You are on page 1of 9

ATOM HIDROGEN Atom hidrogen terdiri dari sebuah proton yang berat dan relatif diam (biasanya ditemPatkan

di titik pusat koordinat) yang bermuatan e, dan sebuah elektron yang lebih ringan (dengan muatan -e) yang berputar mengelilingi proton dalam sebuah orbit tertentu (lihat gambar 1). Dari hukum Coulomb, energi potensialnya adalah (dalam satuan SI) [1.1] , .

Gambar 1. Atom Hidrogen 1.1. Fungsi Gelombang Radial Tugas pertama kita adalah untuk merapikan notasi. Kita misalkan [1.2]

. .Dengan ini dianjurkan untuk memisalkan dengan [4.55] , dan Dengan permisalan tersebut, maka persamaan radial menjadi [4.56] . Selanjutnya kita memanfaatkan bentuk asimtotik dari solusi. pada , kita

asumsikan bahwa bagian dalam kurung kotak mendominasi, maka persamaan 4.56 menjadi [4.56] . Dari sini, solusi umumnya adalah [4.67]

, tetapi, nilai [4.58] menjadi tak berhingga pada , sehingga . Dengan jelas,

untuk nilai

yang sangat besar. Di sisi lain, pada

, maka kali ini bagian

sentrifugal yang mendominasi[1], maka kira-kira Persamaan 4.45 menjadi . Solusi umumnya adalah (kamu bisa memeriksanya sendiri) , Tetapi karena itu (4.59) bernilai tak berhingga pada , maka kita harus memilih . Oleh

untuk nilai

yang kecil.

Langkah selanjutnya adalah menghilangkan perilaku asimptotik, untuk itu kita perkenalkan fungsi baru [4.60] , Dengan harapan bahwa akan menjadi lebih sederhana dari pada . Walaupun :

indikasi pertamanya tidak menguntungkan kita, tetapi tidak apalah, mari kita kerjakan saja , dan turunan keduanya adalah . Dalam bentuk [4.61] , maka persamaan radial menjadi

Akhirnya, kita bisa mengasumsikan bahwa solusi deret pangkat dalam : [4.62] .

dapat diekspresikan sebagai

Permasalahan kita sekarang adalah untuk menentukan koefisien Turunan pertama Persamaan 4.62 terhadap adalah

. [Dalam penjumlahan kedua kita telah menamakan ulang indeks durni: . Jika

ini mengganggumu, tulislah ulang penjumlahan yang pertama secara lebih eksplisit, dan periksalah. Kamu mungkin berkata kalau penjumlahan seharusnya dimulai pada tetapi faktor ,

dapat menghilangkan permasalahan tersebut, sehingga kita bisa memulai .] Penurunan lagi terhadap ,

penjumlahan sama seperti biasanya yaitu dimulai pada .

Dengan memasukkan ini ke dalam Persamaan 4.61 kita dapatkan . Dengan menyamakan koefisiennya berdasarkan pagkatnya menghasilkan , atau [4.63] . Rumusan rekursi ini menentukan nilai koefisien, dan karena itu fungsi dengan : kita mulai

(ini akan menjadi konstanta secara keseluruhan, yang akan ditentukan ,

secepatnya dengan menggunakan normalisasi), dan dari Persamaan 4.63 kita dapatkan dengan menggunakan hasil ini kembali, kita akan memperoleh , demikian seterusnya.[2]

Sekarang, kita lihat seperti apa bentuk koefisiennya untuk nilai j yang besar (ini berhubungan dengan nilai yang besar pula, di mana didominasi oleh pangkat yang

terbesar). Dalam daerah ini, formula rekursi menjadi , sehingga [4.64] . Untuk saat ini anggap saja ini adalah solusi eksaknya. Maka , dan oleh sebab itu [4.65] ,

yang akan menjadi tak berhingga pada

yang besar. Eksponensial positif tentunya

adalah perilaku asimptotik yang tidak kita inginkan dalam Persamaan 4.57. (Ini bukanlah suatu kebetulan bahwa ini akan muncul lagi disini, ini mencerminkan bentuk asimptotik pada beberapa solusi persamaan radial, itu hanya tidak menjadi satu seperti apa yang kita inginkan, karena tidak ternormalisasi.) hanya ada satu cara untuk keluar dari dilema ini: deret haruslah berhenti. Harus terjadi pada suatu nilai integer maksimal, [4.66] , seperti di bawah ini

(dan koefisien yang berada diluar ini akan hilang dengan sendirinya). Dengan jelas (Persamaan 4.63) . Definisikan [4.67]

(yang dinakamakan dengan bilangan kuantum utama), kita punya [4.68] . Karena [4.68] , maka energi yang diijjinkan adalah [4.70] , dengan . menentukan nilai E (Persamaan 4.54 dan 4.55):

Ini adalah formula Bohr yang terkenal-hasil yang paling penting dari setiap pengukuran dalam mekanika kuantum. Bohr mendapatkannya pada 1913 yang mana tidak dapat diterapkan dalam fisika klasik dan awal-awal kelahiran teori kuantum (Persamaan Shroedinger belum muncul hingga tahun 1924). Pengkombinasian Persamaan 4.55 dan 4.68 kita dapatkan bahwa [4.71] , di mana [4.72]

adalah jari-jari Bohr. Ini berlanjut (dari Persamaan 4.55 lagi) bahwa [4.73]

Dengan jelas bahwa fungsi gelombang spasial untuk atom hodrogen ditandai dengan tiga bilangan kuantum (n, l, dan m): [4.74] , di mana (merujuk kembali pada Persamaan 4.36 dan 4.60) [4.75] , dengan adalah polynomial pada sudut dalam , yang koefisiennya

ditentukan oleh formula rekursi (hingga pada faktor normalisasi keseluruhan) [4.76] . Keadaan dasarnya (ground state) adalah pada yang memiliki energi yang paling

rendah, dengan meletakkan ini pada konstanta fisis, kita dapatkan [4.77] . Dengan jelas energi ikat atom hidrogen (nilai energi yang harus diberikan pada elektron untuk mengionisasi atom) adalah 13,6 eV. Persamaan 4.67 menghendaki juga (lihatlah Persamaan 4.29), sehingga [4.78] . Formula rekursi terpotong setelah bagian yang pertama (Persamaan 4.76 dengan menghasilkan [4.79] . Dengan menormalisasikannya, yang sesuai dengan Persamaan 4.31, , sehingga . Sementara itu, , maka ), sehingga adalah sebuah konstanta ( ) dan , yang mana

[4.80] . Jika [4.81] ; Ini adalah keadaan tereksitasi yang pertama, atau baiknya, suatu keadaan dimana kita memiliki (dengan ) atau (dengan atau ), sehingga sebenarnya , formula rekursi , energinya adalah

terdapat empat keadaan berbeda yang berbagi energi ini. Jika (Persamaan 4.76) memberikan (menggunakan Maka [4.82] . Jika ), dan (menggunakan ),

, dan karenanya

, formula rekursi mengakhiri deret pada bagian pertama (

), maka ( )

adalah sebuah konstanta ( ), dan kita dapatkan [4.83] . [pada setiap kasus dihitung dengan menggunakan normalisasi, lihatlah soal 4.11.]

Untuk sembarang , nilai yang mungkin adalah (konsisten dengan Persamaan 4.67) adalah [4.84] . Untuk masing-masing , terdapat sehingga degenerasi level energi total [4.85] . Polynomial (didefinisikan oleh formula rekursi, Persamaan 4.76) adalah sebuah adalah nilai yang mungkin (Persamaan 4.29),

fungsi yang dikenal dengan baik oleh matemamatikawan terapan, terpisah dari normalisasi dapat dituliskan sebagai [4.86] , di mana

adalah polynomial Laguerre terasosiasi, dan [4.88]

adalah polynomial Laguerre ke-q.[3] (beberapa polynomial ditampilkan dalam Tabel 4.4. beberapa polynomial Laguerre terasosiasi diberikan dalam Tabel 4.5. Beberapa fungsi gelombang radial ditampilkan dalam Tabel 4.6 dan sketsa grafiknya dapat dilihat dalam Gambar 4.4.) Normalisasi fungsi gelombang atom hydrogen adalah[4] [4.89] . Sebenarnya ini tidaklah mencerminkan keadaan nyata secara benar, tetapi Ini adalah salah satu dari beberapa sistem yang paling realistis yang dapat diselesaikan hingga saat ini dalam bentuk yang eksak. Itu juga bersifat orthogonal yang akan kita buktikan kemudian Tabel 4.4: Beberapa polinomial laguerre, .

Tabel 4.5: beberapa polynomial Laguerre terasosiasi,

Tabel 4.6: Beberapa fungsi gelombang radial atom hidrogen,

[4.90] .

Gambar 4.4: Grafik dari beberapa fungsi gelombang radial atom hydrogen, Spektrum Hidrogen Pada prinsipnya, jika kita meletakkan atom hidrogen pada suatu keadaan stasioner , seharusnya akan berada di situ selamanya. Bagaimanapun juga, jika kamu

menggnggunya sedikit (menumbukkan dengan atom lain, atau dengan menyinarkan cahaya padanya), maka atom mungkin akan berpindah ke keadaan stasioner lain, salah satunya dengan menyerap energi dan bergerak menuju keadaan energi yang lebih tinggi, atau dengan melepaskan energi (biasanya dalam bentuk radiasi elektromagnetik) dan bergerak menuju keadaan energi yang lebih rendah.[5] Dalam prakteknya seperti gangguan selalu ada, transisi (atau yang biasa dinamakan dengan lompatan kuantum) pasti akan terjadi, dan hasilnya

adalah bahwa sekumpulan atom hidrogen melepaskan cahaya (foton), di mana energinya berhubungan dengan perbedaan energi antara keadaan awal dan akhir: [4.91] . Sekarang, berdasarkan formula Planck[6] energi foton adalah proporsional dengan frekuensinya: [4.92] . Sementara itu, panjang gelombangnya diberikan oleh [4.93] , di mana [4.94] . R dikenal dengan konstanta Rydberg, dan Persamaan 4.93 adalah formula Rydberg untuk spektrum atom hidrogen. Itu ditemukan secara empiris pada abad ke-19, dan merupakan kemenangan terbesar dari teori Bohr adalah kemampuannya dalam menghitung hasil ini, dan untuk menghitung R dalam bentuk konstanta dasar dalam ilmu pasti. Transisi menuju keadaan dasar ( ) berada dalam jangkauan ultraviolet, yang dikenal oleh para ) , sehingga

spketrokopis sebagai deret Lyman. Transisi menuju keadaan tereksitasi pertama (

jatuh pada daerah cahaya tampak, yang merupakan deret Balmer. Transisi me menuju (Deret Paschen) terjadi dalam inframerah, dan seterusnya (lihat Gambar 4.5).

(Pada suhu ruangan, kebanyakan atom hidrogen berada pada keadaan dasar, untuk mendapatkan spektrum emisi, kita harus menaikkannya pada keadaan tereksitasi, biasanya ini terjadi dengan melewatkan cetusan api elektrik pada gas.

You might also like