You are on page 1of 12

BAB 2. PEMBAHASAN 2.1 Definisi Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang.

Untuk dapat berfungsi secara optimal, maka setiap orang memerlukan istirahat dan tidur yang cukup. Secara umum, istirahat merupakan keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional, dan bebas dari kegelisahan. (Mubarak, dkk., 2007 . !ata "Istirahat" mempunyai arti yang sanngat luas meliputi bersantai menyegarkan diri, diam menganggur setelah melakukan akti#itas, serta melepaskan diri dari apapun yang membosankan, menyulitkan dan men$engkelkan, dengan demikian, apat dikatakan bah%a istirahat merupakan ledakan yang tenang, rileks tanpa tekanan emosional dan bebes dari kecemasasn, (&nsietas . Seseorang benar'benar istirahat bila( ). merasa segala sesuatu dapat di atasi dan diba%ah kontrolnya* 2. merasa diterima eksistensinya baik di tempat tinggal, kantor, atau dimanapun. termasuk ide'idenya yang diterima orang lain* +. mengetahui apa yang ter$adi* ,. bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan* -. memiliki kepuasan terhadap akti#itas yang dilakukan* .. mengetahui adanya bantuan se%aktu'%aktu bila memerlukan. Sedangkan /idur merupakan kondisi tidak sadar di mana presepsi reaksi indi#idu terhadap lingkungan menurun atau hilang dan dapat di bangunkan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup (0uyton )12. , tidur dapat $uga dikatakan sebagai suatu hal yang uni#ersal karena semua indi#idu dimanapun ia berada membutuhkan tidur (!o3ier, 2000 dalam !hair . namun lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang dengan ciri adanya akti#itas yang minim memiliki kesadaran yang ber#ariasi terdapat perubahan proses fisiologis dan ter$adi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar. seseorang dapat di kategorikan sedang tidur $ika terdapat tanda'tanda sebagai berikut ( ). &kti#itas fisik minimal 2. /ingkat kesadaran yang ber#ariasi

+. /er$adi berbagai perubahan fisiologis tubuh ,. 4enurunan respon terhadap rangsaan dari luar. Selama tidur maka dalam tubuh seseorang ter$adi perubahan proses fisiologis,antara lain ( ). penurunan tekanan darah dan denyut nadi* 2. diatasi pembuluh darah perifer* +. kadang'kadang ter$adi peningkatan akti#itas traktusgastrointestinal* ,. relaksasi otot'oto rangka* -. basal metabolisme rate (5M6 menurun )0'+07. 2.2 Fisiologi Tidur dan Terjaga /idur melibatkan suatu urutan keadaan fisiologis yang dipertahankan oleh integrasi tinggi akti#itas sistem saaf pusat yang berhubungan dengan perubahan dalam sistem saraf periferal, endokrin, kardio#askular, pernafasan dan muskular (6obinson )11+,dalam 4otter . 880, 8M0, dan 890 sinyal listrik menun$ukkan perbedaan tingkat akti#itas yang berbeda dari otak,otot dan mata yang berhubungan dengan tahap tidur yang berbeda (Sleep 6esearch Society, )11+ dalam 4otter . 4engaturan dan control tidur tergantung dari hubungan antara dua mekanisme selebral yang secara bergantian mengaktifkan dan menekan pusat oak untuk tidur dan bangun. 6ecticular acti#ating system (6&S di bagian batang otak atas di yakini mampunyai sel'sel khusus dalam mempertahankan ke%aspadaan dan kesadaran. 6&S memberikan stimulus #isual,audiotori,nyeri dan ensori raba. :uga menerima stimulus dari korteks serebri (emosi,proses,pikir . 4ada keadaan sadar mengkibatkan neuron' neuron dalam 6&S melepakan katekolamin misalnya norepineprine. Saat tidur mungkin di sebabkan oleh pelpasa serum serotinin dari sel'sel spesifikdi pons dan batang otak tengah yaitu 5ulbarsyncroni3ing regional (5S6 bangun dan tidurnya seseorang tergantung dari keseimbangan implus yang di terima dari pusst otak, reseptor sensori perifer misalnya bunyi, stimulus cahaya dan system limbiks seperti emosi. Seseoranng yang mencoba untuk tidur, mereka menutup matanya dan berusaha dalam posisi rileks, $ika ruangan gelap dan tenang aktifitas 6&S menurun, pada saat itu 5S6 mengeluarkan serum serotonin.

2.3 Siklus Tidur /ahap pratidur

;68M tahap I

;68M tahap II /idur 68M

;68M tahap III

;68M tahap I<

;68M tahap I<

;68M tahap III

=alam tidur indi#idu mele%ati tahap tidur ;68M dan 68M. Siklus tidur yang lengkap normalnya berlangsung selama ),- $am dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7'- $am tidur. =engan pola siklus dimulai dari fase ;68M I ' III berlangsung selama +0 menit, kemudian diteruskan ketahap I< selama > )- ' +0 menit. Setelah itu, indi#idu kembali melalui tahap III dan II selama 2- menit. /ahap 68M muncul setelahnya dan berlangsung rata ? rata selama 20 menit. 2.4 Ta a!an Tidur /erdapat dua $enis tidur yaitu ( ). /idur ;68M (;orapid 8ye Mo#emen /idur ;68M merupakan tidur yang nyaman dan dalam. =alam tidur ini gelombanng otak lebih lebih lambat di bandingkan pada orang yang sadar atau tidak tidur. /anda tidur ;68M ( mimpi berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernafasan turun, metabolisme turun dan gerakan bola mata lambat. /idur ;rem amemiliki empat tahap antara lain( a. /ahap I Merupakan tahap transmisi, dimana seseorang beralih dari sadar men$adi tidur dengan ciri'cirinya(seseorang merasa kabur dan rileks, seluruh otot men$adi lemas, kelopak mata menutup mata, bola mata bergerak dari samping ke samping, frekueansi nadi dan nafas seadikit menurun. 4ada

880

terlihat

ter$adi

penurunan

#oltasi

gelombang'gelombang

alfa,

seseorang yang tidur pada tahap I ini dapat dibangunkan dengan mudah. b. /ahap II Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun bercirikan( kedua bola mata berhenti bergerak, tonus otot perlahan'lahan berkurang, temperature tubuh menurun, denyut $antung dan frekuensi nafas menurun. 4ada 880 timbul gelombang beta yang berfrekuensi ),')2 siklus@detik. 0elombang'gelombang ini disebut dengan gelombang tidur. /ahap II berlangsung selama )0')- menit. c. /ahap III 4ada tahap ini, keadaan fisik lemah lunglai dengan bercirikan( tonus otot lenyap secara menyeluruh, kecepatan $antung, pernafasan, dan proses tubuh berlan$ut mengalami penurunan akibat dominasi sistem saraf parasimpatis. 4ada 880 memperlihatatkan gelombang beta men$adi )'2 siklus@detik. d. /ahap I< Merupakan tahap tidur diamana seseorang dalam keadaan rileks $arang bergeraka karena keadaan fisik yang lemah lunglai dan sulit dibangunkan. 4ada 880 tampak hanya terlihat gelombang delta yang ambat dengan frekuensi )'2 siklus@ detik. =enyut $antung dan pernafasan menurun sekitar 20'+07. 4ada tahap ini ter$adi mimpi. 2. /idur 68M (6apid 8ye Mo#emen Merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur paradoksial dan sifatnya nyenyak, namun fisiknya pergerakan bola mata masih sangat aktif. /idur 68M ditandai dengan mimpi, otot'oto kendor, tekanan darah bertambah, gerakan mata cepat (mata cenderung bergerak bolak balik , sekresi lambung meningkat, ereksi penis pada laki'laki, gerakan otot tidak teratur, kecepatan $antung dan pernafasan tidak teratur sering lebih cepat serta suhu dan metabolisme meningkat.

2." #angguan Tidur a. Insomnia

4engertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng yang terbangun dari tidur tapi merasa belum cukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia ($apardi 2002 . :adi insomnia merupakan ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang tidak dapat tidur@kurang tidur karena orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya berkurang. :enis insomnia yaitu( ). insomnia insial adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai tidur. 2. insomnia intermiten adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat mempertahankan tidur atau keadaan sering ter$aga dari tidur. +. insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi. 5eberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu rasa nyeri, kecemasan, ketakutan, tekanan $i%a kondisi, dan kondisi yang tidak menun$ang untuk tidur. b. Somnambulisme Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,ber$alan kaki dan berbicara. /ermasuk tingkah laku ber$alan dalam beberapa menit dan kembali tidur (:apardi 2002 . Aebih banyak ter$adi pada anak'anak, penderita mempunyai resiko ter$adinya cidera. c. 8nuresis 8nuresis adalah kencing yang tidak di senga$a (mengompol ter$adi pada anak'anak, rema$a dan paling banyak pada laki'laki, penyebab secara pasti belum $elas, namun ada bebrapa faktor yang menyebabkan 8nuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training yang kaku. d. ;arkolepsi Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur, dapat di katakan pula bah%a ;arkolepsi serangan

mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat tertidur pada setiap saat di mana serangn mengantuk tersebut datang. 4enyebabnya secara pasti belum $elas, tetapi di duga ter$adi akibat kerusakan genetikasistem saraf pusat di mana periode 68M tidak dapat di kendalikan. Serangan narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila ter$adi pada %aktu mengendarai kendaraan, peker$a yanng beker$a pada alat'alat yang berputar'putar atau berada di tepi $urang. e. ;ight /errors &dalah mimpi buruk, umumnya ter$adi pada anak usia . tahun atau lebih, setelah tidur beberapa $am, anak tersebut langsung ter$aga dan berteriak, pucat dan ketakutan. f. Mendengkur =isebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut. &mandel yang membengkak dan &denoid dapat men$adi faktor yang turut menyebabkan mendengkur. 4angkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. 9tot'otot dibagian belakang mulut mengendur lalu bergetar bila di le%ati udara pernafasan.

2.$ Asu an %e!era&a'an dala( Pe(enu an %e)u'u an *s'ira a' dan Tidur 2.$.1 Pengkajian

&spek yang perlu dika$i pada klien dengan gangguan kebutuhan istirahat dan tidur meliputi( a. 4ola tidur, seperti $am brapa klien masuk kamar untuk tidur, $am berapa biasa bangun tidur, dan keteraturab pola tidur klien. b. !ebiasaan klien men$elang tidur, seperti membaca buku, buang air kecil dan lain'lain.

c. 0angguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya. d. !ebiasaan tidur siang. e. Aingkungan tidur klien. 5agaimana kondisi lingkungan tidur klienB, apakah kondisinya bising, gelap, atau suhunya dinginB, dan lain'lain. f. 4eristi%a yang baru dialami klien dalam hidup. 4era%at mempela$ari apakah peristi%a yang dialami klien yang menyebabkan klien mengalami gangguan tidurB. g. Status emosi dan mental klien yang mempengaruhi klien untuk istirahat dan tidur, misalnya apakah klien mengalami sress emosional atau ansietasB :uga dika$i sumber stress klien. h. 4erilaku depri#asi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai akibat gangguan istirahat tidur, seperti( ). 4enampilan %a$ah, misalnya adakah area gelap disekitar mata, bengkak di kelopak mata, kon$ungti#a kemerahan, atau mata terlihat cekung. 2. 4erilaku yang terkait dengan gangguan istirahat tidur, misalnya apakakh klien mudah tersinggung, selalu menguap, kurang konsentrasi, atau terlihat bingung. +. !elelahan misalnya apakah klen tampak lelah, letih atau lesu.

2.$.2

Diagnosa

=iagnosis yang ditemukan pada klien gangguan tidur, antara lain( ). 0angguan pola tidur 0angguan pola tidur ini disebabkan karena ansietas yang dialami klien, lingkungan yang tidak kondusif untuk tidur, ketidakmampuan mengatasi stress yang dialami dan nyeri akibat penyakit yang diderita klien.

;o. =C

Inter#ensi ). a. !a$i faktor yang mempengaruhi masalah tidur b. Diptakan lingkungan yang nyaman. c. Membantu kebiasaan klien sebelum tidur, misalnya mendengarkan musik, membaca buku dan berdoa. d. =iet e. Eindari latihan fisik yang berlebihan sebelum tidur. f. 5erikan rasa nyaman dan rileks g. 5erdoa sesuai dengan agamanya.

Implementasi a. /elah dilakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur. b. /elah diberikan lingkungan yang nyaman untuk pasien, dengan( ). /utup pintu kamar klien saat tidur. 2. !urangi stimulus misalnya percakapan. +. /empatkan klien dengan teman yang cocok. c. /elah diberikan fasilitas kebiasaan klien seperti( memutarkan musik yang lembut atau Fsuara yang $ernih" membacakan dongeng untuk pasien. d. /elah diberikan diet untuk klien yaitu( ). &n$uran klien makan' makanan protein tinggi seperti susu karena triptofan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna, dapat membantu agar mudah tidur. 2. Eindari banyak

e#aluasi S ( 4asien mengatakan,"/ idur saya tadi malam pulas dan saya $uga bermimpi,Sus." 9 ( 4asien tampak lebih tenang dan lebih nyenyak tidur & ( /u$uan tercapai (nyeri atau cemas sudah berkurang dan pasien dapat beristirahat dengan cukup 4 ( Aakukan tindakan secara kontinyu

minum. e. /elah diberikan an$uran untuk pasien tidak berakti#itas berat. f. /elah diberikan kenyamanan untuk pasien seperti( ). 2. Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur. &n$uran klien berkemih sebelum tidur.

+. /elah diberikan tempat tidur bersih dan tidak boleh basah. ,. 4ada klien nyeri telah diberikan obat analgesik +0 menit sebelum tidur. g. Memberikan alternati#e Mendukung kelan$utan kebiasaan ritual sebelum tidur Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh 2 sistem pada batang otak, yaitu Reticular activating system (RAS) dan Bulbar synchronizing region (BSR)

a.

SAR

mempertahankan

kewaspadaan

dan

kesadaran

yang

menerima stimulus sensori visual, auditori, nyeri, emosi atau pikiran. RAS akan mengeluarkan katekolamin seperti norepinefrin. b. Seseorang tetap terjaga atau tertidur tergantung pada keseimbangan impuls yang diterima dari pusat yang lebih tinggi (mis:pikiran ,

reseptor sensori perifer (mis:stimulus bunyi

dan system limbi!

(emosi . Saat men!oba tidur, akan menutup mata dan stimulus ke SAR menurun. "SR mengambil alih yang akan menyebebkan tidur dengan mengeluarkan serotonin. Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun.Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh system pengaktivasi retikularis yang merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur.Pusat pengaturan aktivitas kewaspadaan dan tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons.Selain itu, reticular activating system (RAS) dapat memberikan rangsangan visual, pendengaran, nyeri, dan perabaan juga dapat menerima stimulus dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses piker. alam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti norepinefrin. emikian juga pada saat tidur, kemungkinan disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu bulbar synchronizing regional (!SR),sedangkan bangun tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima dipusat otak dan system limbik. engan demikian, sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau dalam perubahan tidur adalah RAS dan !SR.

AS+HAN %EPE,A-ATAN DEN#AN PEMEN+HAN %EB+T+HAN *ST*,AHAT DAN T*D+, MA%A.AH

ole ,ia ,o (a -a'i N*M 11231/1/1/1"

P,0#,AM ST+D* *.M+ %EPE,A-ATAN +N*1E,S*TAS 2EMBE,

2/12

DAFTA, P+STA%A

&smadi. 2002. 4rosedural !epera%atan !onsep dan &plikasi !=M. :akarta( Salemba Medika Mubarak, IGbal H., dan Dahyatin ;. (2007 . 5uku &$ar !ebutuhan =asar Manusia /eori dan &plikasi dalam 4raktik. :akarta( 80D. &limul E, & &3i3. 200.. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Salemba Medika. :akarta. !hair, yani ummul. 20)2."Iaktor'faktor yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan tidur pada pasien preoperasi yang pertamakali dira%at inap diruang bedah rsup dr. M. =$amil padang tahun 20)2". Skripsi. 4adang( Iakultas kepera%atan uni#ersitas andalas. Safrudin &;S., &srin., 8ti 4ur%atiningsih. 2001. Hubungan Kualitas Tidur dengan Lama Hari Dirawat Pasien Gastritis Di Rsu Kebumen. :urnal Ilmiah !esehatan !epera%atan, <olume -, ;o. 2, :uni 2001.

You might also like