diminta menggunakan lensa sferis (;)6lensa !embung Tampak bahwa penglihatan probandus semakin kabur Pada saat menggunakan lensa sferis (-) Tampak bahwa penglihatan probandus makin jelas *al ini mengindikasikan bahwa probandus mengalami miopi
Miopi yang dialami dikarenakan panjang bola mata yang terlalu memanjang6 lensa mata yang terlalu men!embung *al ini mengakibatkan bayangan yang terbentuk pada mata jatuh di depan retina Pengkoreksian dilakukan pada mata kanan dengan menggunakan lensa !ekung 1ensa !ekung yang di!oba pertama kali dengan menggunakan kekuatan -',/ D "ampai lensa sferis dengan kekuatan -(,/ D, probandus dapat melihat "nellen 3hart dengan visus &6& *al ini menunujukkan bahwa pengkoreksian dilakukan dengan menggunakan lensa sferis < (,/ D Pengkoreksian juga dilakukan pada mata kiri Dan didapatkan bahwa mata probandus dapat melihat snellen !hart dengan visus &6& dengan menggunakan lensa sferis -(,/ D Pemeriksaan selanjutnya yang dapat dilakukan yaitu untuk menilai ada tidaknya aastigmatisme, untuk pengoreksian visus lebih akurat D)%T)= P4"T)+) >uyton )3 and hall ?@ $uku ajar fisiologi kedokteran, ed --, jakarta A @>3,,''8 Tortora >?, grabowski "= Principles of anatomy and phisiology @d john wiley B son in! ,'( *artono B "uhardjo, I!MU K"#"$%&%' M%&%, %akultas +edokteran 4niversitas >adjah Mada A ,''8 sherwood( ! %isiologi Manusia : )ari #el *e #istem "G+ ,a*arta -..1
kerucut #monokromat rod atau batang$. 4ada monokromat kerucut hanya dapat membedakan warna dalam arti intensitasnya saja dan biasanya 7839. 4ada orang dengan buta warna total atau akromatopsia akan terdapat keluhan silau dan nistagmus dan bersifat autosomal resesi Bentuk buta warna dikenal juga % 0. !onokromatisme rod #batang$ atau disebut juga suatu akromatopsia di mana terdapat kelainan pada kedua mata bersama dengan keadaan lain seperti tajam penglihatan kurang dari 7879, nistagmus, fotofobia, skotoma sentral, dan mungkin terjadi akibat kelainan sentral hingga terdapat gangguan penglihatan warna total, hemeralopia #buta silang$ tidak terdapat buta senja, dengan kelainan refraksi tinggi. 4ada pemeriksaan dapat dilihat adanya makula dengan pigmen abnormal. 1. !onokromatisme cone #kerucut$, di mana terdapat hanya sedikit cacat, hal yang jarang, tajam
0. Buku pseudoisokromatik )shihara 1. 4lastik mika warna merah dan hijau 4. Tata Kerja 4.1 BUTA WARNA ORGANIK 0. )nstruksikan &4 untuk mengenali angka atau gambar yang terdapat di dalam buku pseudoisokromatik )shihara. 1. :atat hasil pemeriksaan saudara. 4.2 BUTA WARNA FUNG IONA! 0. )nstruksikan &4 untuk melihat melalui plastic mika warna merah atau hijau selama minimal 09 menit ke arah suatu bidang yang terang #awan putih$. 1. Segera setelah itu, periksa keadaan buta warna yang terjadi dengan menggunakan buku pseudoisokromatik )shihara. 3. :atat hasil pemeriksaan saudara.
/ *asil dan Pembahasan / - *asil Dari per!obaan ini didapatkan hasil bahwa tes pada buta warna organik memiliki hasil (-), probandus dapat membedakan warna dengan baik Dan pada tes buta warna fungsional, tidak terjadi kelainan penglihatan warna pada probandus / , Pembahasan Per!obaan buta warna ini dilakukan pada probandus wanita, dengan usia ,' tahun Pada per!obaan ini dilakukan , tes, yaitu per!obaan buta warna organik tanpa perlakuan Probandus hanya melihat buku i!hihara dan membedakan warna pada tes ini Pada tes kedua, yaitu per!obaan buta warna fungsional, probandus disuruh melihat warna merah selama -' menit, dan setelahnya probandus diminta membedakan warna pada buku i!hihara
$uta warna adalah penglihatan warna-warna yang tidak sempurna Pasien tidak atau kurang dapat membedakan warna yang dapat terjadi kongenital ataupun didapatkan akibat penyakit tertentu *ampir /D laki-laki di negara barat menderita buta warna yang diturunkan, lebih sering terdapat pada laki-laki dibanding perempuan $uta warna total merupakan keadaan yang jarang Pada protanomali terdapat kekurangan kerentanan merah sehingga diperlukan lebih banyak merah untuk bergabung dengan kuning baku "edang yang disebut sebagai protanopia adalah kurangnya sensitifnya pigmen merah keru!ut Pada deutranomali diperlukan lebih banyak hijau untuk menjadi kuning baku "edang deutranopia merupakan kurangnya pigmen hijau keru!ut Tritanomali terdapat kekurangan pada warna biru, pada keadaan ini akan sukar membedakan warna biru terhadap kuning Akromatopsia atau monokromat berarti ketidakmampuan membedakan warna dasar atau warna antara Pasien hanya mempunyai satu pigmen keru!ut (monokromat rod atau batang) Pada monokromat, sel keru!ut hanya dapat membedakan warna dalam arti intensitasnya saja dan biasanya mempunyai tajam penglihatan & 6 (' "uta 'arna ungsional merupakan sensasi melihat bayangan, atau 'arna, atau cahaya, saat tak ada cahaya sebenarnya. (al ini biasanya disebabkan oleh kelelahan dari sel kerucut merespon 'arna. Salah satu ke!adian yang menarik adalah negative afterimages. )ika kita melihat 'arna merah dalam 'aktu *+ detik atau lebih, sel kerucut akan kelelahan. $etika diganti melihat kertas putih, maka mata kita tidak melihat 'arna merah, !adi yang terlihat adalah 'arna komplementernya yaitu hi!au. "egitu !uga sebaliknya, dan antara 'arna biru-kuning. (al ini !uga berhubungan dengan adaptasi sel kerucut terhadap pa!anan yang diberikan. %ada percobaan ini didapatkan hasil negati pada percobaan buta 'arna organik, dan pada percobaan buta 'arna ungsional seharunsnya probandus tidak dapat melihat 'arna merah, dan hanya dapat melihat 'arna hi!au. ,amun, probandus masih dapat membedakan 'arna dengan baik.
DAFTAR PU TA!A
>uyton )3 and hall ?@ $uku ajar fisiologi kedokteran, ed --, jakarta A @>3,,''8 Tortora >?, grabowski "= Principles of anatomy and phisiology @d john wiley B son in! ,'( *artono B "uhardjo, I!MU K"#"$%&%' M%&%, %akultas +edokteran 4niversitas >adjah Mada A ,''8 sherwood( ! %isiologi Manusia : )ari #el *e #istem "G+ ,a*arta -..1 "ilverthorn D4, .ber C3, >arrison 3C, "ilverthorn )3 The @ye and #ision DalamA *uman Physiology )n 7ntegrated )pproa!h @disi , "an %ransis!oA $enjamin 3ummingsE ,''- *al ('F--0