Professional Documents
Culture Documents
1 Maret 2013
ANALISIS PROFIL BAJA KASTILASI
NI KADEK ASTARIANI
ABSTRAKSI
Penggunaan baja kastilasi selain dapat mengurangi biaya konstruksi, dapat juga meningkatkan inersia baja,
sehingga dapat memperkecil tegangan yang terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan memotong profil baja searah
sumbu batang sehingga didapatkan dua bagian profil tersebut yang sama, kemudian kedua bagian profil tersebut
disambung pada bagian punggungnya dengan las, maka didapatkan profil baru yang disebut baja kastilasi, dimana
beratnya sama dengan profil sebelumnya tetapi lebih tinggi.
Pada penelitian ini dicoba menganalisa profil baja IWF 300x150, IWF 200x100, dan IWF 500x200. Untuk profil
baja IWF 300x150, didapat tinggi lubang optimum 460 mm. Profil baja IWF 200x100, tinggi lubang optimumnya
sebesar 360 mm, sedangkan untuk profil baja IWF 500x200 lubang optimumnya mencapai 400 mm.
Kata kunci : baja kastilasi, profil IWF, inersia
PENDAHULUAN
Pemakaian baja untuk suatu bangunan struktur sudah lazim dipakai namun dalam kasus tertentu dimana profil
baja yang digunakan tidak memenuhi tegangan yang diijinkan akibat profil baja yang kecil, sehingga profil baja
tersebut harus diperbesar. Dengan mengganti profil baja lebih besar akan mengakibatkan biaya konstruksi
meningkat dan beban pada struktur tersebut akan bertambah. Umumnya ukuran profil baja yang besar jarang ada di
pasaran, sehingga perlu pemesanan khusus untuk profil baja tersebut.
Dengan meninggikan profil baja tersebut dapat meningkatkan inersia baja tersebut sehingga dapat memperkecil
tegangan yang terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan memotong profil baja searah sumbu batang sehingga
didapatkan dua bagian profil tersebut yang sama, kemudian kedua bagian profil tersebut disambung pada bagian
punggungnya dengan las, maka didapatkan profil baru yang disebut baja kastilasi, dimana beratnya sama dengan
profil sebelumnya tetapi lebih tinggi.
Perubahan tinggi lubang badan pada balok mempengaruhi pada luas badan dan makin tinggi profil dibuat, makin
besar lubang pada lubang pada badan yang diperlukan, hal ini berakibat luas bidang badan penampang balok
berkurang sehingga kapasitas geser berkurang pula. Dalam perhitungan nantinya lubang badan harus
diperhitungkan. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Gaya geser dan lendutan mempengaruhi dalam menganalisa tinggi lubang badan yang akan dibuat. Gaya geser
mempengaruhi kapasitas geser profil dalam memikul beban yang bekerja sedangkan lendutan membatasi besarnya
beban yang diterima oleh profil baja hal ini mengakibatkan hasil yang didapatkan untuk tinggi lubang badan
bervariatif. Tinggi lubang optimum didapatkan bila kapasitas geser profil baja lebih kecil dari gaya geser akibat
beban yang dipikul oleh profil baja tersebut.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, berapa tinggi lubang badan optimum untuk mendapatkan profil baja kastilasi
yang memenuhi tegangan dan stabilitas penampang ?
Tujuan Penulisan
Tulisan ini menganalisis tinggi lubang badan (Ds) optimum untuk mendapatkan profil baja kastilasi yang
memenuhi tegangan dan stabilitas penampang
TINJAUAN PUSTAKA
Balok Terlentur
Balok adalah salah satu diantara elemen struktur yang paling banyak dijumpai pada struktur. Balok adalah
elemen struktur yang memikul beban yang bekerja tegak lurus dengan sumbu longitudinalnya yang menghasilkan
gaya dalam dominan adalah momen lentur dan gaya lintang.
f=Fy
f<Fy
f<Fy
Plastis
Elastis
Penampang a-a
M<My
(a)
M=My
My<M<Mp
(b)
Plastis
(c)
M=Mp
Plastis
Seluruhnya
(d)
f=Fy
f<Fy
f<Fy
Plastis
Elastis
Elastis
Plastis
Penampang b-b
M<My
(a)
M=My My<M<Mp
(b)
(c)
M=Mp
Plastis
Seluruhnya
(d)
Tegangan
(N/mm2) 300
200
100
0,05
0,1
0,15
0,2
Regangan (mm/mm)
0,25
10
tidak
Periksa kelangsingan
penampang < p
ya
penampang kompak
Ds diperkecil
penampang
tidak kompak
Kontrol lendutan
( q = qu)
L L/240
Ds diperkecil
tidak
Hitung Mu
persamaan L =
L/240
tidak
ya
SELESAI
Dengan menganalisis balok dengan lubang badan (castelite beam) ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Kelangsingan penampang pada balok ( p), yaitu :
Pada flens
<
(1)
Pada web
(
<
(2)
Persyaratan kekuatan untuk balok yang mengalami lenturan dapat dinyatakan sebagai :
b Mn Mu
(3)
b= faktor resistensi untuk lentur = 0,9 .,Mn = kekuatan momen nominal.,Mu=momenbeban layanan terfaktor
Untuk penampang-penampang yang memenuhi p, kuat lentur nominal penampang adalah :
Mn = Mp
(4)
dimana Mp
= kekuatan momen plastis = Z.fy , Z
= modulus plastis , fy
= tegangan leleh baja
2. Kuat lentur nominal penampang dengan pengaruh tekuk lateral
a. Bentang pendek
11
(5)
ry =
(6)
b. Bentang menengah
Untuk komponen struktur yang memenuhi Lp L Lr, kuat nominal komponen struktur terhadap
momen lentur adalah :
Mn =
Cb =
2,3
(7)
(8)
Dengan Mmax adalah momen maksimum pada bentang yang ditinjau serta MA, MB, MC adalah masingmasing momen pada bentang, tengah bentang, dan bentang komponen struktur yang ditinjau.
Mr = Sx (fy fr)
(9)
Dimana S adalah modulus penampang elastic dan fr adalah tegangan sisa
=
. . .
=4
c.
4.
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
Dimana b merupakan dimensi panjang dan t dimensi tipis dari elemen persegi panjang.
fL = fy fr
(15)
Bentang panjang
Untuk komponen struktur yang memenuhi Lr L, kuat nominal komponen struktur terhadap lentur
adalah :
Mn = Mcr Mp
(16)
Mcr =
3.
1+ 1+
. . . +
. .
Lendutan maksimum akibat beban mati dan beban hidup harus lebih kecil dari
1/240 L
Pelat badan yang memikul gaya geser perlu (Vu) harus memenuhi
Vu Vn
) 1,10
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
Dengan, kn = 5 +
Vn = 0,6.fy.Aw
Aw = luas kotor pelat badan
(22)
12
(/
Vn = 0,6.fy.Aw 1,10
Atau
Vn = 0,6.fy.Aw
. /
= 1,10
c.
( /
) 1,37
( /
(23)
(24)
(25)
( / )
Jika perbandingan maksimum tinggi terhadap tebal panel h/tw memenuhi rumus :
1,37
(/
,
. .
( / )
Vn = 0,6.fy.Aw
(27)
(28)
( / )
1
(/ )
5. Panjang pengelasan sepanjang balok
= 1,5
(26)
Ltot =
(30)
y Rnw = 0,9.te.(0,6.fy)
y = 0,9 adalah faktor reduksi kekuatan saat leleh, te= tebal efektif, Rnw= kuat nominal sambungan las
Ru = beban terfaktor atau kuat perlu
(31)
0,56
METODE PERHITUNGAN
Data data perhitungan
Data-data dalam perhitungan adalah sebagai berikut : Mutu profil baja yang digunakan adalah BJ 37 yang
mempunyai sifat mekanis, Tegangan leleh baja : fy = 240 MPa, Modulus elastisitas : E = 200.000 MPa
Asumsi
Bahan atau material balok bersifat sama di semua penampang, Dalam menghitung besarnya beban, berat sendiri
profil untuk sementara diabaikan, pengaruh suhu diabaikan, Lubang pada pelat badan berbentuk segienam
Perhitungan Mekanika
Perhitungan ini menggunakan peraturan LRFD (Load and Resistance Faktor Design) dengan langkah dasar adalah
sebagai berikut : Tentukan ukuran profil WF., Tentukan tinggi lubang pada badan balok (Ds)., Periksa kelangsingan
pada penampang balok ( < p)
<
13
4.
5. Periksa gaya geser pada tampang kritis (Vux Vn ) sejarak 1,5 Lw dari tumpuan.
Setelah semua balok profil baja kastilasi dianalisis, hasil perhitungan dibuatkan dalam bentuk tabel profil
baja kastilasi.
tw
Ds
Dc
tf
tw
B
bf
= 9 mm
= 6,5 mm
= 150 mm
= B/2 = 75 mm
= 9 mm
Pada web
(
4.
<
)
<
<
=
(
,
<
14
6,5
6. Momen Ultimit
Pemeriksaan panjang bentang
Iy = 506,78 cm4
An = 2 x (9 x 150) + 232 x 6,5 = 4208 mm2 = 42,08 cm2
ry =
Lp = 1,76. Ry.
Lr = ry.
= 3,47
= 1,76 x 3,47 x
1+ 1+
fl = fy fr
= 176,30
. . .
X1 =
X2 = 4.
Lr = 3,32.
. ,
.(
. ,
= 158368,75
.
= 98229,35
= 7,43.106 cm4/kg2
384
.
240
5 17,60 (600)
600
Lw
0,5 Lw
Lw
= 62,35
1,5 Lw
Lw
Vux =
(
)/
) ( ,
1,10
=
.
( ,
) ( ,
=5+
= 8531,71
350 100
5 200000
1,10
6,5
240
71
38,46
Vn = 0,6. fy . Aw = 0,6 x 2400 x (35 -10) x 0,65) = 23400 kg
Vux Vn
8531,71 0,9 x 23400
8531,71 kg 21060 kg (kapasitas geser profil baja kastilasi memenuhi)
Untuk perhitungan balok baja kastilasi dengan tinggi lubang badan lainnya dibuatkan dalam tabel.
Tabel 1. Profil baja kastilasi dar profil baja I WF 300x150, L = 6 m, fy = 240 MPa
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Ds
(mm)
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
320
340
Dc
(mm)
350
360
370
380
390
400
410
420
430
440
450
460
470
Ibr (cm4)
Ilb (cm4)
Ix (cm4)
9832,99
10484,65
11160,93
11862,14
12588,63
13340,70
14118,69
14922,92
15753,71
16611,39
17496,29
18408,73
19349,03
54,17
93,60
148,63
221,87
315,90
433,33
576,77
748,80
952,03
1189,07
1462,50
1774,93
2128,97
9778,82
10391,05
11012,29
11640,28
12272,73
12907,37
13541,92
14174,12
14801,68
15422,33
16033,79
16633,80
17220,07
Zx
(cm3)
623,21
640,52
656,84
672,20
686,57
699,98
712,40
723,86
734,33
743,84
752,36
759,92
766,49
qu
(kg/cm)
29,91
30,74
31,53
32,27
32,96
33,60
34,20
34,75
35,25
35,70
36,11
36,48
36,79
Vn (kg)
Mu (kg.cm)
21060,00
20217,60
19375,20
18532,80
17690,40
16848,00
16005,60
15163,20
14320,80
13478,40
12636,00
11793,60
10753,86
1346142,24
1383515,64
1418783,04
1451914,44
1482999,84
1511949,24
1538792,64
1563530,04
1586161,44
1606686,84
1625106,24
1641419,64
1655627,04
Ltot
(cm)
62,35
62,40
62,36
62,23
62,03
61,75
61,41
61,00
60,54
60,02
59,45
58,83
58,16
Dari Tabel 1 pada saat tinggi lubang ditambah menjadi 360 mm perhitungan dihentikan, karena gaya geser
Vn = 10108,80 kg, sedangkan gaya geser pada tampang kritis sejauh 1,5Lw adalah Vux = 10571, 39 kg,
sehingga kapasitas geser profil baja kastilasi tidak memenuhi.
Tabel 2. Profil baja kastilasi dar profil baja I WF 300x150, L = 12 m, fy = 240 MPa
No
Ds
(mm)
Dc
(mm)
Ibr (cm4)
Ilb (cm4)
Ix (cm4)
Zx
(cm3)
qu
(kg/cm)
Vn (kg)
Mu (kg.cm)
Ltot
(cm)
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
320
340
360
380
400
420
440
350
360
370
380
390
400
410
420
430
440
450
460
470
480
490
500
510
520
9832,99
10484,65
11160,93
11862,14
12588,63
13340,70
14118,69
14922,92
15753,71
16611,39
17496,29
18408,73
19349,03
20317,53
21314,53
22340,38
23395,40
24479,90
54,17
93,60
148,63
221,87
315,90
433,33
576,77
748,80
952,03
1189,07
1462,50
1774,93
2128,97
2527,20
2972,23
3466,67
4013,10
4614,13
9778,82
10391,05
11012,29
11640,28
12272,73
12907,37
13541,92
14174,12
14801,68
15422,33
16033,79
16633,80
17220,07
17790,33
18342,30
18873,72
19382,30
19865,77
623,21
640,52
656,84
672,20
686,57
699,98
712,40
723,86
734,33
743,84
752,36
759,92
766,49
772,10
776,72
780,38
783,05
784,76
6,04
6,42
6,80
7,19
7,58
7,97
8,36
8,69
8,81
8,93
9,03
9,12
9,20
9,27
9,32
9,36
9,40
9,42
21060,00
20217,60
19375,20
18532,80
17690,40
16848,00
16005,60
15163,20
14320,80
13478,40
12636,00
11793,60
10753,86
9719,83
8728,01
7775,87
6861,06
5981,44
1346142,24
1383515,64
1418783,04
1451914,44
1482999,84
1511949,24
1538792,64
1563530,04
1586161,44
1606686,84
1625106,24
1641419,64
1655627,04
1667728,44
1677723,84
1685613,24
1691396,64
1695074,04
62,35
62,40
62,36
62,23
62,03
61,75
61,41
61,00
60,54
60,02
59,45
58,83
58,16
57,45
56,70
55,91
55,08
54,22
Dari Tabel 2 pada saat tinggi lubang ditambah menjadi 460 mm perhitungan dihentikan, karena gaya geser Vn =
5135,01 kg, sedangkan gaya geser pada tampang kritis sejauh 1,5Lw adalah Vux = 5372,37 kg, sehingga kapasitas
geser profil baja kastilasi tidak memenuhi.
Tabel 3. Profil baja kastilasi dar profil baja I WF 200x100, L = 6 m, fy = 240 MPa
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Ds
(mm)
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
Dc
(mm)
250
260
270
280
290
300
310
320
330
340
Ibr (cm4)
Ilb (cm4)
Ix (cm4)
2930,67
3206,82
3497,69
3803,53
4124,64
4461,29
4813,74
5182,28
5567,17
5968,71
45,83
79,20
125,77
187,73
267,30
366,67
488,03
633,60
805,57
1006,13
2884,84
3127,62
3371,92
3615,80
3857,34
4094,62
4325,71
4528,68
4761,61
4962,57
Zx
(cm3)
255,14
263,66
271,36
278,23
284,28
289,50
293,90
297,47
300,22
302,14
qu
(kg/cm)
12,25
12,66
13,03
13,36
13,65
13,90
14,11
14,28
14,41
14,50
Vn (kg)
Mu (kg.cm)
10692,00
9979,20
9266,40
8553,60
7840,80
7128,00
6415,80
5702,40
4989,60
4276,80
551101,32
569509,92
586136,52
600981,12
614043,72
625324,32
634822,92
642539,52
648474,12
652626,72
Ltot
(cm)
42,56
42,37
42,08
41,69
41,21
40,65
40,01
39,31
38,55
37,73
Dari Tabel 3 pada saat tinggi lubang ditambah menjadi 300 mm perhitungan dihentikan, karena gaya geser Vn =
3564,00 kg, sedangkan gaya geser pada tampang kritis sejauh 1,5Lw adalah Vux = 4151,90 kg, sehingga kapasitas
geser profil baja kastilasi tidak memenuhi.
Tabel 4. Profil baja kastilasi dar profil baja I WF 200x100, L = 12 m, fy = 240 MPa
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Ds
(mm)
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
320
340
Dc
(mm)
250
260
270
280
290
300
310
320
330
340
350
360
370
Ibr (cm4)
Ilb (cm4)
Ix (cm4)
2930,67
3206,82
3497,69
3803,53
4124,64
4461,29
4813,74
5182,28
5567,17
5968,71
6387,15
6822,78
7275,87
45,83
79,20
125,77
187,73
267,30
366,67
488,03
633,60
805,57
1006,13
1237,50
1501,87
1801,43
2884,84
3127,62
3371,92
3615,80
3857,34
4094,62
4325,71
4528,68
4761,61
4962,57
5149,65
5320,91
5474,43
Zx
(cm3)
255,14
263,66
271,36
278,23
284,28
289,50
293,90
297,47
300,22
302,14
303,24
303,51
302,96
qu
(kg/cm)
1,78
1,93
2,08
2,23
2,38
2,53
2,67
2,81
2,94
3,07
3,18
3,29
3,38
Vn (kg)
Mu (kg.cm)
10692,00
9979,20
9266,40
8553,60
7840,80
7128,00
6415,80
5702,40
4989,60
4276,80
3564,00
2851,20
2138,40
320736,30
347729,27
374890,11
402004,82
428859,37
455239,73
480931,89
505721,83
529395,51
551738,93
572538,06
591578,88
608647,36
Ltot
(cm)
24,77
25,87
26,91
27,89
28,78
29,59
30,31
30,94
31,47
31,90
32,22
32,43
32,53
Dari Tabel 4 pada saat tinggi lubang ditambah menjadi 360 mm perhitungan dihentikan, karena gaya geser Vn =
1425,60 kg, sedangkan gaya geser pada tampang kritis sejauh 1,5Lw adalah Vux = 1976,21 kg, sehingga kapasitas
geser profil baja kastilasi tidak memenuhi.
Ds
(mm)
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
320
340
360
380
Dc
(mm)
550
560
570
580
590
600
610
620
630
640
650
660
670
680
690
Ibr (cm4)
Ilb (cm4)
Ix (cm4)
57221,27
59629,91
62096,95
64622,90
67208,24
69853,48
72559,13
75325,67
78153,61
81043,46
83995,70
87010,84
90089,39
93231,83
96438,67
83,33
144,00
228,67
341,33
486,00
666,67
887,33
1152,00
1464,67
1829,33
2250,00
2730,67
3275,33
3888,00
4572,67
57137,93
59485,91
61868,29
64281,56
66722,24
69186,82
71671,79
74173,67
76688,95
79214,12
81745,70
84280,18
86814,05
89343,83
91866,01
Zx
(cm3)
2354,61
2401,76
2447,41
2491,56
2534,21
2575,36
2615,01
2653,16
2689,81
2724,96
2758,61
2790,76
2821,41
2850,56
2878,21
qu
(kg/cm)
113,02
115,28
117,48
119,56
121,64
123,62
125,52
127,35
129,11
130,80
132,41
133,96
135,43
136,83
138,15
Vn (kg)
Mu (kg.cm)
58320,00
57204,00
55728,00
54432,00
53436,00
51840,00
50544,00
49248,00
47952,00
46656,00
45360,00
44064,00
42768,00
41472,00
40176,00
5085957,60
5187801,60
5286405,60
5381769,60
5473893,60
5562777,60
5648421,60
5730825,60
5809989,60
5885913,60
5958597,60
6028041,60
6094245,60
6157209,60
6216933,60
Ltot
(cm)
97,92
98,19
98,39
98,53
98,61
98,64
98,61
98,52
98,39
98,21
97,99
97,72
97,41
97,06
96,67
Dari Tabel 5 pada saat tinggi lubang ditambah menjadi 400 mm perhitungan dihentikan, karena gaya geser Vn =
38880,00 kg, sedangkan gaya geser pada tampang kritis sejauh 1,5Lw adalah Vux = 39765,93 kg, sehingga
kapasitas geser profil baja kastilasi tidak memenuhi.
Tabel 6. Profil baja kastilasi dar profil baja I WF 500x200, L = 12 m, fy = 240 MPa
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Ds
(mm)
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
320
340
360
380
400
420
440
460
480
500
520
540
560
580
600
620
Dc
(mm)
550
560
570
580
590
600
610
620
630
640
650
660
670
680
690
700
710
720
730
740
750
760
770
780
790
800
810
Ibr (cm4)
Ilb (cm4)
Ix (cm4)
57221,27
59629,91
62096,95
64622,90
67208,24
69853,48
72559,13
75325,67
78153,61
81043,46
83995,70
87010,84
90089,39
93231,83
96438,67
99710,42
103047,56
106450,60
109920,05
113456,39
117060,13
120731,78
124471,82
128280,76
132159,11
136107,35
140125,99
83,33
144,00
228,67
341,33
486,00
666,67
887,33
1152,00
1464,67
1829,33
2250,00
2730,67
3275,33
3888,00
4572,67
5333,33
6174,00
7098,67
8111,33
9216,00
10416,67
11717,33
13122,00
14634,67
16259,33
18000,00
19860,67
57137,93
59485,91
61868,29
64281,56
66722,24
69186,82
71671,79
74173,67
76688,95
79214,12
81745,70
84280,18
86814,05
89343,83
91866,01
94377,08
96873,56
99351,94
101808,71
104240,39
106643,47
109014,44
111349,82
113646,10
115899,77
118107,35
120265,33
Zx
(cm3)
2354,61
2401,76
2447,41
2491,56
2534,21
2575,36
2615,01
2653,16
2689,81
2724,96
2758,61
2790,76
2821,41
2850,56
2878,21
2904,36
2929,01
2952,16
2973,81
2993,96
3012,61
3029,76
3045,41
3059,56
3072,21
3083,36
3093,01
qu
(kg/cm)
28,26
28,82
29,37
29,90
30,41
30,90
31,38
31,84
32,28
32,70
33,10
33,49
33,86
34,21
34,54
34,85
35,15
35,43
35,69
35,93
36,15
36,36
36,54
36,71
36,87
37,00
37,12
Vn (kg)
Mu (kg.cm)
58320,00
57204,00
55728,00
54432,00
53436,00
51840,00
50544,00
49248,00
47952,00
46656,00
45360,00
44064,00
42768,00
41472,00
40176,00
38880,00
37584,00
35786,00
34635,57
32332,08
30674,03
29059,61
27487,12
25954,95
24461,57
23005,52
21585,43
5085957,60
5187801,60
5286405,60
5381769,60
5473893,60
5562777,60
5648421,60
5730825,60
5809989,60
5885913,60
5958597,60
6028041,60
6094245,60
6157209,60
6216933,60
6273417,60
6326661,60
6376665,60
6423429,60
6466953,60
6507237,60
6544281,60
6578085,60
6608649,60
6635973,60
6660057,60
6680901,60
Ltot
(cm)
97,92
98,19
98,39
98,53
98,61
98,64
98,61
98,52
98,39
98,21
97,99
97,72
97,41
97,06
96,67
96,25
95,79
95,29
94,77
94,21
93,62
93,00
92,35
91,67
90,97
90,24
89,48
Dari Tabel 6 pada saat tinggi lubang ditambah menjadi 640 mm perhitungan dihentikan, karena gaya geser Vn =
20199,97 kg, sedangkan gaya geser pada tampang kritis sejauh 1,5Lw adalah Vux = 21230,24 kg, sehingga
kapasitas geser profil baja kastilasi tidak memenuhi.
Dari hasil perhitungan tinggi lubang badan optimum profil baja kastilasi didapatkan bahwa dengan menaikkan
tinggi lubang badan, akan meningkatkan inersia profil baja kastilasi tersebut sehingga kapasitas momen lentur
menjadi bertambah besar dan meningkatkan beban merata yang dipikul profil. Untuk profil IWF 300 x 150 yang
dirubah menjadi profil baja kastilasi tanpa pengaku dengan panjang bentang 6 meter didapatkan tinggi lubang
badan optimum adalah 340 mm dengan qu sebesar 36,79 kg/cm dan untuk panjang bentang 12 meter didapatkan
Saran-saran
Saran-saran yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan tinggi lubang badan optimum profil baja
kastilasi adalah sebagai berikut :
1. Dalam menentukan tinggi lubang badan optimum yang lebih akurat, penambahan tinggi lubang badan diatur
sedemikian rupa sehingga gaya geser akibat beban merata yang dipikul oleh profil baja tersebut mendekati
kapasitas geser profil baja.
2. Untuk mendapatkan hasil yang lebih variatif, bentuk lubang dapat dibuat dengan ukuran yang berbeda
misalnya berbentuk bulat, begitu pula dengan jenis perletakan dan pembebanannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung, Penerbit Laboratorium Mekanika
Struktur Pusat Penelitian Antar Universitas Ilmu Rekayasa Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Anonim, 2000, Kursus Singkat Perencanaan Struktur Baja dengan Metoda LRFD, Penerbit Laboratorium
Mekanika Struktur Pusat Penelitian Antar Universitas Ilmu Rekayasa Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Gunawan T. dan Margaret S., 1998, Teori Soal dan Penyelesaian Konstruksi Baja I Jilid I, Delta Group Jakarta.
Rene Amon, Bruce Knobloch, Atanu Mazubder, 1996, Perencanaan Konstruksi Baja untuk Insinyur dan Arsitek
1, PT. Pradnya Paramita.
Salmon, Charles G. dan Johnson E, 1992, Struktur Baja dan Desain dan Perilaku 1 dan 2 edisi ketiga, terjemahan I
Prihminto Widodo, PT. Gramedis Pustaka Utama, Jakarta.
Schodek, Daniel, 1995, Struktur, terjemahan Bambang Suryoatmono, PT. Eresco.
Spiegel, Leonard dan Limbrumer, George F., 1991, Desain Baja Struktural Terapan, terjemahan. Bambang
Suryoatmono, PT. Eresco.