You are on page 1of 30

MIKROBIOTA NORMAL PADA TUBUH MANUSIA

Oleh Kelompok 1 Kelas C

PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia secara konstan berhubungan dengan beribu-ribu mikroorganisme. Mikrobe tidak hanya terdapat dilingkungan, tetapi juga menghuni tubuh manusia. Mikrobe yang secara alamiah menghuni tubuh manusia disebut flora normal, atau mikrobiota. Selain itu juga disebutkan bahwa, flora normal adalah kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat pada tubuh manusia normal dan sehat. Kebanyakan flora normal yang terdapat pada tubuh manusia adalah dari jenis bakteri. Namun beberapa virus, jamur, dan protozoa juga dapat ditemukan pada orang sehat. Mikroba normal yang menetap tersebut dapat dikatakan tidak menyebabkan penyakit dan mungkin menguntungkan bila ia berada dilokasi yang semestinya dan tanpa adanya keadaan yang abnormal. Mereka dapat menyebabkan penyakit bila karena keadaan tertentu berada di tempat yang tak semestinya atau bila ada factor predisposisi. Susu merupakan substrat yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Disamping memiliki kadar air yang tinggi, susu juga memiliki pH yang netral dan kaya akan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Golongan mikroorganisme yang umum ditemukan dalam susu adalah bakteri Lactobacillus

dan Streptococcus. Bakteri ini memiliki kemampuan dalam memfermentasi susu menjadi asam susu (asam laktat). Adanya kemampuan dari bakteri Lactobacillus dan Streptococus ini dalam memfermentasi susu dimanfaatkan sebagai dasar dalam proses pembuatan yoghurt. Yoghurt adalah hasil olahan susu yang rasanya asam dan mempunyai karakteristik yang khas serta mempunyai nilai gizi tinggi. Baik sekali diminum setiap hari oleh setiap orang, terutama bagi mereka yang diet dan intoleransi laktosa. Untuk memperoleh yoghurt dengan kualitas yang baik diperlukan susu yang berkualitas baik pula. Susu yang berkualitas baik ini berasal dari hewan yang sehat, mempunyai bau susu yang normal, dan tidak terkontaminasi. Selain itu, kualitas yoghurt yang baik juga turut ditentukan oleh kadar lemak dalam susu, jenis bakteri yang diguankan dalam fermentasi, cara pembuatan, dan cara penyimpanan setelah fermentasi lain dari banyak sumber yang langsung berada di sekeliling bayi yang baru lahir tersebut. Mikroorganisme yang menemukan lingkungan yang sesuai, pada permukaan luar atau dalam tubuh, dengan cepat berbiak dan menetap. Jadi di dalam waktu beberapa jam setelah lahir, bayi memperoleh flora mikrobe yang akan menjadi mikrobiota yang asli. Setiap bagian tubuh manusia, dengan kondisi lingkungan yang khusus, dihuni berbagai macam mikroorganisme tertentu. Sebagai contoh, di rongga mulut berkembang populasi mikrobe alamiah yang berbeda dengan yang ada di usus. Dalam waktu singkat, bergantung

Flora Normal Tubuh Manusia Pengertian Flora Normal Tubuh Manusia (Mikrobiota) Mikrobiota Normal merupakan mikroorganisme yang tidak hanya terdapat dilingkungan tetapi juga menghuni tubuh manusia. Asal Mula Mikrobiota Manusia Pada keadaan alamiah,janin manusia mula-mula memperoleh mikroorganisme ketika lewat sepanjang saluran lahir. Jasad-jasad renik itu diperolehnya melalui kontak permukaan, penelanan atau penghisapan. Mikrobe-mikrobe ini segera disertai oleh mikrobe-mikrobe

kepada faktor-faktor seperti berapa seringnya dibersihkan, nutrisinya, penerapan prinsip-prinsip kesehatan, serta kondisi hidup, maka anak tersebut akan mempunyai mikrobiota normal yang macamnya sama seperti yang ada pada orang dewasa. Penggolongan Flora Normal Tubuh Manusia Flora normal tubuh manusia berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous) yaitu mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. Flora normal yang lainnya bersifat mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini

umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi burukdarilingkungannya. Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis, Pityrosporum ovale, Candida albicans. 2.Mikroorganisme sementara (transient flora) Yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit. Contohnya : Escherichia coli, Salmonella sp, Shigella sp, Clostridium perfringens, Giardia lamblia, virus Norwalk dan virus hepatitis A.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehadiran flora normal pada tubuh manusia : 1. Nutrisi 2. Kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan) 3. Kondisi hidup 4. Penerapa prinsip-prinsip kesehatan Flora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian tubuh manusia yang kontak langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital, mata, dan telinga. 1. Kulit Kulit secara konstan berhubungan dengan bakteri dari udara atau dari benda-benda, tetapi kebanyakan bakteri ini tidak tumbuh pada kulit karena kulit tidak sesuai untuk pertumbuhannya (Michael J. Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan, DasarDasar Mikrobiologi , 2008 :548). Kulit manusia terlihat lebih mudah pecah atau rusak bila dibandingkan dengan kulit hewan, seperti badak, gajah, dan kura -kura. Namun kulit manusia memiliki sifat sebagai pertahanan (barier) yang

sangat efektif terhadap infeksi. Dalam kenyataanya, tidak ada bakteri yang dapat menembus kulit utuh yang telanjang tanpa pelindung (univesitas muhammadiyah yogyakarta.ac.id). Mikroflora normal kulit terutama terdiri dari bakteri gram positif. Tetapi bakteri gram negatif seperti Escherichia coli yang habitatnya ada di dalam usus manusia, juga bisa terdapat pada kulit manusia karena adanya kontaminasi kotoran manusia. Walaupun ada pertahanan tersebut di atas, beberapa bakteri patogen dapat berkolonisasi sementara pada kulit dan dapat mengambil manfaat dari luka yang ada pada permukaan kulit untuk memperoleh jalan masuk ke jaringan yang ada di bawah kulit. Di bawah kulit, mereka akan menghadapi sejumlah sel yang telah terspesifikasi yang disebut dengan skin -associated lymphoid tissue (SALT). Fungsi SALT adalah mencegah bakteri patogen tidak sampai ke area yang lebih jauh di bawah kulit dan mencegah mereka

tidak sampai ke aliran darah. Relatif sedikit yang diketahui tentang sel sel yang menyusun SALT. Salah satu tipe selnya adalah sel yang memaparkan antigen yang terspesialisasi yang membantu tipe sel yang lain, specialized skinseeking lymphocyte, untuk memproduksi antibodi. Sel -sel limfosit tersebut juga memproduksi sitokin, protein yang merangsang sel -sel dari sistem imun dan memiliki sejumlah efek lain. Komponen SALT yang lain adalah keratinosit yang banyak terdapat pada lapisan epidemis dan bertanggung jawab untuk memelihara lingkungan mikrokulit yang bersifat asam. Keratinosit memproduksi sitokin dan juga mampu untuk ingesti dan membunuh bakteri. 2. Hidung dan Nasofaring (nasopharynx) Flora utama hidung terdiri dari korinebakteria, stafilokokus dan streptokokus (Jawetz, Melnick, dan Adelbergs, Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology), 2005: 280)

. Dalam hulu kerongkongan hidung, dapat juga dijumpai bakteri Branhamellacatarrhalis (suatu kokus gram negatif) dan Haemophilus influenzae(suatu batanggram negatif). Pemusnahan flora normal faring dengan penisilin dosis tinggi dapat menyebabkan over growth: bakteria negatif Gram seperti Escherichia coli, Klebsiella, Proteus, Pseudomonas atau jamur. 3. Mulut Kelembapan yang paling tinggi, adanya makanan terlarut secara konstan dan juga partikelpartikel kecil makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri. Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam; banyak bergantung pada kesehatan pribadi masing -masing individu. (Michael J. Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan, Dasar-Dasar Mirobiologi, 2008: 549). Diperolehnya mikrobiota mulut. Pada waktu lahir, rongga mulut pada hakikatnya merupakan suatu inkubator

yang steril, hangat, dan lembap yang mengandung sebagai substansi nutrisi. Air liur terdiri dari air, asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan senyawasenyawa anorganik. Jadi, air liur merupakan medium yang kaya serta kompleks yang dapat dipergunakan sebagai sumber nutrien bagi mikrobe pada berbagai situs di dalam mulut. (Michael J. Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan, Dasar-Dasar Mirobiologi, 2008: 549-550). Beberapa jam sesudah lahir, terdapat peningkatan jumlah mikroorganisme sedemikian sehingga di dalam waktu beberapa hari spesies bakteri yang khas bagi rongga mulut menjadi mantap. Jasad-jasad renik ini tergolong ke dalam genus Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces,da n Lactobacillus. (Michael J.Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan,Dasar-Dasar Mirobiologi, 2008: 551). Jumlah dan macam spesies ada hubungannya dengan nutrisi bayi

serta hubungan antara bayi tersebut dengan bayinya, pengasuhnya, dan benda-benda seperti handuk serta botol-botol susunya. Spesies satu-satunya yang selalu diperoleh dari rongga mulut, bahkan sedini hari kedua setelah air, ialah Streptococcus. Sampai munculnya gigi, kebanyakan mikroorganisme di dalam mulut adalah aerob atau anaerob fakultatif. Ketika gigi pertama muncul, anaerob obligat seperti Bacteroides dan bakteri fusiform (Fusiobacterium sp.), menjadi lebih jelas karena jaringan di sekitar gigi menyediakan lingkungan anae robik. (Michael J. Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan, Dasar-Dasar Mirobiologi, 2008: 552). Gigi itu sendiri merupakan tempat bagi menempelnya mikrobe. Ada dua spesies bakteri yang dijumpai berasosiasi dengan permukaan gigi: Streptococcus sanguis dan S. mutans (penyebab) utama kerusakan gigi, atau pembusuk gigi. Tertahannya kedua spesies ini pada permukaan

gigi merupakan akibat sifat adhesif baik dari glikoprotein liur maupun polisakaride bakteri. Sifa t menempel ini sangat penting bagi kolonialisasi bakteri di dalam mulut. Glikoprotein liur mampu menyatukan bakteri -bakteri tertentu dan mengikat mereka pada permukaan gigi. Plak adalah sebuah film/lapisan sel bakteri, yang berlabuh di sebuah matriks polisakarida disekresi oleh mikroorganisme. Apabila gigi tidak dibersihkan secara teratur, plak dapat terbentuk dengan cepat dan aktivitas bakteri tertentu, terutama Streptococcus mutans, dapat menyebabkan kerusakan gigi (rongga). Karies merupakan suatu kerusakan gigi yang dimulai dari permukaan dan berkembang ke arah dalam. Terjadinya karies juga tergantung pada faktorfaktor genetik, hormonal, gizi, dan faktor lainnya. Pengendali karies gigi meliputi pembuangan plak, pembatasan ma kanan yang mengandung sukrosa, gizi yang

baik mengandung cukup protein dan pengurangan pembentukan asam dalam mulut dengan cara membatasi keberadaankarbohidrat dan pembersihan mulut yang sering. Pemakaian flourida pada gigi atau peningkatan jumlah fluor p ada air mengakibatkan peningkatan resistensi email terhadap asam. Pengendalian penyakit periodontal memerlukan pembuangan karang gigi dan kebersihan mulut. 4. Orofaring (oropharinx) Orofaring (bagian belakang mulut juga dihuni sejumlah besar bakteri Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dan juga difteroid. Tetapi kelompok bakteri terpenting yang merupakan penghuni asli orofaring ialah streptokokus hemolitik, yang juga dinamakan Streptokokus viridans. Biakan yang ditumbuhkan dari orofaring juga akan memperlihatkan adanya Branchamella catarrhalis, spesies Haemophilus, serta gular galur pn

eumokok us avirulen (Streptococcus pneumonia). Bagian terdalam saluran pernapasan (ranting tenggorok atau bronkiole yang lebih halus serta alveoli atau gelembung paru -paru) tidak mengandung mikroorganisme. Hal ini disebabkan karena saluran pernapasan berlapiskan silia, yaitu embel-embel seperti rambut, yang menyapu mikroorganisme dan bahan bahan lain dari bagian sebelah dalam saluran ke bagian sebelah atas untuk dibuang. Rambut bersama dengan lendir di dalam lubang hidung itulah yang pertama-tama membantu melindungi saluran pernapasan dengan cara menyaring bakteri dari udara yang dihirup. 5. Perut Isi perut yang sehat pada praktisnya steril karena adanya asam hidroklorat di dalam sekresi lambung. Setelah ditelannya makanan, jumlah bakteri bertambah tetapi segera menurun kembali dengan disekresikannya

getah lambung dan pH zat alir perut pun menurun. 6. Usus Kecil Usus kecil bagian atas (atau usus dua belas jari) mengandung beberapa bakteri. Di antara yang ada, sebagian besar adalah kokus dan basilus gram positif. Di dalam jejunum atau usus halus kosong (bagian kedua usus kecil, di antara usus dua belas jari dan ileum atau usus halus gelung) kadang kala dijumpai spesiesspesies enterokokus, laktobasilus, dan difteroid. Khamir Candida albicans dapat juga dijumpai pada bagian usus kecil ini. Pada bagian usus kecil yang jatuh (ileum), mikrobiota mulai menyerupai yang dijumpai pada usus besar. Bakteri anaerobik dan enterobakteri mulai nampak dalam jumlah besar. 7. Usus Besar Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikrobe yang terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di dalam spesimen tinja adalah kurang

lebih 1012 organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik yang ada meliputi spesies Bacteroides (B. fragilis, B. melaninogenicus, B. oralis) dan Fusobacterium. Basilus gram positif diwakili oleh spesiesspesies Clostridium (termasukCl. P e rfri ng en s yang mempunyai kaitan dengank elemayuh, suatu infeksi jaringan disertai gelembung gas dan keluar nanah). sertaspesies-spesies Lactobacillus. Flora saluran pencernaan berperan dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam empedu, absorpsi zat makanan serta antagonis mikroba patogen. 8. Saluran Kemih Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan kandung kemih bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada umunya dijumpai pada uretra (saluran dari kandung kemih ke luar) bagian bawah baik pada pria maupun wanita. Tetapi jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih, agaknya

disebabkan efek antibakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan seringnya epitelium terbilas oleh air seni. Ciri populasi ini berubah menurut variasi daur haid. Penghuni utama vagina dewasa adalah laktobasilus yang toleran terhadap asam. Bakteri ini mengubah glikogen yang dihasilkan epi telium vagina, da n di dalam proses tesebut menghasilkan asam. Penumpukan glikogen pada dinding vagina disebakan oleh kegiatan indung telur; hal ini tidak dijumpai sebelum masa akil balig ataupun setelah menopause (mati haid). Sebagai akibat perombakan glikogen, maka pH di dalam vagina terpelihara pada sekitar 4.4 sampai 4,6. Mikrooganisme yang mampu berkembang baik pada pH rendah ini dijumpai di dalam vagina dan mencakup enterokokus, Candida albicans , dan sejumlah besar bakteri anaerobik. Sistem urinari dan genital secara anatomis terletak berdekatan, suatu penyakit

yang menginfeksi satu sistem akan mempengaruhi siste m yang lain khususnya pada laki-laki. Saluran urin bagian atas dan kantong urine steril dalam keadaan normal. Saluran uretra mengandung mikroorganisme seperti Streptococcus, Bacteriodes, Mycobacterium, Neisseria dan enterik. Sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan pada urin merupakan kontaminasi dari flora normal yang terdapat pada kulit. Keberadaan bakteri dalam urine belum dapat disimpulkan sebagai penyakit saluran urine kecuali jumlah mikroorganisme di dalam urine melebihi 105 sel/m l (universitasmuhammadiyahyogy akarta.ac.id). 9. Mata (Konjungtiva) dan Telinga Mikroorganisme konjungtiva terutama adalah difteroid (Coynebacterium xerosis), S.epidermidis dan streptokukus non hemolitik. Neiseria dan basil gram negatif yang menyerupai spesies Haemophilus (Moraxella) seringkali juga ada. Flora konjungtiva dalam

keadaan normal dikendalikan oleh aliran air mata, yang mengandung lisozim. Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit. Dapat dijumpai Streptococcus pneumonia, batang gram negatif termasuk Pseudomonasaeruginosa, Staphylococcus aureusdan kadangkadang Mycobacterias aprofit. Telinga bagian tengah dan dalam biasanya steril. 10.Bakteri di Darah dan jaringan Pada keadaan normal darah dan jaringan adalah steril. Kadangkadang karena manipulasi sederhana seperti mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi, flora komensal dari mulut dapat masuk ke jaringan atau darah. Dalam keadaan normal mikroorganisme tersebut segera dimusnahkan oleh sistem kekebalan tubuh. Hal seperti itu dapat terjadi pula dengan flora faring, saluran cerna dan saluran kemih. Pada keadaan abnormal seperti adanya katup jantung abnormal, atau protesa lain, bakteremia di atas dapat mengarah

pada pembentukan koloni dan infeksi. Peran Flora Normal Tubuh Manusia Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh bersifat komensal. Pertumbuhan pada bagian tubuh tertentu bergantung pada faktorfaktor biologis seperti suhu, kelembapan dan tidak adanya nutrisi tertentu serta zat-zat penghambat. Keberadaan flora tersebut tidak mutlak dibutuhkan untuk kehidupan karena hewan yang dibebaskan (steril) dari flora tersebut, tetap bisa hidup. Flora yang hidup di bagian tubuh tertentu pada manusia mempunyai peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan hidup secara normal. Beberapa anggota flora tetap di saluran pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan. Flora yang menetap diselaput lendir (mukosa) dan kulit dapat mencegah kolonialisasi oleh bakteri patogen dan mencegah penyakit akibat gangguan bakteri. Mekanisme gangguan ini tidak jelas. Mungkin melalui kompetisi pada reseptor atau tempat pengikatan pada sel penjamu, kompetisi untuk zat makanan, penghambatan oleh produk

metabolik atau racun, penghambatan oleh zat antibiotik atau bakteriosin (bacteriocins). Selain itu, diperkirakan bahwa stimulasi antigenik dilepaskan oleh flora adalah penting untuk perkembangan sistem kekebalan tubuh normal. Sebaliknya, flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu. Berbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive) karena hambatan-hambatan yang diperankan oleh lingkungan. Jika hambatan dari lingkungan dihilangkan dan masuk le dalam aliran darah atau jaringan, organisme ini mungkin menjadi patogen. Spesies Bacteroides merupakan flora tetap yang paling sering dijumpai di usus besar dan tidak membahayakan pada tempat tersebut. Tetapi jika masuk ke rongga peritoneum atau jaringan panggul bersama dengan bakteri lain akibat trauma, mereka menyebabkan supurasi dan bakterimia. Terdapat banyak contoh tetapi yang penting adalah flora normal tidak berbahaya dan dapat bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau tidak ada kelainan yang menyertainya. Mereka dapat

menimbulkan penyakit jika berada pada lokasi yang asing dalam jumlah banyak dan jika terdapat faktor-faktor predisposisi. Streptococcus viridians, bakteri yang tersering ditemukan di saluran nafas atas, bila masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi dapat sampai ke katup jantung yang abnormal dan mengakibat kan subacute bacterial endocarditis. Bacteroides yang normal terdapat di kolon dapat menyebabkan peritonitis mengikuti suatu trauma Spesies Bacteroides merupakan flora tetap yang paling sering dijumpai di usus besar dan tidak membahayakan pada tempat tersebut. Tetapi jika masuk ke rongga peritoneum atau jaringan panggul bersama dengan bakteri lain akibat trauma, mereka menyebabkan supurasi dan bakterimia. Terdapat banyak contoh tetapi yang penting adalah flora normal tidak berbahaya dan dapat bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau tidak ada kelainan yang menyertainya. Mereka dapat menimbulkan penyakit jika berada pada lokasi yang asing dalam jumlah banyak dan jika terdapat faktor-faktor predisposisi.

Jalan Masuk Mikroorganisme Ke Tubuh Inang Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan, misalnya melalui membran mukosa, kulit, ataupun rute parental. Banyak bakteri dan virus memiliki akses memasuki tubuh inang melalui membran mukosa saluran pernafasan, gastrointestinal, saluran genitourinari, konjungtiva, serta membran penting yang menutupi bola mata dan kelopak mata. a. Saluran pernafasan Saluran pernafasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme infeksius. Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk partikel debu. Penyakit yang muncul umumnya adalah pneumonia, campak, tuberkulosis, dan cacar air. b. Saluran pencernaan Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan makanan atau minuman dan melalui jari tangan yang terkontaminasi mikroorganisme patogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan

dihancurkan oleh asam klorida (HCL) dan enzim-enzim di lambung, atau oleh empedu dan enzim di usus halus. Mikatroorganisme yang berahan dapat menimbulkan penyakit. Misalnya demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera. Patogen ini selanjutnya dikeluarkan melalui feses dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya melalui air, makanan, atau jari-jari tangan yang terkontaminasi. c. Kulit Kulit sangat penting sebagai pertahanan terhadap penyakit. Kulit yang tidak mengalami perlukaan tidak dapat dipenetrasi oleh mayoritas mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme memasuki tubuh melalui daerah terbuka pada kulit, folikel rambut, maupun kantung kelenjar keringat. Mikroorganisme lain memasuki tubuh inang pada saat berada di jaringan bawah kulit atau melalui penetrasi atau perlukaan membran mukosa. Rute ini disebut rute perenteral. Suntikan, gigitan, potongan, luka, atau pembedahan

dapat membuka rute infeksi parenteral. d. Rongga mulut Pada permukaan rongga mulut terdapat banyak koloni mikroorganisme. Salah satu penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi mikroorganisme adalah karies gigi. Karies gigi diawali akibat pertumbuhan Streptococcus mutans dan spesies Streptococcus lainnya pada permukaan gigi. Hasil fermentasi metabolism menghidrolisis sukrosa menjadi komponen monosakarida, fruktosa, dan glukosa. Enzim glukosiltransferasi selanjutnya merakit glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama yang difermentasi menjadi asam laktat. Akumulasi bateri dan dekstran menempel pada permukaan gigi dam membentuk plak gigi. Populasi bakteri plak didominasi oleh Streptococcus dan anggota Actinomyces. Karena plak sangat tidak permeabelm terhadap saliva, maka asam laktat yang diproduksi oleh bakteri tidak dilarutkan atau

dinetralisasi dan secara perlahan akanmelunakkan enamel gigitepat plak tersebut melekat. Interaksi Antara Flora Normal dengan Inangnya Pada kenyataannya, tidak banyak yang diketahui tentang sifat hubungan antara manusia dan flora normal mereka, tetapi mereka dianggap sebagai interaksi dinamis daripada saling asosiasi ketidak pedulian. Baik host dan bakteri berpikir untuk memperoleh manfaat dari satu sama lain, dan asosiasi, untuk sebagian besar, mutualistik. Flora normal berasal dari host mereka pasokan nutrisi, lingkungan yang stabil, perlindungan dan transportasi. Host memperoleh dari flora normal tertentu manfaat nutrisi dan pencernaan, stimulasi dari kegiatan pembangunan dan sistem imun, dan perlindungan melawan kolonisasi dan infeksi oleh mikroba patogen. Sementara sebagian besar kegiatan manfaat flora normal tuan rumah mereka, sebagian dari flora normal adalah parasit (hidup di atas biaya tuan rumah mereka), dan beberapa bersifat patogen (mampu menghasilkan

penyakit). Penyakit yang dihasilkan oleh flora normal di tuan rumah mereka dapat disebut penyakit endogen. Kebanyakan endogen bakteri penyakit infeksi oportunistik, yang berarti bahwa organisme harus diberi kesempatan khusus kelemahan atau membiarkan-down dalam pertahanan host untuk menginfeksi . Contoh dari infeksi oportunistik bronkitis kronis pada perokok dimana bakteri flora normal dapat menyerang paru-paru melemah. Kadang-kadang hubungan antara anggota flora normal yang inangnya tidak dapat diuraikan. Seperti hubungan dimana tidak ada manfaat jelas atau membahayakan organisme baik selama hubungan mereka disebut sebagai hubungan teman semakan. Banyak flora normal yang tidak dominan dalam habitat mereka, walaupun selalu hadir dalam jumlah yang rendah, dianggap sebagai teman semakan bakteri. Namun, jika dugaan hubungan teman semakan mempelajari secara mendetail, parasit atau karakteristik mutualistic sering muncul. Jaringan kekhususan Sebagian besar anggota flora bakteri normal

lebih memilih untuk menjajah jaringan tertentu dan bukan yang lain. Ini kekhususan jaringan biasanya disebabkan oleh sifat-sifat baik dari tuan rumah dan bakteri. Biasanya, bakteri spesifik menjajah jaringan tertentu oleh satu atau lain mekanisme ini. 1. Tissue tropism Tissue tropism adalah bakteri preferensi atau kesukaan untuk jaringan tertentu untuk pertumbuhan. Salah satu penjelasan untuk jaringan tropism adalah bahwa tuan rumah menyediakan nutrisi penting dan faktor pertumbuhan bakteri, selain cocok oksigen, pH, dan suhu untuk pertumbuhan. Lactobacillus acidophilus, informal dikenal sebagai Doderleins bacillus colonizes vagina karena dihasilkan glikogen yang menyediakan bakteri dengan sumber gula yang mereka memfermentasi untuk asam laktat. 2. Spesifik kepatuhan Kebanyakan bakteri dapat menjajah suatu jaringan atau situs tertentu karena mereka dapat mematuhi bahwa situs dalam

jaringan atau cara tertentu yang melibatkan interaksi kimia yang saling melengkapi antara dua permukaan. Khusus biokimia kepatuhan melibatkan interaksi antara komponen permukaan bakteri (ligan atau adhesins) dan molekul reseptor sel inang. Komponen bakteri yang menyediakan molekul adhesins adalah bagian dari kapsul mereka, fimbriae, atau dinding sel. Reseptor pada sel manusia atau jaringan molekul glikoprotein biasanya terletak pada host permukaan sel atau jaringan. Khusus kepatuhan melibatkan interaksi kimia yang saling melengkapi antara sel inang atau jaringan permukaan dan permukaan bakteri. Dalam bahasa medis mikrobiologi, bakteri adhesin melekat kovalen ke host reseptor sehingga bakteri dermaga itu sendiri pada host permukaan. Adhesins dari sel-sel bakteri adalah komponen kimia kapsul, dinding sel, pilus atau fimbriae. Host reseptor glikoprotein biasanya terletak pada membran sel atau jaringan permukaan. Beberapa

contoh situs adhesins dan lampiran khusus digunakan untuk ketaatan pada jaringan manusia dijelaskan dalam tabel di bawah ini. 3. Biofilm pembentukan. Beberapa bakteri asli mampu membangun biofilm pada permukaan jaringan, atau mereka mampu menjajah sebuah biofilm dibangun oleh spesies bakteri lain. Banyak biofilm adalah campuran mikroba, walaupun salah satu anggota bertanggung jawab untuk menjaga dan biofilm dapat mendominasi. Biofilm biasanya terjadi ketika salah satu spesies bakteri atase khusus atau non spesifik ke permukaan, dan kemudian mengeluarkan lendir karbohidrat (exopolymer) yang imbeds menarik bakteri dan mikroba lain ke biofilm untuk perlindungan atau keuntungan nutrisi. Biofilm klasik yang melibatkan komponen flora normal rongga mulut adalah pembentukan plak gigi pada gigi. Plak adalah biofilm dibangun secara alami, di mana konsorsium bakteri dapat mencapai

ketebalan 300-500 sel pada permukaan gigi. Ini subjek akumulasi gigi dan jaringan gingiva konsentrasi tinggi metabolit bakteri, yang mengakibatkan penyakit gigi. Permukaan kulit itu sendiri terdiri dari beberapa lingkungan yang berbeda. Bidang seperti aksila (ketiak), perineum (pangkal paha) dan ujung jaring biasanya menyediakan daerah lembab untuk pertumbuhan bakteri. Ini hutan tropis sering lingkungan pelabuhan terbesar di antara keanekaragaman flora kulit. Khas organisme meliputi Staphylococcus aureus, Corynebacterium dan beberapa bakteri Gram-negatif. Sebagian besar permukaan kulit manusia, bagaimanapun, adalah jauh lebih kering dan ini sebagian besar dihuni oleh Staphylococcus epidermidis dan Propionobacterium. Streptococcus mendominasi dalam rongga mulut dan nasofaringeal daerah tetapi juga dapat menemukan Anaerob lain dan spesiesNeisseria. Banyak potensi patogen juga dapat ditemukan di nasofaring individu yang sehat, menyediakan reservoir

untuk infeksi lain. Patogen ini termasuk Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis dan Haemophilus influenzae. Saluran pencernaan adalah lingkungan yang agak memusuhi bagi mikroorganisme namun sebagian besar flora normal kita mendiami wilayah ini dari tubuh. Bahkan, usus mungkin mengandung 109 untuk 1011 bakteri per gram bahan. Sebagian besar (95 99,9%) diantaranya Anaerob, diwakili oleh Bacteroides, Bifidobacterium, streptokokus anaerob dan Clostridium. Organisme ini menghambat pertumbuhan patogen lain, tetapi beberapa dapat oportunistik (misalnya C. difficile dapat menghasilkan pseudomembranosa kolitis). Urogenital. Saluran urogenital biasanya steril dengan pengecualian vagina dan distal 1 cm dari uretra. Berbagai anggota dari genusLactobaci ll us menonjol dalam vagina. Organisme ini umumnya lebih rendah pH sekitar 4-5, yang optimal untuk lactobacilli tetapi penghambatan untuk

pertumbuhan bakteri lainnya. Hilangnya efek perlindungan ini oleh terapi antibiotik dapat menyebabkan infeksi olehCandida ( ragi infeksi). Uretra sebagian besar kulit dapat mengandung mikroorganisme termasuk Staphylococci, Streptokokus dan Diphtheroid. Mikroorganisme tidak saja terdapat dan hidup di lingkungan, akan tetapi juga di tubuh manusia. Tubuh manusia tidaklah steril atau bebas dari mikroorganisme, begitu manusia dilahirkan ia langsung berhubungan dengan mikroorganisme. Mikroorganisme yang secara alamiah terdapat di tubuh manusia disebut flora normal atau mikrobiota. MEKANISME PATOGENISITAS Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh bersifat komensal. Pertumbuhan pada bagian tubuh tertentu bergantung pada faktor faktor biologis seperti suhu, kelembapan dan tidak adanya nutrisi tertentu serta zat -zat penghambat. Keberadaan flora tersebut tidak mutlak dibutuhkan untuk kehidupan karena

hewan yang dibebaskan (steril) dari flora tersebut, tetap bisa hidup. Flora yang hidup di bagian tubuh tertentu pada manusia mempunyai peran penting dalam mempertahankan kesehatan dan hidup secara normal. Beberapa anggota flora tetap di saluran pencernaan mensintesis vitamin K dan penyerapan berbagai zat makanan. Flora yang menetap diselaput lendir (mukosa) dan kulit dapat mencegah kolonialisasi oleh bakteri patogen dan mencegah penyakit akibat gangguan bakteri. Mekanisme gangguan ini tidak jelas. Mungkin melalui kompetisi pada reseptor atau tempat pengikatan pada sel penjamu, kompetisi untuk zat makanan, penghambatan oleh produk metabolik atau racun, penghambatan oleh zat antibiotik atau bakteriosin (bacteriocins). Supresi flora normal akan menimbulkan tempat kosong yang cenderung akan ditempati oleh mikroorganisme dari lingkungan atau tempat lain pada tubuh. Beberapa bakteri bersifat oportunis dan bisa menjadi patogen. Selain itu, diperkirakan bahwa stimulasi antigenik dilepaskan oleh flora adalah penting untuk perkembangan sistem kekebalan

tubuh normal. Sebaliknya, flora normal juga dapat menimbulkan penyakit pada kondisi tertentu. Berbagai organisme ini tidak bisa tembus (non-invasive) karena hambatan-hambatan yang diperankan oleh lingkungan. Jika hambatan dari lingkungan dihilangkan dan masuk le dalam aliran darah atau jaringan, organisme ini mungkin menjadi patogen. Streptococcus viridians, bakteri yang tersering ditemukan di saluran nafas atas, bila masuk ke aliran darah setelah ekstraksi gigi atau tonsilektomi dapat sampai ke katup jantung yang abnormal dan mengakibat kan subacute bacterial endocarditis. Bacteroides yang normal terdapat di kolon dapat menyebabkan peritonitis mengikuti suatu trauma Spesies Bacteroides merupakan flora tetap yang paling sering dijumpai di usus besar dan tidak membahayakan pada tempat tersebut. Tetapi jika masuk ke rongga peritoneum atau jaringan panggul bersama dengan bakteri lain akibat trauma, mereka menyebabkan supurasi dan bakterimia. Terdapat banyak contoh tetapi yang penting adalah flora normal tidak berbahaya dan dapat

bermanfaat bagi tubuh inang pada tempat yang seharusnya atau tidak ada kelainan yang menyertainya. Mereka dapat menimbulkan penyakit jika berada pada lokasi yang asing dalam jumlah banyak dan jika terdapat faktorfaktor predisposisi. Bakteri Dalam Mikrobiologi Kesehatan Bakteri juga dapat memberikan manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah: Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotic chloramphenicol Penicillium,menghasilkan antibiotik penisilin Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.

Terlepas dari peranannya dalam menghasilkan antibiotik, banyak jenis bakteri yang justru bersifat patogen. Pada manusia, beberapa jenis bakteri yang sering kali menjadi agen penyebab penyakit adalah: Salmonella enterica subspesies I serovar Typhi yang menyebabkan penyakit tifus, Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC, Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus. Bakteri patogen juga dapat menyerang hewan ternak, seperti Brucella abortus yang menyebabkan brucellosis pada sapi dan Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks. Pernah lihat iklan minuman kesehatan, susu, atau yoghurt yang menghubung-hubungkan pencernaan kita dengan bakteri bersahabat. Bakteri-bakteri baik itu adalah sahabat dan pelindung perut kita. lactobacillus acidophilus dan bifidobacteria (bifidus). Sebenarnya bakteri baik ini jumlahnya paling banyak di usus kita dibanding bakteri lainnya.Jumlah yang

berkurang, akan membuat keseimbangan tubuh terganggu. Karena terjadi pembusukan dan penimbulan toksin di kolon. Kita pun jadi rentan terhadap penyakit dan akan semakin sering mengalami gangguan fisik yang diakibatkan bakteri tak bersahabat. Asidofilusdan bifidus sangat penting dijaga karena dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga pencernaan kita agar selalu prima. Selain itu bakteri ini menghasilkan vitamin B esensial. Fungsi paling sakti lainnya adalah kemampuannya menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit. Manfaat bakteri bersahabat yang paling sentral untuk tubuh manusia : Memulihkan dan mengatur usus dari kerja berat. Bakteri ini sangat baik bagi mereka yang mengalami sembelit dan sindrom iritasi usus. Bakteri ini juga mencegah dan mengobati diare yang ditimbulkan oleh antibiotik. Sebagai eliminator racun. Bakteri ini menonaktifkan senyawa toksik seperti nitrat, yang dihasilkan

mikroorganisme lain dan makanan. Membantu pembentukan enzim laktase. Enzim ini berfungsi mencerna susu dan produk susu yang merupakan makanan tak bersahabat bagi perut. Banyak orang yang dapat mulai menoleransi produk susu dalam jumlah terbatas, jika mereka menambahkan bakteri bersahabat ke dalam diet mereka. Pelindung sistem imun. Bakteri ini membantu merangsang pembentukan antibodi yang mencegah pertumbuhan kelebihan mikroorganisme berbahaya seperti kandida, H.pylori, E.coli, dan salmonela, yang dapat mengambil alih usus dan menimbulkan kekacauan dalam pencernaan kita. Mencegah timbul atau kambuhnya infeksi saluran kemih dan vagina (terutama setelah mendapat antibiotik). Meningkatkan perlindungan terhadap patogen, virus, dan bakteri (flu, masuk angin, keracunan makanan).

Memulihkan keseimbangan usus setelah pemberian antibiotik, obat, kemoterapi/radiasi, pemilihan makanan yang salah. Mencegah pembentukan gas akibat proses pembusukan dan peragian. Mengharumkan napas. Jika kolon Anda dipenuhi bakteri tak bersahabat, gas-gas yang dihasilkan oleh mereka dapat diserap ke dalam aliran darah dan dibawa ke paru-paru untuk dikeluarkan. Ubahlah keseimbangan bakteri usus Anda dan napas Anda akan menjadi lebih segar. Memperindah dan menghaluskan kulit. Kulit kita bermasalah salah satunya juga karena manifestasi bakteri. Toksin yang terangkat ke kulit sumber penyebab jerawat, melasma, diskolorasi kulit, dan psoriasis. Dengan berjayanya bakteri bersahabat, kelainankelainan kulit ini akan mereda. Jamur Dalam Mikrobiologi Kesehatan 1) peran menguntungkan

berperan dalam industri antibiotik, antibiotik ini dihasilkan oleh fungi Penicllium notatu. 2) peran merugikan Fungi juga dapat berperan sebagai agen penyebab penyakit. Fungi pada umumnya lebih sering menyebabkanpenyakit pada tumbuhan dibanding pada hewan atau manusia. Fungi dapat menghasilkan racun, racun yang dihasilkan beberapa fungi seperti seperti Amanita phalloides, A. muscaria maupun Aspergillus flavus (menghasilkan aflatoksin), dapat sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan penyakit kronis seperti kanker dan bahkan kematian. Alga dalam mikrobiologi kesehatan Dalam bidang kesehatan, protista fotosintetik telah dikenal memiliki berbagai khasiat dan digunakan dalam pembuatan berbagai obat-obatan. Misalnya : Chlorella : yang telah diketahui mengandung klorofil 23 persen dari beratnya, protein 5560 persen, vitamin C, vitamin E, kalsium,

kalium, dan magnesium serta berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah tinggi, memperbaiki pencernaan, mendorong pertumbuhan bakteri yang bermanfaat dalam usus, menanggulangi sembelit, mencegah sakit maag, dan mencegah tumor. Porphyra tenerakijellum : yang bermanfaat untuk suplemen kesehatan, Laminaria digitalis dan Macrocystis pyrifera : sebagai penghasil iodium untuk mengobati penyakit gondok, Laminaria sp. : sebagai bahan pembuatan pil, tablet antibiotik, dan salep, Eucheuma spinosum, Gelidium, Gracillaria lichenoides, Agardhiella : sebagai obat pencahar (laksatif), dan Dunaliella sp. : yang digunakan sebagai sumber beta-karoten yang bermanfaat untuk mencegah berbagai kanker termasuk kanker paru-paru. Kombu yang berasal dari Laminaria japonica memiliki kandungan serat, zat besi, kalsium dan iodium yang cukup tinggi serta konon dapat

menurunkan tekanan darah tinggi dan mencegah diabetes melitus. Protozoa Dalam Mikrobiologi Kesehatan 1. Peran yang menguntungkan Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton yang menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia. Peran protozoa lainnya adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena protozoa merupakan pemangsa bakteri.Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok. Bakteri usus Misalnya bakteri Escherecia coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12,

dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selulosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus. Beberpa bakteri yang terdapat diusus yaitu : Bakteri penghasil Antibiotik Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah: Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin Bacillus polymixa, menghasilkan polimixin Streptomycesgriseus menghasilkan streptomisin

Streptomyces venezuelae menghasilkan kloramfemikol 2. Peran yang merugikan Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit. Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab penyakit antara lain: - Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis; - Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria; - Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur; - Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar; - Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelamin wanita; - Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri. Prebiotik dan Probiotik Prebiotik

Prebiotik adalah bahan pangan yang tidak tercerna di dalam tubuh atau nondigestible food ingredient yang bertugas memicu aktivitas dan pertumbuhan yang selektif terhadap satu jenis atau lebih bakteri penghuni kolon yang bermanfaat (Salminen et al., 1998; Gibson dan Fuller, 2000; Surono, 2004). Prebiotik harus memenuhi ketentuan diantaranya tidak dihidrolisis dan diserap di bagian usus halus atau usus besar, merupakan substrat yang selektif untuk satu atau sejumlah mikroflora yang menguntungkan kolon dan mampu mengubah mikroflora kolon menjadi komposisi yang menguntungkan kesehatan (Scientific Press, 2000). Menurut Surono (2004), di dalam usus besar, bahan prebiotik akan difermentasi oleh bakteri probiotik terutama Bifidobacterium dan Lactobacillus dan menghasilkan asam lemak rantai pendek dalam bentuk asam asetat, propionat, butirat, L-laktat, CO2 dan

hidrogen. Asam lemak rantai pendek tersebut dapat dipakai sebagai sumber energi oleh tubuh. Probiotik Probiotik adalah istilah yang digunakan pada mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lain/inangnya beberapa contoh pada makanan suplemen diet yang mengandung bakteri berguna dengan asam laktat bakteri (lactic acid bacteria LAB) sebagai mikroba yang paling umum dipakai. Selain menyediakan rasa asam yang unik dari dairy food fermentasi seperti susu fermentasi, tapi juga berperan sebagai penyedia, dengan cara mengurangi pH dan membuat kesempatan organisme merugikan untuk tumbuh lebih sedikit. Banyak probiotik disediakan dalam sumber alaminya seperti Lactobacillus pada yoghurt dan sauerkraut.

Peranan bakteri yang menguntungkan dalam bidang pangan 1. Pembuatan produk pangan dengan menggunakan mikroorganisme Dalam bidang pangan, terdapat banyak penerapan berguna yang menggunakan mikroorganisme untuk industri pangan. Berbagai macam produk penting dalam menu kita dihasilkan dengan bantuan aktivitas mikroba. Salah satu metode ysng digunakan yaitu Fementasi. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan sebagai akibat dari pemecahan kandungankandungan bahan pangan (Winarno et al., 1980). Pada umumnya caracara pengawetan pangan ditujukan untuk menghambat atau membunuh mikroba. Sebaliknya fermentasi adalah suatu cara pengawetan yang mempergunakan mikroba tertentu untuk menghasilkan asam atau

komponen lainnya yang dapat menghambat mikroba perusak lainnya. Fermentasi secara teknik dapat didefinisikan sebagai suatu proses oksidasi anaerob atau partial anaerobic dari karbohidrat dan menghasilkan alkohol serta beberapa asam. Namun banyak proses fermentasi yang menggunakan substrat protein dan lemak (Muchtadi, 1989). Salah satu contoh produk fermentasi yang menggunakan mikroorganisme dalam menjaga mikrobiota normal dalam tubuh yaitu Yoghurt. Yoghurt adalah salah satu hasil olahan susu dengan cara difermentasi sehingga rasanya asam dan manis. Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus menguraikan laktosa atau gula susu menjadi asam laktat yang menyebabkan menjadi asam (Susanto dan Budiana, 2005). Yoghurt terbuat dari susu sapi segar atau produk susu olahan, bakteri starter, pemberi cita rasa dan penambahan susu skim sebagai pengental (De Vuyst, 2000).

Bakteri yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah kelompok Bakteri Asam Laktat (BAL) yaitu Streptococcus salivarus subsp. thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus sebagai starter dalam pembuatan yoghurt, serta Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei dan Bifidobacterium sebagai bakteri probiotik (Shah, 1999). Bakteri Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus sebagai bakteri starter dalam pembuatan yoghurt digun akan dengan perbandingan 1 : 1. Kedua bakteri tersebut menguraikan laktosa susu menjadi asam laktat dengan berbagai komponen aroma dan cita rasa. Lactobacilus bulgaricus berperan dalam pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus berperan dalam pembentukan cita rasa khas yoghurt. Yoghurt dapat dibuat dari susu segar atau produk susu dengan atau tanpa penambahan susu bubuk atau susu skim bubuk. Sumber susu segar dapat berasal

dari susu sapi, kerbau, kambing, unta, dan susu kedelai (Jay, 1992). Cita rasa khas yoghurt timbul dari senyawa yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat dalam yoghurt yaitu : asam-asam non-volatil (laktat, piruvat, oksalat), asam-asam mudah menguap (format, asetat, propionat), senyawa karbonil (asetaldehida, aseton) dan senyawa lain seperti asam-asam amino (Suarsana et al., 2005). Bakteri asam laktat yang terdapat dalam yoghurt memberikan berbagai manfaat untuk saluran pencernaan seperti meningkatkan sistem imun saluran pencernaan yang dimediasi melalui mikroorganisme dalam saluran pencernaan. Beberapa penyakit saluran pencernaan seperti intoleran terhadap laktose, infeksi bakteri saluran pencernaan dapat dihambat melalui konsumsi yoghurt (Mazahreh dan Omer, 2009). Beberapa manfaat yoghurt yang ditimbulkan oleh bakteri asam laktat dalam yoghurt yaitu : 1. Mengatasi Laktosa Intoleran

Laktosa intoleran adalah suatu kondisi dimana usus tidak dapat mencerna dan menyerap laktosa secara sempurna. Hal ini terjadi karena terbatasnya enzim laktase pada saluran pencernaan yang berfungsi dalam memecah laktosa. Adanya luka karena virus atau gangguan saluran pencernaan pada lapisan usus terutama pada sel-sel penghasil enzim laktase akan menyebabkan produksi enzim laktase sangat terbatas. Tanda atau gejala seseorang mengalami laktosa intoleran setelah minum susu adalah diare, mual, muntah, dan gejala sakit perut lainnya. Bakteri asam laktat dalam yoghurt dapat menguraikan laktosa susu menjadi monosakarida yaitu glukosa dan galaktosa, sehingga susu mudah dicerna dan diserap tubuh. Selama proses pembuatan yoghurt diperkirakan terdapat 30% laktosa susu yang diurai menjadi glukosa dan galaktosa (Surajudin et al., 2006). 2. Menyeimbangkan Sistem Pencernaan

Bakteri dalam yoghurt akan menjaga keseimbangan flora normal usus, sehingga dapat memperbaiki dan menyempurnakan fungsi pencernaan. Selain itu, yoghurt juga memiliki daya antibiotika yang dapat menghindarkan pembusukan dini dalam usus halus (Shah, 1999). 3. Menurunkan Kadar Kolesterol Bakteri asam laktat dalam yoghurt dapat menghasilkan sejumlah asam organic seperti asam propionat, dan asam orotat yang berperan dalam penurunan kadar kolesterol. Asam propionat akan menghambat sintesis kolesterol dalam hati dengan cara menekan aktivitas enzim 3hidroksi-3-metil glutaril CoA reduktase sebagai salah satu pemicu sintesis kolesterol. Kemudian kolesterol dalam tubuh akan diubah oleh bakteri asam laktat dalam yoghurt menjadi coprostanol, sebuah sterol yang tidak dapat diserap oleh usus. Dengan demikian coprostanol dan sisa kolesterol

akan dikeluarkan bersama dengan tinja. Senyawa asam orotat dalam yoghurt akan bersaing dengan kolesterol dari makanan untuk pembentukan kolesterol dalam hati sehingga produksi kolesterol tetap normal (Suarsana et al., 2005). 4. Mencegah Kanker Senyawa yang terkandung dalam yoghurt akan memacu sistem pertahanan tubuh, seperti interferon dan sel NK (natural killer cell) yang akan melawan tumor dan kanker. Selain itu, unsur probiotik dalam yoghurt akan menekan pertumbuhan dan aktivitas mikroba usus halus yang memproduksi senyawa racun atau asam lemak berantai pendek. Yoghurt juga akan mengikat dan memindahkan senyawa karsinogen, memproduksi senyawa antimutagenik yang akan menghambat munculnya kanker, dan memproduksi senyawa butirat yang akan menstimulasi penghancuran sel abnormal yang

berpotensi menjadi sel kanker (Surajudin et al.,2006). 5. Mengatasi Infeksi Jamur dan Bakteri Bakteri asam laktat dalam yoghurt akan menghasilkan suatu senyawa antimikroba yang disebut bakteriosin, yang akan melawan infeksi mikroba patogen dalam tubuh, seperti infeksi karena jamur Candida albicans dan bakteri Helicobacter pylori. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa yoghurt bekerja secara sinergis jika digunakan bersama dengan antibiotik biasa (Felley et al., 2003). 6. Kaya Kalsium Dalam satu gelas yoghurt ratarata terkandung sekitar 450 mg kalsium. Mineral ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kolon. Orang yang diet tinggi kalsium seperti di negara Skandinavia, mempunyai tingkat kejadian kanker kolorektal lebih rendah dibanding negara lain. 7. Sumber Protein

Satu gelas yoghurt tawar mengandung 10-14 gram protein atau sekitar 20 persen dan kebutuhan protein harian. Proses fermentasi membuat protein yang ada pada yoghurt lebih mudah dicerna. Keberadaan protein yang mudah dicerna serta asam laktat yang meningkatkan penyerapan mineral, membuat yoghurt baik dikonsumsi oleh anak dengan gangguan penyerapan di saluran cerna. Keunggulan Yoghurt Proses pengasaman dan penggumpalan protein pada yoghurt membuat yoghurt mudah dicerna oleh tubuh. Selain itu, keberadaan asam laktat pada yoghurt juga membuat penyerapan kalsium di dalam tubuh menjadi lebih baik. Komposisi gizinya mirip dengan susu, bahkan lebih lengkap dan jumlahnya relatif lebih banyak, diantaranya mengandung vitamin B kompleks, kalsium, dan protein. Selama proses fermentasi yoghurt berlangsung, terjadi

sintesis vitamin B kompleks, khususnya thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2) dan beberapa asam amino penyusun protein (Susanto dan Budiana, 2005). Fermentasi gula susu (laktosa) menghasilkan asam laktat, yang berperan dalam protein susu untuk menghasilkan tekstur seperti gel dan bau yang unik pada yoghurt. Asam laktat yang membuat rasa asam pada yoghurt. Setiap 100 g yoghurt mengandung 52 kkal, protein 3,3 g, lemak 2,5 g, karbohidrat 4,0 g, kalsium 120 mg, fosfor 90 mg, zat besi 0,1 mg, retinol 22 mg, dan thiamin 0,04 mg. Penambahan susu skim 3-5% dapat meningkatkan nilai gizi yoghurt dan memperbaiki konsistensi. Penambahan bahan penstabil (gelatin 0,1-0,3% atau agar atau alginat) dapat meningkatkan konsistensi dan stabilitas produk. Penambahan sukrosa 4-11% dan buah segar dapat mengubah citarasa yoghurt sehingga lebih disukai

terutama bagi orang yang kurang menyukai rasa asam (Hidayat, dkk., 2006).

You might also like