You are on page 1of 24

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar belakang Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar. Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan motor misalnya: Tekanan kompresi, Gesekan pada semua bagian yang bergerak, Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya. 1.2 Tujuan pembuatan makalah Di dalam penulisan makalah ini ada beberapa tujuan yang saya ingin capai diantaranya adalah: Memahami lebih dalam sistem starter Memahami komponen-komponen system starter Dapat menjelaskan system rangkaian system motor starter

1.3 Metode pengumpulan data Dalam pengumpulan data, saya menggunakan metode pengmpulan: 1. Metode Literatur Metode literatur adalah metode pengumpulan data dengan jalan mencari informasi dari buku-buku dan internet. 2. Metode Sekunder Data sekunder yaitu mengumpulkan data-data yang sudah tersedia dari dari media-media pendidikan yang ada.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fungsinya Motor Starter Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.

2.2 Komponen Sistem Starter

Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar untuk memutarkan fly wheel, sehingga mesin hidup. Bagian-bagian komponen motor starter adalah sebagai berikut;

Yoke Field Coil Armature Brush ArmatureBrake Drive Lever Stater clutch Pinion Gear Magnetic Switch

1. Yoke Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari logam. 2. Field Coil Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan medan magnet. 3. Armature Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar. 4. Brush Atau sikat dan pemegang sikat Sikat berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung ke massa melalui komutator. 5. Armature Brake Armatur braje berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus. 6. Drive Lever Atau tuas penggerak Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus. 7. Starter Clutch Starter Cltuch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear. 8. Pinion Gear Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch ke roda penerus atau ring gear.

9. Magnetic Switch Magnetic

Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama. Terminal terminal yang ada pada saklar starter :

Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30) Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil)

Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak

BAB III SISTEM STARTER

3.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM STARTER Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan membantu untuk menghidupkan. Starter sepeda motor yang umum digunakan adalah : Sistem kick starter (mesin akan mulai berputar karena dorongan kaki pada pedal kick starter). Sistem elektrik starter (starter dengan menggunakan motor listrik). a. Sistem kick starter Bagian-bagian peralatan yang saling berhubungan pada sistem kick starter adalah: (1) Pedal kick starter (2) Batang/poros starter (3) Roda gigi starter pinion (4) Roda gigi starter pada poros penggerak (poros konter/counter shaft) (5) Roda gigi starter pada poros utarna (main shaft) (6) Rumah kopling (7) Roda gigi penggerak (penggerak rumah kopling dengan poros engkol) (8) Poros engkol (9) Batang penggerak (10) Torak

Dari susunan bagian peralatan yang saling berhubungan tersebut di atas dapat di jelaskan bahwa dengan satu kali ayunan kaki pada pedal kick starter dapat mengakibatkan bergeraknya torak untuk mengadakan menghisap bahan bakar, mengkompresi bahan bakar, busi mengeluarkan bunga api sehingga akibatnya mesin dapat hidup. b. Sistem starter listrik (elektrik) Pada sistem ini terdapat motor starter yang digerakkan oleh adanya arus listrik dari baterai (aki), tenaga putaran dari motor starter diteruskan melalui rantai ke roda gigi Starter yang terdapat pada poros engkol, dengan berputarnya poros engkol maka mesin dapat dihidupkan. c. Sistem Stater Pneumatik Adalah stater yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan stater jenis ini. Dari beberapa cara yang ada , mobil pada umumnya menggunakan motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan ke pada bagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol ). Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah , motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.

3.2 Komponen Sistem Starter

1. Battery

Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40 70 AH Baterai mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau mas diberi kode 31. Pada motor starter, Batteray berfungsi Menyediakan tenaga listrik untuk menggerakkan motor starter

2. Kunci kontak

Kunci kontak mempunyai beberapa posisi : Off : terputus dari sumber tegangan (baterai) ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition ) START : untuk Start Ignition Switch/Kunci Kontak berfungi Memutus dan menghubungkan arus listrik dari baterai ke terminal 50 3. Kabel

Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung komponen komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan

untuk arus kecil dan kabel besar diguanakan untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter digunakan kabel yang cukup besar karena perlu arus yang besar. 4. Fuse (Sekering)

Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan. 5. Magnetic Switch dan Motor sterter

Magnetic Switch and Motor Starter berfungsi Menerima arus dari baterai dan merubahny menjadi tenaga putaran untuk menggerakkan mesin Motor Starter Motor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan magnetic

switch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut gigi pinion ) untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi fly wheel (roda gila) yang dibuat pada poros enngkol. Saat ini kita mengenal dua tipe motor starter yang digunakan pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu motor starter konvensional dan reduksi. Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan pada daerah dingin mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang dapat menghasilkan momen yang lebih besar yang diperlukan untuk mensart mesin pada cuaca dingin. Motor starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang lebih besar dari pada motor starter konvensional untuk ukuran dan berat yang sama., saat ini mobil cenderung mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah yang panas. Pada umumnya motor starter digolongkan (diukur) berdasarkan output nominalnya (dalam KW) makin besar output makin besar kemampuan starternya. Jenis jenis motor starter : 1. Motor Starter konvensional

2. Motor Starter Reduksi

3.3 KOMPONEN KOMPONEN MOTOR STARTER

1. Field Coil, Yoke, dan Pole Core Field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil berfungsi untuk dapat membangkit medan magnet. Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup.Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

Pada starter biasanya digunakan empat field coil yang berarti mempunyai empat core. 2. Armature dan Shaft

Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slotslot,poros,komulator serta kumparan armature. Dan berfungsi untuk merubah

energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar. 3. Brush Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua. a. Dua buah disebut dengan brush positif. b. Dua buah disebut dengan brush negative.

4. Armature Brake

Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.

5. Drive Lever

Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus. 6. Sarter Clutch

Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen puntir saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.

7. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)

Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui teminal utama. Terminal terminal yang ada pada saklar starter : Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30) Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil) Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak 3.4 CARA KERJA SISTEM STARTER

1. Pada saat motor Switch On (ST)

Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui hold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui armature. Pada saat in hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama.Seperti pada gambar diatas. Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak kea rah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch kea rah posisi

berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai berikut: Bateraiterminal 50hold in coilmassa Bateraiterminal 50pull in coilfield coilarmaturemassa Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu , relative kecil maka armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada kendaraan ini kontak plate belum menutup main switch. 2. Pada saat Pinion Berkaitan Penuh

ila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate akan mulai menutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan mengalir sebagai berikut: Bateraiterminal 50hold in coilmassa Bateraimain switchterminal cfield coilarmaturemassa Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari pull in coil tidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field coilarmaturemassa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen punter yang besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilaman mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature melalui pinion.Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling sarter akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan. 3. Pada saat starter Switcf OFF.

Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi off, dan main switch dalam keadaan belum membuka (belum bebas dari kontak plate).Maka aliran arusnya sebagai berikut: Bateraiterminal 30main switchterminal C Field coilarmaturemassa Oleh karena starter switch off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari teminal 50 melainkan dari teminal C.Sehingga aliran arusnya akan

menjadi: Bateraiterminal 30main switchterminal C Pull in coilHold in coilmassa Karena arus pull in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal iini mengakibatkan kekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate ke posisi semula.Dengan demikian drive lever menarik sarter clutch dan pinion gear terlepas dari perkaitan.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesinpulan
1. starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar. 2. Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar

4.2 Saran 1. 2. 3. Memahami Sistem starter yang bekerja pada kendaraan bermotor Dapat mengetahui dan menjelaskan kompionen-komponen motor starter Dapat menjelaskan system rangkaian pada motor starter

DAFTAR PUSTAKA

Mardyans22 blog. Motor Starter. http://mardiyan22.wordpress.com/2010/05/19/motor-starter/. Diakses pada tanggal 16 Januari 2014 tkr-smknegeri1-kediri.blogspot.com. Teknik Kendaraan Ringan. http://tkrsmknegeri1-kediri.blogspot.com/2012/10/komponen-sistem-starter-danfungsinya.html. diakses pada tanggal 15 Januari 2014 Toyota.1991. Pedoman Reparasi dan Bodi. Jakarta: PT Toyota Astra Motor.

You might also like